PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Human Capital Investment Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Tengah.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan ekonomi adalah permasalahan jangka panjang yang
dihadapi oleh suatu negara dalam upaya meningkatkan pendapatan nasional
rill. Pertumbuhan ekonomi mengukur seberapa besar keberhasilan suatu
negara dalam memproduksi barang dan jasa yang dipengaruhi oleh faktorfaktor yang mengalami pertambahan jumlah dan kualitas sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sukirno (2000) dalam analisis
makro menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh
suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional rill yang dicapai
oleh suatu negara.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik menyatakan pertumbuhan
ekonomi bergantung kepada perkembangan faktor-faktor produksi yaitu :
modal, tenaga kerja, dan teknologi (Sukirno, 1994). Menurut Lincolin (1997)
pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan GDP/GNP tanpa memandang
apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi pertumbuhan struktur ekonomi
atau tidak. Sedangkan menurut Boediono, pertumbuhan ekonomi merupakan
proses kenaikan out put per kapita dalam jangka panjang.
Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 35 kabupaten atau kota yang

memiliki latar belakang berbeda antar wilayah. Perbedaan ini meliputi

1

2

karakteristik geografis, sosial, budaya, ekonomi, dan sumberdaya alam.
Selain itu Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang mempunyai
jumlah penduduk cukup padat, yang di iringi dengan perkembangan dan
mobilitas kegiatan perekonomian baik sektor formal maupun sektor informal.
Tabel 1.1
Kontribusi Masing-Masing Sektor terhadap PDRB
Tahun 2006-2010 (dalam persen)
Sektor

Pertanian
Pertambangan dan galian
Industri pengolahan
Listrik, gas, dan air
Bangunan

Perdagangan, hotel, dan restoran
Pengangkutan dan komunikasi
Keuanngan
Jasa
Sumber : BPS 2012

2006
20,57
1,11
31,98
0,83
5,61
21,11
4,95
3,58
10,25

2007
20,03
1,12

31,97
0,84
5,69
21,30
5,06
3,62
10,36

2008
19,96
1,10
31,68
0,84
5,75
21,23
5,16
3,71
10,57

2009

19,30
1,11
32,51
0,84
5,83
21,38
5,20
3,79
10,03

2010
18,69
1,12
32,83
0,86
5,89
21,42
5,24
3,76
10,18


Pada Tabel 1.1 tiga sektor yang mempunyai kontribusi paling besar
terhadap PDRB di Provinsi Jawa Tengah adalah industri pengolahan,
pertanian, perdagangan, hotel, dan restoran. Dimana ketiga sektor tersebut
merupakan sektor padat karya, atau sektor yang menyerap banyak tenaga
kerja. Dalam kurun waktu 2006 hingga 2010PDRB sektor pertanian
mengalami penurunan tiap tahunnya sedangkan PDRB sektor industri
pengolahan, perdagangan hotel dan restoran

mengalami peningkatan.

Penurunan PDRB sektor pertanian dipengaruhi oleh

pergeseran kegiatan

perekonomian di Propinsi Jawa Tengah dari pertanian kepada kegiatan
industri. Seperti yang telah dikemukakan oleh Friedrich List dalam teori

3


pertumbuhan ekonominya yang menyatakan bahwa perkembangan ekonomi
melalui lima fase, yaitu fase primitif, beternak, pertanian, kemudian industri
pengolahan dan perdagangan. Apa yang terjadi di provinsi Jawa Tengah
merupakan bagian dari fenomena yang dialami oleh negara yang sedang
berkembang.
Gambar 1.1
Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2008-2012
(dalam persen)

Sumber : BPS Jawa Tengah 2012
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah lebih stabil daripada
pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan Gambar 1.2 dapat diketahui
bahwa pertumbuhan ekonomi jawa tengah dalam kurun waktu 2008 sampai
2012 cenderung mengalami peningkatan, sedangkan pertumbuhan ekonomi
nasional lebih fluktuatif meskipun pada tahun 2009 sama-sama mengalami
penurunan dikarenakan krisis global. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah
pada tahun 2011 mencapai 6,01 persen, lebih tinggi dari tahun 2010 yang
hanya mencapai 5,8 persen. Kemudian pada tahun 2012 tri wulan ketiga
perekonomian Jawa Tengah kembali mengalami kenaikan menjadi 6,5

persen. Hal ini berbanding terbalik dengan perekonomian nasional,

4

perekonomian nasional yang sebelumnya mengalami kenaikan dari tahun
2010 sampai 2011 yaitu sebesar 6,1 persen menjadi 6,5 persen pada tahun
2012 tri wulan ketiga mengalami penurunan menjadi 6,17 persen.
Modal memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi,
termasuk di dalamnya modal fisik (physical capital), modal manusia (human
capital) dan modal alam (natural capital) (Dixon,1977). Pembentukan
Human Capital diartikan sebagai suatu proses peningkatan pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan seluruh rakyat suatu negara (Harbinson dan
Meyers, 1964). Manusia merupakan faktor penting dalam pembangunan.
Selain sumber daya alam, modal dan teknologi, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh faktor manusia. Semakin tinggi pendidikan atau
pengetahuan manusia maka kemampuan manusia dalam menggunakan
teknologi dan faktor

faktor produksi akan lebih efesien. Hal ini sangat


penting mengingat kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan
sumberdaya terbatas.
Pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah dari tahun 2000 sampai
2012 mengalami perkembangan yang cukup besar. Pada tahun 2000 jumlah
penduduk Provinsi Jawa Tengah tercatat sebesar 30.775.846 jiwa sampai
pada tahun 2012 jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah tercatat mencapai
33.270.207 jiwa. Pada umumnya pertumbuhan penduduk akan menambah
jumlah angkatan kerja. Ini merupakan potensi SDM yang baik untuk
meningkatkan perekonomian. Namum apabila angkatan kerja tidak terserap
dengan baik akan mengakibatkan permasalahan pengangguran yang dapat

5

menghambat pertumbuhan ekonomi. Banyak faktor yang menyebabkan
terjadinya pengangguran, seperti kurangnya lapangan pekerjaan dan kualitas
Human Resources yang rendah.
Dari latar belakang tersebut penelitian ini tertarik untuk
menganalisis pengaruh Human Capital Investment terhadap pertumbuhan
ekonomi di Jawa Tengah. Human Capital Investment di implementasikan
melalui angkatan kerja yang bekerja, transmigrasi dan pengangguran.


B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan

maka

dirumuskan suatu rumusan masalah Apakah ada pengaruh faktor-faktor
Human Capital Investment terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa
Tengah .

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
tujuan penelitian ini adalah

Untuk menganalisis apakah ada pengaruh

faktor-faktor Human Capital Investment terhadap pertumbuhan ekonomi di
Provinsi Jawa Tengah .

6


D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai :
1. Bahan masukan pengambilan keputusan pemerintah yang berhubungan
dengan

investasi

modal

manusia

dalam

upaya

meningkatkan

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah.
2. Sumber informasi bagi instansi yang berkepentingan terhadap penelitianpenelitian investasi modal manusia (Human Capital Investment) dan

pertumbuhan ekonomi.
3. Rujukan para peneliti dan pemerhati masalah kebijakan terkait.

E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN SKRIPSI
Sistematika penyusunan skripsi adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian yang kemudian
menetapkan perumusan masalah, serta menjelaskan tujuan dan
kegunaan penelitian.
Bab II Tinjauan Pustaka
Menjelaskan teori-teori dan penelitian terdahulu yang mendukung
penelitian serta menjelaskan kerangka pemikiran dan hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Menjelaskan definisi operasional variabel, jenis dan sumber data,
metode pengumpulan data dan metode analisis data.

7

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan
Menguraikan tentang deskripsi dari obyek penelitian, analisis data dan
pembahasan dari hasil analisis.
Bab V Penutup
Memuat kesimpulan dari hasil analisis data dan juga berisikan saran
yang direkomendasikan penulis kepada pihak-pihak tertentu yang
berkaitan dengan penelitian ini.