REPRESENTASI PENCALONAN RAJA DANGDUT MENJADI CAPRES RI DALAM SAMPUL MAJALAH DETIK.

Natatsa Mayang Pujakusuma, 210111060651, 2013. Skripsi ini berjudul, Representasi Pencalonan Raja
Dangdut Menjadi Capres RI dalam Sampul Majalah Detik. Pembimbing utama Aceng Abdullah, Drs.,
M.Si. dan pembimbing pendamping Dr. Nuriyah Asri Syafirah, M.Si. Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu
Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Bandung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, mitos, dan
ideologi yang muncul dalam karikatur sampul Majalah Mingguan Digital Detik “Sensasi Baru Rhoma”.
Metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif dengan teknis analisis semiotika yang
dikembangkan oleh Roland Barthes. pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan
dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karikatur pada sampul Detik edisi 51 tanggal 19-25
November 2012 memiliki makna denotasi, dimana terdapat sesosok Raja berjubah putih yang tampak
nyaman duduk di singgasana menggunakan mahkotanya dengan tangannya bersandar pada sebuah gitar.
Di bagian atas singgasana terdapat kain merah yang tersingkap, di bawahnya terlihat relief lambang Istana
Negara terukir. Sosok raja tersebut makin terlihat jelas dengan sinar yang tampak menyorot dari belakang
dengan judul “Sensasi Baru Rhoma”.
Konotasi yang dihasilkan yaitu, tersingkapnya niat Rhoma Irama Sang Raja Dangdut yang telah
lama bertahta untuk menjadi Presiden RI. Niat Rhoma Irama ini dianggap tidak pasti (berjudi) dengan
pendeklarasiannya sendiri.
Mitos yang muncul adalah refleksi bahwa pendeklarasian pencalonan diri Raja Dangdut Rhoma
Irama hanyalah sebuah pencarian sensasi belaka, karena tidak ada langkah nyata atau usaha yang terlihat
dari Rhoma Irama untuk mendapat dukungan politik dari partai untuk mendukungnya menjadi Presiden

terpilih 2014. Ideologi yang muncul dari mitos adalah Detik sebagai media massa menarik simpulan
bahwa pencalonan Rhoma Irama sebagai Presiden merupakan pencarian sensasi belaka.
Simpulan yang diperoleh, Detik dalam karikatur sampulnya menampilkan Rhoma Irama di atas
sebuah singgasana yang tersingkap kainnya dan terdapat relief lambang Istana Negara merupakan simbol
akan obsesi Rhoma Irama untuk menjadi Presiden yang akhirnya terkuak.
Penulis menyarankan agar Detik sebagai sebuah industri media, dalam melakukan analisis

mendalamnya tidak terbawa pada suatu stereotip. Kekritisan terhadap kehidupan sosial dan
politik yang selama ini menjadi karakter Detik harus dibarengi dengan netralitas sehingga dalam
menyajikan fakta tidak condong pada salah satu sisi.

ABSTRACT
Natatsa Mayang Pujakusuma, 210111060651, 2013. This Under-graduate Thesis title is “Representation
of King of Dangdut Candidacy to be a Presiden of Indonesia on Detik Magazine”. First advisor Aceng
Abdullah, Drs., M.Si. and the second advisor is Dr. Nuriyah Asri Syafirah, M.Si. Journalism Program,

Faculty of Communication, Padjadjaran University, Bandung.
The aim of this research is to find out the denotation, connotation, myth, and ideology
who appeared in a caricature on the cover of Detik digital Magazine “Sensasi Baru Rhoma”. This
research use qualitative analysis with semiotic technique which were developed by Roland Barthes. the

data gathering is conducted by literature study and documentation.
This research result showed that caricature on the cover on 51st edition of Detik
magazine have a denotation meaning that there are a King with a white robed looked comfortable sitting
on a throne with his hand lean on a guitar. At the top of the throne there are red cloth unfold the
underneath is a relief engrave a State Palace emblem. The figure of king is more clearly seen with a
yellow rays highlight him from behind with the title “Sensasi Baru Rhoma”
The connotation result is, the king of Dangdut -that has long been enthroned-intention to
be a President of Indonesia been revealed. Rhoma Irama’s intention to be a president is regarded
gambling with his own declaration.
While the myth that emerges is that the declaration of candidacy reflect that King of Dangdut,
Rhoma Irama is a search mere sensation, because there are no concrete steps or visible effort of Rhoma
Irama to gain political support from the party to support him being elected president in 2014. While
the emerging ideology of myth is such Detik drew the conclusion as a mass media that Rhoma Irama
nomination as President just a quest for mere sensation. The conclusion of this research is, Detik in the
cover caricature shows Rhoma Irama the display on a throne that uncovered or relief and there will be a
presidential palace is a symbol for the Rhoma’s president obsession of were eventually dropped.
Writer suggested that Detik as a media industry in deepening perform analyses carried on not a
stereotype. The criticism against political and social life has become character of Detik and should be
followed with neutrality in presenting a fact not to lean on one side.


Dokumen yang terkait

Konstruksi Media Massa Dalam Sampul Depan Majalah(Analisis Semiotika Sampul Depan Majalah Time)

5 66 97

PEMBERITAAN PENCALONAN RUHUT SITOMPUL MENJADI KETUA KOMISI III DPR RI (Analisis Framing Pemberitaan Pencalonan Ruhut Sitompul Menjadi Ketua Komisi III DPR RI Di Surat Kabar Harian Sindo).

0 3 10

PEMBERITAAN PENCALONAN RUHUT SITOMPULMENJADI KETUA KOMISI III DPR RI PEMBERITAAN PENCALONAN RUHUT SITOMPUL MENJADI KETUA KOMISI III DPR RI (Analisis Framing Pemberitaan Pencalonan Ruhut Sitompul Menjadi Ketua Komisi III DPR RI Di Surat Kabar Harian Sindo)

0 4 14

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PENCALONAN RUHUT SITOMPUL MENJADI KETUA KOMISI III DPR RI (Analisis Framing Pemberitaan Pencalonan Ruhut Sitompul Menjadi Ketua Komisi III DPR RI Di Surat Kabar Harian Sindo).

0 2 26

Representasi Korupto Tiga Bersaudara dalam Sampul Majalah Tempo Edisi 17-23 Desember 2012Representasi Korupto Tiga Bersaudara dalam Sampul Majalah Tempo Edisi 17-23 Desember 2012.

0 1 2

REPRESENTASI KONFLIK REBUTAN EMAS DI BANYUWANGI DALAM SAMPUL MAJALAH BERITA MINGGUAN TEMPO.

0 1 2

Representasi Dugaan Korupsi Tiga Petinggi PKS dalam Sampul Majalah Berita Mingguan Tempo.

0 0 2

REPRESENTASI KARIER POLITIK ANAS URBANINGRUM DI PARTAI DEMOKRAT PADA SAMPUL DETIK ONLINE DAN GATRA ONLINE.

0 0 2

Representasi Koruptor Fuad Amin dalam Karikatur Sampul Majalah Detik.

0 0 2

SKRIPSI PEREMPUAN DALAM POLITIK DI MEDIA MASSA (ANALISIS SEMIOTIK MENGENAI REPRESENTASI TRI RISMAHARINI DALAM COVER MAJALAH TEMPO DAN MAJALAH DIGITAL DETIK)

0 0 19