PENERAPAN PEMBELAJARAN CLASS CONCERN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Penerapan Pembelajaran Class Concern Dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Biologi Materi Sistem Indra Pada M

PENERAPAN PEMBELAJARAN CLASS CONCERN DENGAN PENDEKATAN
KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA BIOLOGI MATERI SISTEM INDRA PADA MANUSIA
SEMESTER II KELAS XI IPA SMA PGRI 2 KAJEN
KABUPATEN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I
Program Studi Biologi

Diajukan Oleh :
NOVI ARIYANTI
A 420080086

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PENERAPAN PEMBELAJARAN CLASS CONCERN DENGAN PENDEKATAN

KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA BIOLOGI MATERI SISTEM INDRA PADA MANUSIA
SEMESTER II KELAS XI IPA SMA PGRI 2 KAJEN
KABUPATEN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2011/2012
Ariyanti, Novi

Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS

Abstrak : Guru dalam kegiatan praktikum saat pembelajaran biologi hanya memberikan langkahlangkah kerja dan siswa disuruh menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru. Siswa
jarang diberi kesempatan untuk bertanya, guru terkesan mendominasi proses pembelajaran.
Akibatnya, kegiatan pembelajaran biologi dalam praktikum kurang maksimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa biologi materi sistem indra pada siswa
kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan tahun ajaran 2011/2012 menggunakan
pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa biologi. Subyek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kajen
Kabupaten Pekalongan tahun ajaran 2011/2012. Teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi, observasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran class concern

dengan pendekatan ketrampilan proses mampu meningkatkan hasil belajar siswa biologi materi
sistem indra manusia pada siswa kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan tahun
ajaran 2011/2012.
Kata kunci : ketrampilan proses, class concern, hasil belajar siswa

PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan usaha

pembelajaran

sadar dan disengaja oleh guru untuk

ketuntasan

membuat siswa belajar secara aktif

dicerminkan oleh nilai kognitif, nilai

dalam


afektif,

mengembangkan

berfikirnya.

Tujuan

penyelenggaraan

kreativitas
pokok
kegiatan

adalah
belajar

dan

Pembelajaran

karakteristik

nilai

tercapainya
siswa

yang

psikomotorik.

mempunyai
yaitu

pertama,

dua
dalam

pembelajaran adalah membelajarkan


proses pembelajaran melibatkan proses

siswa agar mampu memproses dan

mental siswa secara maksimal, bukan

memperoleh pengetahuan, ketrampilan,

hanya

dan

sendiri.

mendengar dan mencatat, akan tetapi

suatu

menghendaki aktivitas siswa dalam


sikap

Indikator

bagi

dirinya

keberhasilan

menuntut

siswa

sekedar

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

1


proses

berfikir.

pembelajaran

Kedua,

membangun

dalam

digunakan pada umumnya terbatas

suasana

pada guru dan buku materi pelajaran

dialogis dan proses tanya jawab terus


yang

menerus

untuk

sumber belajar nyata di lapangan.

meningkatkan

Akibat keaktifan siswa rendah, hasil

siswa

untuk

belajar siswa menurun. Penurunan hasil

memperoleh pengetahuan yang mereka


belajar ini dapat diketahui pada hasil

konstruksi sendiri. Hal pokok yang

pembelajaran

menjadi

pengalaman

ekskresi nilai rata-rata siswa menurun

berupa

cara-cara

yang

diarahkan


memperbaiki

dan

kemampuan

berfikir

memproses

siswa

adalah

penting

untuk

dan


memperoleh

dipakai

menjadi

kurang

untuk

5,9.

wawancara,

melibatkan

materi

sistem

Berdasarkan

sebagian

besar

hasil
siswa

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap

tertarik dengan mata pelajaran biologi.

yang menjadi kebutuhannya (Setiawan,

Siswa

2008: 44).

pembelajaran biologi yang disertai

Hasil observasi dan wawancara di
SMA

PGRI

Pekalongan

2

Kajen

Kabupaten

menunjukkan

adanya

kecenderungan siswa yang kurang aktif
dalam

proses

belajar

mengajar.

Keaktifan siswa kelas XI IPA dari 36
siswa yang aktif hanya 11 (30,56%)
dan tidak aktif 25 (69,44%), jadi siswa
yang

keaktifannya

rendah

sebesar

69,44%. Dijelaskan oleh guru Biologi
di

SMA PGRI 2 Kajen, bahwa

besarnya persentase aktivitas siswa
tersebut berhubungan dengan proses

contoh
langsung

menginginkan

kongkret
obyek

dan

bentuk

pengamatan

yang

dipelajari.

Kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa pendekatan pembelajaran yang
digunakan bersifat konvensional, guru
lebih sering menggunakan metode
ceramah bervariasi seperti tanya jawab,
diskusi, atau dengan menggunakan
power point (Wawancara dengan Ibu

Dhihelsi Yuliani, S.Pd selaku Guru
Biologi SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten
Pekalongan, 12 Maret 2012).
Guru Biologi di SMA PGRI 2

optimal,

sebab

Kajen Kabupaten Pekalongan selalu

sumber

belajar

yang

merasa tidak puas dalam melaksanakan

Sumber

belajar

yang

proses pembelajaran. Ketidakpuasan

belajarnya

kurang

kurangnya
digunakan.

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

2

Biologi merupakan salah satu

guru disebabkan hasil belajar siswa
proses

bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam

pembelajaran tidak berjalan interaktif.

(IPA) yang pengaruhnya besar untuk

Siswa cenderung pasif dalam proses

penguasaan ilmu pengetahuan dan

pembelajarannya.

kelas

teknologi. IPA juga berperan penting

dikatakan pasif, karena dari 36 siswa

dalam usaha menciptakan manusia

yang aktif hanya 11 (30,56%) siswa.

yang

Siswa bersikap pasif dalam proses

menekankan kegiatan belajar mengajar,

pembelajaran

mengembangkan

mengalami

penurunan

dan

Kondisi

menunjukkan

minat

berkualitas.

Biologi

lebih

konsep

dan

siswa

dengan

belajar siswa rendah. Guna mengatasi

ketrampilan

kepasifan dan menarik minat siswa,

berbagai metoda mengajar yang sesuai

guru sudah melaksanakan kegiatan

dengan bahan kajian yang diajarkan

pembelajaran

praktikum.

(Anonimus, Yusup dan Natalina, 2005:

Dalam kegiatan praktikum tersebut

8). Dalam pembelajaran Biologi, sangat

guru

langkah-

diperlukan strategi pembelajaran yang

disuruh

tepat yang dapat melibatkan siswa

dengan

hanya

langkah

memberikan

kerja

menjawab

dan

siswa

pertanyaan

yang

sudah

seoptimal

disiapkan oleh guru. Siswa jarang

intelektual

diberi kesempatan untuk bertanya, guru

sehingga

terkesan

materi

pembelajaran.

mendominasi

proses

Akibatnya,

interaksi

antara siswa dengan guru berjalan tidak
kondusif. Maksudnya, hubungan antara
guru dan siswa tidak komunikatif,
sehingga menghambat proses kegiatan
pembelajaran

Biologi

menekankan
(Wawancara

yang

pada
dengan

praktikum
Ibu

Dhihelsi

Yuliani, S.Pd selaku Guru Biologi
SMA

PGRI

2

Kajen

Kabupaten

proses

mungkin

baik

maupun
dalam

Biologi

secara

emosional,

pembelajarannya
menekankan

pada

ketrampilan proses.
Pendekatan ketrampilan proses
menekankan

pada

proses

belajar,

aktivitas, dan kreativitas peserta didik
termasuk keterlibatan fisik, mental, dan
sosial peserta didik dalam memperoleh
pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan
sikap,

serta

menerapkan

dalam

kehidupan sehari-hari untuk mencapai
suatu tujuan. Model active learning

Pekalongan, 12 Maret 2012).

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

3

(belajar aktif) adalah salah satu model

Metode pembelajaran ini menuntut

dari beberapa macam variasi model

para siswa untuk memiliki kemampuan

pembelajaran yang mengajak siswa

yang

untuk belajar secara aktif. Belajar aktif

maupun dalam ketrampilan proses

pada

kelompok.

dasarnya

berusaha

untuk

baik

dalam

Guru

berkomunikasi

diharapkan

dapat

memperlancar

menciptakan pembelajaran yang dapat

stimulus dan respons anak didik dalam

membangkitkan partisipasi siswa untuk

pembelajaran,

belajar

memperkuat

dan

sehingga

pembelajaran

menjadi

proses
hal

yang

secara

memberikan

aktif

dengan

perhatian

cara

terhadap

menyenangkan, tidak menjadi hal yang

aktivitas kelas atau class concern.

membosankan

Aktivitas

bagi

siswa

(Yusuf,

Keaktifan siswa telah dilibatkan
sejak awal dalam bentuk desain belajar
yang memperhitungkan pengetahuan,
ketrampilan, dan pengalaman belajar
yang

telah

didapatkan

sebelumnya. Dari pengalaman praktek
yang

dapat

diciptakan

melalui pendekatan ketrampilan proses.

2005: 3).

siswa

kelas

ada,

mengalami

diharapkan

setelah

pembelajaran

dengan

pendekatan siswa belajar aktif dalam
pembelajaran,

maka

akan

melihat

Suhailah (2008: 4) menjelaskan bahwa
kegiatan dalam ketrampilan proses,
yaitu para siswa memilih topik yang
ingin dipelajari, mengikuti investigasi
mendalam terhadap berbagai sub topik
yang telah dipilih dan dipersiapkan
oleh guru, kemudian menyiapkan dan
menyajikannya dalam bentuk laporan
di depan kelas secara keseluruhan.
Parameter yang digunakan dalam

dirinya secara berbeda, dalam arti lebih

pembelajaran

memahami manfaat belajar, lebih dapat

pendekatan ketrampilan proses pada

menerapkan

materi sistem indra manusia yaitu

pengetahuan

dan

ketrampilan yang dipelajari, dan juga

menggunakan

lebih

kejujuran,

percaya

diri

(O’Neill

dan

McMahon, dalam Nugraheni, 2007: 2).
Penelitian ini mencoba mengkaji
penerapan

model

pembelajaran.

jawab,

class

:

Aspek

peduli,

bekerja

dan

concern

afektif

teliti,

sama,

(

tanggung

dan

saling

menghargai pendapat teman ). Aspek
kognitif melebihi KKM ( KKM = 65 )

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

4

sebanyak 70 % dari jumlah siswa,

penelitian dilaksanakan pada bulan

maka indikator yang ingin dicapai ≥

Maret 2012.

75.

Bentuk

penelitian

ini

adalah

belakang

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu

masalah di atas, maka permasalahan

bagaimana sekelompok guru dapat

yang akan dikaji dalam penelitian ini,

mengorganisasikan

yaitu “Bagaimanakah peningkatan hasil

pembelajaran mereka, dan belajar dari

belajar siswa biologi materi sistem

pengalaman mereka sendiri. Mereka

indra pada siswa kelas XI IPA SMA

dapat

PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan

perbaikan dalam praktek pembelajaran

tahun ajaran 2011/2012 menggunakan

mereka, dan melihat pengaruh nyata

pembelajaran class concern dengan

dari upaya itu (Wiriaatmadja, 2005:13).

pendekatan ketrampilan proses?”

Maksud dari penelitian yang dilakukan

Berdasarkan

latar

Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa biologi materi sistem indra pada
siswa kelas XI IPA SMA PGRI 2
Kajen Kabupaten Pekalongan tahun
ajaran

2011/2012

menggunakan

pembelajaran class concern dengan
pendekatan ketrampilan proses.

kondisi

mencobakan

peneliti

adalah

suatu

untuk

praktek

gagasan

mengetahui

apakah pembelajaran class concern
dapat

meningkatkan

hasil

belajar

belajar siswa dalam mata pelajaran
Biologi. Pembelajaran class concern
dalam PTK terdiri empat tahap pada
masing-masing

siklus,

yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi,
refleksi atau evaluasi.

METODE PENELITIAN
Tempat yang digunakan untuk
penelitian adalah SMA PGRI 2 Kajen
Kabupaten Pekalongan semester II
kelas

XI

IPA.

Penelitian

ini

dilaksanakan pada semester genap
tahun ajaran 2011/2012 dan waktu

Subyek yang melakukan tindakan
adalah
bertindak

peneliti,
sebagai

sedangkan

guru

subyek

yang

membantu dalam perencanaan, dan
siswa SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten
Pekalongan semester II kelas XI IPA
yang berjumlah 35 siswa sebagai
subyek penerima tindakan penelitian.

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

5

Teknik pengumpulan data dalam

pengumpulan

data

penelitian,

penelitian ini dilakukan melalui metode

kemudian mencari dan memahami

wawancara, metode observasi, metode

makna

tes, metode dokumentasi, dan catatan

melakukan pencatatan

lapangan. Data dapat diperoleh dari

peraturan, pola-pola,

hasil

terhadap

pertanyaan, konfigurasi-konfigurasi

kegiatan pembelajaran. Analisis data

yang mungkin, arahan sebab akibat

yang digunakan dalam penelitian ini

dan

menggunakan analisis data deskriptif

analisis

kualitatif. Ada tiga komponen pokok,

interaksi, tiga komponen utama,

Miles

(1992:66)

yaitu: reduksi data, sajian data, dan

menjelaskan tiga pokok komponen

analisis data atau verifikasi bergerak

tersebut sebagai berikut:

bolak-balik.

observasi

dan

langsung

Hubermen

1. Reduksi data (Data Reduction)
merupakan

proses

penyederhanaan,

seleksi,

pengabstraksian,

dengan
peraturan-

pertanyaan-

proposisi-proposisi
secara

dengan

induktif.

Proses

PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan

2. Penyajian Data (Data Display )

pada

penyebab

masalah dalam proses pembelajaran

organisasi

biologi di kelas XI IPA di atas, hasil

memungkinkan

observasi prasiklus menggambarkan

kesimpulan riset dilakukan. Display

bahwa proses pembelajaran biologi

meliputi berbagai jenis matriks,

belum optimal. Selanjutnya, guru dan

gambaran atau skema, jaringan kerja

peneliti membahas perencanaan solusi.

keterkaitan

tabel.

Tindakan

guna

disepakati antara guru dengan peneliti

merakit informasi secara teratur

bertujuan untuk meningkatkan respon

supaya

siswa saat guru memberi penjelasan,

informasi

rangkaian

ditemui

HASIL PENELITIAN DAN

dan trasformasi data yang ada.

merupakan

yang

yang

kegiatan,

Kesemuanya

dapat

dan

dirancang

di

lihat

dan

di

mengerti.
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion
Drawing )

agar

solusi

siswa

pembelajaran,

masalah

berpartisipasi

yang

dalam

meningkatkan

keberanian siswa dalam bertanya dan

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

6

menjawab

pertanyaan,

serta

Peningkatan aspek afektif pada

kurangnya

kondisi awal untuk siswa yang berani

pengembangan kemampuan berfikir.

bertanya sebanyak 6 siswa (17,14%),

Tindakan solusi dirancang oleh guru

menjawab

dan

(54,28%).

meningkatkan

peneliti

yaitu

menerapkan

pertanyaan
Siswa

19

siswa

yang

mau

pembelajaran class concern dengan

menyumbangkan ide atau pendapat

pendekatan

meningkat

10

menghargai

pendapat

orang

melalui perencanaan yang terevisi pada

meningkat

sebanyak

16

setiap siklus, tindakan ini dilakukan

(45,71%), mampu menjadi pendengar

dua siklus.

yang baik meningkat sebanyak 12

ketrampilan

Pelaksanaannnya

proses.

dikembangkan

Pembelajaran dengan pendekatan
ketrampilan

proses ini menekankan

pada proses belajar, aktivitas, dan
kreativitas

peserta

didik

termasuk

keterlibatan fisik, mental, dan sosial
peserta

didik

dalam

memperoleh

pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan
sikap,

serta

menerapkan

dalam

kehidupan sehari-hari untuk mencapai
suatu

tujuan.

tersebut,

Adanya

pemahaman

diharapkan

penerapan

siswa

(28,57%),
lain
siswa

siswa (34,28%), dan bekerja sama
meningkat sebanyak 4 siswa (11,42%).
Peningkatan nilai rata-rata aspek afektif
dari kondisi awal sebesar 4 siswa
(11,42%) dalam ketegori belum baik.
Selanjutnya, terjadi peningkatan pada
siklus I diperoleh sebanyak 20 siswa
(57,14%) termasuk kategori cukup.
Setelah

dilakukan

perbaikan

pada

siklus II meningkat menjadi 27 siswa
(77,14%) termasuk kategori baik.

pembelajaran class concern dengan

Peningkatan aspek kognitif pada

pendekatan ketrampilan proses dapat

kondisi awal diperoleh nilai rata-rata

meningkatkan keaktifan siswa dalam

kognitif sebesar 55,56% nilai masih di

pembelajaran dan meningkatkan hasil

bawah KKM termasuk kategori belum

belajar biologi pada siswa kelas XI IPA

tuntas. Setelah dilakukan siklus I, nilai

SMA

rata-rata kognitif meningkat menjadi

PGRI

Pekalongan.

2

Kajen

Kabupaten

82,85% nilai di atas KKM termasuk
kategori tuntas. Nilai rata-rata kognitif

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

7

ini pada siklus II juga meningkat

dapat meningkatkan hasil belajar siswa

menjadi 88,57% nilai diatas KKM

pada materi sistem indra pada manusia.

termasuk kategori tuntas.

Meningkatnya hasil belajar baik dari

Peningkatan rata-rata afektif pada
kondisi awal ke siklus I sebesar
13,04% dan peningkatan dari siklus I

aspek afektif dan aspek kognitif dengan
cara membandingkan hasil belajar yang
dicapai siswa.
Pada

ke siklus II sebesar 1%. Jumlah

aspek

afektif

terjadi

peningkatan afektif dari kondisi awal

peningkatan, siswa berani bertanya dan

sampai siklus II sebanyak 14,04%.

mampu

Jumlah peningkatan rata-rata kognitif

menyumbangkan ide atau pendapat, hal

pada kondisi awal ke siklus I sebanyak

ini terlihat dari perilaku siswa yang

19,47% dan peningkatan siklus I ke

berani menyatakan ide-idenya. Semua

siklus II sebanyak 5,43%. Peningkatan

siswa

aspek kognitif seluruhnya berjumlah

pendapat

24,90%.

mendengarkan dengan

Dengan

demikian,

dapat

diketahui bahwa pembelajaran class
concern

dapat

meningkatkan

hasil

belajar siswa Biologi materi sistem
indra pada manusia semester II kelas
XI IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten
Pekalongan tahun ajaran 2011/2012.
PEMBAHASAN

menjawab.

sudah

Siswa

dapat

orang

mau

menghargai
lain
baik

yaitu
ketika

temannya menyampaikan pendapatnya
serta

menyangga

dengan

tidak

memotong pembicaraan teman. Semua
siswa mampu menjadi pendengar yang
baik dengan bersikap tidak ramai pada
saat proses pembelajaran berlangsung.
Siswa yang senantiasa bekerja sama
dalam

proses

pembelajaran

yang

berlangsung dengan lancar. Aspek

Berdasarkan pembelajaran secara

afektif siswa yang meningkat tersebut

keseluruhan dari hasil tindakan kelas

sesuai dengan tujuan

pada siklus I dan II yang telah

biologi tidak hanya diarahkan pada

dilakukan

penguasaan materi (ranah kognitif),

menunjukkan

bahwa

penerapan pembelajaran class concern

tetapi

juga

mata pelajaran

menyentuh

ranah

dengan pendekatan ketrampilan proses

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

8

psikomotor dan ranah attitude dalam

perhatian

wujud sikap dan nilai-nilai positif.

sehingga kelas dalam pembelajaran

Aspek afektif tersebut merupakan
kegiatan-kegiatan yang menunjukkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Keaktifan

siswa

diketahui

melalui

proses interaksi baik antara guru dan
siswa, siswa dengan siswa atau antara
siswa dengan lingkungannya. Melalui
proses

interaksi

memungkinkan

kemampuan siswa akan berkembang,
yang memungkinkan siswa merasa
tertantang

untuk

melakukan

mencoba

kegiatan

dan
untuk

mengembangkan kemampuan karena
rasa

keingintahuan

pembelajaran.

Siswa

menunjukkan

rasa

siswa
yang
senang

dalam
aktif
siswa

terhadap pelajaran yang diberikan oleh
guru.

Siswa yang senang dan aktif

dalam
motivasi

pembelajaran
belajar

menimbulkan

siswa

meningkat.

Siswa bukan hanya sekadar untuk
memperoleh nilai atau pujian, akan
tetapi didorong oleh keinginan untuk
memenuhi kebutuhannya.

terhadap

aktivitas

kelas

bercirikan belajar aktif. Dilanjutkan
oleh Depdiknas (2008: 47) bahwa
pembelajaran di kelas dapat berjalan
aktif

dengan

ciri-cirinya

yaitu

interaktif, menyenangkan, menantang,
dan

mampu

memotivasi

siswa.

menjelaskan bahwa a) Interaktif, proses
pembelajaran

merupakan

proses

interaksi baik antara guru dan siswa,
siswa dengan siswa atau antara siswa
dengan lingkungannya. Melalui proses
interaksi memungkinkan kemampuan
siswa akan berkembang baik mental
maupun

intelektual,

b)

Inspiratif,

proses pembelajaran merupakan proses
yang inspiratif, yang memungkinkan
siswa untuk mencoba dan melakukan
sesuatu. Biarkan siswa berbuat dan
berpikir sesuai dengan inspirasinya
sendiri,

sebab

pengetahuan

pada

dasarnya bersifat subyektif yang bisa
dimaknai oleh setiap subyek belajar, c)
Menyenangkan, proses pembelajaran
merupakan

proses

yang

menyenangkan. Proses pembelajaran

Penjelasan tersebut searah dengan

menyenangkan dapat dilakukan dengan

pendapat Silberman (2002: 79), bahwa

menata ruangan yang menarik dan

pembelajaran class concern merupakan

pengelolaan pembelajaran yang hidup

pembelajaran dengan cara memberikan

dan

bervariasi,

yakni

dengan

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

9

menggunakan

pola

dan

model

pembelajaran,

media

dan

sumber-

Peningkatan

kognitif

ini

dapat

diketahui melalui keberhasilan belajar

d)

berupa nilai. Dari hasil penelitian dapat

pembelajaran

diketahui ada peningkatan nilai rata-

merupakan proses yang menantang

rata kognitif dari kondisi awal ke siklus

siswa

I sebanyak 19,47% dan peningkatan

sumber

belajar

Menantang,

yang

proses

untuk

kemampuan
merangsang
maksimal.

relevan,

mengembangkan
berpikir,

kerja

otak

Kemampuan

ditumbuhkan

itu

dengan

yakni

siklus I ke siklus II sebanyak 5,43%,

secara

sehingga peningkatan aspek kognitif

dapat
cara

mengembangkan rasa ingin tahu siswa
melalui

kegiatan

mencoba-coba,

berpikir intuitif atau bereksplorasi, dan
e) Motivasi merupakan aspek yang
sangat penting untuk membelajarkan
siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai
dorongan yang memungkinkan siswa
untuk

bertindak

dan

melakukan

sesuatu. Seorang guru harus dapat
menunjukkan pentingnya pengalaman
dan materi belajar bagi kehidupan
siswa, dengan demikian siswa akan

seluruhnya berjumlah 24,90%.
Aspek kognitif siswa meningkat
dipengaruhi oleh faktor siswa sendiri
dan faktor guru. Pembelajaran class
concern merupakan pembelajaran yang

difokuskan

pada

memberikan
aktivitas

guru

untuk

perhatian

terhadap

kelas,

dengan

di

menggunakan

prinsip

interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan motivasi sehingga siswa dapat
belajar secara aktif.
Guru sebagai motivator perlu

belajar bukan hanya sekadar untuk

ketepatan

memperoleh nilai atau pujian akan

pembelajaran agar siswa dapat aktif

tetapi didorong oleh keinginan untuk

dalam belajar. Hendaknya guru dapat

memenuhi kebutuhannya.

mengajak siswa untuk belajar secara

Pembelajaran

concern

Keaktifan siswa berpengaruh terhadap
aspek

memilih

strategi

aktif dalam proses pembelajaran yaitu
class

mampu meningkatkan keaktifan siswa.

peningkatan

dalam

kognitif

siswa.

dengan

mendengarkan,

mengajukan

melihat,

pertanyaan

dan

membahasnya dengan orang lain.

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

10

menjelaskan

perhatian terhadap aktivitas di kelas

bahwa pembelajaran aktif merupakan

memiliki keunggulan antara lain: 1)

suatu pembelajaran yang mengajak

guru bertanggung jawab penuh atas

peserta didik untuk belajar secara aktif.

kegiatan, 2) guru mampu membuat

Ketika peserta didik belajar dengan

siswa terlibat aktif dan partisipasi, 3)

aktif,

yang

guru mampu membuat hubungan antara

mendominasi aktivitas pembelajaran.

siswa yang satu dengan yang lainnya

Dengan

aktif

adalah setara, yang tercermin dalam

untuk

bentuk kerja sama dalam kelompok

Zaini,

(2005:65)

berarti

ini

mereka

mereka

menggunakan

otak,

secara
baik

menemukan ide pokok dari materi,

untuk

memecahkan

belajar, 4) mampu sebagai fasilitator

persoalan

atau

mengaplikasikan apa yang mereka
pelajari ke dalam satu persoalan yang
ada dalam kehidupan nyata. Dalam
belajar aktif ini, peserta didik diajak
untuk

turut

serta

dalam

proses

pembelajaran,

tidak

hanya

mental

tetapi juga melibatkan fisik. Dengan
cara ini biasanya peserta didik akan
merasakan

suasana

yang

lebih

menyenangkan sehingga hasil belajar
dapat dimaksimalkan.
Pembelajaran

class

concern

karena guru mampu memanfaatkan

class

concern.

pembelajaran
Dijelaskan

oleh

Nugraheni (2007:20) bahwa dalam
pembelajaran

class

suatu

tugas

yang mendorong perkembangan siswa.
Nugraheni (2007:25) menjelaskan
bahwa pembelajaran class concern
selain
memiliki

memiliki

kelebihan

kelemahan.

juga

Kelemahan

pembelajaran class concern, antara lain
yaitu: 1) guru tidak dapat memberikan
perhatian

kepada

siswa

secara

individual maupun bersamaan, dan 2)
siswa yang tidak mendapat perhatian
guru cenderung berbuat ramai di kelas

dalam penelitian dinyatakan berhasil

kelebihan-kelebihan

menyelesaikan

concern

dapat

menfokuskan guru untuk memberikan

untuk menarik perhatian guru.
Guru memberikan perhatian yang
berbeda antara siswa satu dengan
lainnya, atau kelompok siswa satu
dengan lainnya dapat menimbulkan
rasa isi pada siswa. Rasa iri atau
kecemburuan sosial membuat siswa
berusaha untuk menarik perhatian guru.

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

11

Misalnya siswa bersikap ramai saat
pembelajaran,

siswa

lebih

senang

SARAN
Berdasarkan

hasil

penelitian

berbicara dengan teman, atau siswa

tindakan kelas yang telah dilaksanakan,

tidak menjawab saat ditanya guru.

maka penulis mengajukan saran, dari

Berdasarkan penjelasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
class

concern

dengan

pendekatan

proses

mampu

ketrampilan
meningkatkan
biologi

hasil

materi

belajar

sistem

siswa

indra

pada

penelitian tindakan siklus I sampai
tindakan

siklus

II

masih

banyak

terdapat kekurangan diantaranya :
1. Guru

harus

kondisi

mampu

kelas.

kekurangan

menguasai

Sesuai

yang

dengan

terdapat

pada

manusia semester II kelas XI IPA SMA

strategi CC ( class concern ) yaitu

PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan

guru

tahun ajaran 2011/2012.

perhatian

siswa

KESIMPULAN
class

concern

dengan pendekatan ketrampilan proses
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada aspek afektif diperoleh sebanyak
57,14% (kriteria cukup) pada siklus I
meningkat menjadi 77,14% (kriteria
baik) pada siklus II. Sedangkan hasil
belajar pada aspek kognitif, yaitu
peningkatan
siklus

I

(82,85%)

prosentase

sampai
menjadi

siklus

kepada

siswa

secara

individual maupun bersamaan, dan

KESIMPULAN DAN SARAN

Pembelajaran

tidak dapat memberikan

ketuntasan
II,

yaitu

(88,57%)

pada

materi sistem indra manusia kelas XI
IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten
Pekalongan tahun ajaran 2011/2012.

yang

tidak

mendapat

perhatian guru cenderung berbuat
ramai

di

kelas

untuk

menarik

perhatian guru. Hal ini yang harus
diperhatikan

oleh

guru

yaitu

bersikap adil dalam memberikan
perhatian kepada semua siswanya.
2. Guru memberikan perhatian yang
lebih kepada siswa yang ramai atau
berbicara

dengan

pembelajaran.

teman

Perhatian

saat

tersebut

dapat dilakukan oleh guru dengan
menegur atau memberi pertanyaan
kepada siswa yang ramai atau
memindahkan tempat duduk kepada

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

12

siswa yang senang bicara dengan

temannya

saat

pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, (2008), Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, Jakarta: Direktorat
Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Miles, M., (1998), Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Nugraheni, Endang, (2007), Student Centered Learning dan Implikasinya
Terhadap Proses Pembelajaran, Jurnal Pendidikan, Volume 8: Nomor 1.
Setiawan, I Gusti Agung Nyoman, (2008), Penerapan Pengajaran Kontekstual
Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas X SMA Laboratorium Singaraja: Jurnal Penelitian dan
2

Pengembangan Pendidikan Undiksha , Bali, Hal, 42-59.

Silberman, Mel, (2002), Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Suhailah, Ulpiya, (2008), Implikasi Pembelajaran Biologi Melalui Pendekatan
Ketrampilan Proses Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA MTA
Surakarta
Tahun Pelajaran 2006/2011, Skripsi (tidak diterbitkan),
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Wiriaatmaja, N., (2005), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Yusuf, Yustina, (2005), Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui
Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur Di Kelas 17 SLTP
Negeri 20 Pekanbaru: Jurnal Biogenesis, Vol: 2(1),8-12.
Yusup, Yustini dan Natalina, Mariani. (2005). Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Biologi Melalui Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dengan
Pendekatan Struktur Di Kelas 17 SLTP Negeri 20 Pekanbaru. Jurnal
Biogenes. Vol. 2(1):8-12.
Zaini, Hisyam, Bermaug Munthe, dan Sekar Ayu, (2005),
Pembelajaran Aktif, Jakarta: Obor Jaya.

Strategi

Penerapan Pembelajaran Class Concern dengan Pendekatan Ketrampilan...

13

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 4 8

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN CLASS CONCERN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Penerapan Pembelajaran Class Concern Dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Biologi Materi Sistem Indra Pada M

0 0 15

PENDAHULUAN Penerapan Pembelajaran Class Concern Dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Biologi Materi Sistem Indra Pada Manusia Semester II Kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 7

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS Penerapan Metode Pembelajaran Discovery-Inquiry Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak Sukoha

1 4 14

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 40

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA.

0 1 38

PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN BULAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

2 5 44

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI KENAMPAKAN BULAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS.

0 0 1