Efek Pemberian Etanol 40% Paroral Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Wistar Jantan Dewasa.

(1)

ABSTRAK

EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PER ORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN

DEWASA

Zeni Vania, 2016

Pembimbing I : Hartini Tiono, dr., M.Kes.

Pembimbing II : Roro Wahyudianingsih, dr., Sp.PA.

Latar Belakang. Minuman beralkohol dikonsumsi di seluruh dunia, namun alkohol dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Maksud Penelitian. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui efek alkohol per oral terhadap gambaran histopatologi ginjal.

Metode Penelitian. Metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sebanyak 28 ekor tikus wistar jantan dengan berat 200–250 gram dibagi menjadi 4 kelompok dan diberikan etanol 40% secara per oral. Kelompok kontrol negatif mendapatkan 4 mL akuabidest, E1 diberikan 1 mL etanol, E2 diberikan 2 mL etanol dan E3 diberikan 4 mL etanol. Perlakuan diberikan satu kali per hari selama 15 hari. Ginjal tikus Wistar dibuat preparat untuk dilihat gambaran histopatologinya menggunakan mikroskop, dan dibandingkan antar kelompok.

Hasil Penelitian. Seiring meningkatnya konsumsi etanol 40% terjadi peningkatan bengkak keruh pada tubulus proksimal, peningkatan jumlah sel radang pada ginjal dan perdarahan interstitial ginjal, dimana terjadi pembesaran glomerulus ringan pada perlakuan E1 sedangkan terjadi peningkatan jumlah atrofi ginjal pada perlakuan E2 dan E3.

Simpulan Penelitian. Pemberian etanol 40% per oral menyebabkan perubahan pada gambaran histopatologi ginjal tikus Wistar jantan dewasa. Perubahan yang ditemukan antara lain degenerasi bengkak keruh tubulus proksimal, pembesaran glomerulus, atrofi glomerulus, sel radang interstitial dan pendarahan interstitial.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF 40% ALCOHOL ADMINISTRATION ORALLY TOWARDS KIDNEY HISTOPATHOLOGY IMAGING

IN MALE WISTAR MICE

Zeni Vania, 2016

Tutor I : Hartini Tiono, dr., M.Kes.

Tutor II : Roro Wahyudianingsih, dr., Sp.PA.

Background.Alcoholic beverages are widely consumed throughout the world, but alcohol might induce kidney damage.

Objective. The study was to find out the effect of oral intake of alcoholic beverage to the kidney histopathological features.

Methods.Research methods using descriptive with a completely randomized design (CRD).As many as 28 male Wistar mice weighing 200250 gram were divided into 4 group and given 40% ethanol solution orally. Negative control animals group received 4 mL of distilled water, E1 received 1 mL ethanol, E2 received 2 ml ethanol and E3 received 4 mL ethanol. The treatments applied once a day in 15 days. Kidney was processed into histopathological slides and viewed with microscope then compared each groups.

Result.Along with increased consumption of ethanol 40%, there were an increase cloudy swelling of proximal tubulus, the number of kidney inflammatory cells, and there were renal interstitial haemorrhage, where mild glomerular enlargement on E1 treatment occurs while renal atrophy were founded in the treatment of E2 and E3.

Conclusion.The ethanol 40% orally caused changes in renal histopathological features of an adult male Wistar mice. Changes were cloudy swelling of proximal tubulus, enlargement of the glomerulus, glomerular atrophy, interstitial

inflammatory cells and interstitial hemorrhage.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1 Ginjal ... 5

2.1.1 Anatomi Ginjal ... 5

2.1.2 Peredaran Darah Ginjal... 7

2.1.3 Histologi Ginjal... 8

2.1.4 Fisiologi Ginjal ... 11

2.2 Alkohol ... 13


(4)

2.2.2 Absorbsi dan Ekskresi Alkohol ... 14

2.2.3 Metabolisme Alkohol ... 14

2.3 Hubungan Alkohol dengan Ginjal... 16

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 17

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 17

3.1.1 Alat Penelitian... 17

3.1.2 Bahan Penelitian ... 18

3.2 Persiapan Penelitian ... 19

3.2.1 Persiapan etanol 40%... 19

3.2.2 Persiapan Hewan Uji ... 19

3.3 Metode Penelitian... 19

3.3.1 Desain Penelitian ... 19

3.3.2 Variabel Penelitian... 20

3.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 20

3.3.4 Perhitungan Besar Sampel ... 23

3.4 Prosedur Penelitian... 24

3.4.1 Pelaksanaan Penelitian... 24

3.4.2 Persyaratan Pengambilan Sampel ... 25

3.4.3 Fiksasi ... 25

3.4.4 Proses Pembuatan Preparat Histopatologik ... 25

3.5 Metode Penelitian... 27

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Hasil Penelitian... 29

4.1.1 Bengkak Keruh pada Tubulus Proksimal ... 29

4.1.2 Pembesaran Glomerulus Ginjal ... 30

4.1.3 Atrofi Glomerulus Ginjal... 31

4.1.4 Pendarahan Interstitial Ginjal ... 31

4.1.5 Sebukan Sel Radang Interstitial ... 32


(5)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 34

5.1 Simpulan... 34

5.2 Saran ... 34

5.2.1 Saran Penelitian ... 34

5.2.2 Saran Praktis ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN... 35


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Bengkak Keruh pada Tubulus Proksimal ... 27

Tabel 4.2 Pembesaran Glomerulus Ginjal ... 28

Tabel 4.3 Atrofi Glomerulus Ginjal ... 29

Tabel 4.4 Pendaharan Interstitial Ginjal ... 29


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Ginjal ... 7

Gambar 2.2 Nefron Ginjal ... 9

Gambar 2.3 Histologik Ginjal ... 11

Gambar 2.4 Nefron ginjal ... 13


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Etik Penelitian... 36 Lampiran 2 Konversi Dosis Perhitungan Dosis Alkohol 40% dari Manusia ke

Tikus ... 37 Lampiran 3 Hasil Pengamatan Histopatologik Ginjal Tikus Wistar Jantan Dewasa

... 38 Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian... 40 Lampiran 5 Gambaran Histopatologik Ginjal pada Kelompok Perlakuan ... 42


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minuman beralkohol saat ini sudah dikenali oleh masyarakat Indonesia. Di beberapa negara, minuman beralkohol bahkan sudah menjadi kebudayaan. Alkohol terdiri dari beberapa jenis dan yang paling sering dipakai untuk bahan dasar campuran makanan dan minuman ialah etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Saat ini sudah banyak jenis minuman beralkohol yang dikonsumsi manusia, seperti: wisky, vodca, gin, rum, wine,bir, brendi, dan lain-lain (Suhardi, 2007). Masing-masing negara mempunyai kebiasaan yang berbeda dalam mengonsumsi alkohol, baik jumlah, jenis, serta situasi saat minuman tersebut dikonsumsi (Dewi, 2013).

Minuman beralkohol banyak menimbulkan masalah, baik masalah sosial maupun masalah kesehatan (Leavell, 1958). Data WHO memperkirakan saat ini jumlah pecandu alkohol di seluruh dunia mencapai 64 juta orang, dengan angka ketergantungan yang berbeda di setiap negara. Di Indonesia, Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkirakan ada 3,2 juta orang di Indonesia yang menggunakan NAPZA di antaranya 4,6% adalah peminum alkohol (Prmob, 2013). Kadar etanol dalam minuman keras dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.86/Menkes/Per/IV/1977, golongan A dengan kadar etanol 1 5%, golongan B dengan kadar etanol lebih dari 5 20%, golongan C dengan kadar etanol lebih dari 20 55%. Minuman beralkohol yang digolongkan sebagai minuman keras umumnya mempunyai kadar alkohol diatas 5% (KemenKes, 1997).

Alkohol jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus akan mempunyai efek toksik terhadap tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung (Panjaitan, 2003). Salah satu dampak dari konsumsi alkohol berlebihan adalah meningkatnya risiko gagal ginjal karena reaksi kimia senyawa tersebut menyebabkan gangguan fungsi dan kematian sel (nekrosis) pada sel tubulus proksimal. Berdasarkan


(10)

penelitian Gunawan (2010), pada hewan percobaan tikus putih galur Wistar, yang diberi alkohol 20%, 30%, 40% dan 50% sebanyak 2ml/hari selama 15 hari, ditemukan nekrosis sel tubulus proksimal ginjal. Selain dapat mengubah struktur dan fungsi ginjal, alkohol juga merusak kemampuan ginjal untuk mengatur cairan dan elektrolit dalam tubuh, sehingga fungsi dari ginjal akan terganggu dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya (Gunawan, 2010).

Minuman beralkohol dan penyalahgunaannya sudah diketahui secara umum. Namun perlu diteliti lebih lanjut adakah pengaruh jumlah alkohol yang diminum dengan persentase dan lama konsumsi yang sama, dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh khususnya ginjal. Sehingga berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh minuman beralkohol terhadap ginjal.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah etanol 40% yang diberikan selama 15 hari dapat menyebabkan perubahan histopatologik ginjal dengan melihat adanya degenerasi bengkak keruh tubulus kontortus proksimal, pembesaran glomerulus, atrofi glomerulus, sebukan sel radang interstitial dan pendarahan interstitial ginjal tikus Wistar jantan dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui efek penggunaan etanol 40% peroral dengan jangka waktu singkat terhadap ginjal.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek konsumsi etanol 40% dalam waktu yang singkat terhadap gambaran histopatologik ginjal.


(11)

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis adalah menambah pengetahuan dan wawasan tentang efek mengonsumsi alkohol, khususnya efek terhadap organ ginjal.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca terutama yang mengonsumsi minuman beralkohol tentang efek yang dapat ditimbulkan pada organ ginjal.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Jalur utama metabolisme alkohol melibatkan enzim alkohol dehidrogenase (ADH) yang terjadi di dalam hepar. Metabolisme alkohol oleh ADH akan menghasilkan asetaldehid yang merupakan produk reaktif dan beracun, yang kemudian di dalam mitokondria akan diubah menjadi asam asetat (Zakhari, 2006). Jalur metabolisme lainnya adalah sistem oksidasi etanol mikrosom (SOEM) yang akan teraktivasi bila mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang dan jumlah yang banyak. Namun pada jalur ini, terjadi reaksi oksidasi yang menghasilkan molekul tidak stabil yaitu radikal bebas (Robbins, Cotran, & Kumar, 2013).

Alkohol disekresi secara aktif dari darah ke urin kemudian diakumulasi di dalam tubulus proksimal. Sebagai akibat dari proses tersebut, alkohol akan terakumulasi di ginjal dan menyebabkan kerusakan bagi ginjal, terutama di tubulus ginjal karena pada tubulus ginjal merupakan tempat terjadinya proses reabsorpsi dan ekskresi dari zat-zat toksik tersebut (Adleend, 2015). Zat toksik yang terlalu banyak berada di dalam ginjal mengakibatkan kerusakan sel, seperti infiltrasi sel


(12)

radang, bengkak keruh sel tubulus, atrofi ginjal, dan perdarahan (Adleend, 2015). Pembengkakan glomerulus terjadi karena adanya proliferasi endotel dan infiltrasi sel-sel leukosit karena kompleks imun yang mengendap akibat respon peradangan (Nurdiniyah & Nazaruddin, 2015). Kerusakan glomerulus yang parah dapat mengganggu sistem vaskular peritubular dan berpotensi untuk mengalirkan zat toksik ke tubulus, sebaliknya kerusakan yang parah pada tubulus akibat peningkatan tekanan intra glomerulus dapat menyebabkan atrofi glomerulus (Nurdiniyah & Nazaruddin, 2015).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis pada penelitian ini adalah etanol 40% yang diberikan selama 15 hari dapat menyebabkan degenerasi bengkak keruh tubulus kontortus proksimal, pembesaran glomerulus, atrofi glomerulus, sebukan sel radang interstitial dan pendarahan interstitial ginjal tikus Wistar jantan dewasa.


(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pemberian etanol 40% menyebabkan perubahan gambaran histopatologik ginjal tikusWistarjantan dewasa, berupa:

Degenerasi bengkak keruh tubulus proksimal Pembesaran glomerulus

Atrofi glomerulus

Sebukan sel radang interstitial Pendarahan interstitial

5.2 Saran

5.2.1 Saran Penelitian

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan:

Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui zat yang dapat mencegah atau menghambat kerusakan yang ditimbulkan oleh etanol terhadap organ ginjal. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis, konsentrasi etanol, dan lama pemberian yang berbeda untuk mengetahui efek minimal terhadap kerusakan ginjal.

5.2.2 Saran Praktis

Diharapkan masyarakat menjauhi konsumsi alkohol dalam kehidupan sehari-hari.


(14)

EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PER ORAL

TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL

TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Zeni Vania Puspandari Soeratman 1310020

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Pemberian Etanol 40% per Oral Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal TikusWistarJantan Dewasa” ini.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Universitas Kristen Maranatha. Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini tak jarang dijumpai adanya halangan maupun kesulitan, namun dengan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Hartini Tiono, M.Kes. selaku pembimbing pertama yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. dr. Roro Wahyudianingsih, Sp.PA. sebagai Pembimbing Kedua yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Pak Mumu, selaku staf di bagian Farmakologi Rumah Sakit Hasan Sadikin; dan Pak Nanang, selaku staf di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Hasan Sadikin, yang telah membantu penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Kedua orang tua dan saudara kandung saya untuk dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

5. Teman seperjuangan penulis dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah, DJAZ dan Mellavenia yang telah saling membantu, memberi semangat dan


(16)

bekerjasama selama melaksanakan penelitian ini. Terima kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini.

6. Sahabat–sahabat penulis, Devi Aninditha, Asih Kurnia, Jesica Rachel, Fransiska Setianingsih, Yuliani Cittasanti, Melvi Yovianti, Patricia Helena, Janice Setiawan, Jessica Natasya, Karina Kristie, Benediktus Kevin Andrien, Shandi Asmara, M Gumelar Arafah, Danny R. Garna dan pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu atas perhatian, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kelak dapat dilakukan penelitian yang lebih baik.

Akhir kata, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri, dan tentunya akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, Oktober 2016


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Adleend. (2015). Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih Setelah Pemberian Meloxicam Dosis Toksik.

Alcohol.org.nz. (2016, January). Dipetik January 16, 2016, dari http://alcohol.org.nz/alcohol-its-effect/about-alcohol/what-happens-when-you-drink-alcohol

Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anggriani, Y. D. (2008). Pengaruh Pemberian Teh Kombucha Dosis Bertingkat Per Oral terhadap Gambaran Histologi Ginjal Mencit. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Boggan, B. (2003). Alcohol, Chemistry and You.Effects of Ethyl Alcohol on Organ Function.

Darmono. (2000). Toksisitas Alkohol. Diambil kembali dari http://www.geocities.com/kuliahfarm/farmasi_forensik/alkohol.doc

Dasgupta, A. (2011). How Alcohol Affects Your Body and Mind.The Science of Drinking.

Dewi, A. K. (2013). Gambaran Mikroskopis Ginjal Tikus Putih (Rattus sp.) Jantan Dewasa Setelah Pemberian Etanol Kronis. 33-36.

Dewi, Ayu Kasmita; Suarni, Ni Made Rai; Suaniti, Ni Made. (2013). gamabaran mikroskopis ginjal tikus putih (Rattus sp.) jantan dewasa setelah pemberian etanol kronis.16.

Dorland, N. (2002).Kamus Kedokteran Dorland(29 ed.). Jakarta: EGC. Eroschenko, V. P. (2010).Atlas Histologi diFiore(11 ed.). Jakarta: EGC.

Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. (1982). Kimia Organik.(A. H. Pudjaatmaka, Penerj.) Jakarta: Erlangga.

Gunawan. (2010). Pengaruh Pemberian Alkohol Terhadap Derajat Nekrosis Ginjal Tikus Putih Galur Wistar.Perpustakaan Univeristas Islam Sultan Agung.


(18)

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2014). Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (12 ed.). (M. D. Widjajakusumah, & A. Tanzil, Penyunt.) Jakarta: Elsevier.

Jubb, K., & Kennedy, P. C. (1970).Pathology of Domestic Animals (2 ed.). New York: Academic Press.

Leavell, H. (1958). Preventive Medicine for the Doctor in his Community. New York: Mc Graw Hill Book Company Inc.

Mescher, A. (2010).Junqueira's Basic Histology.McGraw-Hill Companies. Muntiha, M. (2001). Teknik Pembuatan Preparat Histopatologi dari Jaringan

Hewan dengan Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (H&E). Bogor: Temu Teknis Fungsional Non Peneliti.

Nurdiniyah, & Nazaruddin. (2015). Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Jaloh Terhadap Gambaran Mikroskopis Ginjal Tikus Putih yang Diinfeksi.

Jurnal Medika Veterinaria, 91.

Panjaitan, R. (2003). Bahaya Gagal Hamil yang Diakibatkan Minuman Beralkohol.

Program Pasca Sarjana IPB Bogor.

Prmob. (2013). Menggapa konsumsi alkohol dilarang dalam islam. Dipetik april 18, 2016, dari http://id.prmob.net/alkoholisme/alkohol/alkohol-keracunan-9093.html

Ressang, A. A. (1984).Patologi Khusus Veteriner.Denapasar: Percetakan Bali. Robbins, S., Cotran, R., & Kumar, V. (2013).Buku Ajar Patologi(7th ed., Vol. II).

Jakarta: EGC.

Spector, W. G., & Spector, T. D. (1989).An Introduction to General Pathology(3 ed.). (N. S. Soetipo, Haryoso, A. Hana, & P. Astuti, Penerj.) Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suhardi. (2007). Preferensi Peminum Alkohol di Indonesia menurut Riskesdas 2007.Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik. WHO. (2014). Global status report on alcohol and health. Switzerland: WHO

publication.

Wibowo, D., & Paryana, W. (2009).Anatomi Tubuh Manusia.Indonesia: Elsevier. Zakhari, S. (2006). How Is Alcohol Metabolized by the Body?29, 245-251.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pemberian etanol 40% menyebabkan perubahan gambaran histopatologik ginjal tikusWistarjantan dewasa, berupa:

Degenerasi bengkak keruh tubulus proksimal Pembesaran glomerulus

Atrofi glomerulus

Sebukan sel radang interstitial Pendarahan interstitial

5.2 Saran

5.2.1 Saran Penelitian

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan:

Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui zat yang dapat mencegah atau menghambat kerusakan yang ditimbulkan oleh etanol terhadap organ ginjal. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis, konsentrasi etanol, dan lama pemberian yang berbeda untuk mengetahui efek minimal terhadap kerusakan ginjal.

5.2.2 Saran Praktis

Diharapkan masyarakat menjauhi konsumsi alkohol dalam kehidupan sehari-hari.


(2)

EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PER ORAL

TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL

TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Zeni Vania Puspandari Soeratman 1310020

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Pemberian Etanol 40% per Oral Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal TikusWistarJantan Dewasa” ini.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Universitas Kristen Maranatha. Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini tak jarang dijumpai adanya halangan maupun kesulitan, namun dengan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Hartini Tiono, M.Kes. selaku pembimbing pertama yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. dr. Roro Wahyudianingsih, Sp.PA. sebagai Pembimbing Kedua yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Pak Mumu, selaku staf di bagian Farmakologi Rumah Sakit Hasan Sadikin; dan Pak Nanang, selaku staf di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Hasan Sadikin, yang telah membantu penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Kedua orang tua dan saudara kandung saya untuk dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.


(4)

bekerjasama selama melaksanakan penelitian ini. Terima kasih atas kerjasama yang baik dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini.

6. Sahabat–sahabat penulis, Devi Aninditha, Asih Kurnia, Jesica Rachel, Fransiska Setianingsih, Yuliani Cittasanti, Melvi Yovianti, Patricia Helena, Janice Setiawan, Jessica Natasya, Karina Kristie, Benediktus Kevin Andrien, Shandi Asmara, M Gumelar Arafah, Danny R. Garna dan pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu atas perhatian, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kelak dapat dilakukan penelitian yang lebih baik.

Akhir kata, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri, dan tentunya akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, Oktober 2016


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adleend. (2015). Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih Setelah Pemberian Meloxicam Dosis Toksik.

Alcohol.org.nz. (2016, January). Dipetik January 16, 2016, dari http://alcohol.org.nz/alcohol-its-effect/about-alcohol/what-happens-when-you-drink-alcohol

Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anggriani, Y. D. (2008). Pengaruh Pemberian Teh Kombucha Dosis Bertingkat Per Oral terhadap Gambaran Histologi Ginjal Mencit. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Boggan, B. (2003). Alcohol, Chemistry and You.Effects of Ethyl Alcohol on Organ Function.

Darmono. (2000). Toksisitas Alkohol. Diambil kembali dari http://www.geocities.com/kuliahfarm/farmasi_forensik/alkohol.doc

Dasgupta, A. (2011). How Alcohol Affects Your Body and Mind.The Science of Drinking.

Dewi, A. K. (2013). Gambaran Mikroskopis Ginjal Tikus Putih (Rattus sp.) Jantan Dewasa Setelah Pemberian Etanol Kronis. 33-36.

Dewi, Ayu Kasmita; Suarni, Ni Made Rai; Suaniti, Ni Made. (2013). gamabaran mikroskopis ginjal tikus putih (Rattus sp.) jantan dewasa setelah pemberian etanol kronis.16.

Dorland, N. (2002).Kamus Kedokteran Dorland(29 ed.). Jakarta: EGC. Eroschenko, V. P. (2010).Atlas Histologi diFiore(11 ed.). Jakarta: EGC.

Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. (1982). Kimia Organik.(A. H. Pudjaatmaka, Penerj.) Jakarta: Erlangga.

Gunawan. (2010). Pengaruh Pemberian Alkohol Terhadap Derajat Nekrosis Ginjal Tikus Putih Galur Wistar.Perpustakaan Univeristas Islam Sultan Agung.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 36

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2014). Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (12 ed.). (M. D. Widjajakusumah, & A. Tanzil, Penyunt.) Jakarta: Elsevier.

Jubb, K., & Kennedy, P. C. (1970).Pathology of Domestic Animals (2 ed.). New York: Academic Press.

Leavell, H. (1958). Preventive Medicine for the Doctor in his Community. New York: Mc Graw Hill Book Company Inc.

Mescher, A. (2010).Junqueira's Basic Histology.McGraw-Hill Companies. Muntiha, M. (2001). Teknik Pembuatan Preparat Histopatologi dari Jaringan

Hewan dengan Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (H&E). Bogor: Temu Teknis Fungsional Non Peneliti.

Nurdiniyah, & Nazaruddin. (2015). Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Jaloh Terhadap Gambaran Mikroskopis Ginjal Tikus Putih yang Diinfeksi.

Jurnal Medika Veterinaria, 91.

Panjaitan, R. (2003). Bahaya Gagal Hamil yang Diakibatkan Minuman Beralkohol.

Program Pasca Sarjana IPB Bogor.

Prmob. (2013). Menggapa konsumsi alkohol dilarang dalam islam. Dipetik april 18, 2016, dari http://id.prmob.net/alkoholisme/alkohol/alkohol-keracunan-9093.html

Ressang, A. A. (1984).Patologi Khusus Veteriner.Denapasar: Percetakan Bali. Robbins, S., Cotran, R., & Kumar, V. (2013).Buku Ajar Patologi(7th ed., Vol. II).

Jakarta: EGC.

Spector, W. G., & Spector, T. D. (1989).An Introduction to General Pathology(3 ed.). (N. S. Soetipo, Haryoso, A. Hana, & P. Astuti, Penerj.) Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suhardi. (2007). Preferensi Peminum Alkohol di Indonesia menurut Riskesdas 2007.Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik. WHO. (2014). Global status report on alcohol and health. Switzerland: WHO

publication.

Wibowo, D., & Paryana, W. (2009).Anatomi Tubuh Manusia.Indonesia: Elsevier. Zakhari, S. (2006). How Is Alcohol Metabolized by the Body?29, 245-251.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMPE TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

4 65 68

PENGARUH PEMBERIAN PROPOLIS TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN HISTOPATOLOGIS GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN DEWASA (R Novergicus) YANG DIPAPARI ETANOL 50%

2 13 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 40% KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

2 30 64

UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma Uji Efek Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Parasetamol.

0 8 15

UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma Uji Efek Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Parasetamol.

0 3 14

DAFTAR PUSTAKA Uji Efek Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Parasetamol.

0 2 4

Efek Pemberian Etanol 40% Oer Oral Terhadap Jumlah Sel Purkinje Carebellum pada Tikus Wistar Jantan Dewasa.

0 0 21

Efek Pemberian Etanol 40% Paroral Terhadap Ketebalan Lapisan Sel Spermatogenik Tub ulus Seminiferus Tikus Wistar Jantan Dewasa.

0 0 19

Efek Pemberian Alkohol 40% Per Oral Terhadap Gambaran Histopatologik Hati Tikus Wistar Jantan.

0 1 19

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Yang Diinduksi Dmba

0 1 8