Materi Gugatan UU BHP Tidak Fokus.

,SUARA PEMBARlJAN
o Senin o SeJasa o Rabu o Kam:s
1

2

17

18

OJan

CD
19

OPeb

4

5


6

20

21

OMar

.Apr

i
22

--

.

8
9
10

23
24
25
-.-.----

o .'Aei
( ) JUIJ .- "--

()JuJ
-...-...-.

Jurnat

11

0

o Sabtu o J1inggu
12


13

26

27

Ags

OSep

14
28

OOkt

15
29

16
30


Nov

ODes

Materi Gugatan UU BHP Tidak Fokus
[JAKARTA]
Mahkamah
Konstitusi (MK) meminta para pemohon uji materi UU No
20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan UU
No 9 Tahun 2009 tentang
Badan Hukum Pendidikan
(BHP) terhadap UUD 1945,
agar lebih fokus dalam materi
gugatannya.
Hakim Konstitusi menilai,
gugatan yang diajukan oleh dua elemen berbeda terse but
terlalu banyak norma dan tidak fokus. Akibatnya, draf diminta
disempurnakan.

Ini berarti, MK telah dua kali
meminta draf gugatan disempurnakan oleh pemohon.
"Terlalu banyak norma yang
harus diuji. Seharusnya difokuskan saja," kata Hakim
Konstitusi Arsyad Sanusi saat
sidang lanjutan pengujian UU
No 20/2003 tentang Sisdiknas
dan UU No 9/2009 tentang
BHP terhadap UUD 1945, di
Jakarta, Kamis (2/4).
Perkara yang teregistrasi
dengan No Il/PUU- VW2oo9
dan perkara No 14/PUUVII/2009 diajukan oleh dua
pemohon yang berbeda. Perkara nomor II/PUU- VIl/2009
diajukan oleh Aep Saepudin,
Kristiono Iman Santoso, Sandi Sahrinnurrahman,
STp,
Mega Yulianan Lukita BT Luki, Dai, A. Shalihin Mudjiono,
Eruswandi, Utomo Dananjaya, RR. Chitra Retna S, dan
Yanti Sriyulianti dengan kuasa hukum Gatot.

Sedangkan, untuk perkara
Nomor 14/PUU-VIl/2009 diajukan olehArninuddin Ma'ruf
dengan penambahan pemohon,
yakni Nouval Azizi dan Bagus

Kliping

Ananda. Kedua Pemohon tambahan ini, masing-masing berstatus sebagai mahasiswa Universitas Negeri Jakarta dan
Universitas Indonesia.
Kedua pemohon menganggap pasal-pasal yang tercantum di dalam UU BHP
khususnya mengenai pembebanan biaya pendidikan kepada masyarakat bertentangan
dengan paragraf keempat
Pembukaan UUD 1945, Pasal
28B Ayat (2), Pasal 281 Ayat
(2), Pasal 31 Ayat (I), Ayat
(2), dan Ayat (4).

untuk diuji. "Anda (pemohon)
bisa mencukur habis pasal-pasal dalam UU Sisdiknas dan
UU BHP. Mohon untuk lebih

diperhatikandan difokuskan lagi dalam perbaikan permohonan selanjutnya,"ujarArsyad.

Beberapa Tambahan
Sedangkan, kuasa hukuni
pemohon perkara Nomor
14/PUU-VII/2009, Saleh, SH,
memberikan beberapa tambahan dalam permohonannya.
Jika sebelumnya pemohon hanya memohon pengujian Pasal41 Ayat, (5), (7), (9), Pasal
46 Ayat (1), serta Pasal 51 huruf b dan c UU BHP, maka.dalam perbaikan permohonannya ia menambahkan Pasal 41
UU BHP
Ayat (6), Pasal 46 Ayat (2)
dan Pasal 51 huruf a untuk dimerupakan.
uji
pula.
salah satu masalah
Selain meminta agar
dalam dunia
memperbaiki permohonan,
majelis hakim meminta pependidikan
mohon merujuk pada perkara

kita
pengujian UU Sisdiknas yang
sebelumnya pemah diuji oleh
Gatot,
selaku
kuasa MK, agar tidak terjadi penghukum bagi pemohon, yang ujian berulang.
juga Koordinator Tim AdvoSeusai persidangan, salah
kasi Masyarakat untuk Pendi- satu pemohon, Yanti Sriyulidikan Gratis, mengatakan,
anti mengatakan, kuasa humembebaskan biaya pendi- kum tentunya akan memperdikan sebagaimana amanat baiki kembali gugatannya.
dalam konstitusi mulai tingkat Koordinator Keluarga Peduli
pendidikan usia dini hingga Pendidikan itu, mengatakan,
pendidikan tinggi. Selain itu, UU BHP merupakan salah sapemerintah juga harus meng- tu masalah dalam dunia penhentikan penyelenggaraan
didikan kita. Dalam paragraf
pendidikan yang mendasar- ke-4 Pembukaan UUD 1945
kan pada kemampuan ekono- sangat jelas dinyatakan bahwa
mi masyarakat.
negara melalui pemerintah waHakim Konstitusi Arsyad jib memajukan kesejahteraan
Sanusi mempertanyakan jum- umum dan mencerdaskankehilah norma yang terlalu banyak dupan bangsa. [W-12]

"


Humos

U.1poci

2009

31