MANFAAT HASIL KURSUS “TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN.

(1)

MANFAAT HASIL KURSUS “TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh :

Maria Dahliana Silitonga 0808984

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016


(2)

Manfaat Hasil Kursus Tata Rias Wajah Pengantin Moderen Sebagai Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin

Oleh

Maria Dahliana Silitonga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Maria Dahliana Silitonga 2016 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2016

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

MARIA DAHLIANA SILITONGA

MANFAAT HASIL KURSUS “TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dra.Herni Kusantati, M.Pd NIP. 19501230 197702 2 001

Pembimbing II

Dra.Pipin Tresna Prihatini, M.Si NIP. 19631016 199001 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Dra. Sudewi, M.Si NIP. 19590421 198603 2 001


(4)

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ABSTRAK

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Konsep pernikahan moderen meskipun terlihat simple, tetap dibutuhkan perencanaan untuk dapat merealisasikannya, salah satunya menentukan tema rias wajah pengantin dan siapa yang akan merias wajah pengantin. Seorang penata rias pengantin seyogianya memiliki kemampuan dalam menciptakan riasan wajah yang tahan lama dan tetap terlihat fresh. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang penata rias pengantin diperoleh dari berbagai sarana yang membekali ilmu keterampilan tata kecantikan, salah satunya Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Jayagiri Lembang. Tata rias wajah pengantin modern merupakan materi yang diajakan pada program kursus tata rias pengantin LKP PKBM Jayagiri Lembang. Tata rias wajah pengantin moderen pada awalnya berkembang di negara barat khususnya Eropa, dengan karakteristik riasan yang simple, fresh, natural, namun tetap terlihat mempesona. Tujuan penelitian ini untuk pemperoleh data mengenai manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin ditinjau dari memahami kemampuan penguasaan konsep dasar tata rias wajah pengantin, pengetahuan bentuk wajah, jenis kulit wajah, dan kondisi kulit wajah, pengetahuan alat, kosmetik, bahan, dan lenan tata rias wajah pengantin, keterampilan mendesain tata rias wajah pengatin moderen dan penguasaan teknik merias wajah pengantin moderen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan alat pengumpulan data berupa angket. Sampel penelitian menggunakan sampel total, yaitu warga belajar LKP PKBM Jayagiri Lembang yang telah mengikuti mata program kursus tata rias pengantin angkatan 2014 yang berjumlah 26 orang. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar program kursus tata rias pengantin angkatan 2014 telah merasakan manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin.


(5)

ABSTRACT

THE BENEFITS OF THE COURSE RESULTS MODERN BRIDAL MAKEUP AS READINESS BECOMES BRIDAL MAKEUP ARTIST

The concept of modern wedding although it looks simple, keep it takes planning to make it happen, one of which determines the theme of the bridal makeup and who will apply makeup bride. A bridal makeup artist should have the ability to create long-lasting makeup and still look fresh. Ability and skills possessed by a makeup artist bridal obtained from various facilities that provide science governance skills of beauty, one Courses and Training Institute (CGC) in the Community Learning Center (CLC) Jayagiri Lembang. Modern wedding makeup is a matter be taught the course program bridal CGC CLC Jayagiri Lembang. Modern bridal makeup was originally developed in the West, especially Europe, with the characteristics of the makeup simple, fresh, natural, but still looks stunning. The purpose of this study obtaining data on the benefits of coursework makeup bride modern as readiness become a makeup artist bride in terms of understanding the ability to master the basic concepts of makeup bridal, knowledge of facial shape, skin type and condition of the skin, knowledge tools, cosmetics , materials, and linen bridal makeup, makeup design skills modern marriage and technical mastery of modern bridal makeup. The method used in this research is descriptive method with data collection tools in the form of a questionnaire. The research sample using the total sample, the residents learned CGC CLC Jayagiri Lembang which has followed the eye course program bridal force in 2014 which amounted to 26 people. The conclusions of this study showed that more than half the residents learning course program bridal force in 2014 have benefited result of the course of modern bridal makeup as readiness becomes bridal makeup artist.


(6)

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Kursus Tata Rias Wajah Pengantin Moderen ... 7

B. Tata Rias Wajah Pengantin Moderen…... 7

C. Hasil Kursus Tata Rias Wajah Pengantin Moderen ... 48

D. Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 56

E. Pertanyaan Penelitian... 59

BAB III METODE PENELITIAN ... 60

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 60

B. Metode Penelitian ... 60

C. Definisi Operasional... 61

D. Alat Pengumpulan Data ... 62

E. Teknik Pengolahan Data ... 63

F. Prosedur dan Tahap Penelitian ... 65

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN... ... 67

A. Temuan Penelitian ... 67

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 109

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI... 115

A. Simpulan... ... 115

B. Implikasi... ... 116

C. Rekomendasi... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118

LAMPIRAN Kisi-Kisi Instrumen ... 121

Instrumen Penelitian ... 124 Surat-Surat


(7)

Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Motivasi masuk Program Kursus Tata Rias Pengantin... 67 Tabel 4.2 Tujuan Utama Masuk Program Kursus Tata Rias Pengantin... 68 Tabel 4.3 Manfaat Pengetahuan Konsep Dasar Tata Rias Pengantin

Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 69 Tabel 4.4 Manfaat Pengetahuan Karakteristik Tata Rias Pengantin

Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 70 Tabel 4.5 Manfaat Pengetahuan Tujuan Tata Rias Pengantin Moderen

sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 71 Tabel 4.6 Manfaat Pengetahuan Karakteristik Tata Rias Pengantin

Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 72 Tabel 4.7 Manfaat Pengetahuan Ciri-ciri Bentuk Wajah Bulat sebagai

Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 74 Tabel 4.8 Manfaat Pengetahuan Ciri-ciri Bentuk Wajah Persegi sebagai

Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 75 Tabel 4.9 Manfaat Pengetahuan Ciri-ciri Bentuk Wajah Panjang sebagai

Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 76 Tabel 4.10 Manfaat Pengetahuan Ciri-ciri Kulit Kering sebagai Kesiapan

menjadi Penata Rias Pengantin... 77 Tabel 4.11 Manfaat Pengetahuan Ciri-ciri Kulit Berminyak sebagai

Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 78 Tabel 4.12 Manfaat Pengetahuan Kuas yang Digunakan dalam Merias

Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata

Rias Pengantin... 80 Tabel 4.13 Manfaat Pengetahuan Alat Tata Rias Wajah Pengantin Moderen

sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 81 Tabel 4.14 Manfaat Pengetahuan Kosmetik Pembersih Wajah sebelum

Merias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi

Penata Rias Pengantin... 82 Tabel 4.15 Manfaat Pengetahuan Kosmetik Face Primer/ Under Make-Up

yang Digunakan dalam Merias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 84 Tabel 4.16 Manfaat Pengetahuan Kosmetik Pelembab Wajah yang

Digunakan dalam Merias Wajah Pengantin Moderen sebagai

Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 85 Tabel 4.17 Manfaat Pengetahuan Kosmetik Foundation sebagai Shading

dan Highlight (contour dan tint) yang Digunakan dalam Merias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias

Pengantin... 86 Tabel 4.18 Manfaat Pengetahuan Kosmetik Bedak yang Digunakan dalam

Merias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi

Penata Rias Pengantin... 88 Tabel 4.19 Manfaat Pengetahuan Bahan dan Lenan yang Digunakan dalam


(8)

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

Penata Rias Pengantin... 89 Tabel 4.20 Manfaat Keterampilan Mendesain Koreksi Bentuk Wajah Bulat

pada Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan

menjadi Penata Rias Pengantin... 91 Tabel 4.21 Manfaat Keterampilan Mendesain Koreksi Bentuk Wajah

Persegi pada Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai

Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 92 Tabel 4.22 Manfaat Keterampilan Mendesain Koreksi Bentuk Wajah

Panjang pada Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai

Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 94 Tabel 4.23 Manfaat Keterampilan Mendesain Koreksi Bentuk Wajah

Hati pada Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai

Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 95 Tabel 4.24 Manfaat Keterampilan Mendesain Tema Natural dan Soft

pada Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai

Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 97 Tabel 4.25 Manfaat Keterampilan Mendesain Tema Sexy pada Tata

Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi

Penata Rias Pengantin... 98 Tabel 4.26 Manfaat Keterampilan Mendesain Tema Glamour pada

Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan

menjadi Penata Rias Pengantin... 99 Tabel 4.27 Manfaat Mempelajari Pengetahuan Tehnik Pengaplikasian

Eye Remover pada Tata Rias Wajah Pengantin Moderen

sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 101 Tabel 4.28 Manfaat Mempelajari Pengetahuan Teknik Pengaplikasian

Concealer, Shading, dan Highlight pada Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias

Pengantin... 102 Tabel 4.29 Manfaat Mempelajari Pengetahuan Teknik Pengaplikasian

Base Eyeshadow pada Tata Rias Wajah Pengantin Moderen

sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 104 Tabel 4.30 Manfaat Mempelajari Pengetahuan Tehnik Pengaplikasian

Bulu Mata Palsu pada Tata Rias Wajah Pengantin Moderen

sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 105 Tabel 4.31 Manfaat Mempelajari Pengetahuan Teknik Membentuk

Alis pada Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai

Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin... 106 Tabel 4.32 Manfaat Mempelajari Pengetahuan Teknik Pengaplikasian

Pemulas Bibir (lipstick) pada Tata Rias Wajah Pengantin


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengantin Moderen... 9

Gambar 2.2 Pengantin Jogja Putri dan Pengantin Bali Modifikasi... 10

Gambar 2.3 Bentuk Wajah ... ... 11

Gambar 2.4 Jenis-Jenis Kulit Wajah ... ... 12

Gambar 2.5 Kuas Tata Rias (Make-up Brush)... 16

Gambar 2.6 Alat yang Digunakan dalam Merias Wajah Pengantin Moderen... 18

Gambar 2.7 Kosmetik tata rias wajah (Make-Up) Pengantin Moderen ... ... 19

Gambar 2.8 Desain Koreksi Bentuk Wajah Oval... 24

Gambar 2.9 Desain Koreksi Bentuk Wajah Bulat…... 25

Gambar 2.10 Desain Koreksi Bentuk Wajah Persegi... 26

Gambar 2.11 Desain Koreksi Bentuk Wajah Panjang... 27

Gambar 2.12 Desain Koreksi Bentuk Wajah Hati... 28

Gambar 2.13 Desain Dan Hasil Tata Rias Wajah Pengantin Moderen Tema Natural dan Soft... 29

Gambar 2.14 Desain dan Hasil Tata Rias Wajah Pengantin Moderen Tema Sexy... 31

Gambar 2.15 Desain dan Hasil Tata Rias Wajah Pengantin Moderen Tema Classic... 32

Gambar 2.16 Desain dan Hasil Tata Rias Wajah Pengantin Moderen Tema Dramatic... 33

Gambar 2.17 Desain dan Hasil Tata Rias Wajah Pengantin Moderen Tema Glamour... 34

Gambar 2.18 Pengaplikasian Eye Remover, Susu Pembersih dan Toner... 36

Gambar 2.19 Pengaplikasian Pelembab dan Face Primer... 37

Gambar 2.20 Pengaplikasian Foundation... 38

Gambar 2.21 Pengaplikasian Concealer, Shading dan Highlight... 39

Gambar 2.22 Pengaplikasian Bedak... 40

Gambar 2.23 Pengaplikasian Eyeshadow... 40

Gambar 2.24 Pengaplikasian Base Eyeshadow dan Eyeshadow... 41

Gambar 2.25 Pengaplikasian Mascara... 42

Gambar 2.26 Pemakaian Pelentik Bulu Mata... 42

Gambar 2.27 Tehnik Pengaplikasian Bulu Mata Palsu... 43

Gambar 2.28 Pengguaan Bulu Mata Palsu... 43

Gambar 2.29 Pengaplikasian Eyeliner... 44

Gambar 2.30 Tehnik Pengaplikasian Eyeliner... 44

Gambar 2.31 Menentukan Letak Pangkal Alis, Puncak Tertinggi dan Ujung Alis... 45

Gambar 2.32 Merapihkan Dan Membentuk Alis Mata... 45


(10)

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

Gambar 2.34 Pengaplikasian Blush-on... 46

Gambar 2.35 Desain Pengaplikasian Pemulas Bibir (lipstick)... 47

Gambar 2.36 Slayer, Mahkota, dan Penjepit Rambut... 48

Gambar 2,37 Tata Rias Wajah Pengantin Moderen... 48

DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Data kemampuan penguasaan konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen... 73

Grafik 4.2 Data kemampuan pengetahuan bentuk wajah, jenis kulit wajah dan kondisi kulit wajah... 79

Grafik 4.3 Data kemampuan pengetahuan alat, kosmetik, bahan, dan lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen... 90

Grafik 4.4 Data kemampuan keterampilan mendesin tata rias wajah pengantin moderen... 100


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pernikahan memiliki nilai sakral yang tidak tergantikan, untuk itu diperlukan perencanaan yang matang agar upacara pernikahan dapat berjalan dengan penuh hikmat dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Merencanakan pernikahan bukan perkara yang mudah, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh calon pengantin salah satunya adalah menentukan tema dan konsep pernikahan. Dewasa ini terutama bagi masyarakat urban tema dan konsep pernikahan moderen cukup diminati, tema dan konsep pernikahan ini dinilai lebih simple, tidak monoton, santai namun tetap terkesan sakral. Tema dan konsep pernikahan moderen walaupun terkesan simple tetap dibutuhkan perencanaan untuk dapat merealisasikan tema dan konsep pernikahan tersebut, salah satunya adalah menentukan tema rias wajah pengantin dan siapa yang akan merias wajah calon pengantin.

Tampil cantik dan menjadi pusat perhatian di hari pernikahan adalah dambaan dan idaman setiap calon pengantin wanita untuk itu sama halnya dengan busana pengantin, riasan wajah (make-up) memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu pernikahan. Riasan wajah (make-up) merupakan salah satu alternatif utama yang dapat membedakan antara calon pengantin dengan para tamu undangan, maka dari itu diperlukan penata rias yang tidak hanya mampu membuat calon pengantin semakin cantik dan membuat aura kecantikannya keluar, namun penata rias juga harus mampu menciptakan riasan wajah yang tahan lama dan tetap terlihat fresh mengingat upacara pernikahan yang umumnya berlangsung cukup lama, mulai dari pagi hari hingga siang, bahkan hingga malam hari.

Penata rias dalam hal ini menjadi sebuah peluang kerja yang cukup menjanjikan mengingat perkembangan industri salon kecantikan khususnya jasa tata rias pengantin mengalami kemajuan yang cukup pesat. Seorang penata rias pengantin harus memiliki skill serta kemampuan dalam melakukan treatment perawatan kecantikan. Penata rias pengantin juga harus memiliki sikap dan perilaku yang ramah, disiplin, teliti, cekatan serta berani mengambil resiko berdasarkan


(12)

2

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perhitungan dan perencanaan. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang penata rias pengantin diperoleh dari berbagai sarana yang membekali ilmu dan keterampilan tentang tata kecantikan, salah satunya adalah melalui pendidikan nonformal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menurut UNESCO, yaitu:

“PKBM adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggarakan di luar

sistem pendidikan formal diarahkan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri, serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya”.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Jayagiri Lembang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bermanfaat untuk membantu meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh warga masyarakat yang ada di desa. Program ini pada dasarnya dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan anak dan membantu warga dalam memberikan keterampilan, sehingga keberdayaannya diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan, baik secara ekonomi maupun dalam hal penguasaan wawasan yang menunjang kontribusinya dalam pembangunan masyarakat secara keseluruhan. PKBM Jayagiri Lembang memiliki beberapa Program dan Informal (PAUDNI), salah satunya adalah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).

Mengacu pada pasal 26 ayat 5 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

“Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) adalah bentuk pendidikan

berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan, sikap kewirausahaan serta pengembangan kepribadian

profesional”.

Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di PKBM Jayagiri Lembang menyelanggarakan beberapa program salah satunya kursus kecantikan yang membina dua bidang keahlian, yaitu Kursus Salon Kecantikan dan Kursus Tata Rias Pengantin. Kursus Tata Rias Pengantin bertujuan untuk membantu warga meningkatkan kualitas hidup, baik secara ekonomi maupun dalam hal penguasaan


(13)

3

wawasan dengan memberikan keterampilan agar lulusannya mampu menjadi ahli dalam bidang tata rias pengantin yang siap memasuki dunia kerja/ usaha.

Materi kursus yang diajarkan pada program kursus tata rias pengantin LKP PKBM Jayagiri Lembang salah satunya yaitu tata rias wajah pengantin moderen. Kursus tata rias wajah pengantin moderen diajarkan dalam bentuk teori dan praktek. Teori pada kursus tata rias wajah pengantin moderen meliputi, konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen, bentuk wajah dan jenis kulit wajah, pengetahuan alat, kosmetik, bahan dan lenan tata rias wajah pengantin moderen, desain tata rias wajah pengantin moderen, dan tehnik merias wajah pengantin moderen. Materi praktek pada kursus tata rias wajah pengantin moderen yaitu pelaksanaan praktek mendesain tata rias wajah pengantin moderen, dan praktek merias wajah pengantin moderen.

Kompetensi yang diharapkan dari kursus tata rias wajah pengantin moderen adalah warga belajar mampu mendesain tata rias wajah pengantin moderen dan merias wajah pengantin moderen sesuai dengan tehnik merias wajah pengantin moderen yang telah diajarkan. Warga belajar yang telah mengikuti program kursus dengan tekun dan sungguh-sungguh diharapkan mengalami perubahan positif berupa penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut disebut hasil kursus.

Sesuai dengan sasaran program yang dilaksanakan, diharapkan hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen dapat memberikan manfaat sebagai bekal kesiapan menjadi seorang penata rias pengantin. Kesiapan warga belajardapat dilihat dari tingkat perkembangannya selama mengikuti program pembelajaran, hingga dapat dengan matang mempraktekkan sesuatu, sesuai dengan yang kemukakan oleh Slameto (2003, hlm. 113) bahwa “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.

Penata rias pengantin adalah seorang tenaga kerja tenaga ahli dalam bidang tata rias pengantin. Seseorang yang memiliki kesiapan sebagai seorang penata rias pengantin harus memiliki kemampuan penguasaan pengetahuan, sikap, dan


(14)

4

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan dalam melakukan tata rias pengantin mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaan.

Uraian latar belakang di atas menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian mengenai “manfaat hasil khusus tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin” pada warga belajar Program Kursus Tata Rias Pengantin di LKP PKBM Jayagiri Lembang Tahun 2015.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah menunjukkan fokus pengamatan dalam proses penelitian

yang berisi tentang masalah-masalah yang akan ditemukan pemecahannya, masalah yang diteliti dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rumusan masalah penelitian memuat identifikasi spesifik mengenai permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan penjelasan tersebut perumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah

ini adalah “Bagaimana manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen

sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin”?.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian meliputi:

1. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen yang mencakup penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan indikator yang mencakup konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen, bentuk wajah dan jenis kulit wajah, pengetahuan alat, kosmetik, bahan dan lenan tata rias wajah pengantin moderen, desain tata rias wajah pengantin moderen, dan tehnik merias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. 2. Hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen adalah perubahan tingkah laku

warga belajar berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.

3. Tata rias wajah pengantin moderen adalah tata rias wajah atau riasan wajah pengantin yang perkembangannya berawal dari negara barat khususnya Eropa, dengan karakteristik riasan yang simple, fresh, natural namun tetap terlihat mempesona. Tata rias wajah pengantin moderen lebih soft dibandingkan tata rias pengantin tradisional. Tata rias wajah pengantin moderen bersifat umum (universal) sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat.


(15)

5

4. Kesiapan merupakan suatu kondisi dimana warga belajar memiliki kesiapan dalam bidang tata rias pengantin. Kesiapan tersebut ditunjang oleh pendidikan dan praktek yang mengarah pada profesionalisme kerja yang terencana.

Kesiapan peserta didik sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental.

5. Penata rias pengantin adalah seorang tenaga ahli dalam bidang tata rias pengantin. Seseorang yang memiliki kesiapan sebagai seorang penata rias pengantin harus memiliki kemampuan penguasaan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam melakukan tata rias pengantin mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaan.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin ini adalah menguraikan tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara spesifik adalah untuk memperoleh mengenai: 1. Hasil kursus kemampuan penguasaan konsep dasar tata rias wajah pengantin

moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin (pengetahuan tata rias wajah pengantin moderen)

2. Hasil kursus kemampuan pengetahuan bentuk wajah, jenis kulit wajah dan kondisi kulit wajah sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin (macam-macam bentuk wajah, jenis kulit wajah, dan kondisi kulit wajah)

3. Hasil kursus kemampuan pengetahuan alat, kosmetik, bahan dan lenan tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin (alat tata rias wajah pengantin moderen, kosmetik tata rias wajah pengantin moderen, bahan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen, lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen)

4. Hasil kursus kemampuan keterampilan mendesain tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin (desain koreksi bentuk wajah dan desain tema tata rias wajah pengantin moderen)


(16)

6

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Hasil kursus kemampuan penguasaan tehnik merias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin (tehnik membersihkan wajah, pengaplikasian make-up, dan hasil tata rias wajah pengantin moderen)

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian manfaat hasil khusus tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin ini diharapkan memberikan manfaat umumnya kepada berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung, dan khususnya dapat memberi manfaat diantaranya sebagai berikut:

1. Penulis, sebagai masukan dalam upaya menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan.

2. Warga belajar yang telah mengikuti program kursus tata rias pengantin LKP PKBM Jayagiri Lembang angkatan 2014, sebagai masukan untuk memotivasi peserta didik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dalam tata rias wajah pengantin moderen dengan cara mengembangkan dan menggali potensi diri warga belajar serta sering melakukan praktik tata rias wajah pengantin moderen.

3. Staf pengajar LKP PKBM Jayagiri Lembang program kursus tata rias pengantin, sebagai masukan berupa pengembangan materi mata diklat tata rias wajah pengantin moderen dan agar dapat lebih memotivasi warga belajar dalam melatih keterampilam yang kurang dikuasai oleh warga belajar seperti mendesain tata rias wajah pengantin moderen.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan struktur organisasi dalam penelitian yang berjudul “Manfaat

Kursus Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin”, secara sistematis dan terperinci terdiri dari lima bab yang dapat disusunkan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka berisi tentang tinjauan uraian materi mengenai manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen sebagai


(17)

7

kesiapan menjadi penata rias pengantin, dan pertanyaan penelitian. Bab III Metode Penelitian tentang lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran.


(18)

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel

1. Lokasi

Lokasi penelitian ini bertempat di LKP PKBM Jayagiri Lembang Jalan Jayagiri No.63 Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah warga belajar yang telah mengikuti program kursus tata rias pengantin di LKP PKBM Jayagiri Lembang yang berjumlah 26 orang. Laki-laki berjumlah lima orang, dan perempuan berjumlah 21 orang.

3. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total. Sampel total adalah teknik penentuan sampel yang apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Sampel dalam penelitian ini yaitu warga belajar yang telah mengikuti program kursus tata rias pengantin di LKP PKBM Jayagiri Lembang sejumlah 26 orang.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif pada umumnya menggambarkan atau melukiskan secara sistematis fakta yang akurat, sifat, karakter objek dan subjek, serta hubungan antar fenomena yang aktual dan teliti secara cepat. Metode penelitian ini ditujukan untuk menggali data mengenai manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin modern sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin pada warga belajar yang telah mengikuti program kursus tata rias pengantin di LKP PKBM Jayagiri Lembang.


(19)

61

C.Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian digunakan untuk menghindari kesalah pahaman antara penulis dan pembaca. Definisi operasional yang perlu

dijelaskan dalam judul penelitian “Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin modern sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin“ sebagai berikut:

1. Manfaat Hasil Kursus Tata Rias Wajah Pengantin Modern a. Manfaat

Manfaat menurut W.J.S Poerwadarminta (2003, hlm. 912) “Manfaat adalah

guna atau faedah”.

b. Hasil Kursus

Hasil kursus dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi pada individu setelah mengikuti pembelajaran dan pelatihan.

c. Tata Rias Wajah Pengantin Modern

Tata rias wajah pengantin modern merupakan salah satu kompetensi kursus tata rias pengantin di LKP PKBM Jayagiri Lembang, yang materinya mencakup konsep dasar tata rias wajah pengantin modern, bentuk wajah, jenis kulit wajah dan kondisi kulit wajah, pengetahuan alat, kosmetika, bahan dan lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin, desain tata rias wajah pengantin modern, teknik merias wajah pengantin modern.

Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin modern yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dipaparkan diatas adalah guna atau faedah dari hasil kursus yang diperoleh setelah mengikuti kursus tersebut yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ada pada setiap warga belajar.

2. Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin a. Kesiapan

Kesiapan menurut Slameto (2003, hlm. 113), yaitu “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.

b. Penata rias pengantin

Penata rias pengantin adalah seorang tenaga ahli dalam bidang tata rias pengantin. Seseorang yang memiliki kesiapan sebagai seorang penata rias


(20)

62

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengantin harus memiliki kemampuan penguasaan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam merias wajah pengantin modern mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaan.

Kesiapan menjadi penata rias pengantin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah warga belajar yang siap bekerja menjadi penata rias pengantin dengan kemampuan yang dimiliki meliputi penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam merias wajah pengantin modern mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaannya..

D.Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data merupakan hal yang paling penting dalam suatu penelitian, karena tujuan utama dari penelitian itu adalah untuk memperoleh data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Pengumpulan data adalah suatu proses penerapan metode penelitian pada masalah yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Angket (kuesioner)

Angket (kuesioner) menurut Sutopo (2006, hlm. 87) “Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden”

Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya, karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak bertemu langsung dengan responden, maka dalam menyusun angket perlu diperhatikan beberapa hal.Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau peryataan ada pengantar atau petunjuk pengisian.Kedua, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang.dan ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disesuaikan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin modern sebagai kesiapan menjadi


(21)

63

penata rias pengantin pada warga belajar yang telah mengikuti kursus pada program kursus tata rias pengantin di LKP PKBM Jayagiri Lembang.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu teknik dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan sumber bukan manusia (non human resources) diantaranya dokumen, dan bahan statistik. Studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh daftar nama warga belajar yang telah mengikuti kursus pada program kursus tata rias pengantin di LKP PKBM Jayagiri Lembang.

E.Teknik Pengolahan Data

Data yang akan diolah yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden sebelumnya. Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga dapat memberikan arah dalam pengkajian lebih lanjut. Teknik pengolahan data dalam penelitian yang digunakan berupa statistik sederhana dengan cara menjabarkan hasil perhitungan persentase jawaban masing-masing item sesuai dengan jawaban yang telah terkumpul. Pengolahan data penelitian dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat instrumen

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian berupa angket/kuesioner dengan mengajukan beberapa bentuk pertanyaan pada responden. Pertanyaan yang dibuat dalam angket harus mendeskripsikan atau menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar hasil jawaban dari responden sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Penyebaran dan pengumpulan instrumen

Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai jumlah responden kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab.Angket yang telah diisi dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman, kemudian setelah pengisian selesai, angket dikembalikan pada penulis.

3. Mengecek data

Penulis melakukan pemeriksaan atau pengecekan angket terhadap kemungkinan adanya kesalahan atau ketidaklengkapan dalam pengisian angket


(22)

64

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah diisi responden, kemudian menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya.

4. Tabulasi data

Tabulasi data yaitu proses pengelompokan data dengan cara menjumlahkannya kemudian memasukkan data ke dalam table-tabel. Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi jawaban responden.Terdapat dua kriteria untuk menentukan jawaban. Pertama, responden hanya menjawab salah satu alternatif jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n). Kedua, responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban sehingga jumlah jawaban dalam kriteria ini menunjukkan jumlah frekuensi jawaban yang bervariasi.

5. Menganalisis data

Menganalisis data yaitu proses analisis data atau mengolah data dengan menggunakan uji statistik yang bertujuan untuk menginterpretasikan data supaya diperoleh kesimpulan. Pengolahan data dilakukan untuk menghitung persentase jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena setiap jumlah jawaban responden pada setiap itemnya akan berbeda.Pengolahan data yang digunakan dalam bentuk table persentase (percentage table) atau tabel distribusi frekuensi relatif. Rumusan persentase sebagaiman yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (2009, hlm. 43) yaitu:

Rumusan persentase digunakan untuk mendapatkan angka persentase Jawaban responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari satu, data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagaimana menurut pernyataan di atas yaitu:

P =�n� %

Keterangan:

P = Persentase f = Frekuensi

n = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya responden) 100% = Bilangan tetap


(23)

65

100% = Seluruhnya

76%-99% = Sebagian besar

51%-75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26%-49% = Kurang dari setengahnya 1%-25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

Keterangan data yang ditafsirkan adalah data yang persentasenya paling besar.

F. Tahap Penelitian dan Penulisan Skripsi

Tahap penelitian dan penulisan skripsi merupakan tahapan yang dilakukan dalam kegiatan penelitian dan penulisan skripsi mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian akhir. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Obeservasi dan wawancara ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang ada untuk dapat dijadikan sebagai permasalahan serta untuk mempelajari literatur yang menjadi acuan untuk pembuatan outline penelitian. b. Pemilihan masalah dan merumuskan masalah.

c. Pembuatan outline penelitian, dimana data yang diperlukan dalam penyusunan outline terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan daftar pustaka.

d. Membuat surat-surat untuk pengajuan dan persetujuan dosen pembimbing e. Menyusun desain skripsi dimulai dari BAB I, BAB II, BAB III

f. Proses bimbingan

g. Menyusun instrumen penelitian sebagai bahan seminar tahap I h. Seminar tahap I (desain skripsi)


(24)

66

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODERENSEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap selanjutnya setelah dilakukan seminar 1 dan hasil perbaikan desain skripsi seluruhnya telah disetujui, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan sebagai berikut:

a. Penyebaran instrumen penelitian untuk pengambilan data dari responden b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian

d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran e. Proses bimbingan untuk seminar II

f. Penyusunan draf skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V, kisi-kisi instrumen dan instrumen penelitian

g. Seminar II (draft skripsi)

h. Tahap perbaikan draf skripsi hasil seminar II 3. Tahap akhir

Menyusun kertas kerja skripsi yang telah disetujui dijadikan bahan untuk ujian sidang skripsi S1.


(25)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Simpulan, implikasi dan rekomendasi pada bab ini disusun berdasarkan

seluruh kegiatan penelitian tentang “Manfaat Hasil Kursus Tata Rias Wajah

Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin” pada warga belajar angkatan 2014 program tata rias pengantin yang telah mengikuti kursus tata rias pengantin di LKP PKBM Jayagiri Lembang.

A. SIMPULAN

Simpulan penelitian ini dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen ditinjau dari kemampuan penguasaan konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen menunjukkan bahwa sebagian besar warga belajar memahami manfaat penguasaan konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. Manfaat yang dirasakan warga belajar yaitu memahami konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen, karakteristik tata rias wajah pengantin moderen, tujuan tata rias wajah pengantin moderen, dan karakteristik riasan wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin.

2. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen ditinjau dari kemampuan penguasaan bentuk wajah , jenis kulit wajah dan kondisi kulit wajah menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar memahami manfaat penguasaan bentuk wajah dan jenis kulit wajah sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. Manfaat yang dirasakan adalah warga belajar dapat mengoreksi bentuk wajah, jenis kulit wajah, dan kondisi kulit wajah berdasarkan ciri-ciri bentuk wajah, jenis kulit wajah dan kondisi kulit wajah sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin.


(26)

116

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS “TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen ditinjau dari kemampuan pengetahuan alat, kosmetik, bahan, dan lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar memahami manfaat pengetahuan alat, kosmetik, bahan, dan lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. Manfaat yang dirasakan adalah warga belajar memahami dan memahami fungsi alat tata rias wajah pengantin moderen, memahami dan memahami fungsi kosmetik yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen, memahami dan memahami fungsi bahan dan lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin.

4. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen ditinjau dari kemampuan keterampilan mendesain tata rias wajah pengantin moderen menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar memahami manfaat keterampilan mendesain tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. Manfaat yang dirasakan adalah warga belajar terampil mendesain tata rias wajah pengantin moderen berdasarkan koreksi bentuk wajah, seperti koreksi bentuk wajah oval, bulat, persegi, panjang dan hati, mendesain bentuk alis sesuai dengan berbagai bentuk wajah, mendesain tata rias wajah pengantin moderen berdasarkan tema, seperti tema natural dan soft, classic, sexy, glamour dan dramatic.

5. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen ditinjau dari penguasaan teknik merias wajah pengantin moderen menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar memahami manfaat penguasaan teknik merias wajah pengantin moderen sebabagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. Manfaat yang dirasakan adalah warga belajar menguasai teknik membersihkan wajah, dan teknik pengaplikasian kosmetik tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin.

B. IMPLIKASI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar memahami manfaat penguasaan konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen,


(27)

117

pengetahuan bentuk wajah, jenis kulit dan kondisi kulit wajah, pengetahuan alat, kosmetik, bahan, dan lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen, keterampilan mendesain tata rias wajah pengantin moderen, dan penguasaan teknik merias wajah pengantin moderen. Hasil tersebut diduga dipengaruhi oleh faktor konsentrasi, bakat, latihan, intelegensi, dan kelengkapan fasilitas kursus.

C. REKOMENDASI

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu:

1. Warga belajar program kursus tata rias pengantin LKP PKBM Jayagiri Lembang angkatan 2014 dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memotivasi peserta didik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dalam tata rias wajah pengantin moderen dengan cara mengembangkan dan menggali potensi diri warga belajar serta sering melakukan praktik tata rias wajah pengantin moderen.

2. Hasil penelitian menunjukkan manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen pada umumnya berada pada kategori lebih dari setengah. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi staf pengajar LKP PKBM Jayagiri Lembang program kursus tata rias pengantin untuk meningkatkan dan mengembangkan materi tata rias wajah pengantin moderen.

3. Staf pengajar LKP PKBM Jayagiri Lembang program kursus tata rias pengantin dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa pengembangan materi mata diklat tata rias wajah pengantin moderen dan agar dapat lebih memotivasi warga belajar dalam melatih keterampilam yang kurang dikuasai oleh warga belajar seperti mendesain tata rias wajah pengantin moderen.


(28)

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS “TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 118

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Artikel Jurnal

Andiyanto. (2009). Beauty Expose. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Aprilia, Ade. (2010). Salamina Sundanese Wedding. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dalyono, M. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Deddy, M. (2010). Tata Rias Wajah & Rambut Pengantin Modifikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Deddy, M. (2009). Tata Rias Pengantin Barat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Khodijah, Nyayu. (2011). Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo

Press.

PKBM Jayagiri Lembang. (2013). Profil PKBM Jayagiri Lembang. Bandung. Poerwadarminta, W.J.S (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Edisi Revisi Cetakan 5. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Proses Hasil Belajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supoharjo. 2005. Strategi dan Praktek Kolaborasi: Sebuah Tinjauan. Sinergi- Jurnal Manajemen Kolaborasi. Bogor: Lembaga Alam Tropika lndonesia (LATIN).

H.B, Sutopo. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Tanie, Meimei, dkk. (2010). Internasional Bridal Make-Up. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Winarno Surakhmad. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito


(29)

119

Dokumentasi

Dahliana, Maria. (2015). Tata Rias Wajah Pengantin Moderen. Bandung : Dokumentasi Pribadi [13 Desember 2015]

Peraturan Perundang-undangan

Departemen Pendidikan Nasional.(2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.

Sumber Online dan Bentuk Lainnya

Adele. (2015). Makeup Pengantin Modern. [Online]. Tersedia: Instagram : adelemakeup [8 September 2015]

Apsari, Dwi. A.S. Tata rias Penganten Barat Dan Daerah [Online]. Tersedia: http://tatariaspengantinbaratdandaerah.pdf [22 September 2015]

Beauty, Total. (2014). Face Shape [Online]. Tersedia: http://totalbeauty.com [ 22 September 2015] Eyeshadow12. (2015). Eyeshadow12 [Online]. Tersedia:

Instagram: eyeshadow12 [8 agustus 2015]

Gage, N.L. & David C. Berliner. (1984). Rancangan Penelitian Kebijakan Sosial. (terjemahan Sutan Zanti Arbi dan Wayan Ardana)

Liza, Fitri. (2015) Pengantin Tradisional [Online]. Tersedia: Instagram : Sanggar_Liza [13 Desember 2015]

Hamalik, Oemar.(2006). Proses BelajarMengajar. Bandung: BumiAksara.

Han, Chenny, dan Isye Soentoro. (2004). Rias Pengantin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Khasanah, Wiwin. (2015). Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Menua Dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya. (Skripsi). Bandung: Program Studi Pendidikan Tata Busana, FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Laode. (2015). Makeupbylaode [Online]. Tersedia: Instagram: makeupbylaode [7 februari 2015]

Mathias4makeup. (2014). Perfect Wedding Day Makeup For Every Bride Pro Makeup Video Tutorial [Online]. Tersedia:

http://youtube.com [ 9 Agustus 2015]


(30)

120

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS “TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung: Program Studi Pendidikan Tata Busana, FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Olivia, Chelsea. (2015). Wedding [Online]. Tersedia: Instagram : ChelseaOlivia [ 30 November 2015]

Rose, June. (2015). Bridal Makeup Artist and Hair Stylist. [Online]. Tersedia: http://bridalmakeup.com [6 Juli 2014]

Syoraya. (2012). Alat Make Up dan Fungsinya [Online]. Tersedia:

http://syorayafairytale.blogspot.com/2012/06/alatmakeupfungsinya.html [19 Juni 2015]

Tariq, Nida. (2014). Bridal Make Up Kits [Online]. Tersedia: http://bridalmakeup2014.blogspot.com [17 Juni 2015] .


(1)

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS “TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI

PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

115

Simpulan, implikasi dan rekomendasi pada bab ini disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “Manfaat Hasil Kursus Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin” pada warga belajar angkatan 2014 program tata rias pengantin yang telah mengikuti kursus tata rias pengantin di LKP PKBM Jayagiri Lembang.

A. SIMPULAN

Simpulan penelitian ini dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen ditinjau dari kemampuan penguasaan konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen menunjukkan bahwa sebagian besar warga belajar memahami manfaat penguasaan konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. Manfaat yang dirasakan warga belajar yaitu memahami konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen, karakteristik tata rias wajah pengantin moderen, tujuan tata rias wajah pengantin moderen, dan karakteristik riasan wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin.

2. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen ditinjau dari kemampuan penguasaan bentuk wajah , jenis kulit wajah dan kondisi kulit wajah menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar memahami manfaat penguasaan bentuk wajah dan jenis kulit wajah sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. Manfaat yang dirasakan adalah warga belajar dapat mengoreksi bentuk wajah, jenis kulit wajah, dan kondisi kulit wajah berdasarkan ciri-ciri bentuk wajah, jenis kulit wajah dan kondisi kulit wajah sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin.


(2)

3. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen ditinjau dari kemampuan pengetahuan alat, kosmetik, bahan, dan lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar memahami manfaat pengetahuan alat, kosmetik, bahan, dan lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. Manfaat yang dirasakan adalah warga belajar memahami dan memahami fungsi alat tata rias wajah pengantin moderen, memahami dan memahami fungsi kosmetik yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen, memahami dan memahami fungsi bahan dan lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin.

4. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen ditinjau dari kemampuan keterampilan mendesain tata rias wajah pengantin moderen menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar memahami manfaat keterampilan mendesain tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. Manfaat yang dirasakan adalah warga belajar terampil mendesain tata rias wajah pengantin moderen berdasarkan koreksi bentuk wajah, seperti koreksi bentuk wajah oval, bulat, persegi, panjang dan hati, mendesain bentuk alis sesuai dengan berbagai bentuk wajah, mendesain tata rias wajah pengantin moderen berdasarkan tema, seperti tema natural dan

soft, classic, sexy, glamour dan dramatic.

5. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen ditinjau dari penguasaan teknik merias wajah pengantin moderen menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar memahami manfaat penguasaan teknik merias wajah pengantin moderen sebabagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. Manfaat yang dirasakan adalah warga belajar menguasai teknik membersihkan wajah, dan teknik pengaplikasian kosmetik tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin.

B. IMPLIKASI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar memahami manfaat penguasaan konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen,


(3)

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS “TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI

PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan bentuk wajah, jenis kulit dan kondisi kulit wajah, pengetahuan alat, kosmetik, bahan, dan lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen, keterampilan mendesain tata rias wajah pengantin moderen, dan penguasaan teknik merias wajah pengantin moderen. Hasil tersebut diduga dipengaruhi oleh faktor konsentrasi, bakat, latihan, intelegensi, dan kelengkapan fasilitas kursus.

C. REKOMENDASI

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu:

1. Warga belajar program kursus tata rias pengantin LKP PKBM Jayagiri Lembang angkatan 2014 dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memotivasi peserta didik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dalam tata rias wajah pengantin moderen dengan cara mengembangkan dan menggali potensi diri warga belajar serta sering melakukan praktik tata rias wajah pengantin moderen.

2. Hasil penelitian menunjukkan manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen pada umumnya berada pada kategori lebih dari setengah. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi staf pengajar LKP PKBM Jayagiri Lembang program kursus tata rias pengantin untuk meningkatkan dan mengembangkan materi tata rias wajah pengantin moderen.

3. Staf pengajar LKP PKBM Jayagiri Lembang program kursus tata rias pengantin dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa pengembangan materi mata diklat tata rias wajah pengantin moderen dan agar dapat lebih memotivasi warga belajar dalam melatih keterampilam yang kurang dikuasai oleh warga belajar seperti mendesain tata rias wajah pengantin moderen.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Artikel Jurnal

Andiyanto. (2009). Beauty Expose. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Aprilia, Ade. (2010). Salamina Sundanese Wedding. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dalyono, M. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Deddy, M. (2010). Tata Rias Wajah & Rambut Pengantin Modifikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Deddy, M. (2009). Tata Rias Pengantin Barat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Khodijah, Nyayu. (2011). Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo

Press.

PKBM Jayagiri Lembang. (2013). Profil PKBM Jayagiri Lembang. Bandung. Poerwadarminta, W.J.S (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Edisi Revisi

Cetakan 5. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Proses Hasil Belajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supoharjo. 2005. Strategi dan Praktek Kolaborasi: Sebuah Tinjauan. Sinergi-

Jurnal Manajemen Kolaborasi. Bogor: Lembaga Alam Tropika lndonesia

(LATIN).

H.B, Sutopo. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan

Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Tanie, Meimei, dkk. (2010). Internasional Bridal Make-Up. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Universitas Pendidikan Indonesia.(2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Winarno Surakhmad. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, dan


(5)

Maria Dahliana Silitonga, 2016

MANFAAT HASIL KURSUS “TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI

PENATA RIAS PENGANTIN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dokumentasi

Dahliana, Maria. (2015). Tata Rias Wajah Pengantin Moderen. Bandung : Dokumentasi Pribadi [13 Desember 2015]

Peraturan Perundang-undangan

Departemen Pendidikan Nasional.(2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta: Depdikbud.

Sumber Online dan Bentuk Lainnya

Adele. (2015). Makeup Pengantin Modern. [Online]. Tersedia: Instagram : adelemakeup [8 September 2015]

Apsari, Dwi. A.S. Tata rias Penganten Barat Dan Daerah [Online]. Tersedia: http://tatariaspengantinbaratdandaerah.pdf [22 September 2015]

Beauty, Total. (2014). Face Shape [Online]. Tersedia: http://totalbeauty.com [ 22 September 2015] Eyeshadow12. (2015). Eyeshadow12 [Online]. Tersedia:

Instagram: eyeshadow12 [8 agustus 2015]

Gage, N.L. & David C. Berliner. (1984). Rancangan Penelitian Kebijakan Sosial. (terjemahan Sutan Zanti Arbi dan Wayan Ardana)

Liza, Fitri. (2015) Pengantin Tradisional [Online]. Tersedia: Instagram : Sanggar_Liza [13 Desember 2015]

Hamalik, Oemar.(2006). Proses BelajarMengajar. Bandung: BumiAksara.

Han, Chenny, dan Isye Soentoro. (2004). Rias Pengantin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Khasanah, Wiwin. (2015). Manfaat Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit

Wajah Menua Dengan Teknologi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Madya. (Skripsi). Bandung: Program Studi Pendidikan Tata

Busana, FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Laode. (2015). Makeupbylaode [Online]. Tersedia:

Instagram: makeupbylaode [7 februari 2015]

Mathias4makeup. (2014). Perfect Wedding Day Makeup For Every Bride Pro

Makeup Video Tutorial [Online]. Tersedia:

http://youtube.com [ 9 Agustus 2015]

Nurhasan, Annisa. P. (2014).Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda


(6)

Bandung: Program Studi Pendidikan Tata Busana, FPTK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Olivia, Chelsea. (2015). Wedding [Online]. Tersedia: Instagram : ChelseaOlivia [ 30 November 2015]

Rose, June. (2015). Bridal Makeup Artist and Hair Stylist. [Online]. Tersedia: http://bridalmakeup.com [6 Juli 2014]

Syoraya. (2012). Alat Make Up dan Fungsinya [Online]. Tersedia:

http://syorayafairytale.blogspot.com/2012/06/alatmakeupfungsinya.html [19 Juni 2015]

Tariq, Nida. (2014). Bridal Make Up Kits [Online]. Tersedia: http://bridalmakeup2014.blogspot.com [17 Juni 2015] .