PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI.

(1)

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh

INDRA YULIAN KUSMAYANA 0901466

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA

PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN

OLAHRAGA KOTA CIMAHI

Oleh

Indra Yulian Kusmayana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Indra Yulian Kusmayana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

INDRA YULIAN KUSMAYANA 0901466

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

KOTA CIMAHI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. D. Deni Koswara, M.Pd NIP. 196109031986011001

Pembimbing II

Cepi Triatna, M.Pd NIP. 197907232001121

Mengetahui,

Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan

Dr. H. Endang Herawan, M.Pd NIP. 19600810 198603 1 001


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi”. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang seberapa besar pengaruh Komitmen terhadap kinerja Pegawai. Peneliti mengambil masalah ini karena peneliti menemukan adanya indikasi bahwa kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga belum optimal. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran aktual mengenai pengaruh Komitmen terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi. Untuk menjawab permasalahan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup, dengan jumlah sampel sebanyak 50 pegawai. Pengolahan data dalam penelitian menggunakan metode statistik dengan dibantu program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 18.0 for Windows. Berdasarkan hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan WMS (Weighted Mean Scored), menunjukkan bahwa variabel X (Komitmen) memperoleh skor rata-rata 4,30 dengan kategori sangat tinggi dan untuk variabel Y (kinerja) memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,34 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Analisis data dalam penelitian menggunakan statistik non parametrik dikarenakan hasil uji normalitas menunjukkan data variabel X dan Y berdistribusi tidak normal, dan selanjutnya perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan rumus Spearmen Rho diperoleh angka 0,582 yang menunjukkan bahwa variabel X (Komitmen) dan variabel Y (Kinerja) memiliki hubungan yang kuat dengan koefisien determinasi sebesar 33,87% sedangkan sisanya 66,13% dipengaruhi oleh faktor lain. Secara keseluruhan dapat disimpulkan Komitmen pegawai dan kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi berada pada kategori sangat tinggi. Adapun tingkat hubungan Komitmen berpengaruh kuat terhadap kinerja pegawai. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah Komitmen pegawai yang sudah tertanam hendaknya dipertahankan dengan cara menciptakan iklim organisasi yang kondusif, menjalin komunikasi yang baik dengan sesama pegawai, dan untuk lembaga, harus lebih memperhatikan tingkat kesejahteraan pegawainya misalnya dalam hal kompensasi.


(5)

ABSTRACT

The research is titled "The Effect of Commitment on the Employee’s Performances in Department of Education, Youth, and sport at Cimahi." Issues addressed in this research is about how much influence the commitment for employee’s performance. Generally, this research aims to determine the actual and clear picture of the effect of the commitment on employee’s performance in department of education, youth and sport in Cimahi. The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. Data collection techniques using the enclosed questionnaire distributed to 50 employee as the research sample. General trend calculation results using Weighted Mean Scored (WMS), showed that the commitment at department of education, youth, and sport at Cimahi included in excellent categories with an average score of 4.30, and the employee’s performance included in the excellent category with an average score of 4.34. Normality test results on the distribution of the data showed that the variables X and Y are not normally distributed, further analysis of the data using non-parametric statistics. Correlation analysis using Pearson Product Moment correlation coefficient between variables X and Y is at 0.582 which shows that the correlation between the two variables is at the level of a strong relationship. Correlation analysis can proceed by calculating the coefficient of determination. Coefficient of determination of test results is that the commitment affects the employee’s performance by 33.87% while the remaining 66.13% is influenced by other factors. The conclusion of this research is that there is a strong influence of the commitment on employee’s performance in department of education, youth and sport at Cimahi, it can be proven statistically. The recommends from this research is for the employee is to keep the commitmen with the step such as keep a situation in organization, increase communication with other employee and for the organization must be increase the compensation.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK …………...………...…...…... i

KATA PENGANTAR ……….......….… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….... iii

DAFTAR ISI ………..………... v

DAFTAR TABEL ………..…………... vii

DAFTAR GAMBAR ……….………...… viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... ...………... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah…….…………... 6

C. Tujuan Penelitian ……….………..…... 7

D. Manfaat Penelitian..……….………... 8

E. Struktur Organisasi..……….…... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka………..…...…... 9

1. Konsep Komitmen... 9

2. Konsep Kinerja... 19

B. Kerangka Pemikiran... 29

C. Hipotesis... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian... 33

B. Desain Penelitian …...………..…………... 36

C. Metode Penelitian ... 37

D. Definisi Operasional ……….. 38

E. Instrumen Penelitian ……..……….………... 40

F. Proses Pengembangan Instrumen ………... 42


(7)

H. Analisis Data ………..……….…... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………..…………...…... 52

1. Seleksi Data ………... 52

2. Perhitungan Weighted Means Score (WMS) …...…... 53

3. Uji Normalitas Distribusi Data …...……...….... 62

4. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ………...…. 65

B. Pembahasan Hasil Penelitian ..………... 68

1. Gambaran Komitmen Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi... 68

2. Gambaran Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi…... 70

3. Gambaran Tentang Komitmen yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga…... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………...……….…... 73

B. Saran ………...………... 74


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Organisasi terdiri dari sekelompok individu yang saling bekerjasama dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Manusia merupakan aspek terpenting dalam kegiatan organisasi, karena sumber daya manusia dianggap sebagai suatu kekayaan (asset) organisasi, disamping faktor faktor yang lainnya seperti modal, material dan teknologi. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Karena manusia sebagai perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Untuk itu manajemen sumber daya manusia harus mendapat perhatian yang memadai, karena kegagalan pada sumber daya manusia, akan mengakibatkan berbagai kerugian, dan dampaknya tentu pada tidak tercapainya tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia diarahkan untuk mendorong produktivitas kerja. Untuk mencapai hal itu perlu ditunjang oleh kemampuan, kemauan, sikap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab yang sudah diberikan sehingga dapat tercapai kinerja yang sesuai dengan harapan organisasi.

Pegawai merupakan salah satu sumber daya manusia yang mempunyai peranan penting dalam memajukan perusahaan. Agar Organisasi dapat terus maju dan mencapai tujuannya, maka perlu dilakukan pengembangan terhadap kinerja Pegawai dengan cara pemberian motivasi, pelatihan dan penciptaan suasana lingkungan kerja yang kondusif (Bambang Guritno dan Waridin, 2005:63).

Menurut Prawirosentono (1999:3) kinerja seorang pegawai akan baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan atau upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan.

Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya


(9)

yang dicapai seseorang. Definisi kinerja pegawai yang dikemukakan Kusriyanto dalam Mangkunegara (2010:9) adalah: ”Perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam)”. Gomez dalam Mangkunegara (2006:9) mengemukakan definisi kinerja Pegawai sebagai: ”Ungkapan seperti output, efesiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktifitas”. Sementara Mangkunegara (2005:9) sendiri menyatakan bahwa

”Kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah komitmen. Komitmen organisasi juga merupakan hal penting yang harus menjadi perhatian organisasi.

Menurut Sunarto (2005:25), komitmen adalah kecintaan dan kesetiaan terdiri dari:

“(1) Pernyatuan dengan tujuan dan nilai- nilai perusahaan, (2) Keinginan untuk tetap berada di dalam organisasi, dan (3) Kesediaan untuk bekerja keras atas nama organisasi.”

Robbins (2008:100) memaparkan bahwa komitmen merupakan salah satu sikap kerja yang harus dimiliki pegawai. Komitmen didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu. Memihak tujuan-tujuan dan keinginannya untuk bertahan dalam keanggotaan organisasi tersebut. Ketika komitmen tinggi, maka seseorang tersebut memihak pada organisasi yang merekrutnya. Pegawai juga mempunyai tujuan sehingga diperlukan suatu integrasi antara tujuan individu pegawai dengan tujuan organisasi. Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan organisasi dan tujuan individu pegawai, harus diketahui apa yang menjadi kebutuhan dari masing-masing pihak. Kebutuhan pegawai diharapkan dapat terpenuhi melalui komitmen organisasi tempatnya bekerja


(10)

sehingga kebutuhan organisasi akan kinerja pegawai yang diharapkan dalam bekerja juga dapat tercapai. Apabila seorang pegawai sudah terpenuhi segala kebutuhannya, maka dia juga akan memiliki komitmen terhadap organisasi yang bersangkutan. Dengan adanya komitmen akan membuat pegawai mendukung semua kegiatan instansi secara aktif, ini berarti pegawai akan bekerja lebih produktif. Dengan demikian, kinerja yang dihasilkan pegawai dapat mempengaruhi usaha suatu instansi secara positif.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa kinerja dan komitmen organisasi cenderung mempengaruhi satu sama lain. Penelitian oleh Mathis dan Jackson (2001:100) dalam buku terjemahan yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia, menyatakan bahwa

“….pegawai yang relatif puas dengan pekerjaannya akan lebih berkomitmen pada organisasi dan pegawai yang berkomitmen terhadap organisasi lebih mungkin mendapat kepuasan yang lebih besar.”

Meningkatkan kinerja sumber daya manusia mutlak diperlukan organisasi dalam mengantisipasi kemajuan dan perubahan lingkungan secara global yang dihadapi dewasa ini dan di masa yang akan datang. Hal ini diperlukan sebagai salah satu syarat pembangunan bangsa yang mengarah pada terselenggaranya pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).

Peneliti mencoba mencari berbagai sumber yang aktual lewat penelusuran hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelum-sebelumnya. Penelitian terdahulu dengan judul yang sama, memperlihatkan korelasi yang positif tentang pengaruh Komitmen terhadap Kinerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Destriani (2012), dalam judul penelitiannya yaitu „Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, menyatakan bahwa:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Nilai R sebesar 0.311 yang berarti bahwa hubungan antara komitmen


(11)

dengan kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mempunyai hubungan yang rendah sebesar 31,1%, dikatakan rendah karena angka tersebut berada dibawah 0,5 atau 50%. Nilai R Square adalah 0,097 mengindikasi bahwa 9,7% kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh komitmen organisasi, sedangkan 90,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Kemudian selain hasil penelitian di atas, peneliti menggali sumber lain yang berhubungan dengan judul yang akan diteliti. Salah satunya dari Adi Putri Budi Lestari (2009) dalam skripsinya yang berjudul „Hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Prestasi Kerja Pegawai Pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Bandung‟. Dimana hasilnya , penelitian ini juga menunjukan hubungan positif antara komitmen dengan prestasi kerja. Dalam penelitian tersebut, dipaparkan beberapa tindakan yang mencerminkan kurangnya komitmen pegawai, di antaranya terlambat masuk, sering mangkir, pindah atau keluar dari pekerjaan, melalaikan tugas, selalu tidak tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Tindakan-tindakan tersebut merupakan sebagian indikator kurangnya komitmen terhadap organisasi. Lalu hasil penelitian tersebut menunjukan Tingkat komitmen pada PT. Telkom saat itu sedang tinggi. Pegawai memiliki komitmen yang tinggi.

Hal tersebut dilihat berdasarkan tanggapan responden terhadap pernyataan mengenai beberapa indikator komitmen seperti afektif, berkelanjutan, dan normatif. Kebanyakan pegawai tingkat komitmennya tinggi pada indikator Normatif dan berkelanjutan. Sementara sebagian pegawai Komitmennya rendah pada indikator Komitmen afektif. Untuk kinerja, PT. Telkom juga menunjukan tingkat prestasi kerja yang tinggi. Dilihat dari skor yang cukup tinggi yang diperoleh berdasarkan indikator kinerja yang diukur seperti hasil kerja, kemampuan kerja, kreatifitas, dan tanggung jawab. Dan hasil pengujian hipotesis pada penelitian tersebut menunjukan bahwa komitmen organisasi memiliki hubungan yang positif terhadap prestasi kerja. Semakin tinggi komitmen pegawai maka akan semakin tinggi pula prestasi kerja pegawai.


(12)

Komitmen juga digambarkan sebagai kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten. Inkonsistensi dalam bekerja mendorong meningkatnya tingkat keluar-masuknya pegawai baru yang pada gilirannya meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Pegawai yang memiliki komitmen kerja yang tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab pada pekerjaan, semangat kerja yang maksimal serta memiliki suatu kepercayaan pada nilai-nilai perusahaan. Komitmen Pegawai juga sangatlah diperlukan, karena komitmen menjadi salah satu indikator kinerja Pegawai agar dapat bekerja secara optimal.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi adalah sebuah instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pendidikan. Visi nya adalah „Terselenggaranya Layanan Pendidikan yang Merata dan Berkualitas Melalui Profesionalisme Tata Kelola Menuju Masyarakat Cimahi Berakhlak Mulia, Cerdas dan Mandiri‟ dan memiliki misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan akses dan kemudahan memperoleh layanan pendidikan bagi masyarakat

2. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan

3. Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan dalam layanan pendidikan.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi terdiri dari 4 bidang yaitu Bidang Pendidikan Dasar, Bidang Pendidikan Menengah, Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal, dan Bidang Pemuda dan Olahraga. Maka untuk pengelolaan yang maksimal diperlukan kinerja tinggi dari para pegawai.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan menggunakan metode wawancara kepada 10 pegawai dari 50 pegawai yang akan dijadikan sampel penelitian, secara keseluruhan kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi dikategorikan sedang. Terlihat dari ketaatan pegawai untuk mematuhi peraturan lembaga, disiplin terhadap waktu, alur kerja yang tertata, kesediaan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan kerja pegawai, inisiatif


(13)

para pegawai untuk memecahkan masalah yang di hadapi dalam penyelesaian pekerjaan, baik yang bersifat teknis maupun non-teknis, serta ketercapaian target pekerjaan yang diharapkan lembaga. Menurut salah satu pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi, Asep Tahyudin selaku pegawai bidang pendidikan dasar, menyatakan bahwa

“Meskipun kinerja pegawainya dikategorikan sedang, masih terdapat beberapa pegawai yang kinerjanya masih harus dibina seperti kedispilinannya terhadap waktu, efektifitas dan efisiensi dalam pekerjaannya.”

Beranjak dari hasil penelitian terdahulu dan fakta lapangan dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai keterkaitan dan pengaruh antara kedua teori tersebut di lokasi yang dipilih penulis yang berjudul:

“Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olah Raga Kota Cimahi” B.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa sampai sekarang yang menjadi permasalahan kinerja pegawai dilapangan diantaranya ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, kedisiplinan pegawai. Permasalahan tersebut salah satunya disebabkan oleh Komitmen. Variabel yang menjadi fokus pada penelitian ini;

1. Variable X (Komitmen)

Komitmen pada penelitian ini adalah komitmen terhadap organisasi yang dimiliki pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi, yang meliputi Kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai dari organisasi, Kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi dan Keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi

.


(14)

2. Variable Y (Kinerja)

Kinerja pada penelitian ini merupakan gambaran Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi yang mengacu pada indikator Kemampuan dan Motivasi.

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah Komitmen terhadap Kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana Komitmen Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi ?

b. Bagaimana Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi?

c. Seberapa besar pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian di kategorikan menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.

2. Tujuan Khusus

a. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui bagaimana Komitmen Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.


(15)

b. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui bagaimana Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.

c. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.

D.Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi dalam meningkatkan komitmen pegawai terhadap lembaga, yang berdampak pada kinerja yang meningkat.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Struktur Organisasi dari Skripsi ini adalah sebagai berikut;

BAB I Merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Menguraikan kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB III Menguraikan metode penelitian yang berisi lokasi dan subjek, populasi/sampel penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV Menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan atau analisis temuan penelitian.

BAB V Merupakan bab kesimpulan dan saran yang berisi dua aspek yakni kesimpulan penelitian dan saran-saran/rekomendasi.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian digunakan untuk dapat mempermudah bagi peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan. Dengan penggunaan metode penelitian ini, diharapkan peneliti dapat memperoleh data-data yang diperlukan sampai pada tahap akhir penelitian ini. Pada Bab III ini peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian sehingga akan didapatkan hasil dari penelitian ini. Dibawah ini ada beberapa hal yang akan dipaparkan dalam metode penelitian.

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi yang beralamat di Jl. Raden Demang Hardjakusuma Blok Jati Cihanjuang-Cimahi (40513).

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan sekelompok subjek yang dijadikan sumber data, baik benda, manusia, gejala ataupun peristiwa yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Sugiyono (2010:117) menyatakan bahwa:

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan menurut Akdon dan Hadi (2004:96) menjelaskan bahwa: “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penlitian”. Populasi pada setiap penelitian merupakan hal yang tidak boleh diabaikan karena merupakan unit tempat diperolehnya informasi yang dibutuhkan untuk penelitian.


(17)

Dengan memperhatikan penjelasan diatas secara garis besar populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi yang dijadikan objek penelitian. Untuk lebih jelasnya, terkait dengan populasi yang akan digunakan dapat dilihat dari table berikut:

Table 3.1 Populasi Penelitian

No Jabatan Jumlah

1 Bidang Pendidikan Dasar 13

2 Bidang Pendidikan Menengah 11

3 Bidang PNFI 9

4 Umum dan Kepegawaian 15

5 Bidang Pemuda dan Olah Raga 9

Jumlah 57

3. Sampel Penelitian

Pengertian sampel sendiri menurut Prof. Dr. Sugiono (2010:118) yaitu: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi terlalu besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Dengan demikian dalam penelitian ini teknik pengambilan sampling adalah dengan teknik proportianate stratified random sampling. Rumus yang digunakan adalah


(18)

dan juga rumus

ni = adalah jumlah sampel menurut stratum

n = adalah jumlah sampel seluruhnya

Ni = adalah jumlah populasi menurut stratum dan

N = adalah jumlah populasi seluruhnya

d = adalah presisi yang diterapkan yaitu 5% atau 0,05

Perhitungan seluruh sampel penelitian adalah sebagai berikut:

a. Bidang Dikdas = 13 : 57 x 50 = 11,4 dibulatkan jadi 11

b. Bidang Pendidikan Menengah = 11 : 57 x 50 = 9,6 dibulatkan jadi 10 c. Bidang PNFI = 9 : 57 x 50 = 7,8 dibulatkan jadi 8

d. Umum dan Kepegawaian = 15 : 57 x 50 = 13,1 dibulatkan jadi 13 e. Bidang Pemuda dan Olahraga = 9 : 57 x 50 = 7,8 dibulatkan jadi 8

Tabel 3.2 Jumlah Sampel

No Jabatan Jumlah

1 Bidang Pendidikan Dasar 11

2 Bidang Pendidikan Menengah 10

3 Bidang PNFI 8

4 Umum dan Kepegawaian 13

5 Bidang Pemuda dan Olah Raga 8


(19)

B. Desain Penelitian

Dalam implementasinya penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahap. Di desain sedemikian rupa agar menjadi sebuah karya tulis yang memang memberikan sebuah manfaat baik pribadi peneliti sendiri secara khusus dan bagi civitas akademika pada umumnya. Adanya sebuah penelitian yang dikemukakan tentu saja ada sebuah permasalahan yang diangkat dan ingin dicari kebenarannya tentang masalah tersebut, Nasution (2009:23) mengemukakan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara pengumpulan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Jadi jelas memang sebuah desain penelitian diperlukan sebagai sebuah pedoman bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian dalam memecahkan permasalahan yang diangkat atau diteliti.

Adapun secara sederhana beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Tahap persiapan

Dalam tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah mencari sebuah permasalahan yang up to date, dengan melakukan kajian-kajian dan melakukan beberapa study pendahuluan dengan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Hasil temuan tersebut kemudian disusun kedalam betuk laporan dalam hal ini adalah proposal penelitian yang kemudian diajukan kepada dosen pembimbing akademik.

2. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, ini peneliti mengimplementasikan apa yang telah disusun dalam proposal penelitian. Diantaranya adalah penggalian data dengan menyebarkan alat pengumpulan data berupa angket, analisis data yang telah didapatkan dari alat pengumpul data, penentuan teknik-teknik pengolahan data dan sebagainya.


(20)

3. Tahap akhir

Dalam tahapan terakhir ini peneliti menarik kesimpulan sesuai dengan hasil analisis data yang telah diolah dan kemudian dibuat laporan hasil penelitian.

C.Metode Penelitian

1. Metode dan Pendekatan a. Metode Penelitian

Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Sebagaimana dikemukakan oleh Izaak laknussa (1988:1) bahwa “Metode adalah cara bekerja, untuk dapat memahami objek yang diteliti”. Metode penelitian digunakan untuk mencapai tujuan penelitian secara efektif dan efisien, Arief Fuchan (1992:5) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi”. Sedangkan menurut Surachman (1994:140) Metode Penelitian merupakan sesuatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan serta mengolah data-data yang diperlukan dalam mencapai tujuan penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang, sebagaimana dikemukakan Muhammad Ali (1992:120) bahwa: “Metode Deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:11) menjelaskan bahwa:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat suatu perbandingan, atau menghubungkan dengan variable lainnya.


(21)

Adapun tujuan dari tujuan dari penggunaan metode deskriptif pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara sistematis mengenai Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.

b. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan statistik. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket (kuisioner) yang mengungkap data setiap variable penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Sugiyono (2010:14) mengatakan:

Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk peneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umunya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis datra bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

D.Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang akan diteliti, dalam hal ini penulis akan menjelaskan definisi istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini sehingga dapat persamaan pandangan antara penulis dan pembaca. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:747) yang dimaksudkan dengan pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan”.


(22)

2. Komitmen

Stephen Robbins (2008:100) memaparkan bahwa komitmen merupakan salah satu sikap kerja yang harus dimiliki pegawai. Komitmen didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu. Memihak tujuan-tujuan dan keinginannya untuk bertahan dalam keanggotaan organisasi tersebut. Ketika komitmen tinggi, maka seseorang tersebut memihak pada organisasi yang merekrutnya.

Sementara menurut White (dalam amstrong, 1999:183), komitmen organisasi terdiri dari tiga area keyakinan atau perilaku yang di tampilakan oleh karyawan, yakni 1) Keyakinan dan penerimaan terhadap organisasi, tujuan, dan nilai-nilai yang ada di organisasi tersebut. 2) Adanya keinginan untuk berusaha sebaik mungkin sesuai dengan keinginan organisasi. 3) Keyakinan untuk mempertahankan keanggotaannya di organisasi tersebut.

Maka dimensi komitmen dalam penelitian ini ada 3 yaitu: Kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi, keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi.

3. Kinerja

Vroom dalam Mulyasa (2005:136-138), menyajikan pengertian operasional sebagai berikut:

Performance = P (ability x motivation).

Model ini memberikan informasi bahwa kinerja seseorang merupakan fungsi perkalian antara kemampuan (ability) dan motivasi.

Sementara Keith Davis dalam Mangkunegara (2005:13-14) merumuskan kinerja sebagai berikut:

Human Performance = Ability + Motivation, Motivation = Atitude + Situation, Ability = Knowledge + Skill.


(23)

Maka, dimensi yang diambil penulis dari konsep di atas adalah Ability (Kemampuan) dan Motivation (Motivasi). Untuk teori Motivasinya sendiri, penulis menggunakan teori Kebutuhan Maslow.

E.Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:148), “Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Dengan kata lain bahwa meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan daripada melakukan penelitian. Namun demikian (Emory, 1985) dalam Sugiyono (2003:118) menjelaskan bahwa dalam skala yang paling rendah laporan juga dinyatakan sebagai bentuk penelitian. Jumlah instrument dalam penelitian ini sendiri ada dua instrument sesuai dengan jumlah variable penelitian itu:

1. Instrument unutk mengukur komitmen pegawai 2. Instrument untuk mengukur kinerja pegawai

Penyusunan instrument ini berdasarkan pada definisi operasional dari tiap-tiap variable. Untuk lebih jelasnya tentang tahapan yang ditempuh dalam menyusun instrument dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan variable yang akan diteliti, yaitu variable X (Komitmen Pegawai) dan variable Y (Kinerja Pegawai)

2. Menentukan indikator dan subindikator dari setiap variable 3. Menyusun kisi-kisi instrument dari setiap variable penelitian

4. Membuat daftar pernyataan dari setiap variable dengan di sertai alternatif jawabannya dan petunjuk cara menjawabnya.

5. Menetapkan Kriteria pen-skoran untuk setiap alternative jawaban, dengan menggunakan skala likert


(24)

Terkait dengan skal itu sendiri terdapat berbagai jenis skala yang dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam pengukuran. Seperti kita ketahui instrument penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melakukan sebuah pengukuran dengan tujuan agar dapat menghasilkan data yang akurat. Untuk mendapatkan data yang akurat tersebut maka setiap instrument haruslah mempunyai skala.

Skala sendiri menurut Sugiono (2006:105) adalah:

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bula digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Dalam penelitian sendiri skala yang digunakan adalah skala likert. Skala likert sendiri menurut Sugiyono (2006:107) adalah: “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variable penelitian (sugiyono, 2010:134). Untuk pen-Skoran sendiri dalam penelitian ini setiap alternatif jawaban item instrumen menggunakan skala likert sebagai berikut:

Table 3.3

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Untuk Variable X (Komitmen) dan Y (Kinerja)

Alternatif Jawaban Bobot

Sangat Tinggi (ST) 5

Tinggi (T) 4

Sedang (S) 3

Rendah (R) 2


(25)

Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk Checklist (√) pada alternative jawaban yang sudah ditentukan. Intrumen ini digunakan menjadi alat pengumpulan data penelitian dengan tehnik angket, angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab dengan alternative jawaban yang telah ditentukan. Angket juga merupakan alat pengumpulan data untuk mengetahui suatu bentuk permasalahan yang terdapat dalam lingkup luas. (instrumen penelitian terlampir).

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Validitas Instrumen

Pengujian veliditas instrument dilakukan apabila sebelumnya telah disusun instrument penelitian dan kemudian diuji cobakan. Kegiatan uji coba angket dilakukan di Dinas Pendidikan Kota Bandung, dengan jumlah responden sebanyak 10 responden. Mengapa uji validitas instrumen dilakukan di Dinas Pendidikan Kota Bandung ini karena kesamaan jenis lembaga.

Apabila instrumen penelitian telah disusun dan diuji cobakan ke lapangan, maka diperlukan uji validitas instrument itu sendiri. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument Arikunto (1995:63) dalam Akdon (2008:134) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau keshahihan suatu alat ukur”. Jika instrument dikatakan valid maka menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2010:173).

Pengujian validitas dilakukan pada tiap butir item, dengan kata lain bahwa tiap item dihitung korelasi jumlah skornya. Sugiyono (2010:187) menjelaskan bahwa “Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis tiap item, yaitu mengkorelasikan jumlah skor tiap itemnya”. Adapun pengujian


(26)

validitas penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144). Langkah-langkah pengujian validitas dalam penelitian ini sendiri adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan rumus pearson product moment

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

= Koefisien korelasi

= Jumlah Responden ∑ = Jumlah skor item ∑ = Jumlah skor total

∑ = Jumlah perkalian X dan Y

b. Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

(Akdon, 2008: 144)

Keterangan:

t= Nilai

r= Koefisien korelasi n= jumlah responden

c. Langkah selanjutnya adalah mencari

Jika diketahui signifikan untuk α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2, 10-2=8) dengan uji satu pihak (one tail lest) maka diperoleh .

d. Membuat keputusan dengan membandingkan dengan

Setelah diketahui nilai kemudian dibandingkan dengan . Kaidah keputusan jika nilai > maka butir soal dinyatakan valid, sebaliknya jika nilai < maka butir soal dinyatakan


(27)

tidak valid. Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut diatas dapat diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:

Table 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel X (Komitmen) No.

Item

Keputusan

1 0,78 3,59 1,860 Valid

2 0,72 2,98 1,860 Valid

3 0,63 2,29 1,860 Valid

4 0,67 2,57 1,860 Valid

5 0,67 2,57 1,860 Valid

6 0,75 3,16 1,860 Valid

7 0,80 3,77 1,860 Valid

8 0,74 3,12 1,860 Valid

9 0,74 3,16 1,860 Valid

10 0,65 2,39 1,860 Valid

11 0,71 2,84 1,860 Valid

12 0,70 2,76 1,860 Valid

13 0,71 2,83 1,860 Valid

14 0,84 4,30 1,860 Valid

15 0,77 3,40 1,860 Valid

16 0,69 2,69 1,860 Valid

17 0,82 3,99 1,860 Valid

18 0,79 3,70 1,860 Valid

19 0,69 2,69 1,860 Valid


(28)

Dari hasil uji coba instrumen penelitian diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa sebanyak 20 item valid. Dengan harga tertinggi

terdapat pada item pernyataan nomor 14 yaitu 4,30. Sedangkan harga

terendah ada pada item pernyataan nomor 3 yaitu 2,29. Namun

demikian apabila kita bandingkan antara dengan sesuai

dengan kaidah keputusan yakni jika nilai > maka butir soal dinyatakan valid, sebaliknya jika nilai < maka butir soal dinyatakan tidak valid maka dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian dengan 18 item pernyataan dinyatakan valid.

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja)

No. Item Keputusan

1 0.82 4.06 1,860 Valid

2 0.90 5.88 1,860 Valid

3 0.53 1.75 1,860 Tidak Valid

4 0.82 4.05 1,860 Valid

5 0.75 3.22 1,860 Valid

6 0.83 4.25 1,860 Valid

7 0.82 4.06 1,860 Valid

8 0.83 4.25 1,860 Valid

9 0.46 1.49 1,860 Tidak Valid

10 0.75 3.22 1,860 Valid

11 0.83 4.25 1,860 Valid

12 0.57 1.98 1,860 Valid

13 0.52 1.71 1,860 Tidak Valid

14 0.74 3.11 1,860 Valid

15 0.74 3.08 1,860 Valid


(29)

17 0.75 3.20 1,860 Valid

18 0.90 5.88 1,860 Valid

19 0.70 2.75 1,860 Valid

20 0.82 4.06 1,860 Valid

21 0.84 4.45 1,860 Valid

22 0.69 2.69 1,860 Valid

23 0.91 6.33 1,860 Valid

24 0.70 2.82 1,860 Valid

25 0.70 2.78 1,860 Valid

Berdasarkan hasil uji coba instrument penelitian variable Y (Kinerja) diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa sebanya 22 item pernyataan atau alat ukur dinyatakan valid. Dengan harga tertinggi terdapat pada item pernyataan nomor 23 yaitu 6,33. Sedangkan harga terendah ada pada item pernyataan nomor 9 yaitu 1,49. Namun demikian apabila kita bandingkan antara dengan sesuai dengan kaidah keputusan

yakni jika nilai > maka butir soal dinyatakan valid, sebaliknya jika nilai < maka butir soal dinyatakan tidak valid maka dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian variable Y (Kinerja) dengan 22 item pernyataan dinyatakan valid.

2. Reliabilitas Instrument

Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto. 2006 : 168). Pada penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode alpha yaitu dengan menganalisis reliabilitasalat ukur dari satu kali pengukuran. Rumus yang digubakan sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 161) sebagai berikut:


(30)

[ ] [ ∑ ]

Keterangan:

= Nilai reliabilitas

∑ = Jumlah varian skor tiap-tiap item = Varain Total

= Jumlah item

Dalam impkementasinya, penulis melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Hasil dari nilai reliabilitas ( ) dikonsultasikan dengan nilai tabel r product momen dengan dk= N – 1 = 20 – 1 = 19, signifikansi 5% maka diperoleh rtabel = 0,660.

Selnajutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada ujicoba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika r11 > rtabel berarti reliabel dan

2) Jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan denngan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007 reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1) Hasil uji reliabilitas variabel X (komitmen)

[ ] [ ∑ ] [ ] [ ] 0,935


(31)

Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X yang diperoleh rhitung =

0,935 sedangkan rtabel = 0,660 karena rhitung > rtabel maka semua data yang

dianalisis dengan menggunakan metode alphaadalah reliabel.

2) Hasil uji reliabilitas variabel Y (kinerja)

[ ] [ ∑ ] [ ] [ ] 0,969

Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel Y yang diperoleh rhitung =

0,969 sedangkan rtabel = 0,660 karena rhitung > rtabel maka semua data yang

dianalisis dengan menggunakan metode alpha adalah reliabel

G.Teknik Pengumpulan Data

Penggalian data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Sebab dalam penelitian, disamping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpul data yang relevan untuk menjawab pokok permasalahan dan mencapai tujuan penelitian.

Teknik pengumpulan data sendiri menurut Akdon (2008:130), “adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Metode (cara atau teknik) menunjukan suatu kata yang Abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dll.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sendiri adalah dengan menggunakan teknik komunikasi secara tidak langsung, dimana dalam teknik ini adalah peneliti mengumpulkan dengan cara melakukan komunikasi dengan menggunakan perantara atau alat. Adapun alat yang dipergunakan dalam penelitian adalah berupa angket. Sugiyono (2010:199) menjelaskan bahwa “kuisioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan


(32)

tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Lebih lanjut Akdon (2008:131) mengemukakan bahwa “angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Kuisioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

Jenis angket yang digunakan peneliti dalam penelitian ini sendiri adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√). Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari angket sebagai alat pengumpul data. Arikunto (2006:152) menjelaskan keuntungan-keuntungan tersebut diantaranya adalah:

1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti

2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

3. Dapt dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden

4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab

5. Dapat dibuat ter-Standar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket ini yaitu meliputi:

1. Menetapkan indikator-indikator dari setiap variable penelitian yang dianggap penting untuk ditanyakan kepada responden, berdasarkan pada teori-teori yang telah diuraikan


(33)

2. Membuta kisi-kisi butir item berdasarkan variable butir penelitian

3. Perumusan pernyataan-pernyataan dari setiap variable dengan disertai alternative jawaban

Daftar pernyataan disusun menggunakan skala Likert dalam alternative jawaban dalam bentuk daftar checklist (√).

H.Analisisi Data

Analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan kegiatan setelah dats dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta. Sugiyono (2010:207) menjelaskan bahwa:

Kegiatan dalam analisis data adalah menglompokan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan tiap data dari variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Apabila kita lihat dari penjelasan diatas jelas memang kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan dalam sebuah penelitian. Karena dengan dilakukannya kegiatan analisis data maka akan diketahui jawaban dari permasalahan dari penelitian itu sendiri.

Adapun langkah-langkah yang dalam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sendiri adalah sebagai berikut:

1. Menyeleksi Data

Menyeleksi data dimaksudkan agar data dapat diolah lebih lanjut, memeriksa kelengkapan angket yang terkumpul dengan yang disebarkan, dan memeriksa jawaban responden berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

2. Klasifikasi data

Pengelompokan data berdasarkan variable yang telah ditentukan yakni variable X (Komitmen) dan Y (Kinerja). Selanjutnya adalah memberikan skor dengan skala yang telah ditentukan. Seperti yang telah diketahui bahwa dalam penskoran dalam penelitian ini menggunakan skala likert.


(34)

3. Pengolahan data

Mengolah data adalah suatu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah dikumpulkan mempunya arti dan dapat ditarik kesimpulan sebagai suatu jawaban dari permasalahan yang diteliti. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Winarno Surakhman (1989:109) sebagai berikut:

Mengolah data adalah usaha yang kongkrit yang membuat data itu “berbicara”, sebab betapapun besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematik yang baik, niscaya data itu tetap mempunyai bahan-bahan yang “membisu seribu bahasa”.


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan beberapa temuan yang diperoleh dari penelitian yang

berjudul “Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi”, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkan dari hasil penelitian tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Komitmen Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi secara umum termasuk dalam kategori sangat tinggi (4,30). Ini terlihat dari indikator Kepercayaan dan Penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi (4,37). Sedangkan dilihat dari Kemauan untuk berusaha sungguh-sungguh dari pegawai, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa indikator tersebut menunjukan kategori sangat tinggi (4,21). Kemudian indikator yang terakhir adalah Keinginan memelihara keanggotaan dalam organisasi (4,39) dan berada dalam kategori sangat tinggi.

2. Secara umum Kinerja dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi berada pada kategori sangat tinggi. Terlihat dari indikator Kebutuhan Fisik berada pada kategori sangat tinggi (4,20). Indikator Kebutuhan rasa aman berada pada kategori sangat tinggi (4,16). Indikator rasa memiliki dan cinta berada pada kategori sangat tinggi (4,24). Indikator Kebutuhan akan penghargaan berada pada kategori sangat tinggi (5,00). Indikator Kognitif berada pada pada kategori sangat tinggi (4,42). Indikator Estetika berada pada kategori tinggi (3,80). Indikator aktualisasi diri berada pada kategori sangat tinggi (4,00).

3. Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi diketahui bahwa koefisien korelasi


(36)

antara Komitmen terhadap kinerja berada dalam kategori kuat (0.582). Kontribusi variable Komitmen sebesar 33,87% terhadap kinerja. dengan demikian maka variabel Komitmen memberikan kontribusi terhadap kinerja sebesar 33,87% dan sisanya 66,13% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan analisis dan temuan yang diperoleh pada saat dan setelah melakukan penelitian mengenai Komitmen dan Kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi, sudah termasuk dalam kategori sangat tinggi. Namun penulis memberikan beberapa saran dari hasil penelitian ini yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap penelitian ini. Adapun beberapa saran tersebut yaitu:

1. Hasil dari penelitian ini bahwa Komitmen pegawai memiliki kategori sangat tinggi dan kinerja pegawai memperoleh hasil sangat tinggi pula. Hal ini menunjukkan Komitmen yang tertanam dalam diri pegawai sangat tinggi dan kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah berjalan dengan sangat tinggi. Komitmen yang sudah tertanam dan kinerja pegawai yang sudah berjalan baik tersebut sebaiknya dapat terus dipertahankan oleh setiap pegawai. Karena untuk mencapai kemajuan lembaga tidak dapat terpenuhi jika tidak didukung dengan kinerja pegawai yang baik. Oleh sebab itu komitmen yang sudah tertanam dalam diri pegawai tetap di pertahankan untuk peningkatan kinerja yang lebih baik lagi dengan cara memperhatikan tingkat kesejahteraan pegawai dan menciptakan iklim kerja yang kondusif. 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk

masukan bagi penelitian selanjutnya. Bagi yang akan melakukan penelitian berkaitan dengan komitmen pegawai dan kinerja pegawai hendaknya meneliti variabel yang lainnya tetapi masih dalam lingkup


(37)

kajian yang sama, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas lagi tentang Komitmen sehingga dapat memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan kinerja pegawai.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Putri Budi Lestari. (2009). Hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Prestasi Kerja Pegawai Pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Bandung. [Online]. Tersedia: //http:repository.upi.edu/ [13 September 2013]

Akdon dan Hadi S. (2004). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Alex S, Nitisemito. (2001). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ali, Muhaamad. (1992). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa

Allen, N. J. & J. P. Meyer. (1997). Commitment in The Workplace Theory Research and Application. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (1995). Memilih Instrumen Pengumpul Data dalam Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Armstrong, Michael. (1992). A Handbook of Personnel Management Practice. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Armstrong, Michael. (1999). The Art of HRD: Human Resource Management (Vol 2). Alih Bahasa Oleh Agus Dharma. Jakarta: Erlangga.

Destriani. (2012). Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. [Online]. Hal 102-105. Tersedia: //http:repository.usu.ac.id/ [04 September 2013]

Dharma, Surya. (2005). Manajemen Kinerja. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Fuchan, Arief. (1992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.


(39)

Gibson, James L. Dkk. (2006). Organizations Behaviour, Structure, Processes. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Greenberg, Jerald dan Baron, Robert A. (2000). Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prentice Hall

Griffin, Ricky. (2004). Manajemen Personalia, alih bahasa Gina Gania. Jakarta: Erlangga.

Guritno, Bambang dan Waridin. (2005). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja.[Online]. Vol.1, No. 1, hal.63-74. Tersedia: //http:repository.usu.ac.id/ [15 September 2013]

Hasibuan, Malayu S.P. (2006). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara.

Hessel Nogi S, Tangkilisan,. (2005). Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia

Juniarti Indira, Ashari Bunyaanudin (2006). Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja Islam Dengan Sikap terhadap Perubahan Organisasi. [Online].Vol. 1, No. 1, hal. 15. Tersedia://http:repository.usu.ac.id/[15 September 2013]

Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta: Pustaka Ilmu.

Keban, Yeremias. T. (2004). Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, Konsep, Teori, dan Isu. Yogyakarta: Gava Media.

Laknussa, Izaak. (1988). Penelitian Pendidikan Suatu Pengantar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi, (Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk) Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: ANDI.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama

Mangkunegara, Anwar prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2006). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Refika Aditama


(40)

Mathis Robert L. & Jackson John H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat

Mathis, R. L., dan J.H. Jackson. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia, buku 1 dan buku 2, Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat

Moeheriono. (2009). Pengkuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Muchinsky, Paul M. (1993). Psychology Applied to Work, (Fourth Edition). Edisi Terjemahan. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya..

Pasolong, Harbani. (2006). Teori Administrasi Publik. Bandung: ALFABETA Prawirosentono, Suyadi, (1999), Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE

Prawirosentono, Suyadi. (2008). Kebijakan kinerja karyawan. Yogyakarta: BPFE Prayitno. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Ratminto dan Atik Septi Winarsih. (2005). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rivai, Veithzal & Sagala, E.J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan . Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi, Edisi ke-12, Jakarta: Salemba Empat.

Sjabadhyni Bertina dan Rufus Patty Wutun. (2001). Pengembangan Kualitas SDM dan Perspektif PIO. Depok: Penerbit PIO Fakultas Psikologi UI. Sopiah, (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta : C.V Andi Offset

Steers, R.M and Porter, R. W (1983). Motivation and Work Behavior. Edisi Terjemahan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA

Sugiyono. (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA


(41)

Sugiyono dan Eri W. (2002). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Edisi Sembilan. Bandung : CV Alfabeta

Sunarto. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.Yogyakarta: Penerbit Amus.

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah dan Dasar Metode Teknik. Bandung: Transito.

Surakhmad, Winarno. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Susanto, Azhar. (1997). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi.

Sutrisno, Edy. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ummi Narimawati, (2005), Pengaruh Kecocokan Pekerjaan, Kepuasan Kerja, Dan Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Keluar Dan Kinerja Dosen. [Online]. Hal. 96. Tersedia: //http:repository.unpad.ac.id/[1 november 2013].


(1)

antara Komitmen terhadap kinerja berada dalam kategori kuat (0.582). Kontribusi variable Komitmen sebesar 33,87% terhadap kinerja. dengan demikian maka variabel Komitmen memberikan kontribusi terhadap kinerja sebesar 33,87% dan sisanya 66,13% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan analisis dan temuan yang diperoleh pada saat dan setelah melakukan penelitian mengenai Komitmen dan Kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi, sudah termasuk dalam kategori sangat tinggi. Namun penulis memberikan beberapa saran dari hasil penelitian ini yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap penelitian ini. Adapun beberapa saran tersebut yaitu:

1. Hasil dari penelitian ini bahwa Komitmen pegawai memiliki kategori sangat tinggi dan kinerja pegawai memperoleh hasil sangat tinggi pula. Hal ini menunjukkan Komitmen yang tertanam dalam diri pegawai sangat tinggi dan kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah berjalan dengan sangat tinggi. Komitmen yang sudah tertanam dan kinerja pegawai yang sudah berjalan baik tersebut sebaiknya dapat terus dipertahankan oleh setiap pegawai. Karena untuk mencapai kemajuan lembaga tidak dapat terpenuhi jika tidak didukung dengan kinerja pegawai yang baik. Oleh sebab itu komitmen yang sudah tertanam dalam diri pegawai tetap di pertahankan untuk peningkatan kinerja yang lebih baik lagi dengan cara memperhatikan tingkat kesejahteraan pegawai dan menciptakan iklim kerja yang kondusif. 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk

masukan bagi penelitian selanjutnya. Bagi yang akan melakukan penelitian berkaitan dengan komitmen pegawai dan kinerja pegawai


(2)

75

kajian yang sama, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas lagi tentang Komitmen sehingga dapat memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan kinerja pegawai.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Putri Budi Lestari. (2009). Hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Prestasi Kerja Pegawai Pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Bandung. [Online]. Tersedia: //http:repository.upi.edu/ [13 September 2013]

Akdon dan Hadi S. (2004). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Alex S, Nitisemito. (2001). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ali, Muhaamad. (1992). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa

Allen, N. J. & J. P. Meyer. (1997). Commitment in The Workplace Theory Research and Application. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (1995). Memilih Instrumen Pengumpul Data dalam Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Armstrong, Michael. (1992). A Handbook of Personnel Management Practice. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Armstrong, Michael. (1999). The Art of HRD: Human Resource Management (Vol 2). Alih Bahasa Oleh Agus Dharma. Jakarta: Erlangga.

Destriani. (2012). Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. [Online]. Hal 102-105. Tersedia: //http:repository.usu.ac.id/ [04 September 2013]


(4)

77

Gibson, James L. Dkk. (2006). Organizations Behaviour, Structure, Processes. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Greenberg, Jerald dan Baron, Robert A. (2000). Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prentice Hall

Griffin, Ricky. (2004). Manajemen Personalia, alih bahasa Gina Gania. Jakarta: Erlangga.

Guritno, Bambang dan Waridin. (2005). Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap

Kinerja.[Online]. Vol.1, No. 1, hal.63-74. Tersedia:

//http:repository.usu.ac.id/ [15 September 2013]

Hasibuan, Malayu S.P. (2006). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara.

Hessel Nogi S, Tangkilisan,. (2005). Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia

Juniarti Indira, Ashari Bunyaanudin (2006). Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keterlibatan Kerja Islam Dengan Sikap terhadap Perubahan Organisasi. [Online].Vol. 1, No. 1, hal. 15. Tersedia://http:repository.usu.ac.id/[15 September 2013]

Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta: Pustaka Ilmu.

Keban, Yeremias. T. (2004). Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, Konsep, Teori, dan Isu. Yogyakarta: Gava Media.

Laknussa, Izaak. (1988). Penelitian Pendidikan Suatu Pengantar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi, (Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk) Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: ANDI.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama

Mangkunegara, Anwar prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2006). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Refika Aditama


(5)

Mathis Robert L. & Jackson John H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat

Mathis, R. L., dan J.H. Jackson. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia, buku 1 dan buku 2, Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat

Moeheriono. (2009). Pengkuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Muchinsky, Paul M. (1993). Psychology Applied to Work, (Fourth Edition). Edisi Terjemahan. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya..

Pasolong, Harbani. (2006). Teori Administrasi Publik. Bandung: ALFABETA Prawirosentono, Suyadi, (1999), Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE

Prawirosentono, Suyadi. (2008). Kebijakan kinerja karyawan. Yogyakarta: BPFE Prayitno. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Ratminto dan Atik Septi Winarsih. (2005). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rivai, Veithzal & Sagala, E.J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan . Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi, Edisi ke-12, Jakarta: Salemba Empat.

Sjabadhyni Bertina dan Rufus Patty Wutun. (2001). Pengembangan Kualitas SDM dan Perspektif PIO. Depok: Penerbit PIO Fakultas Psikologi UI. Sopiah, (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta : C.V Andi Offset

Steers, R.M and Porter, R. W (1983). Motivation and Work Behavior. Edisi Terjemahan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA


(6)

79

Sugiyono dan Eri W. (2002). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Edisi Sembilan. Bandung : CV Alfabeta

Sunarto. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.Yogyakarta: Penerbit Amus.

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah dan Dasar Metode Teknik. Bandung: Transito.

Surakhmad, Winarno. (1989). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Susanto, Azhar. (1997). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi.

Sutrisno, Edy. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ummi Narimawati, (2005), Pengaruh Kecocokan Pekerjaan, Kepuasan Kerja, Dan Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Keluar Dan Kinerja Dosen. [Online]. Hal. 96. Tersedia: //http:repository.unpad.ac.id/[1 november 2013].