UU BHP Diuji Materi.

[(OMPAS

o Senin

U

Selasa

4

.

5

6

20
Mar

21


o

Af:r

.

Rabu

7
22

()Mei

\..J Kalllis U Jumat
8
9
10
11
23
24


(ID

OJun

OJul

26

OAgs

U
12

o

Sabtu
13
27
28


OSep

Minggu

14

15
29

OOkt

ONov

16
30

31

ODes


UU BHP Diuji Materi
Semua Pasal DinilaiBertentangan dengan UUD1945

JAKARTA, KOMPAS - Koalisi Pendidikan
mengajukan permohonan -uji materi terhadap
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Badan Hukum Pendidikan ke Mahkamah Konstitusi.
Semua pasal dalam perundangan tersebut dinilai
bertentangan dengan UUD 1945.
Koalisi Pendidikan terdiri atas
berbagai elemen masyarakat peduli pendidikan mulai dari mahasiswa, pengamat pendidikan,
orangtua murid, dan serikat guru.
Para pemohon tersebut mengantarkan berkas permohonan ke
Gedung Mahkamah Konstitusi,
Selasa (24/3).
Selain UU BHp, mereka mengajukan pula uji materi Pasal 53
Ayat (1) Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menjadi landasan penyusunan UU

BHP.
Ketua Tim Advokasi Koalisi
Pendidikan Taufik Basari seusai
mendaftarkan berkas uji materi
itu mengatakan, permohonan

babkan UU BHP tidak dapat dilihat secara terpisah-pisah.
Perundangan itu disusun dengan berbagai "tameng" yang sebetulnya tidak cocok dengan
amanat UUD 1945 terkait pendidikan. Dia mencontohkan,
meskipun UU BHP memberikan
kuota bagi masyarakat miskin,
ternyatajatah tersebut hanya untuk orang-orang miskin yang ber-

prestasi. "Akses pendidikan untuk masyarakat masih terbatasi,"
ujarnya.
Menurut Taufik, dengan BHP,
modal menjadi faktor utama dalam menyelenggarakan pendidikan. UU BHP menekankan tata
kelola keuangan sebagai dasar
mengembangkan pendidikan.
"Para pemohon bukan mempersoalkan bagaimana sistem

BHP diatur dalam UU BHp, melainkan lebih mendasar lagi, yakni persoalan pilihan kebijakan
pemerintah dan DPR dalam UU
yang menjadikan BHP sebagai
landasan sistem pendidikan nasional. Pilihan kebijakan tersebut
dipandang tidak sesuai dengan
konstitusi. Alasannya lebih fundamental," ujar Taufik.

pengujiansemua pasal itu dise- I

--

-Klipillg

--

--

Humos

-


Unpod

-

-

2009

Salah satu yang terlihat jelas
ialah sistem BHP dan UU BHP
mereduksi kewajiban konstitusional dan tanggung jawab negara
untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang mencerdaskan seluruh bangsa. Sistem BHP
juga dipandang para pemohon
mendorong komersialisasi dan Iiberalisasi pendidikan.
Jumono, orangtua murid yang
ikut menjadi pemohon, mengatakan, sebagai orangtua dengan
anak yang masih mengenyam
pendidikan dia berkepentingan
dengan UU BHP. "Dengan segala

keterbatasan, saya ingin anak
melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Saya khawatir pendidikan menjadi mahal dan tidak
terjangkau," ujarnya. (INE)