PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR:PTK di Kelas IV SDN Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang.

(1)

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

(PTK di Kelas IV SDN Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh NOFI SUSANTI

0903807

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG


(2)

PENERAPAN PENDEKATAN

COOPERATIVE LEARNING

TIPE

SNOWBALL THROWING

UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA KONSEP MASALAH SOSIAL KELAS

IV SEKOLAH DASAR

(PTK di Kelas IV SDN Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang)

Oleh Nofi Susanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Nofi Susanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013


(3)

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

NOFI SUSANTI 0903807

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

(PTK di Kelas IV SDN Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING Pembimbing 1

Dra. Hj. Susilawati, M.Pd NIP. 196305131991022001

Pembimbing 2

Drs. Darmawan , M.Pd NIP. 195803281988031001

Mengetahui,

Ketua Program S-1 PGSD

Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd NIP. 196201101988031003


(4)

ABSTRAK

NOFI SUSANTI. PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR. UPI KAMPUS SERANG. 2013.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru, siswa hanya dijadikan objek dalam pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa kurang dan siswa menjadi pasif dalam pembelajaran. Siswa yang seharusnya bisa saling bekerjasama dengan siswa lainnya, kenyataan itu tidak terdapat dilapangan.

Rumusan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada konsep masalah sosial melalui penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing. 2) Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV pada konsep masalah sosial melalui penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Ingin meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada konsep masalah sosial dengan penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing. 2) Ingin meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV pada konsep masalah sosial dengan penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing.

Pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing merupakan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, dengan siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil yang diwakili oleh ketua kelompok untuk mendapat tugas dan mendengarkan penjelasan materi dari guru, kemudian ketua kelompok menjelaskan kepada anggotanya masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (Snowball Throwing) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Hasil penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing aktivitas belajar siswa meningkat, terlihat pada peningkatan hasil dari observasi aktivitas siswa yang pada siklus I mencapai rata-rata 5.5 dengan kriteria cukup dan pada siklus II rata-rata meningkat mencapai 8.97 dengan kriteria baik; 2) Hasil belajar yang sebelumnya rendah, setelah dilakukan penerapan ini dapat meningkat. Pra siklus:38. Siklus I:63. Siklus II:80.

Dengan hasil yang terus meningkat diharapkan guru kelas IV dalam pembelajarannya menerapkan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball


(5)

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Kegunaan Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

F. Hipotesis Tindakan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kajian Teori ... 8


(6)

C. Kerangka Berpikir ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Metode Penelitian ... 33

B. Prosedur Penelitian ... 36

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ... 39

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ... 46

A. Pelaksanaan penelitian ... 46

B. Hasil Penelitian ... 63

C. Jawaban Hipotesis ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Rekomendasi ... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(7)

1

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berperan sangat penting karena proses belajar mengajar sengaja diciptakan untuk kepentingan siswa. Guru selalu berusaha untuk menjadikan lingkungan belajar menjadi kondusif agar siswa mampu menyerap materi yang diberikan.

“Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial yaitu manusia itu tidak dapat hidup sendiri, dimana adanya dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain” (Effendi, 2007:31). Kenyataan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis, terdapat permasalahan yang diahadapi oleh guru dan siswa terutama yang berkaitan dengan hasil belajar siswa pada konsep masalah sosial. Hanya 33% dari 30 siswa atau hanya 10 siswa yang hasil belajarnya mencapai angka 50. Dalam proses pembelajaran tidak terdapat interaksi yang bermakna.

Pembelajaran IPS di SDN Anyar 5, pada dasarnya guru dalam proses belajar mengajar lebih banyak menggunakan metode yang terbilang klasikal, dimana guru menggunakan metode ceramah. Hal ini menyebabkan siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang sedang belangsung. Selain permasalahan tersebut, siswa beranggapan bahwa belajar dikelas tidak lain hanyalah merupakan rutinitas keseharian yang dilakukan, yaitu duduk, diam,


(8)

catat dan hafal sehingga hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kurang baik, terutama pada konsep masalah sosial. Salah satu faktor penyebab keadaan tersebut adalah kurang tepatnya penggunaan pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru, dimana siswa hanya dijadikan objek dan komunikasi yang terjalin saat pembelajaran berlangsung hanya satu arah. Sehingga pada saat pelajaran berlangsung siswa lebih senang duduk atau bermain-main dengan teman sebangkunya, pada akhirnya siswa kurang mampu menyerap pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Dengan adanya hal tersebut, maka untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep masalah sosial, peneliti mencoba menggunakan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing. Adapun pengertian pendekatan tersebut dipaparkan oleh Karli (2004:48) bahwa:

Model Pembelajaran Kooperatif adalah suatu strategi belajar-mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih untuk keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.

Dari uraian tersebut, bahwasannya keberhasilan belajar pada pendekatan ini tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu melainkan kelompok kecil yang terstruktur dengan baik. Dimana dari masing-masing anggota kelompok memiliki tanggungjawab atas hasil yang dilakukan oleh kelompoknya. Sedangkan penerapan tipe Snowball Throwing, dimaksudkan agar setiap individu atau siswa dapat mengungkapkan pendapat maupun


(9)

3

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

pertanyaan untuk diajukan ke teman yang lainnya. Karena langkah-langkah dari tipe Snowball Throwing adalah setiap siswa mengungkapkan pendapatnya atau pertanyaan di kelompok masing-masing yang nantinya akan diberikan pertanyaan tersebut pada teman dan kelompok lainnya, kemudian akan dijawab atau diberikan pendapatnya oleh kelompok yang mendapatkan pertanyaan tersebut. Pertanyaan tersebut ditulis dikertas dan dibentuk seperti bola salju yang dilemparkan kepada teman lainnya.

Pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing ini, jika dilihat dari psikologi anak usia Sekolah Dasar (SD) yang dikemukakan oleh

Syamsudin (2005:113) bahwa “tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah dimana salah satunya adalah mencapai kebebasan pribadi yang didalamnya kebebasan tersebut adalah kebebasan berpendapat

maupun bertanya.” Penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing ini diharapkan membantu memenuhi tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah. Dimana setiap siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, dari mereka yang sering mengungkapkan pendapat dan mengajukan pertanyaan sampai dengan siswa yang enggan berbicara pada saat pembelajaran berlangsung. Selain memenuhi tugas perkembangan, penerapana ini sesuai pula dengan kebutuhan operasional konkretnya. Hal ini dikemukakan oleh Syamsudin (2005:103), yaitu


(10)

…perilaku kognitif yang tampak pada periode ini adalah kemampuannya dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih terikat dengan objek-objek yang bersifat konkret.

Dari kutipan diatas, jelas bahwa siswa SD mulai menggunakan kaidah logikanya walaupun masih melihat pada objek yang nyata, terlihat secara langsung olehnya bahkan siswa tersebut bisa merasakan hal itu secara langsung. Dengan pendekan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing ini dalam pembelajarannya siswa terlibat secara langsung, yang dikombinasikan konsep masalah sosial dimana konsep masalah sosial ini menggambarkan fenomena-fenomena yang berkaitan dengan kehidupan yang nyata, walaupun pada tahap ini siswa sudah mampu berfikir secara konkret atau nyata.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan hasil belajar siswa pada pembelajran IPS yang berjudul: Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Masalah Sosial Kelas IV Sekolah Dasar (PTK di SD Negeri Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis menrumuskan masalah penelitian sebagai berikut:


(11)

5

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada konsep masalah sosial melalui penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing?

2. Bagaimana meningkatkan aktivitas siswa kelas IV pada konsep masalah sosial melalui penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing?

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan pasti memiliki tujuan tertentu guna perbaikan dimasa yang akan datang. Menurut Kunandar (2008:117) bahwa

“tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan jawaban terhadap masalah penelitian”. Maka tujuan dari penelitian ini berdasarkan masalah yang ada, yaitu:

1. Ingin meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada konsep masalah sosial melalui penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing.

2. Ingin meningkatkan aktivitas belajar siswa kels IV pada konsep masalah sosial melalui penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing.


(12)

Adapun kegunaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan bagi Peneliti

a. Peneliti mendapatkan wawasan mengenai pembuatan karya ilmiah, b. Dapat membantu memecahkan masalah yang ada di sekolah, terutama

yang berkaitan dengan hasil belajar siswa, dan

c. Dapat mengembangkan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada guru di SD.

2. Kegunaan bagi Guru

a. Guru dapat mengembangkan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM),

b. Guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terutama materi masalah sosial dengan penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing, dan

c. Dapat memperbaiki proses belajar mengajar di SD. 3. Kegunaan bagi Siswa

a. Siswa dapat lebih tertarik dan senang mengikuti pembelajaran IPS khususnya pada materi masalah sosial,

b. Dapat meningkatkan pengetahuan sikap, keterampilan dalam pembelajaran IPS, dan


(13)

7

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan judul dalam penelitian ini, penulis perlu memberikan penejelasan mengenai istilah yang berkaitan dengan judul guna membatasi kajiannya, yaitu:

1. Pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing adalah pembelajaran dengan siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang diwakili ketua kelompok unuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh (Suprijono,2009:128) 2. Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan

alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun perbuatan (Sudjana,2009:22).

3. Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuain antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial (Soekanto dalam Hisnu,2008:193).

F. Hipotesis Tindakan

“Hipotesis dalam PTK bukan hipotesis perbedaan atau hubungan

melainkan hipotesis tindakan, yang memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan” (Kunandar,2009:89).


(14)

Adapun hipotesis tindakannya adalah “Jika dalam pembelajaran IPS

konsep masalah sosial dengan penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing, maka hasil belajar siswa akan meningkat”.


(15)

33

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti sengaja mengambil metode ini karena dianggap sesuai dengan penelitian yang dijalankan, dimana PTK memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila dijalankan dengan baik dan benar.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus (Kunandar, 2009:45).

PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran di kelas, yang difokuskan pada siswa dan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang terjadi di kelas. Dengan tujuan utamanya adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya.


(16)

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas juga dipaparkan oleh David Hopkins dalam Kunandar (2009:45) , pengertian PTK adalah:

“a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social

(in-cluding educational) situation in order to improve the rationality and justice of: (a) their own social or educational practices; (b) their understanding of these practice; (c) the situations in which practices are carried out”.

Dari definisi diatas, dalam konteks kependidikan, PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.

Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menjadi guru dan nantinya kegiatan belajar mengajar dinilai oleh observer (pengamat) yaitu guru kelas yang sudah mengetahui keadaan kelas dan begitu pula keadaan siswanya. PTK harus dilakukan di kelas yang sehari-hari diajar, bukan kelas yang diajar oleh guru lain meskipun masih dalam satu sekolah. Sehingga kecendrungan dalam kesalah pengajaran dapat diantisipasi dalam pengaplikasiannya saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (1998) dalam Kunandar (2009:70), “Penelitian Tindakan Kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari, yaitu rencana, tindakan, observasi, dan refleksi”.


(17)

35

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3. 1

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Tagart (Kunandar, 2009:96)

Jika dijabarkan, bagan tersebut terdapat empat tahap, keempat dalam penelitian tersebut merupakan satu siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap penyusunan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Jika dihubungkan dengan pembahasan yang sebelumnya, maka kegiatan itu terdiri dari perencanaan pembelajaran dimana adanya pengumpulan catatan mengenai hal-hal yang harus dijadikan focus dalam

Pra siklus

Observasi

Perencanaan Refleksi

SIKLUS I

Refleksi Pelaksanaan

Observasi

Apabila hasilnya belum maksimal, maka dilanjutkan ke siklus berikutnya


(18)

penelitian, memberi petunjuk siswa, dan mengoreksi segala kekurangannya, hal itu dilakukan dalam satu siklus yang nantinya kembali keasalnya. Informasi yang diperoleh dari langkah refleksi, merupakan bahan yang tepat untuk menyusun perencanaan siklus berikutnya.

B. Prosedur Penelitian

Menurut rencana yang telah dibuat oleh peneliti, maka prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, antara lain Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II, sehingga mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mencapai batas maksimal atau yang terbaik.

1. Pra Siklus a. Observasi

Kegiatan observasi merupakan pengamatan terhadap proses pembelajaran pada situasi yang nyata yang belum diberikan tindakan penelitian. Observasi pada tahap pra siklus di tunjukkan terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses belajar mengajar dan hasil tes yang diperoleh setelah proses pembelajaran berlangsung.

b. Refleksi

Pada tahap refleksi, guru dan peneliti mengevaluasi permasalahan yang timbul pada saat observasi awal dilaksanakan. Hasil refleksi ini akan dijadikan bahan pemecahan masalah untuk melaksanakan tindakan pada siklus 1.


(19)

37

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planing)

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar (KD) yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing,

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing,

3) Membuat lembar kerja siswa,

4) Membuat media yang digunakan dalam siklus PTK, dan 5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Pelaksanaan (Acting)

1) Membagi siswa kedalam kelompok kecil, yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang,

2) Menyajikan materi masalah sosial,

3) Diberikan materi untuk dibuat pertanyaan, 4) Membuat pertanyaan,

5) Melemparkan pertanyaan hasil diskusi berupa bola kertas (snowball)

6) Menjawab dan menanggapi pertanyaan yang diberikan, 7) Evaluasi.


(20)

c. Pengamatan (Observation)

1) Situasi kegiatan belajar mengajar,

2) Keaktifan siswa menjawab dan memberikan pendapat atau pertanyaan, dan

3) Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok. d. Refleksi (Reflecting)

PTK ini dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Sebagian besar (75% dari siswa) berani dan mampu menjawab pertanyaan dari guru maupun teman,

2) Sebagian besar (75% dari siswa) berani menanggapi dan mengemukakan pendapat tentang jawaban siswa lainnya,

3) Sebagian besar (75% dari siswa) berani dan mampu untuk bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu,

4) Lebih dari 75% anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya, dan

5) Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih SDN Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang, sebagai lokasi penelitian didasarkan atas


(21)

39

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam pembelajaran IPS dengan konsep masalah sosial adalah siswa kelas IV SDN Anyar 5 Kecamatan anyar Kabupaten Serang dengan jumlah 30 siswa, 11 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitiaan ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes hasil belajar.

1. Observasi

“Observasi sebagai alat penilaian digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses yang bias diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan” (Sudjana, 2009:84).

Observasi dilakukan guna mengetahui apakah pelaksanaan tindakan yang telah disusun dengan sesuai prosedur mencapai sasaran atau harapan yang ingin dicapai atau sebaliknya, yang lebih menonjol dalam penilaian observasi ini adalah mengenai tingkah laku siswa pada saat belajar, tingkah laku guru saat mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam presentasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.


(22)

Adapun instrumen penelitian dengan menggunakan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing

No. Aspek yang

Diamati Deskriptor

Nilai 1 2 3

1

Perhatian siswa selama

pembelajaran

a. Semangat mengikuti pembelajaran b. Antusias ketua kelompok dalam

menyimak penjelasan guru

c. Penyampaian materi oleh ketua kelompok kepada anggota kelompok

2

Aktivitas siswa dalam membuat pertanyaan

a. Dapat bekerjasama dengan kelompok dalam membuat pertanyaan

b. Kesesuaian pertanyaan dengan materi yang telah dijelaskan oleh ketua kelompok

c. Kejelasan maksud dari pertanyaan yang dibuat

3

Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan

a. Dapat bekerjasama dengan kelompok dalam untuk menjawab pertanyaan yang dilempar oleh kelompok lain

b. Kecepatan dalam menjawab pertanyaan

c. Kejelasan jawaban dari pertanyaan


(23)

41

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Kesungguhan dalam mengikuti permainan

Keterangan : a. Nilai Individu

1) Nilai 1 jika 1 deskriptor yang muncul 2) Nilai 2 jika 2 deskriptor yang muncul 3) Nilai 3 jika 2 deskriptor yang muncul b. Nilai Kelompok

Jumlah = Jumlah Deskriptor Penilaian yang Didapat

Jumlah Anggota Kelompok

c. Prosentase Keberhasilan Aspek yang Diamati Jumlah = Jumlah Deskriptor yang Diperoleh

Jumlah Deskriptor ×Jumlah Siswa × 100%

2. Tes Hasil Belajar

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya (Kunandar, 2009:186).

Tes hasil belajar merupakan instrumen yang sangat penting, karena di dalamnya terdapat hasil belajar siswa setelah mendapatkan pengajaran dari seorang guru. Keberhasilan dapat dilihat ketika hasil beljar siswa


(24)

mencapai target yang diharapkan oleh guru. Tujuan penggunaan tes ini adalah untuk mempermudah dalam penilaian mengenai keberhasilan dalam pengajaran yang telah diberikan oleh guru. Tes hasil belajar yang digunakan adalah menggunakan tes objektif berupa pilihan ganda (PG) dan isian singkat, dengan masing-masing bentuk tes berjumlah 5 soal, jumlah keseluruhan soal terdapat 10 butir soal.

Adapun kisi-kisi dan butir soal dari instrumen tes hasil belajar adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Tes Tertulis

Materi Pokok Sub Materi

Bentuk Soal

Jumlah

PG IS

Masalah-masalah Sosial Dilingkungan Setempat

Pengertian Masalah Sosial 1 6 2

Bentuk-bentuk Masalah Sosial 2,3 7,8 4

Upaya Mengatasi Masalah Sosial 4 9 2

Hambatan Mengatasi Masalah Sosial 5 10 2

Jumlah 5 5 10

Keterangan: a. Nilai


(25)

43

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Rata-rata

Rata-rata = Jumlah Nilai Seluruh Siswa Jumlah Siswa

Adapun butir soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah disajikan diatas adalah sebagai berikut:

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d yang dianggap jawaban yang paling tepat!

1. Masalah yang terjadi dimasyarakat disebut …

a. Masalah ekonomi b. Masalah politik c. Masalah sosial d. Masalah umum

2. Pengangguran terjadi karena tidak tersedianya … a. Lowongan pekerjaan

b. Modal c. Tenaga ahli d. Tenagan kerja

3. Berikut adalah yang terjadi akibat dari pengangguran, kecuali … a. Kemiskinan

b. Kepuasan c. Setres

d. Tindak kejahatan


(26)

4. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan akibat dari kompensasi kenaikan harga …

a. Telepon

b. Tariff dasar listrik c. Sumbangan

d. Bahan Bakar Minyak

5. Dibawah ini yang merupakan contoh dari hambatan dalam upaya mengatasi masalah sosial, yaitu …

a. Adanya pihak-pihak yang kurang peduli dalam masalah-masalah bantuan sosial

b. Program pendidikan luar sekolah c. Adanya Bantuan Operasional Sekolah d. Pemberian beras pada rakyat miskin

B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang paling tepat! 6. Permasalahan yang terjadi di masyarakat baik pedesaan maupun

perkotaan disebut …

7. Orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan disebut …

8. Orang yang termasuk miskin atau dibawah garis kemiskinan yaitu orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan …

9. BOS singkatan dari …


(27)

45

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kunci Jawaban

PG

1. C 2. A 3. B 4. D 5. A

Isian singkat

6. Masalah sosial 7. Pengangguran 8. Pokok

9. Bantuan Operasional Sekolah 10.Hambatan mengatasi masalah sosial


(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SD Negeri Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang mengenai penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa dpada konsep masalah sosial, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada konsep masalah sosial di kelas IV Sekolah Dasar terbukti cukup efektif, setelah penerapan pendekatan ini hasil belajar siswa meningkat. Hal ini terlihat dengan meningkatnya nilai rata-rata disetiap siklus tindakan, yaitu pada tahap pra siklus nilai rata-rata hanya mencapai 38, siklus I mencapai 63 dan siklus II mencapai rata-rata 80.

2. Penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada konsep masalah sosial di kelas IV Sekolah Dasar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, terlihat pada saat proses pembelajaran siswa sudah dapat lebih aktif, dengan perolehan skor disetiap siklusnya meningkat secara signifikan.


(29)

70

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian tindakan kelas di kelas IV SD Negeri Anyar 5 kecamatan AnyarKabupaten Serang, peneliti merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru kelas IV SD dapat menerapkan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada pembelajaran IPS dan pembelajaran yang lainnya guna meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada sekolah dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pembinaan profesional bagi guru-guru dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran IPS di kelas terutama mengenai penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing ini.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ridwan. (2010). Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya, dan TeknologiI. Bandung:CV. Maulana Media Grafika

Hisnu, Tantya. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Widya Utama

Karli, Hilda. (2009). Implementasi KBK Model-Model Pembelajaran. Bandung: Bina Media Informasi

Kunandar. (2009). Langkah Mudah PTK Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan SDN Anyar 5 Tahun 2010

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Syamsudin, Abin. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Saputra, Hengki. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing pada Mata


(31)

Novi Susanti, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[Download]. Tersedia: http://wywid.wordpress.com/2012/06/09/model-pembelajaran-18-snowball-throwing.pdf [8 Desember 2012]

Sukertiasih, Ni Komang. (2008). Model-model Pembelajaran (Laporan Hasil Penelitian: Implementasi Pembelajaran Koopertaif dengan Metode Snowball Throwing pada Pokok Bahasan Limit Fungsi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Saraswati Mmataram Tahun Ajaran 2007/2008). [Download]. Tersedia: http://unmasmataram.ac.id/wp/wp-content/uploads/12.-Ni-Komang-Sukertiasih.pdf [22 Oktober 2012]


(1)

kompensasi kenaikan harga … a. Telepon

b. Tariff dasar listrik c. Sumbangan

d. Bahan Bakar Minyak

5. Dibawah ini yang merupakan contoh dari hambatan dalam upaya mengatasi masalah sosial, yaitu …

a. Adanya pihak-pihak yang kurang peduli dalam masalah-masalah bantuan sosial

b. Program pendidikan luar sekolah c. Adanya Bantuan Operasional Sekolah d. Pemberian beras pada rakyat miskin

B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang paling tepat! 6. Permasalahan yang terjadi di masyarakat baik pedesaan maupun

perkotaan disebut …

7. Orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan disebut …


(2)

45

Novi Susanti, 2013

Kunci Jawaban

PG

1. C 2. A 3. B 4. D 5. A

Isian singkat

6. Masalah sosial 7. Pengangguran 8. Pokok

9. Bantuan Operasional Sekolah 10.Hambatan mengatasi masalah sosial


(3)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SD Negeri Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang mengenai penerapan pendekatan Cooperative

Learning tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa

dpada konsep masalah sosial, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada konsep masalah sosial di kelas IV Sekolah Dasar terbukti cukup efektif, setelah penerapan pendekatan ini hasil belajar siswa meningkat. Hal ini terlihat dengan meningkatnya nilai rata-rata disetiap siklus tindakan, yaitu pada tahap pra siklus nilai rata-rata hanya mencapai 38, siklus I mencapai 63 dan siklus II mencapai rata-rata 80.

2. Penerapan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada konsep masalah sosial di kelas IV Sekolah Dasar dapat meningkatkan


(4)

70

Novi Susanti, 2013

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian tindakan kelas di kelas IV SD Negeri Anyar 5 kecamatan AnyarKabupaten Serang, peneliti merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru kelas IV SD dapat menerapkan pendekatan Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada pembelajaran IPS dan pembelajaran yang lainnya guna meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada sekolah dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pembinaan profesional bagi guru-guru dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran IPS di kelas terutama mengenai penerapan pendekatan


(5)

Effendi, Ridwan. (2010). Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya, dan

TeknologiI. Bandung:CV. Maulana Media Grafika

Hisnu, Tantya. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Widya Utama

Karli, Hilda. (2009). Implementasi KBK Model-Model Pembelajaran. Bandung: Bina Media Informasi

Kunandar. (2009). Langkah Mudah PTK Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan SDN Anyar 5 Tahun 2010

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar


(6)

Novi Susanti, 2013 [Download]. Tersedia:

http://wywid.wordpress.com/2012/06/09/model-pembelajaran-18-snowball-throwing.pdf [8 Desember 2012]

Sukertiasih, Ni Komang. (2008). Model-model Pembelajaran (Laporan Hasil

Penelitian: Implementasi Pembelajaran Koopertaif dengan Metode Snowball Throwing pada Pokok Bahasan Limit Fungsi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Saraswati Mmataram Tahun Ajaran 2007/2008). [Download]. Tersedia: http://unmasmataram.ac.id/wp/wp-content/uploads/12.-Ni-Komang-Sukertiasih.pdf [22 Oktober 2012]


Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa

0 34 169

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Siswa SD

0 3 10

PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SN 050604 BEKIUN.

0 2 20

MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD: PTK di Kelas IV SDN Serang 8 Kecamatan Serang Kota Serang.

0 1 40

Penerapan Cooperative Learning Tipe Stad Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 4 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGENAI MASALAH SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL PAKEM:PTK pada kelas IV SD Negeri Tegal Kecamatan Anyar Kabupaten Serang.

0 1 36

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MASALAH-MASALAH SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PAIKEM:PTK di Kelas IV SDN Cingeunah Kecamatan Mancak Kabupaten Serang.

0 1 54

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAKONSEP MASALAH SOSIAL KELAS IV SEKOLAH DASAR:PTK di Kelas IV SDN Anyar 5 Kecamatan Anyar Kabupaten Serang.

0 0 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 021 SAMARINDA UTARA

0 0 6