PENDIRIAN KANTOR PERWAKILAN DAN/ATAU CABANG DI INDONESIA OLEH PERUSAHAAN BERBADAN HUKUM ASING SEBAGAI BENTUK PENANAMAN MODAL ASING DIKAITKAN DENGAN UU NO. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL.

ABSTRAK
PENDIRIAN KANTOR PERWAKILAN DAN/ATAU CABANG DI INDONESIA
OLEH PERUSAHAAN BERBADAN HUKUM ASING SEBAGAI BENTUK
PENANAMAN MODAL ASING DIKAITKAN DENGAN UU NO. 25 TAHUN
2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

Marchel Tarsingot
110110100364

Pada dasarnya, menurut UU No. 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman
Modal Asing maupun UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal,
dikatakan bahwa penanaman modal asing di Indonesia harus dalam bentuk
Perseroan Terbatas (PT). Akan tetapi pada tataran peraturan pelaksana,
investor asing dalam hal ini perusahaan asing dapat menanamkan modalnya
di Indonesia dalam bentuk selain PT yaitu dengan mendirikan kantor
perwakilan dan/atau cabang di Indonesia. Pada awalnya kantor perwakilan
dan/atau cabang berfungsi sebagai perintis untuk dibentuknya PT, tapi pada
praktiknya banyak kantor perwakilan dan/atau cabang yang terus berdiri sejak
tahun 1960-an hingga sekarang. Hal ini jelas tidak sesuai dengan yang
diamanatkan pada undang-undang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan,
pertama, untuk menegaskan kembali mengapa kantor perwakilan dan/atau

cabang perusahaan asing termasuk ke dalam penanaman modal asing.
Kedua, untuk menjawab apa akibat hukum bagi kantor perwakilan dan/atau
cabang perusahaan asing yang telah berdiri di Indonesia sejak lama.
Metode pendekatan yang digunakan peneliti adalah yuridis normatif
yang menitikberatkan penelitian pada data sekunder dengan spesifikasi
penelitian deskriptif analitis yaitu menganalisis kaitan antara peraturan
perundang-perundangan yang berlaku dengan teori-teori hukum dan praktek
pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan mengenai
pendirian kantor perwakilan dan/atau cabang perusahaan asing di Indonesia.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah, pertama, bahwa
pendirian kantor perwakilan dan/atau kantor cabang perusahaan asing di
Indonesia merupakan bentuk penanaman modal asing baik berdasarkan
sejarah, fungsi, maupun unsur-unsur penanaman modal asing yang telah
dipenuhi. Kedua, akibat hukum bagi kantor perwakilan dan/atau cabang
perusahaan asing yang telah didirikan di Indonesia adalah kantor perwakilan
dan/atau cabang tersebut perlu diubah status badan hukumnya menjadi PT
sesuai dengan yang diamanatkan oleh undang-undang.