MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN PENGSAHAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Tinjauan Pelatihan Tata Rias Pengantin Solo Putri ... 6

1. Tujuan Pelatihan Tata Rias Pengantin Solo Putri ... 6

2. Materi Pelatihan Tata Rias Pengantin Solo Putri ... 7

B. Hasil Pelatihan Tata Rias Pengantin Solo Putri ... 31

1. Pengertian Hasil Pelatihan ... 32

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pelatihan ... 34

C. Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias Pengantin ... 33

1. Pengertian Kesiapan ... 33

2. Prinsip-Prinsip Kesiapan ... 34

3. Aspek-Aspek Kesiapan ... 34

D. Usaha Salon Rias Pengantin ... 35

E. Pertanyaan Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

B. Metode Penelitian ... 40

C. Definisi Operasional ... 40

D. Instrumen Penelitian ... 41

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 42

F. Teknik Pengumpulan Data ... 42

G. Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 44


(2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan... 98

B. Saran... 100

DAFTAR PUSTAKA……….. 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-Kisi………... 104

Lampiran 2 Instrumen Penelitian... 108

Lampiran 3 Surat-surat... 122


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Alat Kosmetik Tata Rias Pengantin Solo Putri... 8

2.2 Kosmetik Tata Rias Pengantin Solo Putri... 10

2.3 Desain Bentuk Alis Sesuai dengan Bentuk Wajah Oval... ... 14

2.4 Desain Bentuk Alis Sesuai dengan Bentuk Wajah Bulat... 15

2.5 Desain Bentuk Alis Sesuai dengan Bentuk Wajah Persegi... 16

2.6 Desain Bentuk Alis Sesuai dengan Bentuk Wajah Panjang... 16

2.7 Desain Bentuk Alis Sesuai dengan Bentuk Wajah Hati... 17

2.8 Desain Mengaplikasikan Blush On Sesuai dengan Bentuk Wajah... 18

2.9 Desain Cengkorongan... 20

2.10 Teknik Tata Rias Wajah Pengantin Solo Putri... 21

2.11 Membuat Cengkorongan dan Memulaskan Pidih... 21

2.12 Alat-alat yang Digunakan untuk Menata Sanggul... 23

2.13 Langkah Kerja Membuat Sanggul Bangun Tulak... 24

2.14 Hiasan yang Dikenakan oleh Pengantin Solo Putri... 26

2.15 Memasang Hiasan pada Sanggul... 26

2.16 Busana Pengantin Solo Putri... 29

2.17 Corak Kain Batik yang Digunakan oleh Pengantin Solo Putri... 29


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kartu Diagnosis Kulit dan Wajah... 13 4.1 Motivasi Masuk di Program Keahlian Tata RiasPengantin... 44 4.2 Tujuan Masuk Program Keahlian Tata Rias Pengantin... 45

4.3 Manfaat Konsep Dasar Tata Rias Pengantin Solo Putri Sebagai

Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 46

4.4 Manfaat Pengetahuan Karakteristik Tata Rias Pengantin Solo

Putri Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 47

4.5 Manfaat Pengetahuan Alat Kosmetik Tata Rias Pengantin Solo

Putri Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias Pengantin ... 49

4.6 Manfaat Pengetahuan Eye Linner Sebagai Kesiapan Membuka

Usaha Salon Rias Pengantin... 50

4.7 Manfaat Pengetahuan Spon Foundation Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 51

4.8 Manfaat Pengetahuan Pelembab Sebagai Kesiapan Membuka

Usaha Salon Rias Pengantin... 52

4.9 Manfaat Pengetahuan Foundation Sebagai Kesiapan Membuka

Usaha Salon Rias Pengantin... 53

4.10 Manfaat Pengetahuan Bedak Sebagai Kesiapan Membuka

Usaha Salon Rias Pengantin... 54

4.11 Manfaat Pengetahuan Blush On Sebagai Kesiapan Membuka

Usaha Salon Rias Pengantin... 56

4.12 Manfaat Pengetahuan Pidih Sebagai Kesiapan Membuka Usaha

Salon Rias Pengantin... 57

4.13 Manfaat Berlatih Mendesain Bentuk Alis Sesuai dengan Bentuk

Wajah Panjang Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias

Pengantin... 59

4.14 Manfaat Berlatih Mendesain Bentuk Alis Sesuai dengan Bentuk

Wajah Bulat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias

Pengantin... 61

4.15 Manfaat Berlatih Mendesain Bentuk Alis Sesuai dengan Bentuk

Wajah Hati Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias

Pengantin... 62

4.16 Manfaat Berlatih Mendesain Bentuk Alis Sesuai dengan Bentuk

Wajah Oval Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias

Pengantin... 64

4.17 Manfaat Berlatih Mendesain Mengaplikasikan Blush On Sesuai

dengan Bentuk Wajah Panjang Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 65

4.18 Manfaat Berlatih Mendesain Bentuk Ukuran Cengkorongan untuk

Membuat Paes Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias


(5)

4.19 Manfaat Berlatih Mendesain Bentuk Ukuran Cengkorongan untuk Membuat Paes Bagian Pengapit Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 68

4.20 Manfaat Berlatih Mendesain Bentuk Ukuran Cengkorongan

untuk Membuat Paes Bagian Penitis Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 70

4.21 Manfaat Berlatih Mendesain Bentuk Ukuran Cengkorongan

untuk Membuat Paes Bagian Godeg Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 72

4.22 Manfaat Berlatih Menyasak Rambut untuk Membuat Sunggar

Pada Sanggul Pengantin Solo Putri Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 74

4.23 Manfaat Berlatih Memasang Lungsen Sebagai Kesiapan Membuka

Usaha Salon Rias Pengantin... 76

4.24 Manfaat Berlatih Pengetahuan Cunduk Jungkat Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 77 4.25 Manfaat Berlatih Pengetahuan Sintingan Sebagai Kesiapa

MembukaUsaha Salon Rias Pengantin... 79

4.26 Manfaat Berlatih Pengetahuan Borokan Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 80

4.27 Manfaat Berlatih Pengetahuan Bros Gelung Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 81

4.28 Manfaat Berlatih Pengetahuan Kebaya Panjang dari Kain Beludru

Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 83 4.29 Manfaat Berlatih Pengetahuan Motif Batik Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 84

4.30 Manfaat Berlatih Pengetahuan Stagen Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 85

4.31 Manfaat Berlatih Pengetahuan Angkin Sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Salon Rias Pengantin... 87

4.32 Manfaat Berlatih Pengetahuan Sabuk Pengantin Pria Sebagai


(6)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Bagi masyarakat Indonesia perkawinan dipandang sebagai peristiwa yang sakral, karena diharapkan hanya terjadi sekali dalam seumur hidup. Hal tersebut memotivasi calon pengantin untuk tampil istimewa pada hari penikahan, yakni mencakup tata busana, tata rias juga asesoris dan pelengkap busana pengantin.

Dewasa ini hampir semua calon pengantin menggunakan jasa usaha salon rias pengantin, dengan harapan pada acara pernikahan benar-benar tampil istimewa. Dewasa ini terdapat berbagai macam riasan pada tata rias pengantin, mulai dari tata rias pengantin tradisional sampai dengan tata rias pengantin modern, atau tata rias pengantin dari berbagai macam suku, seperti tata rias pengantin Sunda siger, tata rias pengantin Betawi, tata rias pengantin Yogyakarta dan tata rias pengantin Solo.

Tata rias pengantin Solo terdiri atas dua macam, yaitu tata rias pengantin Solo putri dan tata rias pengantin Solo basahan yang keduanya merupakan salah satu wujud warisan karya budaya yang mengacu pada riasan putri-putri raja keraton Kasunanan Surakarta Jawa Tengah. Tata rias pengantin Solo putri dan Solo basahan memiliki pakem-pakem tertentu, yaitu memakai kebaya, sanggul dan asesorisnya, yang wangi.

Seseorang untuk memperoleh keterampilan dalam tata rias pengantin Solo putri bisa diperoleh salah satunya melalui pendidikan non formal, yaitu dengan mengikuti pelatihan.

serta ciri khas riasan paes di dahi. Calon pengantin putri kurang lebih tiga bulan sebelum hari pernikahan selalu melakukan perawatan mulai dari lulur, ratus untuk rambut, mandi rempah dan minum jamu dengan harapan memiliki kulit yang halus mulus, bersih, badan tidak bau, langsing dan singset, serta rambut


(7)

2

Pelatihan merupakan suatu kegiatan belajar mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaanya adalah bahwa pelatihan biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu.

Pelatihan banyak diselenggarakan oleh masyarakat, lembaga, organisasi secara mandiri dalam rangka melayani masyarakat yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang praktis. Beberapa hal yang mendasari seseorang mengikuti pelatihan di antaranya yaitu ingin memiliki keterampilan tertentu, tidak bisa melanjutkan studi, menyalurkan hobi, mengasah bakat dan potensi, atau seseorang yang memang ingin memiliki bekal dan persiapan untuk membuka sebuah usaha.

Banyak lembaga-lembaga pelatihan yang bergerak dibidang tata rias pengantin, salah satunya yaitu LKP Guna Mitra Rahayu. “ Tujuan didirikannya LKP Guna Mitra Rahayu adalah untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, mengerti atau menguasai prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan, dapat melaksanakan pekerjaan secara tepat, terampil dan memberikan pelayanan yang profesional, sehingga dapat memuaskan masyarakat dalam bidang tata kecantikan dan tata rias pengantin “.

Materi pelatihan pada kursus tata rias pengantin Solo putri di LKP Guna Mitra Rahayu disajikan dalam bentuk teori dan praktek. Materi teori yang diajarkan yaitu konsep dasar tata rias pengantin Solo putri, alat dan kosmetik, desain dan teknik tata rias, asesoris, dan busana pengantin Solo putri. Materi praktek, warga belajar praktek tata rias pengantin Solo putri mulai dari menentukan jenis kulit wajah, mendiagnosis wajah, proses tata rias wajah sampai dengan menata sanggul dan memasang asesoris/hiasan pengantin Solo putri.

Indikator yang diharapakan pada pelatihan tata rias pengantin Solo putri di LKP Guna Mitra Rahayu yaitu warga belajar mampu menguasai konsep dasar tata rias pengantin Solo putri, pengetahuan alat dan kosmetik, desain dan teknik tata rias, pengetahuan asesoris, dan pengetahuan busana pengantin Solo putri.

Hasil pelatihan adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki warga belajar setelah ia menerima pengalaman berlatihnya. Hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari indikator konsep dasar tata rias pengantin Solo


(8)

3

putri, pengetahuan alat dan kosmetik, desain dan teknik tata rias, pengetahuan asesoris, dan pengetahuan busana pengantin Solo putri diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh warga belajar untuk siap membuka usaha salon rias pengantin.

Usaha salon rias pengantin adalah jenis usaha yang bergerak di bidang jasa tata rias pengantin. Uraian di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin di LKP Guna Mitra Rahayu Tasikmalaya.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Tata rias pengantin Solo putri merupakan suatu bentuk karya budaya dan seni merias pengantin yang terinspirasi dari tata rias bangsawan dan raja keraton kasunanan Surakarta.

2. Indikator konsep dasar tata rias pengantin Solo putri, pengetahuan alat dan kosmetik, desain dan teknik tata rias, pengetahuan asesoris, dan pengetahuan busana pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin.

3. Hasil pelatihan adalah perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu yang dapat dirasakan manfaatnya oleh warga belajar untuk siap membuka usaha salon rias pengantin.

4. Kesiapan merupakan suatu kondisi dimana individu telah berhasil dengan kemampuan, kemauan dan usaha untuk melatih diri tentang ketrampilan tertentu, sehingga bersedia untuk melakukan aktivitasnya. Kesiapan kerja tersebut ditunjang oleh pendidikan dan latihan yang mengarah pada profesionalisme kerja yang terencana. Kesiapan seseorang sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri seseorang untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental.

5. Usaha salon rias pengantin merupakan jenis usaha yang bergerak di bidang jasa tata rias pengantin.


(9)

4

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin?

C. Tujuan Penelitian

Penentuan tujuan dalam penelitian adalah bagian yang penting dalam suatu penelitian, supaya dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin .

Secara spesifik tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah memperoleh data:

1. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari indikator konsep dasar tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin.

2. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari indikator pengetahuan alat dan kosmetik tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin.

3. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari indikator desain tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin.

4. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari indikator teknik tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin.

5. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari indikator pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin.

6. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari indikator pengetahuan busana pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin.


(10)

5

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik dalam rangka teoritis maupun dalam rangka praktis, yaitu : 1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan di bidang tata rias pengantin khususnya pengantin Solo putri.

2. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk siap membuka usaha salon rias pengantin.

E.Struktur Organisasi

Skripsi ini terbagi menjadi lima bab. Bab I berisi uraian tentang pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II berisi kajian pustaka tentang hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin dan pertanyaan penelitian. Bab III berisi uraian mengenai metode penelitian yang terdiri atas lokasi, sampel dan populasi penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV berisi pengolahan data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, dan pembahasan hasil temuan penelitian. Bab V berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran ditujukan kepada pengguna hasil penelitian dan penelitian selanjutnya.


(11)

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih adalah LKP Guna Mitra Rahayu di Jalan Cimulu No. 163 Kota Tasikmalaya, dengan alasan bahwa lokasi penelitian ini merupakan lembaga kursus yang memiliki kompetensi keahlian tata rias pengantin yang berkaitan dengan judul penelitian dan memudahkan peneliti mengumpulkan data secara langsung.

2. Populasi

Setiap penelitian dibutuhkan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar data atau informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis data yang diperoleh dari sejumlah populasi dan sampel penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah warga belajar kelas A dan B tahun ajaran 2014/2015 Program Keahlian Tata Rias Pengantin di LKP Guna Mitra Rahayu yang telah mengikuti pembelajaran tata rias pengantin Solo putri berjumlah 30 orang, kelas A berjumlah 18 oang, dan kelas B berjumlah 12 orang.

3. Sampel

Sampel pada penelitian ini menggunakan sampel total dengan memasukan seluruh jumlah populasi sebagai sampel penelitian, yaitu warga belajar kelas A dan B tahun ajaran 2014/2015 Program Keahlian Tata Rias Pengantin di LKP Guna Mitra Rahayu yang telah mengikuti pembelajaran tata rias pengantin Solo putri sebanyak 30 orang.


(12)

40

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab masalah yang terjadi saat ini. Metode ini bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang serta berpusat pada permasalahan yang aktual.

Penggunaan metode ini diharapkan memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan, menyusun, menjelaskan dan menganalisis data tentang manfaat hasil belajar tata rias pengantin Solo putri terhadap terhadap kesiapan membuka usaha salon rias pengantin pada peserta didik kelas A dan B tahun ajaran 2014/2015 Program Keahlian Tata Rias Pengantin LKP Guna Mitra Rahayu.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional perlu dikemukakan untuk menghindari kesalah pahamanan antara penulis dan pembaca mengenai beberapa istilah yang terdapat dalam judul penelitian. Definisi operasional pada judul penelitian ini adalah: 1. Manfaat Hasil Pelatihan Tata Rias Pengantin Solo Putri

a. Manfaat

Manfaat menurut W.J.S Poerwadarminta (2008:912) adalah “guna atau faedah suatu hal”

b. Hasil Pelatihan

Hasil pelatihan adalah suatu perubahan tingkah laku warga belajar setelah mengikuti proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, apektif dan psikomotor c. Tata Rias Pengantin Solo Putri

Tata Rias Pengantin Solo Putri adalah salah satu mata diklat pada bidang keahlian tata rias pengantin yang materinya mencakup konsep dasar tata rias pengantin Solo putri, pengenalan alat, pengenalan asesoris, busana pengantin, kosmetik tata rias pengantin Solo putri dan teknik tata rias pengantin Solo putri.


(13)

41

Definisi operasional dari manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri mengacu pada pengertian di atas yaitu guna atau faedah dan perubahan tingkah laku warga belajar yang mencakup bidang kognitif, apektif dan psikomotor sebagai pengalaman belajar setelah mengikuti pembelajaran mengenai konsep dasar konsep dasar tata rias pengantin Solo putri, pengenalan alat, pengenalan asesoris, busana pengantin, kosmetik tata rias pengantin Solo putri dan teknik tata rias pengantin Solo putri.

2. Kesiapan membuka Usaha Salon Rias Pengantin

a. Kesiapan

Kesiapan menurut Slameto (2003:113) adalah “keseluruhan kondisi seseorang

yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam

tertentu terhadap suatu situasi”.

b. Usaha Salon Rias Pengantin

Usaha Salon Rias Pengantin adalah jenis usaha yang bergerak di bidang jasa yang mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan tata rias pengantin.

Defenisi operasional kesiapan membuka usaha salon rias pengantin adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk membuka usaha salon rias pengantin, di mana kesiapan peserta didik tersebut merupakan bekal untuk peserta didik bekerja di dunia nyata, khususnya di usaha tata rias pengantin.

D. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah suatu kegitan pengukuran data, oleh karena itu diperlukan alat ukur yang baik untuk membantu proses penelitian sehingga proses penelitian menjadi lebih mudah dan terukur. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri terhadap kesiapan membuka usaha salon rias pengantin yang dilakukan pada warga belajar kelas A dan B tahun ajaran 2014/2015 LKP Guna Mitra Rahayu.


(14)

42

E. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah-masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir soal, menyunting, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik, serta penyebaran instrumen kepada responden.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Alat pengumpulan data yang penulis pergunakan adalah angket atau kuesioner yaitu alat komunikasi yang tidak langsung dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data atau informasi dari responden yang dapat dipertanggungjawabkan.

Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar tata rias pengantin Solo putri terhadap kesiapan membuka usaha salon rias pengantin yang diberikan pada peserta didik kelas A dan B LKP Guna Mitra Rahayu Tasikmalaya yang berjumlah 30 orang.

G. Analisis Data

Pengelolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Teknik pengelolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Persentase, yaitu persentase dari jawaban angket yang dijawab atau direspon oleh responden. Pengelolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.

b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokkan data dengan cara

menjumlahkannya kemudian memasukkan data ke dalam tabel-tabel, sehingga data diketahui frekuensinya.


(15)

43

c. Menganalisis data yaitu proses analisis data dengan menggunakan uji statistik yang bertujuan untuk menginterprestasikan data supaya diperoleh kesimpulan.

Rumusan presentase sebagaimana yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (2003:43) bahwa rumus untuk menghitung persentase yaitu:

Keterangan : P : Persentase

f : Frekuensi

n : Jumlah responden

100% : Bilangan tetap d. Penafsiran Data

Rumusan tersebut di atas digunakan untuk mendapatkan angka persentase jawaban responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari satu, setelah data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

100% : Seluruhnya

76%-99% : Sebagian besar

51%-75% : Lebih dari setengahnya

50% : Setengahnya

26%-49% : Kurang dari setengahnya 1%-25% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorang pun


(16)

98

Leriza Pameliani, 2015

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran yang dipaparkan berikut ini, disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin pada warga belajar Program Keahlian Tata Rias Pengantin LKP Guna Mitra Rahayu.

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan konsep dasar tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari konsep dasar tata rias pengantin Solo putri menunjukkan sebagian besar warga belajar memahami materi konsep dasar tata rias pengantin Solo putri yang bermanfaat sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan penguasaan warga belajar dalam memahami materi konsep dasar tata rias pengantin Solo putri.

2. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan pengetahuan alat dan kosmetik tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan alat dan kosmetik tata rias pengantin Solo putri menunjukkan lebih dari setengahnya warga belajar sudah menguasai materi pengetahuan alat dan kosmetik tata rias pengantin Solo putri yang bermanfaat sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan penguasaan warga belajar dalam


(17)

99

Leriza Pameliani, 2015

memanfaatkan alat dan kosmetik tata rias pengantin Solo putri sesuai dengan fungsi dan kegunaannya dengan baik .

3. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan desain tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari kemampuan penguasaan desain tata rias pengantin Solo putri menunjukkan lebih dari setengahnya warga belajar mampu mendesain tata rias pengantin Solo putri yang bermanfaat sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan penguasaan warga belajar dalam mendesain tata rias pengantin Solo putri.

4. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan teknik tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari kemampuan penguasaan teknik tata rias pengantin Solo putri menunjukkan sebagian besar warga belajar sudah memahami teknik tata rias pengantin Solo putri yang bermanfaat sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan penguasaan warga belajar melakukan cara kerja dan hasil tata rias yang bagus dan rapi dalam praktek teknik tata rias pengantin Solo putri.

5. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri menunjukkan sebagian besar warga belajar sudah memahami manfaat pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan


(18)

100

Leriza Pameliani, 2015

penguasaan warga belajar terhadap materi pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri yang disampaikan oleh instruktur.

6. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan pengetahuan busana pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan busana pengantin Solo putri menunjukkan lebih dari setengahnya warga belajar sudah memahami manfaat pengetahuan busana pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan penguasaan warga belajar terhadap materi pengetahuan busana pengantin Solo putri yang diberikan oleh instruktur.

B. Saran

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada simpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu: 1. Warga Belajar kelas A dan B Program Keahlian Tata Rias Pengantin LKP

Guna Mitra Rahayu Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin, menunjukkan bahwa sebagian besar warga belajar mengetahui manfaatnya ditinjau dari indikator konsep dasar, teknik, dan pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memotivasi warga belajar agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dengan cara banyak berlatih dan mempelajari buku sumber mengenai tata rias pengantin Solo putri, sehingga dapat meningkatkan kualitas merias pengantin Solo putri dan warga belajar lebih siap untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memasuki dunia kerja khususnya membuka usaha salon rias pengantin.


(19)

101

Leriza Pameliani, 2015

2. Staf Instruktur

Hasil penelitian menunjukkan manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin, pada umumnya berada pada kategori sebagian besar. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi instruktur program keahlian tata rias pengantin Solo putri untuk terus meningkatkan dan mengembangkan pelatihan merias pengantin Solo putri.


(1)

E. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah-masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir soal, menyunting, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik, serta penyebaran instrumen kepada responden.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Alat pengumpulan data yang penulis pergunakan adalah angket atau kuesioner yaitu alat komunikasi yang tidak langsung dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data atau informasi dari responden yang dapat dipertanggungjawabkan.

Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar tata rias pengantin Solo putri terhadap kesiapan membuka usaha salon rias pengantin yang diberikan pada peserta didik kelas A dan B LKP Guna Mitra Rahayu Tasikmalaya yang berjumlah 30 orang.

G. Analisis Data

Pengelolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Teknik pengelolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Persentase, yaitu persentase dari jawaban angket yang dijawab atau direspon oleh responden. Pengelolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.

b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokkan data dengan cara menjumlahkannya kemudian memasukkan data ke dalam tabel-tabel, sehingga data diketahui frekuensinya.


(2)

c. Menganalisis data yaitu proses analisis data dengan menggunakan uji statistik yang bertujuan untuk menginterprestasikan data supaya diperoleh kesimpulan.

Rumusan presentase sebagaimana yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (2003:43) bahwa rumus untuk menghitung persentase yaitu:

Keterangan : P : Persentase f : Frekuensi

n : Jumlah responden 100% : Bilangan tetap d. Penafsiran Data

Rumusan tersebut di atas digunakan untuk mendapatkan angka persentase jawaban responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari satu, setelah data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

100% : Seluruhnya 76%-99% : Sebagian besar

51%-75% : Lebih dari setengahnya 50% : Setengahnya

26%-49% : Kurang dari setengahnya 1%-25% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorang pun


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran yang dipaparkan berikut ini, disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin pada warga belajar Program Keahlian Tata Rias Pengantin LKP Guna Mitra Rahayu.

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan konsep dasar tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari konsep dasar tata rias pengantin Solo putri menunjukkan sebagian besar warga belajar memahami materi konsep dasar tata rias pengantin Solo putri yang bermanfaat sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan penguasaan warga belajar dalam memahami materi konsep dasar tata rias pengantin Solo putri.

2. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan pengetahuan alat dan kosmetik tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan alat dan kosmetik tata rias pengantin Solo putri menunjukkan lebih dari setengahnya warga belajar sudah menguasai materi pengetahuan alat dan kosmetik tata rias pengantin Solo putri yang bermanfaat sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan penguasaan warga belajar dalam


(4)

memanfaatkan alat dan kosmetik tata rias pengantin Solo putri sesuai dengan fungsi dan kegunaannya dengan baik .

3. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan desain tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari kemampuan penguasaan desain tata rias pengantin Solo putri menunjukkan lebih dari setengahnya warga belajar mampu mendesain tata rias pengantin Solo putri yang bermanfaat sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan penguasaan warga belajar dalam mendesain tata rias pengantin Solo putri.

4. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan teknik tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari kemampuan penguasaan teknik tata rias pengantin Solo putri menunjukkan sebagian besar warga belajar sudah memahami teknik tata rias pengantin Solo putri yang bermanfaat sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan penguasaan warga belajar melakukan cara kerja dan hasil tata rias yang bagus dan rapi dalam praktek teknik tata rias pengantin Solo putri.

5. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri menunjukkan sebagian besar warga belajar sudah memahami manfaat pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan


(5)

penguasaan warga belajar terhadap materi pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri yang disampaikan oleh instruktur.

6. Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri yang berkaitan dengan kemampuan penguasaan pengetahuan busana pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan busana pengantin Solo putri menunjukkan lebih dari setengahnya warga belajar sudah memahami manfaat pengetahuan busana pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin. Kemampuan tersebut ditunjukkan dengan penguasaan warga belajar terhadap materi pengetahuan busana pengantin Solo putri yang diberikan oleh instruktur.

B. Saran

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada simpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu: 1. Warga Belajar kelas A dan B Program Keahlian Tata Rias Pengantin LKP

Guna Mitra Rahayu Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin, menunjukkan bahwa sebagian besar warga belajar mengetahui manfaatnya ditinjau dari indikator konsep dasar, teknik, dan pengetahuan asesoris tata rias pengantin Solo putri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memotivasi warga belajar agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dengan cara banyak berlatih dan mempelajari buku sumber mengenai tata rias pengantin Solo putri, sehingga dapat meningkatkan kualitas merias pengantin Solo putri dan warga belajar lebih siap untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memasuki dunia kerja khususnya membuka usaha salon rias pengantin.


(6)

2. Staf Instruktur

Hasil penelitian menunjukkan manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon rias pengantin, pada umumnya berada pada kategori sebagian besar. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi instruktur program keahlian tata rias pengantin Solo putri untuk terus meningkatkan dan mengembangkan pelatihan merias pengantin Solo putri.