Perancangan Kampanye Sejarah Bangunan Heritage di Jalan Braga Bandung.

(1)

vi

ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE SEJARAH BANGUNAN HERITAGE DI JALAN BRAGA BANDUNG

Oleh Antonius NRP 1164107

Kota Bandung adalah salah satu kota di Indonesia yang kaya akan bangunan heritage-nya yang berharga. Salah satu buktinya adalah dari bangunan-bangunan peninggalan masa kolonial Belanda di Jalan Braga yang menyimpan sejarah menarik. Namun seiring perkembangan zaman, bangunan-bangunan heritage tersebut kurang diperhatikan oleh masyarakat khususnya generasi muda. Hal ini dikarenakan generasi muda kurang menyadari, mengenal dan menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage.

Oleh karena itu, tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang media-media visual yang memberikan informasi secara lebih baik dan efisien mengenai bangunan heritage di Jalan Braga serta merancang kampanye yang dapat mengubah pola pikir generasi muda terhadap nilai sejarah. Manfaat perancangan ini adalah agar generasi muda dapat lebih menyadari, mengenal dan menghargai serta tergerak untuk turut dalam pelestarian bangunan heritage di Jalan Braga.

Konsep komunikasi yang digunakan adalah menghidupkan kembali sejarah bangunan heritage di Jalan Braga melalui kampanye Braga Punya Sejarah. Konsep kreatif dengan menggunakan gaya kontemporer, klasik dan art deco. Kemudian konsep media adalah melalui website dan media sosial yang didukung dengan media poster, media event, dan gimmick dengan ilustrasi serta foto. Melalui media kampanye ini, generasi muda dapat lebih menyadari dan mengenal serta tertarik mengunjungi Jalan Braga untuk lebih menghargai bangunan heritage-nya yang kaya akan nilai sejarah.


(2)

ABSTRACT

THE CAMPAIGN DESIGN OF HISTORICAL HERITAGE BUILDINGS IN BRAGA STREET, BANDUNG

Submitted by Antonius NRP 1164107

Bandung is one of the cities in Indonesia famous for its heritage buildings. One of the proofs is the existence of buildings inherited by the Dutch colonials located on the Braga Street full of interesting stories within. Time flies and those buildings' existence starts to be neglected by the youngsters particularly. They pay less attention towards its historical values for those valuable historical assets.

Thus, this design has an aim to come up with visual media that will inform the value of the heritage efficiently and thoroughly with expectation of altering the youngsters' perception towards history. This design definitely will bring about the youngsters' awareness, recognition and appreciation towards the heritage buildings and to preserve them.

The communicative concepts applied are revitalization of heritage buildings in Braga Street particularly through the so-called "Braga Punya Sejarah". This concept is full of creativity as it presents contemporary and classic style as well as art deco. Media like websites and social media are also put into effect supported by poster media, event media and gimmick with illustration and photos. It is truly expected that through this campaign, young people will highly value those valuable historical heritage and be interested to visit Braga, the place where those rich-history inheritance are scattered.


(3)

viii

DAFTAR ISI

COVER DALAM ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... . 3

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Kampanye ... 5

2.2 Teori Dalam Desain Komunikasi Visual ... 6

2.2.1 Teori Desain Grafis ... 6

2.2.2 Teori Warna ... 7

2.2.3 Teori Ilustrasi ... 8

2.2.4 Teori Fotografi ... 9

2.2.5 Teori Tipografi ... 10

2.2.6 Teori Layout ... 10


(4)

2.3 Seni Kontemporer ... 12

2.4 Teori STP ... 13

2.5 Teori SWOT ... 14

2.6 Sejarah Kebudayaan ... 16

2.7 Bangunan Heritage ... 17

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 19

3.1 Data dan Fakta ... 19

3.1.1 Paguyuban Bandung Heritage ... 19

3.1.2 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung ... 21

3.1.3 Hasil Observasi ... ... 23

3.1.4 Hasil Wawancara ... 24

3.1.5 Hasil Kuesioner ... 30

3.1.6 Tinjauan Terhadap Proyek/Persoalan Sejenis ... 36

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 39

3.2.1 STP ... 40

3.2.2 Analisis SWOT ... 41

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 43

4.1 Konsep Komunikasi ... 43

4.2 Konsep Kreatif ... 44

4.2.1 Warna ... 44

4.2.2 Ilustrasi ... 45

4.2.3 Fotografi ... 45

4.2.4 Tipografi ... 46

4.2.5 Layout ... 46

4.2.6 Elemen Grafis ... 46

4.3 Konsep Media ... 46

4.4 Hasil Karya ... 48

4.4.1 Logo Kampanye ... 48

4.4.2 Website ... 49


(5)

x

4.4.4 Poster ... 54

4.4.5 Spanduk ... 58

4.4.6 X-Banner ... 58

4.4.7 Umbul-umbul ... 59

4.4.8 Braga Heritage Festival ... 60

4.5 Timeline ... 63

4.6 Budgeting ... 65

BAB V PENUTUP ... 66

5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

DAFTAR ISTILAH ... 68

DAFTAR LAMPIRAN ... 70

DATA PENULIS ... 106


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Paguyuban Bandung Heritage ... 19

Gambar 3.2 Paguyuban Bandung Heritage ... 20

Gambar 3.3 Logo Bandung Tourism ... 21

Gambar 3.4 Poster Bandoeng Heritage Festival ... 37

Gambar 3.5 Poster Heritage Award ... 38

Gambar 3.6 Website World Heritage Convention ... 39

Gambar 4.1 Tagline Kampanye ... 43

Gambar 4.2 Warna Kampanye ... 44

Gambar 4.3 Contoh Ilustrasi Kampanye ... 45

Gambar 4.4 Contoh Foto Kampanye ... 45

Gambar 4.5 Logo Kampanye ... 48

Gambar 4.6 Stilasi Bangunan Pada Logo ... 48

Gambar 4.7 Warna Logo ... 49

Gambar 4.8 Halaman Awal Website ... 50

Gambar 4.9 Halaman HomeWebsite ... 50

Gambar 4.10 Halaman ExploreWebsite ... 51

Gambar 4.11 Halaman Festival Website ... 52

Gambar 4.12 Halaman AboutWebsite ... 52

Gambar 4.13 Facebook ... 53

Gambar 4.14 Twitter dan Instagram ... 53

Gambar 4.15 Poster Awareness ... 54

Gambar 4.16 Poster Informing ... 55

Gambar 4.17 Poster Reminding ... 56

Gambar 4.18 Poster Event ... 57

Gambar 4.19 Spanduk ... 58

Gambar 4.20 X-Banner ... 59

Gambar 4.21 Umbul-umbul ... 60

Gambar 4.22 Photobooth ... 60


(7)

xii Gambar 4.24 Post Card ... 62 Gambar 4.25 Notes dan Balpoin ... 62 Gambar 4.26 CD Musik dan Goodie Bag ... 63


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Timeline ... 63 Tabel 4.2 Budgeting ... 65


(9)

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Jenis Kelamin Responden ... 30

Grafik 3.2 Usia Responden ... 30

Grafik 3.3 Pendidikan Responden ... 31

Grafik 3.4 Pernahnya ke Jalan Braga ... 32

Grafik 3.5 Tujuan ke Jalan Braga ... 32

Grafik 3.6 Nama Tempat yang Diketahui di Jalan Braga ... 33

Grafik 3.7 Menariknya Jalan Braga ... 34

Grafik 3.8 Jalan Braga Memiliki Banyak Bangunan Heritage ... 34

Grafik 3.9 Sejarah Bangunan Heritage di Jalan Braga ... 35

Grafik 3.10 Nama Bangunan Heritage di Jalan Braga ... 35


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Mindmapping Konsep ... 70

Lampiran B Asistensi Ilustrasi, Foto dan Font ... 75

B.1 Asistensi Ilustrasi ... 75

B.2 Asistensi Foto ... 77

B.3 Asistensi Font ... 79

Lampiran C Sketsa Karya ... 80

C.1 Sketsa Logo ... 80

C.2 Sketsa Website ... 86

C.3 Sketsa Media Sosial ... 98


(11)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang kaya akan cagar budaya bangunan pusaka, atau yang disebut juga dengan nama bangunan heritage. Hal ini dikarenakan kota Bandung memiliki banyak bangunan tua zaman kolonial Belanda yang merupakan warisan budaya dengan nilai sejarah berharga. Hal tersebut dibuktikan oleh kota Bandung yang mendapat predikat World’s Great Cities of Art Deco pada tahun 2001, dengan peringkat 9 dari 10 negara-negara Eropa dan merupakan satu-satunya kota Asia dalam daftar tersebut. (Globetrotter, 2001)

Salah satu buktinya adalah dari bangunan-bangunan peninggalan masa kolonial Belanda sekitar tahun 1920 - 1940 di Jalan Braga yang masih berdiri sampai saat ini. Menurut Bapak David Bambang Soediono, Jalan Braga memiliki bangunan heritage terbanyak di kota Bandung dan menyimpan sejarah menarik. Bangunan-bangunan ini sangatlah berharga karena telah menjadi „saksi bisu‟ perjalanan kota Bandung sampai saat ini. Namun seiring perkembangan zaman, bangunan-bangunan tua ini kurang diperhatikan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.

Mereka mulai melupakan pentingnya nilai sejarah dan tidak peduli terhadap kelestarian bangunan-bangunan heritage tersebut. Bila permasalahan ini dibiarkan begitu saja maka tidak akan ada kesadaran untuk melestarikan sejarah, sehingga sejarah tersebut dapat saja menghilang di generasi mendatang. Padahal ketertarikan masyarakat terhadap nilai sejarah bangunan heritage dapat membuat Jalan Braga semakin diminati untuk dikunjungi, sehingga bangunan heritage di jalan tersebut tidak berkurang lagi karena income dari pengunjung dapat digunakan untuk membayar pajak bangunan heritage yang begitu mahal. Dengan begitu, generasi muda secara tidak langsung sudah turut serta dalam pelestarian bangunan heritage.


(12)

Penulis mengambil permasalahan ini sebagai topik Tugas Akhir dikarenakan penulis tergerak untuk ikut serta melestarikan bangunan-bangunan heritage tersebut melalui bidang ilmu DKV karena keberadaannya sangatlah penting dikarenakan memiliki nilai sejarah, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan identitas bagi kota Bandung itu sendiri.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan dan fenomena yang terjadi, masyarakat khususnya generasi muda tidak menyadari, mengenal dan menghargai bangunan heritage di Jalan Braga dikarenakan tidak adanya pengenalan mengenai sejarah bangunan heritage serta anggapan generasi muda bahwa sejarah merupakan sesuatu hal yang membosankan dan kurangnya media informasi mengenai bangunan-bangunan heritage di jalan tersebut.

Dari permasalahan di atas dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas, diteliti dan dipecahkan yaitu:

a. Bagaimana merancang media-media visual yang memberikan informasi secara lebih baik dan efisien sehingga generasi muda dapat menyadari dan mengenal bangunan heritage di Jalan Braga.

b. Bagaimana merancang kampanye yang menarik dan efektif untuk mengubah pola pikir generasi muda agar dapat menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage di Jalan Braga.

Perancangan hasil karya tugas akhir ini meliputi kampanye mengenai Jalan Braga Bandung. Kampanye dilakukan untuk mengubah pola pikir masyarakat, khususnya generasi muda berusia 19 - 26 tahun yang tinggal di kota Bandung agar dapat mengenal dan menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage. Kampanye ini mengerjakan media-media visual sebagai upaya solusi permasalahan di atas dan akan dilakukan pada lokasi di sekitar bangunan-bangunan heritage yang terdapat di Jalan Braga. Pengerjaannya akan dilakukan selama 1 tahun terhitung dari bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan September 2016.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Merancang media-media visual yang memberikan informasi secara lebih baik dan efisien sehingga generasi muda dapat menyadari dan mengenal bangunan heritage di Jalan Braga.

b. Merancang kampanye yang menarik dan efektif untuk mengubah pola pikir generasi muda agar dapat menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage di Jalan Braga.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Perancangan serta penelitian ini akan menggunakan sumber dan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi, melihat fenomena permasalahan secara langsung di lapangan dengan turut bergabung sebagai sukarelawan dalam Paguyuban Bandung Heritage dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bangunan heritage di paguyuban tersebut, seperti pertemuan bulanan dan pameran.

b. Wawancara, terhadap narasumber dari organisasi atau lembaga bersangkutan dan target kampanye, seperti kepada bapak Koko sebagai koordinator Bandung Heritage dan bapak Dibyo sebagai kepala bidang studi sejarah arsitektur dan lingkungan hidup Bandung Heritage, ibu Etty sebagai staff Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, bapak David Bambang Soediono sebagai ketua Paguyuban Warga Braga serta beberapa masyarakat generasi muda mengenai opini mereka terhadap nilai sejarah bangunan heritage.

c. Studi pustaka, mengumpulkan data-data melalui buku, internet, koran dan jurnal seputar sejarah serta teori-teori pendukung.

d. Kuesioner, membuat pertanyaan seputar Jalan Braga dan sejarah bangunan heritage, serta menyebarkannya kepada generasi muda dengan jumlah 108 responden agar memperoleh data dan fakta yang relevan.


(14)

1.5 Skema Perancangan

Tujuan

1. Merancang kampanye yang menarik dan efektif untuk mengubah pola pikir generasi muda agar dapat menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage di Jalan Braga.

2. Merancang media-media visual yang memberikan informasi secara lebih baik dan efisien sehingga generasi muda dapat menyadari dan mengenal bangunan heritage di Jalan Braga.

Hasil Akhir

Masyarakat generasi muda menyadari, mengenal dan menghargai nilai sejarah bangunan heritage

di Jalan Braga, sehingga dapat lebih peduli dan turut dalam pelestarian bangunan heritage.

Latar Belakang

Jalan Braga memiliki banyak bangunan heritage dengan nilai sejarah berharga, namun masyarakat khususnya generasi muda kurang menyadari, mengenal dan menghargai nilai-nilai sejarah yang ada.

Konsep Kreatif

kontemporer, klasik dan gaya

art deco

Konsep Komunikasi „menghidupkan‟ sejarah melalui

kampanye “Braga Punya Sejarah”

Konsep Media

website, media sosial, poster, media event dan gimmick

Ruang Lingkup

Kampanye mengenai Jalan Braga Bandung, kepada generasi muda berusia sekitar 19-26 tahun dan dilakukan selama 1 tahun dari Oktober 2015 hingga September 2016.

Permasalahan

1. Bagaimana merancang kampanye yang menarik dan efektif untuk mengubah pola pikir generasi muda agar dapat menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage di Jalan Braga.

2. Bagaimana merancang media-media visual yang memberikan informasi secara lebih baik dan efisien sehingga generasi muda dapat menyadari dan mengenal bangunan heritage di Jalan Braga.

Teknik Pengumpulan Data

Teori Penunjang

Teori kampanye Teori dalam DKV Teori seni kontemporer

Teori STP & SWOT Teori sejarah kebudayaan

Teori bangunan heritage

Metode Penelitian

Observasi lapangan, dengan mengikuti kegiatan heritage. Wawancara, kepada Bandung Heritage, Disparbud, Paguyuban Warga Braga dan generasi muda. Studi pustaka, melalui buku, internet,

koran dan jurnal. Kuesioner, kepada 108 responden.

STP

Segmentasi

kota Bandung, usia 15-30 tahun, pendidikan SMA hingga S2 dan ekonomi menengah, mau belajar, suka bersosialisasi dan open-minded.

Targeting

mahasiswa kelas menengah, berusia 19-26 tahun, suka bepergian dan bersosialisasi serta open-minded.

Positioning

menjadi kampanye mengubah pola pikir generasi muda sehingga peduli, turut melestarikan bangunan heritage.

Data dan Analisis

SWOT

Strength

jalan Braga mempunyai banyak bangunan heritage, sudah sangat terkenal dan berada di pusat kota.

Weakness

kemacetan dan bangunan heritage

Braga yang semakin berkurang.

Opportunity

adanya paguyuban heritage dan minat generasi muda yang tinggi.

Threat

paradigma buruk, pengetahuan dan kesadaran generasi muda minim.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 66

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, pengumpulan data, analisis masalah dan perancangan karya yang telah dilakukan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu untuk merancang sebuah kampanye agar generasi muda menyadari, mengenal dan menghargai nilai sejarah bangunan heritage di Jalan Braga. Perancangan kampanye ini tidak akan berhasil tanpa adanya perencanaan yang baik, perancangan konsep komunikasi dan kreatif yang tepat yang direalisasikan ke dalam media-media visual yang efektif dan efisien. Untuk menarik perhatian generasi muda juga diperlukan sesuatu yang kreatif dan lain dari yang lain, sehingga pesan kampanye dapat sampai kepada target kampanye, yaitu generasi muda.

5.2 Saran

Walaupun kota Bandung memiliki kekayaan dari segi arsitektur khususnya bangunan heritage-nya, namun sangat disayangkan bahwa pemerintah dan masyarakat kota Bandung sendiri kurang memperhatikannya. Padahal bangunan-bangunan heritage tersebut mempunyai nilai sejarah yang berharga serta harus dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya. Oleh karena itu alangkah baiknya jika masyarakat kota Bandung sendiri, yang dimulai dari generasi muda dapat menyadari pentingnya nilai sejarah pada bangunan-bangunan tersebut, dapat mengenal dan lebih menghargainya sehingga akan timbul kecintaan terhadap kotanya sendiri.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Cravens, David W. 1991. Strategic Marketing. Toronto: Irwin.

Danang Sukmana, Widyatmoko, dan Natalia Afnita. 24 Juli 2009. “Layout”, (Online), (http://dgi-indonesia.com/layout/, diakses 19 Februari 2015).

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat. International Design School. 14 Maret 2014. “Pengertian dan Arti Desain Grafis”,

(Online), (http://www.idseducation.com/2014/03/14/pengertian-dan-arti-desain-grafis/, diakses 19 Februari 2015).

Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta: Andi Offset.

Koskow. 2009. Merupa Buku. Yogyakarta: LKIS.

Kotler, Phillip. 1997. Marketing Management 9th Edition: Analysis, Planning, Implementation, and Control. New Jersey: Prentice Hall.

Muharrar, Syakir. 2003. Tinjauan Seni Ilustrasi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Poulin, Richard. 2011. The Language of Graphic Design. Beverly: Rockport Publishers. Rustan, Surianto. 2008. Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Tribun Jabar. 2 Juli 2013. “Bandoeng Heritage Festival Bisa Jadi Pilihan Berlibur”, hlm. 17.

Venus, Antar dkk. 2004. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis Dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media. Weinstein, Art. 1994. Market Segmentation. Chicago: Probus Publishing Company.


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang kaya akan cagar budaya bangunan pusaka, atau yang disebut juga dengan nama bangunan heritage. Hal ini dikarenakan kota Bandung memiliki banyak bangunan tua zaman kolonial Belanda yang merupakan warisan budaya dengan nilai sejarah berharga. Hal tersebut dibuktikan oleh kota Bandung yang mendapat predikat World’s Great Cities of Art Deco pada tahun 2001, dengan peringkat 9 dari 10 negara-negara Eropa dan merupakan satu-satunya kota Asia dalam daftar tersebut. (Globetrotter, 2001)

Salah satu buktinya adalah dari bangunan-bangunan peninggalan masa kolonial Belanda sekitar tahun 1920 - 1940 di Jalan Braga yang masih berdiri sampai saat ini. Menurut Bapak David Bambang Soediono, Jalan Braga memiliki bangunan heritage terbanyak di kota Bandung dan menyimpan sejarah menarik. Bangunan-bangunan ini sangatlah berharga karena telah menjadi „saksi bisu‟ perjalanan kota Bandung sampai saat ini. Namun seiring perkembangan zaman, bangunan-bangunan tua ini kurang diperhatikan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.

Mereka mulai melupakan pentingnya nilai sejarah dan tidak peduli terhadap kelestarian bangunan-bangunan heritage tersebut. Bila permasalahan ini dibiarkan begitu saja maka tidak akan ada kesadaran untuk melestarikan sejarah, sehingga sejarah tersebut dapat saja menghilang di generasi mendatang. Padahal ketertarikan masyarakat terhadap nilai sejarah bangunan heritage dapat membuat Jalan Braga semakin diminati untuk dikunjungi, sehingga bangunan heritage di jalan tersebut tidak berkurang lagi karena

income dari pengunjung dapat digunakan untuk membayar pajak bangunan heritage

yang begitu mahal. Dengan begitu, generasi muda secara tidak langsung sudah turut serta dalam pelestarian bangunan heritage.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 2 Penulis mengambil permasalahan ini sebagai topik Tugas Akhir dikarenakan penulis tergerak untuk ikut serta melestarikan bangunan-bangunan heritage tersebut melalui bidang ilmu DKV karena keberadaannya sangatlah penting dikarenakan memiliki nilai sejarah, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan identitas bagi kota Bandung itu sendiri.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan dan fenomena yang terjadi, masyarakat khususnya generasi muda tidak menyadari, mengenal dan menghargai bangunan heritage di Jalan Braga dikarenakan tidak adanya pengenalan mengenai sejarah bangunan heritage serta anggapan generasi muda bahwa sejarah merupakan sesuatu hal yang membosankan dan kurangnya media informasi mengenai bangunan-bangunan heritage di jalan tersebut.

Dari permasalahan di atas dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas, diteliti dan dipecahkan yaitu:

a. Bagaimana merancang media-media visual yang memberikan informasi secara lebih baik dan efisien sehingga generasi muda dapat menyadari dan mengenal bangunan

heritage di Jalan Braga.

b. Bagaimana merancang kampanye yang menarik dan efektif untuk mengubah pola pikir generasi muda agar dapat menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage di Jalan Braga.

Perancangan hasil karya tugas akhir ini meliputi kampanye mengenai Jalan Braga Bandung. Kampanye dilakukan untuk mengubah pola pikir masyarakat, khususnya generasi muda berusia 19 - 26 tahun yang tinggal di kota Bandung agar dapat mengenal dan menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage. Kampanye ini mengerjakan media-media visual sebagai upaya solusi permasalahan di atas dan akan dilakukan pada lokasi di sekitar bangunan-bangunan heritage yang terdapat di Jalan Braga. Pengerjaannya akan dilakukan selama 1 tahun terhitung dari bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan September 2016.


(3)

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Merancang media-media visual yang memberikan informasi secara lebih baik dan efisien sehingga generasi muda dapat menyadari dan mengenal bangunan heritage

di Jalan Braga.

b. Merancang kampanye yang menarik dan efektif untuk mengubah pola pikir generasi muda agar dapat menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage di Jalan Braga.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Perancangan serta penelitian ini akan menggunakan sumber dan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi, melihat fenomena permasalahan secara langsung di lapangan dengan turut bergabung sebagai sukarelawan dalam Paguyuban Bandung Heritage dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bangunan heritage di paguyuban tersebut, seperti pertemuan bulanan dan pameran.

b. Wawancara, terhadap narasumber dari organisasi atau lembaga bersangkutan dan target kampanye, seperti kepada bapak Koko sebagai koordinator Bandung Heritage dan bapak Dibyo sebagai kepala bidang studi sejarah arsitektur dan lingkungan hidup Bandung Heritage, ibu Etty sebagai staff Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, bapak David Bambang Soediono sebagai ketua Paguyuban Warga Braga serta beberapa masyarakat generasi muda mengenai opini mereka terhadap nilai sejarah bangunan heritage.

c. Studi pustaka, mengumpulkan data-data melalui buku, internet, koran dan jurnal seputar sejarah serta teori-teori pendukung.

d. Kuesioner, membuat pertanyaan seputar Jalan Braga dan sejarah bangunan

heritage, serta menyebarkannya kepada generasi muda dengan jumlah 108 responden agar memperoleh data dan fakta yang relevan.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5 Skema Perancangan

Tujuan

1. Merancang kampanye yang menarik dan efektif untuk mengubah pola pikir generasi muda agar dapat menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage di Jalan Braga.

2. Merancang media-media visual yang memberikan informasi secara lebih baik dan efisien sehingga generasi muda dapat menyadari dan mengenal bangunan heritage di Jalan Braga.

Hasil Akhir

Masyarakat generasi muda menyadari, mengenal dan menghargai nilai sejarah bangunan heritage di Jalan Braga, sehingga dapat lebih peduli dan turut dalam pelestarian bangunan heritage.

Latar Belakang

Jalan Braga memiliki banyak bangunan heritage dengan nilai sejarah berharga, namun masyarakat khususnya generasi muda kurang menyadari, mengenal dan menghargai nilai-nilai sejarah yang ada.

Konsep Kreatif

kontemporer, klasik dan gaya art deco

Konsep Komunikasi

„menghidupkan‟ sejarah melalui kampanye “Braga Punya Sejarah”

Konsep Media

website, media sosial, poster, media event dan gimmick

Ruang Lingkup

Kampanye mengenai Jalan Braga Bandung, kepada generasi muda berusia sekitar 19-26 tahun dan dilakukan selama 1 tahun dari Oktober 2015 hingga September 2016.

Permasalahan

1. Bagaimana merancang kampanye yang menarik dan efektif untuk mengubah pola pikir generasi muda agar dapat menghargai nilai sejarah pada bangunan heritage di Jalan Braga.

2. Bagaimana merancang media-media visual yang memberikan informasi secara lebih baik dan efisien sehingga generasi muda dapat menyadari dan mengenal bangunan heritage di Jalan Braga.

Teknik Pengumpulan Data

Teori Penunjang

Teori kampanye Teori dalam DKV Teori seni kontemporer

Teori STP & SWOT Teori sejarah kebudayaan

Teori bangunan heritage

Metode Penelitian

Observasi lapangan, dengan mengikuti kegiatan heritage. Wawancara, kepada Bandung Heritage, Disparbud, Paguyuban Warga Braga dan generasi muda. Studi pustaka, melalui buku, internet,

koran dan jurnal. Kuesioner, kepada 108 responden.

STP

Segmentasi

kota Bandung, usia 15-30 tahun, pendidikan SMA hingga S2 dan ekonomi menengah, mau belajar, suka bersosialisasi dan open-minded.

Targeting

mahasiswa kelas menengah, berusia 19-26 tahun, suka bepergian dan bersosialisasi serta open-minded.

Positioning

menjadi kampanye mengubah pola pikir generasi muda sehingga peduli, turut melestarikan bangunan heritage.

Data dan Analisis

SWOT

Strength

jalan Braga mempunyai banyak bangunan heritage, sudah sangat terkenal dan berada di pusat kota.

Weakness

kemacetan dan bangunan heritage Braga yang semakin berkurang.

Opportunity

adanya paguyuban heritage dan minat generasi muda yang tinggi.

Threat

paradigma buruk, pengetahuan dan kesadaran generasi muda minim.


(5)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, pengumpulan data, analisis masalah dan perancangan karya yang telah dilakukan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu untuk merancang sebuah kampanye agar generasi muda menyadari, mengenal dan menghargai nilai sejarah bangunan heritage di Jalan Braga. Perancangan kampanye ini tidak akan berhasil tanpa adanya perencanaan yang baik, perancangan konsep komunikasi dan kreatif yang tepat yang direalisasikan ke dalam media-media visual yang efektif dan efisien. Untuk menarik perhatian generasi muda juga diperlukan sesuatu yang kreatif dan lain dari yang lain, sehingga pesan kampanye dapat sampai kepada target kampanye, yaitu generasi muda.

5.2 Saran

Walaupun kota Bandung memiliki kekayaan dari segi arsitektur khususnya bangunan

heritage-nya, namun sangat disayangkan bahwa pemerintah dan masyarakat kota Bandung sendiri kurang memperhatikannya. Padahal bangunan-bangunan heritage tersebut mempunyai nilai sejarah yang berharga serta harus dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya. Oleh karena itu alangkah baiknya jika masyarakat kota Bandung sendiri, yang dimulai dari generasi muda dapat menyadari pentingnya nilai sejarah pada bangunan-bangunan tersebut, dapat mengenal dan lebih menghargainya sehingga akan timbul kecintaan terhadap kotanya sendiri.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 67

DAFTAR PUSTAKA

Cravens, David W. 1991. Strategic Marketing. Toronto: Irwin.

Danang Sukmana, Widyatmoko, dan Natalia Afnita. 24 Juli 2009. “Layout”, (Online),

(http://dgi-indonesia.com/layout/, diakses 19 Februari 2015).

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

International Design School. 14 Maret 2014. “Pengertian dan Arti Desain Grafis”,

(Online), (http://www.idseducation.com/2014/03/14/pengertian-dan-arti-desain-grafis/, diakses 19 Februari 2015).

Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta: Andi Offset.

Koskow. 2009. Merupa Buku. Yogyakarta: LKIS.

Kotler, Phillip. 1997. Marketing Management 9th Edition: Analysis, Planning, Implementation, and Control. New Jersey: Prentice Hall.

Muharrar, Syakir. 2003. Tinjauan Seni Ilustrasi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1999. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Poulin, Richard. 2011. The Language of Graphic Design. Beverly: Rockport Publishers. Rustan, Surianto. 2008. Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Tribun Jabar. 2 Juli 2013. “Bandoeng Heritage Festival Bisa Jadi Pilihan Berlibur”,

hlm. 17.

Venus, Antar dkk. 2004. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis Dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media. Weinstein, Art. 1994. Market Segmentation. Chicago: Probus Publishing Company.