STUDI EKSPLORASI MINAT SISWA SMK DI KOTA BANDUNG :Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung.

(1)

STUDI EKSPLORASI MINAT SISWA SMK DI KOTA BANDUNG

(Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh ADI GUNTARI

NIM 0900329

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

STUDI EKSPLORASI MINAT SISWA SMK

DI KOTA BANDUNG

(Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung)

Oleh Adi Guntari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Adi Guntari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ADI GUNTARI

E.0551.0900329

STUDI EKSPLORASI MINAT SISWA SMK DI KOTA BANDUNG (Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung)

Diperiksa dan disetujui oleh:

Pembimbing I,

Dr. Wowo Sunaryo Kuswana, M.Pd. NIP. 195703041993021001

Pembimbing II,

Ridwan Adam M. N., S.Pd., M.Pd. NIP. 197611162005011002

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI,

Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd NIP. 19630502 19890 1 001


(4)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Adi Guntari (2014). Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung (Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung). Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. FPTK-UPI.

Pendidikan menengah terbagi menjadi dua yang mana keduanya memiliki kurikulum berbeda yaitu SMA/MA dan SMK/MK. Pendidikan menengah SMA/MA difokuskan untuk siswa yang memiliki minat untuk studi lanjut ke perguruan tinggi, sedangkan pendidikan menengah SMK/MK difokuskan untuk siswa yang memiliki minat untuk bekerja di industri sesuai dengan bidang yang dipilihnya. Minat yang dimiliki siswa berbeda-beda dan bahkan dapat berubah karena faktor-faktor yang mempengaruhi minatnya. SMK/MK yang memiliki kurikulum yang fokus pada menyiapkan siswa siap kerja, ternyata tidak seluruhnya siswa SMK/MK yang memiliki minat untuk bekerja. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi minat. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian tentang eksplorasi besar minat siswa SMK terhadap minat bekerja, melanjutkan sudi, dan berwirausaha, beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dimana bertujuan untuk memperoleh gambaran nyata tentang masalah atau keadaan yang ada pada masa sekarang. Penelitian ini dilakukan terhadap 250 responden siswa di SMKN 6 Bandung dan SMKN 8 Bandung. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket yang ditujukan kepada siswa untuk mendapatkan data mengenai minat siswa untuk bekerja, melanjutkan studi, berwirausaha, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Hasil pengolahan, analisis, dan pengujian data maka diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Besar minat siswa untuk bekerja di industri sebanyak 40,16% (kurang dari setengahnya); (2) Besar minat siswa untuk melanjutkan studi sebanyak 35,83% (sebagian kecil); (3) Besar minat siswa untuk berwirausaha sebanyak 24,01% (sebagian kecil); (4) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa SMK yaitu; faktor dari dalam individu, faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor pendidikan, dan faktor sosial.

Kata Kunci: Minat, siswa SMK, bekerja di industri, melanjutkan studi, berwirausaha.


(5)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Senior high school is divided into two SMA/MA and SMK/MK. SMA/MA focused on students who have an interests for further studies to college, while SMK/MK focused on students who have interests to work in the industry according to his major. Interests which owned by students are different and even can change due to factors that affect their interests. SMK/MK which has a curriculum that focuses on preparing students ready for work, it was not entirely SMK/MK students who have interests to work. This can be affected by factors that affecting interests. Based on this, do research about interests exploration in SMK students to the working interests, continuing studies, and entrepreneurship, as well as the factors that influence it.

The method in this research is descriptive quantitative approach, which aims to obtain a real description about the problem or circumstances that exist at the present time. This research was conducted to 250 students at SMKN 6 Bandung and SMKN 8 Bandung. Data collecting in this research by using a questionnaire addressed to the students to obtain the data about student interests to work, to continuing studies, to be entrepreneurship, and the factors that influence it. The results of the processing, analysis, and examination the data, it obtained the following results: (1) The quantity of student interests to work in the industry is 40,16% (less than half); (2) The quantity of student interests to continue their studies is 35,83% (fraction); (3) The quantity of student interests to entrepreneurship is 24,01% (fraction); (4) The factors that affect the interests of students of SMK are; the individual factor, economic factor, family factor, environmental factor, educational factor, and social factor.

Keywords: Interests, vocational students, to work, to continuing studies, to entrepreneurship.


(6)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 7

B. Kajian Pustaka ... 7

1. Tinjauan Tentang Minat ... 7

a. Pengertian Minat ... 7

b. Macam-macam minat ... 11

c. Pengukuran Minat ... 12

d. Kondisi yang Mempengaruhi Minat ... 14

e. Kriteria Minat ... 15

2. Tinjauan Tentang Pendidikan Kejuruan ... 16

a. Pengertian Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan ... 16

b. Tujuan Pendidikan Kejuruan... 18

c. Basis Pendidikan Kejuruan ... 20


(7)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Kerangka Pemikiran ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 27

1. Subjek Penelitian ... 27

2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

1. Populasi Penelitian ... 28

2. Sampel Penelitian ... 39

C. Metode dan Desain Penelitian ... 30

1. Ciri-ciri Survei ... 31

2. Prinsip Survei ... 32

D. Alur Penelitian... 33

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 33

1. Teknik Pengumpulan Data ... 33

2. Instrumen Penelitian ... 36

3. Judgement ... 37

F. Teknik Analisis Data... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data... 39

1. Deskripsi Data Latar Belakang Keluarga... 40

2. Deskripsi Data Minat Siswa SMK ... 47

B. Pembahasan Data... 63

1. Deskripsi Besar Minat Siswa SMK Setelah Lulus Sekolah ... 64

2. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Minat Siswa SMK ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74


(8)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Asal Sekolah Mahasiswa JPTM ... 3

3.1. Data SMK TKR Negeri di Kota Bandung ... 28

3.2. Data Populasi Siswa TKR SMK Otomotif Negeri di Kota Bandung ... 28


(9)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Karakteristik Kompetensi... 22

3.1. Alur Penelitian ... 33

4.1. Diagram Pendidikan Terakhir Ayah ... 40

4.2. Diagram Pendidikan Terakhir Ibu ... 41

4.3. Diagram Pekerjaan Ayah ... 41

4.4. Diagram Pekerjaan Ibu ... 42

4.5. Diagram Penghasilan Rata-rata Ayah per Bulan ... 43

4.6. Diagram Penghasilan Rata-rata Ibu per Bulan ... 44

4.7. Diagram Asal Biaya Sekolah Siswa ... 45

4.8. Diagram Tempat Tinggal Siswa... 45

4.9. Diagram Pengeluaran Rata-rata Siswa per Bulan ... 46

4.10. Diagram Keinginan Siswa Memilih SMK ... 47

4.11. Diagram Alasan Keinginan Siswa Memilih SMK ... 48

4.12. Diagram Alasan Bukan Keinginan Siswa Memilih SMK... 48

4.13. Diagram Keinginan Siswa Memilih TKR ... 49

4.14. Diagram Alasan Keinginan Siswa Memilih TKR ... 50

4.15. Diagram Alasan Bukan Keinginan Siswa Memilih TKR ... 50

4.16. Diagram Ketertarikan Siswa untuk Bekerja di Industri ... 51

4.17. Diagram Ketertarikan Siswa untuk Melanjutkan Studi ... 51

4.18. Diagram Ketertarikan Siswa untuk Berwirausaha ... 52

4.19. Diagram Nilai Raport Terakhir Siswa... 52

4.20. Diagram Prestasi Tiga Tahun Terakhir ... 53

4.21. Diagram Profesi Anggota Keluarga ... 54


(10)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.23. Diagram Pengaruh Mata Pelajaran Terhadap Minat Siswa ... 55

4.24. Diagram Persentase Pengaruh Mata Pelajaran Produktif terhadap Ketertarikan Siswa untuk Bekerja di industri ... 56

4.25. Diagram Pengalaman Kerja Siswa ... 57

4.26. Diagram Keinginan Siswa Pindah Sekolah ke SMA ... 57

4.27. Diagram Alasan Keinginan Pindah Sekolah ke SMA... 58

4.28. Diagram Hambatan Studi Siswa ... 58

4.29. Diagram Jumlah Gaji yang Pantas untuk Lulusan SMK Menurut Siswa .... 59

4.30. Diagram Besar Minat Siswa SMK ... 60


(11)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 75

2. Instrumen Penelitian... 78

3. Hasil Penelitian ... 86

4. SK Dosen Pembimbing ... 96

5. Surat Penelitian ke SMKN 6 dan SMKN 8 ... 99


(12)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan yang kita kenal saat ini terdiri dari pendidikan formal yaitu jalur sekolah dan pendidikan non formal yaitu jalur luar sekolah. Pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan pra sekolah yaitu TK/RA, pendidikan dasar yaitu SD/MI yang dilanjutkan ke SMP/MTs, pendidikan menengah yaitu SMA/MA dan SMK/MK, dan pendidikan tinggi yaitu program S-1 (Sarjana), program DPL DI, DII, DIII, dan DIV (Sarjana Terapan), program S-2 (Magister), program Magister Terapan, program S-3 (Doktor), dan program Doktor Terapan. Pendidikan luar sekolah terdiri dari pendidikan keluarga, penitipan anak/taman bermain, dan lembaga kursus-kursus.

Pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang termasuk pada pendidikan sekolah, dibagi menjadi dua bagian yang berbeda yaitu ada yang disebut dengan pendidikan akademik dan pendidikan vokasi. SMA/MA pada pendidikan menengah merupakan pendidikan akademik, sedangkan SMK/MK merupakan pendidikan vokasi. Program S-1 (Sarjana), program S-2 (Magister), program S-3 (Doktor) pada pendidikan tinggi merupakan pendidikan akademik, sedangkan program DPL DI, DII, DIII, dan DIV (Sarjana Terapan), program Magister Terapan, dan program Doktor Terapan merupakan pendidikan vokasi.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 11 dan 12 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN), memberikan pengertian tentang pendidikan formal dan non formal sebagai berikut:

a) Ayat 11:

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

b)Ayat 12:

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.


(13)

2

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan undang-undang dijelaskan bahwa salah satu jenjang pada pendidikan formal adalah pendidikan menengah. Pendidikan menengah ini terbagi menjadi dua yaitu pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan dimana keduanya memiliki perbedaan. Adapun yang termasuk ke dalam pendidikan menengah umum yaitu SMA/MA, sedangkan pendidikan menengah kejuruan yaitu SMK/MAK. Perbedaan antara pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan terdapat pada tujuan siswa setelah mereka lulus yang diorientasikan kepada studi lanjut, dunia kerja, atau berwiraswasta. Orientasi tentang lulusan pendidikan menengah tersebut lebih jelasnya dapat dilihat pada UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15 yaitu:

a) Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta belajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

b)Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersipakan peserta belajar terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan, yang termasuk SMK/MAK pada pendidikan menengah, ditujukan untuk menyiapkan lulusan siswa yang nantinya akan bekerja pada satu bidang tertentu. Pendidikan menengah SMK/MAK memberikan pilihan bidang/jurusan yang menjadi minat siswa dan memiliki proporsi mata pelajaran praktik yang lebih banyak dibandingkan teori sehingga terdapat pengelompokkan mata pelajaran. Siswa diajarkan untuk dapat memiliki keterampilan yang akan digunakan sesuai tuntutan pada dunia kerja. Pengelompokkan mata pelajaran tersebut dibagi menjadi tiga yaitu; kelompok pelajaran umum (normatif), kelompok pelajaran dasar (adaptif), dan kelompok pelajaran kejuruan (produktif). PKL (Praktek Kerja Lapangan) merupakan salah satu dari rangkaian kurikulum SMK/MAK yang memberikan siswa pelajaran langsung di dunia kerja. Siswa akan merasakan situasi nyata bekerja pada bidang pekerjaan sesuai dengan jurusan yang dipilih. PKL ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga hingga enam bulan dan dunia kerja/industri


(14)

3

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menjadi tempat PKL biasanya telah memiliki hubungan kerjasama dengan pihak SMK. Kerjasama yang dijalin antara SMK dan industri tentunya menguntungkan kedua belah pihak. Bagi sekolah, para siswa dapat melaksanakan PKL di tempat industri yang terkerjasama secara berlanjut. Bagi industri, mereka bisa mendapatkan calon tenaga kerja yang sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan, maka dari itu SMK sering disebut sebagai pencetak siswa yang siap kerja.

Saat ini jumlah siswa SMK semakin bertambah, pembangunan sekolah menengah menargetkan siswa SMK lebih banyak dibandingkan SMA yaitu 70:30. Seiring dengan pembangunan SMK yang terus bertambah, terdapat pula beberapa hal yang perlu dikaji dan tidak kalah pentingya. Salah satunya adalah adanya ketidaksesuaian tujuan SMK dalam menyiapkan lulusan siap kerja yang pada kenyataannya banyak lulusan SMK yang lebih memilih melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini juga dibuktikan dengan salah satu kasus yang menjadi hasil observasi penulis di Universitas Pendidikan Indonesia yang mungkin juga terjadi di perguruan tinggi lain. Hasil observasi awal penulis tersebut mendapatkan data latar belakang asal sekolah mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai berikut:

Tabel 1.1

Asal Sekolah Menengah Mahasiswa JPTM

Angkatan Asal Sekolah Menengah Jumlah

Mahasiswa

SMK SMA Belum Diketahui

2011 50 50 1 101

2012 32 56 5 93

2013 34 77 32 143

Total 116 183 38 337

(Sumber: SDI (Sumber Daya Informasi) Akademik FPTK UPI) Berdasarkan tabel data tersebut dapat kita ketahui bahwa ternyata siswa SMK masih mendominasi untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Peneliti menduga bahwa minat lulusan siswa SMK tidak lagi seluruhnya tertuju pada dunia kerja


(15)

4

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau tidak sesuainya minat siswa dengan pilihan sekolah menengah. Misalnya, siswa yang memiliki minat untuk studi lanjut dimasukkan ke SMK oleh orang tuanya. Berdasarkan latar belakang ini peneliti tertarik untuk menggali lebih dalam lagi tentang minat lulusan siswa SMK untuk melanjutkan ke dunia kerja, perguruan tinggi, atau berwiraswasta. Judul yang diambil pada penelitian ini yaitu; “Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung (Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung)”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi masalah diperlukan untuk menjelaskan aspek-aspek permasalahan yang akan timbul dan diteliti lebih lanjut, sehingga akan memperjelas arah dalam penelitian. Peneliti mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:

a. Minat siswa SMK yang berbeda-beda yang tidak seluruhnya memiliki minat untuk bekerja di industri sesuai dengan bidang pilihannya.

b. Terdapat minat siswa yang tidak sesuai dengan orientasi kurikulum SMK yaitu minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

c. Terdapat faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi minat siswa SMK.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Langkah awal suatu penelitian adalah merumuskan masalah yang akan diteliti secara jelas, dengan maksud agar penelitian menjadi terarah dan mudah dalam menentukan metode yang akan digunakan. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto, S. (2006,hlm.17) yaitu, “agar penelitian dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya, sehingga jelas dari mana mulai, kemana harus pergi, dan dengan apa”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka perumusan umum masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana minat siswa SMK program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di Kota Bandung setelah lulus sekolah ?. Rumusan


(16)

5

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

umum masalah tersebut dapat dijabarkan ke dalam rumusan khusus sebagai berikut:

a. Apakah seluruh siswa SMK memiliki minat untuk bekerja di industri sesuai dengan bidangnya setelah lulus nanti khususnya siswa SMK Negeri program keahlian TKR ?

b. Apakah siswa SMK yang lebih berminat untuk melanjutkan studi dari pada bekerja sudah dipersiapkan untuk studi lanjut oleh sekolah ?

c. Apakah siswa SMK program keahlian TKR yang memilih untuk melanjutkan studi dapat menyesuaikan dengan siswa SMA yang memang dipersiapkan untuk studi lanjut ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengeksplorasi besar minat siswa SMK Negeri program keahlian TKR di Kota Bandung untuk bekerja.

2. Mengeksplorasi besar minat siswa SMK Negeri program keahlian TKR di Kota Bandung untuk studi lanjut ke perguruan tinggi.

3. Mengeksplorasi besar minat siswa SMK Negeri program keahlian TKR di Kota Bandung untuk berwirausaha.

4. Mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMK Negeri program keahlian TKR di Kota Bandung terhadap studi lanjut, bekerja, dan berwirausaha.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan yang baik dalam hal penelusuran minat siswa khususnya siswa SMK.


(17)

6

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi guru, diharapkan penelitian ini menjadi bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas dan efektivitas kurikulum pada pendidikan menengah SMK.

3. Bagi siswa, diharapkan agar dapat mempertimbangkan pilihan sesuai dengan minat yang dimilikinya sebelum memilih pendidikan menengah.

4. Bagi penulis, menjadi pelajaran berharga mengenai penelusuran minat yang dapat diaplikasikan pada dunia pendidikan selanjutnya.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan merupakan urutan penyusunan materi dalam penulisan skripsi agar susunannya lebih teratur. Adapun sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisi tentang teori-teori dan pendapat-pendapat para ahli yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, antara lain tinjauan tentang minat, tinjauan tentang pendidikan kejuruan, dan tinjauan tentang minat bekerja, studi lanjut, dan dunia usaha.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang subjek dan lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode dan desain penelitian, alur penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, dan teknik analisis data.


(18)

7

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan tentang minat siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung. Hasil tersebut berupa data deskriptif tentang minat siswa SMK untuk melanjutkan studi, bekerja, dan berwirausaha.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diberikan untuk pihak-pihak terkait.


(19)

27

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Nasution (2011,hlm.40) mengungkapkan bahwa:

Subjek penelitian adalah sorotan utama semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMKN 6 dan SMKN 8 Bandung pada kelas Teknik Kendaraan Ringan (TKR).

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian meliputi pengamatan dan penyebaran angket (questionnaire) yang berisi pertanyaan mengenai minat siswa SMK setelah lulus sekolah. Tempat dan waktu penelitian rencananya akan dilaksanakan pada:

Tempat penelitian : - SMK Negeri 6 Bandung

di Jl. Soekarno-Hatta, Kota Bandung - SMK Negeri 8 Bandung

di Jl. Kliningan No. 31, Kota Bandung

Waktu : Januari – Februari 2014

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Keputusan Mendikbud Nomor: 0259/U/1997 dalam (Arikunto S.,2006,hlm.91) disebutkan; “Bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan”.


(20)

28

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya menurut Arikunto. S (2006,hlm.114); “Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh, penelitian ini menggunakan angket dalam pengumpulan datanya maka sumber data disebut Responden”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka selanjutnya dapat ditentukan populasi dan sampel penelitian yang mana untuk mendapatkan responden yang merupakan sumber data.

1. Populasi Penelitian

Menurut Sudjana (2010,hlm.6):

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-silatnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri otomotif kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di Kota Bandung. Jumlah SMK tersebut yang merupakan populasi dalam penelitian ini terdapat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Data SMK TKR Negeri di Kota Bandung

No. Nama SMK Alamat

1 SMK Negeri 6 Bandung

Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Cisaranten Kidul, Gedebage, Kota Bandung 40295

Website:http://smkn6bdg.tripod.com

2 SMK Negeri 8 Bandung

Jl. Kliningan No. 31, Kel. Turangga, Lengkong, Kota Bandung 40264

Website: smkn8bdg.sch.id

(Sumber: datapokok.ditpsmk.net) 27


(21)

29

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Data Populasi Siswa TKR SMK Otomotif Negeri di Kota Bandung

No. Nama SMK Kelas Jumlah Siswa

1 SMKN 6 Bandung

X TKR 1 – XTKR 6 219

XI TKR 1 – XI TKR 6 192 XII TKR 1 – XII TKR 6 180 2 SMKN8 Bandung

X TKR 1 – XTKR 6 204

XI TKR 1 – XI TKR 7 233 XII TKR 1 – XII TKR 7 224

Jumlah Populasi 1.252

(Sumber: Tata Usaha SMKN 6 dan SMKN 8 Bandung)

2. Sampel Penelitian

Sudjana, (2010,hlm.6) mengartikan, “sampel sebagai sebagian yang diambil dari populasi”. Jelas bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah keseluruhan populasi yang ada. Mengenai jumlah sampel, Nasution (2011,hlm.101) menegaskan bahwa; “Tidak ada aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dari populasi yang tersedia, juga tidak ada batasan yang jelas apa dimaksud dengan sampel yang besar dan yang kecil”.

Selanjutnya ia juga menambahkan tentang banyaknya jumlah sampel yang dapat diambil untuk suatu penelitian Nasution, (2011,hlm.101):

Mengenai jumlah sampel yang sesuai sering disebut aturan sepersepuluh, jadi 10 persen dari jumlah populasi. Jika populasi 1000 orang, maka sampel 100 orang dianggap cukup memadai. Aturan ini tak selalu dapat dipegang teguh. Jika populasi terlampau besar, misalnya meliputi seluruh penduduk Indonesia, maka sampelnya akan jauh lebih kecil dari 10 persen. Dianggap bahwa dengan sampel 1000 orang, kita dapat mengambil kesimpulan yang sama efisiennya dengan sampel yang lebih besar misalnya ratusan ribu atau jutaan.


(22)

30

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjek populasi besar atau lebih dari 100 orang maka diambil antara 10-15% atau 20-25%.

Berdasarkan penjelasan mengenai sampel terutama berkaitan dengan jumlah sampel yang akan diambil, maka penulis menentukan teknik sampel acak karena baik untuk populasi homogen. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 % x seluruh jumlah populasi = 20 % x 1252 orang = 250 orang. Jika di dalam satu kelas diambil 25 siswa, maka sampel dapat diambil dari 10 kelas yang terdiri dari 5 kelas dari SMKN 6 dan 5 kelas lagi dari SMKN 8. Sampel yang akan diambil di SMKN 6 dan SMKN 8 yaitu kelas XII TKR dengan jumlah 25 orang/ kelas, maka didapat 2 sekolah x 5 kelas x 25 siswa = 250 siswa.

C. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian dapat terarah dan akurat jika metode dan desain penelitian yang dipilih sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Arikunto, S. (2006,hlm.79)

mengemukakan bahwa, “desain penelitian adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan jenis dan tipe penelitian yang diambil”. Setiap penelitian harus direncanakan, sehingga diperlukan suatu desain penelitian.

Metode dalam suatu penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Agar tujuan tersebut tercapai, maka metode yang dipilih harus berhubungan dengan prosedur penelitian yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmad W. (1985,hlm.131) sebagai berikut:

Metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikkan serta dari situasi penyelidikan.


(23)

31

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penggunaan pendekatan ini mengacu pada tujuan penelitian, yakni untuk memperoleh gambaran nyata tentang minat siswa SMK selanjutnya setelah mereka lulus. Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Adapun untuk pengumpulan data digunakanlah metode survei. Metode survei digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai kualitas subjek yang memiliki tujuan untuk menggambarkan keadaan subjek. Survei atau dalam bahasa Inggris survey adalah satu bentuk teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan. Menurut Sugiyono (2012,hlm.12):

Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Survei adalah metode pengumpulan data melalui instrumen yang bisa merekam tangapan-tanggapan responden dalam sebuah sampel penelitian, walau umumnya orang bisa saling mempertukarkan istilah survei dengan daftar pertanyaan, namun istilah survei digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai metodenya. Survei rnerupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan tertulis atau lisan, survei boleh disebut sebagai satu bentuk penelitian yang respondennya adalah manusia dan untuk bisa memperoleh informasi daripadanya maka perlu disusun satu instrumen penelitian yaitu kuesioner (daftar pertanyaan) dan atau pedoman wawancara (interviewguide).

Penelitian survei tidak tepat jika pada waktu mencari data, peneliti tidak bertanya (secara tertulis maupun lisan) kepada responden. Oleh karena itu dalam beberapa buku tentang metode penelitian, survei dibahas dalam topik teknik


(24)

32

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data, karena titik tekan kata survei adalah pada cara perolehan data. Seperti yang dikemukakan oleh Nasution (2011,hlm.26):

Mutu survei antara lain tergantung pada: a) Jumlah orang yang dijadikan sampel.

b)Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya mewakili kelompok yang diselidiki.

c) Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel itu.

1. Ciri-ciri Survei

Beberapa karakterisktik penelitian yang bentuknya survei:

a) Melibatkan sampel yang mampu mewakili populasi. Jadi teknik pengambilan sampelnya harus samplingprobabilistic (sampel acak).

b) Informasi yang dikumpulkan berasal langsung dari responden. Responden dapat menyatakan langsung pandangannya berdasarkan pertanyaan tertulis yang diberikan pada kuesioner, atau juga berdasarkan pertanyaan lisan (wawancara).

Penarikan data dilakukan dalam tatanan yang natural, apa adanya, sesuai dengan kondisi sebenarnya. Responden harus tidak boleh mengemukakan tanggapannya dalam lingkungan asing yang tidak nyaman, atau akrab dengan dirinya. Misalnya, kuesioner diisi di ruang khusus. Biasanya peneliti datang ke tempat kerja atau ke rumah responden.

Hal ini sependapat dengan yang dikemukakan oleh Nasution (2011: 26), bahwa; “Untuk memperoleh keterangan dapat digunakan questionnaire atau angket, wawancara, observasi langsung atau kombinasi teknik pengumpulan data itu. Berdasarkan data itu dapat diuji kebenaran asumsi atau hipotesis tertentu”.

2. Prinsip Survei

Kata kunci survei adalah bertanya, artinya kalau kita mengadakan penelitian dimana datanya diperoleh dari hasil pertanyaan yang kita ajukan, maka penelitian tersebut sudah bisa dimamakan survei. Agar pertanyaan yang diajukan kepada


(25)

33

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden bisa menghasilkan jawaban yang berguna hagi penelitian maka ada beberapa prinsip yang perlu dikuasai dan dilaksanakan oleh seorang peneliti.

a) Kuasai konsep penelitian. Hal ini sangat penting karena tanpa penguasaan konsep penelitiannya, maka besar kemungkinan peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak relevan. Seorang peneliti yang ingin meneliti tingkat produktivitas, dia harus benar-benar mengerti konsep produktivitas. Sumber penguasaan konsep adalah informasi-informasi yang berasal dari buku-buku teks, jurnal-jurnal ilmiah, yang secara khusus membahas konsep tersebut. Agar penguasaannya cukup komprehensif, disarankan kepada peneliti untuk mempelajari konsep penelitiannya tidak hanya dari satu atau dua sumber, melainkan dari banyak sumber sehingga konsep penelitiannya memperoleh dukungan akademik yang memadai.

b) Tetapkan variabel utama penelitian, variabel utama pada dasarnya adalah konsep utama penelitian. Konsep tadi bisa disebut variabel jika mempunyai nilai yang bervariasi.

Penelitian survei mempunyai keuntungan unik. Seperti yang dikemukakan Kerlinger (1990,hlm.672), bahwa; “Penelitian survei mempunyai keuntungan unik diantara metode-metode ilmu sosial lainnya”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian penelitian survei dengan pendekatan deskriptif digunakan dalam penelitian ini, survei yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai kualitas subjek yang memiliki tujuan untuk menggambarkan keadaan subjek menggunakan data kualitatif yang mana dalam hal ini adalah minat siswa SMK.

D. Alur Penelitian

Alur penelitian dibuat untuk menggambarkan proses penelitian yang akan dilakukan, dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Start

Observasi Awal

Mengidentifikasi Masalah

Pencarian Data

Pengolahan Data


(26)

34

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Alur Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, dan Judgement 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket/ kuesioner. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang minat siswa SMK setelah mereka lulus sekolah yang dibagi menjadi tiga minat yaitu; minat bekerja, minat melanjutkan studi, dan minat berwirausaha. Sugiyono (2012,hlm.199) mengungkapkan bahwa:

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.


(27)

35

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis angket tertutup, artinya jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden hanya menjawab atau memilih pilihan jawaban yang sesuai pendapatnya dengan tujuan untuk memudahkan dalam proses pengolahan datanya.

Penggunaan teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara melakukan komunikasi tidak langsung. Pengumpulan data secara tidak langsung dijelaskan oleh Surakhmad W. (1985,hlm.162); “Bahwa teknik komunikasi tidak langsung yaitu dimana penyelidik mengumpulkan data melalui perantara alat, baik alat yang sudah tersedia maupun alat yang dibuat khusus untuk keperluan itu”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam mengumpulkan data pada penelitian ini digunakan sebuah perantara alat, yaitu angket atau kuesioner tertutup. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden dalam hal ini adalah siswa kelas XII TKR SMKN 6 dan SMKN 8 Bandung. Angket digunakan guna mendapatkan variabel minat melanjutkan studi, minat bekerja, dan minat berwirausaha pada siswa SMK program keahlian TKR di SMKN 6 dan SMKN 8 Bandung.

Keuntungan menggunakan angket tertutup dijelaskan oleh Sugiyono (2012,hlm.201), bahwa:

Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Pertanyaan/ pernyataan dalam angket perlu dibuat kalimat positif dan negatif agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius, dan tidak mekanistis.

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada siswa kelas XII TKR SMKN 6 dan SMKN 8. Item-item pertanyaan angket disusun dalam konstruksi tertutup, artinya alternatif jawabannya sudah


(28)

36

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disediakan. Respondennya hanya tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya.

Angket digunakan sebagai teknik dalam pengumpul data, memiliki alasan sebagai berikut:

1) Karena dapat dipergunakan untuk memperoleh data yang besar atau dan kelompok anggota populasi.

2) Karena angket dapat dilakukan dalam jangka waktu yang relatif pendek. 3) Karena semua responden dapat menulis dan membaca sehingga tidak sulit

untuk menjawab pernyataan.

4) Karena dapat membantu meringankan responden dalam menjawab, sebab jawaban sudah tersedia.

5) Karena dengan menggunakan angket penelitian akan mendapat jawaban yang beragam dari responden sehingga pengolahan data akan lebih mudah dilakukan.

6) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

7) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

Pernyataan pada angket bukanlah untuk menguji kemampuan responden sebagaimana halnya pada alat atau teknik tes, akan tetapi dimaksudkan untuk merekam dan menggali informasi atau keterangan yang relevan dan bisa dijelaskan atau diterangkan kepada responden.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1) Melakukan spesifikasi data untuk tujuan menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara rinci, untuk mempermudah penyusunan spesifikasi data maka di tuangkan dalam bentuk kisi-kisi.

2) Penyusunan angket

Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam kisi-kisi angket tersebut, dijadikan bahan untuk penyusunan butir-butir tes dalam angket. Dalam


(29)

37

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merumuskan pernyataan-pernyataan itu peneliti berpedoman pada pendapat Surakhmad W. (1985,hlm.162) sebagai berikut:

a. Merumuskan setiap pertanyaan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memang dapat dijawab oleh

responden, pertanyaan mana yang tidak menimbulkan kesan agresif. c. Sifat pertanyaan harus netral dan objektif.

d. Mengajukan gaya pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak dapat dari sumber lain.

e. Keseluruhan pertanyaan dalam sebuah angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang khusus kita hadapi.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan mengenai teknik pengumpulan data, maka penelitian ini cocok menggunakan angket sebagai instrumen penelitian, karena memiliki kelebihan-kelebihan yang dapat mengukur variabel yang akan diteliti yaitu minat.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun dalam bentuk angket/kuesioner. Angket diharapkan dapat memperoleh data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian yang ditujukan pada siswa SMK Negeri program keahlian TKR di kota Bandung. Menyadari keterbatasan dari pentingnya objektivitas, keutuhan dan kevalidan data yang harus dikumpulkan, maka peneliti menggunakan alat atau instrumen untuk mengumpulkan data di lapangan berupa pedoman angket.

Adapun kisi-kisi dari instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel tentang kisi-kisi instrumen penelitian yang terdapat pada lampiran.

Langkah-langkah penyusunan angket:


(30)

38

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran angket dan menetapkan aspek-aspek yang akan diukur.

3) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan jenis analisisnya.

4) Menyusun urutan pertanyaan atau pernyataan.

5) Membuat format sedemikian rupa sehingga memudahkan responden dalam mengisinya dan tidak menimbulkan kesan seolah-olah responden sedang dites.

6) Membuat petunjuk pengisian yang dibuat sesuai dengan format yang mencerminkan tentang cara mengisi.

7) Judgement angket.

3. Judgement

Dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti. Sebelum instrumen penelitian digunakan perlu dilakukan judgement oleh para ahli, dalam hal ini berupa angket yang akan dipergunakan, sehingga yang kita buat dapat dikatakan baik.

Prosedur yang hams ditempuh untuk mendapatkan instrumen yang yang baik adalah:

1) Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel. 2) Penulisan item-item (butir soal).

3) Penyuntingan yaitu melengkapi instrumen dengan kunci jawaban.

Instrumen penelitian yang telah dibuat ini kemudian diuji validitas, Munawar W. (1995,hlm.39), mengemukakan; “Karena instrumen dikembangkan berdasarkan indikator yang diperoleh dari penelaahan teori, maka validitas isi merupakan persyaratan utama”. Uji validitas isi dilakukan dengan cara menyampaikan kuesioner kepada penilai (judger).


(31)

39

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Analisis Data

Seluruh data yang terkumpul diperiksa untuk kemudian divalidasikan sebagai data bersih. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik, sedangkan statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Pemilihan statistik ini didasarkan pada tujuan penelitian, rumusan penelitian dan pembatasan masalah penelitian yang ingin dicapai peneliti.

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.

Hasil dari analisa data pada penelitian ini adalah berupa persentase, yang dapat ditentukan dengan rumus:

P = x 100%

(Sumber: Ali, M.,1982,hlm.269) Dimana: % = Persentase alternatif jawaban

f = Frekuensi alternatif jawaban

N = Jumlah responden

Setelah diketahui nilai persentasenya, maka penafsiran terhadap data tersebut dikonsultasikan pada kriteria penafsiran sebagai berikut:

Tabel 3.3 Interpretasi Persentase


(32)

40

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 0 % Tidak ada

2 1 % - 39 % Sebagian kecil

3 40 % - 49% Kurang dari setengahnya

4 50 % Setengahnya

5 51 % - 75 % Lebih dari setengahnya

6 76 % - 99% Sebagian besar

7 100 % Seluruhnya


(33)

73

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian yang telah penulis bahas pada Bab IV, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Besar minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk bekerja di industri yaitu sebanyak 40,16%. Berdasarkan interpretasi persentase, besar minat siswa SMK tersebut untuk bekerja di industri dikatakan kurang dari setengahnya.

2. Besar minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk melanjutkan studi yaitu sebanyak 35,83%. Berdasarkan interpretasi persentase, besar minat siswa SMK tersebut untuk melanjutkan studi dikatakan sebagian kecil.

3. Besar minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk berwirausaha yaitu sebanyak 24,01%. Berdasarkan interpretasi persentase, besar minat siswa SMK tersebut untuk berwirausaha dikatakan sebagian kecil.

4. Faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa SMK:

a) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk bekerja di industri, yaitu; faktor dari dalam individu, faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor pendidikan.

b)Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk melanjutkan studi, yaitu; faktor dari dalam individu, faktor sosial, faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor pendidikan.


(34)

74

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk berwirausaha, yaitu; faktor dari dalam individu, faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor pendidikan.

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan yang kiranya dapat menjadi pertimbangan bagi pihak terkait diantaranya adalah:

1. Bagi sekolah, memunculkan minat dapat dilakukan kepada siswa agar sebelum lulus sekolah siswa sudah memiliki minat yang dapat diarahkan. Lebih khususnya pada minat untuk berwirausaha agar dapat terciptanya lapangan-lapangan kerja baru kelak.

2. Bagi guru, guru dapat menelusuri minat siswa serta faktor yang mempengaruhinya dalam hal hambatan yang timbul dari siswa dapat di atasi sehingga kualitas dan efektivitas dalam kurikulum SMK tercapai.

3. Bagi siswa, dalam menentukan pilihan untuk melanjutkan ke pendidikan menengah agar di konsultasikan secara sering agar memiliki keyakinan akan minatnya dan tidak terpengaruh oleh orang lain atau faktor lain.

4. Bagi penulis, agar dapat melanjutkan penelitian ini sehingga dapat diaplikasikan pada dunia pendidikan ketika penulis sudah menjadi pendidik nantinya.


(35)

75

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, A. (2012). Studi Eksplorasi Pelaksanaan Pembelajaran di SMKN 1 Kawali. Skripsi JPTM FPTK UPI: Tidak diterbitkan.

Ali, M. (1982). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2004). Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Edisi 2004. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ditpsmk. (2014). Data Pokok SMK Versi 6. [Online]. Tersedia: datapokok.ditpsmk.net. [15 Januari 2014].

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). SDI Akademik FPTK UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Kerlinger, Fred. (1990). Asas-Asas penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Krisnadi. (2006). Hubungan Minat Menjadi Tenaga Pendidik dengan Prestasi Belajar Program Pengalaman Lapangan Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. Skripsi JPTM FPTK UPI: Tidak diterbitkan.

Munawar, W. (1995). Studi Penelurusan Tamatan STM Penerbangan Bandung.

Tesis Program Pasca Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jakarta: Tidak diterbitkan.

Nasution. (2011). Metode Research. Bandung: Bumi Aksara.

Nurkancana, W dan Sunarta P. P. N. (1982). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usana Offset Printing.

Setia, A. (2011). Studi Eksplorasi Minat Menjadi Guru Teknik pada Mahasiswa JPTM FPTK UPI. Skripsi JPTM FPTK UPI: Tidak diterbitkan.


(36)

76

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2010). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sunaryo, W. (2013). Dasar-Dasar Pendidikan Vokasi dan Kejuruan. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, W. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik.

Bandung: Tarsito.

Tomatala Yakob. (2011). Entrepreneur Sejati. [Online]. Tersedia: http://yakobtomatala.com/2011/04/08/entrepreneur-sejati/. [09 Maret 2014].

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI

Wakhinuddin, S. (2009). Pendidikan Kejuruan. [Online]. Tersedia: http://wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/21/pendidikan-kejuruan/. [7 Januari 2014].

Walgito, B. (2005). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

. (2014). Kewirausahaan Sosial: Urgensi Mahasiswa Indonesia part I. [Online]. Tersedia: http://nugrahayoganugraha.wordpress.com /2012/01/26/kewirausahaan-sosial-urgensi-mahasiswa-indonesia-part-i/. [09 Maret 2014].

. (2011). Entrepreneur Sejati Menurut Ir. Ciputra. [Online]. Tersedia: http://wirausahaindonesia.com/archives/entrepreneur -sejati-menurut-ir-ciputra#.Uxwia87sl-g. [09 Maret 2014].


(1)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Analisis Data

Seluruh data yang terkumpul diperiksa untuk kemudian divalidasikan sebagai data bersih. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik, sedangkan statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Pemilihan statistik ini didasarkan pada tujuan penelitian, rumusan penelitian dan pembatasan masalah penelitian yang ingin dicapai peneliti.

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.

Hasil dari analisa data pada penelitian ini adalah berupa persentase, yang dapat ditentukan dengan rumus:

P = x 100%

(Sumber: Ali, M.,1982,hlm.269) Dimana: % = Persentase alternatif jawaban

f = Frekuensi alternatif jawaban

N = Jumlah responden

Setelah diketahui nilai persentasenya, maka penafsiran terhadap data tersebut dikonsultasikan pada kriteria penafsiran sebagai berikut:

Tabel 3.3 Interpretasi Persentase


(2)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 0 % Tidak ada

2 1 % - 39 % Sebagian kecil

3 40 % - 49% Kurang dari setengahnya

4 50 % Setengahnya

5 51 % - 75 % Lebih dari setengahnya

6 76 % - 99% Sebagian besar

7 100 % Seluruhnya


(3)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian yang telah penulis bahas pada Bab IV, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Besar minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk bekerja di industri yaitu sebanyak 40,16%. Berdasarkan interpretasi persentase, besar minat siswa SMK tersebut untuk bekerja di industri dikatakan kurang dari setengahnya.

2. Besar minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk melanjutkan studi yaitu sebanyak 35,83%. Berdasarkan interpretasi persentase, besar minat siswa SMK tersebut untuk melanjutkan studi dikatakan sebagian kecil.

3. Besar minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk berwirausaha yaitu sebanyak 24,01%. Berdasarkan interpretasi persentase, besar minat siswa SMK tersebut untuk berwirausaha dikatakan sebagian kecil.

4. Faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa SMK:

a) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk bekerja di industri, yaitu; faktor dari dalam individu, faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor pendidikan.

b)Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk melanjutkan studi, yaitu; faktor dari dalam individu, faktor sosial, faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor pendidikan.


(4)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa SMK Negeri program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di kota Bandung untuk berwirausaha, yaitu; faktor dari dalam individu, faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor pendidikan.

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan yang kiranya dapat menjadi pertimbangan bagi pihak terkait diantaranya adalah:

1. Bagi sekolah, memunculkan minat dapat dilakukan kepada siswa agar sebelum lulus sekolah siswa sudah memiliki minat yang dapat diarahkan. Lebih khususnya pada minat untuk berwirausaha agar dapat terciptanya lapangan-lapangan kerja baru kelak.

2. Bagi guru, guru dapat menelusuri minat siswa serta faktor yang mempengaruhinya dalam hal hambatan yang timbul dari siswa dapat di atasi sehingga kualitas dan efektivitas dalam kurikulum SMK tercapai.

3. Bagi siswa, dalam menentukan pilihan untuk melanjutkan ke pendidikan menengah agar di konsultasikan secara sering agar memiliki keyakinan akan minatnya dan tidak terpengaruh oleh orang lain atau faktor lain.

4. Bagi penulis, agar dapat melanjutkan penelitian ini sehingga dapat diaplikasikan pada dunia pendidikan ketika penulis sudah menjadi pendidik nantinya.


(5)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, A. (2012). Studi Eksplorasi Pelaksanaan Pembelajaran di SMKN 1 Kawali. Skripsi JPTM FPTK UPI: Tidak diterbitkan.

Ali, M. (1982). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2004). Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Edisi 2004. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ditpsmk. (2014). Data Pokok SMK Versi 6. [Online]. Tersedia: datapokok.ditpsmk.net. [15 Januari 2014].

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). SDI Akademik FPTK UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Kerlinger, Fred. (1990). Asas-Asas penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Krisnadi. (2006). Hubungan Minat Menjadi Tenaga Pendidik dengan Prestasi Belajar Program Pengalaman Lapangan Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. Skripsi JPTM FPTK UPI: Tidak diterbitkan.

Munawar, W. (1995). Studi Penelurusan Tamatan STM Penerbangan Bandung.

Tesis Program Pasca Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jakarta: Tidak diterbitkan.

Nasution. (2011). Metode Research. Bandung: Bumi Aksara.

Nurkancana, W dan Sunarta P. P. N. (1982). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usana Offset Printing.

Setia, A. (2011). Studi Eksplorasi Minat Menjadi Guru Teknik pada Mahasiswa JPTM FPTK UPI. Skripsi JPTM FPTK UPI: Tidak diterbitkan.


(6)

Ari Guntari, 2014

Studi Eksplorasi Minat Siswa SMK di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2010). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sunaryo, W. (2013). Dasar-Dasar Pendidikan Vokasi dan Kejuruan. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, W. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik.

Bandung: Tarsito.

Tomatala Yakob. (2011). Entrepreneur Sejati. [Online]. Tersedia: http://yakobtomatala.com/2011/04/08/entrepreneur-sejati/. [09 Maret 2014].

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI

Wakhinuddin, S. (2009). Pendidikan Kejuruan. [Online]. Tersedia: http://wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/21/pendidikan-kejuruan/. [7 Januari 2014].

Walgito, B. (2005). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

. (2014). Kewirausahaan Sosial: Urgensi Mahasiswa Indonesia part I. [Online]. Tersedia: http://nugrahayoganugraha.wordpress.com /2012/01/26/kewirausahaan-sosial-urgensi-mahasiswa-indonesia-part-i/. [09 Maret 2014].

. (2011). Entrepreneur Sejati Menurut Ir. Ciputra. [Online]. Tersedia: http://wirausahaindonesia.com/archives/entrepreneur -sejati-menurut-ir-ciputra#.Uxwia87sl-g. [09 Maret 2014].


Dokumen yang terkait

STUDI EKSPLORASI MINAT BERWIRAUSAHA SISWA DI SMK.

0 4 33

KONTRIBUSI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA: Studi Deskriptif Terhadap Siswa Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung.

0 1 42

IMPLEMENTASI KURIKULUM UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI :Studi Pada Program Studi Keahlian Teknik Otomotif, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Bandung.

0 3 96

PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN : Studi Pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Di Kota Bandung.

0 3 85

PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( Studi Pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Di Kota Bandung ).

2 5 85

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA.

0 0 8

STUDI EKSPLORASI ANTHROPOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI KOTA BANDUNG - repositoryUPI S TM 0906900 Title

0 0 3

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN Penelitian Deskriptif Kuantitatif Siswa Kelas XII SMKN 8 Bandung) - repositoryUPI S TM 1000526 Title

0 0 1

STUDI EKSPLORASI MINAT SISWA SMK DI KOTA BANDUNG :Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung - repositoryUPI S TM 0900329 Title

0 0 3

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 5 108