PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

(1)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Semester II SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

RICHNA AFRIANTI 0902893

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penerapan Pendekatan Inkuiri

Pada Pembelajaran IPA Materi

Gaya Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa

Oleh Richna Afrianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Richna Afrianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Semester II SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/ 2013)

Oleh,

RICHNA AFRIANTI 0902893

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Drs. H. Dede Somarya, M.Pd NIP. 19580305 198403 1002

Pembimbing II

Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd NIP. 19810812 200501 1003

Diketahui,

Ketua Program Studi PGSD FIP UPI

Drs.DedeSomarya, M.Pd NIP. 19580305 198403 1002


(4)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


(5)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh Richna Afrianti

0902893

Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan temuan di lapangan tentang rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya bahwa banyaknya nilai hasil belajar siswa berada di bawah nilai KKM, yaitu 66. Pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa hanya mencapai 31% siswa yang tuntas KKM kelas dan metode yang digunakan guru saat pembelajaran masih terpusat pada guru, yaitu menggunakan metode ceramah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakahpenerapan pendekatan Inkuiri pada pembelajaran IPA materi gaya meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya pendekatan inkuiri dalam pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengadaptasi model Kemmis & Mc. Taggart dengan jumlah dua siklus, meliputi langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada setiap siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa 35 orang, terdiri dari 14 laki-lakidan 21 perempuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pencapaian hasil tes dari setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 72, dengan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 58%, dan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 80, dengan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 89%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada pembelajaran IPA materi gaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(6)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

The Implementation Of Inquiry Approach In Science Subjects for the Force Materials to Improve Students' Learning Outcomes

By Richna Afrianti

0902893

The background of thisthis researchis based onfindinginthe fieldoflowstudent learning outcomes insciencesubjectof material force thatmanystudentsvaluelearning outcomesunderthe KKM, which is66.The achievement ofstudent learning outcomescompletenessonlyreached 31% of studentswhocompletedthe classKKMandmethodsused by teacherswhenlearningis centeredon the teacher, using the lecture method.The formulation of the problemin this study iswhetherthe application ofan inquiryapproachtoscience learningforce materialsimprove student learning outcomes.This research purpose to determine the planning, implementation and improvement of student learning result after it implemented of inquiry approach in learning process.The method used in this study was a classroom action research that was adapted from Kemmis& Mc. Taggart model with two cycles, comprising the steps of planning, implementation, observation, and reflection on every cycle.Subject research conducted in fourth grade students of elementary school two in suntenjayalembangsubdistrict of west java Bandung with enrollment of 35 students, consisting of of 14 men and 21 women.Achievementtest resultsofeachcyclehas increased.This is evident from the value of the average students in the first cycle is 72, with mastery learning result of students reached 58%, and the second cycles students' average score increased to 80, with mastery learning result of students reached 89%. It can be concluded that by using the inquiry approach methods to biology science learning style materials can improve student learning result.


(7)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR...ii

UCAPAN TERIMAKASIH ...iii

DAFTAR ISI ………....v

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...………...1

B. Rumusan Masalah ………... 5

C. Hipotesis Penelitian ………... 5

D. Tujuan Tindakan ... 5

E. Manfaat Penelitian ………... 6

F. Batasan Masalah ...7

G. Definisi Operasional...8

H. Indikator Keberhasilan...10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Pendekatan Inkuiri 1. Pengertian Pendekatan Inkuiri ...11

2. Karakteristik Pendekatan Inkuiri ...…………...12

3. Prinsip Pendekatan Inkuiri ...13

4. Ciri Utama Pendekatan Inkuiri...14

5. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Inkuiri ...17

6. Langkah-langkah Pendekatan Inkuiri ...18

7. Sintaks Proses Inkuiri ...19

B. Hasil Belajar Siswa 1. Pengertian Hasil Belajar...21


(8)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Ranah Hasil Belajar ...22

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa ...23

C.Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 1. Pengertian Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ...24

2. Pembelajaran IPA dalam Kurikulum ...26

3. Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Inkuiri ...27

D.Materi Gaya ...28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...31

C. Subjek Penelitian ...32

D. Model Penelitian ...32

E. Prosedur Penelitian ...33

D. InstrumenPenelitian ...38

E. Teknik Pengumpulan Data ...39

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...42

1. Siklus I ...43

2. Siklus II ...57

B. Pembahasan...72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ……....………...79

B. Saran...80

DAFTAR PUSTAKA ……….....82 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Proses Inkuiri ... 20

Tabel 3.1. KategoriPerolehanPresentase KKM Siswa………... 41

Tabel 4.1. Nilai LKS Siklus I ………... 49

Tabel 4.2. PeningkatanHasilBelajarSiswa Siklus I ………. 50

Tabel 4.3. Aktivitas Guru danSiswaPembelajaranSiklus I ………. 53

Tabel 4.4. RefleksiTerhadapPembelajaranSiklus I ………... 56

Tabel 4.5. Nilai LKS Siklus II ………... 63

Tabel 4.6. PeningkatanHasilBelajarSiswaSiklus II……..………... 64

Tabel 4.7. AktivitasPembelajaranSiklus II ………... 67

Tabel 4.8. RefleksiTerhadapPembelajaranSiklus II ……….. 71

Tabel 4.9. PeningkatanHasilBelajarSiswa PadaSiklus………. 75


(10)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar

2.1. Tahapan Inkuiri ... 19

2.2. Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda ... 28

3.1. Model Penelitian ... 32

4.1. Grafik PeningkatanKetuntasanHasilBelajarSiklus I ... 51

4.2. GrafikPeningkatanKetuntasanHasilBelajarSiklus II ... 66


(11)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

A.LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN ... 84

B. LAMPIRAN HASIL PENELITIAN ... 114

C. ADMINISTRASI PENELITIAN ... 135

D. LAMPIRAN DOKUMENTASI ... 145 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(12)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Sesuai Visi Pendidikan Nasional Indonesia(Kesuma dan Hendriyani, 2009:205)‘Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab

tantangan zaman yang selalu berubah’. (penjelasan atas UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Dan PP No. 19 Tahun 2005, Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa:

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Sejalan dengan itu menandakan bahwa pendidikan menjadikan manusia menjadi sosok manusia yang berkualitas, dimana proses pembelajaran dalam satuan pendidikan diselenggarakan dengan cara yang menyenangkan, yang juga memberikan ruang yang cukup untuk peserta didik dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pendidikan menjadikan manusia menjadi manusia yang berkualitas.

Jikamelihat permasalahan pembelajaran yang ada saat ini, banyak pembelajaran yang diselenggarakan dengan kurang menarik. Sehingga pembelajaran terkesan monoton, anak tidak diberikan ruang yang cukup dalam proses pembelajaran dan anak hanya berperan pasif. Bahkan proses pembelajaran seperti itu sering terjadi dalam mata pelajaran IPA.Jika proses pembelajaran berlangsung terus menerus seperti ini maka visi pendidikan tidak akan tercapai secara maksimal. Sementara visi pendidikan bertujuan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas.


(13)

2

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dimana Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara sistematis, IPA bukan hanya suatu penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan, sehingga dapat membantu peserta didik memperoleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk mengembangkan kompetensinya.

Di lapangan, proses pembelajaran IPA di sekolah dasar selama ini lebih ditekankan kepada penguasaan bahan, penghafalan materi, sehingga suasana belajar bersifat kaku dan berakibat pada hasil belajar siswa yang rendah. Berdasarkan kenyataan di lapangan berkaitan dengan kegiatan pembelajaran IPA di SD, peneliti mencoba mengangkat permasalahan yang timbul dari kegiatan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV di SDN 2 Sutenjaya. Dari hasil pengamatan,pembelajaran IPAbiasa dilakukan kurang menarik, siswa pasif dengan pembelajaran yang bersifat konvensional dimana pembelajaran berpusat pada guru. Ketika guru menjelaskan materi, di awal pembelajaran siswa masih bisa fokus terhadap apa yang dijelaskan oleh guru. Namun memasuki pertengahan sampai akhir pembelajaran berjalan banyak siswa yang tidak fokus dan tidak memperhatikan pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru.Sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak terserap dengan baik oleh siswa.Ketika ditanyakan mengenai materi yang disampaikan kepada siswa, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya.

Dilihat dari segi pembelajaran IPA yang masih sering diterapkan guru ialah metode ceramah dan pembiasaan pembelajaran yang kurang bermakna menjadi suatu kebiasaan yang sangat mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar untuk siswa. Padahal dalam pembelajaran IPA diharapkan peserta didik mampu untuk mengeksplorasi pengetahuan yang didapatnya, peserta didik harus dilibatkan dalam pencarian konsep mengenai IPA sehingga anak dapat menguasai konsep-konsep IPA yang abstrak terutama jika siswa diberi pengalaman langsung dan bisa memecahkan masalahnya secara mandiri. Dalam pembelajaran IPA yang disajikan melalui metode ceramah akan menimbulkan kebosanan pada diri siswa karena mereka hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru. Sehingga


(14)

3

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mempengaruhi konsentrasi siswa untuk mengerti dan memahami apa yang dikatakan gurunya. Dari keadaan inilah diperlukan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi siswa untuk belajar serta memberikan ruang gerak untuk siswa mengeksplor dirinya dalam berpendapat sesuai fakta dan informasi apa yang siswa temukan sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik atau meningkat dari sebelumnya.

Seiring dengan itu, pembelajaran membutuhkan suatu pendekatan yang dapat memotivasi, membuat siswa memperoleh pengalaman langsung dan membuat siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga memberikan kontribusi ruang bagi anak dalam memecahkan masalahnya sendiri sesuai fakta yang mereka dapat. Salah satunya adalah dengan pendekatan inkuiri. Dimana pendekatan ini banyak digunakan oleh para peneliti sebelumnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dan hasil belajar siswa dapat meningkat dari sebelumnya.

Menurut Sagala (2007:196) menyatakan bahwa:

Pendekatan inkuiri merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah, pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kekreatifan dalam memecahkan masalah.

Menurut Rahmat, dkk (2009:72) menyatakan bahwa “model kelompok inkuiri mengajarkan anak-anak untuk bekerja dalam kelompok untuk mengivestigasi topik-topik yang kompleks”.

Maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan inkuiri adalah suatu pendekatan yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah, yang dipandang sebagai stimulus dalam menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam kelompok,dimana siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri dengan bimbingan guru dimana prosesnya berpusat pada siswa.

Dengan menggunakan pendekatan Inkuiri yang didalamnya melibatkan peran siswa yang aktif dalam pembelajaran bukan menjadi barang baru tetapi merupakan salah satu sumbang saran dalam pembelajaran yang dapat diandalkan dengan disesuaikannya kebutuhan guru dengan materi. Banyaknya pendekatan dan model-model pembelajaran memberi kemudahan kepada kita sebagai calon


(15)

4

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

guru untuk mengemas dan menyajikan materi pembelajaran dalam berbagai bentuk yang menarik dan menyenangkan. Dengan pendekatan yang cocok dan menarik pada materi, maka materi pembelajaranpun akan tersampaikan lebih bermakna, dan mudah dipahami sehingga anak dapat menguasai konsep IPA yang abstrak, siswa termotivasi untuk belajar, siswa juga bisa menjadi lebih aktif, pembelajaranpun menjadi bermakna dengan siswa dapat memecahkan masalahnya secara mandiri secara langsung.

Salah satu kegiatan pembelajaran yang akan digunakandengan pendekatan inkuiri ini untuk pembelajaran adalah dengan diadakannya percobaan sebagai proses penyelidikan. Dimana percobaan ini adalah salah satu kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa untuk memecahkan masalah sesuai fakta dan informasi yang siswa temukan.Percobaan disini digunakan untuk mengetahuibagaimana pengaruh gaya terhadap gerak benda. Kegiatan percobaan ini dilengkapi dengan alat dan bahan yang disediakan oleh guru sebagaimana contoh-contoh yang sering dijumpai siswa dalam kehidupannya. Saat melaksanakan percobaan dengan menggunakan alat yang diberikan oleh guru, siswa dapat memperoleh data, menganalisis dan mengkomunikasikan hasilnya. Karena pendekatan Inkuiri merupakan sebuah pendekatan yang membuat siswa aktif dalam memecahkan masalah yang diberikan guru dan dapat memberikan kebebasan siswa untuk berpendapat dan berdiskusi, maka dari itu pendekatan inkuiri akan diterapkan dalam penelitian yang pelaksanaannya masih belum banyak digunakan oleh guru-guru di SDN 2 Suntenjaya.

Pendekatan inkuiriyang diambil disinidimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Secara umum nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya di kelas IV SDN 2 Suntenjaya cukup rendah, dengan nilai rata-rata kelas pada mata pelajaran IPA materi gaya yaitu 56dengan ketuntasan hasil belajar siswa hanya mencapai 31% dari kriteria ketuntasan minimal, sedangkan nilai KKM mata pelajaran IPA adalah 66. Dengan begitu dapat diartikan bahwa hasil belajar sebagian besar siswa kurang dari KKM, dengan rincian 11siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM, sementara 24siswa lainnya mendapatkan nilai di bawah KKM.Peneliti berharap setelah diterapkannya pendekatan inkuiri, hasil


(16)

5

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belajar siswa dapat meningkat dengan target 83% dari jumlah siswa mencapai KKM.

Dengan demikian maka penelitian ini difokuskan Dengan judul

“PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA

MATERI GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA “. Dengan diterapkannya pendekatan inkuiri ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 2 Suntenjaya.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,

rumusan umum penelitian ini adalah “Apakah penerapan pendekatan inkuiri pada pembelajaran IPA materi gaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa?”. Sedangkan rumusan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi gaya dengan pendekatan inkuiri di kelas IV SDN 2 Suntenjaya?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan inkuiri di kelas IV SDN 2 Suntenjaya?

C.Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Apabila pendekatan inkuiri diterapkan dalam pembelajaran IPA pada

materi gaya, maka diharapkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 2 Suntenjaya

dapat meningkat”.

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi gaya melalui pendekatan inkuiri. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi gaya dengan pendekatan inkuiri di kelas IV SDN 2 Suntenjaya.


(17)

6

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan inkuiri di kelas IV SDN 2 Suntenjaya.

E.Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dalampembelajaran dan sebagai bahan sumbang saran dalam meningkatkan mutu pendidikan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, dan dengan diterapkannyapendekatan inkuiri ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru mengenai kemampuan peserta didik dalam mempermudah penguasaan materi, serta mengetahui cara pengajaran yang dapat digunakan untuk dijadikan solusi dalam permasalahan menyampaikan materi pelajaran.

2) Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menggunakan metode pembelajaran IPA yang aktif dan efektif, salah satunya dengan menggunakan pendekatan inkuiri.

b. Bagi Guru

1) Diharapkan guru menjadi terampil dalam memilih persoalan untuk dipecahkan di dalam kelas sesuai dengan daya nalar siswa.

2) Dengan penerapan pendekatan inkuiri,diharapkan pembelajaran menjadi aktif, konkrit, menyenangkan dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk bereksplorasi.

3) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk menjadikan metode pembelajaran ini sebagai alternatif pembelajaran IPA. 4) Diharapkan penelitian ini bisa menjadi penunjang teori sebagai upaya untuk


(18)

7

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Bagi Siswa

1) Diharapkan dapat memberikan kebebasan bagi siswa untuk berdiskusi dan berpendapat dalam pembelajaran IPA.

2) Diharapkan belajar menjadi menyenangkan dan bukanlah sesuatu yang sulit, dan tidak membosankan untuk dilakukan.

3) Dengan penelitian ini diharapkan siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

4) Diharapkan penelitian ini dapat menunjang teori untuk mempermudah proses penguasaan konsep dengan adanya percobaan yang konkrit dengan pengalaman nyata yang dilakukan sendiri oleh siswa.

d. Bagi Sekolah

1) Diharapkan dapat menjadi sumbang saran dalam memberikan kontribusi sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dalam meningkatkan kinerja guru.

2) Diharapkan dengan penelitian ini akan menjadi sebuah masukan sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dalam pembelajaran IPA.

F. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan ruang lingkup permasalahan, pembatasan masalah dalam penelitian ini diambil dari Standar Kompetensi 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda. Dan Kompetensi Dasar 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda.

Pendekatan Inkuiri dalam pembelajaran ini adalah dengan melakukan percobaan dalam proses pembelajaran yang didalamnya menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan oleh guru, dimana siswa bukan objek dalam belajar dan guru menetapkan diri sebagai pembimbing dan fasilitator belajar. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan pendekatan Inkuiri yaitu siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar dengan memecahkan masalahnya sendiri bersama kelompoknya.


(19)

8

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil penelitian yang diharapkan adalah meningkatnya hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran melalui tes evaluasi. Dimana tes evaluasi dilakukan setelah pembelajaran yang diberikan pada setiap siklusnya untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Hasil belajar IPA yang dimaksud adalah nilai akhir dari hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran IPA materi gaya.

G.Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran. Istilah – istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan istilah dari judul penelitian.

1. Pendekatan Inkuiri

Rahmat,dkk (2009:55) mengungkapkan bahwa:

Pendekatan (approach) dapat dipandang sebagai suatu rangkaian tindakan yang terpola atau terorganisir berdasarkan prinsip-prinsip tertenu (misalnya dasar filosofis, prinsip psikologis, prinsip didaktis, atau prinsip ekologis), yang terarah secara sistematis pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai.

Menurut Sagala (2007:196) mengungkapkan bahwa “pendekatan Inkuiri merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah, pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kekreatifan dalam memecahkan masalah”.

Maka dalam penelitian ini dengan diterapkannya pendekatan Inkuiri sebagai tindakan yang terorganisir dalam mengembangkan cara berfikir ilmiah, anak bisa memecahkan masalahnya dengan menemukan faktanya sendiri melalui percobaan secara konkrit untuk membuktikan permasalah yang diberikan oleh guru pada materi gaya di kelas IV SDN 2 Suntenjaya.


(20)

9

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Hasil Belajar Siswa

Menurut Sudjana (2009:22) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Menurut Darmawan dan Permasih (2009:131) menyatakan bahwa

“hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa dan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berada di luar diri siswa”.

Sejalan dengan itu hasil belajar siswa adalah nilai akhir siswa setelah ia menerima pembelajaran dengan diadakannya evaluasi berupa tes evaluasi. Dengan diterapkannya pendekatan inkuiri maka diharapkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 2 Suntenjaya dapat meningkat.

3. Pembelajaran IPA

Menurut Darmawan dan Permasih (2012:120) menyatakan bahwa

“pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar”.Dalam buku Modul Dual Modes (2010:2) menyatakan bahwa “IPA atau sains merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus pengkajiannya adalah alam dan proses-proses yang ada di dalamnya”.

Sejalan dengan itu maka pembelajaran IPA merupakan upaya yang dilakukan oleh guru pada satu cabang ilmu yang pengkajiannya berupa alam dan proses-proses yang ada didalamnya dalam membelajarkan siswa untuk belajar. Dan pada penelitian ini peneliti akan mengkaji pembelajaran IPA mengenai materi gaya.

4. Materi Gaya

Menurut Wahyono dan Nurachmandani (2008:94)menyatakan bahwa “gaya dalam ilmu pengetahuan alam dapat diartikan sebagai tarikan atau dorongan”.

Materi gaya yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh gaya terhadap gerak suatu benda, dimana siswa akan melakukan percobaan sebagai tahap penyelidikan yang dilakukan secara kelompok.


(21)

10

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

H.Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 83% siswa di kelas IV SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari jumlah siswa 35 orang, mencapai nilai Kriteria Kelulusan Maximum (KKM) IPA yang telah ditentukan yaitu sebesar 66, karena enam dari 35 siswa di kelas IV SDN 2 Suntenjaya terdapat siswa yang membutuhkan bimbingan lebih dari guru.


(22)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 30

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.Menurut Muslihuddin (2010:12) menyatakan bahwa “PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan”. Penelitian Tindakan Kelas memiliki tiga ciri pokok, yaitu:

1. Inkuiri Refektif

Penelitian berangkat dari permasalahan riil yang sehari-hari dihadapi oleh guru dan siswa.

2. Kolaboratif

Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh guru, tetapi ia harus kolaborasi dengan guru lain atau pakar.

3. Reflektif

Penelitian tindakan kelas memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektis yang berkelanjutan.

Dapat disimpulkan bahwa PTK yaitu salah satu jenis penelitian yang biasa dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai pengelola program pendidikan. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Dimana penelitian ini berangkat dari permasalahan riil sehari-hari yang sering ditemukan di dalam kelas, dengan melakukan perbaikan secara kolaborasi dengan guru lain yang dilakukan secara berkelanjutan.

Menurut Aqib, dkk (2009:3) menyatakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar

siswa meningkat”. Karakteristik PTK adalah sebagai berikut.

1. An inquiry of practice from within (penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya).

2. self-reflective inquiry (metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian).


(23)

31

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran. 4. Tujuannya: memperbaiki pembelajaran.

Manfaat PTK bagi guru adalah sebagai berikut: 1. Membantu guru memperbaiki pembelajaran 2. Membantu guru berkembang secara profesional 3. Meningkatkan rasa percaya diri guru

4. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.

Maka dari itu dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas ini diharapkan tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, dimana PTK ini merupakan metode penelitian yang biasa dilaksanakan oleh guru atau pendidik dalam memperbaiki pembelajaran di kelas, untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Dimana permasalahan pembelajaran diangkat dan berawal dari permasalahan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. PTK juga merupakan metode penelitian untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru dalam mengajar di kelas. Guru dapat mengkaji sendiri praktek pembelajaran yang dilakukan di kelas, sehingga guru langsung berbuat/bertindak untuk memperbaiki kekurangan pada saat pembelajaran menjadi lebih baik lagi.

B.Lokasi dan Waktu penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Sekolah ini memiliki enam kelas. Sekolah ini lokasinya kurang strategis karena jauh dari perkotaan dan berada di sekitar pegunungan, sekolah ini juga berada di dalam gang dan kurang terjangkau oleh kendaraan umum.

Waktu lamanya penelitian direncanakan dengan melaksanakan dua siklus.Waktu tersebut dianggap mampu memenuhi pencapaian hasil yang diinginkan peneliti dan mengatasi persoalan yang ada. Namun jika tujuan penelitian belum tercapai dalam waktu 2 siklus, maka penelitian akan dilanjutkan


(24)

32

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ke siklus berikutnya.Waktu pelaksanaan dimulaitanggal 10Mei 2013 sampai tanggal 18 Mei 2013.


(25)

33

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Permasalahan Perencanaan

Tindakan - I

Pelaksanaan Tindakan - I

Pengamatan/ Pengumpulan

Data - I SIKLUS - I

Permasalahan baru, hasil

Refleksi

Refleksi - I

Perencanaan Tindakan - II

Pelaksanaan Tindakan - II

Pengamatan/ Pengumpulan

Data - II SIKLUS - II

Refleksi - I Permasalahan

baru, hasil Refleksi

SIKLUS - II

Bila Permasalahan Belum Terselesaikan

Refleksi - II

Dilanjutkan ke Siklus Berikutnya

C.Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, dengan jumlah siswa 35 orang, terdiri dari 14 laki-laki dan 21 perempuan. Yang dijadikan sasaran adalah hasil belajar siswa pada materi gaya dengan menggunakan pendekatan inkuiri.

D.Model Penelitian

Model PTK yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin McTaggart. Dimana Kemmis dan McTaggart menjadikan satu kesatuan komponen acting (tindakan) dan observing (pengamatan).

Model Kemmis dan McTaggart (Taniredja, 2012:24) “pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi, yang keempatnya merupakan satu siklus (Depdiknas,1999:21).

Berikut gambar model penelitian siklus kegiatan yang akan dilakasanakan peneliti.


(26)

34

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


(27)

35

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas dimulai dari melakukan perencanaan yang berasal dari permasalahan kemudian melakukan tindakan dimana tindakan ini merupakan pelaksanaan dari penelitian, lalu observasi/pengamatan terhadap kegiatan yang telah dilakukan dari penelitian, dan yang terakhir tahap refleksi dimana pada tahap ini peneliti, dan observer melakukan diskusi untuk perbaikan pembelajaran diskilus selanjutnya. Pada kegiatan penelitian ini satu komponen merupakan sebuah satu kesatuan yang saling keterkaitan dan berhubungan. Dan setiap tahapannya merupakan proses dari penyempurnaan berdasarkan hasil dari setiap kegiatan dan tindakan yang dilakukan oleh guru.

E.Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Dimana setiap siklus, peneliti harus melakukan tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, dan evaluasi-refleksi yang dilakukan untuk setiap siklus.

Berikut prosedur yang akan dilakukan penelitiuntuk setiap siklus dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

b. Observasi, untuk memperoleh gambaran keadaan proses belajar mengajar, mengenal kemampuan siswa, cara guru mengajar di dalam kelas, aktifitas siswa dan hasil yang diperoleh.

c. Identifikasi permasalahan, dengan menelaah terlebih dahulu KTSP 2006, khususnya mata pelajaran IPA mulai dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, materi dan hasil belajar siswa.

d. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tentang pembelajaran IPA materi gaya


(28)

36

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Mempersiapkan media, bahan dan alat yang akan digunakan untuk membantu mengajar dalam pembelajaran IPA materi gaya saat pembelajaran berlangsung termasuk pada saat siswa melakukan percobaan disesuaikan dengan siklus yang dilaksanakan.

f. Mempersiapkan perangkat tes soal evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan tindakan.

g. Menyusun dan mempersiapkan alat yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses penelitian berlangsung berupa format lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan skenario pembelajaran tentang materi gaya dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan inkuiri yang sudah dibuat pada tahap persiapan/perencanaan dalam memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Dengan memperhatikan hasil analisis terhadap kemampuan awal siswa, peneliti menyusun rencana pengajaran dengan pendekatan inkuiri, tindakan pembelajaran dibagi kedalam dua siklus dua tindakan disesuaikan dengan materi pembelajaran. Masing-masing rencana tindakan pembelajaran dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan alat-alat atau media IPA yang diperlukan. Kegiatan selanjutnya mengelompokan siswa untuk kegiatan pembelajaran.

Berikut langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Siklus 1

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun RPP dengan pendekatan inkuiri, instrumen dan mempersiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.


(29)

37

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan dan memotivasi siswa, mengukur kemampuan siswa dengan melakukan tanya jawab, menyajikan informasi secara inkuiri, mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok untuk bekerjasama dan belajar melalui percobaan, dan melakukan evaluasi melalui soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran. 3) Observasi

Pada tahap observasi, peneliti membandingkan nilai pra siklus dan hasil siklus I yang telah diperoleh oleh siswa.Penilaian aktivitas siswa dan guru, mengobservasi apa yang terjadi dalam kegiatan yang dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung.

4) Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti mengkaji, dan menganalisis secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan berdasarkan data yang telah terkumpul pada langkah observasi. Memeriksa catatan hasil observasi, merevisi soal-soal, dan memberi solusi untuk mengatasi masalah yang terjadi. Dalam tahap refleksi peneliti menentukan tindakan selanjutnya untuk dilakukan.Dengan kata lain guru mendiskusikan hasil pemantauanKBMyang telah dilaksanakan. Dari data tersebut guru dapat menarik kesimpulan bagaimana KBM yang telah dilaksanakan dan bagaimana prestasi belajar siswa, sehingga guru dapat menentukan perbaikan pembelajaran sebagai bahan untuk tindakan pada siklus ke II.

b. Siklus II

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun RPP dengan pendekatan inkuiri, instrumen dan mempersiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran seperti siklus 1 yang telah disesuaikan dengan pembelajaran di siklus 2.


(30)

38

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan dan memotivasi siswa, menyajikan informasi secara inkuiri, mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok untuk bekerja sama dan belajar melalui percobaan, dan melakukan evaluasi berupa soal evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa setelah pembelajaran dilaksanakan.

b) Observasi

Pada tahap observasi, peneliti mengamati penilaian aktivitas siswa dan aktivitas guru, mengobservasi apa yang terjadi aktivitas yang dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung.

c) Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti mengkaji, dan menganalisis secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan berdasarkan data yang telah terkumpul pada langkah observasi. Memeriksa catatan hasil observasi,peneliti membandingkan peningkatan nilai hasil belajar siswa dari siklus pertama dan nilai disiklus kedua yang telah diperoleh siswa. Dalam tahap refleksi peneliti menentukan tindakan selanjutnya untuk dilakukan. Dengan kata lain guru mendiskusikan hasil pemantauan KBM yang telah dilaksanakan. Dari data tersebut guru dapat menarik kesimpulan bagaimana KBM yang telah dilaksanakan dan bagaimana prestasi belajar siswa, sehingga guru menentukan keputusan untuk tahap selanjutnya.Jika hasil belajar siswapada siklus kedua sudah sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan atau telah mencapai ketentuan KKM dalam indikator keberhasilan, maka penelitian dihentikan, namun jika hasil belajar siswa pada siklus kedua belum sesuai dengan indikator keberhasilan maka penelitian berlanjut ke siklus ketiga.

3. Observasi

Pada tahap ini, dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi terhadap guru dan siswa. Dimana siswa


(31)

39

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melaksanakan analisis terhadap hasil evaluasi.Untuk mengetahui seberapa jauh efek yang telah tercapai dalam sasaran, hal ini dapat mengetahui ada dampak pembelajaran pada siswa setelah dilaksankannya tindakan yang dilakukan sebelumnya.

Dalam pelaksanaan tindakan ini diharapkan dapat menghasilkan hasil yang positif sesuai dengan harapan dalam memperbaiki pembelajaran pengajaran di dalam kelas.

Pada tahap observasi, dalam penelitian ini dibantu oleh dua observer untuk mengamati selama pelaksanaan tindakan berlangsung dengan lembar observasi. Lembar observasi merupakan suatu alat yang di dalamnya terkumpul data untuk digunakan dalam penganalisaan sehingga peneliti tahu bagaimana kelebihan dan kekurangan proses KBM.

4. Refleksi

Kegiatan ini diawali dengan memeriksa catatan hasil observasi lalu mengkaji, dan menganalisis secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan yang didasarkan data yang telah terkumpul pada langkah observasi. Hasil yang didapat dalam tahap observasi dan penilaian hasil belajar setiap siklus dikumpulkan serta dianalisis bersama, dan menetapkan langkah selanjutnya.Langkah penelitianmengkaji, melihat, dan mempertimbangkan dampak dari tindakan sehingga peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan, diolah, serta di analisis. Dari hasil observasi, guru dapat melihat gambaran umum mengenai kegiatan yang telah dilakukan. Keseluruhan data yang diperoleh dari siklus ini akan dijadikan perbandingan dan dasar dalam merencanakan pemberhentian siklus atau langkah siklus selanjutnya.


(32)

40

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Instrumen Penelitian

Salah satu kegiatan dalam perencanaan suatu penelitian adalah penyusunan instrumen penelitian.

Menurut Ihat, dkk (2007:180) menyatakan bahwa “instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan”. Bentuk instrumen berkaitan dengan metode pengumpulan data, misal metode wawancara yang instrumennya pedoman wawancara. Metode angket/kuesioner, instrumennya berupa angket/kuesioner. Metode tes, instrumennya adalah soal tes, dan metode observasi, instrumennya bernama checklist.

Dibawah ini akan dijelaskan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. InstrumenPembelajaran

InstrumenpembelajaranyaituberupaRencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) yang dijadikanacuanpenelitiandalam proses belajarmengajar.

2. Bentuk Instrumen Tes

Bentuk instrumen tes berupa lembar kerja siswa (LKS) dan soal evaluasi. Lembar instrumen tes ini berupa soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir soal, secara kelompok dan individu. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti akan memantau proses dan kemajuan belajar siswa untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah pemberian tindakan pada pembelajaran.LKS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa permasalahan soal yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok dalam kegiatan pembelajaran. Isi dari LKS disesuaikan dengan indikator pembelajaran atau topik dalam pembelajaran. LKS merupakan alat yang digunakan untuk belajar dengan menggunakan pendekatan, pembelajaran inkuiri digunakan dalam pelaksanaan percobaan yang dilakukan siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II.

Soal evaluasi adalah intrumen tes yang dilakukan setelah pembelajaran berakhir,soal evaluasi diberikan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya pendekatan inukiri.


(33)

41

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bentuk Instrumen Non Tes: Lembar observasi, dan dokumentasi.

Lembar observasi digunakan untuk menulis data tentang aktivitas proses belajar mengajar guru dan siswa selama tindakan penelitian berlangsung. Dari hasil observasi, diperoleh gambaran yang jelas tentang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh seorang observer. Observer mengamati dan mencatat hal-hal yang terjadi baik yang dilakukan oleh guru maupun yang dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran berlangsung, lembar observasi disediakan oleh peneliti, dalam lembar tersebut diuraikan secara jelas komponen-komponen yang harus diamati observasi memberikan ceklis pada kolom yang tersedia sesuai dengan indikator yang muncul serta memberi komentar sebagai catatan yang akan dijadikan refleksi oleh peneliti.

G.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melihat hasil dari instrumen penelitian yang ada, untuk memperoleh kebenaran yang akurat dalam pengumpulan data diperlukan alat pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan permasalahan dalam penelitian instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data dari hasil belajar siswa dengan memberikan tes kepada siswaberupa soal evaluasi.LKS digunakan untuk kelompok lalu soal evaluasidikerjakansecara individu untuk selanjutnya dianalisis peningkatan nilai prestasi hasil belajarnya.Tes diberikan secara tulisan yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa sesudah proses belajar mengajar diberikan. Instrument tes dibuat sesuai dengan materi yang diajarkan pada siswa kelas IV berdasarkan kurikulum yang berlaku.

2. Data observasidiambildarihasilpengamatanterhadapkegiatanbelajarmengajar guru dikelas, data observasisiswadiambilmelaluipengamatanaktivitas

keaktifansiswadalam proses


(34)

42

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

nmengenaiaktivitas guru dansiswaselama proses pembelajaranberlangsung. Dalamlembarobservasiadaduaaspek yang diamatiyaitu: aktivitas guru danaktivitassiswa yang berisiindikator-indikatordariaspek yang harusadadalampembelajaran. Observasiadalahmetodeatauteknikpengumpulan data yang menggunakanpengamatanterhadapobjekpeneltian. Melaluiobservasipenelitimemperolehcatatantentangperilakukagiatan guru dansiswapadawaktu proses pembelajaranberlangsung. Hal tersebutsangatpentinguntukbahanrefleksidanrencanatindakanselanjutnya. 3. Dokumentasi diambil saat kegiatan pembelajaran berlangsung yang akan

menjadi bukti konkrit dalam melihat aktifitas siswa dan aktifitas guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

H.Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara mengolah/menganalisis sumber data atau data yang telah dikumpulkan dari setiap tahapan penelitian. Pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Hasil penelitian tahap perencanaan pelaksanaan tindakan dengan mengidentifikasi permasalahan berupa materi ajar, metode, media, dan alat evaluasi yang sering digunakan.

2. Hasil penelitian tahap tindakan mendeskripsikan siklus-siklus yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

b. Menganalisis data hasil belajar siswa berupa tentang pengaruh gaya untuk mengetahui keberhasilan siswa yang telah dilakukan.

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, data tersebut diolah. Melalui pengolahan data, data ini bersifat data yang kuantitatif, yaitu data yang bebentuk angka. Pengukuran nilai dari hasil belajar siswa diambil dari hasil tes belajar siswa secara objektif sesuai dengan tes yang diberikan. Angka atau bilangan yang didapatkan dari skor hasil pengukuran disebut skor mentah. Skor


(35)

43

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mentah ini diolah untuk mengetahui dan menentukan prestasi atau kemampuan siswa.

Berikut cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi prestasi belajar yang dicapai oleh siswa, dengan jalan membandingkan skor siswa yang diperoleh oleh siswa dengan suatu standar yang absolut atau disebut juga dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAP ini merupakan norma penilaian yang ditetapkan secara absolut atau mutlak oleh guru atau pembuat tes.

Menurut Aunurrahman (2012:224) bahwa “Dalam menginterpretasi skor

menjadi nilai dengan menggunakan pendekatan PAP, maka terlebih dahulu ditentukan kriteria kelulusan dengan batas-batas nilai kelulusan”. Sebagai contoh salah satu kriteria nilai yang digunakan dalam bentuk rentang skor berikut:

Rentang Skor Nilai 80% s.d. 100 % A 70% s.d. 79% B 60% s.d 69% C 45% s.d. 59% D < 44% E / Tidak Lulus

Rumusan menghitung nilai siswa menggunakan persamaan 3.1:

N =

× 100

Persamaan 3.1

Untuk menghitung nilai rata-rata siswa menggunakan persamaan 3.2: X =

Persamaan 3.2

Keterangan:X = Rata-rata; x = jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh; N = banyak data (siswa)

Presentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 70/ketuntasan belajar siswa mengunakan persamaan 3.3:

N =

x 100 %

Persamaan 3.3


(36)

44

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1 Kategori Perolehan Presentase KKM Siswa

Presentase KKM Kategori

0 – 65 Belum Tuntas


(37)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 79

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yangtelah dilaksanakan dalam pembelajaran IPA materi gaya terhadap siswa kelas IV SDN2 Suntenjaya tentang “Penerapan Pendekatan Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan inkuiri melalui lima tahapan yaitu: 1. Bertanya (Ask), 2. Investigasi (Investigate), 3. Menghasilkan (Create), 4. Diskusi (Discuss), 5. Refleksi (Reflect)dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 2 Suntenjaya. Pendekatan inkuiri ini menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menumbuhkan keaktifan siswa sebagai subjek yang belajar.

Hasil dari penelitian yang didapatkan setelah pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan inkuiri, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPA materi gaya disetiap siklusnya mengalami peningkatan. Proses pembelajaran mengenai Gaya dapat mempengaruhi gerak benda dengan menggunakan pendekatan inkuiri mengalami peningkatanyang cukup signifikan dan respon siswa yang sangat antusias, terbukti dalam tahap penyelidikan (Investigate) siswa merasa senang dan aktif pada saat melakukan penyelidikan dalam percobaan bersama kelompoknya. Dapat dikatakan pembelajaran IPA tentang Gaya dengan menggunakan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa menjadi subjek yang aktif dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan berfikir dan guru menjadi pembimbing dan fasilitator untuk siswa. Dengan cara siswa berpasangan, aktivitas siswa dalam bekerjasama dengan temannnya jauh lebih baik dibandingkan dengan cara kelompok besar.


(38)

80

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


(39)

81

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diterapkannya pendekatan inkuiri. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan hasil belajar siswadisetiap siklusnya. Dimana pada saat pra siklus ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 31%, siklus I ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 58%, dan di sikulus II hasil belajar siswa mencapai 89%.

B.Saran

Berdasarkan hasil temuan-temuan selama penelitian di kelas IV SDN 2 Suntenjaya, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar mencapai hasil yang lebih baik, maka peneliti mengajukan beberapa saran diantaranya:

1. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti lebih berinovasi dan kreatif lagi dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran, saat mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran hendaknya saat menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri guru harus pandai mengalokasikan waktu dengan tepat agar waktu pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lebih efektif dan hasil yang maksimal.

2. Bagi guru, guru harus terampil dalam memilih persoalan untuk dipecahkan di dalam kelas sesuai dengan daya nalar siswa, guru dapat menggunakan pendekatan inkuiri ini sebagai alternatif pembelajaran IPA untuk membelajarkan siswa menjadi aktif, konkrit, menyenangkan dan memberikan kebebasan siswa untuk bereksplorasi pada materi yang sesuai agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias, sehingga siswa menjadi subjek yang aktif dan pembelajaran lebih efektif. Agar hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas dapat meningkat hendaknya guru merefleksi setiap tindakanpembelajaran yang telah dilaksanakan untuk selanjutnya dikembangkan dengan perbaikan agar lebih baik lagi.

3. Bagi siswa, dengan diterapkannya pendekatan inkuiri ini dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, menumbuhkan kemampuan berfikir ilmiah, menumbuhkan keaktifan siswa untuk mencari tahu dan membuktikan sendiri sehingga pembelajaran aktif dan menyenangkan.


(40)

82

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Bagi sekolah, pendekatan inkuiri dapat menjadi sumbang saran dalam memberikan kontribusi sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dalam meningkatkan kinerja guru, dan sekolah dapat menyediakan atau memfasilitasi sarana dan prasana kegiatan pembelajaran dalam menunjang keberhasilan hasil belajar siswa.


(1)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mentah ini diolah untuk mengetahui dan menentukan prestasi atau kemampuan siswa.

Berikut cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi prestasi belajar yang dicapai oleh siswa, dengan jalan membandingkan skor siswa yang diperoleh oleh siswa dengan suatu standar yang absolut atau disebut juga dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAP ini merupakan norma penilaian yang ditetapkan secara absolut atau mutlak oleh guru atau pembuat tes.

Menurut Aunurrahman (2012:224) bahwa “Dalam menginterpretasi skor

menjadi nilai dengan menggunakan pendekatan PAP, maka terlebih dahulu ditentukan kriteria kelulusan dengan batas-batas nilai kelulusan”. Sebagai contoh salah satu kriteria nilai yang digunakan dalam bentuk rentang skor berikut:

Rentang Skor Nilai 80% s.d. 100 % A 70% s.d. 79% B 60% s.d 69% C 45% s.d. 59% D < 44% E / Tidak Lulus

Rumusan menghitung nilai siswa menggunakan persamaan 3.1: N =

× 100 Persamaan 3.1

Untuk menghitung nilai rata-rata siswa menggunakan persamaan 3.2: X =

Persamaan 3.2

Keterangan:X = Rata-rata; x = jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh; N = banyak data (siswa)

Presentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 70/ketuntasan belajar siswa mengunakan persamaan 3.3:

N =

x 100 % Persamaan 3.3


(2)

44

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1 Kategori Perolehan Presentase KKM Siswa Presentase KKM Kategori

0 – 65 Belum Tuntas


(3)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 79

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yangtelah dilaksanakan dalam pembelajaran IPA materi gaya terhadap siswa kelas IV SDN2 Suntenjaya tentang “Penerapan Pendekatan Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan inkuiri melalui lima tahapan yaitu: 1. Bertanya (Ask), 2. Investigasi (Investigate), 3. Menghasilkan (Create), 4. Diskusi (Discuss), 5. Refleksi (Reflect)dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 2 Suntenjaya. Pendekatan inkuiri ini menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menumbuhkan keaktifan siswa sebagai subjek yang belajar.

Hasil dari penelitian yang didapatkan setelah pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan inkuiri, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPA materi gaya disetiap siklusnya mengalami peningkatan. Proses pembelajaran mengenai Gaya dapat mempengaruhi gerak benda dengan menggunakan pendekatan inkuiri mengalami peningkatanyang cukup signifikan dan respon siswa yang sangat antusias, terbukti dalam tahap penyelidikan (Investigate) siswa merasa senang dan aktif pada saat melakukan penyelidikan dalam percobaan bersama kelompoknya. Dapat dikatakan pembelajaran IPA tentang Gaya dengan menggunakan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa menjadi subjek yang aktif dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan berfikir dan guru menjadi pembimbing dan fasilitator untuk siswa. Dengan cara siswa berpasangan, aktivitas siswa dalam bekerjasama dengan temannnya jauh lebih baik dibandingkan dengan cara kelompok besar.


(4)

80

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


(5)

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah diterapkannya pendekatan inkuiri. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan hasil belajar siswadisetiap siklusnya. Dimana pada saat pra siklus ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 31%, siklus I ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 58%, dan di sikulus II hasil belajar siswa mencapai 89%.

B.Saran

Berdasarkan hasil temuan-temuan selama penelitian di kelas IV SDN 2 Suntenjaya, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar mencapai hasil yang lebih baik, maka peneliti mengajukan beberapa saran diantaranya:

1. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti lebih berinovasi dan kreatif lagi dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran, saat mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran hendaknya saat menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri guru harus pandai mengalokasikan waktu dengan tepat agar waktu pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lebih efektif dan hasil yang maksimal.

2. Bagi guru, guru harus terampil dalam memilih persoalan untuk dipecahkan di dalam kelas sesuai dengan daya nalar siswa, guru dapat menggunakan pendekatan inkuiri ini sebagai alternatif pembelajaran IPA untuk membelajarkan siswa menjadi aktif, konkrit, menyenangkan dan memberikan kebebasan siswa untuk bereksplorasi pada materi yang sesuai agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias, sehingga siswa menjadi subjek yang aktif dan pembelajaran lebih efektif. Agar hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas dapat meningkat hendaknya guru merefleksi setiap tindakanpembelajaran yang telah dilaksanakan untuk selanjutnya dikembangkan dengan perbaikan agar lebih baik lagi.

3. Bagi siswa, dengan diterapkannya pendekatan inkuiri ini dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, menumbuhkan kemampuan berfikir ilmiah, menumbuhkan keaktifan siswa untuk mencari tahu dan membuktikan sendiri sehingga pembelajaran aktif dan menyenangkan.


(6)

82

Richna Afriyanti, 2013

Penerapan Pendekatan Inituiri Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Bagi sekolah, pendekatan inkuiri dapat menjadi sumbang saran dalam memberikan kontribusi sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dalam meningkatkan kinerja guru, dan sekolah dapat menyediakan atau memfasilitasi sarana dan prasana kegiatan pembelajaran dalam menunjang keberhasilan hasil belajar siswa.