Efek Pemberian Etanol 40% Paroral Terhadap Ketebalan Lapisan Sel Spermatogenik Tub ulus Seminiferus Tikus Wistar Jantan Dewasa.

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TUBULUS

SEMINIFERUS TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA

Kadek Devi Aninditha Intaran, 2016

Pembimbing I : Hartini Tiono, dr., M.Kes

Pembimbing II : Sugiarto Puradisastra, Dr., dr., M.Kes

Latar Belakang. Minuman beralkohol dikonsumsi di seluruh dunia, namun

alkohol dapat menyebabkan disfungsi kelenjar gonad.

Maksud Penelitian. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui efek

alkohol peroral terhadap penurunan ketebalan lapisan sel spermatogenik tubulus seminiferus.

Metode Penelitian. Sebanyak 28 ekor tikus wistar jantan dengan berat 200

– 250 gram dibagi menjadi 4 kelompok dan diberikan etanol 40% secara peroral. Kelompok kontrol negatif mendapatkan 4 mL akuabidest, E1 diberikan 1 mL etanol, E2 diberikan 2 mL etanol dan E3 diberikan 4 mL etanol. Perlakuan diberikan selama 15 hari. Testis tikus Wistar dibuat preparat untuk diukur ketebalan lapisan sel spermatogenik menggunakan mikroskop, dan dibandingkan antar kelompok. Data diukur secara statistik menggunakan oneway Anova dan

LSD.

Hasil Penelitian. Penurunan ketebalan lapisan sel spermatogenik tubulus

seminiferus kontrol negatif berbeda sangat bermakna (p<0,01) dibandingkan kelompok E1, kelompok E2 dan kelompok E3. Lapisan sel spermatogenik kelompok E1 lebih tebal dibandingkan dengan kelompok E2 (p=0,00) dan kelompok E2 lebih tebal dari kelompok E3 (p=0,008).

Simpulan Penelitian. Etanol 40% dengan dosis 4 mL yang paling banyak

menurunkan ketebalan lapisan sel spermatogenik tubulus seminiferus.

Kata Kunci: etanol 40%, ketebalan lapisan sel spermatogenik tubulus


(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

THE EFFECT OF ETHANOL 40% ORALLY TO THE EPITHELIUM THICKNESS OF SEMINIFEROUS TUBULUS IN MALE WISTAR MICE

Kadek Devi Aninditha Intaran, 2016

1st tutor : Hartini Tiono, dr., M.Kes

2nd tutor : Sugiarto Puradisastra, Dr., dr., M.Kes

Background. Alcoholic beverages are widely consumed throughout the world, but alcohol might induce gonadal dysfunction.

Aim. The study was to find out the effect of oral intake of alcoholic beverage to the decrease of the epithelium thickness in seminiferous tubules.

Methods. As many as 28 male Wistar mice weighing 200 – 250 gram were divided into 4 group and given 40% ethanol solution orally. Negative control animals group received 4 mL of distilled water, E1 received 1 mL ethanol, E2 received 2 ml ethanol and E3 received 4 mL ethanol. The treatments applied in 15 days. Testis was processed into histopathological slides and the epithelium thickness of seminiferous tubules was measured using microscope then compared each groups. The data was statistically analyzed using oneway Anova and LSD.

Result. The decreasing of epithelium thickness in seminiferous tubules in negative control was highly significant difference (p<0,01) compared with group of treatment E1, E2 and E3. The data showed the epithelium thickness in seminiferous tubules of E1 was thicker than E2 (p=0,00) and E2 was thicker than E3 (p=0,008).

Conclusion. 4 mL of ethanol 40% decreases the epithelium thickness in seminiferous tubules the most.


(3)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Testis ... 5

2.1.1 Anatomi Testis ... 5


(4)

Universitas Kristen Maranatha ix

2.1.1.2 Perdarahan Testis ... 6

2.1.3.1 Persarafan Testis ... 6

2.1.2 Histologi Testis ... 6

2.1.2.1 Tubulus Seminiferus ... 7

2.1.2.2 Spermatogenesis ... 8

2.1.2.3 Struktur Spermatozoa ... 10

2.1.3 Fisiologi Testis ... 11

2.2 Alkohol ... 12

2.2.1 Absorbsi dan Ekskresi Alkohol ... 12

2.2.2 Metabolisme Alkohol ... 13

2.3 Hubungan Alkohol dengan Testis ... 14

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 17

3.1.1 Alat Penelitian ... 17

3.1.1.1 Alat Pembuatan Preparat ... 17

3.1.1.2 Alat Penelitian ... 17

3.1.2 Bahan Penelitian... 18

3.1.2.1 Bahan Pembuatan Preparat ... 18

3.1.2.2 Bahan Penelitian ... 19

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

3.3 Persiapan Penelitian ... 19

3.3.1 Persiapan Etanol 40% ... 19

3.3.2 Persiapan Hewan Uji ... 20

3.4 Metode Penelitian... 20

3.4.1 Desain Penelitian ... 20

3.4.2 Variabel Penelitian ... 20

3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 21

3.4.4 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ... 21

3.5 Prosedur Penelitian... 22


(5)

Universitas Kristen Maranatha x

3.5.2 Persyaratan Pengambilan Sampel ... 23

3.5.3 Fiksasi ... 23

3.5.4 Proses Pembuatan Preparat Histopatologik ... 23

3.6 Metode Analisis ... 26

3.6.1 Analisis Gambaran Ketebalan Sel Spermatogenik ... 26

3.6.2 Metode Analisis Data ... 26

3.6.3 Hipotesis Statistik ... 26

3.6.4 Kriteria Uji ... 27

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 28

4.2 Pembahasan ... 31

4.3 Uji Hipotesis ... 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 34

5.1.1 Simpulan Tambahan ... 34

5.2 Saran ... 34

5.2.1 Saran Penelitian ... 34

5.2.2 Saran Praktis ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN ... 38


(6)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Ukuran Ketebalan Lapisan Sel Spermatogenik Tubulus Seminiferus pada Setiap Kelompok Perlakuan ... 29 Tabel 4.2 Hasil Uji LSD terhadap Ketebalan Lapisan Sel Spermatogenik ... 30


(7)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Testis ... 5

Gambar 2.2 Histologi Testis ... 7

Gambar 2.3 Tubulus Seminiferus ... 8

Gambar 2.4 Tahap-Tahap Spermatogenesis ... 9

Gambar 2.5 Bagian Spermatozoa ... 10

Gambar 2.6 Pengaturan Umpan Balik Aksis Hipotalamus – Hipofisis Anterior- Testis pada Sistem Reproduksi Laki-Laki ... 11


(8)

Universitas Kristen Maranatha xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 37

Lampiran 2 Konversi Dosis Perhitungan Dosis Etanol 40% dari Manusia ke Tikus ... 38

Lampiran 3 Hasil Pengukuran Ketebalan Lapisan Sel Spermatogenik ... 39

Lampiran 4 Statistik Penelitian ... 40


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Alkohol adalah zat psikoaktif yang bersifat ketergantungan yang telah banyak digunakan dalam banyak budaya selama berabad-abad. Dua jenis alkohol yang dikenal masyarakat adalah etanol dan metanol. Etanol atau etil alkohol adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna dan merupakan jenis alkohol yang dikonsumi oleh masyarakat (Menteri Perdagangan Republik Indonesia, 2014).

Konsumsi dan masalah akibat alkohol bervariasi di seluruh dunia, tetapi penyakit dan kematian akibat alkohol tetap signifikan di banyak negara. Saat ini sudah beragam minuman beralkohol yang dikonsumsi manusia. Menurut penelitian, jenis alkohol yang di konsumsi terbanyak oleh penduduk laki-laki berusia 15 tahun ke atas di indonesia adalah bir 24,7%; likuor (whiskey, vodka, dll) 9,7%; wine 22,5% dan alkohol tradisional 43,l% (Suhardi, 2007). Jumlah peminum alkohol di Indonesia adalah 4,9% pada laki-laki dan 0,3% pada perempuan dari 660.349 individu berumur 15 tahun ke atas (Suhardi, 2007). Terbukti bahwa alkohol sudah menjadi bagian dari kehidupan orang sehari-hari, bila dilihat dari jumlah konsumsi alkohol yang sangat tinggi.

Penggunaan alkohol dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan dan merupakan faktor risiko bagi berbagai macam penyakit, menimbulkan kecacatan, merusak organ-organ, bahkan dapat menimbulkan kematian (WHO, 2014). Alkohol menyebabkan 3,3 juta kematian, atau 5,9% kematian di dunia disebabkan oleh konsumsi alkohol (WHO, 2014). Salah satu organ yang mengalami kerusakan akibat penggunaan alkohol berlebih adalah testis. Alkohol menyebabkan penekanan fungsi organ reproduksi dan dianggap sebagai salah satu penyebab penurunan kualitas sperma. Testis adalah organ reproduksi laki-laki yang berfungsi untuk spermatogenesis. Konsumsi alkohol


(10)

Universitas Kristen Maranatha 2

pada laki-laki dapat menyebabkan penurunan jumlah testosteron pada plasma darah, penurunan kualitas cairan semen, penurunan jumlah, motilitas, dan kualitas sperma, abnormalitas morfologi sperma, dan atrofi testis yang dapat menyebabkan infertilitas dan penurunan ciri seksual sekunder laki-laki (Dosumu, 2014).

Menurut penelitian Christianto Adhy Nugroho dari Universitas Widya Mandala Madiun tahun 2009 pada mencit yang diberi alkohol 40% dengan dosis 0,1 ml; 0,2 ml; dan 0,3 ml selama 30 hari dapat menyebabkan penurunan jumlah lapisan sel spermatogenik. Selain itu, penelitian Dosomu, Osinubi dan Duru dari Fakultas Kedokteran Universitas Lagos Nigeria tahun 2014 juga menunjukkan hasil yang sama, yaitu terdapat penurunan jumlah sel spermatogenik, hiposelularitas di interstitium, pelebaran lumen, atrofi tubulus pada tikus yang diberikan alkohol 30% dengan dosis 7ml/kgBB setiap hari selama 3 kali seminggu dalam waktu 2, 4 dan 8 minggu. Hal diatas mendorong peneliti untuk melakukan penelitan tentang pengaruh etanol 40% terhadap ketebalan lapisan sel spermatogenik tubulus seminiferus pada tikus dengan dosis minimal rata-rata yang dikonsumsi oleh pria dewasa.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah etanol 40% peroral menurunkan ketebalan lapisan sel spermatogenik tubulus seminiferus.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh etanol 40% terhadap ketebalan lapisan sel spermatogenik tubulus seminiferus tikus.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3

mengkonsumsi alkohol, khususnya efek terhadap organ testis dengan menilai ketebalan lapisan spermatogenik tubulus seminiferus tikus.

Manfaat praktis adalah untuk memberi informasi kepada para pembaca terutama yang mengonsumsi minuman keras tentang efek yang dapat ditimbulkan alkohol pada organ testis.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Alkohol akan menyebabkan peningkatan konversi testosteron menjadi estrogen melalui proses aromatisasi. Peningkatan estrogen akan mengganggu produksi normal dari testosteron dan menyebabkan berkurangnya sinyal yang dikirim ke kelenjar hipofisis yang menyebabkan berkurangnya sekresi Luteinizing Hormone (LH). Pada akhirnya, hal ini akan menyebabkan penurunan produksi testosteron di gonad (Schattman, et al., 2015).

Alkohol dapat merusak sel leydig yang berfungsi untuk produksi dan sekresi testosteron, sehingga menyebabkan penurunan kadar testosteron. Testosteron berfungsi dalam proses pematangan sperma pada spermatogenesis (Emanuele & Emanuele, 1998). Alkohol juga mengganggu regulasi Hypothalamic-Pituitary-Gonadal axis (HPG axis) dan mengakibatkan penurunan sekresi dan kadar

Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) (Plessis, et al., 2014). Alkohol dapat mengganggu fungsi dari reseptor Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) atau mengganggu interaksi reseptor dengan GnRH yang pada akhirnya akan mengurangi pelepasan LH (Emanuele & Emanuele, 1998). LH berfungsi untuk merangsang sel leydig untuk menghasilkan testosteron (Hall & Guyton, 2014). Alkohol juga menyebabkan penurunan kadar FSH di dalam darah. FSH mempengaruhi aktivitas sel sertoli yang mengatur maturasi dan pematangan sel sperma. Alkohol juga menyebabkan kerusakan pada fungsi sel sertoli dengan menyebabkan kerusakan pada protein yang dihasilkan oleh sel


(12)

Universitas Kristen Maranatha 4

sertoli yang dibutuhkan untuk produksi sel sperma (Emanuele & Emanuele, 1998).

Alkohol juga dapat menyebabkan kerusakan membran testis karena pada membran testis terdapat polyenoic fats acids, sehingga rawan terhadap terjadinya peroksidase lipid. Peroksidase lipid dapat menyebabkan disfungsi gonad (Plessis,

et al., 2014).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Pemberian etanol 40% peroral menurunkan ketebalan lapisan sel spermatogenik tubulus seminiferus.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 34

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pemberian etanol 40% peroral menurunkan ketebalan lapisan sel spermatogenik tubulus seminiferus.

5.1.1 Simpulan Tambahan

Rerata penurunan ketebalan lapisan sel spermatogenik tubulus seminiferus dengan dosis 4 mL lebih tipis dari pada dosis 1 mL dan 2 mL. Dan penurunan ketebalan sel spermatogenik pada dosis 2 mL lebih tipis dibandingkan dengan penurunan ketebalan sel spermatogenik pada dosis 1 mL.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Penelitian

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efek etanol terhadap jumlah sel spermatozoa, kadar testosteron pada plasma, diameter lumen tubulus seminiferus, dan berat testis tikus.

5.2.2 Saran Praktis


(14)

i

EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL

TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL

SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS

TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

KADEK DEVI ANINDITHA INTARAN

1310216

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(15)

Universitas Kristen Maranatha vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini, sehingga segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Pemberian Etanol 40% Peroral terhadap Ketebalan Lapisan Sel Spermatogenik Tubulus Seminiferus Tikus Wistar Jantan Dewasa” dapat selesai dengan cepat dan tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini tak jarang dijumpai adanya halangan maupun kesulitan, namun dengan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Hartini Tiono, dr., M.Kes selaku pembimbing pertama yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Sugiarto Puradisastra, Dr., dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepadaa penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Kepala bagian Laboratorium Farmakologi Klinik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

4. Bapak Mumuh Muhidin selaku staf Laboratorium Farmakologi Klinik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, yang selalu membantu penulis selama penelitian berlangsung.


(16)

Universitas Kristen Maranatha vii

5. Bapak Nanang selaku staf Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, yang selalu membantu penulis selama penelitian berlangsung.

6. Kedua orang tua dan saudara kandung saya untuk segenap doa, perhatian, dukungan, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Teman seperjuangan penulis dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah, DJAZ dan Mella Venia yang telah saling membantu, memberi semangat dan bekerjasama selama melaksanakan penelitian ini. Terima kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini.

8. Sahabat–sahabat penulis, Steven Lie, Zeni Vania, Asih Kurnia, Jesica Rachel, Fransiska Setianingsih, Yuliani Cittasanti, Melvi Yovianti, Patricia Helena, Janice Setiawan, Jessica Natasya, Karina Kristie, Benediktus Kevin Andrien, Shandi Asmara dan pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu atas perhatian, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kelak dapat dilakukan penelitian yang lebih baik.

Akhir kata, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri, dan tentunya akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, Oktober 2016


(17)

Universitas Kristen Maranatha 35

DAFTAR PUSTAKA

Alcohol.org.nz. (n.d.). Retrieved January 2016, 2016, from What happens when you drink alcohol?: http://alcohol.org.nz/alcohol-its-effects/about-alcohol/what-happens-when-you-drink-alcohol

Brick, J. (2005). Intoxikon International Alcohol and Drug Studies. Retrieved

Agustus 2, 2016, from

http://www.neurosoup.com/pdf/alcoholpharmacolgy.pdf

Dosumu, O., & Osinubi, A. (2014, March). Alcohol induced testicular damage: Can abstinence equal recovery? Middle East Fertility Society Journal.

Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchell, A. W. (2014). Gray Dasar-Dasar Anatomi. Singapura: Elsevier.

El-Sokkary, G. H. (2001). Quantitative Study on the Effects of Chronic Ethanol Administration on the Testis of Adult Male Rat.

Emanuele, M. A., & Emanuele, N. (n.d.). Alcohol and the Male Reproductive System. Retrieved from National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism: http://pubs.niaaa.nih.gov/publications/arh25-4/282-287.htm

Emanuele, M. A., & Emanuele, N. V. (1998). Alcohol’s Effects on Male

Reproduction.

Eroschenko, V. P. (2008). Atlas Histologi DiFiore (Vol. 11). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Fawcett, D. W. (2002). Buku Ajar Histologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Gartner, L. P., & Hiatt, J. L. (1997). Color Textbook of Histology. USA: Saunders Company.

Gilman, A. G., Nies, A. S., Rall, T. W., & Taylor, P. (1991). The Pharmacological Basis of Therapeutics (8 ed.). Singapore: McGraw Hill.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 36

Hanson, D. J. (2013). Historical evolution of alcohol consumption in society. Retrieved January 24, 2016, from Oxford Scholarship Online: http://www.oxfordscholarship.com/view/10.1093/acprof:oso/97801996557 86.001.0001/acprof-9780199655786-chapter-01

Menteri Perdagangan Republik Indonesia. (2014, April 11). kemendag.co.id. Retrieved Agustus 18, 2016, from Peraturan Mentri Perdagangan RI No.20/MDAG/PER/4/2014:

http://www.kemendag.go.id/files/regulasi/2014/04/11/20m-dagper42014-id-1398307202.pdf

Mercola, D. (n.d.). What Happens to Your Body When You Drink Too Much Alcohol? Retrieved januari 22, 2016, from Mercola.com: http://articles.mercola.com/alcohol-poisoning.aspx

Nugroho, A. C. (2009). Pengaruh Minuman Beralkohol terhadap Jumlah Lapisan Sel Spermatogenik dan Berat Vesikula Seminalis Mencit. 6-7.

Plessis, S. S., Agarwal, A., & Sabanegh Jr., E. S. (2014). Male Infertility: A Complete Guide to Lifestyle and Environmental Factors. New York: Springer.

Schattman, G. L., Esteves, S. C., & Agarwal, A. (2015). Unexplained Infertility: Pathophysiology, Evaluation and Treatment. New York: Springer.

Stoker, H. S. (2014). General, Organic & Biological Chemistry. USA: Cengage Learning.

Suhardi. (2007). Preferensi Peminum Alkohol di Indonesia menurut Riskesdas 2007. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik.

Wade, L. G. (2008). Encyclopedia Britanica. Retrieved Agustus 2, 2016, from https://www.britannica.com/science/alcohol#toc277677

WHO. (2014). Global status report on alcohol and health 2014.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Indonesia: Elsevier.

Young, B., Lowe, J. S., Stevens, A., & Heath, J. W. (2006). Wheater's Functional Histology A Text and Colour Atlas (5th ed.). UK: Elsevier.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 37

Zakhari, S. (2006). Alcohol Metabolism Part I: Mechanisms of Action. 29.


(1)

i

EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL

TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL

SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS

TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

KADEK DEVI ANINDITHA INTARAN

1310216

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(2)

Universitas Kristen Maranatha vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini, sehingga segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Pemberian Etanol 40% Peroral terhadap Ketebalan Lapisan Sel Spermatogenik Tubulus Seminiferus Tikus Wistar Jantan Dewasa” dapat selesai dengan cepat dan tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini tak jarang dijumpai adanya halangan maupun kesulitan, namun dengan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Hartini Tiono, dr., M.Kes selaku pembimbing pertama yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Sugiarto Puradisastra, Dr., dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepadaa penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Kepala bagian Laboratorium Farmakologi Klinik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

4. Bapak Mumuh Muhidin selaku staf Laboratorium Farmakologi Klinik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, yang selalu membantu penulis selama penelitian berlangsung.


(3)

Universitas Kristen Maranatha vii

5. Bapak Nanang selaku staf Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, yang selalu membantu penulis selama penelitian berlangsung.

6. Kedua orang tua dan saudara kandung saya untuk segenap doa, perhatian, dukungan, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Teman seperjuangan penulis dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah, DJAZ dan Mella Venia yang telah saling membantu, memberi semangat dan bekerjasama selama melaksanakan penelitian ini. Terima kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini.

8. Sahabat–sahabat penulis, Steven Lie, Zeni Vania, Asih Kurnia, Jesica Rachel, Fransiska Setianingsih, Yuliani Cittasanti, Melvi Yovianti, Patricia Helena, Janice Setiawan, Jessica Natasya, Karina Kristie, Benediktus Kevin Andrien, Shandi Asmara dan pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu atas perhatian, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kelak dapat dilakukan penelitian yang lebih baik.

Akhir kata, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri, dan tentunya akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, Oktober 2016


(4)

Universitas Kristen Maranatha 35

DAFTAR PUSTAKA

Alcohol.org.nz. (n.d.). Retrieved January 2016, 2016, from What happens when

you drink alcohol?:

http://alcohol.org.nz/alcohol-its-effects/about-alcohol/what-happens-when-you-drink-alcohol

Brick, J. (2005). Intoxikon International Alcohol and Drug Studies. Retrieved

Agustus 2, 2016, from

http://www.neurosoup.com/pdf/alcoholpharmacolgy.pdf

Dosumu, O., & Osinubi, A. (2014, March). Alcohol induced testicular damage: Can abstinence equal recovery? Middle East Fertility Society Journal. Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchell, A. W. (2014). Gray Dasar-Dasar

Anatomi. Singapura: Elsevier.

El-Sokkary, G. H. (2001). Quantitative Study on the Effects of Chronic Ethanol Administration on the Testis of Adult Male Rat.

Emanuele, M. A., & Emanuele, N. (n.d.). Alcohol and the Male Reproductive

System. Retrieved from National Institute on Alcohol Abuse and

Alcoholism: http://pubs.niaaa.nih.gov/publications/arh25-4/282-287.htm Emanuele, M. A., & Emanuele, N. V. (1998). Alcohol’s Effects on Male

Reproduction.

Eroschenko, V. P. (2008). Atlas Histologi DiFiore (Vol. 11). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Fawcett, D. W. (2002). Buku Ajar Histologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Gartner, L. P., & Hiatt, J. L. (1997). Color Textbook of Histology. USA: Saunders Company.

Gilman, A. G., Nies, A. S., Rall, T. W., & Taylor, P. (1991). The

Pharmacological Basis of Therapeutics (8 ed.). Singapore: McGraw Hill.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 36

Hanson, D. J. (2013). Historical evolution of alcohol consumption in society. Retrieved January 24, 2016, from Oxford Scholarship Online: http://www.oxfordscholarship.com/view/10.1093/acprof:oso/97801996557 86.001.0001/acprof-9780199655786-chapter-01

Menteri Perdagangan Republik Indonesia. (2014, April 11). kemendag.co.id. Retrieved Agustus 18, 2016, from Peraturan Mentri Perdagangan RI

No.20/MDAG/PER/4/2014:

http://www.kemendag.go.id/files/regulasi/2014/04/11/20m-dagper42014-id-1398307202.pdf

Mercola, D. (n.d.). What Happens to Your Body When You Drink Too Much

Alcohol? Retrieved januari 22, 2016, from Mercola.com:

http://articles.mercola.com/alcohol-poisoning.aspx

Nugroho, A. C. (2009). Pengaruh Minuman Beralkohol terhadap Jumlah Lapisan

Sel Spermatogenik dan Berat Vesikula Seminalis Mencit. 6-7.

Plessis, S. S., Agarwal, A., & Sabanegh Jr., E. S. (2014). Male Infertility: A

Complete Guide to Lifestyle and Environmental Factors. New York:

Springer.

Schattman, G. L., Esteves, S. C., & Agarwal, A. (2015). Unexplained Infertility:

Pathophysiology, Evaluation and Treatment. New York: Springer.

Stoker, H. S. (2014). General, Organic & Biological Chemistry. USA: Cengage Learning.

Suhardi. (2007). Preferensi Peminum Alkohol di Indonesia menurut Riskesdas

2007. Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik.

Wade, L. G. (2008). Encyclopedia Britanica. Retrieved Agustus 2, 2016, from https://www.britannica.com/science/alcohol#toc277677

WHO. (2014). Global status report on alcohol and health 2014.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Indonesia: Elsevier.

Young, B., Lowe, J. S., Stevens, A., & Heath, J. W. (2006). Wheater's Functional


(6)

Universitas Kristen Maranatha 37

Zakhari, S. (2006). Alcohol Metabolism Part I: Mechanisms of Action. 29. Zakhari, S. (2006). Alcohol, Tobacco and Cancer. Switzerland: Karger.