KONTRIBUSI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA: Studi Deskriptif Terhadap Siswa Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung.

(1)

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

TERHADAP KESIAPAN KERJA

(Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMK Negeri 8 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh :

Gun Gun Gunawan 0605464

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja

Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Oleh

Gun Gun Gunawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Gun Gun Gunawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Gun Gun Gunawan E.0551.0605464

PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA DI SMKN 8 BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd. NIP. 19620830 1988 03 1 002

Pembimbing II,

Dr. H. Agus Solehudin, ST., MT. NIP. 19680218 1999 03 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

DR. H. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19630520 198901 1 001


(4)

i Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Gun Gun Gunawan (2013): Kontribusi Pelaksanaan Praktek Kerja Industri

Terhadap Kesiapan Kerja (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Program

Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung)

Pelaksanaan praktek kerja industri (Prakerin) bertujuan untuk mempersiapkan kemampuan siswa agar dapat terjun ke dunia kerja dengan professional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan praktek kerja industri berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 8 Bandung pada program keahlian teknik kendaraan ringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, dengan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan prakerin terhadap kesiapan kerja berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi product moment diperoleh hubungan yang tinggi antara pelaksanaan prakerin dengan kesiapan kerja sebesar 0,648. Hasilnya pelaksanaan prakerin memiliki pengaruh yang positif dalam meningkatkan kematangan karir siswa sebesar 42%, sedangkan sisanya sebesar 58% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pelaksanaan praktik kerja industri siswa SMKN 8 Bandung termasuk dalam kategori baik atau tinggi dan kesiapan kerja siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan termasuk dalam kategori tinggi. Artinya responden siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan memiliki tingkat kesiapan kerja yang baik.

Kata kunci : kontribusi, praktik kerja industri, kesiapan kerja.

ABSTRACT

Gun Gun Gunawan (2013): Contribution The Industry Practice Implementation To Work Readiness (Descriptive Study Skills Program Students Against Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung)

Implementation of industry practices (Prakerin) aims to prepare the students ability to be able to plunge into the world of work with a professional. This study aims to determine whether the implementation of industry practices affect students' job readiness SMK Negeri 8 Bandung on light vehicle engineering program. The method used in this research is descriptive correlational method, the data collection techniques such as questionnaires or questionnaires, interviews, and documentation. The results showed that the implementation of the job readiness prakerin at the high category. Based on the calculation of product moment correlation coefficient obtained a high relationship between the implementation prakerin the job readiness of 0.648. The result prakerin implementation has a positive effect in improving students' career maturity by


(5)

ii Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42%, while the remaining 58% is influenced by other factors not examined in this study. The conclusion of this study is the implementation of industry working practices SMKN 8 Bandung students included in either category or higher and job readiness SMKN 8 Bandung students of class XII on Teknik Kendaraan Ringan program expertise in the high category. It means that the respondent students SMKN 8 Bandung class XII in Light Vehicle Engineering skills program has a good level of job readiness.


(6)

iii Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Kegunaan Penelitian... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Praktik Kerja Industri (Prakerin) ... 9

a. Pengertian Praktik Kerja industri (Prakerin) ... 9

b. Tujuan praktik Kerja Industri ... 10

c. Manfaat praktik Kerja Industri ... 11

d. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ... 12

e. Peran Industri Dalam praktik ... 14

2. Konsep Kesiapan ... 19

a. Pengertian Kesiapan ... 19

b. Prinsip Kesiapan ... 21

c. Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Kesiapan... 21

3. Konsep Kesiapan Kerja ... 23

a. Pengertian Kesiapan Kerja ... 23

b. Ciri-Ciri Kesiapan Kerja ... 24

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja ... 25

B. Kerangka Pemikiran ... 27

C. Anggapan Dasar ... 29


(7)

iv Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Populasi ... 30

3. Sampel ... 31

B. Desain Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian... 32

D. Definisi oprasional ... 33

E. Instrumen Penelitian... 35

F. Pengujian Instrumen... 36

1. Uji Validitas ... 37

2. Uji reliabilitas ... 39

G. Teknik Pengumpulan Data ... 41

1. Studi Dokumentasi ... 41

2. Wawancara ... 42

3. Angket ... 42

H. Analisis Data ... 43

1. Perhitungan Persentasi ... 43

2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 44

3. Uji Regresi Sederhana ... 45

4. Koefisien Determinasi (KD) ... 46

5. Rancangan Pengajuan Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Uji Coba Instrumen ... 47

1. Uji Validitas ... 47

2. Uji Reliabilitas ... 49

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 50

1. Uji Normalitas Data ... 50

2. Uji Linearitas Data ... 51


(8)

v Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pemaparan Data Penelitian ... 54

1. Gambaran Umum Pelaksanaan Prakerin Siswa SMK Negeri 8 Bandung Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ... 55

a. Perencanaan Prakerin ... 57

b. Pengorganisasian Prakerin ... 58

c. Penyelenggaraan Prakerin ... 58

d. Pengawasan Prakerin ... 59

2. Gambaran Umum Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 8 Bandung Pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ... 60

a. Tingkat Kematangan ... 62

b. Dimensi Pengalaman Sebelumnya ... 63

c. Dimensi Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi ... 63

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

1. Pelaksanaan Prakerin ... 64

a. Perencanaan Prakerin ... 65

b. Pengorganisasian Prakerin ... 66

c. Penyelenggaraan Prakerin ... 67

d. Pengawasan Prakerin ... 68

2. Kesiapan Kerja ... 69

a. Tingkat Pemahaman ... 70

b. Pengalaman Sebelumnya ... 71

c. Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi ... 71

3. Kontribusi Pelaksanaan Prakerin Terhadap Kesiapan Kerja ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78 LAMPIRAN


(9)

vi Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Pengalaman Praktik Kerja Industri ... 16 2.2 Kerangka Pemikiran Kontribusi Prakerin Terhadap Kesiapan Kerja Siswa .. 28 2.3 Pola Kontribusi Variabel X dan Variabel Y ... 28 3.1 Alur Penelitian ... 32 4.1 Pelaksanaan Prakerin SMKN 8 Bandung Program Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan ... 57 4.2 Kesiapan Kerja SMKN 8 bandung Program Keahlian Teknik Kendaraan


(10)

vii Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Oprasionalisasi Variabel ... 34

3.2 Kisi-Kisi Instrumen ... 35

3.3 Pemetaan Bulir Angket Variabel X (Praktik Kerja Industri) ... 40

3.4 Pemetaan Bulir Angket Variabel Y (Kesiapan Kerja) ... 41

3.5 Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X & Y ... 43

3.6 Kriteria Analisis Data Deskripsi ... 44

4.1 Hasil Uji Validitas Variabel X (Prakerin) ... 48

4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kesiapan Kerja) ... 48

4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y ... 50

4.4 Hasil Uji Normalitas Variabel X ... 50

4.5 Hasil Uji Normalitas Variabel Y ... 51

4.6 Hasil Uji Linearitas X Terhadap Y ... 52

4.7 Persamaan Regresi X atas Y ... 53

4.8 Uji Keberartian Persamaan Regresi X dan Y ... 53

4.9 Koefisien Determinasi X atas Y ... 54

4.10 Tanggapan Responden Terhadap Pelaksanaan Prakerin ... 55

4.11 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pelaksanaan Prakerin ... 56

4.12 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Perencanaan Prakerin ... 57

4.13 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pengorganisasian Prakerin ... 58

4.14 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Penyelenggaraan Prakerin ... 59

4.15 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pengawasan Prakerin ... 59

4.16 Tanggapan Responden Terhadap Kesiapan Kerja ... 60

4.17 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kesiapan Kerja ... 61

4.18 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tingkat Kematangan ... 62

4.19 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pengalaman Sebelumnya ... 63

4.20 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi ... 64


(11)

viii Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X ... 81

Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y ... 86

Persentase Variabel X ... 89

Persentase Variabel Y ... 91

Surat Ijin Penelitian ... 93

Surat Keterangan Penelitian ... 94

Berita Acara Seminar I ... 95

Berita Acara Seminar II ... 96

Lembar Bimbingan Skripsi ... 97

Surat Penunjukan Pembimbing ... 100


(12)

1 Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Untuk kepentingan tersebut diperlukan perubahan yang cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasional, yang dipandang oleh berbagai pihak sudah tidak efektif dan sudah tidak mampu lagi memberikan bekal, serta tidak dapat mempersiapkan peserta didik untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Pemerintah fokus terhadap pendidikan yang mempersiapkan siswanya untuk mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Diantaranya dengan meningkatkan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, kemudian meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan standar pendidikan. Selain itu pemerintah juga mempersiapkan pendidikan yang lebih konsen terhadap keahlian yang khusus.

Pemerintah berupaya meningkatan mutu pendidikan, yang telah diatur melalui UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Melalui undang-undang tersebut, pemerintah berupaya mengembangkan berbagai macam pendidikan formal, melalui pembukaan sekolah-sekolah dasar dan menengah di berbagai daerah, sesuai program wajib belajar 9 tahun, serta dalam upaya peningkatan kualitas lulusan siap kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan salah satu satuan pendidikan yang pada saat ini sedang dikembangkan secara merata oleh pemerintah. Salah satu jenjang pendidikan nasional tersebut adalah pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah kejuruan ini dalam istilah asing disebut dengan

vocational education, technical education, atau practical art education. Paparan

tersebut diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 15 yakni: Pendidikan kejuruan merupakan


(13)

2

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Pentingnya pendidikan kejuruan sebagaimana paparan di atas, sangatlah jelas bahwa pendidikan menengah kejuruan pada dasarnya bertujuan untuk menyiapkan tamatan memasuki dunia kerja melalui pengembangan berbagai potensi yang dimiliki siswa, baik berupa keterampilan, pengetahuan dan sikap agar dapat mengerjakan suatu jenis pekerjaan tertentu. Dengan demikian siswa yang di didik di Sekolah Menengah Kejuruan, tidak hanya bertujuan untuk memiliki pengalaman belajar yang telah dipelajari, tetapi juga memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Kompetensi tersebut sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja, baik sebagai pekerja maupun berusaha mandiri sebagai wirausaha.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan di SMK sangat strategis dan memiliki kontribusi dalam menyiapkan tenaga kerja terampil siap pakai untuk mencapai keberhasilan pembangunan nasional. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan kebutuhan sumber daya manusia yang menuntut dimilikinya kompetensi sesuai dengan bidang ketenagakerjaan yang tersedia. Kesiapan kerja merupakan kunci penting menjelang siswa terjun ke dunia kerja. Seorang siswa yang telah memiliki kesiapan kerja, baik secara fisik, mental dan kemampuan kerja akan lebih berhasil dalam meniti kariernya di dunia kerja.

Pendidikan yang tertuju pada keahlian khusus tersebut yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dipandang mampu menyelenggarakan pendidikan yang dapat mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat bersaing dalam dunia global. SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, dan keahlian dalam bidang tertentu. Dengan bekal keahlian itu, diharapkan lulusannya dapat merebut pasar kerja yang sesuai dengan bidang keahlian dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana mereka bekerja.


(14)

3

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan terus melakukan inovasi pendidikan kejuruan, salah satu diantaranya yakni dalam menciptakan lulusan SMK yang berkompeten serta siap kerja dengan membentuk Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Dalam PSG, dipadukan secara sistematik dan sinkron antara bidang pendidikan di sekolah dengan bidang penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan belajar langsung pada bidang pekerjaan yang relevan dan terarah untuk mencapai penguasaan kemampuan keahlian tertentu.

Bentuk PSG bagi siswa SMK yaitu melalui Praktik Kerja Industri (Prakerin) guna meningkatkan kesiapan kerja siswa dimulai dari standar kurikulum yang berbasis kompetensi, serta strategi pembelajaran yang diterapkan yakni dengan memberikan latihan kerja. Bidang ini wajib diselenggarakan oleh sekolah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan dan pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh peserta didik. Penyelenggaraan Prakerin menuntut kerjasama antara SMK dengan instansi pemerintah/swasta maupun dengan dunia industri.

Tujuan penyelenggaraan Prakerin ini adalah mempersiapkan kemampuan siswa agar pada saatnya nanti dapat terjun ke dunia kerja dengan profesional, terampil, tidak kaget dalam artian mampu beradaptasi karena sudah mendapatkan pengalaman sebelumnya dalam Prakerin. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri bagi siswa SMK, diharapkan dapat meningkatkan kesiapan kerja siswa baik dalam mutu proses pendidikan maupun dalam hasil pelatihan untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, melalui kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah dengan industri. Selain itu, Pemahaman tentang Praktik Kerja Industri dan pengetahuan tentang masalah yang akan dihadapi di dunia pekerjaan akan berkontribusi pada kesiapan kerja siswa. Maka pelaksanaan Praktik Kerja Industri harus dilaksanakan lebih optimal agar siswa lebih siap masuk ke dunia kerja karena kesiapan kerja merupakan modal utama bagi peserta didik untuk melakukan suatu pekerjaan sehingga dengan kesiapan kerja akan diperoleh hasil yang maksimum.

Adi (2010:18) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja ada dua yaitu faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar diri


(15)

4

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain kondisi mental, emosi, kreativitas, kecerdasan, minat dan motivasi, sedangkan yang berasal dari luar diri siswa misalnya peran masyarakat, keluarga, sarana dan prasarana sekolah, lingkungan pergaulan, informasi dunia kerja dan pengalaman praktik kerja.

Keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam menyiapkan tenaga kerja saat ini dirasa masih kurang optimal. Hal ini dapat dilihat pada sebagian lulusan SMK tidak bisa diserap di lapangan kerja karena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Samsudin (2010:36) “Idealnya secara nasional lulusan SMK yang bisa langsung memasuki dunia kerja sekitar 80-85% sedang selama ini yang terserap baru 61%. Hasil tersebut membuktikan bahwa banyak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang belum bekerja. Penyebabnya antara lain karena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja, selain itu juga mereka belum mampu untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Hal tersebut berarti bahwa mereka belum diakui sepenuhnya oleh dunia kerja untuk menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan di bangku sekolah.

Berdasarkan hasil penelusuran tamatan SMK Negeri 8 Bandung khususnya bidang keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada tahun kelulusan 2011/2012 sebanyak 224 orang diketahui sejumlah 61% alumni telah terserap di dunia kerja, sebanyak 21,9% alumni melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, sisanya tidak teridentifikasi. Hal ini menunjukkan Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 8 Bandung belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Artinya daya serap ideal belum tercapai, baik secara nasional maupun di lingkungan SMK Negeri 8 Bandung.

Praktik kerja industri dapat dikatakan berhasil jika hasilnya dapat mencapai tujuan diadakannya bidang itu. Keberhasilan praktik kerja industri dapat dilihat dari perolehan nilai yang diberikan oleh pihak industri. Adapun cirri-ciri praktik kerja industri yang sukses menurut Pakhpahan (Yuniati, 2004 : 3) adalah:


(16)

5

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ciri-ciri praktik kerja industri yang sukses adalah sebagai berikut:

1) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, 2) Memperkokoh

link and match (keterikatan dan sepadanan) antara lembaga pendidikan dan dunia

usaha, 3) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas professional dan 4) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

Sejalan dengan ungkapan yang diutarakan oleh Wakasek Hubin SMK Negeri 8 Bandung (Abdulrahman) menyatakan bahwa “Siswa yang mengalami kesulitan biasanya karena kurang sesuainya antara kompetensi yang diajarkan di sekolah

dengan tuntutan dunia kerja”. Selain itu, peluang kerja yang terbatas mengakibatkan lulusan SMK Negeri 8 Bandung khususnya bidang keahlian Teknik Kendaraan Ringan tidak dapat menempati bidang atau jenis pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian yang telah dipelajari di sekolah.

Dampak dari permasalahan di atas, keberhasilan siswa dalam pelaksanaan praktik kerja industri belum optimal karena mengalami kesulitan dalam pelaksanaan praktik kerja industri. Hal ini yang menyebabkan siswa menjadi kurang/tidak siap untuk bekerja di industri. Kesiapan merupakan hal yang sangat penting dalam melaksanakan suatu pekerjaan, karena apabila seseorang sudah siap dalam melakukan suatu pekerjaan apapun, maka hasil yang didapat juga akan maksimal dan memuaskan.

Sutopo Rahayu (2007:3) mengungkapkan bahwa penguasaan terhadap materi tanpa diimbangi dengan kemampuan praktik yang memadai akan sia-sia. Pengetahuan yang diperoleh di sekolah saja belum cukup bagi siswa untuk bekal menuju dunia kerja. Para lulusan SMK diharapkan dapat memiliki kualifikasi yang sesuai dengan standarisasi dunia kerja.

Setelah peneliti melakukan pengamatan dan observasi langsung yang dilakukan di SMK Negeri 8 Bandung, menunjukkan bahwa Kesiapan Kerja Siswa kelas XII Bidang Keahlian Teknik Kendaraan Ringan masih belum optimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor penyebab yang berkontribusi terhadap Kesiapan Kerja Siswa yaitu Pengalaman Praktik Kerja Industri. Namun


(17)

6

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pelaksanaannya masih belum sesuai dengan kompetensi yang dimiliki siswanya. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja dengan keterampilan yang dimiliki siswa.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kontribusi yang lebih jauh mengenai Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Kesiapan Kerja, maka penelitian ini berjudul “Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa”.

(Penelitian Pada Siswa Kelas XII Bidang Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung).

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri memberikan dampak yang beragam bagi siswa.

2. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang disediakan industri beragam dan terbatas setiap tahunnya.

3. Terdapat kesenjangan antara keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja dengan keterampilan yang dimiliki siswa.

4. Adanya indikasi kurang terpenuhinya harapan dunia industri terhadap kesiapan kerja lulusan SMK.

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah “Sejauhmana Pelaksanaan Praktik Kerja Industri berkontribusi terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 8 Bandung pada program keahlian Teknik Kendaraan


(18)

7

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan gambaran bagaimana pelaksanaan Praktik Kerja Industri

di SMK Negeri 8 Bandung pada bidang keahlian Teknik Kendaraan Ringan. 2. Untuk mendapatkan gambaran bagaimana kesiapan kerja siswa SMK Negeri 8

Bandung pada bidang keahlian keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

3. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan Praktik Kerja Industri bekontribusi terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 8 Bandung, pada bidang keahlian keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak sekolah

Pihak sekolah dapat melihat tingkat kesiapan kerja siswa, serta dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum dan pelaksanaan Praktik Kerja Industri.

2. Bagi pihak industri

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan oleh pihak industri sebagai gambaran dalam rekrutment karyawan dari lulusan SMK.

3. Bagi siswa

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan motivasi bagi siswa SMK Negeri 8 Bandung pada bidang keahlian keahlian Teknik Kendaraan Ringan agar dapat meningkatkan kompetensinya dan dapat meningkatkan kesiapan kerjanya. 4. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan, dan memberikan pengalaman belajar untuk menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti, serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.


(19)

8

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. SISTEMSTIKA PENULISAN

Adapun penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian, sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dikemukakan teori-teori yang mendukung penelitian, anggapan dasar dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan lokasi dan subjek/sampel penelitian, desain penelitian metode penelitian, definisi oprasional, instrumen penelitian, pengujian instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan analisa data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dikemukakan deskripsi data, hasil analisis data serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian.


(20)

30 Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai kontribusi pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap kesiapan kerja siswa, dilaksanakan di SMK Negeri 8 Bandung (Jl. Kliningan No. 31) pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Pertimbangan mengambil lokasi penelitian di SMK Negeri 8 Bandung merupakan SMK bidang keahlian otomotif yang memiliki potensi untuk berkembang baik diantara SMK lainnya. Objek penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas XII program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung yang sudah melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin).

2. Populasi

Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian disebut populasi. Arikunto (2006:130) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2003:7) mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Pengertian yang lebih spesifik diungkapkan oleh Sugiyono (2006:54) yang berpendapat bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

XII Program Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung. Gambaran tentang jumlah populasi penelitian ini adalah 215 orang yang terdiri dari 7 kelas.

Mengingat adanya keterbatasan biaya, tenaga, waktu dan ukuran populasi yang besar, maka dalam penelitian ini tidak semua populasi diteliti. Oleh karena itulah penelitian ini mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut dapat mewakili bagian lain yang diteliti.


(21)

31

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Sugiyono (2004: 56) menyatakan bahwa Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam melaksanakan penelitian walaupun tersedia populasi adakalanya peneliti mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi (Riduwan, 2006: 9).

Mengenai besarnya jumlah sampel tak ada ketentuan yang baku, sebab keabsahan dan ketidakabsahan suatu sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, bukan pada besar atau banyaknya. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel.

Pengambilan sampel menggunakan teknik sample random, yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana, dengan arti setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Sampel random yang dilakukan disini adalah dengan cara undian (untung-untungan).

Penarikan jumlah sampel menurut Arikunto (2002: 112) menyatakan bahwa:

Bila jumlah subjek populasinya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Bila jumlah subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih.

Berdasarkan pernyataan tersebut, karena Sampel penelitian ini diambil secara acak (random sampling) dengan sampel lebih dari 100 yaitu 215 orang, maka penulis menetapkan jumlah sampel 25% dari jumlah tersebut. Maka jumlah sampel penelitian ini adalah 25% x 215 orang = 54 orang.

B. Desain Penelitian

Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Arikunto (2006:118) menyatakan bahwa “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian baik yang


(22)

32

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa fakta atau angka”. Penelitian ini, variabel dibedakan menjadi dua kategori

utama yaitu variabel bebas atau variabel X (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat, dan variabel terikat atau variabel Y (dependen) yaitu variabel yang timbul akibat variabel bebas atau respon dari variabel bebas.

Penelitian ini penulis mengkaji ada tidaknya kontribusi antara dua variabel, yaitu:

1. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) sebagai variabel independent (X)

2. Kesiapan kerja sebagai variabel dependen (Y)

Adapun alur penelitian yang dilakukan penulis diperlihatkan pada gambar 3.1:

Gambar 3.1 Alur Penelitian

C. Metode Penelitian

Arikunto (2002: 136) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk melukiskan suatu kondisi apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Metode desktiptif merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh jawaban tentang permasalahan yang terjadi pada masa sekarang secara aktual tanpa menghiraukan

Studi Pustaka

Penyusunan Desain Penelitian

Oprasionalisasi Variabel

Menyusun Instrumen Penelitian Pengolahan dan Analisis

Data Kesimpulan

Penyusunan Hipotesis Penelitian Identifikasi dan


(23)

33

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kejadian pada waktu sebelum dan sesudahnya dengan cara mengolah, menafsirkan dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Sementara menurut Surakhmad (1994: 140) memberikan ciri-ciri metode deskriftif sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada masalah-masalah masa sekarang dan masa aktual

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara matematis menggunakan perhitungan statistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket.

Berdasarkan pedoman tersebut, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh data penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 8 Bandung.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan persamaan persepsi sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas karena terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang sama, atau sebaliknya istilah-istilah yang sama dipergunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda.

Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. F. N Kerlinger (Arikunto, 2002: 94)

menyebutkan “variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam

konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran”. Sedangkan menurut sugiyono (2004: 19) “variabel penelitian itu adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan ”.


(24)

34

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul penelitian sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir peneliti dan pembaca. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Teknik Kendaraan Ringan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Bandung, maka penulis menjelaskan beberapa istilah oprasional pada tabel 3.1:

Tabel 3. 1

Oprasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Sub Indikator

Pelaksanaan Prakerin (Variabel X)

Prakerin adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai institusi

pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dan sebagainya, menurut Kurikulum SMK (Dikmenjur: 2008).

1. Perencanaan Prakerin

a. Tujuan Prakerin b. Metode Prakerin c. Pendataan siswa peserta

prakerin

d. Sosialisasi prakerin kepada orang tua e. Materi Prakerin 2. Pengorganisasian

Prakerin

a. Tenaga

pengajar/pembimbing dari pihak sekolah

b. Tenaga instruktur dari pihak DU/DI

c. Penempatan Siswa 3. Penyelenggaraan

Prakerin

a. Model Penyelenggaraan Prakerin

b. Metode Pembelajaran c. Standar Profesi 4. Pengawasan

Prakerin

a. Kontrol keselamatan kerja

b. Bimbingan/monitoring oleh pihak sekolah c. Penilaian hasil belajar dan

keahlian d. Evaluasi Kesiapan

Kerja (Variabel Y)

Kesiapan Kerja adalah suatu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan tanpa

mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil maksimal dengan target yang telah ditentukan. (Hermanto Sofyan: 1991)

1. Tingkat Kematangan

a. Perubahan Tingkah Laku b. Pemahaman c. Tanggungjawab 2. Pengalaman Sebelumnya a. Pengetahuan b. Keterampilan

c. Kemampuan Beradaptasi d. Melakukan Inovasi 3. Keadaan Mental

dan Emosi

a. Memiliki Sikap Kritis dan Logis

b. Bersikap Dewasa c. Mampu Bekerjasama d. Motivasi/dorongan


(25)

35

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, diperlukan adanya suatu instrumen penelitian yang dapat memperlancar pengumpulan data tersebut. Instrument penelitian adalah suatu alat mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 1997:84). Untuk lebih jelasnya dijelaskan pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen

Variabel Aspek Indikator Nomor Item Soal

Pelaksanaan Prakerin (Variabel X)

1. Perencanaan Prakerin

a. Tujuan Prakerin 1

b. Metode Prakerin 2

c. Pendataan siswa peserta

prakerin 3, 4

d. Sosialisasi prakerin

kepada orang tua 5

e. Materi Prakerin 6

2. Pengorganisasian Prakerin

a. Tenaga

pengajar/pembimbing dari pihak sekolah

7 b. Tenaga instruktur dari

pihak DU/DI 8

c. Penempatan Siswa 10

3. Penyelenggaraan Prakerin

a. Model Penyelenggaraan

Prakerin 11, 12

b. Metode Pembelajaran 13

c. Standar Profesi 14, 15

4. Pengawasan Prakerin

a. Kontrol keselamatan

kerja 16

b. Bimbingan/monitoring

oleh pihak sekolah 17

c. Penilaian hasil belajar

dan keahlian 18

d. Evaluasi 19, 20

Kesiapan Kerja (Variabel Y)

1. Tingkat Kematangan

a. Perubahan Tingkah Laku 1, 2

b. Pemahaman 3, 4

c. Tanggungjawab 5, 6

2. Pengalaman Sebelumnya

a. Pengetahuan 7, 8

b. Keterampilan 9, 10

c. Kemampuan Beradaptasi 11, 12

d. Melakukan Inovasi 13, 14

3. Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi

a. Memiliki Sikap Kritis dan Logis

15, 16

b. Bersikap Dewasa 17, 18

c. Mampu Bekerjasama 19, 20


(26)

36

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuisioner, sehingga dari kuisioner inilah yang diharapkan data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat dipecahkan. Hal ini dilakukan terlebih dahulu, penulis menyusun pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada aspek/indikator-indikator yang berhubungan dengan variabel yaitu peranan praktik kerja industi terhadap kesiapan kerja siswa.

Data yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian ini, yaitu data tentang peranan praktik kerja industri dan kesiapan kerja siswa sebagai data variabel X dan Y. Untuk memperoleh data tersebut digunakan instrument penelitian berupa angket/kuisioner. Perntanyaan dalam angket dikembangkan berdasarkan aspek-aspek yang diungkap dan disusun berdasarkan kisi-kisi penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya pada tabel 3.2.

F. Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan alat pengumpul data yang benar-benar valid atau dapat diandalkan dalam mengungkap data penelitian, maka kedua angket yang digunakan dalam penelitian ini akan disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat kisi-kisi angket yang di dalamnya menguraikan aspek masing-masing variabel menjadi beberapa sub aspek atau indikator.

2. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, langkah selanjutnya adalah menyususn pernyataan atau butir-butir item. Bentuk pernyataan untuk pengungkap angket variabel X dan Y adalah dalam bentuk pernyataan positif dan pernyataan negatif .

3. Setelah butir-butir pernyataan dibuat, kemudian dilakukan penimbangan dengan maksud untuk mengetahui tingkat kebaikan isi, konstrik, redaksi, dan kesesuaian antara butir pernyataan dengan aspek yang diungkap.

4. Setelah melalui konsultasi dilakukan uji coba angket kepada beberapa siswa untuk mengetahui keberadaan alat ukur secara empiris, yaitu reliabilitas dan validitas dari angket tersebut.


(27)

37

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut akan dipaparkan langkah-langkah melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen:

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto (2006: 168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sedangkan menurut Sugiono (Riduwan, 2006: 97) jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang sebenarnya harus diukur.

Langkah-langkah dalam uji validitas instrument angket adalah sebagai berikut:

a. Memberikan nomor pada angket yang masuk

b. Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah ditentukan, yakni dengan menggunakan alat ukur ordinal dengan skala Likert.

c. Menjumlahkan skor setiap responden d. Mengurutkan jumlah skor responden

e. Mencari koefisien korelasi skor tiap bulir item dengan skore total dengan rumus Product Moment Correlation yang dikemukakan oleh Karl Pearson yaitu:

  

 

 

2

2 2

2

.

Y Y

n X X

n

Y X XY

n rxy

(Siregar, 2004: 210) Keterangan:

xy

r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y n = Jumlah responden


(28)

38

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden

X = Jumlah skor X

Y = Jumlah skor Y

 

2

X = Kuadrat jumlah skor X

 

2

Y = Kuadrat jumlah skor Y

f. Membandingkan besarnya nilai hitung r terhadap nilai tabel r dengan xy

kriteria kelayakan sebagai berikut :

xy

r > rtabel berarti valid atau sebaliknya.

Setelah harga rhitung diperoleh, kemudian didistribusikan ke dalam rumus Uji t sebagai berikut:

2

1 2

r n r thitung

  

(Siregar, 2004: 211)

Dimana :

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) dan derajat kebebasan (dk = n-2)

Kaidah keputusan = Jika, thitung > ttabel berarti valid, sebaliknya thitung < ttabel berarti tidak valid


(29)

39

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Uji Reliabilitas

Jika instrumen penelitian telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas tersebut diuji. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178).

Untuk melakukan uji reliabilitas penulis menggunakan rumus alpha sebagai berikut: 11 r =             

2

2 1 1 t b k k   (Arikunto, 2002:171) Keterangan

r1 1 : Reliabilitas Instrumen

K : Banyaknya Bulir pertanyaan atau banyaknya Soal

2

b : Jumlah Varians Bulir

2

t

 : Varians Total

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

a. Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Memberikan nomor pada setiap angket yang masuk,

2) Memberikan nomor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah ditentukan yakni kategori 4 skala Likert,

3) Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor tersebut dikuadratkan,

4) Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang diberikan responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama dengan total skor dari setiap responden,


(30)

40

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Mengkuadratkan skor-skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap item, dan kemudian menjumlahkannya.

b. Menghitung koefisien r untuk uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha, dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

1) Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item

 

2

b

dengan rumus:

2

 =

 

n

n x x

 

2 2

(Arikunto, 2002:171)

2) Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varians total,

3) Mengkonsultasikan nilai r dengan r product moment untuk mengetahui apakah instrumen angket yang digunakan reliabel atau tidak. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: apabila r < 11 rtabel, maka instrumen tidak reliabel. Dalam hal lain instrumen reliabel.

Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasinya digunakan distribusi

(Tabel r) untuk α = 0,05 atau α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2).

Kemudian membuat keputusan membandingkan r dengan 11 rtabel

Kaidah keputusan = Jika r > 11 rtabel berarti reliabel, sebaliknya

Jika r < 11 rtabel berarti tidak reliabel

Kuesioner dalam penelitian ini dikonstruksi dalam dua jenis angket yaitu a. Angket tentang praktik kerja industri dengan pemetaan bulir angket yang


(31)

41

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 3

Pemetaan Bulir Angket Variabel X (Praktik Kerja Industri)

No. Dimensi Pernyataan

Positif (+)

Pernyataan

Negatif (-) Jumlah

1. 2. 3. 4. Perencanaan Penggorganisasian Penyelenggaraan Pengawasan 1-6 7-10 11-15 16-20 - - - - 6 4 5 5

Jumlah 20 20

b. Angket tentang kesiapan kerja siswa dengan pemetaan bulir angket yang diuraikan pada tabel 3.4 :

Tabel 3. 4

Pemetaan Bulir Angket Variabel Y (Kesiapan Kerja Siswa)

No. Dimensi Pernyataan

Positif (+)

Pernyataan

Negatif (-) Jumlah

1. 2. 3.

Tingkat Kematangan Pengalaman Sebelumnya Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi

1-6 7-14 15-22 1 1 - 6 8 8

Jumlah 20 2 22

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data penunjang digunakan studi dokumentasi, menurut Riduwan (2006: 77) mengatakan bahwa “dokumentasi adalah ditujukan intuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian”.

Studi dokumentasi ini bersumber dari dokumen yang dimiliki Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti mengenai pelaksanaan Prakerin dan kesiapan kerja siswa.


(32)

42

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Wawancara

Riduwan (2006: 74) wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada sumber data yang ada di lokasi untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Praktik Kerja Industri serta kaitannya terhadap tingkat kesiapan kerja siswa Teknik Kendaraan Ringan. Wawancara ini dilakukan kepada ketua pelaksana Praktik Kerja Industri.

3. Angket

Angket yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai permasalahan yang diteliti. Riduwan (2006: 71) mengemukakan “angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√ ).

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk Skala Likert. Penyebaran angket dilakukan kepada siswa Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung yang telah melaksanakan Praktik Kerja Industri.

Adapun langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai berikut: 1) Menyusun objek respondennya

2) Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan angket 3) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban


(33)

43

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Menetapkan skala pemberian skor untuk setiap item pernyataan. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor daftar pernyataan menggunakan Skala Likert dengan ukuran ordinal seperti pada tabel 3.5. skala Likert tersebut yaitu : sangat merasakan, merasakan, kurang merasakan, dan tidak merasakan.

Tabel 3. 5

Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X & Y (Kontribusic Pelaksanaan Prakerin Terhadap

Kesiapan Kerja Siswa)

Alternatif Jawaban Pernyataan (Item)

Positif Negatif

Sangat Merasakan (SM) 4 1

Merasakan (M) 3 2

Kurang Merasakan (KM) 2 3

Tidak Merasakan (TM) 1 4

5) Melakukan Uji Coba Angket

Sebelum pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan angket yang akan digunakan terlebih dahulu diuji cobakan, pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket.

H. Teknik Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tiga hal sebagai berikut:

1. Perhitungan Persentase

Perhitungan persentase digunakan untuk mengetahui gambaran variabel penelitian, melalui perhitungan frekuensi skor jawaban responden pada setiap alternatif jawaban angket, sehingga diperoleh persentase jawaban setiap alternatif jawaban dan skor rata-rata.

Interpretasi skor rata-rata jawaban responden dalam penelitian ini menggunakan rumus interval sebagai berikut:


(34)

44

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan skor alternatif jawaban angket yang terentang dari 1 sampai 4, banyak kelas interval ditentukan sebanyak 4 kelas, sehingga diperoleh panjang kelas interval sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden seperti tampak pada tabel 3.6:

Tabel 3. 6

Kriteria Analisis Data Deskripsi

Rentang Kategori

Skor Penafsiran

1,00 – 1,74 Sangat Rendah

1,75 – 2,49 Rendah

2,50 – 3,24 Tinggi

3,25 – 4,00 Sangat Tinggi

Sumber: diadaptasi dari skor kategori Likert.

Untuk keperluan analisis data, langkah-langkah yang harus ditempuh dalam rangka menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

2. Uji Persyaratan Analisis Data

Uji persyaratan pengolahan data untuk uji hipotesis meliputi uji normalitas dan linieritas. Tujuan dari dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Dalam uji normalitas data, penulis menggunakan bantuan SPSS 21, data dapat dikatakan normal jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas lebih dari α (P value (Sig.) > 0,05).

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi (Sudjana, 1992 : 466). Pengolahan data untuk uji normalitas dan uji linieritas dibantu dengan menggunakan SPSS 21. Data dapat dikatakan model regresi linear jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas lebih dari α (P value (Sig.) > 0,05).


(35)

45

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya menggunakan skala ordinal, yaitu skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya (Riduwan, 2006: 84). Pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval, maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval, yaitu dengan menggunakan method of succesive interval (MSI).

3. Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Analisis ini didasari oleh hubungan fungsional atau sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Maka dalam penelitian ini, dengan analisis regresi dapat mengetahui apakah ada kontribusi pelaksanaan Prakerin (X) terhadap kesiapan kerja siswa (Y). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

bX a

Y  

^

(Siregar, 2004: 197) Keterangan:

Y = Kesiapan kerja siswa X = Pelaksanaan Prakerin a = Nilai konstanta Y jika X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan. Dengan ketentuan:

b

=

 

 

  2 2 . . . X X n Y X XY n

a

=

n X b Y

 .


(36)

46

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Koefisien Determinasi (KD)

Koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y, sehingga diketahui besarnya persentase kontribusi variabel pelaksanaan praktik kerja industri (variabel X) terhadap kesiapan kerja siswa (variabel Y). Koefisien determinasi dapat diketahui dengan rumus yang dikemukakan Riduwan (2010: 139) yaitu:

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi r = koefisien Korelasi 100% = konstanta

5. Rancangan Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk uji signifikansi yang berfungsi untuk mencari makna hubungan variabel Xterhadap variabel Y. Pengujian ini apakah variabel pelaksanaan praktik kerja industri berkontribusi secara signifikan terhadap kesiapan kerja siswa.

Kriteria pengujian :

P value (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

P value (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

Ho : Pelaksanaan prakerin tidak berkontribusi secara signifikan terhadap

kesiapan kerja.

Ha : Pelaksanaan prakerin berkontribusi secara signifikan terhadap kesiapan

kerja.


(37)

71 Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pelaksanaan praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja. Berdasarkan analisis data dari temuan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan praktik kerja industri siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan termasuk dalam kategori baik atau tinggi. Artinya secara umum responden beranggapan bahwa pelaksanaan praktik kerja industri sudah terlaksana dengan baik. Kondisi responden menunjukkan pada kategori tinggi yang artinya bahwa pelaksanaan praktik kerja industri terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan pelaksanaan praktik kerja industri itu sendiri;

2. Kesiapan kerja siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan termasuk dalam kategori tinggi. Artinya responden siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan memiliki tingkat kesiapan kerja yang baik. Namun siswa tersebut masih memerlukan dukungan lingkungan untuk lebih mempersiapkan karir yang dipilihnya. Sehingga pada nantinya siswa tersebut memiliki kesiapan kerja yang lebih baik lagi;

3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara pelaksanakan praktik kerja industri dengan kesiapan kerja siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Nilai koefisien korelasi menunjukkan bahwa besarnya hubungan tersebut berkategori sangat kuat. Besarnya kontribusi pelaksanaan praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan adalah sebesar 60,20 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.


(38)

72

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa catatan khusus yang perlu diperhatikan untuk perkembangan pelaksanaan praktik kerja industri dan kesiapan kerja, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah sebagai acuan untuk melihat tingkat kesiapan kerja siswa, serta dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum dan pelaksanaan Praktek Kerja Industri. Pelaksanaan Prakerin di SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan sudah terlaksana dengan baik. Pada perencanaan pelaksanaan Prakerin perlu dipertahankan karena sudah menunjukkan data yang sangat optimal. Sedangkan untuk dimensi yang lainnya perlu penanganan untuk lebih dioptimalkan lagi.

Perlunya penanganan khusus dari pihak sekolah untuk mengoptimalkan siswa yang memiliki tingkat kesiapan kerja yang rendah. Karena kondisi ini akan menghambat kesiapan kerja ketika akan memasuki dunia kerja. Sehingga pada akhirnya siswa yang ditangani tersebut mempunyai kesiapan kerja yang baik, sehingga siswa mampu memasuki dunia kerja dan dapat bersaing dengan lulusan SMK lainnya.

2. Bagi Pihak Industri

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan oleh pihak industri sebagai gambaran dalam rekrutment karyawan dari lulusan SMK ditinjau dari keahlian dibidang yang ditekuninya dengan kesiapan kerjanya. Karena keahlian serta tingkat kesiapan kerjanya akan berpengaruh terhadap kemampuan dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan dirinya.


(39)

73

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Siswa

Diharapkan siswa mampu untuk mengoptimalkan kesiapan kerjanya dengan cara melaksanakan pembelajaran yang efektif baik di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah seperti mengikuti kegiatan prakerin dengan baik, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang akan menunjang kesiapan kerjanya, mencari informasi tentang dunia kerja dan lain sebagainya sehingga siswa tersebut mampu mengaktualisasikan dirinya dan mempunyai kesiapan kerja yang baik.


(40)

77 Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adi. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja Siswa. Diakses darihttp://www.adypadoe.com/Analisisfaktorfaktoryangmempengaruhi kesiapankerja-pada-siswa-....html pada tanggal 10 Januari 2013.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dikmendikti. (2003). Undang-Undang Praktek Kerja Industri (Prakerin). Tersedia: http://kal.dikmentidki.go.id/download/SK_PKAL.doc [29 September 2012].

Dikmenjur. (2008). Prakerin sebagai Bagian dari Pendidikan Sistem

Ganda.Tersedia:http://www.geocities.com/dit_dikmenjur/prosedur_prakeri

n.htm [29 September 2012].

Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan Sumber Daya manusia Melalui

Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset.

Hamalik, O. (2002). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hasan, A. dkk. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hasibuan, M. S.P.. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Kartono, K. 1985, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia. Muri, Y. A. (2002). Kiat Sukses dalam Karier. Jakarta: Galia Indonesia.

Nasution, S. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nugraheni, E. R. (2011). Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Minat Kerja

terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK YPKK 2 Sleman Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Pendidikan Ekonomi FISE UNY.

Nolker, H. & Schoenfeld, E. (1983). Pendidikan Kejuruan (Pengajaran,

Kurikulum, dan Perencanaan). Jakarta: Gramedia.


(41)

78

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rahayu, S. (2007). Pengaruh Pengalaman dalam Praktik Industri dan Prestasi

Belajar Akuntansi terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Kealian Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Pendidikan Akuntansi FISE UNY.

Isharyanti, R. (2011). Pengaruh Praktik Industri, Informasi Dunia Kerja dan

Motivasi Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel. Skripsi. Pendidikan

Administrasi Perkantoran FISE UNY.

Samsudin. (2010). Kesiapan Sekolah Menengah Kejuruan. Diakses dari http://digilib.uns.ac.id/ pada tanggal 8 April 2013

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Grasindo. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Sofyan, H. (1991). Kesiapan Kerja Siswa STM Sejawa. Laporan Penelitian. FPTK IKIP Yogyakarta.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Transito.

Sugihartono. (1991). Aspirasi Siswa terhadap Pekerjaan dan Prestasi Akademik

Kaitannya dengan Kesiapan Memasuki Kerja pada siswa Sekolah Kejuruan di DIY. Laporan Penelitian. FIP: IKIP Yogyakarta.

Sugiyono. (2004). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, W. (1982). Pengantar penelitian ilmiah Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung : Citra Umbara

Universitas Pendidikan Indonesia (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI


(42)

79

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yaningsih, A. F. (2005). Hubungan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan

Motivasi Memasuki Jurusan Akuntansi dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Mohammadiyah 1 Jatinom Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Pendidikan Akuntansi FISE UNY.

Yuniati, I. P. (2004). Pengaruh Penguasaan Akademik, Motivasi Berprestasi dan

Motivasi Afiliasi Terhadap Keberhasilan Praktik Industri Dalam Program Pendidikan Sistem Ganda Pada Siswa Program Keahlian Akuntansi SMKN 2 Semarang tahun ajaran 2003/2004. Unnes Semarang: tidak


(1)

71

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pelaksanaan praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja. Berdasarkan analisis data dari temuan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan praktik kerja industri siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan termasuk dalam kategori baik atau tinggi. Artinya secara umum responden beranggapan bahwa pelaksanaan praktik kerja industri sudah terlaksana dengan baik. Kondisi responden menunjukkan pada kategori tinggi yang artinya bahwa pelaksanaan praktik kerja industri terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan pelaksanaan praktik kerja industri itu sendiri;

2. Kesiapan kerja siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan termasuk dalam kategori tinggi. Artinya responden siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan memiliki tingkat kesiapan kerja yang baik. Namun siswa tersebut masih memerlukan dukungan lingkungan untuk lebih mempersiapkan karir yang dipilihnya. Sehingga pada nantinya siswa tersebut memiliki kesiapan kerja yang lebih baik lagi;

3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara pelaksanakan praktik kerja industri dengan kesiapan kerja siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Nilai koefisien korelasi menunjukkan bahwa besarnya hubungan tersebut berkategori sangat kuat. Besarnya kontribusi pelaksanaan praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa siswa SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan adalah sebesar 60,20 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.


(2)

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa catatan khusus yang perlu diperhatikan untuk perkembangan pelaksanaan praktik kerja industri dan kesiapan kerja, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah sebagai acuan untuk melihat tingkat kesiapan kerja siswa, serta dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum dan pelaksanaan Praktek Kerja Industri. Pelaksanaan Prakerin di SMKN 8 Bandung kelas XII pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan sudah terlaksana dengan baik. Pada perencanaan pelaksanaan Prakerin perlu dipertahankan karena sudah menunjukkan data yang sangat optimal. Sedangkan untuk dimensi yang lainnya perlu penanganan untuk lebih dioptimalkan lagi.

Perlunya penanganan khusus dari pihak sekolah untuk mengoptimalkan siswa yang memiliki tingkat kesiapan kerja yang rendah. Karena kondisi ini akan menghambat kesiapan kerja ketika akan memasuki dunia kerja. Sehingga pada akhirnya siswa yang ditangani tersebut mempunyai kesiapan kerja yang baik, sehingga siswa mampu memasuki dunia kerja dan dapat bersaing dengan lulusan SMK lainnya.

2. Bagi Pihak Industri

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan oleh pihak industri sebagai gambaran dalam rekrutment karyawan dari lulusan SMK ditinjau dari keahlian dibidang yang ditekuninya dengan kesiapan kerjanya. Karena keahlian serta tingkat kesiapan kerjanya akan berpengaruh terhadap kemampuan dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan dirinya.


(3)

73

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Siswa

Diharapkan siswa mampu untuk mengoptimalkan kesiapan kerjanya dengan cara melaksanakan pembelajaran yang efektif baik di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah seperti mengikuti kegiatan prakerin dengan baik, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang akan menunjang kesiapan kerjanya, mencari informasi tentang dunia kerja dan lain sebagainya sehingga siswa tersebut mampu mengaktualisasikan dirinya dan mempunyai kesiapan kerja yang baik.


(4)

77

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adi. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja Siswa. Diakses darihttp://www.adypadoe.com/Analisisfaktorfaktoryangmempengaruhi kesiapankerja-pada-siswa-....html pada tanggal 10 Januari 2013.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dikmendikti. (2003). Undang-Undang Praktek Kerja Industri (Prakerin). Tersedia: http://kal.dikmentidki.go.id/download/SK_PKAL.doc [29 September 2012].

Dikmenjur. (2008). Prakerin sebagai Bagian dari Pendidikan Sistem Ganda.Tersedia:http://www.geocities.com/dit_dikmenjur/prosedur_prakeri n.htm [29 September 2012].

Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan Sumber Daya manusia Melalui Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset.

Hamalik, O. (2002). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hasan, A. dkk. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hasibuan, M. S.P.. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Kartono, K. 1985, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia. Muri, Y. A. (2002). Kiat Sukses dalam Karier. Jakarta: Galia Indonesia.

Nasution, S. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nugraheni, E. R. (2011). Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Minat Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK YPKK 2 Sleman Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Pendidikan Ekonomi FISE UNY.

Nolker, H. & Schoenfeld, E. (1983). Pendidikan Kejuruan (Pengajaran, Kurikulum, dan Perencanaan). Jakarta: Gramedia.


(5)

78

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rahayu, S. (2007). Pengaruh Pengalaman dalam Praktik Industri dan Prestasi Belajar Akuntansi terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Kealian Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Pendidikan Akuntansi FISE UNY.

Isharyanti, R. (2011). Pengaruh Praktik Industri, Informasi Dunia Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel. Skripsi. Pendidikan Administrasi Perkantoran FISE UNY.

Samsudin. (2010). Kesiapan Sekolah Menengah Kejuruan. Diakses dari http://digilib.uns.ac.id/ pada tanggal 8 April 2013

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Grasindo. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Sofyan, H. (1991). Kesiapan Kerja Siswa STM Sejawa. Laporan Penelitian. FPTK IKIP Yogyakarta.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Transito.

Sugihartono. (1991). Aspirasi Siswa terhadap Pekerjaan dan Prestasi Akademik Kaitannya dengan Kesiapan Memasuki Kerja pada siswa Sekolah Kejuruan di DIY. Laporan Penelitian. FIP: IKIP Yogyakarta.

Sugiyono. (2004). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, W. (1982). Pengantar penelitian ilmiah Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung : Citra Umbara

Universitas Pendidikan Indonesia (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI


(6)

Gun Gun Gunawan, 2013

Kontribusi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yaningsih, A. F. (2005). Hubungan Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan Motivasi Memasuki Jurusan Akuntansi dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Mohammadiyah 1 Jatinom Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Pendidikan Akuntansi FISE UNY.

Yuniati, I. P. (2004). Pengaruh Penguasaan Akademik, Motivasi Berprestasi dan Motivasi Afiliasi Terhadap Keberhasilan Praktik Industri Dalam Program Pendidikan Sistem Ganda Pada Siswa Program Keahlian Akuntansi SMKN 2 Semarang tahun ajaran 2003/2004. Unnes Semarang: tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

STUDI EKSPLORASI MINAT SISWA SMK DI KOTA BANDUNG :Penelitian Deskriptif pada Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Bandung.

1 3 36

KONTRIBUSI PENGUASAAN MATERI PELAJARAN KEAHLIAN TERHADAP UJI KOMPETENSI SISWA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 SUKABUMI.

0 2 34

KONTRIBUSI KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF TEKNIK KENDARAAN RINGAN TERHADAP KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA.

0 1 39

KONTRIBUSI PENGUASAAN PROGRAM AUTOCAD TERHADAP KELANCARAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT.

0 1 41

PENGARUH INFORMASI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN MENTAL MENGHADAPI DUNIA KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014.

1 1 1

KONTRIBUSI MOTIVASI KERJA DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 102

PARTISIPASI INDUSTRI DALAM PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PROGRAM TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI SLEMAN.

0 4 182

KESIAPAN KERJA SISWA KELAS III KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK 45 WONOSARI.

0 0 1

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 3 PACITAN.

0 1 165

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN Penelitian Deskriptif Kuantitatif Siswa Kelas XII SMKN 8 Bandung) - repositoryUPI S TM 1000526 Title

0 0 1