TINGKAT PENGETAHUAN ANGGOTA PECINTA ALAM DALAM MITIGASI BENCANA GEMPABUMI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA SUKOHARJO Tingklat Pengetahuan Anggota Pecinta Alam Dalam Mitigasi Bencana Gempabumi Di SMA Negeri 1 Kartasura Sukoharjo.
TINGKAT PENGETAHUAN ANGGOTA PECINTA ALAM DALAM MITIGASI
BENCANA GEMPABUMI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Diajukan Oleh :
DINA NURKHOIRIAH
A610090054
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
FAKULTAS KEG TJRUAN, DAI\ ILMU
P
...
l.A.Yan i Tromol .Pos I, Pabelan; Kdiiasura;'strakarta 57 I Oz
I ) 7 | 7 4 I 7,1 l' 9,{ $l; (H u nting), Fax..(02 :!.1.),7 l' 5 4qA
Website: httpl lwww.Lrms.ab. id, E-rnai l: urns@uin5'.ac. id
Sekretariat:
J
T elp. (027
Surat Persetuiuan Artike! Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama
'
NIK
: DR.
Kuswaji Dwi Priyono, M.Si.
: 544
Telah memb aca dan mencerrnati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merlrpakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari rnahasisrva:
Nama
Dina Nurkhoiriah
NIM
A610090 As4
Program Studi
Pendidikan PENDIDIKAN GEOGRAFI
Judul Skripsi
TINGKAT PENGETAHUAIY AI{GGOTA PECINTA
ALAM DALAM MITIGASI BENCANA GEMPABUMI DI SMA NEGERI
KARTASURA SUKOHARJO.
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surak arta, 9 Mar ed 2014
Pembimbing
DR.
Swaji Dwi Priyono, M.Si.
: 544
1
ABSTRAK
TINGKAT PENGETAHUAN ANGGOTA PECINTA ALAM DALAM MITIGASI
BENCANA GEMPABUMU DI SMA NEGERI 1 KARTASURA
Dina Nurhoiriah A.610090054, Progran Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014
Penelitian ini dilakukan pada anggota aktif pecinta alam SMA Negeri 1 Kartasura
kabupaten Sukoharjo untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai mitigasi bencana
gempabumi. Variabel yang digunakan adalah pengetahuan anggota aktif pecinta alam
terhadap mitiasi bencana gempabumi. Populasi yang digunakan adalah seluruh anggota
aktif pecinta alam berjumlah 30 orang dengan 12 siswa sebagai pengurus dan 18 siswa
anggota muda. Metode analisis yang dipakai adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Pengumpulan data yang digunakan angket dan wawancara. Berdasarkan hasi penelitian
dan pembahasan penelitian tingkat pengetahuan anggota pecinta alam SMA Negeri 1
Kartasura terhadap mitigasi bencana gempabumi tektonik masuk dalam kategori
“tinggi” dengan persentase 66,67 % dan skor 280. Mitigasi non struktural yang sudah
diakukan di SMA Negeri 1 Kartasura yaitu, sekolah yang mempunyai halaman depan
kelas yang cukup luas dan jalan yang lebar untuk jalur menyelamatkan diri saat terjadi
gempa. Lapangan basket yang luas yang dimiliki oleh sekolah yang bisa memungkinkan
sebagai tempat assembling poin atau tempat evakuasi jika terjadi gempabumi.
Kata Kunci :Tingkat pengetahuan, Pecinta alam, Mitigasi gempabumi.
bencana gempabumi. Gempabumi
A. PENDAHULUAN
Indonesia menempati wilayah
Yogyakarta yang berdampak korban
zona tektonik tempat pertemuan tiga
tewas sebanyak 218 orang, luka-luka
lempeng
318
besar
yaitu,
lempeng
orang,
mengungsi
145.796
Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan
orang. Rumah rusak sebanyak 4.129
lempeng Pasifik. Pergerakan tektonik
dalam kondisi rusak parah dan
dari tiga lempeng ini mengakibatkan
10.219 rumah rusak ringan serta
patahan-patahan aktif yang terdapat
kerusakan
di
sebanyak 294 dan fasilitas sehatan
wilayah
patahan
Indonesia.
aktif
yang
Patahandisebabkan
tumbukan antar lempeng
fasilitas
pendidikan
sebanyak
30
(http://dibi.bnpb.go.id/desinventar/re
menjadi
sults.jsp).
sumber dari gempa-gempa tektonik
yang dapat menimbulkan bencana
Indeks
bagi manusia.
Gempabumi yang terjadi di
kerawanan
bencana
gempabumi
BNPB
(2011)
menunjukan
bahwa
wilayah
Jogjakarta pada tanggal 27 Mei 2006
Sukoharjo Jawa Tengah dengan skor
yang berkekuatan 5,9 skala Richer
47 dan ranking nasional ke- 41
(http://dibi.bnpb.go.id/desinventar/re
wilayah dengan risiko tinggi. SMA
sults.jsp), sehingga seluruh wilayah
Negeri
1
disekitar Jogjakarta ikut merasakan
sekolah
yang
getaran yang diakibatkan oleh gempa
wilayah
tersebut. Gempa Jogjakarta tersebut
gempabumi yg dikategorikan dengan
disebabkan adanya dinamika aktifitas
risiko tinggi.
pergerakan
di
kerawanan
dalam
bencana
Menurut BAKORNAS PBP
pergerakan lempeng Australia yang
(2006), bencana adalah peristiwa
menumbuk lempeng Eurasia dimana
yang disebabkan oleh alam atau ulah
sepanjang jalur
sampai
manusia, yang dapat terjadi secara
daerah
tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang
yang
bumi
berada
merupakan
berupa
Jogjakarta
kulit
Kartasura
Klaten
merupakan
mempunyai
kerusakan
Yogjakarta
fasilitas,
mudah
patahan
sehingga
dan
menyebabkan
di
hilangnya
jiwa
manusia, kerusakan harta benda dan
mengalami
lingkungan,
1
serta
melampaui
kemampuan,
dan
sumberdaya
ektrakulikuler
manusia untuk menanggulanginya.
Menurut
UU
bencana
adalah,
rangkaian
peristiwa
mengancam
dan
kehidupan
dan
pecinta alam SMA 1 Kartasura
bencana,
peristiwa
lomba
keberbakatan, dan prestasi. Anggota
No.24/2007
tentang penanggulangan
latihan,
mempunyai
nama
PALASARA
atau
(Pecinta alam SMA 1Kartasura).
yang
Kegiatan
ekstrakurikuler
pecinta
mengganggu
alam ditujukan agar siswa dapat
penghidupan
mengembangkan
bakat,
masyarakat yang disebabkan baik
kepribadian, dan kemampuannya
oleh faktor alam, dan atau faktor non
dibidang non akademik. Kegiatan
alam
ini juga untuk menampung aspirasi
maupun
faktor
manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya
siswa
korban jiwa manusia, kerusakan
dasarnya mereka ingin melakukan
lingkungan, kerugian harta benda,
kegiatan di luar jam pelajaran
dan dampak psikologis.
(Anonim,
SMA 1 Kartasura merupakan
sekolah yang mempunyai beberapa
adalah
kalangan
bahwa
mendaki
di
tepi
mengembangkan
pola
berfikir
secara
kritis
dan
potensi
yang
dimiliki
tersebut
sebagai
bisa
upaya
pengetahuan
masyarakat.
kelompok
pada
Manfaat
kepecintaalaman
sangat
banyak,
diantaranya sebagai pemupuk rasa
gunung,
hutan
dapat
meningkatkan
patriotisme. Manfaat lain adalah
menelusuri goa, memanjat tebing,
berkemah
juga
diaplikasikan
yaitu
pecinta alam mengisi kegiatanya
dengan
Kegiatan
ekstrakurikuler
sudah
pecinta alam. Soejaningati (1987),
mengatakan
pada
dimiliki. Potensi dan pola fikir yang
saat ini masih digemari dan menjadi
sebagai
karena
2012).
mengembangkan
ekstrakurikuler
pecinta alam.Ekstrakurikuler yang
obsesi
sendiri
mereka
macam ekstrakurikuler dan salah
satunya
itu
sarana pembentukan karakter dan
dan
mental
sebagainya. Ekstrakurikuler pecinta
yang
menghadapi
alam termasuk dalam jenis kegiatan
kuat
dalam
berbagai
macam
persoalan yang ada pada kenyataan
2
hidup
Mereka
juga
kegiatan-kegiatan
melakukan
bersifat
melakukan penelitian yang berjudul
kepada
“TINGKAT
PENGETAHUAN
masyarakat secara umum. Pecinta
ANGGOTA
PECINTA ALAM
alam juga diajarkan rasa peduli
DALAM MITIGASI BENCANA
terhadap sesama yaitu peduli kepada
GEMPABUMI DI SMA NEGERI
masyarakat dan lingkungan sekitar.
1 KARTASURA SUKOHARJO”
sosial
dan
yang
dipaparkan diatas maka peneliti
pengabdian
Pengetahuan mitigasi bencana pada
anggota
pecinta
alam
Identifikasi masalah dalam
sangat
penelitian ini sebagai berikut.
penting, mengingat anggota pecinta
1. Kurangnya pengetahuan mitigasi
alam dapat berpartisipasi dalam
anggota pecinta alam dalam
bidang sosial mengenai kepedulian
terhadap
masyarakat.
bencana
gempabumi
menghadapi
Mitigasi
gempabumi, dan
merupakan
2. Kurangnya sosialisasi tentang
ilmu yang perlu dipahami oleh
mitigasi bencana gempabumi di
anggota pecinta alam mengingat
sekolah.
pecinta alam diajarkan untuk peduli
kepada
masyarakat
dan
bencana
Penelitian
salah
ini
dilakukan
secara deskriptif kuantitatif dengan
satunya bencana alam.
perhitungan
Mitigasi bencana gempabumi
analisis
presentase.
Proses
dimulai
dengan
data
merupakan hal yang penting untuk
menelaah seluruh data yang tersedia
anggota pecinta alam agar bisa
dari berbagai sumber, yaitu studi
mengaplikasikanya di lingkungan
kepustakaan, observasi dan angket.
sekolah dan masyarakat. Peneliti
Setelah itu mengadakan reduksi data
ingin
yang dilakukan dengan membuat
mengamati
sejauhmana
pengetahuan mitigasi gempabumi
abstraksi
yang dimiliki oleh anggota pecinta
rangkuman, kemudian menyusun
alam
dan pengelolaan data.
yang
melakukan
dirasa
perlu
penelitian
untuk
ini.
yaitu
Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang
usaha
ini
membuat
mempunyai
tujuan agar dapat diambil manfaat
3
Data yang dikumpulkan dalam
yang didapat. Tujuan penelitian ini
sebagai berikut.
penelitian ini adalah data sekunder.
1. Mengetahui tingkat pengetahuan
Data sekunder dapat diperoleh dari
anggota pecinta alam dalam
instansi
memitigasi bencana gempabumi,
penelitian ini.Instansi yang terkait
dan
dengan data dalam penelitian ini
2. Mengetahui
struktural
mitigasi
dalam
yang
berkaitan
dengan
adalah SMA Negeri 1Kartasura.
non
Seperangkat
menghadapi
alat
pencatat
data
bencana gempabumi yang sudah
seperti, alat tulis, buku, kertas, dan
dilakukan di SMA Negeri 1
komputer
Kartasura.
dalam proses penelitian, kamera
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di
SMA
1
Kartasura
mempermudah
untuk
mengambil
dalam
proses
Primer
juga
penelitian
yang
untuk
dokumentasi
penelitian.
digunakan
ini
dan
Data
dalam
dengan
beralamatkan di Jalan raya Solo -
menggunakan metode wawancara
Jogja km 11 Pucangan Kartasura
dan menyebar kuisioner kepada
Sukoharjo.
responden agar dapat mengetahui
Dalam penelitian ini yang
pengetahuan anggota pecinta alam
menjadi populasi sasaran adalah
dalam mitigasi bencana gempabumi.
anggota aktif Pecinta Alam SMA 1
Proses analisis data dimulai
Katasura. Penelitian ini dilakukan
dengan menelaah seluruh data yang
secara deskriptif kuantitatif dengan
perhitungan
presentase.
tersedia dari berbagai sumber, yaitu
Jumlah
studi kepustakaan, observasi dan
populasi anggota aktif pecinta alam
angket. Setelah itu mengadakan
SMA 1 Kartasura adalah 30 orang
reduksi data yang dilakukan dengan
terdiri dari 12 pengurus organisasi
dan 18 anggota muda pada tahun
2014 yang juga menjadi responden
membuat
abstraksi
yaitu
membuat
rangkuman,
usaha
kemudian
menyusun dan pengelolaan data
dalam perolehan data penelitian.
4
Arikunto
merupakan
(2006),
suatu
menunjukan
validitas
ukuran
dengan fokus penelitian. Observasi
yang
yang digunakan dalam penelitian ini
tingkat-tingkat
dilakukan setelah beberapa tahun
kevaliditan dan keabsahan suatu
terjadinya
gempabumi,
instrument. Instrumen yang valid
mengamati
keadaan sarana
mempunyai
tinggi,
prasarana sekolah seperti, meja,
sebaliknya instrument yang kurang
kursi papan tulis, lemari, rak buku,
valid berarti mempunyai validasi
masjid,
rendah. Reabilitas menunjukan pada
kepada
satu pengertian bahwa instrument
mendapatkan informasi dan data
cukup
sesuai dengan yang dituju yaitu
validitas
dapat
dipercaya
untuk
kantin,
dengan
dan
dll. Wawancara
responden
untuk
digunakan sebagai alat pengumpul
mengenai
data karena instrument tersebut
pecinta
sudah
bencana gempabumi di SMA 1
baik.
Angket
dikatakan
pengetahuan
alam
dalam
anggota
mitigasi
reliabel apabila dapat memberikan
Kartasura.
hasil yang relativ Arikunto (2006)
angket dalam penelitian ini adalah
Uji validitas dan reliabilitas
instrument
digunakan
mengetahui
kelayakan
SMA 1 Kartasura yang digunakan
dan
instrumen
Penyebaran
anggota aktif dalam pecinta alam
untuk
keabsahan
Angket,
untuk
mengukur
tingkat
untuk
pengetahuan siswa dalam mitigasi
digunakan dalam pengambilan data
bencana gempabumi. Angket yang
penelitian. Penelitian ini tidak perlu
digunakan dalam penelitian ini yaitu
dilakukan uji validitas dan reabilitas
angket tertutup dimana pertanyaan –
karena kuisioner dalam penelitian
pertanyaan yang dituliskan telah
ini sudah diuji sebelumnya.
disediakan
Teknik
pengumpulan
jawaban
pilihan,
data
sehingga responden tinggal memilih
dalam penelitian ini menggunakan
salah satu dari jawaban yang telah
dokumentasi
disediakan.
untuk
memperoleh
data langsung dari instransi atau
lembaga
laporan
meliputi
kegiatanyang
Berikut tabel 1 merupakan
buku-buku,
parameter yang digunakan dalam
relevan
penelitian
5
mengetahui
tingkat
Tabel 2. Indeks Tingkat
Pengetahuan Siswa dalam
Mitigasi Bencana Gempabumi
No
Nilai Indeks
Kategori
pengetahuan anggota pecinta alam
dalam mitigasi bencana gempabumi
tektonik.
Tabel 1. Tujuh Parameter Kegiatan
Mitigasi Bencana
Parameter
Indikator
1.Pemahaman
Rencana
atau
pengembangan
pendalaman
2.Perencanaan
Rencana
awal
Operasional
Penanggulangan
Bencana
(ROPB)
3.Koordinasi
Instansi
atau
atau kerjasama stakeholder
Keterlibatan
4.Pelaksanaan
Tanggung
jawab dan peran
5.Pelatihan
Training,
awareness dan
skills
6.Perencanaan
Aplikasi
tahap lanjut
7.Pengembangan Standarisasi
Sumber : Widodo Pawirodikromo
dalamnPersentase
1
>66,67 %
Tinggi
2
33,34 – 66,66 %
Cukup
3
BENCANA GEMPABUMI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Diajukan Oleh :
DINA NURKHOIRIAH
A610090054
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
FAKULTAS KEG TJRUAN, DAI\ ILMU
P
...
l.A.Yan i Tromol .Pos I, Pabelan; Kdiiasura;'strakarta 57 I Oz
I ) 7 | 7 4 I 7,1 l' 9,{ $l; (H u nting), Fax..(02 :!.1.),7 l' 5 4qA
Website: httpl lwww.Lrms.ab. id, E-rnai l: urns@uin5'.ac. id
Sekretariat:
J
T elp. (027
Surat Persetuiuan Artike! Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama
'
NIK
: DR.
Kuswaji Dwi Priyono, M.Si.
: 544
Telah memb aca dan mencerrnati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merlrpakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari rnahasisrva:
Nama
Dina Nurkhoiriah
NIM
A610090 As4
Program Studi
Pendidikan PENDIDIKAN GEOGRAFI
Judul Skripsi
TINGKAT PENGETAHUAIY AI{GGOTA PECINTA
ALAM DALAM MITIGASI BENCANA GEMPABUMI DI SMA NEGERI
KARTASURA SUKOHARJO.
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surak arta, 9 Mar ed 2014
Pembimbing
DR.
Swaji Dwi Priyono, M.Si.
: 544
1
ABSTRAK
TINGKAT PENGETAHUAN ANGGOTA PECINTA ALAM DALAM MITIGASI
BENCANA GEMPABUMU DI SMA NEGERI 1 KARTASURA
Dina Nurhoiriah A.610090054, Progran Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014
Penelitian ini dilakukan pada anggota aktif pecinta alam SMA Negeri 1 Kartasura
kabupaten Sukoharjo untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai mitigasi bencana
gempabumi. Variabel yang digunakan adalah pengetahuan anggota aktif pecinta alam
terhadap mitiasi bencana gempabumi. Populasi yang digunakan adalah seluruh anggota
aktif pecinta alam berjumlah 30 orang dengan 12 siswa sebagai pengurus dan 18 siswa
anggota muda. Metode analisis yang dipakai adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Pengumpulan data yang digunakan angket dan wawancara. Berdasarkan hasi penelitian
dan pembahasan penelitian tingkat pengetahuan anggota pecinta alam SMA Negeri 1
Kartasura terhadap mitigasi bencana gempabumi tektonik masuk dalam kategori
“tinggi” dengan persentase 66,67 % dan skor 280. Mitigasi non struktural yang sudah
diakukan di SMA Negeri 1 Kartasura yaitu, sekolah yang mempunyai halaman depan
kelas yang cukup luas dan jalan yang lebar untuk jalur menyelamatkan diri saat terjadi
gempa. Lapangan basket yang luas yang dimiliki oleh sekolah yang bisa memungkinkan
sebagai tempat assembling poin atau tempat evakuasi jika terjadi gempabumi.
Kata Kunci :Tingkat pengetahuan, Pecinta alam, Mitigasi gempabumi.
bencana gempabumi. Gempabumi
A. PENDAHULUAN
Indonesia menempati wilayah
Yogyakarta yang berdampak korban
zona tektonik tempat pertemuan tiga
tewas sebanyak 218 orang, luka-luka
lempeng
318
besar
yaitu,
lempeng
orang,
mengungsi
145.796
Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan
orang. Rumah rusak sebanyak 4.129
lempeng Pasifik. Pergerakan tektonik
dalam kondisi rusak parah dan
dari tiga lempeng ini mengakibatkan
10.219 rumah rusak ringan serta
patahan-patahan aktif yang terdapat
kerusakan
di
sebanyak 294 dan fasilitas sehatan
wilayah
patahan
Indonesia.
aktif
yang
Patahandisebabkan
tumbukan antar lempeng
fasilitas
pendidikan
sebanyak
30
(http://dibi.bnpb.go.id/desinventar/re
menjadi
sults.jsp).
sumber dari gempa-gempa tektonik
yang dapat menimbulkan bencana
Indeks
bagi manusia.
Gempabumi yang terjadi di
kerawanan
bencana
gempabumi
BNPB
(2011)
menunjukan
bahwa
wilayah
Jogjakarta pada tanggal 27 Mei 2006
Sukoharjo Jawa Tengah dengan skor
yang berkekuatan 5,9 skala Richer
47 dan ranking nasional ke- 41
(http://dibi.bnpb.go.id/desinventar/re
wilayah dengan risiko tinggi. SMA
sults.jsp), sehingga seluruh wilayah
Negeri
1
disekitar Jogjakarta ikut merasakan
sekolah
yang
getaran yang diakibatkan oleh gempa
wilayah
tersebut. Gempa Jogjakarta tersebut
gempabumi yg dikategorikan dengan
disebabkan adanya dinamika aktifitas
risiko tinggi.
pergerakan
di
kerawanan
dalam
bencana
Menurut BAKORNAS PBP
pergerakan lempeng Australia yang
(2006), bencana adalah peristiwa
menumbuk lempeng Eurasia dimana
yang disebabkan oleh alam atau ulah
sepanjang jalur
sampai
manusia, yang dapat terjadi secara
daerah
tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang
yang
bumi
berada
merupakan
berupa
Jogjakarta
kulit
Kartasura
Klaten
merupakan
mempunyai
kerusakan
Yogjakarta
fasilitas,
mudah
patahan
sehingga
dan
menyebabkan
di
hilangnya
jiwa
manusia, kerusakan harta benda dan
mengalami
lingkungan,
1
serta
melampaui
kemampuan,
dan
sumberdaya
ektrakulikuler
manusia untuk menanggulanginya.
Menurut
UU
bencana
adalah,
rangkaian
peristiwa
mengancam
dan
kehidupan
dan
pecinta alam SMA 1 Kartasura
bencana,
peristiwa
lomba
keberbakatan, dan prestasi. Anggota
No.24/2007
tentang penanggulangan
latihan,
mempunyai
nama
PALASARA
atau
(Pecinta alam SMA 1Kartasura).
yang
Kegiatan
ekstrakurikuler
pecinta
mengganggu
alam ditujukan agar siswa dapat
penghidupan
mengembangkan
bakat,
masyarakat yang disebabkan baik
kepribadian, dan kemampuannya
oleh faktor alam, dan atau faktor non
dibidang non akademik. Kegiatan
alam
ini juga untuk menampung aspirasi
maupun
faktor
manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya
siswa
korban jiwa manusia, kerusakan
dasarnya mereka ingin melakukan
lingkungan, kerugian harta benda,
kegiatan di luar jam pelajaran
dan dampak psikologis.
(Anonim,
SMA 1 Kartasura merupakan
sekolah yang mempunyai beberapa
adalah
kalangan
bahwa
mendaki
di
tepi
mengembangkan
pola
berfikir
secara
kritis
dan
potensi
yang
dimiliki
tersebut
sebagai
bisa
upaya
pengetahuan
masyarakat.
kelompok
pada
Manfaat
kepecintaalaman
sangat
banyak,
diantaranya sebagai pemupuk rasa
gunung,
hutan
dapat
meningkatkan
patriotisme. Manfaat lain adalah
menelusuri goa, memanjat tebing,
berkemah
juga
diaplikasikan
yaitu
pecinta alam mengisi kegiatanya
dengan
Kegiatan
ekstrakurikuler
sudah
pecinta alam. Soejaningati (1987),
mengatakan
pada
dimiliki. Potensi dan pola fikir yang
saat ini masih digemari dan menjadi
sebagai
karena
2012).
mengembangkan
ekstrakurikuler
pecinta alam.Ekstrakurikuler yang
obsesi
sendiri
mereka
macam ekstrakurikuler dan salah
satunya
itu
sarana pembentukan karakter dan
dan
mental
sebagainya. Ekstrakurikuler pecinta
yang
menghadapi
alam termasuk dalam jenis kegiatan
kuat
dalam
berbagai
macam
persoalan yang ada pada kenyataan
2
hidup
Mereka
juga
kegiatan-kegiatan
melakukan
bersifat
melakukan penelitian yang berjudul
kepada
“TINGKAT
PENGETAHUAN
masyarakat secara umum. Pecinta
ANGGOTA
PECINTA ALAM
alam juga diajarkan rasa peduli
DALAM MITIGASI BENCANA
terhadap sesama yaitu peduli kepada
GEMPABUMI DI SMA NEGERI
masyarakat dan lingkungan sekitar.
1 KARTASURA SUKOHARJO”
sosial
dan
yang
dipaparkan diatas maka peneliti
pengabdian
Pengetahuan mitigasi bencana pada
anggota
pecinta
alam
Identifikasi masalah dalam
sangat
penelitian ini sebagai berikut.
penting, mengingat anggota pecinta
1. Kurangnya pengetahuan mitigasi
alam dapat berpartisipasi dalam
anggota pecinta alam dalam
bidang sosial mengenai kepedulian
terhadap
masyarakat.
bencana
gempabumi
menghadapi
Mitigasi
gempabumi, dan
merupakan
2. Kurangnya sosialisasi tentang
ilmu yang perlu dipahami oleh
mitigasi bencana gempabumi di
anggota pecinta alam mengingat
sekolah.
pecinta alam diajarkan untuk peduli
kepada
masyarakat
dan
bencana
Penelitian
salah
ini
dilakukan
secara deskriptif kuantitatif dengan
satunya bencana alam.
perhitungan
Mitigasi bencana gempabumi
analisis
presentase.
Proses
dimulai
dengan
data
merupakan hal yang penting untuk
menelaah seluruh data yang tersedia
anggota pecinta alam agar bisa
dari berbagai sumber, yaitu studi
mengaplikasikanya di lingkungan
kepustakaan, observasi dan angket.
sekolah dan masyarakat. Peneliti
Setelah itu mengadakan reduksi data
ingin
yang dilakukan dengan membuat
mengamati
sejauhmana
pengetahuan mitigasi gempabumi
abstraksi
yang dimiliki oleh anggota pecinta
rangkuman, kemudian menyusun
alam
dan pengelolaan data.
yang
melakukan
dirasa
perlu
penelitian
untuk
ini.
yaitu
Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang
usaha
ini
membuat
mempunyai
tujuan agar dapat diambil manfaat
3
Data yang dikumpulkan dalam
yang didapat. Tujuan penelitian ini
sebagai berikut.
penelitian ini adalah data sekunder.
1. Mengetahui tingkat pengetahuan
Data sekunder dapat diperoleh dari
anggota pecinta alam dalam
instansi
memitigasi bencana gempabumi,
penelitian ini.Instansi yang terkait
dan
dengan data dalam penelitian ini
2. Mengetahui
struktural
mitigasi
dalam
yang
berkaitan
dengan
adalah SMA Negeri 1Kartasura.
non
Seperangkat
menghadapi
alat
pencatat
data
bencana gempabumi yang sudah
seperti, alat tulis, buku, kertas, dan
dilakukan di SMA Negeri 1
komputer
Kartasura.
dalam proses penelitian, kamera
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di
SMA
1
Kartasura
mempermudah
untuk
mengambil
dalam
proses
Primer
juga
penelitian
yang
untuk
dokumentasi
penelitian.
digunakan
ini
dan
Data
dalam
dengan
beralamatkan di Jalan raya Solo -
menggunakan metode wawancara
Jogja km 11 Pucangan Kartasura
dan menyebar kuisioner kepada
Sukoharjo.
responden agar dapat mengetahui
Dalam penelitian ini yang
pengetahuan anggota pecinta alam
menjadi populasi sasaran adalah
dalam mitigasi bencana gempabumi.
anggota aktif Pecinta Alam SMA 1
Proses analisis data dimulai
Katasura. Penelitian ini dilakukan
dengan menelaah seluruh data yang
secara deskriptif kuantitatif dengan
perhitungan
presentase.
tersedia dari berbagai sumber, yaitu
Jumlah
studi kepustakaan, observasi dan
populasi anggota aktif pecinta alam
angket. Setelah itu mengadakan
SMA 1 Kartasura adalah 30 orang
reduksi data yang dilakukan dengan
terdiri dari 12 pengurus organisasi
dan 18 anggota muda pada tahun
2014 yang juga menjadi responden
membuat
abstraksi
yaitu
membuat
rangkuman,
usaha
kemudian
menyusun dan pengelolaan data
dalam perolehan data penelitian.
4
Arikunto
merupakan
(2006),
suatu
menunjukan
validitas
ukuran
dengan fokus penelitian. Observasi
yang
yang digunakan dalam penelitian ini
tingkat-tingkat
dilakukan setelah beberapa tahun
kevaliditan dan keabsahan suatu
terjadinya
gempabumi,
instrument. Instrumen yang valid
mengamati
keadaan sarana
mempunyai
tinggi,
prasarana sekolah seperti, meja,
sebaliknya instrument yang kurang
kursi papan tulis, lemari, rak buku,
valid berarti mempunyai validasi
masjid,
rendah. Reabilitas menunjukan pada
kepada
satu pengertian bahwa instrument
mendapatkan informasi dan data
cukup
sesuai dengan yang dituju yaitu
validitas
dapat
dipercaya
untuk
kantin,
dengan
dan
dll. Wawancara
responden
untuk
digunakan sebagai alat pengumpul
mengenai
data karena instrument tersebut
pecinta
sudah
bencana gempabumi di SMA 1
baik.
Angket
dikatakan
pengetahuan
alam
dalam
anggota
mitigasi
reliabel apabila dapat memberikan
Kartasura.
hasil yang relativ Arikunto (2006)
angket dalam penelitian ini adalah
Uji validitas dan reliabilitas
instrument
digunakan
mengetahui
kelayakan
SMA 1 Kartasura yang digunakan
dan
instrumen
Penyebaran
anggota aktif dalam pecinta alam
untuk
keabsahan
Angket,
untuk
mengukur
tingkat
untuk
pengetahuan siswa dalam mitigasi
digunakan dalam pengambilan data
bencana gempabumi. Angket yang
penelitian. Penelitian ini tidak perlu
digunakan dalam penelitian ini yaitu
dilakukan uji validitas dan reabilitas
angket tertutup dimana pertanyaan –
karena kuisioner dalam penelitian
pertanyaan yang dituliskan telah
ini sudah diuji sebelumnya.
disediakan
Teknik
pengumpulan
jawaban
pilihan,
data
sehingga responden tinggal memilih
dalam penelitian ini menggunakan
salah satu dari jawaban yang telah
dokumentasi
disediakan.
untuk
memperoleh
data langsung dari instransi atau
lembaga
laporan
meliputi
kegiatanyang
Berikut tabel 1 merupakan
buku-buku,
parameter yang digunakan dalam
relevan
penelitian
5
mengetahui
tingkat
Tabel 2. Indeks Tingkat
Pengetahuan Siswa dalam
Mitigasi Bencana Gempabumi
No
Nilai Indeks
Kategori
pengetahuan anggota pecinta alam
dalam mitigasi bencana gempabumi
tektonik.
Tabel 1. Tujuh Parameter Kegiatan
Mitigasi Bencana
Parameter
Indikator
1.Pemahaman
Rencana
atau
pengembangan
pendalaman
2.Perencanaan
Rencana
awal
Operasional
Penanggulangan
Bencana
(ROPB)
3.Koordinasi
Instansi
atau
atau kerjasama stakeholder
Keterlibatan
4.Pelaksanaan
Tanggung
jawab dan peran
5.Pelatihan
Training,
awareness dan
skills
6.Perencanaan
Aplikasi
tahap lanjut
7.Pengembangan Standarisasi
Sumber : Widodo Pawirodikromo
dalamnPersentase
1
>66,67 %
Tinggi
2
33,34 – 66,66 %
Cukup
3