STUDI EKSPLORASI MINAT BERWIRAUSAHA SISWA DI SMK.

(1)

STUDI EKSPLORASI MINAT BERWIRAUSAHA

SISWA

DI SMK

(Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin

oleh Meri Mariam NIM 0807844

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

STUDI EKSPLORASI MINAT BERWIRAUSAHA

SISWA

DI SMK

(Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan)

Oleh Meri Mariam

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Meri Mariam 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

MERI MARIAM

STUDI EKSPLORASI MINAT BERWIRAUSAHA SISWA DI SMK

(Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan)

diperiksa dan disetujui oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Wowo Sunaryo Kuswana, M.Pd. NIP. 19570304 199302 1 001

Pembimbing II

Drs. Sunarto Halim Untung NIP. 19630104 198903 1 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

Dr. Wahid Munawar, M.Pd NIP. 19630502 19890 1 001


(4)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah terdapatnya 18% dari 370 orang yang berminat menjadi wirausaha, sedangkan 82% cenderung ingin bekerja di perusahaan swasta atau pegawai pemerintahan dari pada berwirausaha. Hal ini menunjukan bahwa lulusan yang berwirausaha masih sangat rendah dibanding dengan yang bekerja di pemerintah sedangkan prioritas utama dari sekolah adalah agar lulusan bisa bekerja dan berwirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat berwirausaha siswa TKR SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dimana bertujuan untuk memperoleh gambaran nyata tentang masalah atau keadaan yang ada pada masa sekarang. Penelitian ini dilakukan terhadap 140 orang siswa TKR SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket yang ditujukan kepada siswa untuk mendapatkan data mengenai minat berwirausaha siswa, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan Hasil pengolahan, analisis, dan pengujian data maka diperoleh data bahwa siswa yang berminat berwirausaha sebanyak 32,86, serta ketertarikan siswa untuk berwirausaha lebih dari setengahnya atau 72,14%. Pernafsiran besarnya nilai persentase ini bahwa minat berwirausaha siswa TKR SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung untuk berwirausaha sedang.


(5)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAC

The problem in this research is the presence of 18% of the 370 people who are interested in becoming entrepreneurs, while 82% are likely to want to work in a private company or government official of the entrepreneurship. This shows that the self-employed graduates is still very low compared to those working in the government while the main priorities of the school is to graduate work and entrepreneurship. This study aims to determine the interest in entrepreneurship students TKR SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach, which aims to gain a real picture of the problems or circumstances that exist at the present time. This study was conducted on 140 students of SMK N 7 Baleendah TKR Kab. Bandung. Collecting data in this study is the use of a questionnaire addressed to students to obtain data on students' interest in entrepreneurship, and the factors that influence it. Based on the results of the processing, analysis, and testing of the data, the data showed that students who are interested in entrepreneurship as much as 32.86, as well as the interest of students to entrepreneurship more than half or 72.14%. Interpreting passages is that the value percentage interest in entrepreneurship students TKR SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung for entrepreneurship being.


(6)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Tentang Minat ... 8

1. Pengertian Minat ... 8

2. Klasifikasi Minat ... 9

3. Pengukuran Minat ... 11

4. Kondisi yang Mempengaruhi Minat ... 14

5. Indikator-indikator minat ... 15

B. Tinjauan Tentang Minat ... 16

1. Pengertian Wirausaha ... 16

2. Karakteristik Wirausaha ... 18

3. Manfaat Wirausaha ... 21

4. Fungsi dan Peranan Wirausaha ... 22

5. Langkah-langkag menjadi Wirausaha ... 23

C. Tinjauan Tentang Minat Berwirausaha ... 24

1. Pengertian Minat Berwirausaha ... 24

2. Faktor-Faktor Pemicu Berwirausaha ... 25


(7)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Tinjauan Wirausaha Bidang Otomotif ... 26

1. Bisnis Bidang Otomotif ... 26

2. Pekerjaan Bidang Otomotif ... 27

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 29

1. Lokasi Penelitian ... 29

2. Subjek Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

1. Populasi Penelitian ... 29

2. Sampel Penelitian... 29

C. Metode dan Desain Penelitian ... 30

1. Ciri-ciri Survei ... 32

2. Prinsip Survei ... 32

D. Alur Penelitian... 33

E. Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian dan Judgement .. 34

1. Teknik Pengumpulan Data ... 34

2. Instrumen Penelitian ... 36

3. Judgement ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Pemapara Data ... 39

1. Deskripsi Data Latar Belakang Keluarga ... 40

2. Deskripsi Data Minat Berwirausaha Siswa SMK ... 4

B. Pembahasan Data Hasil Penelitian ... 58

1. Gambaran Minat Berwirausaha Siswa di SMK ... 58

2. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Minat Minat Berwirausaha Siswa di SMK ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN …... 56

A. Simpulan …... 56

B. Saran ... 56


(8)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Pemilihan Karir Setelah Lulus ... 4 2.1 keuntungan dan kerugian menjadi wirausaha ...22 3.1 interpretasi prosentase ...38


(9)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Diagram Pemilihan Karir Setelah Lulus ... 4

2.1 Ciri-Ciri Karakter Wirausaha ……… 20

2.2 Karakteristik Pengusaha ……….... 21

3.1 Alur Penelitian ………... 33

4.1 Diagram Pendidikan Terakhir Ayah ……….. 40

4.2 Diagram Pendidikan Terakhir Ibu ………. 40

4.3 Diagram Pekerjaan Ayah……….... 41

4.4 Diagram Pekerjaan Ibu………... 41

4.5 Diagram Penghasilan Ayah……… 42

4.6 Diagram Penghasilan Ibu……….... 42

4.7 Diagram Pemberi Biaya………... 43

4.8 Diagram Tempat Tinggal Siswa ……… 43

4.9 Diagram Pengeluaran Tiap Bulan ……….. 44

4.10 Diagram Pengeluaran Untuk Tempat Tinggal ………. 44

4.11 Diagram Keinginan Siswa Memilih SMK ………... 45

4.12 Diagram Alasan Keinginan Siswa Memilih SMK ………….………….. 45

4.13 Diagram Keinginan Siswa Memilih TKR ………... 46

4.14 Diagram Alasan Keinginan Siswa Memilih TKR ………... 46

4.15 Diagram Bidang Pekerjaan Yang Diinginkan Setelah Lulus ………….. 47

4.16 Diagram Ketertarikan Siswa Untuk Berwirausaha………... 47

4.17 Diagram Alasan Siswa Untuk Berwirausaha……….... 48

4.18 Diagram Alasan Siswa Untuk Tidak Tertarik Berwirausaha ………….. 48

4.19 Diagram Profesi Anggota Keluarga………... 48

4.20 Diagram Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal Terhadap Minat……... 49

4.21 Diagram yang Dominan di Lingkungan Tempat Tinggal ……… 49

4.22 Diagram Pengalaman Kerja Siswa………... 50


(10)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.24 Diagram Alasan Keinginan Siswa Pindah Sekolah ……….…… 51

4.25 Diagram untuk Usaha Mandiri………... 52

4.26 Diagram Kreatif………... 52

4.27 Diagram Inovatif………... 52


(11)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Kisi-Kisi Instrumen ...59

B. Intrumen ...61

C. Hasil Penelitian ...66

D. Surat Penelitian ...74

E. Surat Tugas Dosen Pembimbing ...76

F. Lembar Bimbingan ...78


(12)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, yang saat ini sudah mencapai lebih 200 juta jiwa, bertambah pula kebutuhan pangan, papan, lapangan kerja, dan pendidikan yang harus dipenuhi. Namun pada kenyataannya, banyak penduduk yang tidak dapat memenuhi kebutuhan iti. Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasioanal (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2014 sebanyak 28,280 juta atau 11,25% dari total 222 juta penduduk. Penduduk miskin bertambah 3 juta orang dibanding yang tercatat pada September 2013. Lapangan pekerjaan kurang sedangkan yang membutuhkan pekerjaan semakin meningkat, sehingga tingginya angka pengangguran di Indonesia sangat memperhatintakan. Pengangguran terjadi karena banyaknya jumlah lulusan baik dari sekolah menengah maupun perguruan tinggi tidak sebanding dengan banyaknya jumlah lowongan pekerjaan yang ditawarkan.

Menurut Asisten Deputi Bidang Kepeloporan Pemuda Kementrian Pemuda dan Olahraga, mengatakan bahwa ada fenomena semakin tinggi jenjang pendidikan semakin tinggi ketergantungan pada lapangan kerja. Disebabkan karena terlalu memilih-milih pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kompetensinya, sehingga angka pengangguran terdidik menjadi tinggi. Kebanyak dari mereka berorientasi mencari pekerjaan terutama sebagai pegawai negeri dan pegawai swasta (job seekers), bukan sebagai pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Bahkan lulusan SMK semakin sulit mendapatkan pekerjaan Karena tidak banyak terjadi ekspansi kegiatan usaha, dengan kata lain peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak banyak berarti bagi orang yang kurang mampu dalam masalah perekonomian dan penyediaan lapangan pekerjaan, bahkan Putus Hubungan Kerja (PHK) menjadi solusi yang dilematis setiap tahun.


(13)

2

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Begitu banyaknya orang yang kehilangan pekerjaannya dan mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaaan kembali, beberapa orang dari mereka berfikir untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri atau berwirausaha agar mampu menyerap tenaga kerja. Menurut sebagian orang, menjadi pengusaha merupakan alternatif pilihan yang tepat, paling tidak berwirausaha berarti menyediakan lapangan kerja bagi diri sendiri tidak bergantung kepada orang lain. Apabila usahanya semakin maju, mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain

Wirausaha itu sendiri merupakan salah satu yang menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarja dan mandiri. Senada dengan pendapat Geoffrey G. Meredith (Alam.S Esis, 2007:5) yang menyatakan bahwa:

Wirausahawan adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha (bisnis), mengumpulkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan bahwa dirinya akan sukses.

Sedangkan menurut Suryana (2006:13) yang menyatakan bahwa

Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Wirausaha itu cukup menjanjikan, yang akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan atau berwirausaha ternyata masih sedikit. Sama halnya dengan beberapa peserta didik yang kebanyakan berfikir ulang untuk berwirausaha karena mereka terbentur pada keterampilan, pengalaman serta modal, sehingga mereka pada akhirnya hanya berharap dapat diterima menjadi karyawan, pegawai, buruh atau menjual tenaganya begitu saja sekedar mengharapkan imbalan jasa. Siswa SMK cenderung berpikir bagaimana nantinya mereka bisa diterima bekerja sesuai dengan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, kreatif, produktif, kompetisi dan gaji yang sesuai, lebih baik meganggur dari pada mendapat pekerjaan yang


(14)

3

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak sesuai dengan keahliannya. Itu pula yang menjadi salah satu penyebab jumlah tenaga kerja jauh lebih banyak dibandingkan dengan lapangan kerja yang tersedia. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pada tahun 2014 ada lebih dari 6,75 juta pengangguran, ditambah 1,5 juta atau lebih pencari kerja baru lulusan SMK. Menurut data Direktorat Jendral Pemuda dan Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional tahun 2014 dari 20 juta pemuda Indonesia, sebesar 9,97% adalah SMK. 2,60% bekerja pada intansi, dan 24% yang berwirausaha.

Biro pusat Statistik (BPS) juga menyebutkan mereka yang pendidikan SMK justru kurang minat berwirausaha hanya 10% yang berminat untuk berwirausaha, dikarenakan adanya beberapa pendapat masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap seorang wirausaha. Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber pengahasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah, dan sebagainya. Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anak-anaknya menerjuni bidang ini, dan berusaha mengalihkan perhatian anak untuk menjadi pegawai negeri (Buchari Alma, 2004:2).

Membentuk siswa yang berjiwa wirausaha, terlebih dahulu perlu ditanamkan minat berwirausaha. Tahun 1995 pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudidayakan Kewirausahaan (GN-MMK). Tujuannya untuk menumbuhkan budaya kreatif, inovatif di masyarakat baik dikalangan dunia usaha, pendidikan maupun aparatur pemerintah, namun dalam perjalanannya gerakan tersebut kurang mendapat dukungan.

Program yang dijalankan pemerintah dalam mengimplementasikan Instruksi Presiden tersebut malah salah arah (http://www.unisosdem.org). Selain itu, pada tahun 2011 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (http://www.setkab.go.id) telah mencanangkan Gerakan Kewirausahaan Nasional


(15)

4

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(GKN) dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi, khususnya pengembangan kewirausahaan diseluruh tanah air, adanya GKN diharapkan generasi muda memiliki minat untuk menjadi wirausahawan.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan minat berwirausaha dikalangan siswa belum sepenuhnya berhasil, berdasarkan pra penelitian penulis pada 370 orang siswa SMK Negeri di Kab. Bandung yang dilaksanakan pada Mei 2014, diperoleh informasi sebagai berikut:

Tabel 1.1

Pilihan Karir Setelah Lulus Sekolah

Siswa SMK Negeri di Kab. Bandung Tahun Ajaran 2013/2014

No Kriteria Jumlah Persentase

1 Bekerja di Perusahaan Swasta/ Pemerintahan 305 82%

2 Berwirausaha/ Membangun usaha sendiri 65 18%

Total 370 100%

(Sumber: Pra Penelitian (data diolah))

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa minat berwirausaha siswa SMK Negeri di Kab. Bandung rendah, karena siswa lebih memilih untuk mencari pekerjaan dari pada menciptakan pekerjaan sendiri Lebih jelasnya nampak pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Diagram Pilihan Karir Setelah Lulus Sekolah

Berdasarkan Gambar 1.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 370 responden hanya 65 orang (18%) yang berminat menjadi wirausaha, sedangkan

0% 50% 100%

Bekerja di Perusahaan Swasta/Perintah

berwirausaha 84%


(16)

5

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

305 orang siswa (82%) cenderung ingin bekerja di perusahaan swasta atau pegawai pemerintahan dari pada berwirausaha. Menunjukan bahwa lulusan yang berwirausaha masih sangat rendah dibanding dengan yang bekerja di pemerintah sedangkan prioritas utama dari sekolah adalah agar lulusan bisa bekerja dan berwirausaha. Masalah rendahnya minat berwirausaha tidak dapat dibiarkan begitu saja, menurut Theory Planned Behavior yang dikemukakan Ajzen (1991:181) bahwa minat berwirausaha merupakan prediktor terbaik yang mempengaruhi perilaku berwirausaha, jadi ketika minat berwirausaha rendah maka perilaku berwirausaha akan rendah, ini artinya tidak akan tercipta wirausaha dan lapangan usaha baru.

Rendahnya minat berwirausaha menurut Eka Aprilianty (2012:322) dipengaruhi oleh pengetahuan kewirausahaan yang rendah. Pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh siswa melalui pendidikan secara formal maupun non formal dapat menumbuhkan minat berwirausaha, salah satunya faktor yang mempengaruhinya, antara lain rendahnya mental berwirausaha yang dimiliki oleh siswa, karena banyak siswa takut gagal dalam berwirausaha, selain itu juga kurangnya pengetahuan mereka dalam berwirausaha, serta kurang dukungan dari lingkungan salah satunya keluarga. Menurut pendapat Suryana (2006:47) yang menyatakan bahwa:

Salah satu faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah faktor internal yang terdiri dari kemampuan afektif dan kemampuan kognitif. Kemampuan afektif mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan dan emosi yang semuanya bergantung pada lingkungan yang ada. Sedangkan kemampuan kognitif adalah pengetahuan mengenai kewirausahaan yang tercemin melalui proses dan hasil pembelajaran kewirausahaan.

Melalui proses belajar di lingkungan sekolah, minat dapat diperoleh dan ditumbuhkan. Pendapat ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Karno (Githa, 2013:6) “Proses identifikasi dan proses belajar turut membentuk minat, maka kegiatan belajar di sekolah pun dapat mempengaruhi pertumbuhan minat”.

Berdasarkan latar belakang ini peneliti tertarik untuk menggali lebih dalam lagi tentang minat lulusan siswa SMK untuk melanjutkan berwiraswasta. Judul yang diambil pada penelitian ini yaitu; “Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha


(17)

6

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa di SMK (Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program


(18)

7

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah Penelitian

Tujuan diadakan suatu identifikasi masalah dalam suatu penelitian adalah untuk memperjelas kemungkinan permasalahan yang timbul dalam penelitian. Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya minat lulusan SMK yang berwirausaha dibandingkan dengan minat bekerja ke industri.

2. Terdapat faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa SMK.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Suharsimi Arikunto (2010:30) berpendapat bahwa: “Perumusan masalah merupakan langkah suatu problematika penelitian dan merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian”. Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tentang minat berwirausaha siswa di SMK?

2. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa di SMK?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran tentang minat berwirausaha siswa di SMK. 2. Memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat

berwirausaha siswa di SMK.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan yang baik dalam hal penelusuran minat berwirausaha siswa khususnya siswa SMK. 2. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

tentang pentingnya meningkatkan minat berwirausaha sehingga para siswa dapat menjadi seorang wirausaha setelah lulus dan tidak tergantung


(19)

8

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai pencari kerja bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

3. Bagi penulis, menjadi pelajaran berharga mengenai penelusuran minat berwirausaha yang dapat diaplikasikan pada dunia pendidikan selanjutnya.

F. Skruktur Organisasi Penelitian

Penelitian ini disajikan dalam bab-bab yang disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang teori-teori dan pendapat-pendapat para ahli yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, antara lain tinjauan tentang minat, tinjauan tentang wirausaha, dan tinjauan tentang minat berwirausaha, kerangka pemikiran, hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang subjek dan lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode dan desain penelitian, alur penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Berisi tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan tentang minat siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan. Hasil tersebut berupa data deskriptif tentang minat berwirausaha siswa di SMK.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi penjelasan kesimpulan dari penelitian dan saran sebagai tindak lanjut dari kesimpulan penelitian.


(20)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu sekolah Menengah Kejuruan Negeri di kabupaten Bandung tepatnya di SMK Negeri 7 Baleendah Bandung yang beralamat di Jln. Siliwangi Km. 15 Baleendah Kab. Bandung.

2. Subjek Penelitian

Nasution (Asep, A. H, 2012: 40) mengungkapkan bahwa, “subjek penelitian adalah sorotan utama semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung pada kelas XII Teknik Kendaraan Ringan (TKR).

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Sugiyono (2010:117) mengemukakan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Data tersebut dapat diperoleh dari populasi yang ada di lapangan. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah siswa kelas XII Semester I SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR).


(21)

30

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel merupakan bagian dari populasi. Proses pengambilan data sistem sampel ini dapat terjadi jika penelitian dilakukan secara langsung dan bagian tersebut dianggap dapat mewakili sifat-sifat dari keseluruhan populasi. Sugiyono (2010:118) mengemukakan, bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling purpose, menurut Sugiyono (2010:124) mengemukakan bahwa “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 7 Balaendah Kab. Bandung dengan jumlah 140 siswa.

C. Metode dan Desain Penelitian

Suatu penelitian, metode pendekatan digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diselidiki dapat terarah dan akurat jika metode dan desain penelitian yang dipilih sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Arikunto, S. (2010:90) mengemukakan bahwa, “desain penelitian adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan jenis dan tipe penelitian yang diambil”. Setiap penelitian harus direncanakan, sehingga diperlukan suatu desain penelitian.

Metode dalam suatu penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Agar tujuan tersebut tercapai, maka metode yang dipilih harus berhubungan dengan prosedur penelitian yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad. (1985:131) sebagai berikut:

Metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikkan serta dari situasi penyelidikan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan ini mengacu pada tujuan penelitian, yakni untuk memperoleh gambaran nyata tentang minat berwirausaha siswa SMK selanjutnya setelah mereka lulus. Nazir (2009:54) menjelaskan


(22)

31

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa, “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok, manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.

Desan penelitian ini adalah Metode survei digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai kualitas subjek yang memiliki tujuan untuk menggambarkan keadaan subjek. Survei atau dalam bahasa Inggris survey adalah satu bentuk teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan. Menurut Sugiyono (2011: 12):

Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen.

Survei adalah metode pengumpulan data melalui instrumen yang bisa merekam tangapan-tanggapan responden dalam sebuah sampel penelitian, walau umumnya orang bisa saling mempertukarkan istilah survei dengan daftar pertanyaan, namun istilah survei digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai metodenya. Survei rnerupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan tertulis atau lisan, survei boleh disebut sebagai satu bentuk penelitian yang respondennya adalah manusia dan untuk bisa memperoleh informasi daripadanya maka perlu disusun satu instrumen penelitian yaitu kuesioner (daftar pertanyaan) dan atau pedoman wawancara (interview guide).

Penelitian survei tidak tepat jika pada waktu mencari data, peneliti tidak bertanya (secara tertulis maupun lisan) kepada responden. Oleh karena itu dalam beberapa buku tentang metode penelitian, survei dibahas dalam topik teknik pengumpulan data, karena titik tekan kata survei adalah pada cara perolehan data. Seperti yang dikemukakan oleh S. Nasution (Aditana, 2011: 26):

Mutu survei antara lain tergantung pada: a) Jumlah orang yang dijadikan sampel.

b) Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya mewakili kelompok yang diselidiki.


(23)

32

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel itu.

1. Ciri-ciri Survei

Beberapa karakterisktik penelitian yang bentuknya survei:

a) Melibatkan sampel yang mampu mewakili populasi. Jadi teknik pengambilan sampelnya harus samplingprobabilistic (sampel acak).

b) Informasi yang dikumpulkan berasal langsung dari responden. Responden dapat menyatakan langsung pandangannya berdasarkan pertanyaan tertulis yang diberikan pada kuesioner, atau juga berdasarkan pertanyaan lisan (wawancara).

Penarikan data dilakukan dalam tatanan yang natural, apa adanya, sesuai dengan kondisi sebenarnya. Responden harus tidak boleh mengemukakan tanggapannya dalam lingkungan asing yang tidak nyaman, atau akrab dengan dirinya. Misalnya, kuesioner diisi di ruang khusus. Biasanya peneliti datang ke tempat kerja atau ke rumah responden.

Hal ini sependapat dengan yang dikemukakan oleh S. Nasution (2011: 26), bahwa: Untuk memperoleh keterangan dapat digunakan questionnaire atau angket, wawancara, observasi langsung atau kombinasi teknik pengumpulan data itu. Berdasarkan data itu dapat diuji kebenaran asumsi atau hipotesis tertentu.

2. Prinsip Survei

Kata kunci survei adalah bertanya, artinya kalau kita mengadakan penelitian dimana datanya diperoleh dari hasil pertanyaan yang kita ajukan, maka penelitian tersebut sudah bisa dimamakan survei. Agar pertanyaan yang diajukan kepada responden bisa menghasilkan jawaban yang berguna hagi penelitian maka ada beberapa prinsip yang perlu dikuasai dan dilaksanakan oleh seorang peneliti.

a) Kuasai konsep penelitian. Hal ini sangat penting karena tanpa penguasaan konsep penelitiannya, maka besar kemungkinan peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak relevan. Seorang peneliti yang ingin meneliti tingkat produktivitas, dia harus benar-benar mengerti konsep produktivitas. Sumber penguasaan konsep adalah informasi-informasi yang berasal dari buku-buku teks, jurnal-jurnal ilmiah, yang secara khusus


(24)

33

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membahas konsep tersebut. Agar penguasaannya cukup komprehensif, disarankan kepada peneliti untuk mempelajari konsep penelitiannya tidak hanya dari satu atau dua sumber, melainkan dari banyak sumber sehingga konsep penelitiannya memperoleh dukungan akademik yang memadai. b) Tetapkan variabel utama penelitian, variabel utama pada dasarnya adalah

konsep utama penelitian. Konsep tadi bisa disebut variabel jika mempunyai nilai yang bervariasi.

Penelitian survei mempunyai keuntungan unik. Seperti yang dikemukakan Kerlinger (Aditana, 2011:31), bahwa: "Penelitian survei mempunyai keuntungan unik diantara metode-metode ilmu sosial lainnya".

Berdasarkan kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian penelitian survei dengan pendekatan deskriptif digunakan dalam penelitian ini, survei yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai kualitas subjek yang memiliki tujuan untuk menggambarkan keadaan subjek menggunakan data kualitatif yang mana dalam hal ini adalah minat siswa SMK.

D. Alur Penelitian

Alur penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Start

Observasi Awal

Mengidentifikasi Masalah

Merumuskan Tujuan

Membuat Asumsi

Finish Pencarian Data

Pengolahan Data

Pembahasan


(25)

34

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Alur Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, dan Judgement 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk diteliti, maka dari itu diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang relevan dengan tujuan penelitian. Banyak teknik untuk memperoleh data yang diperlukan, masing-masing cara mempunyai tujuan-tujuan tertentu serta kelemahan dan kelebihan dan masing-masing.Penulis memilih teknik pengumpulan data berupa angket/kuesioner karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan. N.A. Ametembun, (1985:315) mengungkapkan:

Kuesioner atau angket adalah suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tentang sesuatu…sebuah kuesioner atau angket terdiri dari suatu daftar pertanyaan untuk dijawab oleh sejumlah orang secara tertulis. Pada umumnya kuesioner atau angket dimaksudkan untuk mengetahui pendapat (opinion) atau sikap (attitude) orang-orang tehadap suatu masalah

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden hanya menjawab atau memilih pilihan jawaban yang sesuai pendapatnya dengan tujuan untuk memudahkan dalam proses pengolahan datanya.

Keuntungan menggunakan angket tertutup dijelaskan oleh Sugiyono (2010:201), bahwa:

Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Pertanyaan/ pernyataan dalam angket perlu dibuat kalimat positif dan negatif agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius, dan tidak mekanistis.

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada siswa kelas XII TKR SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung. Item-item pertanyaan angket disusun dalam konstruksi tertutup, artinya alternatif


(26)

35

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawabannya sudah disediakan. Respondennya hanya tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya.

Angket digunakan sebagai teknik dalam pengumpul data, memiliki alasan sebagai berikut:

1) Karena dapat dipergunakan untuk memperoleh data yang besar atau dan kelompok anggota populasi.

2) Karena angket dapat dilakukan dalam jangka waktu yang relatif pendek. 3) Karena semua responden dapat menulis dan membaca sehingga tidak sulit

untuk menjawab pernyataan.

4) Karena dapat membantu meringankan responden dalam menjawab, sebab jawaban sudah tersedia.

5) Karena dengan menggunakan angket penelitian akan mendapat jawaban yang beragam dari responden sehingga pengolahan data akan lebih mudah dilakukan.

6) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

7) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

Pernyataan pada angket bukanlah untuk menguji kemampuan responden sebagaimana halnya pada alat atau teknik tes, akan tetapi dimaksudkan untuk merekam dan menggali informasi atau keterangan yang relevan dan bisa dijelaskan atau diterangkan kepada responden.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1) Melakukan spesifikasi data untuk tujuan menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara rinci, untuk mempermudah penyusunan spesifikasi data maka di tuangkan dalam bentuk kisi-kisi.

2) Penyusunan angket

Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam kisi-kisi angket tersebut, dijadikan bahan untuk penyusunan butir-butir tes dalam angket. Dalam merumuskan pernyataan-pernyataan itu peneliti berpedoman pada pendapat Winarno Surakhmad (1985:162) sebagai berikut:


(27)

36

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Merumuskan setiap pertanyaan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya.

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memang dapat dijawab oleh responden, pertanyaan mana yang tidak menimbulkan kesan agresif. c. Sifat pertanyaan harus netral dan objektif.

d. Mengajukan gaya pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak dapat dari sumber lain.

e. Keseluruhan pertanyaan dalam sebuah angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang khusus kita hadapi.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan mengenai teknik pengumpulan data, maka penelitian ini cocok menggunakan angket sebagai instrumen penelitian, karena memiliki kelebihan-kelebihan yang dapat mengukur variabel yang akan diteliti yaitu minat.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun dalam bentuk angket/kuesioner. Angket diharapkan dapat memperoleh data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian yang ditujukan pada siswa SMK Negeri 7 Baleendah Kab. Bandung program keahlian TKR. Menyadari keterbatasan dari pentingnya objektivitas, keutuhan dan kevalidan data yang harus dikumpulkan, maka peneliti menggunakan alat atau instrumen untuk mengumpulkan data di lapangan berupa pedoman angket.

Adapun kisi-kisi dari instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel tentang kisi-kisi instrumen penelitian yang terdapat pada lampiran.

Langkah-langkah penyusunan angket:

1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket.

2) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran angket dan menetapkan aspek-aspek yang akan diukur.

3) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan jenis analisisnya.


(28)

37

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Membuat format sedemikian rupa sehingga memudahkan responden dalam mengisinya dan tidak menimbulkan kesan seolah-olah responden sedang dites.

6) Membuat petunjuk pengisian yang dibuat sesuai dengan format yang mencerminkan tentang cara mengisi.

7) Judgement angket.

3. Judgement

Dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti. Sebelum instrumen penelitian digunakan perlu dilakukan judgement oleh para ahli, dalam hal ini berupa angket yang akan dipergunakan, sehingga yang kita buat dapat dikatakan baik.

Prosedur yang hams ditempuh untuk mendapatkan instrumen yang yang baik adalah:

1) Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel. 2) Penulisan item-item (butir soal).

3) Penyuntingan yaitu melengkapi instrumen dengan kunci jawaban.

Instrumen penelitian yang telah dibuat ini kemudian diuji validitas, Wahid Munawar (1995:39), mengemukakan: "Karena instrumen dikembangkan berdasarkan indikator yang diperoleh dari penelaahan teori, maka validitas isi merupakan persyaratan utama". Uji validitas isi dilakukan dengan cara menyampaikan kuesioner kepada penilai (judger).

F. Teknik Analisis Data

Seluruh data yang terkumpul diperiksa untuk kemudian divalidasikan sebagai data bersih. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik, sedangkan statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Pemilihan statistik ini didasarkan pada tujuan penelitian, rumusan penelitian dan pembatasan masalah penelitian yang ingin dicapai peneliti.


(29)

38

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.

Hasil dari analisa data pada penelitian ini adalah berupa prosentase, yang dapat ditentukan dengan rumus:

P = x 100% (Sumber: Ali, M. 1982: 269)

Dimana: % = Prosentase alternatif jawaban f = Frekuensi alternatif jawaban N = Jumlah responden

Setelah diketahui nilai prosentasenya, maka penafsiran terhadap data tersebut dikonsultasikan pada kriteria penafsiran sebagai berikut:

Tabel 3.1 Interpretasi Prosentase

No Prosentase Interpretasi

1 0 % Tidak ada

2 1 % - 39 % Sebagian kecil

3 40 % - 49% Kurang dari setengahnya

4 50 % Setengahnya

5 51 % - 75 % Lebih dari setengahnya

6 76 % - 99% Sebagian besar

7 100 % Seluruhnya


(30)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data penelitian yang telah penulis bahas pada Bab IV, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Minat pada bidang otomotif di kalangan siswa kelas XII TKR SMK N 7 Baleendah untuk berwirausaha yaitu sebanyak 32,86%, sedangkan ketertarikan berwirausaha 72,14%. Berdasarkan interpretasi persentase, minat siswa SMK tersebut untuk berwirausaha dikatakan sebagian sedang.

2. Faktor yang mempengaruhi minat wirausha pada siswa kelas XII TKR SMK N 7 Baleendah diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha yaitu; faktor dari dalam individu, faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor pendidikan.

B. Saran

Berdasarkan pengkajian dan analisis penelitian serta hasil yang diperoleh, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang dapat memotivasi berwirausaha melalui pengembangan unit produksi atau business centre di sekolah, model pembelajaran berorentasi kewirausahaan dan magang dalam skala prakerin kewirausahaan pada bidang otomotif.

2. Bagi Siswa, siswa diharapkan meningkatkan dan mengembangkan kreativitas yang dimiliki dalam menggali pengalaman selama prakerin mau pun di Unit Produksi, siswa selalu terlibat dalam pengelolaan unit produksi agar para siswa bisa belajar secara langsung bagaimana cara berwirausaha.

3. Bagi Peneliti, mudah-mudahan karya tulis ini dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian dapat diperluas, baik sample maupun masalah yang terkait dengan minat berwirausaha siswa SMK di Propinsi Jawa Barat.


(31)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, A. (2012). Studi Eksplorasi Pelaksanaan Pembelajaran di SMKN 1 Kawali. Skripsi JPTM FPTK UPI: Tidak diterbitkan.

Ajzen, Icek. (1991). The Theory Of Planned Behavior.Organizational Behavior And Human Decision Processer 50.197-211

Ali, M. (1982). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Alma, Buchari. (2007). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Ametembun, N.A. (1985). Guru dalam Administrasi Sekolah. Terbitan ketiga. Bandung: FIP IKIP.

Aprilianty , Eka. (2012). Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewira-

usahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ebert, Ronald. (2005). Business Essentiaal Internasional Edision. New Jeersey: Pearsong Practice Hall.

Esis, Alam S. (2007). Ekonomi untuk SMA kelas 3. jakarta : Erlangga

Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

L. Greene, Cynthia. (2012). Entrepreneurship Ideas in Action. South-Western Cengege learning.

Munawar, Wahid. (1995). Studi Penelurusan Tamatan STM Penerbangan Bandung. Tesis Program Pasca Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jakarta: Tidak diterbitkan.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia.

Nurkancana, W dan Sunarta P. P. N. (1982). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usana Offset Printing


(32)

58

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa JPTM FPTK UPI. Skripsi JPTM FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Shaleh. et al (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana

Shaleh, A. R. dan Wahab, A. M. (2004). Psikologi pendidikan Jakarta: Sinar Grafik.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta

Singgih, Santoso.(2010). Minat Usaha Muda. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sofiyaningsih, Githa. (2013). Pengaruh Praktik Kerja Industry Terhadap Kreativit-

as Dan Implikasinya Pada Minat Berwirausaha (Survei Pada Siswa Kelas XI SMK 8 Bandung). Skripsi FPEB UPI: Tidak Diterbitkan.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Surakhmad, W. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Surya, M. (1979). Pengaruh Faktor-Faktor Non Intelektual Terhadap Gejala Berprestasi Kurang. Desertasi FPS IKIP Bandung: Tidak diterbitkan.

Syah, M. (2003). Psikologi belajar. Jakarta: Grafindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2009). Intisari Entrepreneur. Bandung: Harvindo.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Winkel W.S. (1983). Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar. Jakarta: PT Gramedia.

Zimmerer, Thomas W. Norman Scarborough. (2008). Pengantar kewirausahaan dan manajemen kecil. Ed. Ke empat. Jakarta: PT Indeks

. (2014). Hasil Survey Sosial ekonomi Nasional. [online]. Tersedia:

http://bps.com/archives. [20 Agustus 2014].

. (2012). http://www.unisosdem.org .[10 Juni 2014]


(33)

59

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

. (2012). Pengertian Minat Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-menurut-para


(1)

37

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Membuat format sedemikian rupa sehingga memudahkan responden dalam mengisinya dan tidak menimbulkan kesan seolah-olah responden sedang dites.

6) Membuat petunjuk pengisian yang dibuat sesuai dengan format yang mencerminkan tentang cara mengisi.

7) Judgement angket.

3. Judgement

Dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti. Sebelum instrumen penelitian digunakan perlu dilakukan judgement oleh para ahli, dalam hal ini berupa angket yang akan dipergunakan, sehingga yang kita buat dapat dikatakan baik.

Prosedur yang hams ditempuh untuk mendapatkan instrumen yang yang baik adalah:

1) Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel. 2) Penulisan item-item (butir soal).

3) Penyuntingan yaitu melengkapi instrumen dengan kunci jawaban.

Instrumen penelitian yang telah dibuat ini kemudian diuji validitas, Wahid Munawar (1995:39), mengemukakan: "Karena instrumen dikembangkan berdasarkan indikator yang diperoleh dari penelaahan teori, maka validitas isi merupakan persyaratan utama". Uji validitas isi dilakukan dengan cara menyampaikan kuesioner kepada penilai (judger).

F. Teknik Analisis Data

Seluruh data yang terkumpul diperiksa untuk kemudian divalidasikan sebagai data bersih. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik, sedangkan statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Pemilihan statistik ini didasarkan pada tujuan penelitian, rumusan penelitian dan pembatasan masalah penelitian yang ingin dicapai peneliti.


(2)

38

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.

Hasil dari analisa data pada penelitian ini adalah berupa prosentase, yang dapat ditentukan dengan rumus:

P = x 100% (Sumber: Ali, M. 1982: 269) Dimana: % = Prosentase alternatif jawaban

f = Frekuensi alternatif jawaban N = Jumlah responden

Setelah diketahui nilai prosentasenya, maka penafsiran terhadap data tersebut dikonsultasikan pada kriteria penafsiran sebagai berikut:

Tabel 3.1

Interpretasi Prosentase

No Prosentase Interpretasi

1 0 % Tidak ada

2 1 % - 39 % Sebagian kecil

3 40 % - 49% Kurang dari setengahnya

4 50 % Setengahnya

5 51 % - 75 % Lebih dari setengahnya

6 76 % - 99% Sebagian besar

7 100 % Seluruhnya


(3)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data penelitian yang telah penulis bahas pada Bab IV, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Minat pada bidang otomotif di kalangan siswa kelas XII TKR SMK N 7 Baleendah untuk berwirausaha yaitu sebanyak 32,86%, sedangkan ketertarikan berwirausaha 72,14%. Berdasarkan interpretasi persentase, minat siswa SMK tersebut untuk berwirausaha dikatakan sebagian sedang.

2. Faktor yang mempengaruhi minat wirausha pada siswa kelas XII TKR SMK N 7 Baleendah diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha yaitu; faktor dari dalam individu, faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor pendidikan.

B. Saran

Berdasarkan pengkajian dan analisis penelitian serta hasil yang diperoleh, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang dapat memotivasi berwirausaha melalui pengembangan unit produksi atau business centre di sekolah, model pembelajaran berorentasi kewirausahaan dan magang dalam skala prakerin kewirausahaan pada bidang otomotif.

2. Bagi Siswa, siswa diharapkan meningkatkan dan mengembangkan kreativitas yang dimiliki dalam menggali pengalaman selama prakerin mau pun di Unit Produksi, siswa selalu terlibat dalam pengelolaan unit produksi agar para siswa bisa belajar secara langsung bagaimana cara berwirausaha.

3. Bagi Peneliti, mudah-mudahan karya tulis ini dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian dapat diperluas, baik sample maupun masalah yang terkait dengan minat berwirausaha siswa SMK di Propinsi Jawa Barat.


(4)

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, A. (2012). Studi Eksplorasi Pelaksanaan Pembelajaran di SMKN 1 Kawali. Skripsi JPTM FPTK UPI: Tidak diterbitkan.

Ajzen, Icek. (1991). The Theory Of Planned Behavior.Organizational Behavior And Human Decision Processer 50.197-211

Ali, M. (1982). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Alma, Buchari. (2007). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Ametembun, N.A. (1985). Guru dalam Administrasi Sekolah. Terbitan ketiga. Bandung: FIP IKIP.

Aprilianty , Eka. (2012). Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewira-

usahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Smk. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ebert, Ronald. (2005). Business Essentiaal Internasional Edision. New Jeersey: Pearsong Practice Hall.

Esis, Alam S. (2007). Ekonomi untuk SMA kelas 3. jakarta : Erlangga Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

L. Greene, Cynthia. (2012). Entrepreneurship Ideas in Action. South-Western Cengege learning.

Munawar, Wahid. (1995). Studi Penelurusan Tamatan STM Penerbangan Bandung. Tesis Program Pasca Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jakarta: Tidak diterbitkan.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia.

Nurkancana, W dan Sunarta P. P. N. (1982). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usana Offset Printing


(5)

58

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa JPTM FPTK UPI. Skripsi JPTM FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Shaleh. et al (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana

Shaleh, A. R. dan Wahab, A. M. (2004). Psikologi pendidikan Jakarta: Sinar Grafik.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta

Singgih, Santoso.(2010). Minat Usaha Muda. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sofiyaningsih, Githa. (2013). Pengaruh Praktik Kerja Industry Terhadap Kreativit-

as Dan Implikasinya Pada Minat Berwirausaha (Survei Pada Siswa Kelas XI SMK 8 Bandung). Skripsi FPEB UPI: Tidak Diterbitkan.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Surakhmad, W. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Surya, M. (1979). Pengaruh Faktor-Faktor Non Intelektual Terhadap Gejala Berprestasi Kurang. Desertasi FPS IKIP Bandung: Tidak diterbitkan.

Syah, M. (2003). Psikologi belajar. Jakarta: Grafindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2009). Intisari Entrepreneur. Bandung: Harvindo. Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Winkel W.S. (1983). Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar. Jakarta: PT Gramedia.

Zimmerer, Thomas W. Norman Scarborough. (2008). Pengantar kewirausahaan dan manajemen kecil. Ed. Ke empat. Jakarta: PT Indeks

. (2014). Hasil Survey Sosial ekonomi Nasional. [online]. Tersedia:

http://bps.com/archives. [20 Agustus 2014].

. (2012). http://www.unisosdem.org .[10 Juni 2014] . (2013). http://www.setkab.go.id,. [10 Juni 2014]


(6)

59

Meri Mariam, 2014

Studi Eksplorasi Minat Berwirausaha SiswaDi SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

. (2012). Pengertian Minat Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia:

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-menurut-para ahli.html. [23 Septemer 2014].