Gambaran Pengetahuan, Sikap, Perilaku dan Lingkungan Siswi Kelas Tiga SMU Santa Angela Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita.
ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI KELAS TIGA SMU SANTA ANGELA
TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA
Patrik Sebastian Angga, 2006 . Pembimbing I: Felix Kasim, dr., Mkes ,
II : Aloysius Suryawan, dr., SpOG
Permasalahan tentang kesehatan reproduksi pada remaja merupakan masalah yang sering dijumpai. Penyebabnya antara lain adalah kurangnya infomasi dan akses untuk mendapatkan informasi tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pengetahuan, sikap, perilaku, dan lingkungan siswi kelas tiga SMU Santa Angela terhadap kesehatan reproduksi wanita.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional dan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sample menggunakan kriteria whole sample sebanyak 137 responden sebagai sample.
Didapatkan gambaran pengetahuan sebesar 86, 9 % baik ; sikap 85,4 % baik; perilaku 84 % baik dan lingkungan 62 % baik.
Kesimpulan gambaran pengetahuan, sikap, perilaku, dan lingkungan responden sebagian besar baik. Hal ini dibuktikan dalam statistik.
Kata kunci : kesehatan reproduksi, kesehatan masyarakat, kesehatan remaja.
(2)
ABSTRACT
Picture of knowledge, Attitude, Behavioral, and Enviromental of Students Are Third Class Santa Angela High School To Female Reproductive Health
Patrik Sebastian Angga, 2006 . Tutor I : Felix Kasim, dr., Mkes , II : Aloysius Suryawan, dr., SpOG
Reproductive health problems among adolescence represent problems which often met at the moment. The causes are less information and access for teenagers to get enough information about reproductive health.
Target this research see picture of knowledge, attitude, behavioral, and environmental of students are third class in Santa Angela high school to female reproductive health.
Research method use descriptive method with device research of cross sectional. Especial instrument selected is questioner as a means of data collecting. And 137 responders are sample.
Result express that picture of knowledge equal to 86, 9 % good, attitude 85,4 % good, behavior 84 % good, and environment 62 % good.
The conclusion get pictures of knowledge, attitude, behavioral, and environmental of students are third class Santa Angela high school is mostly goodness. This matter as proved in statistic.
Keywords : reproductive health, public health, teen health.
(3)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK...iv
ABSTRACT ...v
KATA PENGANTAR...vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...3
1.3 Maksud dan Tujuan ...3
1.3.1 Maksud Penelitian...3
1.3.2 Tujuan Penelitian ...3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah...3
1.5 Metode Penelitian...4
1.6 Lokasi dan Waktu...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja ...6
2.1.1 Kesehatan Reproduksi Remaja...6
2.1.2 Mengapa Remaja Perlu Mengetahui Kesehatan Reproduksi ...7
2.1.3 Hak-hak Reproduksi ...7
2.2 Tumbuh Kembang Remaja ...8
2.2.1 Perubahan Fisik yang Dialami Remaja...9
2.2.1.1 Proses Terjadinya Menstruasi ...10
2.2.1.2 Alat Reproduksi...12
(4)
2.2.2 Perkembangan Seksual...13
2.2.3Perubahan Emosional atau Psikologis yang Terjadi pada Masa Remaja ...14
2.2.4 Perubahan-perubahan yang Perlu Diketahui oleh Remaja...14
2.2.5 Hormon ...15
2.2.6 Masa Subur...18
2.3 Definisi Menopause...18
2.4. Seks, Seksualitas, Kesehatan Seksual ...19
2.4.1 Seks ...19
2.4.2 Seksualitas ...19
2.4.3 Kesehatan Seksual. ...20
2.5 Perilaku Seksual ...20
2.5.1 Perilaku Seks Aman ...21
2.5.2 Masturbasi ...21
2.5.3 Petting ...22
2.5.4 Hubungan Seksual ...22
2.6 Anemia dan Kesehatan Reproduksi ...23
2.7 Kehamilan dan Melahirkan...23
2.7.1 Usia Ideal untuk Hamil dan Melahirkan ...23
2.7.2 Remaja yang Menikah atau Hamil pada Usia Sangat Muda ...24
2.7.3 Kehamilan yang Tidak Diinginkan...25
2.7.4 Aborsi...25
2.8 PMS & HIV/AIDS ...26
2.8.1 Jenis-jenis PMS ...27
2.9 Narkoba dan Miras ...28
2.9.1 Hubungan Narkoba dan Miras dengan Kesehatan Reproduksi...28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian...30
3.2 Rancangan Penelitian ...30
(5)
3.4 Pengumpulan Data ...31
3.4.1 Metode Pengumpulan Data ...31
3.4.2 Populasi ...31
3.4.3 Penentuan Sample...31
3.5 Tehnik Pengolahan Data...32
3.5.1 Analisa Univariat ...32
3.5.2 Penyajian Data...34
3.6 Definisi Operasional...35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ...37
4.2 Data Khusus ...37
4.2.1 Analisa Univariat ...37
4.2.1.1 Distribusi Pengetahuan Responden ...37
4.2.1.2 Distribusi Sikap Responden ...49
4.2.1.3 Distribusi Perilaku Responden...51
4.2.1.4 Distribusi Lingkungan ...55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...59
5.2 Saran ...59
DAFTAR PUSTAKA...61
LAMPIRAN...63
(6)
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 Distribusi responden terhadap pertanyaan mana saja
yang termasuk dalam istilah kesehatan reproduksi...38 2. Tabel 4.2 Distribusi responden mengenai pengetahuan
tanda-tanda pubertas...39 3. Tabel 4.3 Distribusi responden mengenai pengetahuan masa
subur pada wanita...39 4. Tabel 4.4 Distribusi responden mengenai yang dimaksud dengan
haid normal ...40 5. Tabel 4.5 Distribusi responden tentang istilah seks ...41 6. Tabel 4.6 Distribusi responden mengenai waktu dapat
timbulnya dorongan seks ...42 7. Tabel 4.7 Distribusi responden mengenai organ-organ yang
termasuk dalam organ reproduksi wanita...42 8. Tabel 4.8 Distribusi responden tentang pengetahuan proses kehamilan ...43 9. Tabel 4.9 Distribusi responden tentang tanda-tanda kehamilan ...44 10. Tabel 4.10 Distribusi responden mengenai usia ideal bagi wanita
untuk hamil dan melahirkan ...45 11. Tabel 4.11 Distribusi responden mengenai tahu/tidaknya bahaya
akibat kehamilan pada usia muda ...45 12. Tabel 4.12 Distribusi responden mengenai pengetahuan tentang
penyakit menular...46 13. Tabel 4.13 Distribusi responden mengenai pengetahuan tentang
cara-cara penularan PMS...46 14. Tabel 4.14 Distribusi responden mengenai AIDS...47 15. Tabel 4.15 Distribusi responden mengenai cara-cara penularan AIDS...48 16. Tabel 4.16 Distribusi pengetahuan responden terhadap
kesehatan reproduksi wanita di kalangan remaja...48 17. Tabel 4.17 Distribusi responden terhadap pendidikan kesehatan
(7)
18. Tabel 4.18 Distribusi responden terhadap manfaat pendidikan
kesehatan reproduksi di sekolah ...49 19. Tabel 4.19 Distribusi responden mengenai perlu/tidaknya program
tersebut dilakukan secara rutin di sekolah-sekolah...50 20. Tabel 4.20 Distribusi responden mengenai minat jika ada program
tersebut dari sekolah...50 21. Tabel 4.21 Distribusi sikap responden terhadap kesehatan
reproduksi wanita di kalangan remaja...51 22. Tabel 4.22 Distribusi responden pernah/tidaknya mengikuti
penjelasan tentang kesehatan reproduksi...52 23. Tabel 4.23 Distribusi responden terhadap alasan mengikuti
program tersebut ...52 24. Tabel 4.24 Distribusi responden mengenai sudah/belumnya
mendapat menstruasi ...53 25. Tabel 4.25 Distribusi responden tentang perilaku mengganti
pembalut ketika sedang menstruasi...53 26. Tabel 4.26 Distribusi responden tentang pernah/tidaknya
melakukan hubungan seksual ...54 27. Tabel 4.27 Distribusi perilaku responden mengenai kesehatan
reproduksi wanita di kalangan remaja...55 28. Tabel 4.28 Distribusi responden mengenai lingkungan yang
paling berperan dalam memberikan informasi
tentang kesehatan reproduksi...56 29. Tabel 4.29 Distribusi responden terhadap cukup/tidaknya kurikulum di sekolah untuk memberi pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi ...57 30. Tabel 4.30 Distribusi responden terhadap peranan tayangan/acara
di televisi yang menampilkan adegan yang terlalu vulgar
turut berperan dalam meningkatnya jumlah remaja yang melakukan hubungan seksual sebelum menikah ...57
(8)
31. Tabel 4.31 Distribusi responden terhadap perlunya sekolah- sekolah membuat program studi tentang
kesehatan reproduksi ...58 32. Tabel 4.32 Distribusi lingkungan responden mengenai
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 . Lembar Kuesioner ...63 Lampiran 2. Jawaban Kuesioner bagian Pengetahuan...68
(10)
LAMPIRAN 1
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN
SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI
•
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lingkari pada jawaban yang
paling sesuai
•
Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini secara jujur
•
Jawaban yang anda berikan akan kami jamin kerahasiaannya
PENGETAHUAN
1. Menurut anda, manakah di bawah ini yang termasuk dalam kesehatan
reproduksi ?
Ya Tidak
A. Sistem, proses, dan fungsi alat reproduksi [….] [……]
B. Kehamilan dan melahirkan [….] [……]
C. Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS [….] [……]
D. Efek narkoba dan miras terhadap kesehatan reproduksi [….] [……]
E. Perilaku seksual [….] [……]
F. Kekerasan seksual [….] [……]
2. Sebutkan tanda-tanda yang anda ketahui pada masa pubertas
Ya Tidak
A. Menstruasi [….] [……]
B. Pertumbuhan seks sekunder (rambut tubuh dan kelamin) [….] [……]
C. Pembesaran payudara [….] [……]
D. Pinggul lebih lebar [….] [……]
3. Apakah anda tahu masa subur pada wanita?
Ya Tidak
A. <12 tahun [….] [……]
B. 12-49 tahun [….] [……]
C. >49 tahun [….] [……]
4. Yang dimaksud dengan haid normal adalah :
Ya Tidak
A. 1 bulan sekali [….] [……]
B. Siklus antara 21 – 35 hari [….] [……]
C. Kadang disertai rasa sakit di perut [….] [……]
D. Dapat terjadi waktu wanita menopause [….] [……]
(11)
64
5. Menurut anda untuk apakah seks itu?
Ya Tidak
A. Menghasilkan keturunan [….] [……]
B. Saling mengungkapkan cinta [….] [……]
C. Memenuhi kewajiban perkawinan [….] [……]
D. Bersenang-senang (mencapai kenikmatan) [….] [……]
6. Menurut anda, kapan dorongan seks itu dapat timbul?
Ya Tidak
A. Sudah akil balik [….] [……]
B. Ada rangsangan dari luar (pornografi, dsb) atau [….] [……]
dari dalam (khayalan)
C. Siap mental dan siap social [….] [……]
(untuk seks yang bertanggung jawab)
7. Organ reproduksi wanita :
Ya Tidak
A. Vagina [….] [……]
B. Rahim [….] [……]
C. Mulut rahim [….] [……]
D. Kandung kemih [….] [……]
E. Payudara [….] [……]
8. Proses kehamilan
Ya Tidak
A. Sperma bertemu dengan sel telur [….] [……]
B. Berhubungan seksual walaupun sekali saja [….] [……]
C. Saling memegang alat kelamin pasangannya [….] [……]
D. Berciuman dengan lawan jenisnya [….] [……]
E. Berhubungan seksual di luar masa subur [….] [……]
9. Tanda-tanda kehamilan :
Ya Tidak
A. Perut yang membesar [….] [……]
B. Masih mendapat menstruasi yang teratur [….] [……]
C. Perubahan warna pada putting susu [….] [……]
D. Keluhan berupa pusing, mual, dan muntah [….] [……]
E. Terlambat menstruasi [….] [……]
(12)
65
10. Pada umur berapa yang ideal bagi wanita untuk hamil dan melahirkan?
Ya Tidak
A. <20 [….] [……]
B. 20-35 [….] [……]
C. >35 [….] [……]
11.Apa bahaya akibat kehamilan usia muda ?
Ya Tidak
A. Tidak siap secara fisik dan mental pada ibu [….] [……]
B. Dapat mengakibatkan perdarahan/ aborsi [….] [……]
C. Dapat mengakibatkan kematian ibu [….] [……]
D. Dapat mengakibatkan kecacatan/ kematian pada janin [….] [……]
E. Tidak berbahaya [….] [……]
12. Penyakit Menular Seksual (PMS) :
` Ya Tidak
A. Penyakit ditularkan melalui udara [….] [……]
B. Penyakit hanya diderita kaum wanita [….] [……]
C. Penyakit menular melalui hubungan seks [….] [……]
D. Penyakit dapat diturunkan dari ibu ke janin [….] [……]
E. Penyakit keturunan [….] [……]
13. Penyakit Menular Seksual biasanya ditularkan melalui cara :
Ya Tidak
A. Bersentuhan tangan dengan penderita [….] [……]
B. Menduduki bekas tempat duduk penderita [….] [……]
C. Hubungan seksual [….] [……]
D. Memakai pakaian penderita [….] [……]
14. AIDS adalah seperti disebutkan di bawah ini :
Ya Tidak
A. Penyakit yang dapat menyerang semua orang [….] [……]
B. Penyakit yang hanya menyerang alat kelamin [….] [……]
C. Sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat [….] [……]
Menurunnya kekebalan tubuh
D. Tubuh yang kemasukan virus HIV/AIDS [….] [……]
E. Penyakit yang belum ada obatnya [….] [……]
(13)
66
15.Penularan AIDS melalui :
Ya Tidak
A. Alat suntik [….] [……]
B. Tranfusi darah [….] [……]
C. Alat mandi [….] [……]
D. Bersalaman [….] [……]
E. Berciuman [….] [……]
SIKAP
1. Apa anda setuju dengan pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah ?
A. Setuju
B. Tidak setuju
2. Bagaimana tanggapan anda dengan pendidikan kesehatan reproduksi di
sekolah-sekolah ?
A. Bermanfaat
B. Tidak bermanfaat
3. Menurut anda, perlukan program tersebut dilakukan secara rutin ?
A. Perlu, berapa kali dalam 1 tahun ?……..
B. Tidak perlu
4. Apakah anda berminat ikut jika ada program tersebut dari sekolah ?
A. Ya
B. Tidak
PERILAKU
1. Pernahkah anda mendapat atau mengikuti penjelasan tentang kesehatan reproduksi
pada remaja ?
A. Ya B. Tidak
2. Jika jawaban no. 1 Ya, apa alasan anda mengikuti program tersebut ?
A. Program dari sekolah
B. Keinginan sendiri
C. Ajakan teman
D. Lain-lain,……..
3. Apa yang membuat anda mau ikut program tersebut ?
A. Penting, untuk kesehatan pribadi
(14)
67
C. Tidak perduli
4. Apakah anda sudah mengalami menstruasi ?
A. Sudah
B. Belum
5. Ketika sedang menstruasi, berapa kali anda mengganti pembalut dalam 1 hari ?
A. 1 kali
B. 2 kali
C. Lebih dari 2 kali
6. Apakah anda pernah melakukan hubungan seksual ?
A. Pernah B. Belum pernah
7. Jika jawaban di atas Pernah, apakah anda pernah hamil atau melahirkan ?
A. Ya B. Tidak
8. Jika jawaban di atas Ya, apakah anda pernah melakukan aborsi ?
A. Pernah B. Belum pernah
LINGKUNGAN
1. Menurut anda, lingkungan yang paling berperan dalam memberikan informasi tentang
kesehatan reproduksi
A. Orang Tua
B. Sekolah
C. Teman-teman
D. Lain-lain
2. Apakah kurikulum di sekolah sudah cukup untuk memberi pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi ?
A. Cukup B. Kurang
3. Setujukah anda, tayangan TV atau media lainnya cukup berperan dalam
meningkatnya jumlah remaja yang melakukan hubungan seksual sebelum menikah
A. Setuju
B. Tidak setuju
C. Tidak tahu
4. Apa menurut anda sekolah perlu membuat suatu program studi tentang kesehatan
reproduksi ?
A. Perlu
B. Tidak perlu
(15)
68
Lampiran 2
Pertanyaan
Jumlah responden
(skor=1)
Persentase
(%)
Jawaban
1.manakah yang termasuk dalam
kesehatan reproduksi
a. sistem, proses, dan fungsi alat
reproduksi
129
94,2
Benar
b. kehamilan dan melahirkan
137
100
Benar
c. PMS dan HIV/AIDS
131
95,6
Benar
d. Efek narkoba dan miras
116
84,7
Benar
e. Perilaku seksual
120
87,6
Benar
f. Kekerasan seksual
101
73,7
Benar
2. tanda-tanda pada masa pubertas
a. Menstruasi
137
100
Benar
b.Pertumbuhan seks sekunder
137
100
Benar
c. pembesaran payudara
137
100
benar
d. pinggul lebih lebar
125
91,2
Benar
3. masa subur pada wanita
a. <12 tahun
0
0
Salah
b. 12-49 tahun
137
100
Benar
c. >49 tahun
0
0
Salah
4. haid normal
a. 1 bulan sekali
124
90,5
Benar
b. siklus antara 21-35 hari
13
9,5
Benar
c. kadang disertai rasa sakit di perut
98
71,5
Benar
d. dapat terjadi waktu masa menopause
23
16,8
Salah
5. untuk apakah seks itu?
a. menghasilkan keturunan
137
100
Benar
b. saling mengungkapkan cinta
86
62,8
Benar
c. memenuhi kewajiban perkawinan
116
84,7
Benar
d.bersenang-senang
57
41,6
Benar
6. kapan dorongan seks timbul?
a. sudah akil balik
79
57,7
Benar
b. ada rangsangan dari luar atau dari
dalam
103
75,2
Benar
c. siap mental dan siap sosial
98
71,5
Benar
7. organ reproduksi wanita
a. vagina
134
97,8
Benar
b. rahim
137
100
Benar
c. mulut rahim
137
100
Benar
d. kandung kemih
0
0
Salah
e. payudara
64
46,7
Benar
(16)
69
b. berhubungan seksual walau sekali
saja
24
17,5
Salah
c. saling memegang alat kelamin
pasangan
0
0
Salah
d. berciuman dengan lawan jenis
0
0
Salah
e. berhubungan seksual di luar masa
subur
88
64,2
Salah
9. tanda-tanda kehamilan
a. perut yang membesar
137
100
Benar
b. masih mendapat menstruasi yang
teratur
14
10,2
Salah
c. perubahan warna pada puting susu
92
67,1
Benar
d. keluhan berupa pusing,mual, dan
muntah
131
95,6
Benar
e. terlambat menstruasi
127
92,7
Benar
10. usia ideal untuk hamil dan melahirkan
a. <20
0
0
Salah
b.20-35
137
100
Benar
c. >35
0
0
Salah
11. bahaya kehamilan usia muda
a. tidak siap secara fisik dan mental
134
97,8
Benar
b. dapat mengakibatkan
perdarahan/aborsi
112
81,7
Benar
c. dapat mengakibatkan kematian ibu
101
73,7
Benar
d. dapat mengakibatkan
kecacatan/kematian janin
97
70,8
Benar
e. tidak berbahaya
3
2,2
Salah
12. Penyakit Menular Seksual
a. ditularkan melalui udara
0
0
Salah
b.hanya diderita kaum wanita
0
0
Salah
c. menular melaui hubungan seksual
137
100
Benar
d. dapat diturunkan dari ibu ke janin
123
98,8
Benar
e. penyakit keturunan
0
0
Salah
13. penularan PMS
a. bersentuhan tangan
10
7,2
Salah
b. menduduki bekas tempat duduk
13
9,5
Salah
c. hubungan seksual
137
100
Benar
d. memakai pakaian penderita
4
2,9
Salah
14. AIDS
a. penyakit dapat menyerang semua
orang
114
83,2
Benar
b. penyakit hanya menyerang alat
kelamin
92
67,1
Salah
c. sekumpulan gejala penyakit yang
akibat menurunnya kekebalan tubuh
(17)
70
d. tubuh yang kemasukan virus
HIV/AIDS
137
100
Benar
e. penyakit yang belum ada obatnya
137
100
Benar
15. penularan AIDS
a. alat suntik
137
100
Benar
b. transfusi darah
128
93,4
Benar
c. alat mandi
21
15,3
Salah
d. bersalaman
4
3
Salah
e. berciuman
54
39,4
Salah
(18)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanyaan seputar fungsi organ reproduksi, perilaku seks saat pacaran, infeksi menular seksual (IMS), kehamilan tak dikehendaki (KTD), kontrasepsi, sering dilontarkan remaja di Indonesia. Isi pertanyaan tersebut merefleksikan kurangnya akses mereka pada informasi kesehatan reproduksi (kespro). Akibatnya, tingkat kematian ibu dan anak masih tinggi. Demikian halnya tingkat keterjangkitan remaja oleh IMS masih sama tingginya.
Di Indonesia, saat ini belum ada data nasional yang bisa digunakan sebagai penunjuk status kesehatan reproduksi remaja. (Utomo dkk, 1998)
Namun, beberapa penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa remaja Indonesia berisiko untuk terkena infeksi PMS/HIV/AIDS. Berdasar data hasil penelitian PKBI 2001 terhadap responden remaja khususnya siswa SMU dan mahasiswa Penelitian melibatkan 2.479 responden berusia 15-24 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 52,67% responden memiliki pengetahuan kespro tidak memadai, karena sumber pengetahuan mereka hanya dari teman. Sedangkan sebanyak 72,77% memiliki pengetahuan memadai mengenai cara penularan IMS terutama HIV/AIDS. Sekitar 16,46% (227 orang) responden mengaku pernah melakukan hubungan seksual.( PKBI, 2001)
Di segi pelayanan kesehatan, pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana di Indonesia hanya dirancang untuk perempuan yang telah menikah, tidak untuk remaja. Petugas kesehatan pun belum dibekali dengan kete-rampilan untuk melayani kebutuhan kesehatan reproduksi para remaja (Iskandar, 1997).
(19)
2
Jumlah fasilitas kesehatan reproduksi yang menyeluruh untuk remaja sangat terbatas. Kalaupun ada, pemanfaatannya relatif terbatas pada remaja dengan masalah kehamilan atau persalinan tidak direncanakan. Keprihatinan akan jaminan kerahasiaan (privacy) atau kemampuan membayar, dan kenyataan atau persepsi remaja terhadap sikap tidak senang yang ditunjukkan oleh pihak petugas kesehatan, semakin membatasi akses pelayanan lebih jauh, meski pelayanan itu ada. Di samping itu, terdapat pula hambatan legal yang berkaitan dengan pemberian pelayanan dan informasi kepada kelompok remaja (Outlook, 2000). Karena kondisinya, remaja merupakan kelompok sasaran pelayanan yang mengutamakan privacy dan confidentiality (Senderowitz, 1997).
Hal ini menjadi penyulit, mengingat sistem pelayanan kesehatan dasar di Indonesia masih belum menempatkan kedua hal ini sebagai prioritas dalam upaya perbaikan kualitas pelayanan yang berorientasi pada klien.
Permasalahan utama kesehatan reproduksi remaja (KRR) di Indonesia, adalah kurangnya informasi mengenai kesehatan reproduksi, masalah pergeseran perilaku seksual remaja, pelayanan kesehatan yang buruk serta perundang-undangan yang tidak mendukung. Kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan reproduksi termasuk pendidikan seksual dalam rangka melindungi para siswa/anak mereka dari sikap seksual yang berbahaya. Masuknya pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum sekolah, membuat remaja mendapat akses yang terprogram secara bertahap dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pendidikan seksual dan reproduksi yang berbasis sekolah mungkin merupakan cara yang efisien dalam menjangkau remaja dan keluarganya (Birdthistle and Vince-Whitmann, 1997).
(20)
3
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang dan berbagai data empiris yang ada, bahwa
• anak-anak remaja terutama remaja putri sangat rentan terhadap berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya sehingga memerlukan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi yang benar. • Jumlah remaja putri yang mengalami kehamilan jumlahnya makin
meningkat di berbagai belahan dunia.
Maka dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap, perilaku dan lingkungan siswi SMU Santa Angela terhadap kesehatan reproduksi wanita?
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian : meneliti dan mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, perilaku dan lingkungan siswi SMU terhadap kesehatan reproduksi wanita.
1.3.2 Tujuan Penelitian : mengetahui sejauh mana pengetahuan, sikap, perilaku dan lingkungan pada siswi SMU Santa Angela terhadap kesehatan reproduksi wanita.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Memberikan informasi terbaru kepada pembaca terutama kalangan remaja putri tentang pentingnya untuk menjaga kesehatan alat reproduksinya sejak dini
(21)
4
dan memahami cara-cara yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan alat reproduksi.
Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa masalah kesehatan reproduksi pada remaja merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan dengan baik. Memberikan masukan kepada guru-guru di SMU Santa Angela mengenai perlunya peran guru-guru untuk bisa memahami dan menyampaikan informasi seksual dan kesehatan reproduksi kepada remaja terutama di sekolah.
Bagi penulis, penelitian ini merupakan perwujudan aplikasi ilmu kesehatan masyarakat yang di peroleh selama masa pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
1.5 Metode Penelitian
Metodologi Penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: • Metode Penelitian : Deskriptif
• Rancangan Penelitian : Cross Sectional
• Teknik Pengambilan Data : Survey, melalui wawancara tak langsung. • Instrumen pokok penelitian : Kuesioner.
• Populasi : Siswi kelas tiga SMU Santa Angela tahun ajaran 2006-2007
• Sampel : Whole sample/populasi total.
1.6 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di SMU Santa Angela yang merupakan salah satu SMU swasta favorit di Bandung. SMU Santa Angela adalah SMU yang didirikan dan
(22)
5
putri. Tetapi seiring perkembangan zaman, sekolah ini mulai menerima murid pria sampai sekarang. Walaupun mayoritas muridnya tetap putri.
(23)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Permasalahan yang ditimbulkan akibat kurangnya pemahaman akan kesehatan reproduksi yang cukup, masih cukup banyak ditemukan. Terutama di kalangan remaja yang merupakan golongan yang paling rentan terhadap masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi.
Hasil penelitian secara univariat menyatakan gambaran pengetahuan responden sebesar 86,9 % baik, sikap 85,4 % baik, perilaku 84 % baik, dan lingkungan 62 % baik.
Hasil yang baik di atas, diperkirakan didapatkan karena sekolah Santa Angela tempat dilakukan penelitian merupakan lingkungan sekolah yang cukup favorit dengan kebanyakan populasi muridnya berasal dari kalangan menengah ke atas dan mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi.
Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik serta ditunjang peran serta lingkungan yang memadai dalam memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi kepada remaja akan membentuk pribadi remaja sebagai generasi muda penerus bangsa yang sehat jasmani dan rohani serta melindungi remaja dari sikap seksual yang berbahaya.
5.2 Saran
Dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pengetahuan para remaja tentang kesehatan reproduksinya membutuhkan peran serta dari berbagai pihak. Setiap sekolah hendaknya memperhatikan tingkat pengetahuan setiap siswa didiknya
(24)
60
dengan memberikan informasi yang jelas dan akurat. Sikap dan perilaku setiap siswa dapat dibina dengan penyuluhan dan program-program yang dapat menghindarkan siswa dari perilaku seksual yang berbahaya.
Berikut saran yang dapat diberikan penulis : 1. Bagi para pengajar :
• Diharapkan para pengajar memahami secara tepat tentang kesehatan reproduksi.
• Diharapkan para pengajar dapat memberikan informasi secara tepat dan akurat tentang kesehatan reproduksi kepada setiap siswa didiknya.
2. Bagi siswa-siswi SMU :
• Diharapkan para siswa SMU dapat memahami dengan benar tentang kesehatan reproduksi.
• Diharapkan para siswa dapat menghindari dari perilaku seksual yang berbahaya.
3. Bagi para dokter spesialis kandungan dan ahli di bidang kesehatan reproduksi :
• Diharapkan dapat lebih aktif dalam memberi pendidikan tentang kesehatan reproduksi kepada para remaja.
• Jika memungkinkan dapat mengadakan penyuluhan dan dapat menyediakan waktu untuk memberi kesempatan kepada para remaja bertanya tentang kesehatan reproduksi.
4. Bagi rekan-rekan mahasiswa :
• Diharapkan dapat membuat penelitian lanjutan yang meliputi aspek-aspek penelitian yang lebih luas dan mendalam.
(25)
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 1994 Pembangunan Keluarga Sejahtera di Indonesia Berdasarkan UU No.10 Tahun 1992 dan GBHN tahun 1993. Jakarta : Kantor Menteri Kependudukan/BKKBN
Depari, Eduard. 2001. Pengaruh media massa terhadap opini masyarakat. Jakarta : PKBI.
Depkes RI. 1991. Kumpulan Materi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat.
Donny Danardono.2005. Perempuan, Aborsi dan Patriarki. Kompas, Sabtu, 30 Juli 2005
Family Care International (FCI). Sexual & Reproductive Health Briefing Cards. New York: FCI, 2000.
Hidayana, IM dan Syaifudin A.F. 1999. Seksualitas Remaja. Seri Kesehatan Reproduksi, Kebudayaan dan Masyarakat, Jakarta : PT Suryo Usaha Ningtias.
Iskandar, Meiwita B.1997 Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia.: Masalah dan Penanganannya Ditinjau dari Aspek Psikososial, Hukum dan Medis, Jakarta : Universitas Trisakti.
Jaringan Epidemiologi Nasional. 2002. data Kesehatan Reproduksi . Jakarta
Jonathan Schneider. 2004. that can go wrong with the female reproductive system. http://teenhealth.com 14 September 2006
Junita Indarti. 2005. Merawat Organ Kewanitaan. Kompas Cyber Media. http://www.kompas-online.com.13 November 2006
(26)
Konferensi Dunia tentang Kependudukan dan Pembangunan (International Conference on Population and Development/ICPD). 1994. Cairo, Mesir. Kompas : 07 Januari 2005.
Muninjaya, Gde. 1999. Manajemen kesehatan. Jakarta : EGC
Neil Izenberg. 2004.puberty and periods. http://www.teenhealth.com. 14 September 2006
Nia L. Tobing. 2005. Kesehatan reproduksi pada remaja. http://www.situs.kesrepro.info/krr/sep/2006/krr01.htm., 13 November, 2006
Outlook. 2000. Kesehatan Reproduksi Remaja: Membangun Perubahan yang Bermakna. Vol. 16
Putu Arya Nugraha. 1999. Kesehatan seksualitas remaja, Bandung.
Sommerville, Rose. M. 1972. Introduction To Family Life and Sex Education. New Jersey : Prontice-Hall, Inc.
Synovate Research. 2004. perilaku seksual remaja. Kompas Cyber Media, Jumat, 28 Januari 2005
Tarigan,L.H dan Yovyah. 1999. Kecenderungan Kejadian Induksi Haid pada Wanita Luar Nikah . Klinik Ginekologi Indonesia.Vol.23 Nomor 3. Depok : Bagian Epidemiologi FKM-UI..
The Alan Guttmatcher Institute, 2003. Memasuki sebuah dunia baru : Ringkasan Kehidupan Seksual dan Reproduksi Perempuan Muda, New York.
Untoro, Rachmi.1998. Makalah Konsep Baru Kesehatan Reproduksi. Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, Jakarta.
UNAIDS .2000. Report on The Global HIV/AIDS Epidemic. Geneva, Switzerland : Joint United Nation Programme on HIV/AIDS
(1)
Universitas Kristen Maranatha dan memahami cara-cara yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan alat
reproduksi.
Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa masalah kesehatan reproduksi pada remaja merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan dengan baik. Memberikan masukan kepada guru-guru di SMU Santa Angela mengenai perlunya peran guru-guru untuk bisa memahami dan menyampaikan informasi seksual dan kesehatan reproduksi kepada remaja terutama di sekolah.
Bagi penulis, penelitian ini merupakan perwujudan aplikasi ilmu kesehatan masyarakat yang di peroleh selama masa pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
1.5 Metode Penelitian
Metodologi Penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: • Metode Penelitian : Deskriptif
• Rancangan Penelitian : Cross Sectional
• Teknik Pengambilan Data : Survey, melalui wawancara tak langsung. • Instrumen pokok penelitian : Kuesioner.
• Populasi : Siswi kelas tiga SMU Santa Angela tahun ajaran 2006-2007
• Sampel : Whole sample/populasi total.
1.6 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di SMU Santa Angela yang merupakan salah satu SMU swasta favorit di Bandung. SMU Santa Angela adalah SMU yang didirikan dan dikelola oleh Yayasan Ursulin, dimana pada saat didirikan adalah sekolah khusus
(2)
Universitas Kristen Maranatha 5
putri. Tetapi seiring perkembangan zaman, sekolah ini mulai menerima murid pria sampai sekarang. Walaupun mayoritas muridnya tetap putri.
(3)
Universitas Kristen Maranatha 5. 1 Kesimpulan
Permasalahan yang ditimbulkan akibat kurangnya pemahaman akan kesehatan reproduksi yang cukup, masih cukup banyak ditemukan. Terutama di kalangan remaja yang merupakan golongan yang paling rentan terhadap masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi.
Hasil penelitian secara univariat menyatakan gambaran pengetahuan responden sebesar 86,9 % baik, sikap 85,4 % baik, perilaku 84 % baik, dan lingkungan 62 % baik.
Hasil yang baik di atas, diperkirakan didapatkan karena sekolah Santa Angela tempat dilakukan penelitian merupakan lingkungan sekolah yang cukup favorit dengan kebanyakan populasi muridnya berasal dari kalangan menengah ke atas dan mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi.
Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik serta ditunjang peran serta lingkungan yang memadai dalam memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi kepada remaja akan membentuk pribadi remaja sebagai generasi muda penerus bangsa yang sehat jasmani dan rohani serta melindungi remaja dari sikap seksual yang berbahaya.
5.2 Saran
Dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pengetahuan para remaja tentang kesehatan reproduksinya membutuhkan peran serta dari berbagai pihak. Setiap sekolah hendaknya memperhatikan tingkat pengetahuan setiap siswa didiknya
(4)
Universitas Kristen Maranatha 60
dengan memberikan informasi yang jelas dan akurat. Sikap dan perilaku setiap siswa dapat dibina dengan penyuluhan dan program-program yang dapat menghindarkan siswa dari perilaku seksual yang berbahaya.
Berikut saran yang dapat diberikan penulis : 1. Bagi para pengajar :
• Diharapkan para pengajar memahami secara tepat tentang kesehatan reproduksi.
• Diharapkan para pengajar dapat memberikan informasi secara tepat dan akurat tentang kesehatan reproduksi kepada setiap siswa didiknya.
2. Bagi siswa-siswi SMU :
• Diharapkan para siswa SMU dapat memahami dengan benar tentang kesehatan reproduksi.
• Diharapkan para siswa dapat menghindari dari perilaku seksual yang berbahaya.
3. Bagi para dokter spesialis kandungan dan ahli di bidang kesehatan reproduksi :
• Diharapkan dapat lebih aktif dalam memberi pendidikan tentang kesehatan reproduksi kepada para remaja.
• Jika memungkinkan dapat mengadakan penyuluhan dan dapat menyediakan waktu untuk memberi kesempatan kepada para remaja bertanya tentang kesehatan reproduksi.
4. Bagi rekan-rekan mahasiswa :
• Diharapkan dapat membuat penelitian lanjutan yang meliputi aspek-aspek penelitian yang lebih luas dan mendalam.
(5)
61 Universitas Kristen Maranatha BKKBN. 1994 Pembangunan Keluarga Sejahtera di Indonesia Berdasarkan UU
No.10 Tahun 1992 dan GBHN tahun 1993. Jakarta : Kantor Menteri Kependudukan/BKKBN
Depari, Eduard. 2001. Pengaruh media massa terhadap opini masyarakat. Jakarta : PKBI.
Depkes RI. 1991. Kumpulan Materi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat.
Donny Danardono.2005. Perempuan, Aborsi dan Patriarki. Kompas, Sabtu, 30 Juli 2005
Family Care International (FCI). Sexual & Reproductive Health Briefing Cards.
New York: FCI, 2000.
Hidayana, IM dan Syaifudin A.F. 1999. Seksualitas Remaja. Seri Kesehatan Reproduksi, Kebudayaan dan Masyarakat, Jakarta : PT Suryo Usaha Ningtias.
Iskandar, Meiwita B.1997 Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia.:
Masalah dan Penanganannya Ditinjau dari Aspek Psikososial, Hukum dan Medis, Jakarta : Universitas Trisakti.
Jaringan Epidemiologi Nasional. 2002. data Kesehatan Reproduksi . Jakarta
Jonathan Schneider. 2004. that can go wrong with the female reproductive system. http://teenhealth.com 14 September 2006
Junita Indarti. 2005. Merawat Organ Kewanitaan. Kompas Cyber Media. http://www.kompas-online.com.13 November 2006
(6)
62 Universitas Kristen Maranatha Konferensi Dunia tentang Kependudukan dan Pembangunan (International
Conference on Population and Development/ICPD). 1994. Cairo, Mesir. Kompas : 07 Januari 2005.
Muninjaya, Gde. 1999. Manajemen kesehatan. Jakarta : EGC
Neil Izenberg. 2004.puberty and periods. http://www.teenhealth.com. 14 September 2006
Nia L. Tobing. 2005. Kesehatan reproduksi pada remaja.
http://www.situs.kesrepro.info/krr/sep/2006/krr01.htm., 13 November, 2006
Outlook. 2000. Kesehatan Reproduksi Remaja: Membangun Perubahan yang Bermakna. Vol. 16
Putu Arya Nugraha. 1999. Kesehatan seksualitas remaja, Bandung.
Sommerville, Rose. M. 1972. Introduction To Family Life and Sex Education.
New Jersey : Prontice-Hall, Inc.
Synovate Research. 2004. perilaku seksual remaja. Kompas Cyber Media, Jumat, 28 Januari 2005
Tarigan,L.H dan Yovyah. 1999. Kecenderungan Kejadian Induksi Haid pada Wanita Luar Nikah . Klinik Ginekologi Indonesia.Vol.23 Nomor 3. Depok : Bagian Epidemiologi FKM-UI..
The Alan Guttmatcher Institute, 2003. Memasuki sebuah dunia baru : Ringkasan Kehidupan Seksual dan Reproduksi Perempuan Muda, New York.
Untoro, Rachmi.1998. Makalah Konsep Baru Kesehatan Reproduksi. Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, Jakarta.
UNAIDS .2000. Report on The Global HIV/AIDS Epidemic. Geneva, Switzerland : Joint United Nation Programme on HIV/AIDS