Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik Dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Dianne Amor Kusuma
Jurusan Matematika FMIPA UNPAD

Abstrak

Kemampuan Koneksi Matematik adalah kemampuan seseorang dalam
memperlihatkan hubungan internal dan eksternal matematika, yang meliputi: koneksi
antar topic matematika, koneksi dengan disiplin ilmu lain, dan koneksi dengan kehidupan
sehari-hari. Kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan menggunakan berbagai
pendekatan pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan konstruktivisme.
Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran matematika merupakan
pendekatan pembelajaran dimana pengetahuan baru tidak diberikan dalam bentuk jadi
(final), tetapi siswa membentuk sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan
lingkungannya dalam proses asimilasi dan akomodasi.

Kata kunci: Koneksi matematik, konstruktivisme.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK

DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Dianne Amor Kusuma
Jurusan Matematika FMIPA UNPAD

ABSTRACT
Ability of mathematical connections is a person’s ability for understanding and has regarding the
internal and external connections of mathematics, which are: connections between mathematical topics,
connections with other knowledges, and connections with our dayslife. This ability could be increased by
using some approaches of instruction, one of them is constructivism approach.
Constructivism approach in mathematics is approach of instruction which new knowledge not
given in final shape, but students have to construct the knowledge by themselves through interaction with
their environment in assimilation and accommodation process.

ABSTRAK
Kemampuan koneksi matematik adalah kemampuan seseorang dalam memperlihatkan hubungan
internal dan eksternal matematika, yang meliputi: koneksi antar topik matematika, koneksi dengan disiplin
ilmu lain, dan koneksi dengan kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan
menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, salah satunya adalah dengan pendekatan
konstruktivisme.

Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran matematika merupakan pendekatan
pembelajaran dimana pengetahuan baru tidak diberikan dalam bentuk jadi (final), tetapi siswa membentuk
sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya dalam proses asimilasi dan akomodasi.

Kata kunci: Koneksi matematik, konstruktivisme.

1. PENDAHULUAN
Proses pembelajaran matematika merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses pendidikan
di sekolah maupun di kampus, yang diharapkan tujuan pendidikan akan dapat dicapai melalui proses ini
antara lain dalam bentuk terjadinya perubahan sikap, keterampilan, serta meningkatnya kemampuan
berpikir siswa.
Kemampuan kemampuan dasar secara umum yang diharapkan dapat dimunculkan dan
ditingkatkan melalui kegiatan pembelajaran matematika adalah kemampuan koneksi matematik.
Kemampuan koneksi matematik adalah kemampuan yang ditunjukkan siswa dalam:

1. Mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama
2. Mengenali hubungan prosedur matematika suatu representasi ke prosedur representasi yang ekuivalen
3. Menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan keterkaitan di luar matematika
4. Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memunculkan dan meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa, dapat digunakan

berbagai macam pendekatan pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan konstruktivisme. Pendekatan
konstruktivisme merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa diberdayakan oleh pengetahuan
yang berada dalam diri mereka. Mereka berbagi strategi dan penyelesaian (solusi), debat antara satu dengan
lainnya, serta berpikir kritis tentang cara terbaik untuk menyelesaikan setiap masalah.

2. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen karena ingin melihat sejauhmana dampak
treatment yang diberikan pada siswa terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematik (dalam hal ini
treatment yang dimaksud adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan
konstruktivisme).
Dalam penelitian ini digunakan instrumen sebagai berikut:
1. Tes kemampuan koneksi matematik
2. Lembar observasi .
Prosedur penelitian meliputi:
a. Tahap persiapan
: - pelatihan di kelas
- pengembangan perangkat pembelajaran
b. Tahap pelaksanaan
: ~ pretes
~ pelaksanaan pembelajaran

~ pengisian lembar observasi
~ postes
c. Analisis data
: - menghitung rerata dan simpangan baku hasil pretes dan postes
- menguji perbedaan dua rata-rata
- menghitung persentase aktivitas siswa selama KBM berlangsung.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
- Rata-rata skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada pretes tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan, sedangkan pada postes rata-rata skor kelompok eksperimen lebih besar daripada
kelompok kontrol.
- Selama pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme siswa lebih aktif, sehingga
kegiatan pembelajaran tidak lagi teacher oriented.

4. KESIMPULAN
Kemampuan koneksi matematik siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan
konstruktivisme lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya secara konvensional (ekspositori).
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dapat membuat siswa lebih aktif, kreatif,
dan kritis dalam kegiatan pembelajaran, serta pemahaman siswa terhadap suatu konsep pun lebih
mendalam karena siswa belajar dengan cara membangun (mengkonstruk) sendiri pengetahuannya.


DAFTAR PUSTAKA
1. Berlin, D. F. and Hillen, J. A. (1994). “Making Connection in Math and Science: Identifying Student
Outcomes”. School Science and Mathematics. 94 (6).
2. Sawada, D. (1996). “Mathematics as Connection Making in Japanese School”. School Science and
Mathematics. 96 (5).
3. Sumarmo, U. (2000). Proses Belajar dan Pemahaman Materi Kuliah. Makalah pada Lokakarya TPB.
ITB.
4. Tim MKPBM. (2000). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan
Matematika FPMIPA UPI.