SEJARAH BANGUNAN-BANGUNAN BERSEJARAHSEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH DI KOTA MEDAN.

SEJARAH BANGUNAN-BANGUNAN BERSEJARAH SEBAGAI SUMBER
PEMBELAJARAN SEJARAH DI KOTA MEDAN

OLEH
SYARIFUDDIN SURAPATI
NIM. 309121077
Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK
Syarifuddin Surapati. NIM : 309121077. Sejarah Bangunan-Bangunan Bersejarah
Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di Kota Medan. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Sejarah.Fakultas Ilmu Sosial.Universitas Negeri Medan.2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis peninggalan kebendaan berupa
bangunan-bangunan bersejarah yang masih dapat ditemukan di Kota medan.Baik,
Dalam hal upaya penyelamatan, pengembangan dan penyuluhan Benda Cagar Budaya
yang ada diwilayahnya sesuai Perda yang berlaku di Kota Medan.Adapun objek yang
diteliti adalah 40 Situs/Bangunan bersejarah yang masih tersisa dan memiliki nilai-nilai
penting dalam rentetan peristiwa sejarah Kota Medan.Untuk memperoleh data yang
dibutuhkan, peneliti menggunakan metode penelitian melalui studi kepustakaan (
library research ) dan studi lapangan ( field research ). Sedangkan pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi, yakni dengan cara
mengambil gambar/foto bangunan bangunan bersejarah tersebut.
Dari hasil penelitian dapat diklasifikasikan bangunan bersejarah di Kota Medan menjadi
4 bagian berdasarkan peran dan fungsi sosialnya : I.Bangunan Belanda, II.Bangunan
Melayu(Peninggalan Kesultanan Deli), III.Bangunan Cina, dan yang terakhir
IV.Bangunan Hindu.
Bangunan bersejarah tersebut antara lain : (1). Gedung Balai Kota Lama (2). Kantor
Bank Indonesia (3). Hotel De Boer (4). Kantor Pos dan Giro (5). Stasiun Kereta Api
Medan (6). Jasindo (7). Kesawan (rumah-rumah tua) di Jl Hindu (8). London Sumatera
(9) Exs Kantor Depnaker (10). Bank Exsport - Import (Bank Mandiri) (11). Kuil
Soepramaniem Nagarattar (12). Rumah Tjong A Fie (13). Masjid Gang Bengkok (14).
Kantor Dinas Pariwisata Kota Medan (15). Gedung BKS-PPS (Avros) (16).Kantor

Dinas Pariwisata Tk I (17). Restaurant Tiptop (18). Masjid Raya (19). Istana Maimun
(20). Kolam Sri Deli (21). Kolam Paradiso (22). Menara Air Tirtanadi (23). Rispa
Perkebunan (24). Kantor Gubernur Provsu (25).Gereja Immanuel (26). GKI (Gereja
Kristen Indonesia) (27). Kuil Shri Mariamman (28). Gedung Jiwasraya (29) Rumah
Dinas Gubernur (30). Kantor PTPN IV Persero (31). Rumah Dinas Walikota Medan
(32). Rumah Sakit Tembakau Deli (33). Sekolah Immanuel (34).Gedung Pengadilan
(35) Museum Juang (36) Restaurant Ria (37). Kantor PT.Kereta Api (38). Kantor
Telkom (39) Standard Chartered Bank (40). RS.Elisabeth.
Dalam pemanfaatannya sangat disayangkan karena eksistensi keberadaan bangunan
bersejarah tersebut luput dari pengetahuan masyarakat dan peserta didik tentang Benda
Cagar Budaya yang ada diwilayahnya serta ketidakberdayaan dan lambannya
Pemerintah Kota Medan menjawab arus kemajuan pembangunan yang pesat tanpa
disadari sudah merenggut beberapa bangunan bersejarah dari wujud aslinya. Dalam hal
ini pemerintah Kota Medan harus memiliki landasan hukum yang kuat dan menindak
tegas serta diberikannya sanksi hukum bagi siapa saja yang berniat ingin menggadaikan
bagunan bersejarah tersebut untuk dirubuhkan demi kepentingan ekonomi semata.

i

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Alhamdulillah, segala puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala,
atas rahmat dan hidayahnya, yang telah memberikan secerca asa dan cahaya kehidupan kepada
penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tak lupa juga penulis sampaikan shalawat
bertangkaikan salam kepada nabi besar kita Muhammad SAW, semoga kita mendapat
syafaatnya di dunia maupun di akhirat kelak.
Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Sejarah Bangunan-bangunan Bersejarah
Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di Kota Medan”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi banyak kesulitan dan cobaan dalam
menyelesaikannya, dan alhamdulillah dapat segera diselesaikan sesuai keinginan semua pihak.
Banyak pihak yang memberikan bantuan bimbingan dan arahan baik secara moral, spiritual dan
material sehingga skripsi ini dapat tersusun sampai selesai. Maka pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih :
1. Kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektot Universitas Negeri Medan.
2. Kepada Bapak Dr. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, beserta fungsionaris
Pembantu Dekan I, II, dan III .
3. Kepada Ibu Dra. Lukitaningsih M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah yang sudah
banyak memberikan support buat kami agar cepat menyelesaikan studinya.
4. Kepada Ibu Syarifah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis, yang penulis anggap

sebagai sosok Ibu di kampus , dan sudah banyak memberikan bantuan kepada penulis berupa
waktu, bimbingan, motivasi, saran-saran serta tidak bosan-bosannya untuk terus
mengingatkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

i

5. Kepada Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik, saya
mengucapkan terima kasih atas arahan dan bimbingan Bapak kepada saya selama ini.
6. Kepada Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Sejarah yang tidak bosanbosannya membimbing saya.
7. Kepada seluruh staf dan pegawai Balitbang Kota Medan yang menyambut baik kedatangan
saya dan telah memberikan canda dan tawa serta dukungannya.
8. Kepada Bapak Hendrik beserta pegawai di Instansi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Medan yang telah mau bersibuk ria dalam

membagi waktu untuk berdiskusi dan

memberikan data yang mendukung penelitian saya ini.
9. Terkhusus dan teristimewa buat orang tua saya yang sangat saya cintai dan sayangi
sepanjang hidup yaitu Ayahanda Ir. Surahman dan Ibunda Minarni, yang telah mengasuh,
membesarkan dan memdidik serta memberikan dorongan moral dan material sehingga

ananda dapat menyelesaikan studi dengan baik.
10. Kepada adikku tercinta Indah Khirunissa, Yusuf, Bayu, Fandi, Lia,Ihsan, Fahri yang menjadi
motivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
11. Terima kasih Kepada Bapak/Ibu yang mau meluangkan waktunya buat saya dalam
mensukseskan penelitian ini.
12. Terima kasih kepada para pelajar yang mau memberikan waktunya buat saya dalam
mensukseskan penelitian ini.
13. Kepada seluruh pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FIS UNIMED
periode 2010-2011, dan 2012-2013 yang masih terus berproses, Yakin Usaha Sampai.
14. Kepada Kakanda-kakanda alumni dan senioren Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FIS
UNIMED, Kakanda Abdul Kadir Simorangkir, Kakanda Ahmad Akbar, Kakanda Rahmad
Zein, Kakanda Muhammad Nazri Damanik, dan Syukri Mujahid, Dedek Suhendro, Kakanda
Muhammad Syuhada, Kakanda Airul Azwan Parapat, Kakanda Ronggur Raja Doli
Simorangkirdll. Yang sudah bertebaran di seluruh penjuru Indonesia.

ii

15. Kepada rekan-rekan dan sahabat saya seperjuangan di Jurusan Pendidikan Sejarah Stambuk
2009 khususnya kelas A/Reguler, (Irpan, Arif, Risdam, Yasir, Novriandi, Armindo)dan tak
lupa juga Fatar dan Yudis yang banyak memberikan semangat serta masukan . Ingat dan

renungkanlah.Wisuda adalah hal yang pasti, sekarang anda yang menentukan pilihan cepat
atau lambat. Tetap Semangat...
16. Kepada abang dan kakak alumni dan senioren terkhusus 2007 dan 2008. Yang sudah
mengajar dan memanusiakan manusia.
17. Kepada adik-adik stambuk, Irma Yanti, Nurul, Reni Angraini, Aldi Syahputra, dll yang sulit
untuk menyebutkan namanya satu per satu.
18. Seluruh orang-orang yang telah memberikan do’a dan support kepada saya agar cepat
menyelesaikan skripsi ini, terima kasih banyak.
Mengingat keterbatasan saya sebagai manusia, saya sangat menyadari bahwa isi yang di
sajikan dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segenap
kerendahan hati saya memohon maaf dan sangat mengharapkan sekali masukan dan saran yang
membangun sebagai bahan perbaikan.
Akhirul kalam, saya mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri,
masyarakat dan pembaca lain.
Alhamdulillaahirabbil‘alamiin.

Medan,
Penulis

Februari 2014


Syarifuddin Surapati
iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis .........................................................................................7
1. Pengertian Sejarah ................................................................................. 7
2. Keberadaan Bangunan Bersejarah ......................................................... 8

2.1.Penyelamatan ................................................................................... 9
2.2.Pengembangan ................................................................................. 10
2.3.Penyuluhan ...................................................................................... 10
B. Kerangka Konseptual ................................................................................... 11
1. Pemanfaatan Bangunan Bersejarah ........................................................11
2. Sumber Pembelajaran Sejarah ............................................................... 14
2.1.Masyarakat ....................................................................................... 16
2.2.Peserta Didik .................................................................................... 17
C. Kerangka Berfikir ........................................................................................ 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 21
B. Lokasi Penelitian ......................................................................................... 21
C. Sumber Data ................................................................................................ 22
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 22
E. Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 23
i

BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................ 25
1. Keadaan Wilayah ................................................................................... 25

2. Keadaan Iklim ........................................................................................ 26
3. Keadaan Penduduk .................................................................................27
4. Administrasi Pemerintahan dan Pembagian Wilayah ............................ 28
B. Asal Usul Nama Medan Secara Singkat ...................................................... 29
C. Dibangunnya Medan Sebagai Pusat Pemerintahan ......................................31
D. Jenis-Jenis Peninggalan Bangunan Bersejarah di Kota Medan .................. 33
1. Gedung Balaikota Lama ........................................................................ 34
2. Kantor Bank Indonesia .......................................................................... 36
3. Hotel De Boer ........................................................................................ 37
4. Kantor Pos dan Giro ............................................................................... 38
5. Stasiun Kereta Api ................................................................................. 40
6. Jakarta Llyod (Sekarang Asuransi Jasindo) ........................................... 41
7. Kesawan (Rumah-Rumah Tua di Kawasan Jl. Hindu) ........................... 42
8. London Sumatera ................................................................................... 44
9. Exs Gedung Depnaker ........................................................................... 45
10. Bank Eksport-Import (Sekarang Bank Mandiri) ..................................... 46
11. Kuil Sree Soepramaniem Nagarattar....................................................... 47
12. Rumah Tjong A Fie ............................................................................... 48
13. Masjid Gang Bengkok ........................................................................... 50
14. Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan ........................ 51

15. Gedung BKS-PPS .................................................................................. 52
16. Kantor Dinas Pariwisata Sumut Tk I ..................................................... 53
17. Restaurant Tip Top ................................................................................ 54
18. Masjid Raya ........................................................................................... 56
19. Istana Maimoon ..................................................................................... 57
20. Kolam Sri Deli ....................................................................................... 59
21. Kolam Paradiso ...................................................................................... 60
22. Menara Air Tirtanadi ............................................................................. 61
23. Gedung Risva Perkebunan ..................................................................... 62
ii

24. Kantor Gubernur Sumatera Utara ........................................................... 64
25. Gereja Immanuel ................................................................................... 65
26. GKI (Gereja kristen Indonesia) ............................................................. 66
27. Kuil Shri Mariamman ............................................................................ 67
28. Gedung Jiwasraya .................................................................................. 68
29. Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara ............................................... 69
30. Kantor Pusat PTPN IV ........................................................................... 70
31. Rumah Dinas Walikota Medan .............................................................. 72
32. Rumah Sakit Tembakau Deli ................................................................. 73

33. Sekolah Immanuel ................................................................................. 75
34. Gedung Pengadilan Sumatera Utara ...................................................... 76
35. Museum Perjuangan ............................................................................... 78
36. Restaurant Ria ........................................................................................ 80
37. Kantor PT.Kereta Api ............................................................................ 81
38. Kantor Telkom ....................................................................................... 83
39. Gedung Standart Chartered Bank .......................................................... 84
40. Rumah Sakit Elisabeth ........................................................................... 85
E. Kebijakan Pemerintah Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan ........... 87
1. Bentuk Penyelamatan Bangunan Bersejarah ......................................... 93
2. Bentuk Pengembangan Bangunan Bersejarah ....................................... 95
3. Bentuk Penyuluhan Bangunan Bersejarah ............................................. 97
F. Pemanfaatan Bangunan Bersejarah Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di
Kota Medan .................................................................................

98

BAB V KESIMPULAN
1.

Kesimpulan ........................................................................................... 106

2.

Saran ..................................................................................................... 109

Daftar Pustaka .......................................................................................................... 110
Lampiran

iii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1

Pengelolaan Kawasan Lindung .........................................................

13

2. Tabel 2

Luas Wilayah Kota Medan Berdasarkan Kecamatan .........................

28

3. Tabel 3

Pemetaan Kawasan Lingkungan Lama 40 Situs/Bangunan
Bersejarah di Kota Medan ................................................................

i

90

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Ditinjau berdasarkan kedudukan, fungsi dan peranannya maka Kota
Medan memiliki modal dasar pembangunan ekonomi yang potensial. Hal ini
ditandai dengan terus berkembangnya pembangunan di wilayah kota. Dalam
Kondisi tersebut maka dapat dilihat di dalam RKPD Kota Medan Tahun
Anggaran 2013 yang menyebutkan bahwa :“Secara geografis, Kota Medan
diperkirakan terletak diantara : 2ᴼ.27’ - 2ᴼ.47’ Lintang Utara dan 98ᴼ.35’ - 98ᴼ.44’
Bujur Timur. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar atau 265,10 Km² atau
sama dengan 3,6 persen dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Oleh
karena itu, selain memiliki modal dasar pembangunan dengan jumlah penduduk
dan letak geografis serta peranan regional yang relatif terus berkembang semakin
besar dan strategis, namun Kota Medan juga memiliki keterbatasan ruang sebagai
bagian dari daya dukung lingkungan kota” (Perwal Nomor 40 Tentang RKPD
Kota Medan, 2013:II-1).
Sebagai kawasan kota yang terus berkembang, di kawasan Kota Medan
menyimpan banyak warisan bersejarah. Sinar (2001:65) menyebutkan bahwa :
“Kota Medan sendiri setelah adanya penyerahan tanah oleh Sultan Deli kepada
Pemerintah Hindia Belanda”, embrio pembangunan pusat kota Medan mulai
tampak, ditandai dengan dibuatnya lapangan Esplanade (Lapangan Merdeka).
Semenjak itu seiring dengan kesuksesan perdagangan hasil-hasil perkebunan Deli
1

Maatschappij seperti tembakau dan karet di dunia Internasional, kota Medan
berkembang menjadi kota Perdagangan, bangunan-bagunan penting didirikan
yang menjadikan Kota Medan kaya akan tinggalan kolonial Belanda berupa
bangunan – bangunan hasil dari aktivitas perkebunan sebagai bukti dari warisan
bersejarah Kota Medan. Warisan bersejarah tersebut dapat dibuktikan dengan
keberadaan bangunan - bangunan bersejarah di kawasan lingkungan kota Medan
yang bernilai historis yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah
khususnya bagi masyarakat dan peserta didik. Untuk itu dperlukan adanya peran
serta pemerintah daerah dalam melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat
dan peserta didik dalam pengenalan Benda Cagar Budaya tersebut. Kemudian
langkah selanjutnya, perlu diperhatikan upaya – upaya perlindungan warisan
bangunan-bangunan bersejarah tersebut. Upaya melindungi peninggalan peninggalan bersejarah melalui kebijakan Peraturan Daerah kota Medan sebagai
bentuk payung hukum dalam menjaga dan melestarikan benda Cagar Budaya di
wilayahnya.
Keberadaan warisan bangunan bersejarah di Kota Medan mencerminkan
bahwa secara holistik Kota Medan banyak memiliki warisan historis yang dapat
dikenang dengan melihat warisan kebendaan bangunan – bangunan bersejarah
ini. Pentingnya pengetahuan akan keberadaan bangunan – bangunan bersejarah
dan upaya perlindungan sebagai bentuk landasan hukum yang kuat, maka perlu
diatur kedalam Peraturan Daerah yang mengikat. Sehingga pada akhirnya warisan
bersejarah ini tidak akan punah dari proses penghancuran yang di nilai syarat

2

kepentingan dan akan menjadikan Kota Medan dapat kehilangan identitasnya
sebagai kota bersejarah.
Dalam pembelajaran sejarah diperlukan fakta dan bukti sejarah, dimana
fakta dan bukti sejarah ini dapat dibuktikan dengan adanya bangunan – bangunan
bersejarah dikawasan inti Kota Medan sebagai basis pusat pemerintahan kolonial
Belanda disebabkan oleh pembukaan perkebunan-perkebunan Barat di Pesisir
Timur Sumatera di masa lampau . Adapun fakta dan data yang dapat digunakan
menjadi sumber pembelajaran sejarah adalah hadirnya bangunan – bangunan
bersejarah ini di kawasan Kota Medan.
Seperti beberapa bangunan bersejarah yang dapat ditemukan di kawasan inti Kota
Medan, sedikitnya terdapat 40 objek bangunan peninggalan sejarah dan budaya
(Heritage) yang dapat di temukan di Kota Medan, mengingat lokasi bangunan bangunan bersejarah tersebut sangat berdekatan ditinjau dari aksesibilitas menuju
kawasan bangunan bersejarah tersebut. Adapun bangunan – bangunan bersejarah
tersebut diantaranya (1). Gedung Balai Kota Lama (2). Kantor Bank Indonesia
(3). Hotel De Boer (4). Kantor Pos dan Giro (5). Stasiun Kereta Api (6). Jasindo
(7). Kesawan (8). London Sumatera (9) Exs Kantor Depnaker (10). Bank Exsport
- Import (Bank Mandiri) (11). Kuil Kuil Soepramaniem Nagarattar (12). Rumah
Tjong A Fie (13). Masjid Gang Bengkok (14). Kantor Dinas Pariwisata Kota
Medan (15). Gedung BKS-PPS (Avros) (16). Kantor Dinas Pariwisata Sumut TkI
(17). Restaurant Tiptop (18). Masjid Raya (19). Istana Maimun (20). Kolam Sri
Deli.

3

Kemudian, (21). Kolam Paradiso (22). Menara Air Tirtanadi (23). Rispa
Perkebunan (24). Kantor Gubernur Provsu (25).Gereja Immanuel (26). GKI
(Gereja Kristen Indonesia(27). Kuil Shri Mariamman (28). Gedung Jiwasraya (29)
Rumah Dinas Gubernur (30). Kantor PTPN IV Persero (31). Rumah Dinas
Walikota Medan (32). Rumah Sakit Tembakau Deli (33). Sekolah Immanuel
(34).Gedung Pengadilan (35) Museum Juang (36) Restaurant Ria (37). Kantor
PT.Kereta Api (38). Kantor Telkom (39) Standard Chartered Bank (40).
RS.Elisabeth.
Untuk itu, keberadaan peninggalan – peninggalan bersejarah yang ada di
kawasan Kota Medan menjadi penting dan menarik

untuk dipelajari serta

mengingatkan pada kesadaran, objek, kawasan, peristiwa yang terjadi di masa
lalu, masa kini dan masa yang akan datang sebagai pembelajaran, khususnya
pembelajaran sejarah.
Dalam pembelajaran sejarah, sudah menjadi pondasi yang paling penting
bagaimana peran pemerintah dalam upaya pemanfaatan warisan bangunan –
bangunan bersejarah tersebut termasuk masyarakat dan peserta didik yang ada di
wilayahnya sebagai objek dari peninggalan bersejarah baik dalam bentuk fisik
maupun non fisik yang dapat dijaga dan menjadikannya sebagai sumber
pembelajaran sejarah. Mengingat begitu pentingnya peninggalan – peninggalan
bersejarah tersebut, Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “
Sejarah Bangunan - Bangunan Bersejarah Sebagai Sumber Pembelajaran
Sejarah di Kota Medan”.

4

B. Identifikasi Masalah
Bertolak dari masalah di atas maka yang menjadi identifikasi masalah
peneliti adalah :
1. Sejarah bangunan- bangunan bersejarah di Kota Medan.
2. Peraturan daerah yang berlaku tentang bangunan - bangunan bersejarah di Kota
Medan.
3. Pemanfaatan sejarah bangunan-bangunan bersejarah sebagai sumber pembelajaran
sejarah di Kota Medan.

C. Rumusan Masalah
Bertolak dari permasalahan di atas maka secara singkat perumusan
masalah dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah bangunan-bangunan bersejarah di Kota Medan ?
2. Bagaimana Peraturan Daerah yang berlaku tentang bangunan - bangunan
bersejarah di Kota Medan ?
3. Bagaimana pemanfaatan sejarah bangunan - bangunan bersejarah sebagai sumber
pembelajaran sejarah di Kota Medan ?

D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yakni adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah bangunan - bangunan bersejarah di Kota Medan?
2. Untuk mengetahui Peraturan Daerah yang berlaku tentang bangunan-bangunan
bersejarah di Kota Medan ?
5

3. Untuk mengetahui pemanfaatan sejarah bangunan - bangunan bersejarah sebagai
sumber pembelajaran sejarah di Kota Medan ?

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Akademis, penelitian ini dapat menambah referensi ilmu pengetahuan dan karya
ilmiah lembaga pendidikan khususnya mahasiswa pendidikan sejarah dan
masyarakat maupun akademisi lainnya mengenai Sejarah Bangunan - Bangunan
Bersejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah di Kota Medan.
2. Praktis, penelitian ini dapat diharapkan menjadi bahan pertimbangan serta
memperkaya kajian keilmuan melalui hasil -

hasil penelitian yang di dapat

melalui kajian pustaka, bahkan menjadi masukan dan bahan bagi peneliti yang
ingin tertarik membahasnya.
3. Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada
pemerintah maupun khalayak umum tentang arti penting sebuah kawasan yang di
dalamnya terdapat bangunan – bangunan yang bernilai historis.
4. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lainnya dalam objek penelitian yang
sama.

6

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Peninggalan-peninggalan bersejarah merupakan salah satu bukti dari rentetan
peristiwa manusia dimasa lalu yang mengandung nilai historis, yang terkait
didalamnya berupa sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Yang pada
saat ini kondisi dari keberadaan bangunan bersejarah tersebut sudah mewakili
masa 50 tahun serta memiliki identitas penting sebagai benda Cagar budaya
yang seharusnya perlu dipertahankan dan dilestarikan tanpa harus merubah
bentuk aslinya ataupun dihancurkan.
2. Di Kota Medan, masih banyak terdapat bangunan-bangunan bersejarah
peninggalan kolonial Belanda yang merupakan suatu bukti sejarah dari sekian
banyak rentetan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa silam yang masih
dapat kita lihat keberadaannya dan dapat kita wariskan kepada generasi
selanjutnya sebagai bukti sejarah di Kota Medan.
3. Sampai saat ini bangunan-bangunan bersejarah itu masih dapat kita lihat dan
kunjungi di kawasan Kota Medan antara lain: (1). Gedung Balai Kota Lamadi
Jl Balaikota, (2). Kantor Bank Indonesia di Jl Balaikota (3). Hotel De Boer di
Jl balaikota (4). Kantor Pos dan Giro di Jl Kantor Pos (5). Stasiun Kereta Api
di Jl Stasiun Kereta api (6). Jasindo di JL Ahmad Yani (7). Kesawan (rumahrumah tua) di Jl Hindu (8). London Sumatera di Jl Ahmad Yani (9) Exs
Kantor Depnaker di Jl Hindu (10). Bank Exsport - Import (Bank Mandiri) di Jl
1

Balaikota (11). Kuil Soepramaniem Nagarattar di Jl Kebun Bunga (12).
Rumah Tjong A Fie di Jl Ahmad Yani (13). Masjid Gang Bengkok di Jl
Masjid (14). Kantor Dinas Pariwisata Kota Medan di Jl Prof H.M Yamin (15).
Gedung BKS-PPS (Avros) di Jl Palang Merah (16).Kantor Dinas Pariwisata
Tk I di Jl Ahmad Yani (17). Restaurant Tiptop di Jl Ahmad Yani (18). Masjid
Raya di Jl Masjid Raya (19). Istana Maimun di Jl Sultan Al Rasyid (20).
Kolam Sri Deli di Jl Masjid Raya (21). Kolam Paradiso di Jl Sisingamangaraja
(22). Menara Air Tirtanadi di Jl Sisingamangaraja (23). Rispa Perkebunan di
Jl Brigjend Katamso (24). Kantor Gubernur Provsu di Jl P.Diponegoro
(25).Gereja Immanuel di Jl P.Diponegoro (26). GKI (Gereja Kristen
Indonesiadi Jl Zainul Arifin(27). Kuil Shri Mariamman di Jl Tengku Umar
(28). Gedung Jiwasraya di Jl Palang Merah (29) Rumah Dinas Gubernur di Jl
Jendral Sudirman (30). Kantor PTPN IV Persero di Jl Suprapto (31). Rumah
Dinas Walikota Medan di jl Jendral Sudirman (32). Rumah Sakit Tembakau
Deli di Jl Putri Hijau (33). Sekolah Immanuel di Jl Slamet Riyadi(34).Gedung
Pengadilan di Jl Pengadilan (35) Museum Juang di Jl Slamet Riyadi (36)
Restaurant Ria di Jl Palangkaraya (37). Kantor PT.Kereta Api di Jl Prof.H.M
Yamin (38). Kantor Telkom di Jl Prof H.M Yamin (39) Standard Chartered
Bank di Jl Imam Bonjol (40). RS.Elisabeth di Jl Haji Misbah.
4. Keberadaan bangunan bersejarah ini bukan hanya sebuah aset penting bagi
pemerintah Kota Medan. Tetapi juga merupakan warisan bersejarah yang
layak dilindungi dan dilestarikan sebagai aset kebudayaan yang tak ternilai
harganya di Kota Medan dalam rekam jejak historisnya.
2

5. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Cagar Budaya pasal
dan/pemerintah

daerah

95 ayat 1 menerangkan bahwa “Pemerintah
mempunyai

tugas

melakukan

perlidungan,

pengembangan dan pemanfaatan Cagar Budaya”. Dari Undang-Undang diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa pemerintah/ pemerintah daerah memiliki
tugas dan wewenang melestarikan Benda Cagar Budaya di wilayahnya.
Sehingga keberadaan bangunan bersejarah tersebut dapat terlindungi,
dikembangkan serta dimanfaatkan tanpa bertentangan dengan UndangUndang Cagar Budaya yang dimaksud.
6. Sampai saat ini upaya yang dilakukan pemerintah Kota Medan masih
kecolongan dan

masih belum berdaya dalam melindungi Benda Cagar

Budaya yang ada di wilayahnya, hal ini dibuktikan dengan sudah
dirubuhkannya beberapa bangunan-bangunan bersejarah

untuk digantikan

dengan bangunan-bangunan baru yang lebih memiliki motif ekonomi instant
(siap saji) yang menurut sebagian orang lebih menguntungkan secara finansial
dibandingkan dengan mempertahankan kelestarian bangunan bersejarah.
Ketidakberdayaan Pemerintah Kota Medan menghadapi arus kemajuan
pembangunan yang pesat tanpa disadari sudah merenggut beberapa bangunan
bersejarah. Dalam hal ini pemerintah Kota Medan harus memiliki landasan
hukum yang kuat dan menindak tegas serta diberikannya sanksi hukum bagi
siapa saja yang berniat mengadaikan bagunan bersejarah tersebut untuk
dirubuhkan demi kepentingan ekonomi semata.

3

B. SARAN
Jika dilihat dari keadaan terkini bangunan bersejarah di Kota Medan, maka
kita akan melihat masih terpeliharanya bangunan bersejarah, ada yang masih
terawat dan tidak terawat dan ada lagi sebuah bangunan yang akan segera
dihancurkan yaitu Rumah Sakit Tembakau Deli di Jalan Putri Hijau.
Mengenai upaya pelestarian bangunan dan/atau lingkungan Cagar Budaya,
sebenarnya sudah ada Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012
serta diterbitkannya peraturan Walikota Medan Nomor 13 Tahun 2012
tentang pelestarian bangunan dan/atau lingkungan Cagar Budaya yang
mengharuskan

keberadaan

bangunan

bersejarah

tersebut

dilindungi,

dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sebagai Benda Cagar Budaya.
Akan tetapi pada penerapannya terhadap upaya perlindungan bangunan
bersejarah tersebut pemerintah masih tidak berdaya dalam mengambil aset
aset peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Kota Medan. Terkesan
lemahnya dan lambannya pemko Medan dalam menyikapi kasus yang akan
mengilangkan bukti-bukti sejarah ini, mengakibatkan kian banyaknya
bangunan-bangunan bersejarah yang akan hilang. Padahal peningalanpeninggalan tersebut merupakan bukti sejarah tentang perkembangan
peradaban sebuah masyarakat di masa lampau.

4

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo, 2010, Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang,
Yogyakarta, Graha Ilmu.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, Jelajah Medan Heritage , Visit
Medan Years 2013.
Dinas Kebersihan Kota Medan, 2011, Penyusunan Standar Operasional
Kebersihan, PT. Bonafindo Consultant, Medan.
Ebta, Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Luar Jaringan (luring),
Kemdiknas, 2010-2013.
Kompas, “Penghancuran Gedung Bersejarah di Medan”, Rabu, 19 Mei 2010, (
Diakses tanggal 15 Juli 2013).
Pranoto, W. Suhartono, 2010, Teori dan Metodologi Sejarah, Yogyakarta, Graha
Ilmu.
Rahardjo,Supratikno,2011,Pengelolaan Warisan Budaya di Indonesia, Bandung,
Lubuk Agung.
Soekanto, Soerjono. 1982, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Jakarta.
Sinar, Tengku Luckman. 2001. Sejarah Medan Tempoe Doloe. Medan. Perwira.
Sagala, Syaiful, 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.
Syamsudin, Helius. 2007, Metodologi Sejarah, Yogyakarta, Ombak.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D), Bandung, Alfabeta.
Trianto, 2010, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Jakarta,
Kencana.
Tamburaka, H. Rustam E, 1999, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat
Sejarah, Sejarah Filsafat dan IPTEK, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Benda
Cagar Budaya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pelestarian
Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya.
1

Peraturan Walikota Medan Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pelestarian
Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya.
Peraturan Walikota Medan Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Medan Tahun Anggaran 2013,
Pemerintah Kota Medan, 2012.
Artikel Terkait :
1. http://www.pemkomedan.go.id/new/berita-plt-walikota-medan-membuka-secararesmi-diskusi-pe.html#ixzz2wx6D5hxJ “Plt Walikota Medan Membuka Secara
Resmi Diskusi Pembangunan Kota” (Diakses Tanggal 17 November 2013).
2. ipie3.wordpress.com/category/heritage/ “Pusaka Heritage Medan Yang Kian
Sirna ”.(Diakses Tanggal 27 Juli 2013).
3. http://pussisunimed.wordpress.com/category/ ”riwayat-bangunan bersejarah di
kota medan”.(Diakses Tanggal 15 Juni 2013).
4. http://www.pemkomedan.go.id/serba_detail.php?id=116 “De Boer Dulu dan
Kini”.(Diakses Tanggal 18 Desember 2013).
5. http://www.disbudpar.pemkomedan.go.id/index.php?option=com_content&view=
article&id=146&Itemid=107

“Kantor

Pos

Medan”.(Diakses

Tanggal

18

Desember 2013).
6. www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=12570 “Warga Kumpulan Koin
Untuk Beli RS Tembakau Deli”.(Diakses Tanggal 19 Desember 2013).
7. http://www.pemkomedan.go.id/

2