5 Detik, Satu Orang Menjadi Buta.
RADARBANDUNG
.
Selasa
456
o
Mar
0
21
0
Apr
o Kamis
Rabu
7
22
0
8
23
Mei
G:)
OJun
0
10
24
o Sabtu 0 Minggu
12
11
25
OJul
Jumat
26
13
27
0 Ags OSep
14
28
OOkt
15
29
ONov
16
30
31
ODes
5 Detik, Satu Orang Menjadi Buta
BANDUNG- Selama 20 tahun
terakhir jumlah orang buta di dunia
meningkat dari 30 juta (1980)
menjadi 50 juta (2000). Melatarbelakangi inisiatif global untuk
menghapus
kebutaan di mas a
dating, visi kesehatan mata dunia
terse but adalah Vision 2020, The
Right to $ight.
Di Indonesia program ini diterapkan dengan mel1ggunakan pendekatan oftalmologi komunitas."Dengan bertambahnya penduduk usia
lanjut dari 320juta (I 988) menjadi 500
juta (2008) dan bila tidak disertai
dengan peningkatan
pelayanan
kesehatan mata, maka jumlah kebutaan ini diproyeksikan meningkat
sampai 75 juta pad a tahun 2020,"
ungkap Prof. Farida Sirlan, dalam
orasi ilmiahnya yang berjudul Peran
Oftalmologi Komunitas dalam Mencapai Tujuan -Vision 2020 The Right
To Sight- Guna Meningkatkan
Kualitas Hiaup.
"
Orasi yang merupakan bagian dari
penerimaan jabatan Guru Besar
dalam bidang ilmu Kesehatan Mata
pada Fakultas Kedokteran" Unpad,
di Grha Sanusi"Hardjadinata Unpad,
Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung,
Jumat (5/3) lalu.
Kliping Humas Unpad 2010
Dalam data tersebut dijelaskan
jika setiap lima detik seorang
penduduk dunia menjadi buta
dan seorang anak menjadi buta
setiap menit.
.
Menurut Prof. Farida, pendekatan oftalmologi kom~nitas digunakan untuk membantu seluruh anggota masyarakat mencegah gangguan
penglihatan dan melakukan
promosi kesehatan mata sehingga dapat mempertahankan kualitas hidup pada tingkat terbaik yang paling memungkinkan.
"Prioritas tahap pertama di
negara kita adalah buta katarak,
kelain~nrefraksi, dan buta pada
anak serta promosi kesehatan
mata, kemudian dilanjutkan
pada tahap kedua yaitu glaucoma dan retinopati diabetika.
Intervensi ini dilakukan secara
terintegrasi dan terpadu dalam
sistem kesehatan yang ada,"
lanjut mantan Direktur Utama
Rumah Sakit Mata Cicendo
Bandung.
Beberapaupayayang dilakukan
melalui pendekatan .oftalmologi
komunitas untuk menganalisa
efektivitas intervensi penyakit
seperti.buta katarak.
Upaya. terse but antara lain
dituangkan dalam kegiatan
bedah katarak massal yang
dilakukan dengan berbagai
lembaga sosial yang ditujukan
kepada masyarakat yang tidak
mampu.
Selain itu melalui pendekatan
pelayanan yang mencakup
kegiatan promosi dan"pet1yu~
luhan kesehatan mata, dan
seterusnya, penggunaan teknologi tepat guna dan peningkatan kualitas dan kuantitas
tenaga medis terkait, serta
monitoring dan evaluas.i.(*/tie)
.
Selasa
456
o
Mar
0
21
0
Apr
o Kamis
Rabu
7
22
0
8
23
Mei
G:)
OJun
0
10
24
o Sabtu 0 Minggu
12
11
25
OJul
Jumat
26
13
27
0 Ags OSep
14
28
OOkt
15
29
ONov
16
30
31
ODes
5 Detik, Satu Orang Menjadi Buta
BANDUNG- Selama 20 tahun
terakhir jumlah orang buta di dunia
meningkat dari 30 juta (1980)
menjadi 50 juta (2000). Melatarbelakangi inisiatif global untuk
menghapus
kebutaan di mas a
dating, visi kesehatan mata dunia
terse but adalah Vision 2020, The
Right to $ight.
Di Indonesia program ini diterapkan dengan mel1ggunakan pendekatan oftalmologi komunitas."Dengan bertambahnya penduduk usia
lanjut dari 320juta (I 988) menjadi 500
juta (2008) dan bila tidak disertai
dengan peningkatan
pelayanan
kesehatan mata, maka jumlah kebutaan ini diproyeksikan meningkat
sampai 75 juta pad a tahun 2020,"
ungkap Prof. Farida Sirlan, dalam
orasi ilmiahnya yang berjudul Peran
Oftalmologi Komunitas dalam Mencapai Tujuan -Vision 2020 The Right
To Sight- Guna Meningkatkan
Kualitas Hiaup.
"
Orasi yang merupakan bagian dari
penerimaan jabatan Guru Besar
dalam bidang ilmu Kesehatan Mata
pada Fakultas Kedokteran" Unpad,
di Grha Sanusi"Hardjadinata Unpad,
Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung,
Jumat (5/3) lalu.
Kliping Humas Unpad 2010
Dalam data tersebut dijelaskan
jika setiap lima detik seorang
penduduk dunia menjadi buta
dan seorang anak menjadi buta
setiap menit.
.
Menurut Prof. Farida, pendekatan oftalmologi kom~nitas digunakan untuk membantu seluruh anggota masyarakat mencegah gangguan
penglihatan dan melakukan
promosi kesehatan mata sehingga dapat mempertahankan kualitas hidup pada tingkat terbaik yang paling memungkinkan.
"Prioritas tahap pertama di
negara kita adalah buta katarak,
kelain~nrefraksi, dan buta pada
anak serta promosi kesehatan
mata, kemudian dilanjutkan
pada tahap kedua yaitu glaucoma dan retinopati diabetika.
Intervensi ini dilakukan secara
terintegrasi dan terpadu dalam
sistem kesehatan yang ada,"
lanjut mantan Direktur Utama
Rumah Sakit Mata Cicendo
Bandung.
Beberapaupayayang dilakukan
melalui pendekatan .oftalmologi
komunitas untuk menganalisa
efektivitas intervensi penyakit
seperti.buta katarak.
Upaya. terse but antara lain
dituangkan dalam kegiatan
bedah katarak massal yang
dilakukan dengan berbagai
lembaga sosial yang ditujukan
kepada masyarakat yang tidak
mampu.
Selain itu melalui pendekatan
pelayanan yang mencakup
kegiatan promosi dan"pet1yu~
luhan kesehatan mata, dan
seterusnya, penggunaan teknologi tepat guna dan peningkatan kualitas dan kuantitas
tenaga medis terkait, serta
monitoring dan evaluas.i.(*/tie)