TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI USAHA PETERNAKAN BABI LANDRACE BERBASIS LINGKUNGAN DI DESA WISATA TARO KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR.

e-Journal

Peternakan Tropika

e-journal
FAPET UNUD

Jour na l of Tr opica l Anim a l Scie nce

email: peternakantropika_ejournal@yahoo.com
email: jurnaltropika@unud.ac.id

Universitas
Udayana

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI USAHA PETERNAKAN BABI
LANDRACE BERBASIS LINGKUNGAN DI DESA WISATA TARO
KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR
Krishnayana, I.P.A., N. K. Nuraini, I. G. Suarta
PS Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Jl. PB Sudirman Denpasar Bali
Hp. 081916276262, email: Krisnaadi66@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi usaha
peternakan babi Landrace berbasis lingkungan di Desa Taro Kabupaten Gianyar, serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian berlangsung selama enam bulan.
Pemilihan lokasi penelitian ini menggunakan metode “purposive sampling”, dan penentuan
responden sejumlah 40 orang peternak babi Landrace diambil secara purposive. Data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Adapun
pengukuran variabel menggunakan skala jenjang 5 (lima). Untuk mengetahui hubungan
faktor-faktor penelitian dan perbandingannya menggunakan metode koefisien korelasi
jenjang spearman dan uji jumlah jenjang wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tingkat penerapan teknologi usaha peternakan babi Landrace berbasis lingkungan di
Desa Taro memiliki kategori sedang. Variabel pengetahuan dan jumlah pemilikan ternak
untuk anggota kelompok memiliki hubungan sangat nyata (P52 s.d. 68
>36 s.d. 52
20 s.d. 36

Penerapan

Kategori
Pengetahuan


Sikap

Intensitas
komunikasi

Sangat baik
Baik
Sedang
Kurang
Sangat kurang

Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah

Sangat positif
Positif

Ragu-ragu
Negatif
Sangat negative

Sangat Banyak
Banyak
Sedang
Sedikit
Sangat sedikit

Analisis Data
Analisis statistik yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik
deskriptif kualitatif yaitu suatu analisis berdasarkan data yang dikumpulkan selama
penelitian secara sistematis mengenai fakta – fakta dan sifat dari obyek yang diteliti
dengan menggambarkan hubungan antar variabel yang telibat di dalamnya. Untuk melihat
tingkat penerapan, pengetahuan, sikap, dan intensitas komunikasi digunakan analisis rataan
persentase skor.
Krishnayana et al. Peternakan Tropika Vol. 2 No. 1 Th. 2014 : 70 - 80

Page 74


Untuk menguji adanya korelasi antara tingkat penerapan dengan faktor – faktor
yang mempengaruhi adalah digunakan metode korelasi berjenjang Spearman. Untuk
membandingkan tingkat Penerapan peternak babi Landrace anggota kelompok dengan
peternak babi Landrace bukan kelompok digunakan Uji Jumlah Jenjang Wilcoxon
(Djarwanto, 1991).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari keseluruhan peternak responden yang diamati yaitu sebanyak 40 orang didapatkan

variabel umur bahwa mayoritas responden berumur 41-50 baik anggota kelompok (75%)
maupun bukan anggota kelompok (65%). Rataan umur responden peternak babi Landrace
di Desa Taro 49 tahun dan umur responden secara keseluruhan adalah 41-60 tahun. Artinya
termasuk dalam kelompok umur produktif. Hal ini sesuai dengan kriteria Saidiharjo
(1984). Tingkat pendidikan formal responden cukup bervariasi yaitu dari berpendidikan tamat SD
sampai dengan perguruan tinggi. Sebagian besar responden baik anggota kelompok (55%) maupun
bukan anggota kelompok (50%) berpendidikan tamat SMA. Untuk rataan jumlah ternak babi

Landrace yang dimiliki peternak di Desa Taro adalah 8 ekor. Disamping itu terdapat pula
jumlah pemilikan ternak babi dalam kategori banyak (13-15 ekor) adalah satu orang (5%)
untuk anggota kelompok dan tiga orang (15%) bukan anggota kelompok.

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Penelitian

Penerapan

Peternak Babi Landrace di Desa Taro
Kelompok
Non Kelompok
1
%Skor
Kategori
% Skor
Kategori
60,39%
Sedang
56,57%
Sedang

Pengetahuan
Sikap
Intensitas komunikasi


59,61%
74,36%
59,60%

Variabel

Sedang
Positif
Sedang

56,22%
72,85%
54,83%

Sedang
Positif
Sedang

R2


268 sn
296 sn
321,5 n
223,5 sn

Keterangan: 1) 20-36% = Sangat rendah, >36-52% = Rendah, >52-68% = Sedang, >6884% = Tinggi, >84-100% = Sangat tinggi, 2) R = Uji jumlah jenjang
wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan rataan persentase skor tingkat penerapan
teknologi peternakan babi berbasis lingkungan oleh peternak babi Landrace di Desa Taro
untuk anggota kelompok adalah 60,39% (kategori sedang), sedangkan Peternak babi
Krishnayana et al. Peternakan Tropika Vol. 2 No. 1 Th. 2014 : 70 - 80

Page 75

Landrace yang bukan merupakan anggota kelompok adalah 56,57% (kategori sedang).
Sedangkan perbandingan tingkat penerapan Usaha peternakan babi Landrace berbasis
lingkungan di Desa Taro antara anggota kelompok ternak dengan bukan anggota kelompok
berbeda sangat nyata (R tabel