PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI PADA PEGAWAI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN LANGKAT.

(1)

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI PADA PEGAWAI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagai Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Oleh

Rengga Saputra NIM: 609510015

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

PENGESAHAN

Skripsi yang Diajukan oleh RENGGA SAPUTRA, NIM: 609510015

Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Pada Tanggal

26 Februari 2014

Medan, April 2014 Panitia Penguji

Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Ketua/Penguji

Fajar Apollo Sinaga, S.Si, M.Si, Apt Sekretaris/Penguji

Zulaini, SKM, M.Kes

Pembimbing

dr. Novita Sari Harahap, M.Kes

Penguji

Indah Verawati, S.Psi, M.A Penguji

Nurhamida Sari Siregar, SKM, M.Kes


(3)

PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh Rengga Saputra, NIM : 609510015 Jurusan Ilmu Keolaheagaan telah diperiksa dan disetujui

untuk diuji dalam Ujian Mempertahankan Skripsi

Medan, Januari 2014 Dosen Pembimbing

Zulaini, SKM, M.Kes NIP : 197910052008012021


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya yang tak terhingga, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun dalam wujud yang sangat sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan yang dihadapi baik dari segi materi maupun ilmu pengetahuan yang terbatas, namun berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak serta ridho Allah SWT yang pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan .

2. Bapak Drs.Basaruddin Daulay ,M.Kes selaku Dekan FIk UNIMED. Bapak

Drs.Suharjo,M.Pd selaku PD I. Bapak Drs.Mesnan.M.Kes selaku PD II. Serta Bapak Dr.Budi Valianto,M.Pd selaku PD III FIK UNIMED.

3. Bapak Fajar Apollo Sinaga, S.Si. M.Si, Apt, selaku ketua jurusan dan Ibu Zulaini, SKM, M.Kes, selaku sekretaris jurusan Ilmu Keolahragaan Unimed.


(5)

iii

4. Ibu Zulaini, SKM, M.Kes sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu dr. Novita Sari Harahap, M.Kes, Ibu Indah Verawati, S.Psi. MA dan Ibu Nurhamida Sari Siregar, SKM, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh bapak dan ibu Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Medan beserta para staf administrasinya yang memberikan bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti mata kuliah dibangku perkuliahan.

7. Syaiful Aman S.Sos dan Sunardi S.Pd selaku Sekretaris dan Kabid. Bina Keolahragaan DISPORA Langkat yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di kantor tersebut.

8. Teristimewa kepada ayahanda Ramli Bangun dan Ibunda Ermi yang selalu

membimbing dan mendo’akan saya, sehingga penyelesaian skripsi ini

teselesai dengan baik.

9. Terkhusus buat adik saya Nurhayana dan Alvi Yandra yang telah memberi semangat, motivasi dan do’a dalam menyelesaian skripsi ini.

10.Seluruh teman-teman IKOR 2009 yang tidak tersebutkan namanya satu yang


(6)

iv

Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu, walaupun tidak tercantum dalam skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya bagi kita semua dan selalu memberikan petunjuk yang terbaik bagi kita semua.

Medan, Januari 2014 Penulis

Rengga Saputra


(7)

i

ABSTRAK

Rengga Saputra. Pengaruh Senam Otak Terhadap Tingkat Efikasi Diri Pada

Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat.

Pembimbing : Zulaini

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Senam Otak Terhadap Tingkat Efikasi Diri Pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel yang digunakan berjumlah 22 orang. 11 orang Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat sebagai kelompok eksperimen (diberikan senam otak) dan 11 orang Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sebagai kelompok kontrol (tidak diberikan senam otak). Untuk mengetahui Pengaruh Senam Otak Terhadap Tingkat Efikasi Diri Pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat digunakan statistik dengan uji–t satu pihak dan

untuk mengetahui perbedaan pengaruhnya digunakan uji – t dua pihak

(gabungan).

Hasil analisis dengan uji – t menunjukan bahwa : (1) untuk hipotesis pertama menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 8,65, sedangkan nilai ttabel pada

taraf signifikan  0,05 dan jumlah sampel 11 orang diperoleh ttabel sebesar 1,81,

ini berarti menunjukkan bahwa thitung yang diperoleh lebih besar dari ttabel. (2)

untuk hipotesis dua menunjukan bahwa nilai thitung sebesar 5,32, taraf signifikan 05

, 0 

 dan jumlah sampel 11 orang diperoleh ttabel sebesar 1,81 ini juga

menunjukan bahwa thitung yang diperoleh lebih besar dari ttabel. (3) untuk hipotesis

ketiga menunjukan bahwa nilai thitung sebesar 3,02, ini berarti menunjukan bahwa

thitung yang diperoleh dibandingkan dengan ttabel dk = (11+11-2) = 1,72 jadi thitung >

ttabel (3,02 > 1,72)

Penelitian ini menyimpulkan bahwa : 1) ada pengaruh senam otak terhadap tingkat Efikasi Diri pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat. 2) ada pengaruh yang tidak diberikan senam otak terhadap tingkat Efikasi Diri pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara. 3) ada perbedaan pengaruh yang diberikan senam otak dan yang tidak diberikan senam otak terhadap tingkat Efikasi Diri pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat dan Sumut.


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Desain rancangan penelitian ... 44

2. Kisi-kisi Kuesioner Penelitian ... 45

3. Alternatif Jawaban Angket ... 45

4. Kriteria Reliabilitas Tes ... 47

5. Hasil Pre Test Dan Post Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol Terhadap Efikasi Diri ... 49

6. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas ... 50


(9)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner ... 52

2. Gambar gerakan senam otak ... 66

3. Struktur organisasi Dispora Kabupaten Langkat ... 69

4. Lirik lagu ... 70

5. Ujicoba Angket Efikasi Diri Di Dispora Binjai ... 75

6. Perhitungan Validitas Angket Efikasi Diri ... 76

7. Reliabilitas Angket Efikasi Diri ... 79

8. Data Mentah Pre Test Dan Pos Test Efikadi Diri Dispora Langkat .... 82

9. Data Mentah Pre Test Dan Pos Test Efikadi Diri Dispora Sumatera Utara ... 83

10. Data Efikasi Diri Pre Test dan Pos Test Untuk Kelompok Eksperimen ... 84

11. Data Efikasi Diri Pre Test dan Pos Test Kelompok Kontrol ... 85

12. Pengolahan Data Efikasi Diri Kelompok Eksperimen ... 86

13. Pengolahan Data Efikasi Diri Kelompok Kontrol ... 88

14. Uji Homogenitas ... 90

15. Uji Normalitas ... 91

16. Perhitungan Uji – t Gabungan antara Post Test Kelompok Eksperimen Dengan Post Test Kelompok Kontrol ... 94 17. Dokumentasi ...


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Otak manusia mengedalikan semua fungsi tubuh jika otak sehat maka akan mendorong kesehatan tubuh serta akan menunjang kesehatan mental, sebaliknya jika otak mengalami gangguan, maka kesehatan tubuh dan mental bisa ikut terganggu.

Menurut Yanuarita (2012) otak manusia memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel syaraf dan neuron. Otak memiliki

berat rata-rata 1,2 kg pada laki-laki dan 1 kg pada perempuan. Otak terbentuk dari dua jenis sel, glia dan neuron, sedangkan neuron akan

membawa imformasi dalam bentuk pulsa listrik yang dikenal sebagai potensi aksi, mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurontrasmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis.

Otak mengatur dan mengkoordinasi sebagian besar gerakan, prilaku dan fungsi tubuh homoestasis seperti detak jantung, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia, oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran manusia. Pengetahuan mengenai


(11)

2

otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya. Otak merupakan alat untuk memproses data tentang lingkungan internal dan eksternal tubuh yang diterima reseptor pada alat indera (seperti mata, telinga, kulit dan lain-lain). Data tersebut dikirimkan oleh urat syaraf yang dikenal dengan sistem syaraf keseluruhan.

Menurut Yanuarita (2012) sistem syaraf ini memungkinkan seluruh urat syaraf mengubah rangsangan dalam bentuk implus listrik dikirim kepusat sistem syaraf, yang berada di otak dan syaraf tulang belakang, disinilah dia diproses dan direspon dengan rangsangan yang sesuai, biasanya dalam syaraf ini timbul syaraf elektor, yang berfungsi untuk mengirim implus syaraf ke otot sehingga otot berkontrraksi atau rileks.

Menurut Yanuarita (2012) dari segi fungsi otak yang terdiri dari dua belahan kiri dan belahan kanan itu seolah memiliki tiga dimensi yang saling berhubungan, dengan mengoptimalkan penggunaan seluruh bagian ini, salah satu cara untuk mengoptimalakan penggunaan semua dimensi otak adalah dengan senam otak.

Senam otak merupakan kumpulan gerakan sederhana yang bertujuan untuk menghubungkan atau menyatukan pikiran dan tubuh. Senam otak merupakan proses edukasi kinesiologi. Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan tubuh dan hubungan antara otot dan


(12)

3

fostur terhadap fungsi otak. Gerakan-gerakan tertentu diyakini penting untuk perkembangan otak manusia. Senam otak adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dengan menggunakan keseluruhan otak..

Manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan senam otak, seperti meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, persepsi, pemecahan masalah dan kreatifitas), dengan melakukan gerakan senam otak ini semua untuk memudahkan berkonsenrtasi dalam melaksanakan dan mengerjakan tugas maupun berfikir secara tepat akan situasi tertentu, serta kemampuan memecahkan masalah situasi tersebut. Menurut Yanuarita (2012) kemampuan berfikir aplikasi dari individu melalui pengenalan yang lalu dengan demikian bahwa dengan senam otak dapat membantu untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

Seseorang akan memperoleh informasi melalui keadaan

fisiologinya dalam menilai kemampuannya sehingga akan cendrung memiliki harapan kesuksesan dalam melakukan tugas yang lebih besar, bila dalam kondisi yang tidak diwarnai oleh ketegangan dan tidak merasakan adanya gangguan dalam kerjanya, dalam kegiatan sehari-hari yang meliputi kegiatan stamina dan kekuatan fisik, seseorang akan kelelehan dan sakit sebagai indikasi ketidak efektifan fisiknya sehingga akan mempengaruhi untuk kerjanya, misalnya kurang mengenal diri kurangnya wawasan, dan kecemasan.


(13)

4

Efikasi diri menunjukkan pada keyakinan individu bahwa dirinya dapat melakukan yang dikehendaki oleh situasi tertentu dengan hasil yang sangat memuaskan, hal ini pun sejalan dengan pendapat Bandura (1977) sendiri yang menyatakan bahwa keyakinan diri adalah pendapat atau keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai kemampuannya dalam menampilkan suatu bentuk prilaku yang berhubungan dengan situasi yang dihadapi seseorang tersebut.

Efikasi diri dikembangkan oleh Albert Bandura sebagai teori sosial kognitif pada tahun 1977. Didefenisikan sebagai keyakinan yang menentukan bagaimana seseorang berfikir, memotivasi dirinya dan bagaimana akhirnya memutuskan melakukan sebuah prilaku untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Efikasi diri dibentuk melalui empat proses utama yaitu, koginitif, motivasi, afektif dan proses interaktif.

Berbagai sumber dapat membantu meningkatkan efikasi diri diantaranya adalah pencapain prestasi, pengalaman dari orang lain, persuasi verbal, umpan balik fisiologis, dan kondisi emosional. Efikasi diri dapat membantu seseorang untuk menentukan pilihan dan mempunyai komitmen dalam mempertahankan tindakan yang dipilihnya. Efikasi diri yang rendah akan mudah mengeluh dalam mengerjakan pekerjaan dan kurang optimal dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya, dan menurunnya kepercayaan terhadap kemampuannya dalam melakukan kegiatan atau kerja. (


(14)

5

Setiap orang fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda-beda, baik dalam hal pencapaian tujuan dan penurunan kinerjanya. Upaya untuk meningkatkan penurunan tersebut yaitu dengan saling percaya, saling bersosialisasi dan saling mengadakan kegiatan yang bersifat kelompok, selain itu untuk mempertahankan fungsi otak secara efektif dan efisien.

Keyakinan kepada kemampuan sendiri mempengaruhi motivasi pribadi, makin tinggi efikasi diri maka tingkat stres makin rendah dan pencapaiyaian keberhasilah akan mudah diperoleh sebaliknya, makin tinggi keyakinan kepada kemampuan sendiri, maka makin kokoh tekadnya untuk menyelesaikan tugas yang baik. Keyakinan kepada efikasi mempengaruhi tingkat tantangan dalam menyelesaikan tugas.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa bukan hanya kemampuan kerja yang menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas, melainkan juga tingkat keyakinan pada kemampuan sehingga dapat menambah motivasi dan kegigihan kerja seseorang. Pengamatan yang telah dilakukan terhadap pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat secara umum kurang percaya diri dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, kurangnya pengalaman, rendahnya pengetahuan dan setiap tugas yang diberikan oleh atasan tidak tepat waktu untuk menyelesaikannya, dengan melakukan senam otak untuk pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga ini semua untuk memudahkan bagi pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya maupun berfikir secara tepat, serta kemampuan memecahkan masalah untuk menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di berikan sesuai dengan


(15)

6

waktu yang diberikan. Sejalan dengan hal itu alangkah baiknya masyarakat luas dan khususnya pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat diberi senam otak untuk dapat melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan baik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang di kemukan dalam latar balakang masalah, mungkin berbagai masalah yang dapat di identifikasi yaitu: Apakah dengan melakukan Senam Otak berpengaruh terhadap tingkat Efikasi Diri Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat ? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi senam otak? Apakah ada hubungan antara senam otak dengan tingkat efikasi diri? Sejauh mana hubungan antara Senam Otak dengan tingkat Efikasi Diri tersebut?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari tinjauan latar belakang masalah dan luasnya masalah yang akan diteliti maka diperlukan pembatasan masalah, adapun masalah yang akan diteliti adalah: Pengaruh Senam Otak Terhadap Tingkat Efikasi Diri Pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang ditemukan mungkin dapat dirumuskan permasalahan yang akan


(16)

7

diteliti yaitu: Apakah ada pengaruh senam otak terhadap tingkat efikasi diri pada pagawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap tingkat efikasi diri

pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat.

2. Untuk mengetahui peningkatan efikasi diri pada sampel yang tidak mendapatkan perlakuan senam otak.

3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh senam otak terhadap tingkat efikasi diri.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan:

1. Untuk Universitas khususnya jurusan Ilmu Keolahragaan untuk

dapat memperkaya kepustakaan tentang senam otak.

2. Bagi Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat dan

Dinas Pemuda Sumatera Utara Untuk dapat meningkatkan Efikasi Diri salah satunya bisa dilakukan dengan latihan senam otak minimal15 menit dalam sehari, sekaligus aktif memasyarakatkan olahraga senam otak.

3. Masukan kepada Ilmuan/peneliti, agar mengembangkan variabel


(17)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh senam otak terhadap tingkat Efikasi Diri pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat sebesar thitung sama dengan 8,65.

2. Ada peningkatan Efikasi Diri yang tidak diberikan senam otak pada Pegawai

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara sebesar thitung sama

dengan 5,32.

3. Ada perbedaan pengaruh pada sampel yang diberikan senam otak dan yang tidak diberikan senam otak terhadap tingkat Efikasi Diri pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat dan Sumatera Utara sebesar thitung

sama dengan 3,02.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberi saran sebagai berikut:

1. Untuk Universitas Negeri Medan khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan

untuk dapat memperkaya kepustakaan tentang senam otak.

2. Bagi Dispora Langkat dan Sumut untuk meningkatkan efikasi diri salah satunya bisa dilakukan dengan latihan senam otak minimal 15 menit dalam sehari, sekaligus aktif memasyarakatkan olahraga senam otak.

3. Masukan kepada Ilmuan/peneliti, agar mengembangkan variabel lain dari


(18)

61

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian - Edisi Revisi. Malang

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Bandura, Albert. (1977). the exercise of control. New York

Dennison, Paul. (2004). Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta: Grasindo. Festi, Pipit. (2001). Pengaruh Senam Otak Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif

Lansia Dikarang Wardha Peneleh. Surabaya

Ikmal Burdah Lukmada. (2012). Hubungan Efikasi Diri Dengan Komitmen

Organisasi Karyawan PT. Jadi Abadi Corak Biscuit Surabaya. Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrrahim Malang.

Kusumoputro, S. Lily D.S, Samino, Ruswaldi,M. & Wahyudi, N (2003). Kiat Panjang Umur Dengan Gerak dan Latih Otak. Universitas Indonesia.

Puji Leksono. (2009).”Pengaruh Senam Otak Terhadap Fungsi Memori Jangka Pendek Anak Dari Keluarga Status Ekonomi Rendah. Program

Pascasarjana Magister Ilmu Biomedik. Universitas Diponigoro

Semarang”.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsino

Sunarno,Agung. Sihombing.Syaifullah.(2011).Metode Penelitian Olahraga. Surakarta

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Jurusan Ilmu Keolahragaan Uneversitas Negeri Medan 2011.

Yanuarita, Andri. (2012). Maksimalkan Otak Melalui Senam Otak (Brain Gym). Taranova Books, Yogyakarta.

www.vivanews, kompas, verapermata.multiply.com, info-sehat.com

(diakses 30 Mei 2013)

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/27141( 22 Juni 2013)

http://trochim.human.cornel.edu/gallery/walkley/self-eff.htm (22 Juni 2013) http://eprints.undip.ac.id/28908/1/Puji Leksono_Putranto_Tesis.pdf(24 Juni 2013)


(1)

Efikasi diri menunjukkan pada keyakinan individu bahwa dirinya dapat melakukan yang dikehendaki oleh situasi tertentu dengan hasil yang sangat memuaskan, hal ini pun sejalan dengan pendapat Bandura (1977) sendiri yang menyatakan bahwa keyakinan diri adalah pendapat atau keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai kemampuannya dalam menampilkan suatu bentuk prilaku yang berhubungan dengan situasi yang dihadapi seseorang tersebut.

Efikasi diri dikembangkan oleh Albert Bandura sebagai teori sosial kognitif pada tahun 1977. Didefenisikan sebagai keyakinan yang menentukan bagaimana seseorang berfikir, memotivasi dirinya dan bagaimana akhirnya memutuskan melakukan sebuah prilaku untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Efikasi diri dibentuk melalui empat proses utama yaitu, koginitif, motivasi, afektif dan proses interaktif.

Berbagai sumber dapat membantu meningkatkan efikasi diri diantaranya adalah pencapain prestasi, pengalaman dari orang lain, persuasi verbal, umpan balik fisiologis, dan kondisi emosional. Efikasi diri dapat membantu seseorang untuk menentukan pilihan dan mempunyai komitmen dalam mempertahankan tindakan yang dipilihnya. Efikasi diri yang rendah akan mudah mengeluh dalam mengerjakan pekerjaan dan kurang optimal dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya, dan menurunnya kepercayaan terhadap kemampuannya dalam melakukan kegiatan atau kerja. (http://trochim.human.cornel.edu/gallery/walkley/self-eff.htm)


(2)

5

Setiap orang fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda-beda, baik dalam hal pencapaian tujuan dan penurunan kinerjanya. Upaya untuk meningkatkan penurunan tersebut yaitu dengan saling percaya, saling bersosialisasi dan saling mengadakan kegiatan yang bersifat kelompok, selain itu untuk mempertahankan fungsi otak secara efektif dan efisien.

Keyakinan kepada kemampuan sendiri mempengaruhi motivasi pribadi, makin tinggi efikasi diri maka tingkat stres makin rendah dan pencapaiyaian keberhasilah akan mudah diperoleh sebaliknya, makin tinggi keyakinan kepada kemampuan sendiri, maka makin kokoh tekadnya untuk menyelesaikan tugas yang baik. Keyakinan kepada efikasi mempengaruhi tingkat tantangan dalam menyelesaikan tugas.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa bukan hanya kemampuan kerja yang menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas, melainkan juga tingkat keyakinan pada kemampuan sehingga dapat menambah motivasi dan kegigihan kerja seseorang. Pengamatan yang telah dilakukan terhadap pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat secara umum kurang percaya diri dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, kurangnya pengalaman, rendahnya pengetahuan dan setiap tugas yang diberikan oleh atasan tidak tepat waktu untuk menyelesaikannya, dengan melakukan senam otak untuk pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga ini semua untuk memudahkan bagi pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya maupun berfikir secara tepat, serta kemampuan memecahkan masalah untuk menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di berikan sesuai dengan


(3)

waktu yang diberikan. Sejalan dengan hal itu alangkah baiknya masyarakat luas dan khususnya pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat diberi senam otak untuk dapat melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan baik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang di kemukan dalam latar balakang masalah, mungkin berbagai masalah yang dapat di identifikasi yaitu: Apakah dengan melakukan Senam Otak berpengaruh terhadap tingkat Efikasi Diri Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat ? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi senam otak? Apakah ada hubungan antara senam otak dengan tingkat efikasi diri? Sejauh mana hubungan antara Senam Otak dengan tingkat Efikasi Diri tersebut?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari tinjauan latar belakang masalah dan luasnya masalah yang akan diteliti maka diperlukan pembatasan masalah, adapun masalah yang akan diteliti adalah: Pengaruh Senam Otak Terhadap Tingkat Efikasi Diri Pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang ditemukan mungkin dapat dirumuskan permasalahan yang akan


(4)

7

diteliti yaitu: Apakah ada pengaruh senam otak terhadap tingkat efikasi diri pada pagawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap tingkat efikasi diri

pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat.

2. Untuk mengetahui peningkatan efikasi diri pada sampel yang tidak mendapatkan perlakuan senam otak.

3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh senam otak terhadap tingkat efikasi diri.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan:

1. Untuk Universitas khususnya jurusan Ilmu Keolahragaan untuk dapat memperkaya kepustakaan tentang senam otak.

2. Bagi Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat dan Dinas Pemuda Sumatera Utara Untuk dapat meningkatkan Efikasi Diri salah satunya bisa dilakukan dengan latihan senam otak minimal15 menit dalam sehari, sekaligus aktif memasyarakatkan olahraga senam otak.

3. Masukan kepada Ilmuan/peneliti, agar mengembangkan variabel lain dari senam otak dan efikasi diri.


(5)

60 A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh senam otak terhadap tingkat Efikasi Diri pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat sebesar thitung sama dengan 8,65. 2. Ada peningkatan Efikasi Diri yang tidak diberikan senam otak pada Pegawai

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara sebesar thitung sama dengan 5,32.

3. Ada perbedaan pengaruh pada sampel yang diberikan senam otak dan yang tidak diberikan senam otak terhadap tingkat Efikasi Diri pada Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Langkat dan Sumatera Utara sebesar thitung sama dengan 3,02.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberi saran sebagai berikut: 1. Untuk Universitas Negeri Medan khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan

untuk dapat memperkaya kepustakaan tentang senam otak.

2. Bagi Dispora Langkat dan Sumut untuk meningkatkan efikasi diri salah satunya bisa dilakukan dengan latihan senam otak minimal 15 menit dalam sehari, sekaligus aktif memasyarakatkan olahraga senam otak.

3. Masukan kepada Ilmuan/peneliti, agar mengembangkan variabel lain dari senam otak dan efikasi diri.


(6)

61

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian - Edisi Revisi. Malang

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Bandura, Albert. (1977). the exercise of control. New York

Dennison, Paul. (2004). Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta: Grasindo. Festi, Pipit. (2001). Pengaruh Senam Otak Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif

Lansia Dikarang Wardha Peneleh. Surabaya

Ikmal Burdah Lukmada. (2012). Hubungan Efikasi Diri Dengan Komitmen

Organisasi Karyawan PT. Jadi Abadi Corak Biscuit Surabaya. Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrrahim Malang.

Kusumoputro, S. Lily D.S, Samino, Ruswaldi,M. & Wahyudi, N (2003). Kiat Panjang Umur Dengan Gerak dan Latih Otak. Universitas Indonesia.

Puji Leksono. (2009).”Pengaruh Senam Otak Terhadap Fungsi Memori Jangka

Pendek Anak Dari Keluarga Status Ekonomi Rendah. Program

Pascasarjana Magister Ilmu Biomedik. Universitas Diponigoro

Semarang”.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsino

Sunarno,Agung. Sihombing.Syaifullah.(2011).Metode Penelitian Olahraga. Surakarta

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Jurusan Ilmu Keolahragaan Uneversitas Negeri Medan 2011.

Yanuarita, Andri. (2012). Maksimalkan Otak Melalui Senam Otak (Brain Gym). Taranova Books, Yogyakarta.

www.vivanews, kompas, verapermata.multiply.com, info-sehat.com

(diakses 30 Mei 2013)

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/27141( 22 Juni 2013)

http://trochim.human.cornel.edu/gallery/walkley/self-eff.htm (22 Juni 2013)