Surat Edaran Mendikbud Tentang Pelaksanaan Awal Tahun Pelajaran 2016/2017

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon: 5725058 Faksimili: 5725058
Laman: www.kemdikbud.go.id
SURAT EDARAN
NOMOR : 13/D/PP/2016
TENTANG
PELAKSANAAN AWAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Yth.
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi;
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
di seluruh Indonesia

Dengan hormat, dalam rangka pelaksanaan tahun pelajaran 2016/2017 dan menindaklanjuti Surat Edaran
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Penerapan Regulasi Baru di Tahun
Pelajaran 2016/2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan beberapa regulasi baru
demi mendorong tumbuhnya ekosistem pendidikan yang aman, sehat, dan menyenangkan di lingkungan
sekolah, sebagai berikut:

1.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan sekolah untuk:

2.

a.

Memiliki prosedur dan jaring pengaman dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap
siapapun, oleh siapapun di lingkungan sekolah;

b.

Membentuk Tim Pencegahan Tindak Kekerasan yang terdiri dari kepala sekolah, perwakilan guru,
perwakilan siswa, dan perwakilan orang tua /wali, agar masalah-masalah kekerasan yang terjadi di
sekolah dapat dicegah dan ditangani oleh Tim Pencegahan Tindak Kekerasan sebagai masalah
pendidikan. Tim Pencegahan Tindak Kekerasan ini diinput dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
oleh sekolah;


c.

Memasang papan informasi berisi nomor-nomor yang dapat dihubungi apabila terjadi kekerasan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016, tentang Pengenalan
Lingkungan Sekolah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan sekolah untuk:
a.

Menghindari tindak kekerasan yang seringkali dianggap biasa dan dinyatakan wajar sejak hari
pertama sekolah;

b.

Menghentikan pendiaman terhadap kekerasan dan pelecehan tak bernalar yang terselubung dalam
kegiatan resmi sekolah;

c.


Melaksanakan Pengenalan Lingkungan Sekolah secara konsekuen dan bertanggungjawab sesuai
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 yang mengatur tentang
berbagai aktivitas yang dianjurkan atau dilarang keras dalam Pengenalan Lingkungan Sekolah.

-2-

3.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghimbau sekolah agar mengatur berbagai kegiatan non
kurikuler di sekolah, baik wajib maupun pilihan, seperti:

4.

a.

Mengawali hari sekolah dengan 15 (lima belas) menit waktu membaca buku non pelajaran;

b.


Menyanyikan lagu Indonesia Raya atau lagu-lagu penuh cinta tanah air;

c.

Berdoa bersama dan dipimpin oleh siswa secara bergantian;

d.

Mengakhiri hari sekolah dengan menyanyikan lagu-lagu daerah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Kawasan tanpa
Rokok di Lingkungan Sekolah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertekad memastikan lingkungan sekolah sehat, sehingga
sekolah diwajibkan untuk:
a. Menjadikan lingkungan sekolah sebagai kawasan tanpa rokok;
b. Melarang warga sekolah termasuk tamu sekolah merokok, menjual rokok, dan membeli rokok di
dalam lingkungan sekolah;
c. Tidak menerima kerja sama dan bantuan dalam bentuk apapun dari perusahaan rokok;
d. Mewujudkan lingkungan yang menyegarkan dan menyehatkan bagi siswa belajar dan warga sekolah.


5.

Penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Sekolah diwajibkan untuk:
a. Menerima pemegang KIP yang sudah melapor menjadi calon peserta didik;
b. Mendata calon peserta didik tersebut untuk menjadi prioritas pada penerimaan peserta didik tahun
ajaran baru;
c. Menerima anak putus sekolah yang telah menerima KIP untuk melanjutkan ke jenjang/kelas
berikutnya tanpa mengulang kelas yang pernah ditempuhnya dengan melampirkan bukti nilai
rapor/hasil belajar terakhir yang telah dilegalisir dari sekolah;
d. Melakukan pemutakhiran data peserta didik pemegang KIP ke dalam aplikasi Dapodik.

Berbagai regulasi ini membutuhkan komitmen dan dukungan sekolah. Sekolah wajib memprioritaskan
pelaksanaan regulasi ini serta mendorong praktik baik di sekolah maupun antar sekolah. Kami mengharapkan
sekolah turut menyuarakan secara langsung kepada masyarakat tentang pentingnya bergerak bersama
memastikan tumbuhnya ekosistem sekolah yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi siswa dan seluruh
warga sekolah.
Sekolah diharapkan mengajak para orang tua mengantarkan anaknya di hari pertama awal tahun pelajaran
untuk sekaligus berinteraksi dengan kepala sekolah dan guru, menjalin tekad menjadi among bersama bagi

anak-anak.
Surat Edaran ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Jakarta, 1 Juli 2016
Direktur Jenderal,

Tembusan:
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Kemdagri;
3. Kepala SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB seluruh Indonesia.

Hamid Muhammad
NIP 195905121983111001