PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Simpangan 01 Kecamatan Cikarang Utara Bekasi Tahun Pelajaran 2012-2013.

(1)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Simpangan 01 Kecamatan Cikarang Utara Bekasi Tahun Pelajaran 2012-2013)1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Pendidikan Indonesia Program Pendidikan Guru Sekolah

Dasar

Oleh

Eis Karmila

NIM. 0904465

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA

2013

1


(2)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Oleh:


(3)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Simpangan 01 Kecamatan Cikarang Utara Bekasi Tahun Pelajaran

2012-2013)1

Oleh:

Eis Karmila

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis pengalamn sehingga siswa mengalami kesulitan untuk membuat suatu tulisan menjadi suatu karangan. Hal ini disebabkan karena guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran. Oleh karena itu untuk meningkatkan menulis pada siswa dalam penelitian ini akan digunakan suatu metode Field Trip. Melalui metode field trip ini siswa dapat berlatih dan menemukan ide, gagasan serta pengalaman langsung dalam suatu tulisan.

Tujuan dalam penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan menggunakan metode Field Trip. Dan secara khusus adalah (1) untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis sebelum menggunakan metode field trip (2) untuk mengetahui proses pembelajaran siswa dalam menulis dengna menggunakan metode field trip (3) Dan untuk mengetahui hasil kemampuan siswa kelas III sesudah menggunakan metode

field trip.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan mengambil subjek penelitian siswa kelas III SDN Simpangan 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi tahun ajaran 2012/2013, yang berjumlah 45 orang siswa.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut: hasil pada pra atau awal pelajaran menunjukkan nilai rata-rata yaitu 65,82, pada tindakan pertama memperoleh nilai rata-rata siklus I adalah sebesar 69,20, dan pada tindakan kedua memperoleh nilai rata-rata siklus II adalah sebesar 72,13.

Dengan demikian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode

field trip dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas III SDN

Simpangan 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.

1


(4)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Fokus dan Pertanyaan Penelitian (Rumusan Masalah) ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Keterampilan Menulis ... 9

1. Pengertian Menulis ... 9

2. Peranan Menulis... 10

3. Kedudukan Menulis di Sekolah Dasar ... 11

B. Pembelajaran Menulis ... 11

1 Pengertian Pembelajaran Menulis ... 11

2 Ragam Wacana ... 14

3 Karangan Permulaan ... 16

4 Karangan Sebenarnya (Karangan Lanjutan) ... 17

5 Penilaian Pengajaran Menulis ... 18

C. Pengertian Kemampuan Menulis Pengalaman ... 21

D. Metode Field Trip ... 24

1 Pengertian Metode Field Trip ... 24

2 Langkah-langkah Metode Field Trip ... 26

3 Kelebihan dan Kelemahan Menggunakan Metode Field Trip 28 4 Langkah-langkah pelaksanaan Pembelajaran Menulis Pengalaman 30 Menggunakan Metode Field Trip di Kelas III SDN Simpangan 01 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 32

B. Definisi Operasional ... 34

1 Kemampuan menulis ... 34


(5)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 35

D. Instrumen Penelitian ... 36

1 Observasi ... 36

2 Wawancara ... 36

3 Tes Hasil Belajar ... 36

E. Teknik Analisis Data ... 37

1 Pengumpulan Data ... 37

2 Validitas Data... 37

3 Interprestasi Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 38

1. Lokasi Penelitian ... 38

2. Karakteristik Siswa ... 39

3. Karakteristik Guru ... 39

4. Deskripsi Awal Pembelajaran ... 42

5. Analisis dan Refleksi Terhadap Gambaran Awal Pembelajaran ... 45

a. Analisis ... 45

b. Refleksi ... 45

B. Pelaksanaan dan Hasil Peneltian Tindakan Kelas ... 46

1. Tindakan Pertama ... 46

a. Perencanaan Siklus I ... 46

1) Pembuatan Satuan Pembelajaran ... 46

2) Tes Awal ... 46

3) Pengadaan Alat atau Media ... 46

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I ... 47

1) Kegiatan Awal ... 48

2) Kegiatan inti ... 48

3) Kegiatan Akhir ... 48

c. Observasi pada Siklus I ... 51

1) Aktivitas Siswa ... 51

2) Aktivitas Guru ... 52

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 52

1) analisis... 52

2) Refleksi ... 54

2. Tindakan Kedua ... 55

a. Perencanaan Ulang Siklus II ... 55

1) Pembuatan Satuan Pembelajaran ... 55

2) Tes Awal ... 56

3) Pengadaan Alat atau Media ... 56

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II ... 57

1) Kegiatan Awal ... 57

2) Kegiatan Inti ... 57

3) Kegiatan Akhir ... 57


(6)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

c. Observasi pada Siklus II ... 60

1) Aktivitas Siswa ... 60

2) Aktivitas Guru ... 61

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 61

1) Analisis ... 61

2) Refleksi ... 62

C. Pembahasan hasil Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN – LAMPIRAN


(7)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, menulis merupakan aspek keterampilan yang harus dikuasai selain aspek keterampilan menyimak, berbicara dan membaca. Standar kompetensi menulis yang diharapkan dari siswa SD adalah mampu menulis : huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf dengan tulisan yang rapi dan jelas, menulis karangan sederhana, tanda baca, kosa kata, yang semuanya diarahkan untuk menumbuhkan kebiasaan menulis.

Kehidupan modern ditandai oleh pesatnya perkembangan bahasa tertulis. Tradisi menulis dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan untuk menyatakan gagasan atau pendapat secara tertulis. Dapat dikatakan dengan kegiatan menulis, penulis menggunakan bahasa tulis untuk mengatakan isi hati dan buah pikiran serta menarik dan mengena pada pembaca. Meskipun telah disadari bahwa penguasaan bahasa mutlak diperlukan, pada kenyataannya pengajaran keterampilan menulis kurang mendapat perhatian, baik dari guru maupun siswa. Dikarenakan kemampuan menulis lebih sulit dikuasai oleh pembelajar bahasa, kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai aspek lain di luar bahasa, untuk menghasilkan paragraf atau wacana yang runtut dan padu.

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan adanya fakta bahwa media atau sumber belajar yang variatif tidak dimunculkan oleh guru. Sumber belajar di luar guru yang dapat dimanfaatkan oleh siswa yaitu buku teks dan LKS bahasa Indonesia. Oleh karena itu, suasana belajar mengajar tentang keterampilan menulis menjadi membosankan dan siswa merasa jenuh mengikuti proses pembelajaran tersebut. Selain siswa belum mampu mengidentifikasikan sebuah peristiwa ataupun gambaran yang ada dalam pikiran masing-masing untuk dirangkai ke dalam bentuk tulisan atau dalam kata lain siswa kurang dapat menggali ide dan gagasan, padahal guru sudah menentukan tema tulisan secara


(8)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

jelas.

Fenomena yang saat ini terjadi dalam pembelajaran menulis di sekolah, khususnya SD Negeri Simpangan 01 berdasarkan hasil survey yang telah dilaksanakan menunjukkan rendahnya kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis siswa kelas III. Hasil yang didapat dari nilai menulis siswa kelas III masih banyak yang belum mencapai KKM. Menulis merupakan suatu kegiatan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif, merupakan kemampuan yang menuntut adanya kegiatan encoding yaitu kegiatan untuk menghasilkan atau menyampaikan bahasa ke pihak lain melalui tulisan. Kegiatan berbahasa yang produktif adalah kegiatan menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan oleh pihak penutur, dalam hal ini penulis.

Proses pembelajaran yang berlangsungpun kurang kondusif untuk menjadikan siswa untuk terampil menulis. Badudu (1993:74) mengemukakan bahwa : sampai sekarang kita tidak puas dengan hasil pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dari TK sampai perguruan tinggi. Banyak siswa yang tidak mampu menyampaikan gagasan secara jelas, logis dan sistematis. Begitu juga dengan siswa kelas III pada SDN Simpangan 01, siswa masih merasa kesulitan di dalam menulis. Hal tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang penguasaan bahasa lisan maupun tulisan bagi siswa yang belum memenuhi tuntutan kebutuhan. Menurut penulis dikarenakan kurangnya daya imajinasi atau khayal dari seorang anak untuk menuangkan melalui kata-kata menjadi suatu tulisan karena kurangnya daya dukung untuk merangsang daya pikir seorang siswa agar mau dan mampu menyampaikan suatu gagasan secara jelas, logis dan sistematis.

Pembelajaran keterampilan menulis pada kenyataannya terasa sangat sulit. Pembelajarannya hanya mengarah kepada aturan-aturan kebahasaan dan teori mengarang, dan sedikit sekali praktek keterampilan menulis, sehingga tulisan yang dihasilkan siswa sedikit sekali. Hasil belajar hanya diukur dengan tes akhir tanpa melihat proses pembelajarannya, dan pembelajaran masih berpusat pada guru.


(9)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Ketika seseorang menulis, apa pun yang ditulisnya, ia mengerahkan seluruh pengetahuan dan kelaziman kebahasaan yang dimilikinya, termasuk kosa kata, tata bahasa dan sebagainya, disamping juga hal-hal lain yang berkaitan dengan materi tulisannya, bahkan kadang-kadang dengan suasana hatinya pada saat penulisan serta banyak faktor lainnya secara singkat dan dapat dikatakan bahwa ketika seseorang menulis, ia mencurahkan seluruh kepribadiannya ke dalam tulisannya. Dengan demikian guru harus bertindak sangat hati-hati ketika memulai pembelajaran menulis agar siswa merasa senang dan tidak bosan dalam pelajaran menulis. Untuk itu, guru harus mempunyai banyak teknik yang dapat membuat kelas menjadi kondusif, nyaman dan tidak tegang.

Dalam rangka membina kemampuan menulis siswa, guru hendaknya menciptakan situasi pembelajaran yang dapat mengajari siswa berpartisipasi aktif dan mengembangkan beragam teknik menulis menurut cara mereka, serta upaya-upaya penugasan yang dapat merangsang siswa aktif menulis sehingga siswa mendapat kesempatan latihan menulis. Pada akhirnya, siswa memiliki keterampilan menulis sebagai salah satu kemampuan berkomunikasi melalui bahasa ragam tulis. Secara tidak langsung anak dibina pula penggunaan kebahasaannya untuk mentaati asas kaidah-kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Misalnya, penggunaan ejaan, tanda baca, serta kaidah-kaidah gramatika.

Selain cara mengajar, guru harus menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi secara kreatif. Merujuk pada segala permasalahan di atas, penulis yang berprofesi sebagai guru membuat berbagai solusi dalam pembelajaran menulis salah satunya pada penggunaan metode. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu tentang peningkatan keterampilan menulis dengan menggunakan metode field trip metode ini dilakukan karena melihat kondisi siswa dalam menerima materi menulis belum sesuai dengan harapan.

Selain itu, peneliti beranggapan metode pengajaran dan pembelajaran yang digunakan oleh guru dengan metode ceramah dan media contoh-contoh belum mengalami perubahan terhadap hasil pekerjaan siswa akan berpersepsi negative


(10)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

terhadap materi menulis, karena metode dan media yang digunakan terkesan membosankan dan membingungkan. Sehubungan dengan kenyataan tersebut perlu dikembangkan usaha perbaikan yang lebih mendasar, salah satunya adalah berhubungan dengan peningkatan kualitas proses belajar mengajar, melalui metode Field trip.

Field trip dapat diartikan sebagai kunjungan atau karyawisata. Menurut

Roestiyah (2001: 85) field trip bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajaran dengan melihat kenyataan. Karena itu dikatakan teknik

field trip yaitu cara mengajar yang dilakukan dengan mengajak siswa ke suatu

tempat atau objek tertentu di luar kelas untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, puskesmas, perpustakaan, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sagala (2006: 214) field trip adalah pesiar yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Dengan

field trip sebagai metode belajar mengajar, anak didik di bawah bimbingan guru

mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk belajar. Adapun tujuan teknik ini adalah dengan melaksanakan field trip diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanggung jawab.

Jadi kesimpulan dari metode Field trip menurut penulis tidak hanya belajar di sekolah tetapi juga mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar kelas untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Hal ini akan merangsang anak untuk aktif belajar dan sangat membantu bagi munculnya ide yang segar dalam setiap pelajaran menulis. Berdasarkan uraian di atas, jelas sekali bahwa penggunaan metode pembelajaran dengan menggunakan field trip mempunyai keunggulan dari metode lainnya diantaranya adalah dengan metode

field trip siswa tidak jenuh dan bosan karena di dalam metode ini pembelajaran


(11)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

dan gagasannya. Maka penulis mengadakan penelitian dengan memberi judul “Peningkatan kemampuan menulis pengalaman pada mata pelajaran bahasa

Indonesia dengan menggunakan Metode Field trip”.

B. Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut, maka para guru SDN Simpangan 01 Kecamatan Cikarang Utara khususnya guru kelas III berhadapan dengan masalah mengajarkan menulis pengalaman pada mata pelajaran Bahasa Indonesia hasilnya kurang efektif. Hal itu ditunjukkan oleh kenyataan bahwa kegiatan siswa yang berhubungan dengan keterampilan menulis masih sangat rendah, belum mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan.

Menghadapi kenyataan ini, guru mencoba melakukan instrospeksi dengan cara berpikir, mencermati, mengevaluasi dan merefleksi aspek-aspek pengalaman dirinya saat mengajarkan menulis pengalaman. Hasil instrospeksi tersebut antara lain guru merasa dan mengakui bahwa mengajarkan menulis pengalaman hanya sewaktu pelajaran bahasa Indonesia dan untuk pelajaran lain tidak, penekanan dalam pemberian tugas untuk langsung mengamati dan terjun ke lokasi masih kurang. Dari hasil identifikasi tersebut peneliti terdorong untuk bermitra dengan guru kelas III melakukan kaji tindak tentang teknik mengajar menulis pengalaman yang baik dan berkesinambungan untuk meningkatkan keterampilan proses belajar siswa. Kegiatan kaji tindak ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

C. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia adalah mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dari ruang lingkup tersebut sesuai dengan topik pada judul, yang akan dibahas dalam Skripsi ini adalah tentang menulis di kelas rendah, yaitu menulis pengalaman pada bahasa Indonesia.


(12)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Pengalaman pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Metode

Field trip” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri Simpangan 01

Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran 2012/2013).

D. Fokus dan Pertanyaan Penelitian (Rumusan Masalah)

Masalah dari penelitian ini adalah rendahnya kemampuan menulis siswa kelas III SDN Simpangan 01.

1. Fokus

Penelitian ini difokuskan pada latihan menulis. Dengan kemampuan menulis yang dikaji adalah kemampuan menulis pengalaman pribadi yaitu dilakukan di luar kelas berupa observasi langsung ke perpustakan serta puskesmas yang dibuat dalam suatu pertanyaan penelitian.

2. Pertanyaan penelitian

Pertanyaan penelitian ini yang difokuskan dalam penelitian menulis adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana kemampuan siswa kelas III SD Negeri Simpangan 01 dalam pelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan menulis pengalaman sebelum menggunakan metode Field trip ?

2) Bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan menulis pengalaman dengan menggunakan metode Field trip?

3) Bagaimana hasil kemampuan siswa kelas III SD Negeri Simpangan 01 dalam pelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan menulis pengalaman setelah menggunakan metode Field trip ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam kajian ini adalah untuk mengetahui kemajuan prestasi belajar siswa dalam bidang bahasa Indonesia pokok bahasan


(13)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

menulis pengalaman dengan menggunakan metode Field trip. Secara rinci tujuan dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas III SD Negeri Simpangan 01 dalam pembelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan menulis pengalaman sebelum menggunakan metode Field trip.

2. Untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan menulis pengalaman dengan menggunakan metode Field trip, dan

3. Untuk mengetahui hasil kemampuan siswa kelas III SD Negeri Simpangan 01 dalam pelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan menulis pengalaman setelah menggunakan metode Field trip.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai peningkatan kemampuan menulis pengalaman pada siswa Sekolah Dasar dengan menggunakan metode Field trip diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, peneliti, dan pengelola pendidikan.

1. Bagi siswa, akan memperoleh pelajaran menulis yang lebih bermakna, menyenangkan dan dapat meningkatkan kreativitas keterampilan menulis.

2. Bagi guru, akan membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang mereka hadapi, dan mendapat tambahan wawasan, serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajarannya.

3. Bagi peneliti, dapat mengetahui berbagai kesulitan dan permasalahan para guru dalam menjalankan tugasnya.

4. Bagi pengelola Pendidikan, sebagai sumbangan dalam meningkatkan mutu, dan efektivitas pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menulis di Sekolah Dasar.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika yang penulis ajukan terdiri dan lima bab, yang selanjutnya diperinci dalam beberapa sub judul sehingga diharapkan pembaca lebih mudah


(14)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

memahami isi skripsi ini. Adapun susunannya sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab yang memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Merupakan bab yang memuat Pengertian Keterampilan menulis didalamnya ada pengertian, peranan dan kedudukan menulis di SD, serta Pembelajaran menulis didalamnya ada pengertiannya, ragam wacana, karangan permulaan, karangan sebenarnya, penilaian pengajaran menulis serta Pengertian kemampuan menulis pengalaman dan Metode field trip di dalamnya ada pengertian, langkah-langkahnya, kelebihan dan kelemahan dari metode field

trip serta langkah-langkah pelaksanaan menulis pengalaman

dengan menggunakan metode field trip.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis menyajikan tentang Jenis penelitian, Definisi operasional, Lokasi dan subjek penelitian, Instrumen penelitian, Teknik analisis data

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis menyajikan tentang Gambaran umum SDN Simpangan 01 di dalamnya ada lokasi penelitian, Karakteristik Siswa, Karakteristik Guru serta Deskripsi awal pembelajaran yaitu analisis dan refleksinya, Pelaksanaan dan hasil penelitian Tindakan Kelas, Analisis dan refleksi, serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V : PENUTUP

Disini merupakan bagian akhir berisi kesimpulan penulis dan saran- saran.


(15)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(16)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah desain Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan peneliti. Dalam memilih desain penelitian, seorang peneliti harus mengikuti proses mulai awal hingga akhir secara konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Reseach). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara

mendalam tentang Peningkatan kemampuan menulis pengalaman dengan menggunakan metode field trip.

Penelitian dengan menggunakan metode ini bukan sekedar memecahkan masalah pembelajaran yang ada di kelas, tetapi juga berupaya meningkatkan profesionalisme guru melalui kegiatan yang inovatif dan berlandaskan pada kolaborasi efektif dan upaya-upaya alternatif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran, sebagaimana dikemukakan oleh : Menurut Hopkins, sebagaimana yang dikutip oleh Rochiati Wiriatmaja (2005: 11) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Menurut Ebbutt (1985:12), dalam Hopkins (1993:15) dikutip oleh Rochiati Wiriatmaja mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dan upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Dapat disimpulkan oleh penulis bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan kolaborasi antara peneliti, praktisi (para guru, atau pendidik


(17)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

yang lain) yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Apabila guru melakukan PTK untuk kelasnya sendiri maka ia bertindak selaku peneliti yang sekaligus praktisi. Guru yang profesional hendaknya mampu mengajar sekaligus meneliti.

Adapun alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang berbentuk siklus ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Kemmis & Mc. Taggart (Kasbolah,

1998/1999:14)

Adapun penjabaran kegiatan penelitian setiap siklus adalah sebagai berikut:

a. Tahap Rencana (Planning)

Kegiatan ini merupakan penelitian pendahuluan yang tujuannya untuk

Refleksi

Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Rencana Tindakan Refleksi

Observasi Pelaksanaan Tindakan

Rencana Selanjutnya


(18)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas. Peneliti bersama guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas. Peneliti bersama guru berdiskusi untuk merencanakan langkah-langkah kegiatan tindakan yang akan menjadi penyelesaian masalah.

b. Tahap Tindakan (action)

Dari rencana tindakan tersebut maka diadakan tindakan agar ada suatu pemecahan masalah, perbaikan dan peningkatan dalam proses pembelajaran. Selama pelaksanaan tindakan diusahakan siswa tidak merasakan bahwa kegiatan pembelajaran sedang diawasi, sehingga proses belajar bisa berlangsung secara wajar dan kehadiran peneliti dirasakan oleh anak-anak sebagai sesuatu yang biasa-biasanya saja dan kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.

c. Tahap Pengamatan (observation)

Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap kegiatan pelaksanaan tindakan dengan monitoring yang cermat dan produktif untuk mengamati antusiasme, kedisiplinan dan aktifitas siswa dan guru, sehingga diperoleh data untuk bahan refleksi dan revisi terhadap rencana dan tindakan yang telah dilakukan untuk menyusun rencana dan tindakan selanjutnya yang diharapkan lebih baik dari tindakan yang telah dilaksanakan.

d. Tahap Refleksi (reflection)

Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari penggunaan teknik isian rumpang dalam pembelajaran membaca intensif. Apabila indikator belum tercapai atau belum maksimal, maka diadakan revisi perbaikan sampai adanya keberhasilan dalam penelitian tersebut. Hasil dari kegiatan refleksi dijadikan sumber untuk melakukan tindakan selanjutnya, memperbaiki, menyempurnakan atau meninggalkan kebiasaan yang kurang baik dari proses pembelajaran.

B. Definisi Operasional


(19)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

maknanya. Istilah-istilah yang dimaksud adalah : 1. Kemampuan menulis

Kemampuan menulis adalah suatu komunikasi secara tertulis dengan mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan kemauan secara tertulis sehingga dapat dimengerti oleh pembaca. Suatu tulisan dapat menyenangkan untuk dibaca apabila ditata sedemikian rupa, sehingga akan merupakan rangkaian kata dan kalimat yang baik secara kohesi maupun koherensi dengan menggunakan kata penghubung dan kata ganti untuk membuat kalimat-kalimat sederhana maupun kalimat yang kompleks. Seseorang yang dapat menyusun gagasan-gagasannya dengan baik tersebut diperlukan kemampuan menulis. 2. Metode Field trip

Kata field trip dapat diartikan sebagai “kunjungan atau karyawisata”. Roestiyah (2001: 85) menjelaskan bahwa metode field trip sebagai metode mengajar yang dilakukan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel, toko serba ada, perpustakaan, puskesmas dan sebagainya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sagala (2006: 214), bahwa metode field trip adalah metode belajar mengajar anak didik dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk belajar. Metode field trip dalam menulis karangan deskripsi merupakan suatu teknik yang dapat memudahkan siswa untuk menuangkan ide-ide ke dalam bentuk tulisan. Jadi dapat disimpulkan dalam penelitian ini oleh penulis bahwa metode field trip yaitu suatu metode belajar dengan cara membawa anak didik ke luar kelas agar anak didik dapat menulis suatu karangan atau laporan berupa tulisan dan dapat menuangkan apa yang ada di pikiran anak didik tersebut.

C. Lokasi Dan Subjek Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Simpangan 01 Desa Simpangan Kecamatan Cikarang Utara


(20)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

Kabupaten Bekasi. Dasar pertimbangan penelitian ini karena peneliti bertugas sebagai guru kelas III. Subjek penelitian yang digunakan adalah murid-murid kelas III SD Negeri Simpangan 01. Pada tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 45 orang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan.

D. Instrumen Penelitian

Yang dimaksud dengan instumen penelitian ini adalah sebagai alat pengumpul data seperti tes pada penelitian kuantitatif (Moleong, 2006 : 168). Untuk mengetahui hasil setelah pelaksanaan tindakan, digunakan catatan yang telah dikembangkan dalam beberapa instrumen yang fungsinya untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh melalui metode : 1. Observasi

Observasi merupakan upaya yang dilakukan oleh pelaksanaan PTK untuk mengenali, merekam dan mendokumentasikan segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan yang meliputi aktivitas siswa, media yang digunakan sumber-sumber pembelajaran, metode yang digunakan dan sebagainya.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancaraan (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan. (Moleong, 2004:186) wawancara sebagai instrument penelitian tindakan kelas untuk mengungkapkan data secara kualitatif yang dilakukan pada siswa dengan tujuan untuk mengetahui persepsi siswa tentang proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru dengan metode field trip.

3. Tes hasil belajar

Melalui tes, untuk memperoleh data tentang pengetahuan awal siswa (pra tes) dan pengetahuan akhir setelah seluruh tindakan berlangsung dari siswa. Instrument ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa terhadap penguasaan kompetensi dasar, materi pokok yang


(21)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

dirumuskan dalam indikator-indikator dengan menggunakan metode field trip sehingga dapat dijadikan pertimbangan-pertimbangan untuk mengambil keputusan.

E. Teknik Analisis Data

Tahap sesudah mengumpulkan data adalah analisis data. Analisis data dilakukan dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan dari setiap siklus, analisis data untuk menentukan apakah perbaikan yang diinginkan terjadi atau tidak. Data tentang aktivitas belajar siswa, interaksi proses pembelajaran dan persepsi siswa terhadap penggunaan metode field trip pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Data diolah dan disajikan secara kualitatif. Prosedur pengelola data dalam Penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengumpulan data

Pada tahap ini data yang diperoleh dikumpulkan secara keseluruhan berdasarkan instrumen penelitian. Kemudian data-data tersebut diberi identitas tertentu berdasarkan jenis dan sumber meliputi analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis pengalaman dengan menggunakan metode field trip, aktivitas siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung, keberhasilan siswa dalam menulis pengalaman, sikap, nilai, dan keterampilan personal dan keterampilan sosial siswa, dengan menggunakan metode field trip dalam pembelajaran menulis pengalaman.

2. Validitas Data

Dengan mewawancarai beberapa orang siswa tentang masalah yang ada kaitannya dengan urutan kegiatan, motivasi, dan minat dalam mengikuti pelajaran. Jika dilihat dari ketiga cara tersebut hasilnya sama maka informasi tersebut dinyatakan valid.

3. Interprestasi Data

Pada tahap ini hasil temuan dalam penelitian diinterprestasi berdasarkan acuan teoritik yang dipilih maupun norma-norma praktis yang disetujui


(22)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

maupun pendapat guru yang menggambarkan pembelajaran yang baik dan bermakna. Dalam interprestasi tersebut diharapkan makna yang berarti sebagai bahan untuk kegiatan tindakan-tindakan atau untuk kepentingan peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran menulis pengalaman selanjutnya.


(23)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian tindakan (action

Research) yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Simpangan 01 Kecamatan

Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, tentang peningkatan kemampuan menulis pengalaman dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan siswa Kelas III SDN Simpangan dalam menulis pengalaman sebelum menggunakan metode Field trip belum memuaskan, karena aktivitas pembelajaran masih monoton dan masih didominasi didominasi oleh guru serta belum dapat memberdayakan siswa untuk mengajukan pertanyaan terhadap sesuatu yang belum mereka pahami.

2. Dalam proses pembelajaran menulis pengalaman dengan metode field trip,

meliputi aktivitas guru dan siswa. Aktivitas guru dan siswa dalam penelitian

ini mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. (1) pada Pra Siklus, nilai

rata-rata siswa sebesar 65,82 sedangan siswa yang lulus KKM ada 21 orang dan yang dibawah KKM 24 orang, (2) pada siklus I, nilai rata-rata siswa sebesar 69,20 sedangkan siswa yang lulus KKM ada 38 orang dan yang dibawah KKM 7 orang dan (3) pada siklus II, nilai rata-rata siswa sebesar 72,13 sedangkan siswa yang lulus KKM ada 38 orang dan yang dibawah KKM 1 orang sehingga setiap siklus dalam menulis pengalaman mengalami peningkatan dengan metode field trip.

3. Kemampuan siswa Kelas III SDN Simpangan 01 dalam menulis pengalaman setelah menggunakan metode Field trip mengalami peningkatan yang signifikan. Ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata pada setiap siklus yang terus meningkat. Pada pra siklus ke siklus I kenaikan rata-rata sebesar 3,62 % dan Siklus I ke Siklus II kenaikan rata-rata sebesar 3,70%.

Guru sangat berperan dalam meningkatkan dalam belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran yang menyenangkan pada setiap pembelajaran disertai penggunaan berbagai metode yang bervariasi dan tidak bersifat monoton.


(24)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

70

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, berikut disajikan beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan untuk peningkatan kemampuan menulis dengan menggunakan metode Field trip :

1. Kepada Guru Kelas III Sekolah Dasar

Guru sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode Field trip hendaknya dipergunakan dalam pembelajaran. Untuk menyempurnakan tulisan pengalaman siswa guru kelas III perlu meneruskan bimbingan kepada siswa terutama dalam mempergunakan ejaan dan tanda baca agar siswa dapat mempergunakannya dalam tulisan dengan baik dan benar

2. Kepada Kepala Sekolah

Kepala sekolah agar selalu memotivasi para gauru untuk selalu memperbaiki proses pembelajaran yang dilaksanakan dan memberikan kesempatan belajar kepada guru untuk lebih meningkatkan kualitas melalui pendidikan.

3. Para Pembaca

Agar dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian ini diharapkan akan memberikan peningkatkan mutu, dan efektivitas pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menulis pengalaman di Sekolah Dasar.

4. Untuk Penelitian Selanjutnya

Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengembangkan metode


(25)

72

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S dkk (1993) Bahasa Indonesia I, Jakarta : Depdikbud Akhadiah, S dkk (1992) Bahasa Indonesia II, Jakarta : Depdikbud Akhadiah, S dkk (1993) Bahasa Indonesia III, Jakarta : Depdikbud Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara

... ( 2003 ). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun

2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, Jakarta : PT. Kloang Klede

Putra Timur Bekerja sama dengan Koperasi Primer Praja Mukti I Departemen Dalam Negeri.

Badudu, JS. (1993). Cakrawala Bahasa Indonesia I, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah, (2002). Metode Pembelajaran, Bandung. Angkasa

Departemen Pendidikan Nasional, (2004). Kurikulum 2004, Jakarta : Depdiknas. Furkonul, A, Alwasilah, C. (1996), Pengajaran Bahasa Komunikatif. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya

Iswara Harjasujana (1997) kebahasaan dan membaca dalam Bahasa Indonesia, Jakarta Dekdipbud

Hatimah, Ihat (2000). Strategi dan Metode Pembelajaran, Bandung : CV. ADIRA Ibrahim Syaodih. N (1992). Perencanaan Pengajaran, Jakarta Depdikbud

Rosmana. Iyos (1996). Konsep Dasar Teks Kebahasaan. Purwakarta : UPI Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Jakarta : Depdikbud. Keraf, Gorys. (1994) . Argumentasi dan Narasi . Jakarta : PT. Gramedia

Mansyur. (1998). Strategi Belajar Mengajar, PPG 12170 / 2 SKS / Modul 1-6, Jakarta : Dirjen Pem. Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka.

Malik, Imam . (1999). Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia, Surabaya : Usaha Nasional


(26)

72

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Muedjono, Dimyati, M. (1992) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Depdikbud. Mulyasa. N (2005). Metode Pembelajaran, Jakarta Depdikbud

Nababan. (1993). Metodologi Pengajaran Bahasa, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Nurgiantoro. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Purwanto, Ngalim, (1998) Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Purwanto, Alim, (1997) . Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di SD, Jakarta : PT. Rosda Jaya Putra.

Rustiyah, (1998). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : PT. Rineke Cipta.

Wiriatmaja R. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Program Pasca Sarjana UPI dan PT. Remaja Rosda Karya.

Sudjana .N. (2004). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo

Suhendar dan Supinah, P. (1992) Bahasa Indonesia (Keterampilan Membaca dan

Menulis). Bandung : CV. Pioner Jaya.

Suhardjono. (2004). Strategi Pembelajaran, Bandung : Angkasa

Sumantri, M, Permana J, (1999). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Depdikbud Suparno, Yunus M (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Modul 1-6, Jakarta :

Universitas Terbuka

Suriyadi, (1992). Penilaian Penulisan, Jakarta : Depdikbud

Suryamiharja, (1997). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Djago dan Tarigan, H.G (1990) Teknik Pengajaran Keterampilan

Berbahasa, Bandung : Angkasa

Tarigan Djago, Hidayat Kosadi, Sutawidjaja Alam (1990) Pendidikan Bahasa

Indonesia, Jakarta : Depdikbud.

Tarigan, H.G. (1985) Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung : Angkasa


(27)

72

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Usman, U, Setiawati, S (2001). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


(1)

Eis Karmila, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

maupun pendapat guru yang menggambarkan pembelajaran yang baik dan bermakna. Dalam interprestasi tersebut diharapkan makna yang berarti sebagai bahan untuk kegiatan tindakan-tindakan atau untuk kepentingan peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran menulis pengalaman selanjutnya.


(2)

Eis Karmila, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian tindakan (action

Research) yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Simpangan 01 Kecamatan

Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, tentang peningkatan kemampuan menulis pengalaman dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan siswa Kelas III SDN Simpangan dalam menulis pengalaman sebelum menggunakan metode Field trip belum memuaskan, karena aktivitas pembelajaran masih monoton dan masih didominasi didominasi oleh guru serta belum dapat memberdayakan siswa untuk mengajukan pertanyaan terhadap sesuatu yang belum mereka pahami.

2. Dalam proses pembelajaran menulis pengalaman dengan metode field trip,

meliputi aktivitas guru dan siswa. Aktivitas guru dan siswa dalam penelitian

ini mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. (1) pada Pra Siklus, nilai

rata-rata siswa sebesar 65,82 sedangan siswa yang lulus KKM ada 21 orang dan yang dibawah KKM 24 orang, (2) pada siklus I, nilai rata-rata siswa sebesar 69,20 sedangkan siswa yang lulus KKM ada 38 orang dan yang dibawah KKM 7 orang dan (3) pada siklus II, nilai rata-rata siswa sebesar 72,13 sedangkan siswa yang lulus KKM ada 38 orang dan yang dibawah KKM 1 orang sehingga setiap siklus dalam menulis pengalaman mengalami peningkatan dengan metode field trip.

3. Kemampuan siswa Kelas III SDN Simpangan 01 dalam menulis pengalaman setelah menggunakan metode Field trip mengalami peningkatan yang signifikan. Ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata pada setiap siklus yang terus meningkat. Pada pra siklus ke siklus I kenaikan rata-rata sebesar 3,62 % dan Siklus I ke Siklus II kenaikan rata-rata sebesar 3,70%.

Guru sangat berperan dalam meningkatkan dalam belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran yang menyenangkan pada setiap pembelajaran disertai penggunaan berbagai metode yang bervariasi dan tidak bersifat monoton.


(3)

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, berikut disajikan beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan untuk peningkatan kemampuan menulis dengan menggunakan metode Field trip :

1. Kepada Guru Kelas III Sekolah Dasar

Guru sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode Field trip hendaknya dipergunakan dalam pembelajaran. Untuk menyempurnakan tulisan pengalaman siswa guru kelas III perlu meneruskan bimbingan kepada siswa terutama dalam mempergunakan ejaan dan tanda baca agar siswa dapat mempergunakannya dalam tulisan dengan baik dan benar

2. Kepada Kepala Sekolah

Kepala sekolah agar selalu memotivasi para gauru untuk selalu memperbaiki proses pembelajaran yang dilaksanakan dan memberikan kesempatan belajar kepada guru untuk lebih meningkatkan kualitas melalui pendidikan.

3. Para Pembaca

Agar dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian ini diharapkan akan memberikan peningkatkan mutu, dan efektivitas pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menulis pengalaman di Sekolah Dasar.

4. Untuk Penelitian Selanjutnya

Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengembangkan metode


(4)

Eis Karmila, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S dkk (1993) Bahasa Indonesia I, Jakarta : Depdikbud Akhadiah, S dkk (1992) Bahasa Indonesia II, Jakarta : Depdikbud Akhadiah, S dkk (1993) Bahasa Indonesia III, Jakarta : Depdikbud Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara

... ( 2003 ). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun

2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, Jakarta : PT. Kloang Klede

Putra Timur Bekerja sama dengan Koperasi Primer Praja Mukti I Departemen Dalam Negeri.

Badudu, JS. (1993). Cakrawala Bahasa Indonesia I, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah, (2002). Metode Pembelajaran, Bandung. Angkasa

Departemen Pendidikan Nasional, (2004). Kurikulum 2004, Jakarta : Depdiknas. Furkonul, A, Alwasilah, C. (1996), Pengajaran Bahasa Komunikatif. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya

Iswara Harjasujana (1997) kebahasaan dan membaca dalam Bahasa Indonesia, Jakarta Dekdipbud

Hatimah, Ihat (2000). Strategi dan Metode Pembelajaran, Bandung : CV. ADIRA Ibrahim Syaodih. N (1992). Perencanaan Pengajaran, Jakarta Depdikbud

Rosmana. Iyos (1996). Konsep Dasar Teks Kebahasaan. Purwakarta : UPI Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Jakarta : Depdikbud. Keraf, Gorys. (1994) . Argumentasi dan Narasi . Jakarta : PT. Gramedia

Mansyur. (1998). Strategi Belajar Mengajar, PPG 12170 / 2 SKS / Modul 1-6, Jakarta : Dirjen Pem. Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka.

Malik, Imam . (1999). Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia, Surabaya : Usaha Nasional


(5)

Muedjono, Dimyati, M. (1992) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Depdikbud. Mulyasa. N (2005). Metode Pembelajaran, Jakarta Depdikbud

Nababan. (1993). Metodologi Pengajaran Bahasa, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Nurgiantoro. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Purwanto, Ngalim, (1998) Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Purwanto, Alim, (1997) . Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di SD, Jakarta : PT. Rosda Jaya Putra.

Rustiyah, (1998). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : PT. Rineke Cipta.

Wiriatmaja R. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Program Pasca Sarjana UPI dan PT. Remaja Rosda Karya.

Sudjana .N. (2004). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo

Suhendar dan Supinah, P. (1992) Bahasa Indonesia (Keterampilan Membaca dan

Menulis). Bandung : CV. Pioner Jaya.

Suhardjono. (2004). Strategi Pembelajaran, Bandung : Angkasa

Sumantri, M, Permana J, (1999). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Depdikbud Suparno, Yunus M (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Modul 1-6, Jakarta :

Universitas Terbuka

Suriyadi, (1992). Penilaian Penulisan, Jakarta : Depdikbud

Suryamiharja, (1997). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Djago dan Tarigan, H.G (1990) Teknik Pengajaran Keterampilan

Berbahasa, Bandung : Angkasa

Tarigan Djago, Hidayat Kosadi, Sutawidjaja Alam (1990) Pendidikan Bahasa

Indonesia, Jakarta : Depdikbud.

Tarigan, H.G. (1985) Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung : Angkasa


(6)

Eis Karmila, 2013

Usman, U, Setiawati, S (2001). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Media Benda Replika Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gedongan Tahun 2013/

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Pada Siswa Kelas III SD Negeri Sepat 2

0 1 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Pembelajaran Inquiry Training Siswa Kelas V SDN Negeri Sekarjalak 1 Kecamatan

0 1 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V DENGAN PENDEKATAN KONSTEKSTUAL DI MI NEGERI SROYO, JATEN, KARANGANYAR TAHUN

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BEBAS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Bebas Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Karya Wisata Pada Siswa Kelas V SDN 2 Kayumas, Jatinom, Klat

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Bebas Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Karya Wisata Pada Siswa Kelas V SDN 2 Kayumas, Jatinom, Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 7

IMPLEMENTASI TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN Telajung 01 Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.

0 0 30

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE INISIASI DEBAT PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 BOLON TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA SEKOLAH DASAR.

0 0 15