KEPUASAN MASYARAKAT SURABAYA MENONTON MAHABHARATA DI ANTV ( Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Masyarakat Surabaya Menonton Mahabharata di ANTV Terhadap Tokoh Arjuna).

KEPUASAN MASYARAKAT SURABAYA MENONTON MAHABHARATA DI
ANTV
( Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Masyarakat Surabaya Menonton
Mahabharata di ANTV Terhadap Tokoh Arjuna)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Memeperoleh Gelar Sarjana
Pada FISIP UPN “VETERAN” J awa Timur

Oleh :
TRIFIA MAULIDA RACHMAWATI
NPM. 0943010116

YAYASAN KESEHJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KEPUASAN MASYARAKAT SURABAYA MENONTON MAHABHARATA
DI ANTV
( Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Masyarakat Surabaya Menonton
Mahabharata di ANTV Terhadap Tokoh Arjuna )

Disusun Oleh :

Trifia Maulida Rachmawati
0943010116

Telah disetujui untuk mengikuti ujian skripsi

Menyetujui,
PEMBIMBING

Dr s. Kusnarto, M.Si
NIP. 19580801.198402.1001


Mengetahui,
D E K AN

Dra.Ec.Hj.Suparwati, Msi
NIP . 195507 181983 022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KEPUASAN MASYARAKAT SURABAYA MENONTON MAHABHARATA DI
ANTV
( Studi Deskr iptif Kuantitatif Kepuasan Masyar akat Sur abaya Menonton
Mahabhar ata di ANTV Terhadap Tokoh Ar juna)
Oleh :
TRIFIA MAULIDA RACHMAWATI
NPM. 0943010116
Telahdi pertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awaTimur
Pada tanggal 17 J ULI 2014

Pembimbing Utama

Tim Penguji :
1. KETUA

Drs. Kusnar to, M.Si
NIP. 19.580801.198402.1001

J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 367049500361
2. SEKETARIS

Drs. SaifuddinZuhr i, M.Si
NPT. 3.70069400351
3. ANGGOTA

Drs. Kusnar to, M.Si
NIP. 19.580801.198402.1001
Mengetahui,
DE K AN


Dra.Ec.Hj.Suparwati, Msi
NIP . 195507 181983 2001

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“KEPUASAN

MASYARAKAT

SURABAYA

MENONTON


MAHABHARATA DI ANTV ( Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan
Masyarakat Surabaya Menonton Mahabharata di ANTV Terhadap Tokoh
Arjuna)”
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi program SI yang telah ditetapkan FISIP UPN "Veteran" Jawa
Timur. Pembuatan skripsi ini tidak sempurna tanpa dukungan semua pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT. yang selalu memberikan kesehatan, rezeki, kemudahan, dan
kasih sayang.Terima kasih Ya Allah.
2. Dra. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Surabaya.
3. Juwito, S.Sos., M.Si , selaku Kepala Program Komunikasi FISIP UPN
"Veteran" Surabaya.
4. Drs.Kusnarto, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang banyak
memberi masukan dan arahan. Terima kasih banyak.
5. Kedua orang tua yang sangat penulis cinta, mama dan papa yang selalu
memberikan semangat, yang memberikan dukungan moril maupun
materiil. ‘ love so much’. Kakak ku Thanks for your supports, keponakan


iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

(Aimar & Abay) yang semakin besar yang membuat penulis semakin
semangat menyelesaikan skripsi ini.
6. Sahabat - sahabat komunikasi ’09 geng sempak : Endah “sempy”
Resmiati, “mamii” Cicilia Meirisa, Nalendra “not” ayu, Enggar “pao”
Kusuma, Debi”nong” Arianti, Niken “Maheswara” dan lainnya maaf
tidak bisa menulis semuanya, Thanks support, your the best semp
tralalalalaaaa.
7. Buat adel , ijonk makasi uda bantuin dan sorry yaa bikin kalian repot :D
8. Thanks for your support, and you patience Rizard Apriansyah.
Akhir kata penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik maupun saran selalu penulis
harapkan demi tercapainya hal terbaik dari penelitian ini. Besar harapan
penulis, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat sekaligus
menambah pengetahuan bagi berbagai pihak. Amin.

Surabaya , Juli 2014


Penulis

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................

ii

ABSTRAK

.............................................................................................. iii


KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI

.............................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah ........................................................

1


1.2

Rumusan Masalah .................................................................

9

1.3

Tujuan Penelitian .................................................................. 10

1.4

Kegunaan Penelitian ............................................................. 11
1.4.1 Secara Teoritis ........................................................... 11
1.4.2 Secara Praktis ............................................................ 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Terdahulu ............................................................. 12

2.2

Landasan Teori ..................................................................... 15
2.2.1 Komunikasi Massa .................................................... 15
2.2.2 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ............... . 19

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3 Komunikasi Antarbudaya .............................................. 20
2.2.4 Teori Uses And Gratification ..................................... 24
2.2.5 Gratification Sought And Gratification Obtained ....... 31
2.2.6 Kepuasan Khalayak ................................................... 32
2.2.7 Mahabharata .............................................................. 35
2.3


Kerangka Berpikir ................................................................. 38

2.4

Hipotesis .............................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................... 42
3.1.1 Tingkat Kepuasan Penonton Terhadap Sulih Suara
Bahasa Indonesia ........................................................

42

3.1.2 Pengukuran Variabel ................................................. 43
3.2

Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ................... 52
3.2.1 Populasi Dan Sampel ................................................. 52
3.2.2 Teknik Penarikan Sampel .......................................... 52

3.3

Teknik Pengumpulan Data ................................................... 54

3.4

Metode Analisis Data ............................................................ 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................ 59

4.2

Penyajian Data dan Analisis Data........................................... 67
4.2.1 analisis identitas reponden ............................................ 67

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.1.1 karakteristik berdasarkan jenis kelamin ....................... 67
4.2.1.2 karakteristik berdasarkan usia ..................................... 68
4.2.1.3 karakteristik berdasarkan pendidikan .......................... 70
4.2.1.4 karakteristik berdasarkan pekerjaan ............................ 71
4.2.2 penggunaan media ......................................................... 72
4.2.3 Deskriptif Variabel Gratifications Sought (X) dan
Variabel Gratifications Obtained (Y) ........................... 75
4.24. Kepuasan Yang Diinginkan (Gratification Sought) Ketika
Menonton Mahabharata Di Antv Tehadap Tokoh
Arjuna ............................................................................. 76
4.2.4.1 motif informasi ........................................................... 76
4.2.4.2 motif identitas pribadi................................................. 80
4.2.4.3 motif integrasi dan interaksi sosial .............................. 84
4.2.4.4 motif hiburan .............................................................. 88
4.2.5 Kepuasan Yang Diperoleh (Gratification Obtained) Ketika
Menonton Mahabharata Di Antv Tehadap Tokoh
Arjuna .............................................................................

92

4.2.5.1 motif informasi ........................................................... 92
4.2.5.2 motif identitas pribadi................................................. 96
4.2.5.3 motif integrasi dan interaksi sosial .............................. 100
4.2.5.4 motif hiburan .............................................................. 104
4.3 pengujian hipotesis .................................................................... 107

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN ........................................................................ 111
5.2 SARAN ................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 114
LAMPIRAN

................................................................................... 117

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
Tr ifia Maulida Rachmawati, 0943010116, Kepuasan Masyar akat Sur abaya
Menonton Mahabhar ata Di ANTV (Studi Deskr iptif Kuantitatif Tentang Kepuasan
Masyar akat Menonton Mahabharata Di ANTV Ter hadap Tokoh Ar juna)
Seiring perkembangan zaman, komunikasi massa seperti sekarang mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Media massa khususnya televisi (tv), perkembangan
tersebut membantu masuknya informasi bagi masyarakat. Seperti perubahan perilaku
negatif mengikuti pola perilaku dari tayangan seperti film “Mahabhrata” di antv, dimana
film ini sebagian bertentangan dengan budaya bangsa.
Dari fenomena ini peneliti ingin mengamati kepuasaan terhadap kepuasan yang
diinginkan/ Gratifications Sought (GS) dengan kepuasan yang diperoleh/ Gratifications
Obtanined (GO). Dengan cara melakukan penelitian pendekatan kuantitatif dan metode
yang digunakan adalah survey yang menggunakan analisis penelitian deskriptif.
Menggunakan uji t untuk mengetahui kepuasan terhadap melihat antara kepuasan yang
diinginkan (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan masyarakat menonton
film mahabharata di antv terhadap tokoh arjuna memberikan kepuasan terhadap motif
informasi, motif identitas pribadi, integrasi dan interaksi social, dan motif hiburan.
Kata kunci : kepuasan, masyarakat surabaya,film mahabharata di antv.
ABSTRACT
Trifia Maulida Rachmawati, 0943010116, Public Satisfaction Surabaya Watching The
Mahabharata In ANTV (Quantitative Descriptive Study On Public Satisfaction
Surabaya Watching The Mahabharata In ANTV Arjuna Figure)
Along with the times, mass communication as it is now experiencing rapid
growth. The mass media, especially television (TV), these developments helped the entry
of information for the public. Such negative behavior changes follow the pattern of
behavior of impressions like the movie "Mahabhrata" in ANTV, where the film is partly at
odds with the culture of the nation.
Of this phenomenon researchers wanted to observe fasting to gaps between the
desired satisfaction / Gratification Sought (GS) with the satisfaction gained /
Gratification Obtanined (GO). By way of doing quantitative research approaches and
methods used is the use of survey research descriptive analysis. T-test to determine
satisfaction with the saw gap between the desired satisfaction (GS) with the satisfaction
obtained (GO).
based on the results of the study showed in on public satisfaction surabaya
watching the mahabharata in antv arjuna figure information motive, motive of personal
identity, motive and the integration of social interaction, and entertainment motive.
Keywords: satisfaction, community Surabaya, Mahabharata movie in ANTV.

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Salah satu kebutuhan yang cukup penting dan esensial bagi
manusia adalah kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan
jelas segala hal yang terjadi didunia atau disekelilingnya, manusia sangat
membutuhkan kehadiran media untuk memenuhi kebutuhannya. Maka
hadirlah sarana komunikasi yang lebih dikenal sebagai media massa,
Perkembangan media massa akhir ini sangat pesat. Media massa
menyajikan berbagai realitas kehidupan dalam bentuk informasi kepada
masyarakat. Munculnya kesadaran tentang arti dan nilai dari informasi
membuat masyarakat tidak dapat melepaskan diri dari informasi yang
disajikan oleh media massa. (Sobur, 2006:162).
Seiring dengan perkembangan waktu, zaman komunikasi massa
seperti sekarang ini juga mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini serta ditunjang dengan rasa
keingintahuan masyarakat yang sangat besar terhadap sebuah informasi
terbaru, sekarang ini komunikasi massa dirasa sangat penting bagi
masyarakat. Dengan mereka mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya,
secara tidak langsung memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk
dijadikan sebuah bahan pembicaraan sehingga interaksi yang terjadi di
masyarakat berjalan secara terus - menerus.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Perkembangan teknologi dan informasi dari waktu melahirkan
inspirasi yang luar biasa dengan ditandai munculnya televisi, radio, satelit
dan lainnya. Seiring dengan berputarnya waktu dan perkembangan
teknologi yang semakin berkembang dan sampai pada tahap yang modern
seperti yang terjadi pada saat ini. Pada saat situasi seperti ini salah satu
pihak yang dapat memberikan informasi secara global adalah televisi.
Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium
paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian secara luas,
hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya perkembangan jaringan
televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah terpencil
(Wibowo, 2007:17).
Saat ini televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih
lama di depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang
digunakan untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau pasangan
mereka. Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi menjadi cermin
perilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu. (Morrisan,
2004:41).
Media televisi pada hakekatnya adalah movie atau motion picture
in the home, yang membuat pemirsanya tidak perlu keluar rumah untuk
menontonnya. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan yang
dimiliki televisi dan keunggulan yang lain adalah televisi tersaji dalam
bentuk audio visual, dengan kata lain televisi adalah perpaduan antara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

radio dan film, ini ke waktu menjadi daya tarik kuat televisi. Selain
mempunyai unsur kata-kata sound effect, juga mempunyai unsur visual
berupa gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam
pada pemirsa. Sehingga seolah - olah khalayak berada di tempat peristiwa
yang disiarkan oleh pemancar televisi itu (Effendy, 2000:177).
Media massa, khususnya televisi saat ini telah mengalami
perkembangan pesat di berbagai negara. Era siaran televisi diawali oleh
stasiun pemerintah, yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI), secara
tidak langsung telah mendorong munculnya televisi swasta. Diawali oleh
Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dan Surya Citra Televisi
(SCTV), TV Lativi, METRO-TV, TRANS TV, ANTV, Global TV dan
Trans 7 saat ini mulai tumbuh dan berkembang, baik yang nasional
maupun yang lokal (Kuswandi, 1996:37). Ada juga stasiun televisi lokal
di beberapa daerah, misalnya Riau TV, JTV, Batu TV dan masih banyak
lagi. Perkembangan tersebut sangat membantu masuknya arus informasi
bagi masyarakat, perubahan perilaku negatif mengikuti pola perilaku dari
tayangan seperti film asing, dimana film asing sebagian bertentangan
dengan budaya bangsa yang berbhineka tunggal ika.
Mahabharata adalah sebuah serial tayangan film asing drama
televisi mitologi berbahasa Hindi dari India berdasarkan susastra
Mahabharata. Di Indonesia, serial ini ditayangkan oleh ANTV. Serial ini
diproduksi oleh Swastik Productions Pvt. Ltd dan dibintangi oleh Saurabh
Raj Jain sebagai Kresna, Shaheer Sheikh sebagai Arjuna, Pooja Sharma

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

sebagai

Dropadi

dan

Arav

Chowdhary

(http://id.wikipedia.org/wiki/Mahabharata).

sebagai

Kisah

Bisma.

Mahabharata

merupakan cerita epik antara dua kerajaan besar yang melakukan perang
satu sama lain. Dipenuhi berbagai penokohan karakter yang kuat serta
setting istana yang mewah, ceritanya akan mengaduk-aduk emosi
penontonnya. Ceritanya juga beragam, mulai dari tentang perebutan
kekuasaan, kisah pengorbanan, cerita cinta dan juga cerita kesenjangan
antara para dewa dengan manusia.
Mulai 17 Maret 2014, ANTV menyiarkan drama kolosal
Mahabarata versi tahun 2013 yang merupakan produksi dari star India.
stasiun televisi swasta ANTV menanyangkan serial Mahabarata versi
terbaru dengan pemain-pemain muda yang tampan dan cantik jelita.
Keunggulan tayangan Mahabarata yang ditayangkan ANTV Senin sampai
Sabtu pukul 20.30-21.30 WIB (episode baru) dan Minggu pukul 19.0022.00 WIB (tayangan ulang/rerun). Falsafah yang terkandung dalam film
ini begitu mendalam. Hal ini tak terlepas dari kemampuan tim ANTV
dalam melakukan sulih suara bahasa Indonesia, sehingga makna aslinya
tidak hilang dan dari segi kualitas gambar sudah sangat baik. Karakter
tokoh seperti Bhisma saat mengeluarkan kesaktian lebih terasa efek
visualnya. Tayangan serial Mahabarata juga ditayangkan tanpa jeda iklan
sehingga penonton tidak terganggu iklan untuk menyaksikannya. Namun,
durasi tayangan ini hanya kurang lebih 30 menit saja. Di negara asalnya,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

episode Mahabharata sudah menembus lebih dari 140 episode. Tetapi
yang berlangganan TV, bisa melihat serial ini melalui channel Star Plus.
Mahabharat menyajikan kisah tahta Hastinapura, suatu kerajaan
yang diperintah oleh keluarga Kuru. Para Kurawa dan Pandawa saling
bersaing untuk menduduki tahta tersebut. Meski ayah dari para Kurawa
lebih tua daripada ayah para Pandawa, Duryodana sebagai Kurawa tertua
lebih muda usianya daripada Yudistira sebagai Pandawa tertua. Baik
Duryodana maupun Yudistira mengklaim diri mereka sebagai pewaris
terdepan tahta Hastinapura. Dalam Mahabharata diceritakan bahwa Prabu
Pandu tidak bisa melanjutkan keturunan karena dikutuk oleh seorang resi.
Kunti istri pertamanya menerima anugerah dari Resi Durwasa sehingga
mampu memanggil dewa sesuai dengan keinginannya, dan juga dapat
memperoleh anugerah dari dewa yang dipanggilnya. Pandu dan Kunti
memanfaatkan anugerah tersebut untuk memanggil Dewa Yama
(Dharmaraja; Yamadipati), Bayu (Maruta), dan Indra (Sakra) yang
kemudian memberi mereka tiga putra. Arjuna merupakan putra ketiga,
lahir dari Indra, pemimpin para Dewa.
Arjuna

merupakan

seorang

tokoh

ternama

dalam

dunia

pewayangan dalam budaya Jawa Baru. Beberapa ciri khas Arjuna versi
pewayangan mungkin berbeda dengan ciri khas Arjuna dalam kitab
Mahabharata versi India dengan bahasa Sanskerta. Dalam dunia
pewayangan, Arjuna digambarkan sebagai seorang kesatria yang gemar
berkelana, bertapa, dan berguru. Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah. Ia
memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Ia adalah
petarung tanpa tanding di medan laga, meski bertubuh ramping berparas
rupawan sebagaimana seorang dara, berhati lembut meski berkemauan
baja, kesatria dengan segudang istri dan kekasih meski mampu melakukan
tapa yang paling berat, seorang kesatria dengan kesetiaan terhadap
keluarga yang mendalam tapi kemudian mampu memaksa dirinya sendiri
untuk membunuh saudara tirinya. Konon Arjuna begitu halus dan tampan
sosoknya sehingga para puteri begitu, juga para dayang, akan segera
menawarkan diri mereka. Merekalah yang mendapat kehormatan, bukan
Arjuna. Di Nusantara, tokoh Arjuna juga dikenal dan sudah terkenal dari
dahulu kala. Arjuna terutama menjadi populer di daerah Jawa, Bali,
Madura, dan Lombok. (http://id.arjuna-wikipedia.org/wiki/Mahabharata)
Di jam primetime, ANTV mencoba peruntungannya dengan
tayangan dari negara India yang di negara asalnya sendiri masih tayang.
Melalui serial Mahabharata ini, ANTV seolah ingin memberi angin segar
untuk slot primetime. Mahabharata ini sendiri karena dulunya pernah
ditayangkan di TPI. Tapi ini bukan merupakan versi yang sama. Versi
yang ditayangkan oleh ANTV ini merupakan versi terbarunya yaitu
tayang pada akhir tahun 2013 dan masih berjalan hingga sekarang di Star
Plus India.
Mahabharata mendapatkan respon yang cukup baik di episode
perdananya. Hadir tanpa jeda iklan selama kurang lebih 30 menit,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Mahabharata menempati peringkat 13 dengan TVR 2,4 dan share 9,1
persen. Serial ini menjadi program dengan rating tertinggi nomor 2 di
ANTV. Program nomor 1 ANTV adalah kartun sore Marsha and The
Bear yang menempati peringkat 10 dengan TVR 2,6 dan share 19,4
persen (http:// rating-report-mahabharata-antv-debut.html)
Sejak tayang, Mahabharata langsung meraih atensi positif.
Tercatat sebagai peraih rating tertinggi untuk kategori tayangan fiksi
dalam tiga tahun terakhir. Drama yang dibintangi Arav Chowdhary
(Bisma) dan Anoop Singh Thakur (Destrarasta) bahkan memenangkan
penghargaan Star Guild Awards sebagai serial drama terbaik.
Motif dan kepuasan penggunaan media ada didalam teori uses and
gratification . Teori uses and gratification ini mempelajari suatu
kepuasan yang dicari audiens sehingga ia menggunakan media tersebut
dan apa saja isi media yang dapat memuaskan kebutuhan sosial dan
psikologisnya. Teori ini menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan
utama adalah “bagiamana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial
khalayak”, sehingga bobotnya adalah pada khalayak aktif (Effendy
2003:289-290). Ini sejalan dengan inti dari teori manfaat dan gratifikasi
“aktifitas audien yaitu pilihan yang disengaja oleh para pengguna isi
media

untuk

memenuhi

(memuaskan)

kebutuhan

mereka”

(Severin&Tankard 2008:353).
Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa pada dasamya setiap
individu memiliki kebutuhan dalam hidupnya. Kepuasan menurut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Tjiptono (2002:15) merupakan suatu perbandingan antara persepsi dan
harapan seseorang. Seseorang dikatakan puas apabila persepsi sama atau
lebih besar dari harapan, demikian pula sebaliknya apabila persepsi lebih
kecil atau kurang dari harapan akan merasa tidak puas. Sedangkan
menurut Kotler ( 2002:42) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah memperbandingkan antara persepsi /
kesannya terhadap kinerja atau hasil sesuatu harapan dan harapannya.
Beragam acara di televisi yang menyajikan berbagai acara baik
yang dikemas dalam bentuk formal maupun dikemas menghibur seolah
menjadi altematif pilihan bagi para pemirsa. Objek dalam penelitian ini
adalah masyarakat Surabaya yang berusia minimal 17 tahun hal ini
dikarenakan pada usia 17 tahun keatas seseorang telah matang secara
kognitif dan para pemirsa bisa bersifat lebih bijak lagi menanggapi suatu
permasalahan yang ada disekitarnya. (Sobur, 2003: 52-53). Surabaya
dijadikan tempat dalam penelitian ini karena wilayah Surabaya dapat
menangkap dengan jelas siaran stasiun televisi swasta yang ada di
Indonesia, selain itu faktor kepemilikan dan penggunaan media televisi di
Surabaya relatif tinggi dan sebagai kota metropolitan terbesar kedua
setelah Jakarta. (www.swa.co.id). Surabaya juga sebagai salah satu kota
yang

memiliki

budaya

pagelaran

kesenian

budaya

tradisional,

sebagaimana dalam wayang kulit, lakon yang biasa dibawakan dalam
wayang orang juga bersumber dari babad purwa yaitu Mahabharata.
Berlandaskan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui
dan mengangkat skripsi yang berjudul “KEPUASAN MASYARAKAT

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

SURABAYA MENONTON MAHABHARATA DI ANTV ( Studi
Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Masyarakat Surabaya Menonton
Mahabharata Di ANTV Terhadap Tokoh Arjuna)”

1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelurnnya,
maka dalam penelitian ini ma salah tersebut dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) dari
motif informasi pada penonton di Surabaya ketika menonton
mahabharata di ANTV terhadap terhadap tokoh arjuna dengan
kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) sehingga dapat
diasumsikan apakah masyarakat terpuaskan atau tidak?
2. Apakah ada kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) dari
motif identitas pribadi pada penonton di Surabaya ketika menonton
mahabharata di ANTV terhadap terhadap tokoh arjuna dengan
kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) sehingga dapat
diasumsikan apakah masyarakat terpuaskan atau tidak?
3. Apakah ada kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) dari
motif interaksi sosial pada penonton di Surabaya ketika menonton
mahabharata di ANTV terhadap terhadap tokoh arjuna dengan
kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) sehingga dapat
diasumsikan apakah masyarakat terpuaskan atau tidak?
4. Apakah ada kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) dari
motif hiburan pada penonton di Surabaya ketika menonton

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

mahabharata di ANTV terhadap terhadap tokoh arjuna dengan
kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) sehingga dapat
diasumsikan apakah masyarakat terpuaskan atau tidak?

1.3. Tujuan penelitian
Dari perumusan latar belakang dan perumusan masalah yang telah
diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui apakah ada kepuasan pada motif informasi, berdasarkan
perhitungan antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought)
pada penonton di Surabaya ketika menonton mahabharata di ANTV
terhadap terhadap tokoh arjuna dengan kepuasan yang diperoleh
(Gratification Obtained) setelah menonton mahabharata di ANTV.
2. Mengetahui apakah ada kepuasan pada motif identitas pribadi,
berdasarkan

perhitungan

antara

kepuasan

yang

diharapkan

(Gratification Sought) pada penonton di Surabaya ketika menonton
mahabharata di ANTV terhadap terhadap tokoh arjuna dengan
kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) setelah menonton
mahabharata di ANTV.
3. Mengetahui apakah ada kepuasan pada motif integrasi dan interaksi
sosial, berdasarkan perhitungan antara kepuasan yang diharapkan
(Gratification Sought) pada penonton di Surabaya ketika menonton
mahabharata di ANTV terhadap terhadap tokoh arjuna dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) setelah menonton
mahabharata di ANTV.
4. Mengetahui apakah ada kepuasan pada motif hiburan, berdasarkan
perhitungan antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought)
pada penonton di Surabaya ketika menonton mahabharata di ANTV
terhadap terhadap tokoh arjuna dengan kepuasan yang diperoleh
(Gratification Obtained) setelah menonton mahabharata di ANTV.

1.4. Kegunaan penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan refrensi bagi
para penelitian di bidang komunikasi untuk mengembangkan teori –
teori dan metodologi yang berkaitan erat dengan kepuasan dari media
massa khususnya acara televisi dengan mengaplikasikan teori uses &
gratification serta teori nilai harapan terkait gratification sought &
gratification obtained.

2. Kegunaan Praktis
Sebagai

bahan

masukan saran

bagi pihak

ANTV

terhadap

mahabharata terkait kepuasan masyarakat terhadap terhadap tokoh
arjuna setelah menonton mahabharata tersebut agar bisa sesuai dengan
harapan serta keinginan penonton.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1

Peneliti Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu maka dalam penelitian kali
ini akan disampaikan beberapa pokok kajian yang sama antara lain :
1. Penelitian

yang

berjudul

Kepuasan

Masyarakat

Terhadap

Terjemahan Teks dan Sulih Suara Bahasa Indonesia Pada Tayangan
Film Asing di Indonesia diteliti oleh Ropingan (2012), jurusan Ilmu
Komunikasi. Penelitian ini adalah mengukur bagaimana kepuasan
masyarakat terhadap terjemahan teks dan terjemahan sulih suara
bahasa Indonesia pada film-film asing di tayangan televisi. Dari
hasil beberapa survey membuktikan bahwa mulai dari kalangan
masyarakat kebawah sampai keatas tetap memilih dan memiliki
televisi sebagai sarana hiburan. Melalui tontonan tayangan film
asing, masyarakat bisa memahami dan lebih mengerti bahasa asing
yang telah dialihkan terjemahkan menjadi bahasa Indonesia.
Landasan teori pada penelitian ini menggunakan teori Uses and
Gratifications yang menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana
audience seabagai konsumen media massa menjadi lebih aktif atau
kuarang aktif dalam menggunakan media dan akibat dari

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

konsekuensi dari penggunaan media itu. Populasi dan sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh penonton televisi nasional di wilayah
Jawa Timur. Sampel pada tingkat kabupaten dipilih secara purposive
dengan jumlah populasi 512 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur
lebih cenderung memilih terjemahan terjemahan teks bahasa
Indonesia dalam film-film asing. Mereka menunjukkan tingkat
kepuasan dan persetujuan yang lebih tinggi dalam menonton film
dengan

menggunakan

terjemahan

teks

dibanding

dengan

menggunakan terjemahan sulih suara.
2. Penelitian kedua dilakukan oleh Erick Yuwono (2012), program
studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Kristen Petra Surabaya,
penelitian yang berjudul “Kepuasan Masyarakat Surabaya dalam
Menonton Program variety show “Dahsyat” Di RCTI”. Penelitian ini
adalah untuk mengetahui kepuasan masyarakat Surabaya dalam
menonton program dahsyat di rcti. Dahsyat yaitu untu musik, masak,
games dan reality. Penelitian ini menjelaskan tentang indicator
informasi / keingintahuan, pelarian, kegunaan sosial, identifikasi
sosial dan hiburan.
Landasan teori yang digunakan adalah teori Uses And
Gratifications yang berarti khalayak menggunakan media massa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

berdasarkan motif-motif tertentu dan media akan dianggap berusaha
memenuhi motif khalayak. Dalam teori ini terdapat dua konsep,
yakni Gratifications Sought (GS) dan Gratifications Obtained (GO).
Obyek penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang
menonton progam acara variety show dahsyat rcti. Berdasarkan hasil
uji mean dimana skor mean Gratifications Sought dan Gratifications
Obtained diperoleh bahwa biro iklan belum merasakan kepuasan
terhadap layanan jasa surat kabar lokal.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian sekarang yang
dilakukan memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian
terdahulu. Perbedaan pada penelitian terdahulu dengan yang
sekarang terletak pada variabel dan populasi pada penelitian yang
digunakan.
Yang digunakan peneliti sekarang yaitu meneliti kepuasan
masyarakat Surabaya menonton mahabharata di ANTV. Persamaan
antara penelitian sekarang dan terdahulu terletak pada media televisi
yang digunakan dan meneliti tentang kepuasan penonton, teori dan
alat uji yang digunakan teori uses and Gratifications dan uji-t (t-test).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.2

Landasan Teori

2.2.1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang
ditujukan kepada khalayak tersebar, heterogen dan menimbulkan
media alat-alat elektronik sehingga pesan yang sama dapat diartikan
secara serempak dan sesaat. Maka komunikasi yang ditujukan
kepada massa dengan menggunakan media elektronik khususnya
internet merupakan komunikasi massa (Rakhmat, 1991 : 189).
Menurut

Bittner,

“komunikasi

dikomunikasikan melalui

massa

adalah

pesan

yang

media massa pada sejumlah besar

orang (mass communication is messages communicated through a
mass medium to a large number of people)”. Dari definisi tersebut
dapat diketahui bahwa komunikasi

massa itu harus menggunakan

media massa. (Ardianto, 2004 : 3)
Sedangkan menurut Gebner, komunikasi massa adalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga
dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki
orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004 : 4). Pool (1973)
mendefinisikan komunikasi massa sebagai, “komunikasi yang
berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan
penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan – pesan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran – saluran
media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televise
dan internet”. (Wiryanto 2000 : 3). Komunikasi massa merupakan
suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir
bersamaan dengan mulai digunakannya alat – alat mekanik, yang
mampu melipatgandakan pesan – pesan komunikasi. (Wiryanto,
2000 : 1). Komunikasi massa kita adopsi dari istilah bahasa inggris,
mass communication, kependekan dari mass media communication
(komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan
media massa atau komunikasi yang “mass mediated”. (Wiryanto,
2000 : 2).
Menurut Susanto (1974), istilah mass communication atau
communications diartikan sebagai salurannya, yaitu mass media
(media

massa)

kependekan

dari

media

of

communication.

(Wiryanto, 2000 : 2). Sedangkan menurut Berlo (1960), kata massa
dalam komunikasi massa dapat diartikan lebih dari sekedar “orang
banyak”, seperti orang – orang yang sedang

bersama – sama

berhenti menanti dibukanya pintu lintasan kereta api. Massa disini
bukan sekedar orang banyak disuatu lokasi yang sama. Massa kita
artikan sebagai “meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat –
alat komunikasi massa atau orang – orang pada ujung lain dari
saluran”. (Wiryanto, 2000 :2).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Melalui definisi-definisi tersebut diatas, setidaknya terdapat
tujuh ciri komunikasi massa yang menurut Nurudin (2004: 19),
yaitu:
1.

Komunikasi massa berlangsung satu arah

2.

Komunikator pada komunikasi massa melembaga

3.

Pesan pada komunikasi massa bersifat umum

4.

Media massa menimbulkan keserempakan

5.

Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

6.

Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

7.

Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper
Seseorang yang akan menggunakan media massa sebagai alat

untuk

melakukan

kegiatan

komunikasinya

perlu

memahami

karakteristik komunikasi massa diantaranya (Effendy, 2003:80-8183).
1.

Komunikasi massa bersifat umum artinya pesan komunikasi
yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk
semua orang.

2.

Komunikasi bersifat heterogen artinya perpaduan antara jumlah
komunikan yang besar dalam komunikasi massa dengan
ketebukaan dalam memperoleh pesan-pesan komunikasi erat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

sekali hubungannya
3.

Media

massa

keserampakan

dengan sifat heterogen komunikan
menimbulkan

keserampakkan

artinya

kontak dengan sejumlah besar penduduk

dalam jarak yang jauh dari komuniaktor, dan penduduk tersebut
satu sama lainnya dalam keadaan
4.

terpisah.

Hubungan komunikator-komunikator bersifat non pribadi,
karena komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang
dikenal hanya dalam perannya yang bersifat umum sebagai
komunikator. Sifat non pribadi ini timbul disebabkan karena
teknologi dari penyebaran yang massal dan sebagaian lagi
dikarenakan syarat-syarat bagi oeranan komunikator yang
bersifat umum.
Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang

sudah dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang
menggunakan media massa modern (media cetak dan elektronik)
dalam penyampaian informasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak (komunikan) heterogen dan anonim sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.2.2 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa
Dari semua media komunikasi yang ada, televisi lah yang
paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Sebanyak 99% orang
Amerika memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka
dijejali hiburan, berita dan iklan. Sebagaimana radio siaran,
penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan
oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang
dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta
penemuan Marconi pada tahun 1890 (Heibert, Ungrait, Bohn, pada
Komala dalam Karlinah, dkk 1999).
Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925
dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins. Pada tahun
1928 General Elektronic Company mulai menyelenggarakan acara
siaran televisi secara reguler dan pada tahun 1939 Presiden Fanklin
D.Roosevalt tampil di layar televisi. Sedangkan siaran televisi
komersial di Amerika dimulai pada 1 September 1940 (Ardianto &
Erdinaya, 2004: 126).
Televisi

merupakan

media

yang

dapat

mendominasi

komunikasi massa karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan khalayak. Televisi mempunyai kelebihan dari media
massa lainnya yaitu bersifat audio visual (didengar dan dilihat) dapat
menggambarkan

kenyataan

dan

langsung

dapat

menyajikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

peristiwa yang sedang terjadi. Selain itu fungsi dari televisi sama
dengan fungsi media massa lainnya seperti surat kabar dan radio
siaran yaitu

memberi informasi,

mendidik,

menghibur dan

membujuk (Ardianto & Erdinaya, 2004: 128).
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan televisi ialah televisi
siaran atau television broadcast yang merupakan media dari jaringan
komunikasi dengan ciri – ciri yang dimiliki komunikasi massa yaitu
pesannya bersifat umum, berlangsung satu arah, komunikatornya
melembaga,

sasaranya

menimbulkan

keserempakan

dan

komunikannya heterogin.
Hal tersebut perlu dijelaskan, karena disamping televisi
siaran terdapat juga televisi jenis lain yaitu diantaranya Closed
Circuit Television (CCTV) atau jaringan televisi sekitar yang sering
dioperasikan di kampus – kampus atau tempat lain. Berbeda dengan
televisi siaran sistem hubungannya antara pemancar dengan pesawat
penerima tanpa kawat, maka pada CCTV kedua komponen jaringan
tersebut dihubungkan dengan koesial yakni untuk menyalurkan
pesan dari studio CCTV (effendy, 1993: 21).

2.2.3 Komunikasi Antarbudaya
Ada dua konsep utama yang mewarnai komunikasi
antarbudaya (interculture communication), yaitu konsep kebudayaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

dan konsep komunikasi. Hubungan antara keduanya sangat
kompleks. Budaya mempengaruhi komunikasi dan pada gilirannya
komunikasi turut menentukan, menciptakan dan memelihara realitas
budaya dari sebuah komunitas/kelompok budaya (Martin dan
Thomas, 2007: 92). Dengan kata lain, komunikasi dan budaya ibarat
dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi
satu sama lain. Budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan
siapa, tentang apa dan bagaimana komunikasi berlangsung, tetapi
budaya juga turut menentukan bagaimana orang menyandi pesan,
makna yang ia miliki untuk pesan dan kondisi-kondisinya untuk
mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan. Sebenarnya
seluruh perbendaharaan perilaku manusia sangat bergantung pada
budaya tempat manusia tersebut dibesarkan. Konsekuensinya,
budaya merupakan landasan komunikasi. Bila budaya beraneka
ragam, maka beraneka ragam pula praktik - praktik komunikasi
(Mulyana dan Rakhmat, 2005: 20).
Dengan memahami kedua konsep utama itu, maka studi
komunikasi antarbudaya dapat diartikan sebagai studi yang
menekankan pada efek kebudayaan terhadap komunikasi. Adapun
beberapa definisi komunikasi antarbudaya, sebagai berikut:
1. Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa dalam buku Larry A.
Samovar dan Richard E. Porter Intercultural Communication, A

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Reader – komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara
orang-orang yang berbeda kebudayaan, misalnya antarsuku
bangsa, antaretnik dan ras, antar kelas sosial.
2. Samovar dan Porter juga mengatakan bahwa komunikasi
antarbudaya terjadi di antara produser pesan dan penerima pesan
yang latar belakang kebudayaannya berbeda.
3. Charley H. Dood mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya
meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang
mewakili pribadi, antarpribadi dan kelompok dengan tekanan
pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi
perilaku komunikasi para peserta.
4. Guo-Ming Chen dan William J. Starosta mengatakan bahwa
komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran
sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan
membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai
kelompok (Liliweri, 2003: 10-11).
Young Yun Kim mengatakan, tidak seperti studi-studi
komunikasi lain, hal yang terpenting dari komunikasi antarbudaya
yang membedakannya dari kajian keilmuan lainnya adalah tingkat
perbedaan yang relatif tinggi pada latar belakang pengalaman pihakpihak yang berkomunikasi (the communications) karena adanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

perbedaan-perbedaan

kultural.

Dalam

perkembangannya,

komunikasi antarbudaya dipahami sebagai proses transaksional,
proses simbolik yang melibatkan atribusi makna antara individuindividu dari budaya yang berbeda. Sedangkan Tim-Toomey
menjelaskan komunikasi antarbudaya sebagai proses pertukaran
simbolik dimana individu-individu dari dua (atau lebih) komunitas
kultural yang berbeda menegosiasikan makna yang dipertukarkan
dalam sebuah interaksi yang interaktif.
Menurut Kim, asumsi yang mendasari batasan tentang
komunikasi antarbudaya adalah bahwa individu-individu yang
memiliki budaya yang sama pada umumnya berbagi kesamaankesamaan atau homogenitas dalam keseluruhan latar belakang
pengalaman mereka daripada orang yang berasal dari budaya yang
berbeda (Rahardjo, 2005: 53).
Dalam rangka memahami kajian komunikasi antarbudaya,
maka ada beberapa asumsi, yaitu:
1. Komunikasi antarbudaya dimulai dengan anggapan dasar
bahwa ada perbedaan persepsi antara komunikator dengan
komunikan
2. Dalam komunikasi antarbudaya terkandung isi dan relasi
antarpribadi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

3. Gaya personal mempengaruhi komunikasi antarpribadi
4. Komunikasi antarbudaya bertujuan mengurangi tingkat
ketidakpastian
5. Komunikasi berpusat pada kebudayaan
6. Efektivitas antarbudaya merupakan tujuan komunikasi
antarbudaya (Liliweri, 2003: 15)

2.2.4 Teori Uses And Gratification
Teori uses and Gratification digambarkan Swanson sebagai
“a dramatic break with effect tradition of the past”. Model ini tidak
tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, akan tetapi
ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Anggota
khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya, diri sini timbul istilah uses and
gratifications penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (Rakhmat,
2001:65).
Inti Teori Uses and Gratifications adalah khalayak pada
dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif
tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak, jika
motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada
akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak
disebut media yang efektif (Kriyantono, 2006:204).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk
memenuhi
penggunaan

kebutuhannya,
(uses)

juga

media

memusatkan

untuk

perhatian

mendapatkan

pada

kepuasan

(gratifications) atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian
besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan
(needs) dan kepentingan individu (Ardianto&Erdinaya, 2004:70).
Katz, Blumer dan Gurevits (Ardianto & Erdinaya, 2004:71)
menjelaskan mengenai asumsi dasar teori Uses and Gratifications,
yaitu:
1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagai bagian dari penggunaan
media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan
pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada
khalayak.
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi oleh media
hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas.
Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui komunikasi media amat
bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.
4. Tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk
melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan
sebelum diteliti terlebih dahulu orientasi khalayak.
Dengan demikian untuk memenuhi sebagian kebutuhannya,
khalayak bebas untuk memilih dan menggunakan sejumlah media.
Teori ini meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis
dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa
atau

sumber-sumber

kebutuhan.

lainnya

dan

menimbulkan

pemenuhan

Katz, Gurevitch dan Haas (Effendy, 2003:294)

mendefinisikan jenis kebutuhan dalam kaitannya dengan media
massa adalah :
1. Coginitive needs (kebutuhan kognitif) adalah kebutuhan yang
berkaitan

dengan

peneguhan

informasi,

pengetahuan

dan

pemahaman atas lingkungan. Kebutuhan ini didasari pada hasrat
untuk memahami dan menguasai lingkungan, memuaskan rasa
penasaran dan dorongan untuk penyelidikan.
2. Affective needs (kebutuhan Afektif) adalah kebutuhan yang
berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang
estetis, menyenangkan dan emosional.
3. Personal integrative needs (kebutuhan pribadi secara integratif)
adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas,
kepercayaan, stabilitas dan status individual.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh

Dokumen yang terkait

KEPUASAN PEMIRSA SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA TALENT SHOW “MASTERCHEF” INDONESIA DI RCTI (Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Pemirsa Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talent Show “MasterChef” Indonesia Season 3 di RCTI).

0 0 169

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV).

0 0 103

MOTIF MASYARAKAT SURABAYA MENONTON TAYANGAN “ON THE SPOT” DI TRANS7 (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Masyarakat Surabaya Menonton Tayangan “On The Spot” di TRANS7).

2 7 103

MOTIF MENONTON SERIAL MAHABHARATA DI ANTV : STUDI DESKRIPTIF REMAJA DI DESA GAMPANG, KEC. PRAMBON, KAB. SIDOARJO.

1 17 119

MOTIF MASYARAKAT SURABAYA MENONTON TAYANGAN “ON THE SPOT” DI TRANS7 (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Masyarakat Surabaya Menonton Tayangan “On The Spot” di TRANS7)

0 0 16

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV)

0 1 26

KEPUASAN PEMIRSA SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA TALENT SHOW “MASTERCHEF” INDONESIA DI RCTI (Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Pemirsa Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talent Show “MasterChef” Indonesia Season 3 di RCTI)

0 0 22

KEPUASAN MASYARAKAT SURABAYA MENONTON MAHABHARATA DI ANTV ( Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Masyarakat Surabaya Menonton Mahabharata di ANTV Terhadap Tokoh Arjuna)

0 3 21

KEPUASAN REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA TALK SHOW “TONIGHT SHOW” (Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Remaja Surabaya Menonton Program Acara Talk Show “TONIGHT SHOW” Di NET TV) SKRIPSI

0 4 11

KEPUASAN MASYARAKAT SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM MUSIK BREAKOUT NET

0 0 18