PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS.

41

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT
CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR
J AWA POS DAN KOMPAS
(Studi Analisis Framing head line Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di
Hambalang Pada Surat Kabar J awa Pos dan Kompas)

Skr ipsi

OLEH :
AMIR KURNIAWAN
0643010230

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN
PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER
DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS
(Studi Analisis Framing headline Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di
Hambalang Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)
Disusun Oleh :
AMIR KURNIAWAN
06 43010 230
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji
Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim
Pada Tanggal Juli 2012
PEMBIMBING

TIM PENGUJI :
1. Ketua


Dra. Diana Amalia, M.Si
NIP. 19630907 199103 2001

Dra. Diana Amalia, M.Si
NIP. 19630907 199103 2001
2. Sekretaris

Dra. Sumardjijati, M.Si
NIP. 19620323 199309 2001
3. Anggota

Ir.Didiek Tranggono, M.Si
NIP. 19581225 199001 1001
Mengetahui
DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507 18198302 2001
DAFTAR ISI


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................................

i

DAFTAR ISI

......................................................................................................

ii

ABSTRAKSI

......................................................................................................

iii


BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................

1

1.1. Lat ar Belakang M asalah ......................................................................

1

1.2. Perumusan M asalah............................................................................

6

1.3. Tujuan Penelit ian ................................................................................

6

1.4. Kegunaan Penelit ian ...........................................................................

7


BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori ....................................................................................

BAB III

8

2.1.1.

M edia M assa ..........................................................................

8

2.1.2.

Surat kabar sebagai media komunikasi massa.........................

12


2.1.3.

Pengertian Berit a Head Line ...................................................

14

2.1.4.

Definisi Berit a Head Line.........................................................

14

2.1.5.

Jenis Berit a Head Line .............................................................

17

2.1.6.


Sifat Berit a Head Line .............................................................

19

2.1.7.

Tema Berit a ............................................................................

20

2.1.8.

Konst ruksi Realit a ...................................................................

25

2.1.9.

Ideologi Inst it usi M edia ..........................................................


26

2.1.10. Teori Polit ik – Ekonomi M edia ................................................

27

2.2. Analisis Framing ..................................................................................

28

2.2.1.

Proses Framing .......................................................................

28

2.2.2.

Perangkat Framing .................................................................


30

2.3. Kerangka Berpikir ................................................................................

33

M ETODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................................

36

3.2. Subyek Dan Objek Penelit ian ...........................................................

38

3.3. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................

38


3.4. M et ode Analisis Dat a.......................................................................

39

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL DAN PEM BAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ...........................................................

41

4.1.1.

Gambaran Umum Harian Jaw a Pos ......................................

41

4.1.2.


Gambaran Umum Harian Kompas........................................

45

4.1.3.

Hasil Analisis Dat a Pembingkaian Berit a ...............................

51

4.1.4.

Frame Surat Kabar Kompas..................................................

52

4.1.4.1. Berit a Public dimint a pilih fakt a sidang
dengan opini kasus Nazar (Kompas ; 2012) ..............

52

4.1.4.2. Berit a Kompas 2012 (Jaksa pelajari
put usan Nazaruddin) ...............................................

54

4.1.4.3. Berit a Demokrat lega put usan Nazaruddin
(Kom pas ; 2012) ......................................................

55

4.1.4.4. Berit a Kompas 2012 (Put usan Nazaruddin
jadi bahan KPK selidiki kasus Hambalang) ................

57

4.1.4.5. Berit a Tangani Kasus Nazaruddin Negara
M asih Tekor (Kompas ; 2012) ..................................
4.1.5.

58

Frame Surat Kabar Jaw a Pos
4.1.5.1. Berit a Publik Dimint a Unt uk M emilah
Fakt a Sidang Dengan Opini Yang
Berkembang (JP ; 2012) ...........................................

60

4.1.5.2. Berit a JP 2012 (Adanya Ket erlibatan Ket ua
Umum Part ai Demokrat Anas
Urbaningrum Dalam Kasus Korupsi Proyek
Hambalang) ............................................................

61

4.1.5.3. Berit a Pendidikan KPK Terhadap Sertifikat
Tanah ......................................................................
BAB V

63

PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 65
5.2 Saran

......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
LAM PIRAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

66

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah at as kehadirat ALLAH SWT karena at as
Rahm at dan Hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
pembingkaian berit a t ent ang kasus korupsi sport cent er di Hambalang pada surat
kabar Jaw a Pos dan Kompas.
Laporan proposal skripsi ini disusun dan diselesaikan guna memenuhi prasyarat
lulus. Selain it u, laporan ini disusun untuk melaporkan seluruh skripsi t ent ang
membahas kasus korupsi sport cent er di hambalang pada surat kabar Jaw a pos
dan Kompas.
Tersusunnya laporan skripsi ini t idak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak sepert i Ibu Dra. Diana Amalia, M .Si selaku dosen pembimbing,
Ibu Dra. Sumardjiat i selaku w akil dekan, Ibu Dra.EC.Hj.Suparw at i, M .Si selaku
ket ua Dekan fakult as ilmu social dan ilmu polit ik sert a Bapak Juwit o, S.Sos. M .Si
selaku Ket ua program st udi ilm u komunikasi, dan t idak lupa kedua orang t ua dan
kakak t ercint a yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis, sert a
t eman dekat dalam hati sang penulis, mas zen selaku penjaga perpust akaan
diperpus daerah, reno, nanda, yusuf, adit , reza, adi, dll. Yang t elah bersedia
menjadi sahabat t erbaik dan t erhebat , dan seluruh pihak yang belum at au tidak
dapat disebut kan sat u per sat u. Terim a kasih at as doa dan dukungannya.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih memiliki banyak
kekurangan, m aka krit ik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terim a
dengan senang hat i.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK

Dilat arbelakangi

oleh

ket ertarikan

penulis

t erhadap

kasus korupsi

M.

Nazaruddin t erhadap Sport Cent er di Hambalang. Terkait lat ar belakang t ersebut, akan
dikaji pada surat kabar dalam menulis berit a, mulai dari issu berit a, pemaknaan suat u
kasus, gaya penulisan berit a yang berbeda, kat egorisasi, sert a memiliki volume dan
frekuensi berit a yang berbeda. M aka rumusan masalah yang akan diangkat dalam
penelit ian ini adalah “ Bagaimanakah pembingkaian pemberit aan kasus korupsi proyek
hambalang pada head line surat kabar Jaw a Pos dan surat kabar Kompas?”
M engenai kajian pust aka yang digunakan dalam penelit ian ini mengacu pada
analisis framing Pan dan Kosicki yang membuat suat u model mengint egrasikan secara
bersama-sama konsepsi psikologis yang melihat frame semat a sebagai persoalan
int ernal pikiran dengan konsepsi sosiologis yang lebih t ert arik melihat frame dari sisi
bagaimana lingkungan sosial dikonstruksi media.
Adapun obyek media yang akan dijadikan sumber penelitian yait u surat kabar
Jaw a Pos dan surat kabar Kompas. Populasi yang diambil adalah pemberit aan head line
surat kabar Jaw a Pos dan surat kabar Kompas t ent ang pemberit aan kasus korupsi
proyek Hambalang. Penelit ian ini menggunakan met ode analisis framing M odel Pan dan
Kosicki yang berasumsi dengan t ujuan untuk mendeskripsikan bagaimana represent asi
M . Nazaruddin dalam pemberit aan di kedua media diat as.
Penelit ian ini menyimpulkan ada enam repr esent asi untuk M . Nazaruddin yait u
(1) Public dimint a pilah fakt a dengan opini yang sedang berkembang dari kasus Nazar,
(2) Demokrat lega put usan Nazaruddin, t et api adanya ket erlibat an Ket ua Umum dan
beberapa orang part ai Demokrat dalam kasus korupsi, (3) Put usan Nazaruddin jadi
bahan KPK selidiki kasus Hambalang, (4) Pembidikan KPK t erhadap sert ifikat t anah Sport
Cent er di Hambalang.

Kat a kunci : analisis, framing, pemberit aan, surat kabar, kasus, korupsi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Pengertian media secara umum yaitu suatu alat/sarana untuk menyampaikan

pesan atau informasi kepada khalayak yang disebut juga dengan media massa.
Keberadaan media massa sebagai penyedia informasi kepada masyarakat adalah
wujud keberadaan lembaga yang ingin membangun issue-issue yang tidak terlepas
dari aktivitas masyarakat. Media massa khususnya para wartawan dalam menjalankan
fungsinya untuk menyediakan informasi bagi individu-individu yang berada dalam
berbagai institusi sosial, akan hadir sebagai bentuk media yang sifatnya social
oriented pula. Keberadaannya dalam system sosial melahirkan pengelola media
sebagai aktor sosial yang harus menjalankan fungsinya sesuai dengan harapan
masyarakatnya.
Pada suatu organisasi media massa, dalam hal ini adalah surat kabar yang
akan mengagendakan issu-issu untuk dijadikan sebagai topik-topik berita dan
ditetapkan apakah masalah itu paling penting untuk disajikan atau tidak. Dan yang
paling berkompeten dalam hal ini adalah pemimpin redaksi (gatekeeper). Khalayak
mengikuti saja berita yang telah ditetapkan pemimpin redaksi tersebut. Ide dasar yang
perlu dilakukan pers dari issue ini adalah bahwa diantara sejumlah masalah atau
peristiwa yang disampaikan, masalah atau peristiwa yang lebih banyak mendapat

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

perhatian dari media akan semakin akrab dengan khalayak dan dirasakan penting
dalam jangka suatu waktu tertentu, sementara yang mendapat sedikit/kurang
perhatian dari media berangsur-angsur akan hilang dari perhatian khalayak.
Dengan adanya penyebaran issue-issue dari media, hal ini dapat membuat
khalayak tidak hanya memahami masalah-masalah umum dan hal lainnya dari media
massa, mereka juga memahami betapa pentingnya suatu issue atau topik dari
penekanan yang diberikan media massa terhadap topik itu. Agenda masyarakat dapat
diteliti dari segi apa yang dipikirkan orang, apa yang dibicarakan orang tersebut
dengan orang lain dan apa yang sedang dianggap menjadi pembicaraan orang ramai,
(Rakhmat, 1999 : 69). Misalnya : pembicaraan yang ramai di masyarakat tentang
berita kasus korupsi proyek hambalang yang di duga banyak pihak terlibat yaitu
Nazarudin mantan bendahara umum Partai Demokrat, ketua umum Partai Demokrat
Anas Urbaningrum serta masih banyak lagi tokoh-tokoh terkemu ka yang terkait
dengan kasus ini sehingga banyak mendapatkan kritik yang diberikan oleh berbagai
elemen masyarakat.
Dari semua issue-issue berita kasus korupsi proyek hambalang memberikan
moment tersendiri bagi media massa yang meliputi media massa elektronik dan
media massa cetak saat ini untuk dijadikan berita-berita terkini yang disebut dengan
Head Line (berita utama).
Melalui proses tersebut, maka issue-issue yang dimunculkan oleh media
dalam melihat suatu peristiwa tidak lepas dari perspektif yang dibangun dalam
membuat berita. Begitu pula dalam pemberitaan tentang berita kasus korupsi proyek

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

hambalang. Dari pemberitaan tersebut, maka media dalam memaknai issue-issue
suatu kasus di dalam pemberitaan dan tentunya dalam setiap media memiliki persepsi
dan pemaknaan yang berbeda-beda. Sehingga perspektif dalam menulis berita, mulai
dari sudut atau engel berita, pemaknaan suatu kasus, gaya penulisan berita yang
berbeda, kategorisasi, serta terdapat unsur-unsur tersendiri yang terkandung di dalam
penulisan berita sesuai dengan issue-issue yang akan dimunculkan.
Berita-berita yang akan disampaikan kepada khalayak tentunya ada kebijakankebijakan yang ditentukan oleh keredaksian yang dapat membatasi kebebasan
wartawan dalam menulis berita. Kebijakan redaksional tersebut menjadi pedoman
dalam menentukan kejadian macam apa yang oleh surat kabar itu patut diangkat serta
dipilih untuk menjadi berita maupun bahan komentar. Visi pokok yang dijabarkan
menjadi kebijakan redaksional tersebut menjadi kerangka serta acuan kriteria dalam
menyeleksi dan mengolah menjadi berita. (Octama, 2001 : 146)
Adapun salah satu berita kontroversi yang terjadi mengenai berita kasus
korupsi proyek hambalang yang disajikan oleh redaksi Jawa Pos dan Kompas
menurut masyarakat banyak yang menyatakan bahwa pihak-pihak yang tersangkut
kasus korupsi proyek hambalang masih dalam penyelidikan dan penunjukan buktibukti dari pihak penyidik baik dari kepolisian maupun KPK, dan adanya pengusutan
secara tuntas tentang kasus korupsi proyek hambalang. Bahkan masyarakat banyak
yang menuduh pemerintah dalam hal ini kontraktor ataupun pengelola banyak
melakukan korupsi keuangan pada pembangunan proyek hambalang, hal tersebut
diharapkan bagi yang terbukti korupsi diharapkan di hukum seadil-adilnya. Dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

pemberitaan yang disajikan oleh redaksi Jawa Pos dan Kompas tersebut dapat
dikatakan dalam frame berita yang disajikan untuk kasus tentang pihak-pihak yang
tersangkut kasus korupsi proyek hambalang masih dalam penyelidikan dan
penunjukan bukti-bukti dari pihak penyidik baik dari kepolisian maupun KPK, dan
adanya pengusutan secara tuntas tentang kasus korupsi proyek hambalang memiliki
volume yang membatasi pemberitaan kasus tersebut, sehingga dapat mempengaruhi
frekuensi berita yang muncul dalam surat kabar tersebut.
Berangkat dari tujuan dan sikap media dalam melihat suatu peristiwa, media
tidak lepas dari perspektif yang dibangun dalam membuat berita. Dari pemberitaan
tersebut, disini peneliti ingin mengetahui bagaimana media dalam memaknai suatu
kasus di dalam pemberitaan dan tentunya dalam setiap media memiliki persepsi dan
pemaknaan yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil obyek
media yang akan dijadikan sumber penelitian yaitu surat kabar Jawa Pos dan surat
kabar Kompas. Dipilihnya surat kabar Jawa Pos dan surat kabar Kompas sebagai
obyek penelitian, karena media surat kabar ini memiliki perbedaan perspektif yang
berbeda. Seperti dalam menulis berita, mulai dari issu berita yang dimunculkan dari
masing-masing surat kabar, pemaknaan suatu kasus, gaya penulisan berita yang
berbeda, kategorisasi, serta memiliki volume dan frekuensi berita yang berbeda.
Dari penjelasan diatas, untuk melihat perbedaan media dalam mengungkap
suatu peristiwa peneliti menggunakan analisis Framing sebagai metode penelitian.
Karena dalam analisis Framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis
wacana, khususnya untuk menganalisis teks media. Akhir-akhir ini, konsep framing

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan
proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media.
(Sobur, 2006 : 161)
Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah caracara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi,
penonjolan dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik,
lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai engan
perspektifnya. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui
bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika
menyeleksi issue dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya
menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan
serta hendak dibawa kemana berita tersebut (Sobur, 2006 : 162). Framing seperti
dikatakan oleh Todd Griffin (Eriyanto, 2005) adalah sebuah strategi bagaimana
realitas atau dunia dibentuk atau disederhanakann sedemikian rupa untuk ditampilkan
kepada khalayak pembaca. Melalui frame (bingkai), jurnalis mengemas peristiwa
yang kompleks itu menjadi peristiwa yang dapat dipahami, dengan perspektif
tertentun dan lebih menarik perhatian khalayak. Laporan berita yang akhirnya ditulis
oleh wartawan pada akhirnya menampilkan apa yang dianggap penting, apa yang
perlu ditonjolkan dan apa yang perlu disampaikan oleh wartawan kepada khalayak
pembaca.
Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi yang saling berkaitan. Pertama,
dalam konsepsi psikologi. Dalam konsepsi ini lebih menekankan pada bagaimana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

seseorang (masyarakat) memproses informasi dalam dirinya. Sedangkan hal tersebut
berkaitan dengan struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah
sejumlah informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu. Disini dilihat sebagai
penempatan informasi dalam suatu konteks yang unik/khusus dan menempatkan
elemen tertentu dari suatu isu dengan penempatan lebih menonjol dalam kognisi
seseorang. Kedua, konsepsi Sosiologis. Kalau pandangan psiklogis lebih melihat pada
prose internal seseorang, bagaimana individu secara kognitif menafsirkan suatu
peristiwa dalam cara pandang tertentu, dalam pandangan sosiologis lebih melihat
pada bagaimana konstruksi sosial atas realitas. (Eriyanto, 2005 : 252)

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimanakah pembingkaian pemberitaan kasus korupsi proyek hambalang pada
head line surat kabar Jawa Pos dan surat kabar Kompas?”

1.3.

Tujuan Penelitian
Sebagai tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui

secara langsung adanya suatu pembingkaian pemberitaan kasus korupsi proyek
hambalang pada head line surat kabar Jawa Pos dan surat kabar Kompas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.4.

Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis
Untuk memberikan ciri ilmiah pada sebuah peneliti dengan mengaplikasikan
teori-teori khususnya teori Komunikasi tentang pemahaman pesan yang
dikemas oleh media melalui analisis framing, menambah pengetahuan di
bidang Ilmu Komunikasi terutama dalam membuat analisis framing terhadap
institusi sebuah media dalam penulisan berita tentang sosial, bagaimana media
membingkai realita kehidupan dengan kebijaksanaan redaksional. Selain itu
dapat diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi
perkembangan ilmu komunikasi khususnya mengenai analisis teks media.
2. Secara Praktis
Memberikan wawasan dan cara pandang khalayak media dalam melihat
kontrakdiksi media dalam penggambaran sebuah peristiwa di tiap-tiap media.
Dan juga dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran pada institusi surat kabar, terutama pada surat kabar
Jawa Pos dan Kompas khususnya dalam membingkai atau mengkonstruksi
suatu realitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1.

Landasan Teori

2.1.1. Media Massa
Media massa pada dasarnya memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat.
Beberapa fungsi atau media yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :
1. Media memberikan informasi dan membantu kita untuk mengetahui secara
jelas segala bentuk tentang dunia dan sekelilingnya kemudian menyimpannya
dalam ingatan kita. Sejak awal media massa melakukan tugas untuk
mengumpulkan kemudian membagi informasi yang diinginkan oleh
masyarakat pada umumnya.
2. Media massa membantu menyusun agenda, menyusun jadwal setiap hari
berdasarkan informasi yang diberikannya.
3. Media massa membantu untuk berhubungan dengan berbagai kelompok
masyarakat lain, diluar masyarakat kita (Liliweri, 1997 : 42).
Menurut Siahaan pentingnya penggunaan media massa secara umum dalam
dewasa ini, karena antara lain :
1. Dengan adanya media massa terjadi perubahan di tengah-tengah masyarakat
baik positif maupun negatif.
2. Melalui media massa, komunikan (khalayak) dapat mempelajari sesuatu yang
salah.
8

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

3. Pesan yang disampaikan media massa terkadang kurang dipahami/terjadi
kekaburan pesan, oleh sebab itu perlu seorang komunikator yang mempunyai
keahlian mengatahui metode/cara agar pesan yang disampaikan dapat
dimengerti oleh audience/khalayak.
4. Masyarakat Indonesia belum secara menyeluruh mempunyai media massa
khususnya daerah pedalaman yang sulit dijangkau, oleh sebab itu perlu
ditingkatkan penjumlahannya/pemrosesannya. (Liliweri, 1997 : 86-87)
Dalam konteks media massa yaitu saluran komunikasi yaitu jalan yang dilalui
oleh isi pernyataan – terbagi ke dalam dua golongan menurut dipakai tidaknya media,
yaitu: tanpa media dan dengan media. Saluran komunikasi dengan media dapat dibagi
kedalam dua golongan menurut jumlah komunikan yang dapat dicapainya, yaitu: non
mass media dan mass media. Dengan demikian, mass media artinya alat-alat
perantara yang digunakan untuk menyampaikan isi pernyataan kepada banyak orang.
Saluran komunikasi media massa terbagi kedalam dua golongan menurut
periodesitasnya, yaitu media massa periodik dan media massa non periodik.
Penggolongan ini didasarkan pada perbedaan hubungan antara komunikator media
massa periodik dengan komunikan dibanding hubungan antara komunikatr media
massa non-periodik dengan komunikannya. (Soehoet, 2002 : 5)
Yang termasuk media massa periodik adalah pers (surat kabar, majalah,
buletin kantor berita, tabloid), radio, televisi dan film. Akan tetapi, media massa dapat
menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat media menyuguhkan nilai-nilai yang
dibaurkan dengan berita dan hiburan. (McQuail, 1999 : 3)
Berkaitan dengan media massa, salah satu unsur utama sebagai pendukung
sekaligus sebagai sumber/proses penyusunan dan pembuatan sampai kepada proses
penyebaran secara umum, tidak lain adalah Pers yang salah satunya adalah media
cetak. Pers merupakan mata rantai yang utama bagi media massa dalam menyebarkan
informasi terutama media cetak atau surat kabar. Dengan adanya Pers, maka media
massa tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik, sebab media massa
memuat segala sumber informasi yang merupakan hasil liputan/temuan melalui
sumber-sumber informasi secara langsung maupun tidak secara langsung oleh
jaringan pers. Fungsi Pers antara lain :
1. Menyiarkan informasi (to Inform)
Menyiarkan informasi adalah fungsi pers yang pertama dan utama dalam
memberikan informasi kepada khalayak pembaca mengenai berbagai hal di
bumi ini.
2. Mendidik (to educate)
Sebagai sarana pendidikan massa, pers memuat tulisan-tulisan yang
mengandung

pengetahuan

sehingga

pengetahuannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

khalayak

pembaca

bertambah

11

3. Menghibur (to entertaint)
Fungsi menghibur yaitu hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi
berita, artikel atau Berita yang berbobot. Isi surat kabar yang menghibur bisa
berbentuk karikatur, cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar.
4. Mempengaruhi (to influence).
Fungsi mempengaruhi dari pers dalam kehidupan masyarakat secara implisit
terdapat pada berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana
dan artikel. (Effendy, 1986 : 54)
Masih berkaitan dengan media massa dan Pers, salah satu faktor utama yang
turut membantu di dalam menciptakan suatu tujuan/rencana yang lebih efektif dan
efisien guna menetapkan pola proses kerja di dalam lembaga/instansi pers tersebut,
maka diperlukan suatu sistem pengorganisasian yang lebih khusus, yang disebut
dengan manajemen.
Penelitian ini berdasarkan pada asumsi bahwa pemberitaan yang berhubungan
dengan berita head line pada surat kabar merupakan bagian dari komunikasi yang
bersifat informatif. Jika dilihat dari pengertiannya, berita (news) adalah sesuatu yang
menarik untuk diketahui semua orang, tetapi secara definitif kebanyakan orang masih
belum ada yang memuat batasan yang tepat.
Surat kabar memiliki tiga tipe surat kabar yang bertindak sebagai sarana bagi
komunikan kampanye. Diantara: Editorial, ihwal berita dan iklan. Semuanya
membantu dalam pembinaan citra dan penyajian masalah (Dan Nimmo, 2005 : 202)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.1.2. Surat kabar sebagai media komunikasi massa
Dalam konteks media komunikasi, saluran komunikasi yaitu jalan yang dilalui
oleh isi pernyataan – terbagi ke dalam dua golongan menurut dipakai tidaknya
medua, yaitu: tanpa media dan dengan media. Saluran komunikasi dengan media
dapat dibagi ke dalam dua golongan menurut jumlah komunikan yang dapat
dicapainya, yaitu: non mass media dan mass media. Dengan demikian, mass media
artinya alat-alat perantara yang digunakan untuk menyampaikan isi pernyataan
kepada banyak orang. Saluran komunikasi media massa terbagi kedalam dua
golongan menurut periodesitasnya, yaitu media massa periodik dan media massa non
periodik. Penggolongan ini didasarkan pada perbedaan hubungan antara komunikator
media massa periodik dengan komunikan dibanding hubungan antara komunikatr
media massa non-periodik dengan komunikannya (Hoeta Soehoet, 2002 : 5).
Yang termasuk media massa periodik adalah pers (surat kabar, majalah,
buletin kantor berita, tabloid), radio, televisi dan film. Akan tetapi, media massa dapat
menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan
citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat media menyuguhkan nilai-nilai yang
dibaurkan dengan berita dan hiburan (McQuail, 1999 : 3).
Media massa dalam menyampaikan pesannya juga mencakup dalam proses
komunikasi massa yaitu suatu pesan atau informasi yang disampaikan ke khalayak
melalui meida massa. Terdapat 4 teori yang berkenaan dengan komunikasi massa,
yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

1. Teori ilmu pengetahuan sosial, yakni pernyataan-pernyataan yang berkaitan
dengan sifat dasar, cara kerja dan pengaruh komunikasi massa yang bersumber
dari observasi sistematis yang sedapat mungkin diupayakan bersifat obyektif.
2. Teori normatif yang berkenaan dengan masalah bagaimana seharusnya media
berperan bilamana serangkaian nilai sosial ingin diterapkan dan dicapai sesuai
dengan sifat dasar nilai-nilai sosial tersebut.
3. Teori praktis atau teori yang sebagian bersifat normatif tetapi bersifat praktis juga,
teori ini menyuguhkan penuntut tentang tujuan media, cara kerja yang seharusnya
diterapkan agar dapat seirama dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan sosial
yang sifatnya lebih abstrak dan cara-cara pencapaian beberapa sasaran tertentu.
4. Teori akal sehat, (Commonsense Theory), merupakan pengetahuan dan gagasan
yang dimiliki oleh setiap orang dengan begitu saja atau melalui pengalaman
langsung dalam masyarakat. Ragam teori akal sehat seperti itu biasanya tidak
dinyatakan. Walaupun demikian, didalamnya terkandung sejumlah batasan dasar
tentang bagaimana keberadaan media yang sebenarnya dan tentang perbedaan
antara media yang satu dengan lainnya.
Surat kabar memiliki tiga tipe surat kabar yang bertindak sebagai sarana bagi
komunikan kampanye. Diantara: Edtorial, ihwal berita dan iklan. Semuanya
membantu dalam pembinaan citra dan penyajian masalah (Dan Nimmo, 2005 : 202)
Melebarnya jangkauan surat kabar dari lingkungan masyarakat elit terdidik
dan usahawan ke masyarakat luas merupakan ciri umum sejarah perkembangan pers
ke banyak negara. Walaupun demikian, terdapat banyak pertentangan pendapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

berkenaan dengan penyebab pelebaran jangkauan tersebut. Hal ini menyangkut
apakah pelebaran jangkauan surat kabar itu disebabkan oleh adanya peningkatan
tingkat melek huruf, kemajuan teknologi, ataukah oleh adanya penurunan biaya dan
kebutuhan masyarakat (Williamn,1958). Dalam membahas perkembangan publik
pembaca, perlu juga disinggung perbedaan antara penetrasi pasar pers komersial yang
kian meningkat dengan publik pembaca surat kabar yang membaca terutama karena
alasan politis. (McQuail, 1999 : 11).

2.1.3. Pengertian Berita Head Line
Salah satu cara untuk memperbaiki mutu surat kabar ialah dengan
mengunakan berita Head Line yang sesuai dengan selera dan kepentingan
masyarakat. Menurut Neil Macheil, seorang Assistent Night Managing Editor dari
New York menyatakan berita adalah suatu kompilasi (susunan) kenyataan-kenyataan
tentang kejadian sekarang yang menarik perhatian, atau berita paling penting bagi
pembaca surat kabar. (Ngafun, 1995 : 20)
Sedangkan menurut Prof. Curtis Mc. Dougal, seorang ilmuwan jurnalistik dari
Noot Western University New York, mengatakan berita adalah apa saja yang ingin
diketahui pembaca menarik perhatian banyak orang. (Ngafun, 1995 : 21)

2.1.4. Definisi Berita Head Line
Dari perumusan berita head line melalui beberapa batasannya menurut Dean
M. Lyle Spencer, dalam bukunya “New Writing”, yang dikaitkan dengan penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Berita head line menyatakan : “Berita head line dapatlah dibataskan (didefinisikan)
sebagai suatu kenyataan atau ide yang benar akan menarik perhatian sebagian besar
dari pembaca. (Assegaff, 1982 : 24)
Sedangkan menurut William S. Maulsby, dalam bukunya “Getting the News”,
yang dikaitkan dengan penelitian Berita Head Line menyatakan : “Berita dapatlah
dibataskan (didefinisikan) sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak
dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting, baru terjadi, akan dapat menarik
perhatian para pembaca surat kabar”. (Assegaff, 1982 : 24)
Ketiga hal yang baru disebutkan menunjukan beberapa persamaan yaitu
menarik perhatian, luar biasa dan termasa (baru). Namun menurut batasan atau
definisi berita adalah : “Laporan tentang fakta atau ide yang termasa (baru) dipilih
oleh staf redaksi suatu harian untuk disajikan, yang dapat menarik perhatian pembaca,
entah karena ia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena
ia mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan”.
(Assegaff, 1982 : 24)
Dalam hal ini ahli publisistik dan jurnalistik menyebutkan unsur-unsur berita
sebagai berikut :
a. Berita haruslah termasa (baru),
Berita Head Line yang akan dimuat oleh media adalah berita yang actual
factual dan diketahui saat itu juga oleh masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

b. Jarak (dekat-jauhnya) lingkungan yang terkena oleh berita,
Jarak yang dimaksud adalah berita yang berada pada wilayah mudah
dijangkau oleh wartawan dan bukan wilayah terlarang atau wilayah yang tidak
untuk diberitakan.
c. Penting (ternama) tidaknya orang yang diBeritadan diberitakan,
Adalah human interest berupa berita yang layak dijadikan sebagai berita.
d. Keluarbiasaan dari berita,
Adalah Berita Head Line yang dianggap penting oleh media dan dianggap
penting juga oleh masyarakat.
e. Akibat yang mungkin ditimbulkan oleh berita,
Adalah berita yang dapat memberikan stimuli terhadap khalayak sehingga
khalayak secara tidak sadar akan memberikan respon terhadap berita tersebut.
f. Ketegangan yang mungkin ditimbulkan oleh berita,
Berita yang disajikan tentang kekerasan, bencana alam araupun perdebatan
yang dapat merangsang emosional khalayak.
g. Pertentangan (conflict) yang terlihat dalam berita,
Yang dimaksud adalah berita yang disajikan menjelaskan tentang permasalah
yang terjadi saat ini baik di dalam negeri maupun diluar negeri.
h. Seks yang ada dalam pemberitaan,
Adalah berita yang tentang seksualitas seperti kekerasan seksual terhadap
anak dibawah umur ataupun yang lainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

i.

Kemajuan-kemajuan yang diberitakan,
Adalah berita yang disajikan memiliki informasi berkelanjutan sehingga berita
yang disajikan juga bertahap sampai seterusnya.

j.

Emosi yang ditimbulkan oleh berita itu,
Berita

yang

disajikan

dapat

memberikan

informasi

yang

dapat

membangkitkan emosional pembaca untuk mengenai berita tersebut.
k. Humor yang ada dalam berita.
Berita yang disajikan memiliki nilai kesenangan atau lucu sehingga dapat
memberikan informasi yang menyenangkan terhadap khalayak. (Assegaff,
1982 : 24)
Pada unsur-unsur berita tentang publisistik atau jurnalistik di era modernisasi
seperti sekarang ini memegang peranan yang sangat penting dalam penyajian isi
media massa. Menyunting berita juga menghendaki sebuah wawasan. Untuk itu berita
harus didorong tumbuhnya redaktur yang aktif, kreatif, inspiratif, imajinatif dan
informatif yang membawahi penyunting berita atau wartawan. Redaktur yang aktif,
kreatif, inspiratif, imajinatif dan informatif merupakan motor yang ada dibelakang
sukses tidaknya suatu usaha penerbitan surat kabar. Disini diperlukan sekali
pengertian penyajian berita dan komposisi teknik menyunting berita.

2.1.5. J enis Berita Head Line
Bahkan Beritaberperan untuk mempercantik wajah media cetak dan membuat
pembaca tidak lelah. Apapun dan bagaimanapun bentuk Beritaitu akan merupakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

variasi yang sama sekali lain, yang hanya diikuti dengan sedikit penjelasan di bawah
Berita(caption). Dengan demikian sebenarnya Beritadi surat kabar itu merupakan
visualisasi suatu kejadian, peristiwa atau berita. Oleh karena itu seluruh pernyataan
yang berlaku bagi penulis berita juga berlaku bagi pembuatan foto.
Menurut jenisnya, berita head line digolongkan sebagai berikut :
1. Berita Hard News, Berita yang biasanya kurang menyenangkan, misalnya
tentang kekerasan, kesengsaraan, seksologi, bencana alam dan lain-lain.
2. Berita Soft News, Berita yang menyenangkan, misalnya kelahiran putra
Raja/Kaisar/Presiden, penerima hadiah nobel, berita keberhasilan seseorang
pemberian gelar Doktor dan lain-lain.
3. Berita Straight News, Berita yang karena memiliki nilai berita tinggi (new
value), maka penyajiannya secara langsung pada inti fotonya saja.
4. Berita Stop Press, Berita yang mempunyai nilai tinggi dan penyajiannya
dilakukan secara khusus.
5. Berita Spot News, Berita yang pada saat itu terjadi dan diketahui oleh
masyarakat luas.
6. Berita Human Interest, atau disebut juga dengan berita yang dimuat oleh
media massa mengenai keberadaan individu dan yang sedang aktual
dibicarakan oleh masyarakat luas.
7. Berita Essay, suatu rangkaian berita yang menggambarkan sesuatu yang agak
mendalam. Sering juga disebut sebagai picture story (ada yang membedakan).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

8. Berita Filler news adalah berita sebagai selingan atau pengisi saja. Kalau
seandainya ruangan tak memungkinkan, maka dapat juga tidak dimuat.
9. Berita Sequence adalah suatu rangkaian berita yang juga dapat dikatakan
mendalam. Jadi hanya suatu peristiwa singkat dengan beberapa foto.
(Pratikno, 1987 : 157-158)
Berita head line merupakan berita yang memiliki berita, dimana Berita yang
akan dicetak dalam media massa akan mempunyai daya tarik tersendiri. Karena
dengan adanya Berita head line maka berita yang tertulis pada media massa lebih
cepat dimengerti oleh pembaca. Berita yang ada akan membawa kita untuk merespon
nilai-nilai berita. Dengan penyampaian informasi yang lengkap, maka berita menjadi
lebih aktual, sebagai visualisasi suatu kejadian, berakibat berita yang dicetak pada
media massa memiliki usia lebih panjang dan lebih abadi. Disebabkan berita head
line mampu mencekam atau membawa emosi pembaca untuk di bawah seolah-olah
menghadapi suatu peristiwa.
Dengan adanya penjelasan tentang berita head line, maka berita head line
akan selalu menarik. Dan berita merupakan dokumen otentik yang tidak dapat
dibantah keberadaanya. Sebab berita head line yang paling tinggi nilai atau bobot
beritanya selalu menyangkut suatu kejadian dan tepat waktu.

2.1.6. Sifat Berita Head Line
Beritamempunyai sifat yang sangat ampuh dikarenakan berita dapat
mencetakkan pandangan mengenai berbagai macam peristiwa atau kejadian ke dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

benak manusia. Yang dimaksud dalam sifat berita head line dalam penelitian ini
adalah berita yang dikategorikan atau didefinisikan sebagai berikut :
1. Berita-berita keras
Menyangkut berita yang ada hubungannya dengan Berita Head Line, seperti
demonstrasi-demontrasi, huru-hara atau berita-berita yang pertikaian dalam
masyarakat ataupun pemerintahan.
2. Berita-berita Lunak
Mengenai kegiatan diskusi, informasi, dan yang biasanya menyoroti prokontra dari opini nara sumber baik dari kalangan masyarakat maupun
pemerintahan. (Flournoy, 1989 : 188)

2.1.7. Tema Berita
Berita yang berbentuk mudah dibuat, akurat, universal, visual, kompak, dan
selalu aktual. Yang termasuk dalam tema Beritaini antara lain News Information
(Penerangan Berita Head Line) yaitu penjelasan lebih lanjut suatu Beritaatau dengan
kata lain penerangan yang bertitik tolak dari penyajian berita yang sangat terikat pada
Berita(Effendy, 1986 : 68-69).
Selanjutnya dalam pers jurnalistik modern mengenai kebebasan pers adalah
tidak hanya kebebasan untuk menyajikan berita, akan tetapi juga secara jauh
kebebasan tadi menyangkut kebebasan untuk mendapatkan fakta-fakta dari sumber
berita sehingga memunculkan tema berita yang ada hubungannya dengan berita.
Dengan demikian berita merupakan bagian yang terpenting dalam sebuah harian atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

surat kabar. Oleh karena itu perumusan tema berita sebagai “laporan tentang suatu
kejadian yang baru” atau “keterangan yang baru tentang suatu peristiwa”.
Dalam

menyusun sebuah tema dapat

dikategorikan sesuai dengan

permasalahan berita yang akan disajikan agar dapat mencapai sasaran yang tepat,
seperti yang dijelaskan oleh Deutshmann sebagai berikut :
1. Perang, pertahanan dan diplomasi
Dalam hal ini termasuk isi yang berhubungan dengan pertikaian bersenjata
antara dua negara atau lebih. Isi yang berhubungan dengan masalah-masalah
dan kegiatan-kegiatan angkatan bersenjata nasional, serta pertahanan negara
juga termasuk di dalamnya. Kegiatan-kegiatan resmi dari para duta besar dan
pejabat diplomatik lainnya juga dimasukkan ke dalam kelompok ini. Beritaberita mengenai Perserikatan Bangsa-bangsa dan permasalahannya juga
dimasukan ke dalam kategori ini.
2. Politik dan pemerintahan
Setiap persoalan yang berhubungan dengan kegiatan dari berbagai badan-badan
pemerintah, apakah pada tingkat daerah atau nasional, dimasukkan ke dalam
kelompok ini. Pembahasan perundang-undangan yang disiarkan melalui surat
kabar, walaupun menyangkut pokok persoalan dalam kategori lain, dianggap
sebagai hal pemerintah dan dari sebab itu dikelompokkan demikian. Hal-hal
yang menyangkut persoalan-persoalan politik atau pengangkatan seorang calon
atau pejabat untuk sesuatu kedudukan penting masuk dalam kategori ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Pembahasan konsep-konsep pemerintah seperti kebebasan politik atau
kebebasan berbicara dimasukkan dalam kelompok ini juga.
3. Kegiatan ekonomi
Dalam kategori ini termasuk cerita-cerita yang ada dasar ekonominya kecuali
belanja pemerintah, seperti perdagangan, keuangan dan perbankan. Pembahasan
soal-soal perpajakan juga dimasukkan di sini. Kegiatan-kegiatan usaha swasta
seperti perluasan sarana-sarana yang telah ada, masalah-masalah pertanian,
masalah-masalah perindustrian dan masalah-masalah menajemen tenaga kerja
juga dimasukkan dalam kelompok ini. Berita-berita tentang perekonornian dan
angkutan nasional, sekalipun menyangkut tindakan pemerintah dimasukkan juga
ke dalam kelompok ini.
4. Kejahatan
Kelompok berita ini menyangkut masalah-masalah pelanggaran hukum dan
penerapan hukurn yang bersangkutan. Hal-hal seperti kenakalan remaja dan
peningkatan tindak kejahatan dimasukkan ke dalam kategori ini.
5. Masalah-masalah moral masyarakat
Berita-berita yang menyangkut persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
masyarakat tentang hak-hak asasi dan tanggung-jawab etik perorangan,
dimasukkan ke dalam kelompok ini. Pergerakan hak-hak sipil, bila tidak
merupakan bagian dari perundang-undangan pemerintah, dianggap sebagai
masalah moral masyarakat. Cerita-cerita atau tajuk-tajuk rencana yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

menyangkut

tanggung-jawab

organisasi-organisasi

keagamaan

kepada

masyarakat juga dimasukkan ke dalam kategori ini.
6. Kesehatan dan Kesejahteraan masyarakat
Berita-berita yang menyangkut masalah-masalah tentang penyakit-penyakit
tertentu. Yang mempunyai dampak umum, dimasukkan ke dalam kategori ini.
Isi-isi yang menyangkut kegiatan-kegiatan badan-badan kesehatan masyarakat
seperti Palang Merah juga dimasukkan ke dalam kelompok ini sama seperti
berita-berita tentang terobosan-terobosan di bidang ilmu dan kedokteran.
Sewaktu

pembahasan

tentang

kegunaan-kegunaan

penemuan-penemuan

tersebut. Berita-berita tentang keluarga berencana juga dimasukkan dalam
kategori ini.
7. Kecelakaan dan bencana
Kelompok hal-ihwal ini terdiri dari hal-hal yang menyangkut pemusnahan
secara alamiah atau tidak alamiah dari hidup dan/atau harta manusia seperti
banjir, topan atau konstruksi bangunan yang salah. Kecelakaan-kecelakaan
angkutan juga dimasukkan dalam kelompok ini. Kategori ini dibedakan dari
kesehatan masyarakat karena hilangnya nyawa atau terganggunya kesehatan
berdasarkan syarat-syarat ini bukanlah sebagai akibat dari penyakit tetapi dari
tindakan fisik manusia atau unsur-unsurnya.
8. Ilmu dan Penemuan
Jenis isi ini menyangkut perkembangan teknologi mutakhir di bidang ilmu dan
perindustrian. Berita-berita tentang penemuan-penemuan baru di lain-lain

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

bidang seperti kesehatan, kegiatan ekonomi, pertahanan dan pencegahan
kecelakaan dimasukkan dalam kategori tentang ilmu dan penemuan ini bilamana
efek keseluruhannya merupakan penemuan yang bersangkutan dan bukan
sekedar penerapannya di bidang tersebut.
9. Pendidikan dan seni klasik
Kelompok berita ini menyangkut masalah-masalah yang berkaitan dengan
sistem pendidikan umum baik swasta maupun negeri, atau dengan seni klasik
seperti drama, sastra atau seni lukis. Kelompok ini dibedakan dari kesenian yang
semata-mata merupakan sarana hiburan.. Akan tetapi, semua berita tentang
kebijaksanaan dan sistem pendidikan yang menyangkut pemerintah, tidak
dimasukkan disini, tetapi dalam kategori nomor dua.
10. Hiburan Rakyat
Yang dimasukkan dalam kategori ini ialah hal-hal yang menyangkut cara-cara
rakyat menghibur diri kecuali melalui seni klasik, seperti bioskop, televisi
(sebagai sarana hiburan atau olahraga).
11. Human interest
Dalam kategori ini termasuk berita-berita tentang masalah-masalah yang
bertalian dengan aspek-aspek emosional dari kehidupan. Setiap berita kecil
yang menyenangkan tentang keganjilan perilaku manusia cerita-cerita dengan
percakapan dan tingkah laku, tetapi tidak usah memuat berita langsung.
Cerita-cerita semacam ini bukanlah merupakan berita langsung atau tajuk
rencana karena cerita-cerita ini bersifat sastra rakyat. (Flournoy, 1989 : 26-29)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2.1.8. Konstruksi Realita
Fakta/peristiwa adalah hasil konstruksi. Bagi kaum konstruksionis, realitas itu
bersifat subyektif. Realitas itu hadir, karena dihadirkan oleh konsep subyektif
wartawan. Realitas tercipta lewat konstuksi, sudut pandang tertentu dari wartawan.
Disini tidak ada realitas yang bersifat obyektif, karena realitas itu tercipta lewat
kosntruksi dan pandangan tertentu. Dalam konsepsi positivitas diandaikan ada realitas
yang bersifat “eksternal” yang ada dan hadir sebelum wartawan meliputnya. Jadi, ada
realitas yang bersifat obyektif, yang harus diambil dan diliput oleh wartawan.
Pandangan semacam ini sangat bertolak belakang dengan pandangan konstruksionis.
Fakta atau realitas bukanlah sesuatu yang tinggal ambil, ada dan menjadi bahan dari
berita. Fakta/realitas pada dasarnya dikonstruksi.
Berita bukanlah refleksi dari realitas. Ia hanyalah konstruksi dari realitas.
Dalam pandangan positivitas, berita adalah informasi. Dihadirkan kepada khalayak
sebagai representasi dari kenyataan. Kenyataan itu ditulis kembali ditransformasikan
lewat berita. Tetapi dalam pandangan konstruksionis, berita itu ibarat sebuah drama.
Bukan menggambarkan realitas, tetapi potret dari arena pertarungan antara berbagai
pihak yang berkaitan dengan peristiwa.
Positivis

Berita adalah cermin dan refleksi dari kenyataan. Karena itu, berita
haruslah sama dan sebangun dengan fakta yang hendak diliput.
Konstruktivis
Berita tidak mungkin merupakan cermin dan refleksi dari realitas.
Karena berita yang terbentuk merupakan konstruksi atas realitas.
(Eriyanto, 2005 : 24)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.1.9. Ideologi Institusi Media
Media berperan mendefinisikan bagaimana realitas seharusnya dipahami,
bagaimana realitas itu dijelaskan dengan cara tertentu kepada khalayak. Pendefinisian
tersebut bukan hanya pada peristiwa, melainkan juga aktor-aktaor sosial. Diantara
berbagai fungsi media dalam mendefiniskan realitas. Fungsi dalam ideologi adalah
media sebagai mekanisme integrasi sosial. Dalam peristiwa-peristiwa tertentu, ada
yang merupakan peristiwa yang sifatnya menyimpang dari suatu realita, dan tentunya
setiap media memiliki perbedaan persepsi tersendiri dalam mengkomunikasikan
bentuk penyimpangan tersebut. Bagaimana media mengkomunikasikan bentuk
penyimpangan (deviance) tersebut? Tentu saja ada banyak cara yang dapat dilakukan.
Tujuannya adalah memberi legitimasi pada perilaku atau gagasan tertentu dan
mendelegitimasikan gagasan-gagasan atau perilaku lain yang dipandang dan dinilai
menyimpang.
Dalam pendapat Matthew Kieran, berita tidaklah dibentuk dalam ruang
hampa. Berita produksi dari ideologi dominan dalam sua

Dokumen yang terkait

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM (Analisis Framing Berita Tentang Kasus Korupsi Simulator SIM Yang Melibatkan Djoko Susilo Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi Desember 2012 – Maret 2013 ).

0 1 110

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM (Analisis Framing Berita Tentang Kasus Korupsi Simulator SIM Yang Melibatkan Djoko Susilo Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi Desember 2012 – Maret 2013 ).

0 1 110

PEMBINGKAIAN KASUS GAYUS TAMBUNAN PERGI KE BALI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN KOMPAS.

0 0 89

PEMBINGKAIAN BERITA BAILOUT CENTURY (Studi Analisis Framing Tentang Bailout Century Pada Sidang Paripurna SPR di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

1 2 100

PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos).

1 3 115

PEMBINGKAIAN BERITA JATUHNYA PESAWAT YEMENIA AIR AIRBUS A310-300 PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS

0 0 26

KATA PENGANTAR - PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS

0 0 13

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM (Analisis Framing Berita Tentang Kasus Korupsi Simulator SIM Yang Melibatkan Djoko Susilo Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi Desember 2012 – Maret 2013 )

0 0 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA - PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM (Analisis Framing Berita Tentang Kasus Korupsi Simulator SIM Yang Melibatkan Djoko Susilo Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi Desember 2012 – Maret 2013 )

0 0 93