KONTRIBUSI HASIL KURSUS TATA RIAS PENGANTIN SUNDA SIGER TERHADAP KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN.

(1)

KONTRIBUSI HASIL KURSUS TATA RIAS PENGANTIN

SUNDA SIGER TERHADAP KESIAPAN MENJADI PENATA

RIAS PENGANTIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh :

Annisa Perbawasari Nurhasan (1006760)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

ANNISA PERBAWASARI NURHASAN

KONTRIBUSI HASIL KURSUS TATA RIAS PENGANTIN

SUNDA SIGER TERHADAP KESIAPAN MENJADI PENATA

RIAS PENGANTIN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dra.Hj. Herni Kusantati, M.Pd NIP. 19501230 197702 2 001

Pembimbing II

Dra.PipinTresnaPrihatini, M.Si NIP. 19631016 199001 2 001

Diketahui oleh

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Indonesia

Dra. Hj. Tati Abas Iwan, M.Si 19560201 1984403 2 001


(3)

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR KURSUS TATA RIAS

PENGANTIN SUNDA SIGER TERHADAP KESIAPAN

MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Oleh

Annisa Perbawasari Nurhasan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Annisa Perbawasari Nurhasan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain, dan saya tidak melakukakan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menerima resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2014 Yang membuat pernyataan,

Annisa Perbawasari Nurhasan 1006760


(5)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda Siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI HASIL KURSUS TATA RIAS PENGANTIN SUNDA SIGER TERHADAP KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Annisa Perbawasari Nurhasan 1006760

perbawasari@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini mengkaji kontribusi hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger terhadap kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin. Penata rias pengantin mempunyai tanggung jawab untuk merias pengantin agar tampak lebih cantik dan menarik. Ilmu dan keterampilan tata rias pengantin dapat diperoleh dengan mengikuti kursus tata rias pengantin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui berapa besar kontribusi hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger terhadap kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Sampel penelitian warga belajar Program Tata Rias Pengantin Sunda Siger angkatan tahun 2013 LKP Yuyu Bandung, populasi 30 orang menggunakan sampel total. Alat pengumpul data berupa tes dan angket. Hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger yang diperoleh responden lebih dari setengahnya berada pada kriteria tinggi. Temuan tersebut menunjukkan bahwa warga belajar lebih dari setengahnya telah memiliki kemampuan dan keterampilan mencakup penguasaan keterampilan merias wajah pengantin Sunda Siger, menata rambut, memasang aksesori dan busana, serta mengetahui prosesi pernikahan upacara adat Sunda. Hasil penelitian mengenai kesiapan sebagai penata rias pengantin berada pada kriteria tinggi. Hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar (96%) terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin, dengan demikian hipotesis kerja yang diajukan diterima.

Kata kunci: Sunda Siger, Tata Rias Pengantin

CONTRIBUTION OF SUNDANESE SIGER BRIDAL MAKE UP COURSE READINESS TO BE BRIDAL MAKE UP STYLIST

Abstract : This study examines the contribution of the Sundanese Siger Bridal Makeup courses towards readiness became Bridal Makeup Stylists . Bridal makeup artist has a responsibility for bridal to look more beautiful and attractive . Knowledge and skills bridal makeup can be obtained by following the course bridal makeup . The purpose of research is to determine how large the contribution of the Sundanese Siger Bridal Makeup courses towards readiness became Bridal Makeup Stylists . The research method using descriptive analytic method . The research sample learning community program Sunda Siger Bridal Makeup force in 2013 LKP Yuyu Bandung , using a sample population of 30 people in total . Data collection tool in the form of tests and questionnaires . Results courses Bridal Makeup Sunda Siger obtained more than half of respondents are at high criteria . These findings indicate that people learn more than half have had the ability and skill mastery skills include Sunda Siger bridal makeup , her hair , put on accessories and clothing , as well as knowing the wedding procession Sundanese traditional ceremony . Results of research on preparedness as bridal makeup artist is at high criteria . Results Sundanese Siger Bridal Makeup course significant positive contribution of ( 96 % ) to be a makeup artist bridal readiness , thus proposed a working hypothesis is accepted .


(6)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KONTRIBUSI HASIL KURSUS TATA RIAS PENGANTIN SUNDA SIGER TERHADAP KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

Annisa Perbawasari Nurhasan

Program Studi Pendidikan Tata Busana Departemen PKK FPTK UPI Jl. Dr. Setiabudhi 207 Bandung 40145

perbawasari@gmail.com

Penelitian ini mengkaji kontribusi hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger terhadap kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin. Penata rias pengantin mempunyai tanggung jawab untuk merias pengantin agar tampak lebih cantik dan menarik. Ilmu dan keterampilan tata rias pengantin dapat diperoleh dengan mengikuti kursus tata rias pengantin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui berapa besar kontribusi hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger terhadap kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik. Sampel penelitian warga belajar Program Tata Rias Pengantin Sunda Siger angkatan tahun 2013 LKP Yuyu Bandung, populasi 30 orang menggunakan sampel total. Alat pengumpul data berupa tes dan angket. Hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger yang diperoleh responden lebih dari setengahnya berada pada kriteria tinggi. Temuan tersebut menunjukkan bahwa warga belajar lebih dari setengahnya telah memiliki kemampuan dan keterampilan mencakup penguasaan keterampilan merias wajah pengantin Sunda Siger, menata rambut, memasang aksesori dan busana, serta mengetahui prosesi pernikahan upacara adat Sunda. Hasil penelitian mengenai kesiapan sebagai penata rias pengantin berada pada kriteria tinggi. Hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar (96%) terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin, dengan demikian hipotesis kerja yang diajukan diterima.


(7)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin”. Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Sidang Skripsi pada Program Studi Pendidikan Tata Busana, Fakultas Pendidikan Tekonologi dan Kejuruan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Tata rias pengantin Sunda Siger merupakan salah satu program tata rias pengantin yang diajarkan pada warga belajar LKP Yuyu Bandung yang bertujuan untuk melatih keterampilan warga belajar dalam tata rias pengantin. Hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger yang telah dicapai, dapat memotivasi warga belajar untuk memiliki kesiapan menjadi penata rias pengantin.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya, namun penulis menyadari bahwa dalam cara penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan dan ketidaksempurnaan. Hal ini terjadi mengingat akan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki masih terbatas, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan yang akan datang. Penulis mengharapkan mudah-mudahan dengan terwujudnya skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan umunya bagi para pembaca.

Bandung, Desember 2014


(8)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahhirabbil’alamiin, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkat ridho dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Proses penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan semua pihak, untuk itu penulis ucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

Dra. Hj. Herni Kusantati, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I dan Dra. Pipin Tresna Prihatini, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah membimbing dengan penuh keilklasan, kesabaran dan ketelitian, juga memberikan petunjuk, masukan, saran dan motivasi yang berharga pada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Dra.Marlina, M.Si dan Mila Karmila, S.Pd. M.Ds. selaku dosen partisipan, yang telah memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Prof. Dr. Arifah A. Riyanto, M.Pd. Dekan FPTK UPI, Ketua Departemen PKK dan seluruh Dosen di Jurusan PKK FTPK UPI khususnya kepada Dosen Program Studi Pendidikan Tata Busana yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan selama penulis menempuh studi, serta staf Tata Usaha di Jurusan PKK FPTK UPI yang telah membantu kelancaran dalam proses administrasi.

Teristimewa ucapan terima kasih yang mendalam untuk papah Hassan, mamah Neni, ibu Ike, suamiku tercinta Panji Maulana, dan Danastri anakku tersayang serta anggota keluarga lain yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, serta serangkaian doa yang tiada henti untuk menjadikan penulis menjadi lebih baik lagi.

Tenaga pengajar dan warga belajar LKP Yuyu Bandung yang telah banyak membantu dalam proses pengumpulan data penelitian yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. Sahabat tercinta Runi, Sanny, Zyta, Nova, Miliana, Yudi, Laras, Sundari, Raya, Mentari, Triandini, Wiwin Windarni, Rahmi terimakasih untuk tawa, tangis dan semangat yang diberikan selama menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Tata Busana, hanya doa yang tulus, yang dapat membalas semua pengorbanan dan kebaikan yang sudah diberikan. Teman-teman Pendidikan Tata Busana 2010, serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semua dukungan semangat dan


(9)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keceriaan yang telah diberikan, hingga penulis sangat menikmati saat menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Tata Busana UPI Bandung.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan sehingga menjadi amal yang pahalanya tidak pernah putus. Amin ya Rabbal’alamin.

Bandung, Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 7

1. Tujuan Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 7

2. Materi Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 7

B. Hasil Belajar Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 49

C. Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 53

1. Pengertian Kesiapan ... 53

2. Penata Rias Pengantin ... 55


(10)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 59

1. Lokasi ... 59

2. Populasi Penelitian ... 59

3. Sampel Penelitian ... 59

B. Metode Penelitian ... 59

C. Desain Penelitian ... 60

D. Definisi Operasional ... 60

1. Hasil Belajar Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 60

2. Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 61

E. Instrumen Penelitian ... 61

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 62

G. Teknik Pengolahan Data Penelitian ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 74

1. Identitas Responden ... 74

2. Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger (Variabel X) ... 75

3. Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin (Variabel Y) ... 79

4. Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 80

5. Besarnya Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 82

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

1. Identitas Responden ... 83

2. Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 83

3. Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 87

4. Kontribusi Hasil Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 88

5. Besarnya Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 91


(11)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 91

3. Kontribusi Hasil Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 92

4. Besarnya Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 92

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94

LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Kisi-kisi Instrumen B. Instrumen Penelitian C. Hasil Pengolahan Data DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1Interprestasi nilai r... 65

3.2Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi r ... 72

4.1Motivasi Masuk Program Keahlian Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 74

4.2Tujuan Memilih Program Keahlian Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 75

4.3Hasil Belajar Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 76

4.4Analisis Data Hasil Belajar Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 76


(12)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman 4.1 Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger (Variabel X) ... 78 4.2 Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin ... 79 4.3 Koefisien Determinasi ... 82


(13)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tata Rias Pengantin Sunda Siger Tradisional ... 11

2.2 Tata Rias Pengantin Sunda Siger Tradisional ... 12

2.3 Desain Tata Rias Pengantin sunda Siger Tradisional ... 12

2.4 Sanggul Puspasari ... 13

2.5 Bentuk Kain Sidomukti dan Lereng Eneng ... 14

2.6 Tata Rias Pengantin Sunda Siger Tradisional dan Modifikasi... 15

2.7 Busana Pengantin Sunda Siger Tradisional dan Modifikasi ... 15

2.8 Tata Rias Pengantin Sunda Siger Khas Garut ... 16

2.9 Tata Rias Pengantin Sunda Siger Khas Garut ... 16


(14)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.11 Mahkota Siger Khas lasminingrat ... 17

2.12 Tata Rias Pengantin sunda Siger Khas Kaprabon Inten Kedaton ... 18

2.13 Desain Tata Rias Pengantin Suinda Siger Khas Kaprabon Inten Kedaton .... 18

2.14 Sanggul Geulis ... 19

2.15 Mahkota Siger Khas Kedaton ... 19

2.16 Tata Rias Pengantin Sunda Siger Khas Santana Inten Kedaton ... 20

2.17 Desain Tata Rias Pengantin Sunda Siger Santana Inten Kedaton... 20

2.18 Pengaturan Godeg ... 21

2.19 Mahkota Siger Haur Kuning ... 21

2.20 Tata Rias Pengantin Sunda Siger Khas Sukapura ... 22

2.21 Desain Tata Rias Pengantin Sunda Siger Khas Sukapura ... 22

2.22 Mahkota Siger Sukapura ... 23

2.23 Macam-macam Alat Tata Rias Pengantin Sunda Siger ... 24

2.24 Macam-macam Alata Tata Rambut Pengantin Sunda Siger ... 24

2.25 Macam-macam Kosmetik Pengantin Sunda Siger ... 25

2.26 Pembersihan Wajah ... 26

2.27 Aplikasi Scot mata... 26

2.28 Aplikasi Moisturizer dan Foundation ... 27

2.29 Shading dan Highlight ... 28

2.30 Aplikasi Bedak ... 28

2.31 Aplikasi Eyeshadow ... 28

2.32 Aplikasi Bulu Mata Palsu ... 29

2.33 Aplikasi Eyeliner ... 29

2.34 Pembentukan Alis ... 29

2.35 Menentukan Bentuk Alis ... 30

2.36 Tahap Membuat Alis ... 30

2.37 Aplikasi Lipstick ... 31

2.38 Pembuatan Kembang Turi ... 31

2.39 Aplikasi Sirih Tumbal ... 32

2.40 Ilustrasi Bentuk Sasakan ... 33

2.41 Langkah Membuat Sanggul Puspasari ... 33

2.42 Langkah Membuat Sanggul Ciwidey ... 33

2.43 Langkah Membuat Sanggul Geulis ... 34

2.44 Macam-macam Ronce Bunga ... 35

2.45 Perhiasan Pengantin Sunda Siger ... 37

2.46 Taknik Pemasangan Aksesori Pengantin Sunda Siger Tradisional... 39


(15)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.48 Ilustrasi Pemasangan Kembang Goyang ... 39

2.49 Taknik Pemasangan Siger ... 40

2.50 Taknik Pemasangan Aksesori Pengantin Sunda Siger Khas Garut ... 41

2.51 Hasil Akhir Tata Rias Pengantin Sunda Siger Khas Garut ... 41

2.52 Taknik Pemasangan Aksesori Pengantin Sunda Siger Khas Kaprabon ... 42

2.53 Hasil Akhir Tata Rias Pengantin Sunda Siger Khas Kaprabon ... 42

2.54 Taknik Pemasangan Aksesori Pengantin Sunda Siger Khas Santana ... 43

2.55 Hasil Akhir Tata Rias Pengantin Sunda Siger Khas Santana ... 43

2.56 Taknik Pemasangan Aksesori Pengantin Sunda Siger Khas Sukapura ... 44

2.57 Hasil Akhir Tata Rias Pengantin Sunda Siger Khas Sukapura ... 44

2.58 Perlengkapan Narosan ... 45

2.59 Upacara Adat Nincak Endog dan Ngaleupas Japati ... 48


(16)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam siklus kehidupan manusia, pernikahan merupakan salah satu proses yang ditempuh untuk menyatukan dua insan dalam suatu ikatan sakral. Pernikahan memuat harapan untuk mengekalkan ikatan yang indah satu kali saja, selama seumur hidup. Setiap calon pengantin tentunya ingin tampil istimewa dan optimal pada hari pernikahan. Pada prosesi pernikahan ini calon pengantin akan menjadi pusat perhatian di mana semua tamu akan memperhatikan pengantin mulai dari tata rias wajah, rambut dan busana, karena itu dibutuhkan jasa penata rias pengantin untuk membuat pengantin tampil lebih cantik dan terlihat berbeda di hari pernikahan.

Penata rias pengantin mempunyai tanggung jawab untuk merias pengantin agar tampak lebih cantik dan menarik. Penata rias pengantin bertanggung jawab pada tata rias dan busana pengantin. Ilmu dan keterampilan tata rias pengantin dapat diperoleh dengan mengikuti kursus tata rias pengantin. Kursus merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui bidang pendidikan luar sekolah.

Peserta kursus terdiri dari masyarakat yang tidak mampu melanjutkan pendidikan formal, atau masyarakat yang mengenyam pendidikan formal namun ingin menambah pengetahuan dan keterampilan lebih dalam bidang tertentu. Kursus merupakan penyelenggaraan jalur pendidikan non formal yang dilaksanakan berbentuk Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).


(17)

2

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LKP Yuyu Bandung merupakan salah satu lembaga yang menyelenggarakan kursus tata rias pengantin.Program Keahlian Tata Rias Pengantin di LKP Yuyu membina dua Program Keahlian yaitu Program Tata Rias Pengantin Sunda Putri dan Tata Rias Pengantin Sunda Siger. Tujuan penyelenggaraan kursus menurut Sihombing (2001 :89), yaitu:

1. memperluas keikut sertaan masyarakat dalam pemerataan kesempatan. 2. meningkatkan mutu masyarakat melalui pendidikan.

3. meningkatkan proses belajar mengajar untuk mencapai dayaguna dan hasil guna yang optimal.

4. mempersiapkan warga belajar untuk mengembangkan diri pribadinya atau untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih besar.

Tujuan di atas mengandung pemahaman bahwa warga belajar disiapkan menjadi tenaga terampil, kreatif dan produktif sesuai dengan keahlian di bidang tata rias pengantin sehingga warga belajar mendapatkan kesempatan yang sama dan memperoleh kesempatan kerja yang lebih besar.

Tata rias pengantin Sunda Siger merupakan tata rias khusus yang digunakan pengantin pada hari pernikahan dengan menggunakan pakem Sunda Siger. Pada masa lalu tata rias ini digunakan oleh kalangan bangsawan Sunda, namun seiring perkembangan jaman tata rias pengantin Sunda Siger dapat digunakan oleh semua kalangan. Tata rias ini menuntut keahlian tinggi dan pengetahuan yang luas terkait dengan aturan dalam Tata Rias Pengantin Sunda Siger sehingga dapat menghasilkan tata rias yang sesuai dengan aturan pakem Pengantin Sunda Siger.. Tujuan kursus tata rias pengantin Sunda Siger warga belajar diharapkan akan mempunyai kesiapan untuk menjadi penata rias pengantin, karena peluang kerja yang cukup menjanjikan mengingat semakin berkembangnya dunia tata rias yang sangat dibutuhkan dalam acara prosesi pernikahan. Materi pembelajaran kursus mencakup konsep dasar tata rias pengantin, macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori rambut, prosesi pernikahan adat Sunda.


(18)

3

Hasil belajar Tata Rias Pengantin Sunda Siger diharapkan dapat memberikan dampak positif dan memiliki nilai tambah serta memberikan perubahan kemampuan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk warga belajar. Ungkapan ini mengacu pada pendapat Nana Sudjana (2001:20)

mengemukakan bahwa “perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukan dalam

berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, daya reaksi, daya penerimaan, dan aspek-aspek lain yang ada pada

individu”.

Hasil belajar Tata Rias Pengantin Sunda Siger yang dipelajari warga belajar mencakup konsep dasar tata rias pengantin, macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori, prosesi pernikahan adat Sunda, bertujuan dapat membekali warga belajar untuk siap bekerja sebagai penata rias yang profesional dan ahli dalam bidang tata rias pengantin. Kesiapan warga belajar dapat diukur dari kemampuan yang dikuasai setelah mengikuti kursus yang dapat memberikan respon terhadap suatu situasi tertentu. Slameto (1995:113) mengungkapkan bahwa :

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi yang mencakup tiga aspek: kondisi fisik, mental, dan emosional sebagai kesiapan inernal, kebutuhan motif, dan tujuan sebagai kesiapan eksternal, keterampilan dan pengetahuan.

Merujuk pada pengertian di atas, kesiapan merupakan suatu keadaan yang menunjukan seseorang sudah siap sedia menggunakan tenaga atau kemampuannya dalam mengembangkan penguasaan ilmu, sehingga dapat memberikan kontribusi sebagai kesiapan warga belajar menjadi penata rias pengantin sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Penata rias pengantin adalah seseorang yang disiapkan untuk menjadi tenaga ahli tata rias pengantin. Seorang penata rias pengantin sangat berperan penting dalam tata rias pengantin, karena adanya tuntutan untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan tata rias pengantin serta kosmetika yang akan digunakan, serta memenuhi peran dalam melestarikan budaya tata rias


(19)

4

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengantin sunda. Seseorang yang mempunyai kesiapan kerja menjadi seorang penata rias pengantin harus memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai pengertian Tata Rias Pengantin Sunda Siger, jenisa gaya riasan,pengetahuan alat, bahan dan kosmetika, teknik Tata Rias Pengantin Sunda Siger.

Uraian latar belakang masalah di atas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang “Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin” pada warga belajar LKP Yuyu Bandung Tahun 2013.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Tata Rias Pengantin Sunda Siger merupakan salah satu program kursus pada bidang keahlian tata rias pengantin di LKP Yuyu Bandung, yang dapat membekali warga belajar agar terampil dalam Tata Rias Pengantin Sunda Siger. Ruang lingkup Tata Rias Pengantin Sunda Siger mencakup materi teori dan praktek, mulai dari konsep dasar Tata Rias Pengantin Sunda Siger sampai pada teknik Tata Rias Pengantin Sunda Siger.

Hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan ditinjau dari kompetensi tata rias pengantin Sunda Siger agar dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin.

Identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Kompetensi dari hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger, yang mencakup penguasaan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, daya reaksi, daya penerimaan, pada konsep dasar tata rias pengantin, macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori, prosesi pernikahan adat Sunda, diharapkan dapat menjadi bekal bagi warga belajar untuk siap menjadi penata rias pengantin.

2. Tata Rias Pengantin Sunda Siger merupakan salah satu tata rias pengantin dengan pakem Sunda yang memiliki aturan khusus didalam tata rias wajah, rambut dan penggunaan aksesori. Tata rias pengantin Sunda Siger digunakan


(20)

5

untuk pengantin suku Sunda yang berasal dari kalangan bangsawan pada masa lalu. Pengantin menggunakan Siger atau mahkota yang melingkari kepala, menggunakan perona mata berwarna hijau, dengan aksen warna cokelat keemasan.

3. Kesiapan menjadi penata rias pengantin adalah keseluruhan kondisi warga belajar yang memiliki kesiapan untuk menjadi penata rias yang ahli dalam bidang tata rias pengantin. Kesiapan tersebut ditunjang oleh pendidikan dan latihan yang mengarah pada profesionalisme kerja yang terencana. Kesiapan seseorang sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri seseorang untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental.

4. Penata rias pengantin adalah seseorang yang mempunyai keahlian di bidang tata rias pengantin. Profesionalitas seorang penata rias pengantin dituntut untuk dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab, tekun dan teliti sehingga dapat memberikan kepuasaan bagi klien.

Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Penelitian ini sebagai berikut : “Bagaimana Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger terhadap Kesiapan Kerja Menjadi Penata Rias Pengantin pada Warga Belajar LKP Yuyu Program Tata Rias Pengantin Sunda

Siger Tahun 2013?”. C. Tujuan Penelitian

Penentuan tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitiannya, sehingga penelitian tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang:

1. Hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger ditinjau dari penguasaan kompetensi: konsep dasar tata rias pengantin, macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori rambut, prosesi pernikahan adat Sunda.


(21)

6

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kesiapan menjadi penata rias pengantin pada warga belajar LKP Yuyu Bandung Angkatan Tahun 2013.

3. Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin pada warga belajar Program Keahlian Tata Rias Pengantin Sunda Siger Tahun 2013 LKP Yuyu Bandung.

4. Besarnya Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan masalah penelitian ini dalam rangka pengembangan disiplin ilmu dan peningkatan mutu pendidikan serta peningkatan sumber daya manusia. Manfaat hasil penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik dalam rangka teoritis maupun praktis, yaitu :

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan penulis di bidang tata rias pengantin khususnya Tata Rias Pengantin Sunda Siger.

2. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pada penulis dalam melaksanakan penelitian dan pembuatan karya tulis ilmiah.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi penulisan dalam penelitian mengenai “Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin, secara sistematis terbagi ke dalam lima bab. Pada Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah,


(22)

7

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian pustaka, berisi uraian kajian pustaka mengenai kontribusi hasil pelatihan tata rias pengantin Sunda Siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin. Bab III Metodologi penelitian, berisi tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, prosedur dan tahap penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi tentang kesimpulan dan saran.


(23)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang dibutuhkan. Lokasi penelitian adalah LKP Yuyu Bandung yang beralamat di Jl. Sukajadi no.144 Bandung. Alasan memilih lokasi tersebut karena penulis telah mengikuti kursus tata rias pengantin di LKP tersebut sehingga diharapkan lebih mudah untuk menjalin kerja sama dalam pengumpulan data penelitian.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga belajar Tata Rias Pengantin Sunda Siger angkatan tahun 2013 LKP Yuyu Bandung yang telah

mengikuti kursus tata rias pengantin kompetensi “Tata Rias Pengantin Sunda

Siger” sebanyak 30 orang. 3. Sampel Penelitian

Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total yaitu 30 orang.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan tujuan untuk menguji kebenaran dan memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada pada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai hasil kursus warga belajar dalam mengikuti kompetensi tata rias pengantin Sunda Siger sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin pada warga belajar angkatan tahun 2013 program tata rias pengantin


(24)

60

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sunda siger LKP Yuyu Bandung. Berkaitan dengan masalah tersebut diperlukan metode yang tepat dalam penelitian ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitik. Metode ini bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang serta berpusat pada permasalahan yang aktual yaitu mengumpulkan, menyusun, menjelaskan dan menganalisis data tentang kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin pada warga belajar angkatan tahun 2013 program tata rias pengantin sunda siger LKP Yuyu Bandung.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap desain penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Menemukan populasi dan sampel penelitian 2. Menentukan alat pengumpulan data atau instrumen 3. Penyusunan instrumen penelitian

4. Uji coba instrumen penelitian 5. Analisis dan perbaikan instrumen

6. Penyebaran instrumen kepada responden 7. Pengumpulan kembali instrumen penelitian 8. Analisis data penelitian

9. Hasil penelitian D. Definisi Operasional

Definisi operasional perlu dikemukakan untuk menghindari kesalah pahaman antara penulis dan pembaca dalam mengartikan istilah yang terdapat

dalam judul skripsi “Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin”. Definisi operasional dari istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini adalah :


(25)

61

1. Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger

a. Hasil kursus diharapkan dapat memberikan perubahan kemampuan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan, menurut Nana Sudjana (2001:20)

“perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, daya reaksi, daya penerimaan, dan aspek-aspek lain yang ada pada individu”.

b. Tata rias pengantin Sunda Siger adalah sebagai salah satu kompetensi tata rias pengantin tradisional Sunda yang menggunakan Siger atau mahkota yang melingkari kepala yang diajarkan pada warga belajar LKP Yuyu Bandung

Pengertian hasil kursus tata rias pengantin sunda siger yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pendapat di atas yaitu perubahan tingkah laku warga belajar yang meliputi kompetensi konsep dasar tata rias pengantin, macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori, prosesi pernikahan adat Sunda setelah mengikuti kompetensi di LKP sehingga warga belajar memiliki pengetahuan bidang tata rias pengantin yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

2. Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin

a. Kesiapan menurut Slameto (2003:113) adalah “keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban didalam cara

tertentu terhadap suatu situasi”.

b. Penata rias pengantin adalah seseorang yang disiapkan untuk menjadi tenaga ahli kecantikan khusus pengantin. Tenaga kerja yang baik salah satunya yaitu yang ahli dalam bidangnya.

Pengertian kesiapan menjadi penata rias pengantin dalam penelitian ini mengacu pada pendapat di atas yaitu kondisi atau keadaan siap pada warga belajar untuk menjadi seorang tenaga ahli kecantikan yang ahli dalam bidang tata rias pengantin.


(26)

62

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini maka instrumen penelitian yang digunakan berupa tes untuk memperoleh data tentang hasil kursus tata rias pengantin sunda siger dan angket untuk memperoleh data tentang kesiapan menjadi penata rias pengantin.

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data pada suatu penelitian diperlukan untuk mendapatkan data yang benar-benar valid, lengkap dan objektif. Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Tes

Tes yang dibuat dalam penelitian ini merupakan pertanyaan tertulis untuk mengukur variavel X yaitu untuk memperoleh data tentang hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger yang berkaitan dengan kemampuan pengetahuan konsep dasar tata rias pengantin Sunda Siger, jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori dan prosesi upacara adat Sunda pada warga belajar Tata Rias Pengantin Sunda Siger angkatan tahun 2013 LKP Yuyu Bandung.

2. Angket

Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pertanyaan yang dirancang dalam bentuk pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengetahui kesiapan menjadi penata rias pengantin (variabel Y) pada warga belajar Tata Rias Pengantin Sunda Siger angkatan tahun 2013 LKP Yuyu Bandung.

G. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan data berorientasi pada permasalahan penelitian yaitu untuk mengetahui Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu:


(27)

63

Verifikasi data yaitu pemeriksaan dan pemilihan lembar jawaban yang benar-benar dapat diolah lebih lanjut.

2. Pemberian Skor Jawaban dengan kriteria sebagai berikut:

Pemberian skor bertujuan untuk menentukan dan menghitung skor yang diperoleh dari setiap jawaban responden.

Penskoran setiap jawaban tes hasil kursus tata rias pengantin sunda siger dan penskoran setiap jawaban angket kesiapan menjadi penata rias pengantin berpedoman kepada skala Likert, yaitu jawaban tertinggi diberi skor 5 dan terendah diberi skor 1 atau modifikasi dari skala Likert yaitu setiap opsi diberi skor yang sama dan setiap responden boleh memilih lebih dari 1 jawaban. 3. Mentabulasi Angka

Mentabulasi nilai dari setiap item jawaban responden untuk memperoleh skor mentah dari keseluruhan responden untuk variabel X (hasil kursus tata rias pengantin sunda siger) dan variabel Y (kesiapan menjadi penata rias pengantin) 4. Penjumlahan Skor

Penjumlahan dari jawaban setiap pertanyaan untuk memperoleh skor mentah.

5. Menentukan Rumus Statistika

Menentukan rumus statistika yang akan digunakan dalam pembuktian hipotesis penelitian melalui uji normalitas distribusi frekuensi untuk variabel X dan variabel Y, menghitung persamaan regresi linier sederhana dan menghitung kebenaran regresi, mencari koefisien korelasi dan koefisien determinasi.

a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas ini dimaksudkan apakah penelitian mempunyai kelas kebenaran, ketepatan atau tidak sebagai alat ukur, yang digunakan dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi momen produk (product

moment) atau metode pearson yang diberi notasi “r”, sebagai berikut:

√[ ]


(28)

64

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

= Koefisien korelasi butir

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba n = Jumlah responden uji coba

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji signifikasi koefisien korelasinya menggunakan rumus sebagai berikut:

√ √ Keterangan:

t = Uji signifikan validitas r = Koefisien reliabilitas

n = Jumlah responden yang digunakan untuk uji validitas

Kriteria pengujian instrumen dikatakan valid jika thitung>ttabel dimana ttabel didapat dari daftar distribusi t dan derajat kebebasan dk = n-2, pada taraf kepercayaan 95%. Proses uji coba ini dilakukan kepada 10 orang warga belajar program tata rias pengantin Sunda Siger angkatan tahun 2012 LKP Yuyu Bandung yang diluar sampel penelitian dengan hasil sebagai berikut:

Hasil perhitungan uji validitas instrumen hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger (variabel X), sebagai contoh pada item pertanyaan no.1 terlihat bahwa nilai r didapat sebesar 0,74 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai thitung = 3,80 > ttabel (95%) = 1,86 pada taraf kepercayaan 95%, sehingga dapat dikatakan bahwa item pertanyaan no.1 pada variabel X dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item pertanyaan variabel X semua item yang berjumlah 30 dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk = 8.

Hasil perhitungan uji validitas instrumen kesiapan menjadi penata rias pengantin (variabel Y), sebagai contoh item pertanyaan no.1 terlihat bahwa nilai r didapat sebesar 0,69 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai thitung = 3,26 > ttabel


(29)

65

(95%) = 1,86 pada taraf kepercayaan 95%, sehingga dapat dikatakan bahwa item pertanyaan no.1 pada variabel Y dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item pertanyaan variabel Y semua item yang berjumlah 30 dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk = 8. (Lampiran 3 hal.120)

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Uji realibilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

1) Menghitung harga varians tiap item, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Varians skor tiap-tiap item = Jumlah kuadrat item Xi

= Jumlah item Xi dikuadratkan n = Jumlah responden

2) Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

Keterangan:

= Jumlah Varians semua item = Varians item ke-1,2,..n 3) Menghitung Varians total dengan rumus:

Keterangan:

(Riduwan, 2013:213)

(Riduwan, 2013:213)


(30)

66

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Varians total

= Jumlah kuadrat X total = Jumlah X total dikuadratkan n = Jumlah responden

4) Masukan nilai Alpha dengan rumus:

[ ] [ ]

Keterangan:

= Reliabilitas Instrumen

= Jumlah Varian skor tiap-tiap item = Varian toal

k = Jumlah item

5) Mengkosultasikan nilai pada kriteria penafsiran indeks korelasi, menggunakan bahan interpretasi nilai r dari JP. Guilford (Riduwan, 2013:98) sebagai berikut:

Tabel 3.1 Interpretasi nilai r

Besarnya nilai r Intreprestasi 0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

< 0,200 Sangat rendah

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t-student untuk menentukan signifikannya, dengan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2013:115)


(31)

67

√ √ Keterangan:

t = Signifikasi korelasi

r = Koefisien korelasi butir item n = Jumlah responden

Kriteria pengujian instrumen penelitian untuk mengetahui signifikansinya yaitu jika thitung>ttabel pada tingkat kepercayaan 95%, berarti instrumen penelitan tersebut reliabel.

Hasil perhitungan reliabilitas variabel X diperoleh nilai r11 = 0,95 yang berada pada kriteria sangat tinggi dan setelah dilakukan pengujian dengan uji-t diperoleh nilai thitung = 9,14 >ttabel =1,86 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 8, maka variabel X dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

Hasil perhitungan reliabilitas variabel Y diperoleh nilai r11 = 0,94 yang berapa pada kriteria sangat tinggi dan setelah dilakukan pengujian dengan uji-t diperoleh nilai thitung = 8,42 > ttabel (95%) = 1,86 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 8, maka variabel Y dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. (Lampiran 3 hal.120)

6. Pengolahan Data Identitas Responden

Perhitungan statistik sederhana dilakukan untuk mengolah data mengenai identitas responden dan data hasil kursus tata rias pengantin sunda siger ditinjau dari kompetensi pembelajaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Jumlah persentase yag dicari

f = Banyaknya frekuensi yang dimaksud n = Sampel


(32)

68

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data dapat ditafsirkan setelah dipersentase dengan menggunakan kriteria berdasarkan batasan-batasan sebagai berikut:

100 % = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya

26 % - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

Keterangan: skor data yang ditafsirkan adalah skor daya yang peresentasenya paling besar.

7. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Chi-kuadrat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil, dengan rumus:

b. Menentukan banyaknya kelas (BK) interval dengan menggunakan aturan sturgess

BK = 1 + 3,3 Log n Keterangan:

BK = Banyak Kelas n = Jumlah data

c. Menentukan panjang kelas interval (i)

Keterangan:

= Panjang Interval

(Riduwan, 2013:121)

(Riduwan, 2013:121)


(33)

69

= Rentang = Banyak kelas

d. Membuat tabel distribusi frekuensi Variabel X dan Variabel Y e. Menghitung Mean (M) Skor, dengan rumus:

Keterangan:

= Nilai rata-rata

= Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas X = Tanda kelas interval

= Jumlah data

f. Membuat table Distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dan uji Chi-Kuadrat, yaitu:

1) Menentukan batas kelas interval

2) Menentukan angka baku Z-score dengan rumus:

3) Menghitung luas interval (L) dengan rumus:

4) Menghitung Frekuensi Ekspansi (Fe) dengan cara mengalikan luas kelas interval dengan jumlah responden (n).

5) Menghitung besarnya distribusi Chi-Kuadrat dengan rumus:

Keterangan:

(Riduwan, 2013:122)

(Riduwan, 2013:122)

(Riduwan, 2013:122)

(Riduwan, 2013:123)


(34)

70

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Nilai Chi-kuadrat

= Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data = Frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika hitung < tabel, dengan derajat kebebasan (dk = n-1) pada taraf nyata α = 0,05, begitupun sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika hitung > tabel. Jika pada uji normalitas diketahui kedua variabel (variabel X dan variabel Y) berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah uji statistik parametik, sebaliknya jika salah satu atau kedua variabel X dan Y berdistribusi tidak normal maka analisis data menggunakan statistik non parametik.

8. Uji Linieritas Regresi

Pengujian regresi bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan fungsional antara sebuah variabel bebas atau variabel yang memberikan sumbangan yang dilambangkan (X), dan variabel terikat atau variabel yang memperoleh sumbangan yang dilambangkan dengan (Y). Persamaan regresi linier

sederhana adalah: Ŷ = dimana harga a dan b diperoleh dari:

Variabel bebas sebagai variabel X pada penelitian ini adalah hasil kursus tata rias pegantin sunda siger, sedangkan variabel terikat sebagai variabel Y yaitu kesiapan menjadi penata rias pengantin. Untuk menguji lineritas regresi, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi


(35)

71

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a [ ]

c. Menghitung jumlah kuadrat residu d. Menghitung kuadrat kekeliruan

e. Menghitung jumlah kuadrat ketidak cocokan

f. Menghitung derajat kebebasan kekeliruan

g. Menghitung derajat kebebasan ketidak cocokan

h. Menghitung rata-rata kuadrat kekeliruan

i. Menghitung rata-rata kuadrat ketidakcocokan

j. Menghitung nilai ketidakcocokan


(36)

72

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

l. Menentukan derajat kebebasan residu

m. Menentukan RJKL(b/a) = JK b/a

n. Menentukan jumlah rata-rata kuadrat residu

o. Mencari korelasi dengan menghitung Fhitung

p. Membuat tabel analisis (ANAVA) dan menentukan keputusan pengujian q. Mencari Ftabel dan membandingkan antara Fhitung dan Ftabel

Kriteria pengujian: Jika Fhitung ≤ Ftabel, artinya linieritas data signifikan atau berarti pada taraf kepercayaan 95%. sedangkan jika Fhitung ≥ Ftabel, artinya data berpola tidak linier.

9. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mencari koefisien korelasi antara kedua variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson yaitu:

√[ ][ ] Keterangan:

= Koefisien korelasi = Jumlah skor item

= Jumah skor total (seluruh item) = Jumlah responden


(37)

73

Harga r yang diperoleh dari perhitungan koefisien korelasi harus diuji signifikansinya yaitu dengan menggunakan rumus uji statistik t-student sebagai berikut:

√ √ Keterangan:

= Distrubusi t-student

= Koefisien korelasi butir item = Jumlah responden

Kriteria pengujian hipotesis: tolak hipotesis nol (Ho) apabila thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95%. diinpretasikan sebagai berikut:

Kolerasi (r) Intreprestasi

Antara 0,800 – 1,00 Antara 0,600 – 0,800 Antara 0,400 – 0,600 Antara 0,200 – 0,400 Antara 0,000 – 0,200

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah

Sangat rendah (tidak berkolerasi) Tabel 3.2

Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi r (Riduwan 2013:98)

10.Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel X dengan variabel Y.

Keterangan:

= Nilai Koefisien determinasi = Nilai Koefisien korelasi

(Riduwan, 2013:139)


(38)

74

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, peneliti dapat menafsirkan harga koefisien determinasi (KD) yang diperoleh dalam teknik pengujian statistik melalui modifikasi berdasarkan pada kriteria penafsiran indeks korelasi dari JP. Guildfford (Riduwan, 2013:139), menjadi kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi, yaitu:

80,00 ≤ KD < 100,00% = Sangat besar

60,00 ≤ KD < 80,00% = Besar 40,00 ≤ KD < 60,00% = Cukup 20,00 ≤ KD < 40,00% = Kecil


(39)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin”. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger

Hasil penelitian mengenai hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger yang diperoleh warga belajar LKP Yuyu Bandung angkatan tahun 2013 ditinjau dari kompetensi pengetahuan konsepdasar tata rias pengantin Sunda Siger, macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori rambut, dan prosesi upacara adat Sunda menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa warga belajar memiliki sikap positif terhadap materi yang diajarkan, mencakup kemampuan menerima, ketelitian, ketepatan, motivasi warga belajar dan mengembangkan wawasan pengetahuan tata rias pengantin Sunda Siger, sehingga proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik, serta warga belajar telah memiliki kemampuan dan keterampilan mencakup penguasaan keterampilan merias wajah pengantin, menata rambut, memasang aksesori dan busana, serta mengetahui susunan prosesi pernikahan upacara adat Sunda.

2. Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin

Hasil penelitian mengenai kesiapan menjadi penata rias pengantin lebih dari setengahnya warga belajar berada pada kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai bentuk kesiapan menjadi penata rias pengantin, warga belajar harus memiliki pengetahuan mengenai konsep dasar tata rias pengantin Sunda siger,


(40)

92

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori rambut, dan pengetahuan prosesi pernikahan upacara adat Sunda.

Kesiapan menjadi penata rias pengantin yang berada pada kriteria tinggi dipengaruhi oleh minat dan motivasi yang kuat dalam diri warga belajar, pengalaman belajar dan faktor lingkungan baik keluarga, lembaga kursus atau pendidikan ataupun pergaulan warga belajar dimasyarakat dan keluarga.

3. Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger

Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi positif yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja yang diajukan diterima atau terdapat kontribusi positif yang signifikan dari hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger (variabel X) terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin (variabel Y).

4. Besarnya Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Penulis mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan di dalam pelatihan Tata Rias Pengantin Sunda Siger. Saran ini penulis tunjukkan kepada warga Belajar Program Keahlian Tata Rias Pengantin Sunda Siger, yaitu hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger pada kompetensi konsep dasar tata rias, macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori


(41)

93

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rambut pengantin Sunda Siger, dan prosesi pernikahan adat Sunda pada umumnya berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian tersebut hendaknya dijadikan bahan masukan untuk memotivasi agar warga belajar berusaha untuk lebih mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam tata rias pengantin Sunda Siger dengan cara memanfaatkan potensi yang ada dan senantiasa dapat dijadikan bekal pada kesiapan menjadi penata rias pengantin.


(42)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Aprilia, Ade. (2010). Salamina Sundanese Wedding. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

……… (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta

AS. Suprian. (2008). Statistik I dan II. Bandung : FPTK UPI

Departemen Pendidikan Nasional. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Hamalik, Oemar (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hariwijaya M, Triton (2011). Pedoman Penulisan Ilmiah Skirpsi dan Tesis.

Jakarta : PT. Suka Buku

Prihanto, Amelia (2011). Sang Puteri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta

Sagala, Syaiful (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina (2008).Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.

Setyosari,P.(2012).Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto.(2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana,N.(2005). Metoda statistika. Bandung : Tarsito

________.(2007). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung : Algesindo ________.(2009).Penelitian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Rosdakarya Sugiyono,A.(2009). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta


(43)

95

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana,N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.Bandung : Tarsito

Suliyanto. (2012). Analisis Statistik. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Paningkiran, Halim. (2013). Make-up Karakter Untuk Televisi dan Film. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Zakaria, Liza (2011). Tata Rias Pengantin Sunda. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Internet:

Kemdikbud. (2014). Tata Rias Pengantin Sunda [Online]. Tersedia: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/kursus [April 2014]

Minarti. (2013). Pengertian Bakat dan Minat [Online]. Tersedia:

http://minartirahayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-bakat-dan-minat.html [Juli 2014]

Wikipedia. (2012). Intelegensi [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/intelegensi [Juli 2014]


(1)

74

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, peneliti dapat menafsirkan harga koefisien determinasi (KD) yang diperoleh dalam teknik pengujian statistik melalui modifikasi berdasarkan pada kriteria penafsiran indeks korelasi dari JP. Guildfford (Riduwan, 2013:139), menjadi kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi, yaitu:

80,00 ≤ KD < 100,00% = Sangat besar 60,00 ≤ KD < 80,00% = Besar

40,00 ≤ KD < 60,00% = Cukup 20,00 ≤ KD < 40,00% = Kecil


(2)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian,

hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Kontribusi

hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin”. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger

Hasil penelitian mengenai hasil kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger yang diperoleh warga belajar LKP Yuyu Bandung angkatan tahun 2013 ditinjau dari kompetensi pengetahuan konsepdasar tata rias pengantin Sunda Siger, macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori rambut, dan prosesi upacara adat Sunda menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya warga belajar berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa warga belajar memiliki sikap positif terhadap materi yang diajarkan, mencakup kemampuan menerima, ketelitian, ketepatan, motivasi warga belajar dan mengembangkan wawasan pengetahuan tata rias pengantin Sunda Siger, sehingga proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik, serta warga belajar telah memiliki kemampuan dan keterampilan mencakup penguasaan keterampilan merias wajah pengantin, menata rambut, memasang aksesori dan busana, serta mengetahui susunan prosesi pernikahan upacara adat Sunda.

2. Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin

Hasil penelitian mengenai kesiapan menjadi penata rias pengantin lebih dari setengahnya warga belajar berada pada kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai bentuk kesiapan menjadi penata rias pengantin, warga belajar harus memiliki pengetahuan mengenai konsep dasar tata rias pengantin Sunda siger,


(3)

92

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori rambut, dan pengetahuan prosesi pernikahan upacara adat Sunda.

Kesiapan menjadi penata rias pengantin yang berada pada kriteria tinggi dipengaruhi oleh minat dan motivasi yang kuat dalam diri warga belajar, pengalaman belajar dan faktor lingkungan baik keluarga, lembaga kursus atau pendidikan ataupun pergaulan warga belajar dimasyarakat dan keluarga.

3. Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger

Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi positif yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja yang diajukan diterima atau terdapat kontribusi positif yang signifikan dari hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger (variabel X) terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin (variabel Y).

4. Besarnya Kontribusi Hasil Kursus Tata Rias Pengantin Sunda Siger

Terhadap Kesiapan Menjadi Penata Rias Pengantin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Penulis mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan di dalam pelatihan Tata Rias Pengantin Sunda Siger. Saran ini penulis tunjukkan kepada warga Belajar Program Keahlian Tata Rias Pengantin Sunda Siger, yaitu hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kursus tata rias pengantin Sunda Siger pada kompetensi konsep dasar tata rias, macam-macam jenis gaya riasan, teknik tata rias, teknik pemasangan aksesori


(4)

93

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rambut pengantin Sunda Siger, dan prosesi pernikahan adat Sunda pada umumnya berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian tersebut hendaknya dijadikan bahan masukan untuk memotivasi agar warga belajar berusaha untuk lebih mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam tata rias pengantin Sunda Siger dengan cara memanfaatkan potensi yang ada dan senantiasa dapat dijadikan bekal pada kesiapan menjadi penata rias pengantin.


(5)

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Aprilia, Ade. (2010). Salamina Sundanese Wedding. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta ……… (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta AS. Suprian. (2008). Statistik I dan II. Bandung : FPTK UPI

Departemen Pendidikan Nasional. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Hamalik, Oemar (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hariwijaya M, Triton (2011). Pedoman Penulisan Ilmiah Skirpsi dan Tesis.

Jakarta : PT. Suka Buku

Prihanto, Amelia (2011). Sang Puteri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta

Sagala, Syaiful (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina (2008).Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.

Setyosari,P.(2012).Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto.(2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana,N.(2005). Metoda statistika. Bandung : Tarsito

________.(2007). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung : Algesindo ________.(2009).Penelitian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Rosdakarya Sugiyono,A.(2009). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta


(6)

95

Annisa Perbawasari Nurhasan, 2014

Kontribusi hasil kursus tata rias pengantin sunda siger terhadap kesiapan menjadi penata rias pengantin

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana,N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.Bandung : Tarsito

Suliyanto. (2012). Analisis Statistik. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Paningkiran, Halim. (2013). Make-up Karakter Untuk Televisi dan Film. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Zakaria, Liza (2011). Tata Rias Pengantin Sunda. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Internet:

Kemdikbud. (2014). Tata Rias Pengantin Sunda [Online]. Tersedia: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/kursus [April 2014]

Minarti. (2013). Pengertian Bakat dan Minat [Online]. Tersedia:

http://minartirahayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-bakat-dan-minat.html [Juli 2014]

Wikipedia. (2012). Intelegensi [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/intelegensi [Juli 2014]