Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Sikap Konsumen Pengguna Sepeda Motor Honda Yang Menggunakan Jasa Servis Golden Motor Subang.

(1)

Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK

Bauran pemasaran merupakan unsur penting yang harus dijalankan secara tepat untuk mendukung keberhasilan sesuatu usaha, melihat semakin ketatnya persaingan antar jasa servis sepeda motor dewasa ini. Golden Motor Subang membutuhkan bauran pemasaran yang tepat untuk dapat meningkatkan / menjaga para pelanggannya yang datang ke Golden Motor Subang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji besar pengaruh bauran pemasaran yang diterapkan oleh Golden Motor Subang terhadap sikap konsumen yang menggunakan jasa servisnya.

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah survai, dan jenis penelitiannya adalah explanatory, hal ini untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Sedangkan untuk teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan cara simple random sampling.

Untuk memperoleh data yang diperlukan, selain wawancara juga digunakan sejumlah kuesioner yang diberikan kepada konsumen yang datang dan menggunakan jasa servis Golden Motor Subang.

Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa bauran pemasaran yang dijalankan oleh Golden Motor Subang dapat mempengaruhi sikap para konsumennya, walaupun pengaruh tersebut belum sepenuhnya sempurna. Hasil 0,69 menunjukkan bahwa bauran pemasaran mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap sikap konsumen yang menggunakan jasa servis di Golden Motor Subang.


(2)

Universitas Kristen Maranatha v

DAFTAR ISI

Halaman.

ABSTRAK ………..

KATA PENGANTAR ………

DAFTAR ISI ………...

DAFTAR TABEL ………...

DAFTAR GAMBAR ………..

i ii v vii x

BAB I : PENDAHULUAN ………..

1.1.Latar Belakang ……….. 1.2.Identifikasi Masalah ……….

1.3.Tujuan ………...

1.4.Kegunaan Penelitian ………... 1.5.Kerangka Pemikiran ……….. 1.6.Metodologi Penelitian ………..

1.6.1.Jenis Penelitian ………... 1.6.2.Populasi dan Sampel ……….. 1.6.3.Teknik Pengambilan Sampel ………. 1.6.4.Teknik Pengumpulan Data ……….. 1.6.5.Analisa Data ………... 1.6.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ………..

1 1 7 7 8 8 14 15 15 15 16 17 19

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ………

2.1. Pengertian Marketing Mix ..………...

2.2. Jasa ………...

2.2.1. Karakteristik Jasa .…...

2.3. Konsep Kepuasan Konsumen …….……….. 2.4. Pengertian Sikap ………

20 20 24 25 26 27


(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

BAB III : OBJEK PENELITIAN ………..

3.1. Sejarah Perusahaan ………... 3.2. Promosi yang dilakukan oleh Golden Motor Subang ... 3.3. Alur Kerja Servis Motor Golden Motor Subang ……... 3.4. Jumlah Karyawan Golden Motor Subang ……..……...

3.5. Daftar Harga Servis Golden Motor Subang …………..

29 29 29 30 31 32

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………...

4.1. Data Diri Responden ..………... 4.2. Pendapat Responden Terhadap Bauran Pemasaran

Golden Motor Subang ………..

4.3. Sikap Responden Terhadap Bauran Pemasaran Golden

Motor Subang ………

4.4. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Sikap Konsumen Pengguna Sepeda Motor Honda yang Menggunakan Jasa Servis Golden Motor

Subang ……….

4.4.1. Analisis Regresi ………...………..

4.4.2. Analisis Korelasi ………... 4.4.3. Uji Hipotesis ……….

33 34 40 50 58 58 62 63

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ……….

5.1. Kesimpulan ………..

5.2. Saran ……….

67 67 68


(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1 Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun 1998 – 2004 ... 3

1.2 Jumlah Produksi Sepeda Motor Honda dari Tahun 1998 – 2006 ... 5

3.1 Daftar Harga Servis Golden Motor Subang ………... 32

4.1.1 Data Diri Responen menurut Jenis kelamin ………... 34

4.1.2 Data Diri Responen menurut Usia ………. 35

4.1.3 Data Diri Responen menurut Pekerjaan ………. 36

4.1.4 Data Diri Responen menurut Pendapatan per bulan ……….. 37

4.1.5 Data Diri Responen menurut Mengetahui Golden Motor Subang ……… 38

4.1.6 Data Diri Responen menurut Jumlah pengalaman menggunakan jasa servis Golden Motor Subang ………39 4.2.1 Pendapat Responden Terhadap Kelengkapan Peralatan (spare part) yang Tersedia ………... 40

4.2.2 Pendapat Responden Terhadap Keahlian atau Kepandaian Mekanik ……….. 41

4.2.3 Pendapat Responden Terhadap Kelengkapan Peralatan yang Digunakan untuk Menservis Sepeda Motor ……….. 42

4.2.4 Pendapat Responden Terhadap Pelayanan Terhadap Segala Kerusakan ………... 43

4.2.5 Pendapat Responden Terhadap Ongkos Servis Bersaing dengan Tempat Lain ………... 44


(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

4.2.6 Pendapat Responden Terhadap Diskon Servis Menarik ………… 45 4.2.7 Pendapat Responden Terhadap Lokasi yang Mudah Dicapai ……46 4.2.8 Pendapat Responden Terhadap Lokasi yang Sangat Strategis ….. 47 4.2.9 Pendapat Responden Terhadap Promosi yang Dilakukan

Melalui Radio ……….48

4.2.10 Pendapat Responden Terhadap

Papan Nama yang Terpasang di Lokasi, Menarik ………. 49 4.3.1 Sikap Responden Terhadap Kelengkapan Peralatan Bengkel

Mempengaruhi Keputusan untuk Kembali Menggunakan

Jasa Servis ………..50

4.3.2 Sikap Responden Terhadap Keahlian Tenaga/ Mekanik

Berpengaruh untuk Kembali Menggunakan Jasa Servis ………... 51 4.3.3 Sikap Responden Terhadap Hasil Servis yang Memuaskan

Berpengaruh untuk Kembali Menggunakan Jasa Servis …………52 4.3.3 Sikap Responden Terhadap Ongkos Servis yang Murah

Berpengaruh untuk Kembali Menggunakan Jasa Servis …………53 4.3.5 Sikap Responden Terhadap Diskon Menarik Mempengaruhi

untuk Kembali Menggunakan Jasa Servis ………. 54 4.3.6 Sikap Responden Terhadap Lokasi yang Strategis

Mempengaruhi untuk Kembali Menggunakan Jasa Servis ……… 55 4.3.7 Sikap Responden Terhadap Promosi yang Menarik

Mempengaruhi untuk Kembali Menggunakan Jasa Servis ……… 56 4.3.8 Sikap Responden Terhadap Papan Nama Golden Motor Subang

yang Menarik Mempengaruhi untuk Kembali Menggunakan

Jasa Servis ……….. 57

4.4.1 Analisis Regresi Hasil Penilaian Responden


(6)

Universitas Kristen Maranatha ix


(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman


(8)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak manusia mengenal dan memahami lingkungannya, manusia terus berupaya mencari dan menciptakan cara bagaimana kehidupan yang mereka jalani dapat lebih baik dari sebelumnya. Jika jaman dahulu, manusia menghasilkan segala sesuatu yang dibutuhkan melalui usahanya sendiri. Tetapi ketika manusia mulai bercocok tanam dan hidup bersama, mereka menyadari bahwa mereka harus saling menukar aneka macam barang (barter) agar dapat tetap hidup. Hingga pada akhirnya muncul ide uang sebagai alat pertukaran. Demikian juga dengan cara mereka berpindah tempat. Jika sebelumnya mereka selalu berjalan kaki, namun dengan adanya kebutuhan, mereka memanfaatkan unta atau kuda untuk menarik gerobak yang berisi barang bawaannya, sebagai alat angkut. Hal ini menunjukkan bahwa kreatifitas manusia dalam berbagai cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pola hidup yang lebih efektif dan efisien sudah tersirat sejak jaman dahulu, sebelum teknologi modern dikembangkan.

Di jaman sekarang banyak peralatan diciptakan untuk membantu mempercepat serta meningkatkan apa yang menjadi kebutuhan manusia. Seperti alat telekomunikasi, yang lebih dikenal dengan sebutan telepon. Alat ini sangat membantu manusia dalam melakukan komunikasi. Alat transportasi, seperti pesawat terbang, kereta api, mobil, sepeda motor, sepeda dan lainnya. Alat ini diciptakan tiada lain untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi manusia dalam melakukan kegiatannya. Sehingga tak heran jika peralatan ini juga menjadi bagian


(9)

Universitas Kristen Maranatha 2 2

yang akan turut serta menentukan keberhasilan manusia/individu dalam mencapai tujuannya, khususnya bagi mereka yang sedang menjalankan bisnis. Bagi para pebisnis, menghadapi pesaing menjadi hal yang biasa, namun keberhasilan dalam memenangkan persaingan tersebut, barulah luar biasa. Tuntutan ketangguhan, kejelian dan strategi pemasaran sangatlah dibutuhkan.

Jika kita sejenak meluangkan waktu untuk mengamati perkembangan teknologi, dalam hal ini adalah alat transportasi. Sepintas kita dapat menyatakan bahwa betapa pesat perkembangan jumlah dan jenis dari alat transportasi ini. Dimulai dari sepeda, sepeda motor, mobil, bus, truk, kereta api, pesawat terbang, dan lain-lain. Keanekaragaman ini menunjukkan betapa dibutuhkannya alat transportasi ini oleh manusia. Di awal penelitian ini dilakukan, penulis mencoba mengamati jumlah dan jenis alat transportasi ini. Penulis membuat catatan sementara, bahwa sepeda motor menempati jumlah urutan pertama dari berbagai jenis alat transportasi yang penulis temukan. Dengan mencoba beberapa kali keliling di seputar kota Bandung, dan ke beberapa daerah, diantaranya Kabupaten Subang. Penulis dapat melihat secara langsung, khususnya di beberapa tempat di mana kendaraan terkadang harus berhenti sejenak untuk menunggu waktu hingga dapat meneruskan kembali perjalanannya, seperti di jalan yang hendak melintasi jalur kereta api, kemudian di jalan yang hendak melewati lampu pengatur lalu lintas kendaraan (traffic light). Terlihat bahwa sepeda motor mendominasi kendaraan bermotor sebagai pilihan alat transportasi. Fenomena inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengetahui, dengan meneliti tentang hal-hal, khususnya kegiatan bisnis yang berhubungan dengan sepeda motor.


(10)

Universitas Kristen Maranatha 3

Menurut harian umum Pikiran Rakyat terbitan bulan Agustus 2004, diperkirakan sampai saat ini ada 19 juta sepeda motor yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Sebuah angka yang tidak bisa dibilang kecil, bahkan Indonesia sudah menjadi negara ketiga terbesar dalam pasar sepeda motor dunia. Indonesia telah berhasil melewati negara-negara Eropa, Thailand, Jepang, dan Taiwan. Hal ini menjadikan Indonesia berada pada urutan ketiga setelah India yang menduduki urutan kedua dan Cina pada urutan pertama.

Menurut data dari PT Astra International di bawah ini, dapat dillihat dengan jelas angka penjualan sepeda motor di Indonesia sampai dengan bulan Juli tahun 2004.

Tabel 1.1.

Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun 1998 – 2004.

TAHUN JUMLAH

1998 1.852.906

1999 587.402

2000 979.422

2001 1.650.770

2002 2.317.991

2003 2.810.000

sampai bulan juli 2004

2.159.950

TOTAL 12.358.441

Sumber : PT Astra International.

Berdasarkan tabel 1.1. di atas, dapat diketahui bahwa meskipun jumlah angka sempat menurun, yaitu di tahun 1999. Namun setelah itu jumlah angka


(11)

Universitas Kristen Maranatha 4 4

terus naik, hingga pada tahun 2004. Hal ini menunjukkan bahwa peminat pengguna sepeda motor terus mengalami kenaikan.

Ada banyak alasan bagi penduduk Indonesia begitu menyukai sepeda motor. Di antaranya :

Menurut Ketua Umum AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), Ridwan Gunawan, dipicu oleh kebutuhan akan alat transportasi pribadi yang tinggi. Kondisi ini sebagai dampak masih belum memadainya sarana transportasi umum di Indonesia.

Faktor kemacetan jalanan yang akhir-akhir ini semakin sering terjadi, mendorong masyarakat cenderung lebih memilih motor sebagai alat – transportasi sehari – hari. Karena sepeda motor dinilai lebih cepat untuk mencapai tempat tujuan karena tidak terjebak dalam kemacetan.

Faktor yang paling penting adalah ekonomis. Harga sepeda motor bisa berbeda sampai 7 kali lipat dengan harga mobil yang diklaim murah sekalipun. Kondisi ini membuat masyarakat tidak segan untuk menjatuhkan pilihannya pada sepeda motor, terutama golongan menengah ke bawah.

Kemudian ditunjang juga dengan hadirnya perusahaan – perusahaan Leasing

(FIF, Adira Finance, WOM Finance, dan lainnya), yang semakin

mempermudah masyarakat untuk memperoleh sepeda motor, diantaranya dengan cara kredit.

Meningkatnya kualitas pelayanan dari perusahaan – perusahaan pembuat sepeda motor (Honda, Yamaha, Suzuki, dan lainnya), bahwasannya bukan penjualan


(12)

Universitas Kristen Maranatha 5

saja yang diutamakan, tetapi juga menyediakan layanan suku cadang yang terpadu dan perawatan sepeda motor (servis).

Besarnya daya serap masyarakat Indonesia akan sepeda motor juga membuat semakin banyak pihak pabrikan untuk berkompetisi di pasar. Tidak mengherankan kalau Indonesia sempat mengalami kebanjiran merek sepeda motor pada awal tahun 2000. Ketika itu pemerintah membuka pintu impor secara utuh untuk produk otomotif sehingga tidak kurang dari seratus merek baru masuk ke Indonesia. Namun, seiring dengan itu seleksi alam pun berlaku, hanya merek– merek yang memiliki kualitas saja yang mampu bertahan.

Untuk sepeda motor merek Honda, pada tabel berikut dapat dilihat jumlah produksi sepeda motornya dari tahun 1998 hingga tahun 2006.

Tabel 1.2.

Jumlah Produksi Sepeda Motor Honda dari Tahun 1998 - 2006

TAHUN JUMLAH

1998 286.000

1999 288.888

2000 488.888

2001 940.000

2002 1.460.000

2003 1.570.000

2004 2.037.000

2005 2.652.000

2006 2.350.000

TOTAL 12.072.776


(13)

Universitas Kristen Maranatha 6 6

Tabel 1.2. di atas menunjukkan bahwa produksi dari tahun ke tahun PT. Astra Honda Motor terus bertambah. Namun demikian setelah tahun 2005 jumlah produksi sempat mengalami sedikit penurunan.

Di Jawa Barat, PT. Astra Honda Motor telah menunjuk PT. Daya Adira Mustika sebagai distributor resmi sepeda motor Honda. Perusahaan yang dipimpin oleh Bp. Raphael Adi Rachmat (Alm) telah mengembangkan jaringannya mulai tahun 1972. PT. Daya Adira Mustika mempunyai dua divisi :

Honda Sales Division, sebagai Main Dealer resmi Motor Honda di Jawa Barat. Honda Parts dan Service Division, yang menangani pembentukan AHASS dan

pengadaan serta penjualan parts resmi Honda di Jawa Barat.

Sampai saat ini di Jawa Barat, PT. Daya Adira Mustika telah memiliki 210 dealer, 450 AHASS dan 900 toko suku cadang resmi. Sebagai wujud kepedulian Honda terhadap para konsumennya, Honda memang telah mengajak para pebisnis di beberapa kota untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Diantara mitra-mitra tersebut, salah satunya adalah Golden Motor, yang berlokasi di jalan A. Yani no 43 Subang. Selain sebagai dealer, Golden Motor juga menerima service sepeda motor. Beberapa hal yang penulis ketahui secara langsung, mulai dari letak Golden Motor itu sendiri hingga pemberian layanan, seperti penyediaan air minum, tempat duduk, televisi di tempat service, serta pemberian bon service untuk setiap konsumen yang menggunakan jasa service Golden Motor, menjadikan penulis tertarik untuk meneliti tentang bauran


(14)

Universitas Kristen Maranatha 7

pemasaran yang diterapkan oleh Golden Motor dalam memberikan pelayanan terhadap para konsumennya, dengan judul penelitian :

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA YANG MENGGUNAKAN JASA SERVIS GOLDEN MOTOR SUBANG.

1.2. Identifikasi Masalah

Menurut keterangan yang penulis dapat dari hasil wawancara terhadap Golden Motor Subang, fluktuasi volume konsumen yang menggunakan jasa layanannya belum dapat diketahui secara pasti faktor apa yang mempengaruhinya. Dari hasil pra survey, penulis mencoba menghubungkan beberapa informasi /data yang penulis dapatkan, baik dari Golden Motor Subang maupun dari keterangan beberapa konsumen yang saat itu sedang menggunakan jasa layanan Golden Motor. Dilihat dari beberapa catatan yang ada, volume konsumen sempat mengalami adanya kenaikan, meskipun setelah kenaikan tersebut volume konsumen sempat turun kembali, dan selanjutnya menunjukkan ketidakstabilan volume jumlah konsumen. Dari informasi yang penulis dapatkan, kenaikan saat itu disebabkan adanya promosi penurunan harga service.

Berdasarkan keterangan tersebut di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh bauran pemasaran yang diterapkan oleh Golden Motor Subang terhadap sikap konsumen yang menggunakan jasa service-nya.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 8 8

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menguji besar pengaruh bauran pemasaran yang diterapkan oleh Golden Motor Subang terhadap sikap konsumen yang menggunakan jasa servicenya.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penulis berharap agar hasil penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Perusahaan, sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi pelaksanaan bauran pemasaran yang selama ini diterapkan.

2. Pihak lain, dapat menjadi bahan masukan untuk hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh bauran pemasaran terhadap sikap konsumen pengguna jasanya.

1.5. Kerangka Pemikiran

Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang, serta mampu bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Dalam rangka inilah maka setiap perusahaan berusaha untuk menetapkan dan menerapkan strategi pemasarannya secara tepat. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut pada dasarnya diarahkan untuk dapat mencapai tujuan usahanya, misal : untuk mendapatkan laba dalam jangka panjang, penghasilan dari modal yang diinvestasikan, omzet penjualan yang tinggi, pangsa pasar yang ingin direbut dan dikuasai, dan sebagainya. Oleh karena itu di dalam strategi pemasaran perusahaan, semua unsur pemasaran baik yang bersifat internal maupun eksternal dikelola oleh manajemen perusahaan secara terpadu dan berkesinambungan.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 9

Salah satu unsur penting dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran (Marketing Mix), yang merupakan strategi yang dijalankan oleh perusahaan yang berkaitan dengan masalah penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan pasar sasarannya. Bauran pemasaran (Marketing Mix) ini merupakan kombinasi dari beberapa variabel atau kegiatan yang menjadi inti dari strategi pemasaran, yang relatif dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen yang menjadi sasarannya. Dalam hal ini Philip Kotler mendefinisikan bauran pemasaran seperti berikut : “Marketing Mix is the set of

marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market”.(1997-92)

Pengembangan bauran pemasaran merupakan bagian penting dari strategi pemasaran, yang secara lengkap terdiri atas strategi khas yang berhubungan dengan pasar sasaran dan tingkat biaya pemasaran. Selain itu bauran pemasaran juga dapat digunakan untuk mendukung kemampuan perusahaan untuk bersaing dalam pasar sasarannya. Untuk itu perlu dibentuk suatu komposisi bauran pemasaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dari pasar sasarannya.

Menurut Nitisemito, dalam rangka penetapan bauran pemasaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : (1981:205)


(17)

Universitas Kristen Maranatha 10 10

Maksudnya adalah bauran pemasaran harus dilaksanakan seimbang antara peningkatan kualitas produk dan promosi yang dilakukan, sehingga hasil yang dicapai maksimal dan tidak terjadi kekecewaan pasar.

Bauran pemasaran tidak boleh statis.

Bauran pemasaran harus ditinjau kembali seiring dengan kemungkinan perubahan situasi dan kondisi. Bauran pemasaran harus bersifat dinamis. Oleh karena itu perusahaan dapat merubah bauran pemasaran sesuai situasi dan kondisi.

Bauran pemasaran harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan . Dalam menerapkan bauran pemasaran, perusahaan harus terlebih dahulu meninjau situasi dan kondisi pendanaan perusahaan. Dalam keadaan normal, perusahaan dapat menerapkan omzet terlebih dahulu, baru menerapkan bauran pemasaran. Akan tetapi dalam kondisi dana terbatas perusahaan dapat menetapkan bauran pemasaran terlebih dahulu, baru menetapkan target penjualan yang mungkin dicapai.

Dalam bukunya yang berjudul Marketing Management, Philip Kotler menyebutkan bahwa dari variabel bauran pemasaran yang dimaksud, yang lebih dikenal dengan “The Four P’s of Marketing “ , yaitu : Product , Price , Place ,

Promotion, diuraikan dalam bagan dan penjelasan singkat mengenai

elemen-elemennya, sebagai berikut : (1997 : 92). Gambar 1.1.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 11

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Elemen-elemennya.

Sumber : Philip Kotler (1997 : 92).

Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa pengendalian variabel-variabel yang dimaksudkan pada bauran pemasaran, diantaranya dimaksudkan untuk mempengaruhi reaksi (sikap) para konsumen yang menjadi sasarannya. Oleh karena itu, mengetahui sebanyak-banyaknya informasi tentang konsumen yang menjadi target, menjadi bagian yang tak kalah penting.

Cara untuk memahami keinginan/kebutuhan konsumen adalah dengan memahami sikap dan perilakunya. Berikut definisi sikap dan perilaku konsumen menurut beberapa ahli :

Promotion Price List Price Discount Allowances Payment Period Credit terms Sales Promotion Advertising Salesforce Public Relations Direct Marketing Marketing Mix Place Channels Coverage Assortments Locations Inventory Transport Product Variety Quality Design Features Brand Name Packaging Sizes Services Warranties Returns Product

Target

Market


(19)

Universitas Kristen Maranatha 12 12

Menurut Stephen Robbins, dalam bukunya yang berjudul Organizational

Behavior : Concepts, Controversies and Aplication :

“ Attitudes are evaluative statement either favorable or unfavorable concerning objects, people, or events.” (Stephen P. Robbins, 1991 : 180).

Sedangkan menurut Kotler dalam bukunya yang berjudul Marketing Management

: Analysis, Planning, Implementation and Control, edisi ke sembilan, dinyatakan

bahwa :

“An Attitude is person’s enduring favorable or unfavorable evaluations, emotional feelings, and action tendencies toward some objects or ideas.” (Kotler, 1997 : 188).

Menurutnya sikap adalah evaluasi baik atau tidak baik seseorang, perasaan emosi dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau pikiran. Dalam bukunya juga, disebutkan bahwa orang mempunyai sikap terhadap segala sesuatu, seperti terhadap agama, politik, pakaian, musik, makanan dan lain sebagainya. Sikap menjadi sebuah bentuk pemikiran suka atau tidak suka pada suatu objek. Adapun tentang perilaku konsumen, William L. Wilkie menyebutkan sebagai berikut :

Consumer behavior is the activities that people engage in when selecting, purchasing, and using products and services so as to satisfy needs and desires. Such activities involve mental and emotional processes, in addition to physical actions. (Wilkie, 1990 : 12)

Untuk memahami mengapa konsumen mempunyai perilaku tertentu, kita harus bertanya terlebih dahulu mengapa seseorang berbuat sesuatu, apa yang melatar belakangi suatu perilaku.


(20)

Universitas Kristen Maranatha 13

Menurut para ahli, setiap perilaku dimulai dengan motivasi, dan motivasi bersumber dari kebutuhan. Konsumen seringkali tidak menyadari suatu kebutuhan di luar kebutuhan utamanya. Setelah diberi stimulus, barulah konsumen menyadari akan adanya kebutuhan tersebut. Bahkan suatu kebutuhan bisa muncul kemudian karena adanya pengaruh dari stimulus tersebut. Berdasarkan teori psikologi, suatu kebutuhan harus dibangkitkan/ dirangsang sehingga berubah menjadi motif.

Motif adalah kebutuhan yang terangsang sehingga seseorang berupaya untuk memuaskannya (Stanton, 1985 : 126).

Definisi motivasi menurut William L. Wilkie adalah :

Motivation deals with how behavior gets started, is energized, is sustained, is directed, and is stopped. (Wilkie, 1990:173).

Motif inilah yang kemudian akan menjadi kekuatan yang mengaktifkan suatu perilaku.

Stimulus untuk membangkitkan kebutuhan itu bersumber dari : 1. Dalam individu itu sendiri.

2. Luar individu (Stanton, 1985 : 126).

Perilaku itu sendiri dipengaruhi dan diberi arah oleh persepsi. Persepsi adalah makna yang dipertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu dan stimulus-stimulus yang diterima melalui kelima indera (Stanton, 1985 : 128). Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang itu sangat ditentukan oleh persepsinya.


(21)

Universitas Kristen Maranatha 14 14

Persepsi dibentuk oleh 3 pengaruh (Stanton, 1985 : 128) : 1. Karakteristik stimulus.

2. Hubungan stimulus dengan sekelilingnya. 3. Kondisi-kondisi di dalam diri manusia.

Setiap individu akan selalu terbuka untuk menerima berbagai stimulus. Oleh karena itu, para pemasar mempunyai kesempatan besar untuk mempengaruhi sikap dan perilaku konsumennya, yakni melalui apa yang dipersepsikan oleh konsumen. Seorang pemasar harus menyediakan sesuatu yang khusus sebagai stimulus jika ia ingin menarik perhatian konsumen (Staton, 1985 : 129).

Setelah konsumen merasa tertarik pada suatu hal, lebih jauh lagi akan muncul sikap dan minatnya terhadap hal tersebut. Minat atau interest didefinisikan sebagai berikut :

Interest is a state of motivation, or set, which guides behavior in a certain direction toward a certain goal (Chaplins, 1981 : 266).

Pemasar harus mampu memberikan stimuli yang dapat mamancing minat konsumennya. Karena minat inilah yang memperjelas arah tindakan konsumen untuk melangkah lebih jauh lagi, yaitu tindakan untuk mencapai hal yang diminatinya. Dalam konteks tulisan ini, tindakan itu adalah tindakan pembelian produk yang ditawarkan oleh pemasar, yang dalam hal ini adalah melakukan servis di Golden Motor Subang.


(22)

Universitas Kristen Maranatha 15

Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan metode penelitian dengan langkah-langkah yang secara umum diawali dengan menentukan jenis penelitian, populasi dan teknik pengumpulan data. Pengumpulan data dilanjutkan dengan mengolah dan menganalisis data tersebut dan menampilkannya dalam suatu laporan. Dengan melakukan survei, yaitu informasi dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh pupolasi.

Menurut Masri Singarimbun : (1989 : 3)

"Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok."

1.6.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanatory, yaitu suatu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. (Masri Singarimbun : 1989 : 2).

1.6.2. Populasi dan Sampel

Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang

ciri-cirinya akan diduga. Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih erat hubungannya dengan masalah yang ingin dipelajari. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah : konsumen Golden Motor Subang.

1.6.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random


(23)

Universitas Kristen Maranatha 16 16

atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama dipilih sebagai sampel.

Menurut Arikunto, bahwa sampel minimal dalam suatu penelitian adalah 30. (1995 : 354). Sedangkan menurut Hair, Anderson, Tatham, Black “Multivariate Data Analysis” (1998 : 98) :

“Regarding the sample size question, the researcher generally would not factor analyze a sample of fewer than 50 observations, and preferably the sample size should be 100 or large. As a general rule. The minimum is to have at least five times as many observations as there variables to be analyzed, and the more acceptable size would have a ten to one ratio”.

Penentuan sampel dapat dilakukan dengan mengkalikan jumlah pertanyaan pada kuesioner dengan bilangan 5, untuk memperoleh jumlah sampel minimum sehingga diperoleh validitas dan reabilitas yang baik. Pada kuesioner yang telah disusun, terdapat 18 buah pertanyaan sehingga dapat dihitung sebagai berikut :

18 x 5 = 90

Sehingga didapat jumlah sampel minimum adalah 90.

Untuk mengantisipasi adanya kuesioner yang tidak sah dan kemungkinan halangan lain, maka penulis menentukan jumlah sampelnya sebanyak 100 responden.


(24)

Universitas Kristen Maranatha 17

Dalam rangka pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan dua cara :

 Riset lapangan, dilaksanakan dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap sumber data, dan data dikumpulkan dengan cara :

Menyebarkan kuesioner, yaitu berupa daftar pertanyaan yang diajukan kepada konsumen yang telah ataupun sedang menggunakan jasa service di Golden Motor Subang.

Interview, yaitu wawancara tatap muka langsung dengan Manajer Golden

Motor Subang.

 Riset kepustakaan, dilaksanakan dengan mencari bahan-bahan dari buku, literatur, referensi maupun hasil penelitian sejenis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

1.6.5. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil pengumpulan kuesioner yang dibagikan kepada para responden.

Analisis data kualitatif adalah analisis pada data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan, dan disajikan dalam bentuk tabel persentase.

Sedangkan untuk analisis data secara kuantitatif, digunakan rumus persamaan regresi. Untuk mengetahui / membuktikan kebenaran ada tidaknya pengaruh/ hubungan bauran pemasaran dengan sikap konsumen, penulis


(25)

Universitas Kristen Maranatha 18 18

menggunakan uji korelasi antara variabel-variabel ukur yang mempunyai hubungan. Dengan menetapkan dua variabel yang akan dipakai dalam pengujian, diharapkan dapat memperoleh jawaban atas hipotesa yang akan dilakukan.

Adapun variabel-variabel yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Bauran pemasaran, pendekatan fungsi dari bauran pemasaran yang dilaksanakan oleh Golden Motor Subang, dengan menggunakan pendekatan X. 2. Sikap konsumen, pengendara sepeda motor Honda yang menggunakan jasa

servis Golden Motor Subang, dengan pendekatan Y.

Rumus persamaan regresi :

2 2 2 2 2 x) . ( ) x n( y) x).( ( xy) n( = b x) . ( ) x n( x) xy).( ( -y) . ).( x . ( = a bx + a Y Keterangan :

x = variabel bebas, dalam hal ini sebagai bauran pemasaran yang dilaksanakan oleh Golden Motor Subang.

y = variabel terpengaruh, dalam hal ini sebagai sikap konsumen / pengguna jasa servis di Golden Motor Subang..

n = jumlah responden, yaitu 90 orang.

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pengaruh dari bauran pemasaran terhadap sikap konsumen, perlu dihitung berapa besar koefisien


(26)

Universitas Kristen Maranatha 19

determinasi berikut koefisiensi non determinasinya, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

koefisien determinasi = r2 . 100%

Sedangkan untuk mengetahui kebenaran / jawaban hipotesa yang diuji, akan digunakan uji hipotesa sebagai berikut :

Ho : ß = 0, tidak ada keterkaitan

H1 : ß 0, ada keterkaitan

dengan uji statistik dinyatakan sebagai berikut :

t r (n - 2)

(1- r)

hitung

serta batasan pengujiannya : Menolak Ho, jika thitung > ttabel

1.6.6. Lokasi dan Waktu Penelitian.

Lokasi penelitian di kota Subang, penelitian direncanakan akan dilakukan pada bulan Juli 2007 hingga selesai.


(27)

purnama co | Error! No text of specified style in document. 67

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis kepada 90 responden melalui penyebaran kuesioner, serta didukung oleh data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian di lapangan, maka penulis mengambil kesimpulan serta saran sebagai berikut :

5.1. Kesimpulan.

1. Dari keseluruhan elemen bauran pemasaran yang ada di Golden Motor Subang, semuanya mendapat tanggapan positif dari para konsumennya, meskipun nilai atau kekuatan tanggapan tersebut sangat bervariatif. Dari 10 pernyataan tentang bauran pemasaran yang diajukan terhadap responden, elemen produk, khususnya untuk masalah / hal yang berhubungan dengan kelengkapan ketersediaan peralatan (spare part), mendapat nilai yang paling besar, jika dibandingkan dengan pernyataan-pernyataan lainnya. Adapun nilai yang paling kecil diantara pernyataan tersebut tertuju pada masalah harga / ongkos service yang ditawarkan oleh Golden Motor Subang.

2. Beberapa hal yang berkaitan dengan sikap konsumen, masalah hasil perbaikan / servis dan lokasi yang strategis mendapat tanggapan / nilai yang paling besar. Jadi, meskipun harga / ongkos service mendapat nilai yang paling kecil, namun kualitas hasil servis dan lokasi yang strategis memberi kekuatan tersendiri bagi Golden Motor Subang untuk dapat tetap bisa mempertahankan para pelanggannya, dan unggul di bisnisnya.


(28)

purnama co | Error! No text of specified style in document. 68

3. Hasil perhitungan korelasi 0,69 membuktikan bahwa bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh Golden Motor Subang mempengaruhi pengaruh yang cukup kuat terhadap para konsumennya.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran atau masukan yang mungkin dapat berguna sebagai bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas kinerja Golden Motor Subang di masa yang akan datang. Adapun saran tersebut antara lain:

Meskipun hasil dari keseluruhan tanggapan konsumen menunjukkan arah yang positif terhadap apa yang telah ditawarkan oleh Golden Motor Subang, namun beberapa dari tanggapan, khususnya yang belum optimal, Golden Motor Subang perlu mengkaji ulang atau memperbaikinya. Seperti untuk ongkos atau biaya servis, Golden Motor Subang dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain yang mempunyai relevansi terhadap bisnis yang dijalankan.

Demikian juga dengan papan nama, untuk dapat mengenalkan keberadaan atau nama Golden Motor Subang, Golden Motor Subang dapat membuat kartu pelanggan, yang mana selain tertera nama perusahaan, dengan kartu ini Golden Motor Subang dapat memanfaatkannya untuk mendata jumlah kedatangan konsumen yang melakukan atau menggunakan jasa servisnya, dan dengan data ini Golden Motor Subang dapat memilih atau menentukan


(29)

purnama co | Error! No text of specified style in document. 69

69

rangking pelanggan yang sering menggunakan jasa servisnya, untuk diberi hadiah /souvenir sebagai daya tarik.


(30)

Universitas Kristen Maranatha 70

DAFTAR PUSTAKA

Champion, Dean J., Basic Statistics for Social Research, Second Edition, Macmillan Publishing Co. Inc., New York, 1981.

Cowell, Donald W., The Marketing of Services, 1st ed., London, William Heinemann Ltd., 1985.

Engel, James F., Roger D Blackwell, Paul W Miniard., Consumer Behavior, 7th

Edition, The Dryden Press, 1993.

Kotler, Philip, Marketing Managemant, 7 th ed., Prentice Hall Inc., 1991.

Kotler, Philip and Gary Amstrong, Principles of Marketing, 6 th ed., New Jersey, Prentice-Hall Inc., 1994.

Kotler, Philip, Alih Bahasa Adi Zakaria, Manajemen Pemasaran Analisis,

Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi ke 7, Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1995.

Kotler, Philip, Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation and

Control, eighth edition, Prentice Hall, 1997.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi ke 10, Prentice Hall Inc., 2000. Masri Singarimbun, et. Al, Metode Penelitian Survey, Cetakan Pertama, LP3S,

Jakarta, 1989.

Mc Carthy, E. Jerome and William D. Perrault, Jr., Basic Marketing : A

Managerial Approach, 10 th ed., 1990.

Moh. Nazir, Ph.D., Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, cetakan ke-3, 1988. Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M.SC. Ed. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar,

Metode dan Tehnik edisi ketujuh (Bandung : Tarsito, 1994).

Russ, Frederick dan Charles A. Kirkpatrick, Marketing, 1982.

Schiffman, Leon G., Leslie L Kanuck, Consumen Behavior, Fifth Edition, Prentice Hall, 1994.

Siegel, Sidney, Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial, Terjemahan Zanzawi Suyuti dan Landung Simatupang dalam koordinasi Peter Hagul, Gramedia, Jkt, 1990.


(31)

Universitas Kristen Maranatha 71

71

Sofyan Assauri, SE, MBA, Manajemen Pemasaran ; Dasar, Konsep dan

Strategi, Edisi ke-empat, rajawali, 1992.

Stanton, William J., Michael J. Etzel, and Bruce J. Walker, Fundamentals of


(1)

Universitas Kristen Maranatha 19 sebagai berikut :

koefisien determinasi = r2 . 100%

Sedangkan untuk mengetahui kebenaran / jawaban hipotesa yang diuji, akan digunakan uji hipotesa sebagai berikut :

Ho : ß = 0, tidak ada keterkaitan H1 : ß 0, ada keterkaitan

dengan uji statistik dinyatakan sebagai berikut :

t r (n - 2) (1- r)

hitung

serta batasan pengujiannya : Menolak Ho, jika thitung > ttabel

1.6.6. Lokasi dan Waktu Penelitian.

Lokasi penelitian di kota Subang, penelitian direncanakan akan dilakukan pada bulan Juli 2007 hingga selesai.


(2)

purnama co | Error! No text of specified style in document. 67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis kepada 90 responden melalui penyebaran kuesioner, serta didukung oleh data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian di lapangan, maka penulis mengambil kesimpulan serta saran sebagai berikut :

5.1. Kesimpulan.

1. Dari keseluruhan elemen bauran pemasaran yang ada di Golden Motor Subang, semuanya mendapat tanggapan positif dari para konsumennya, meskipun nilai atau kekuatan tanggapan tersebut sangat bervariatif. Dari 10 pernyataan tentang bauran pemasaran yang diajukan terhadap responden, elemen produk, khususnya untuk masalah / hal yang berhubungan dengan kelengkapan ketersediaan peralatan (spare part), mendapat nilai yang paling besar, jika dibandingkan dengan pernyataan-pernyataan lainnya. Adapun nilai yang paling kecil diantara pernyataan tersebut tertuju pada masalah harga / ongkos service yang ditawarkan oleh Golden Motor Subang.

2. Beberapa hal yang berkaitan dengan sikap konsumen, masalah hasil perbaikan / servis dan lokasi yang strategis mendapat tanggapan / nilai yang paling besar. Jadi, meskipun harga / ongkos service mendapat nilai yang paling kecil, namun kualitas hasil servis dan lokasi yang strategis memberi kekuatan tersendiri bagi Golden Motor Subang untuk dapat tetap bisa mempertahankan para pelanggannya, dan unggul di bisnisnya.


(3)

purnama co | Error! No text of specified style in document. 68 3. Hasil perhitungan korelasi 0,69 membuktikan bahwa bauran pemasaran yang

telah dilakukan oleh Golden Motor Subang mempengaruhi pengaruh yang cukup kuat terhadap para konsumennya.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran atau masukan yang mungkin dapat berguna sebagai bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas kinerja Golden Motor Subang di masa yang akan datang. Adapun saran tersebut antara lain:

Meskipun hasil dari keseluruhan tanggapan konsumen menunjukkan arah yang positif terhadap apa yang telah ditawarkan oleh Golden Motor Subang, namun beberapa dari tanggapan, khususnya yang belum optimal, Golden Motor Subang perlu mengkaji ulang atau memperbaikinya. Seperti untuk ongkos atau biaya servis, Golden Motor Subang dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain yang mempunyai relevansi terhadap bisnis yang dijalankan.

Demikian juga dengan papan nama, untuk dapat mengenalkan keberadaan atau nama Golden Motor Subang, Golden Motor Subang dapat membuat kartu pelanggan, yang mana selain tertera nama perusahaan, dengan kartu ini Golden Motor Subang dapat memanfaatkannya untuk mendata jumlah kedatangan konsumen yang melakukan atau menggunakan jasa servisnya, dan dengan data ini Golden Motor Subang dapat memilih atau menentukan


(4)

purnama co | Error! No text of specified style in document. 69 rangking pelanggan yang sering menggunakan jasa servisnya, untuk diberi hadiah /souvenir sebagai daya tarik.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 70

DAFTAR PUSTAKA

Champion, Dean J., Basic Statistics for Social Research, Second Edition,

Macmillan Publishing Co. Inc., New York, 1981.

Cowell, Donald W., The Marketing of Services, 1st ed., London, William Heinemann Ltd., 1985.

Engel, James F., Roger D Blackwell, Paul W Miniard., Consumer Behavior, 7th

Edition, The Dryden Press, 1993.

Kotler, Philip, Marketing Managemant, 7 th ed., Prentice Hall Inc., 1991.

Kotler, Philip and Gary Amstrong, Principles of Marketing, 6 th ed., New

Jersey, Prentice-Hall Inc., 1994.

Kotler, Philip, Alih Bahasa Adi Zakaria, Manajemen Pemasaran Analisis,

Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi ke 7, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1995.

Kotler, Philip, Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation and

Control, eighth edition, Prentice Hall, 1997.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi ke 10, Prentice Hall Inc., 2000. Masri Singarimbun, et. Al, Metode Penelitian Survey, Cetakan Pertama, LP3S,

Jakarta, 1989.

Mc Carthy, E. Jerome and William D. Perrault, Jr., Basic Marketing : A

Managerial Approach, 10 th ed., 1990.

Moh. Nazir, Ph.D., Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, cetakan ke-3, 1988. Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M.SC. Ed. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar,

Metode dan Tehnik edisi ketujuh (Bandung : Tarsito, 1994).

Russ, Frederick dan Charles A. Kirkpatrick, Marketing, 1982.

Schiffman, Leon G., Leslie L Kanuck, Consumen Behavior, Fifth Edition,

Prentice Hall, 1994.

Siegel, Sidney, Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial, Terjemahan

Zanzawi Suyuti dan Landung Simatupang dalam koordinasi Peter Hagul, Gramedia, Jkt, 1990.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 71

Sofyan Assauri, SE, MBA, Manajemen Pemasaran ; Dasar, Konsep dan

Strategi, Edisi ke-empat, rajawali, 1992.

Stanton, William J., Michael J. Etzel, and Bruce J. Walker, Fundamentals of