HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKATOR PLKB DAN DAYA TARIK ISI PESAN DENGAN PENGETAHUAN KONTRASEPSI INTRA UTERINEDIVICE (IUD) OLEH PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KOTA MEDAN.

ABSTRAK
Sri Maharani, Hubungan Karakteristik Komwrikator PLKB Dan Daya Tarik lsi
Pesan Dengan Pengetahuan KB IUD Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Medan.
Tesis: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2004.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana
KB IUD Pasangan
Hubungan komunikasi interpersonal PLKB dengan p~getahun
Usia Subur (PUS) di Kota Medan. Hipotesis yang diuji, yaitu: (1) Apakah terdapat
antara hubungan karakteristik komunikator PLKB dengan pengetahuan KB IUD
Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Medan, (2) Apakah terdapat hubungan antara
da a tarik san den an en etahuan KB IUD Pasan an Usia Subur (PUS) di Kota
Medan, (3) Apakah terdapat hubWlgan antara karekteriktik komurukator PL
daya tarik pesan secara bersama-sama dengan pengetahuan KB IUD Pasangan Usia
Subur (PUS) di Kota Medan.
Populasi penelitian ini adalah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Medan
dengan jumlah 247.671 orang. Untuk menentukan sampel digunakan teknik
Multistage Cluster, dan berdasarkan perhitungan dan teknik tersebut diperoleh
jumlah sampel 148 orang.
Instrwnen yang digunakan ootuk mengwnpulkan data ialah Angket
(kuesioner) Skala Likert dan Tes, reabilitas keduanya dihitung dengan rumus Alpha

Cronbach. Hasil uji coba dan perhitungan masing-masing variabel sebagai berikut,
(1) variabel karakteristik komunikator PLKB CXt) rn 0,956 dan (2) variabel daya
tarik pesan (X2 ) rn""' 0,905 dan (3) variabel pengetahuan KB IUD Pasangan Usia
Subur (PUS) di Kota Medan (Y) ru = 0,908. Teknik analisis yang digunakan ialah
teknik analisis korelasi dan regresi dan seluruh peogujian menggunakan taraf
kepercayaan 95 % pada a =-= 0,05.
Hasil analisis dengan menunjukkan bahwa ryx1 =-= 0,730 dan R2y1= 0,533
besaran ini menunjukkan terdapat hubungan yang cukup antara karakteristik
komunikator PLKB dengan pengetahuan KB IUD Pasangan Usia Subur (PUS) di
2
Kota Medan 0,533 x 100% ry1 ::::. 53,3 %. Sementara itu ryx2 =0,893 dan R y2 =0,797,
besaran ini menunjukkan hubungan antara daya tarik pesan dengan pengetahuan KB
IUD Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Medan tergolong kuat yakni 0,797 x 100%
~ 79,7 %. Sedangkan ootuk ryx 1,2 = 0,893 dan R3y3 =0,797, besaran ini menunjukkan
hubungan antara karakteristik komunikator PLKB dan daya tarik pesan secara
bersama-sama dengan pengetahuan KB IUD Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota
Medan tergolong kuat yakni 0,797 x tOO%""' 79, 7%.

=


i

ABSTRACT
Sri Maharani - The Correlation of PLKB Communication Characteristic and The
intresting of message toward the Intra Uterine Divice (IUD) KB Knowledge PUS m
Medan City. Thesis: Post Graduate Program State University of Medan, 2004.
The purpose of this research is to explain the correlation of PLKB
Communication Characteristic and The intresting of message towerd the Intra
Uterine Divice (IUD) KB Knowledge in Medan City. There are tree hypothesis to be
examined, that is : ( 1) there is correlation of PLKB Communication Characteristic
toward the Intra Uterine Divice (IUD) KB Knowledge in Medan City; (2) there is
correlation of The intresting of message toward the Intra Uterine Divice (IUD} KB
ow e ge
m
an t y ;
ere ts corre a 1on o
,omm nica io
Characteristic and the intresting of massage in combination toward the Intra Uterine
Divice (IUD) KB Knowledge PUS in Medan City.
The population is was PUS Medan city residing in with amount of equal to

247.671 people. Sampel is 148 people which is was determined by Multistage
Cluster. Instnunent used is quetionnaire with Likert' Scale. The validity and
realiability analyzed by using Alpha Cronbach technique.
The analysis of validity and reliability shows : (1) variable PLKB
Communication Characteristic (X1) ru = 0.956; (2} variable the intresting of message
(X2) ru = 0.905; and (3) variable Intra Uterine Divice (IUD} KB Knowledge PUS in
Medan city (Y) rn = 0.908. Hypothesis is analyzed by using correlation and
regression analysis with 0.05.
The result of the study shows ry1 = 0.730 and R 2y 1 = 0.533, means there is
correlation between PLKB Communication Characteristic (XI) and the Intra Uterine
Divice (IUD) KB Knowled§e PUS in Medan city ( 0.533 x 100 %= 53.3 %).
Meanwhile r)2 = 0.893 and R y2= 0.797 means there is correlation between intresting
of message (X2) and the Intra Uterine Divice (IUD) KB Knowledge PUS in Medan
City (0.797 X 100 % = 79.7%). While the correlation of both XI and x2 in
combination toward the Intra Uterine Divice (IUD) KB Knowledge PUS in Medan
City is was R= 0.797 (0,797 x 100% = 79.7 %).

ii

t02. 2..

~7\.

~a
·~.

\\

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMUNIKATOR PLKB DAN
DAYA TARIK ISI PESAN DENGAN PENGETAHUAN
KONTRASEPSIINTRA UTERINEDMCE {IUD)
OLEH PASANGAN USIA SUBUR {PUS)
Dl KOTA MEDAN

0 I e h:
SRI MAHARANI
NIM : 015030107

Teru Un!ulr f.4eme.nulti ~

Datam MempeADteh Gela.11. M~le1.


PellA:Ja.Allf..an

Pendi.ddtan.

PROGRAM PASCASARJANA .
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ME DAN

2004

TES IS
HUBUNGAN KAREKTERISTIK KOMUNIKATOR PLKB
DAN DAYA TARIK ISI PESAN DENGAN PENGETAHUAN
KONTRASEPSI INTRA UTERINEDIVICE (IUD)
OLEH PASANGAN USIA SUBUR
(PUS) Dl KOTA MEDAN

Disusun dan Diajukan Oleh :

SRI MAHARANI
NIM: 015030107

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal14 Agustus 2004 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu
Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 14 Agustus 2004
'(

Menyetujui,
Tim Pembimbing,



Pembimbing II,

Dr.Ir. Zainuddin, M.Pd


Dr. Abdul Hamid K., M.Pd

Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Med

Dr. Ir.Zainuddin, M. Pd

Persetujuan Komisi
Ujian Tesis Magister Pendidikan

Nama

Tanda Tangan

Tanggal

1. Dr.Ir. Zainuddin, M. Pd
Pembimbing I

2. Dr. Abdul Hamid. K, M.Pd

Pembimbing ll

3. Dr. Binsar Panjaitan, M. Pd
(Penguji )

4. Dr, Khairil Ansyari, M.Pd
(Penguji )

5. Dr. Abdul Hasan Saragih, M. Pd
(Penguji )

Nama Mahasiswa
. NIM
Tanggal Ujian

SRI MAHARANI
015030107
14 Agustus 2004

Persetujuan Akhir Tesis


Nama Mahasiswa

SRI MAHARANI

NIM

015030107

Nama

Tanggal

Dr.Ir.Zainuddin, M.Pd
Pembimbing I

Dr. Abdul Hamid K., M.Pd
Pembimbing ll

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Neger·

Dr. Ir.Zainuddin, M. Pd

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan
rahmat-Nya. sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini bertujuan
untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada
Program Pascasatjana Universitas Negeri Medan.

berbagai pihak. baik moril maupWl materil, yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjadi amal ibadah

dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT, Amiin.
Rasa terima kasih terutama penulis sampaikan kepada Bapak

Dr.Ir.

Zainuddin, M.Pd selaku pembimbing I, Bapak Dr. Abdul Hamid, K. M.Pd selaku


pembimbing II, dan juga Bapak Dr. Binsar Panjaitan. M. Pd, Dr. Khairil Ansyari,
M.Pd serta Bapak Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd selaku Penguji

yang selalu

memberikan bimbingan dan motivasi pada penulis. Tak lupa rasa terima kasih juga
penulis sampaikan kepada :

1. Ibunda Prof. Hj. Djanius Djamin,SR MS selaku Rektor Universitas Negeri
Medan dan Bapak Prof. Dr.Usman Pelly, M.A selaku Direktur Program
Pascasrujana Universitas Negeri Medan, serta semua staf yang telah memberikan
fasilitas belajar selama penulis mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana
Universitas Ncgeri Medan.

iii

2. Bapak Dr.Ir.Zainuddin, M.Pd dan

Dr. Siman, M.Pd selaku Kefua Prodi dan

Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs. Universitas Negeri Medan.
3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang

telah membekali penulis dengan ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir, yang
dapat digunakan untuk penyelesaian tesis ini.

4. Bapak BKKBN Provinsi Sumatera Utara.
5. PLKB Kota Medan yang telah membantu penulis mengumpulkan data dalam
penelitian ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang
telah banyak memberikan bantuan moral dalam penyelesaian perkulihan dan

penelitian ini.
Rasa haru dan hormat penulis kepada Almarltum Ayahanda Drs. Mahadin
Damanik, ibunda tercinta Hj. Tinanggul Hasibuan yang sampai saat ini selalu
mendo' akan penulis dalam menjalani kehidupan yang fana ini. Selanjutnya rasa
terima kasih yang khusus juga disampaikan pada suami tercinta Ir. Edi Mulyono dan
ananda tersayang Ayu Cahyany Anumdany, Fadlan Yusronulhaq, dan Faisal
Nunna'ruf yang dengan penuh kesabaran, ketabahan, pengertian dan pengorbanan
yang mendalam semasa penulis mengikuti pendidikan ini.

iv

Akhirnya, penulis

berdo'a kepada Allah SWT semoga 'kita semua

mendapatkan karunia dan ridha-Nya dalam menjalani kehidupan ini. Amiin.

Medan, Juli 2004
Penulis

Sri Maharani

v

MlLiK PERPUSTAKAAN 1

BABI

UNIMED I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memasuki pembangunan jangka panjang ke dua (PJP II) pembangunan
sumber daya manusia menjadi sangat penting. Untuk itu perlu terus
dikembangkan

iklim

kemasyarakatan

yang

mendukung

terwujudnya

berbagai bidang dan sektor. Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber
daya manusia itu adalah melalui keluarga berencana (KB).
Gerakan Keluarga Berencana Nasional bertujuan untuk menurunkan
tingkat kelahiran serta meningkatkan kesejabteraan ibu dan anak dalam
rangka mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera {NKKBS).
Tujuan tersebut diarahkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang
tangguh sebagai modal dasar pcmbangunan Nusional (Sugiyono, 1990 : 1).

Paradigma baru Program Keluarga Berencana Nasional sekarang ini
adalah untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan
kesejahteraan lbu dan Anak dalam mewujudkan keluarga berkualitas tahun
201 5. Tujuan tersebut merupakan salah satu bagian strategis dalam
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia agar menjadi Potensi Daerah
khususnya dalam menyahuti Era Otonomi Daerah. Dengan Paradigma Baru

tersebut sangat perlu didukung oleh petugas lini lapangan yaitu Penyuluh
Lapaogan Keluarga Berencana (PLKB) yang memiliki kemampuan manajerial
dan pengetahuan komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan
program KB ditengah-tengah masyarakat.
Sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai tersebut, maka sasaran
utama Gerakan Keluarga Berencana Nasional adalah pasangan usia subur
(PUS), yaitu pasangan suami istri, yang usia istrinya antara 15-49 tahun atau
masih haid (BKKBN, 1991 : 6).
Program Keluarga Berencana yang bertuj uan untuk menurunkan
tingkat kelahiran, sekaligus meningkatkan kesejahteraan Ibu dan Anak dalam
rangka

mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Ghalia, 1988,

130-131 ). Sementara

itu angka kelahira bayi menurut data basil Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1996. Indonesia pada tahun 1966
mempunyai angka fertilitas (TFR) sebesar 3,02 angka kelahiran kasar (CBR)
sebesar 29,9 sedangkan angka kematian bayi (IMR) sebesar 66/l 000
kelahiran (BPS, 2000 : 28 dan 100). Dalam hal ini yang mempengaruhi
tingkat kelahiran (Fertilitas) terdapat 11 faktor, satu diantaranya adalah
pemakaian alat kontrasepsi.

2

Dilihat dari

segi efektifitasnya dalam

menurunkan·· fertilitas,

kontrasespsi IUD dapat digolongkan sebagai metode kontrasepsi efektif
terpilih.
Berdasarkan penggolongan tersebut temyata dari seluruh

pemakai

kontrasepsi di Indonesia diperkirakan berjumlah 24.634.253 sampai dengan
Januari 2003 dan diantaranya

pemakai IUD/Spiral hanya sekitar 19,23 %

(BKKBN, 2003 : 51). Padahal IUD merupakan alat Kontrasepsi yang efektif
untuk mencegah terjadinya konsepsi.
Strategi program keluarja berencana secara umum diluncurkan kepada
masyarakat dan khususnya kepada PUS. Pentingnya PUS sebagai sasaran
Utama Gerakan Keluarga Berencana Nasional karena peningkatan

paritas

tertinggi pada wanita ada pada kelompok umur 20 - 30 tahun. Pada sasaran
PUS, strategi program KB diprioritaskan pada praktek KB, yaitu mengajak
PUS

tersebut

untuk

menjadi

peserta KB

dengan menggunakan alat

kontrasepsi Intra Utirine Device (IUD). Mengapa IUD yang menjadi tawaran
prioritas dari alat kontrasepsi lain, hal ini dikarenakan bahwa IUD
merupakan alat KB yang relatif murah. IUD mampu mencegah Kehamilan
dalam jangka panjang dan dapat bertahan lima sampai sepuluh tahun,
sehingga hila dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya seperti Pil, Suntikan
dan Kondom, harus diulang setiap hari atau setiap bulan. Oleh karena itu IUD

3

dapat dikatakan harganya relatif murah. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan
krisis ekonomi yang masih dirasakan di Indonesia juga mempengaruhi
masyarakat atau Pasangan Usia Subur (PUS) dalam memenuhi kebutuhannya
untuk ber KB. Subsidi pemerintah yang semakin terbatas dan mahalnya alat
obat kontrasepsi yang ada, menjadikan IUD sebagai pilihan yang tepat.
IUD adalah singkatan dari Intra Uterine Device, salah satu alat
Kontrasepsi yang dipasang oleh dokter atau bidan terlatih. IUD tersebut
dipasang didalam rahim wanita Pasangan Usia Subur. Oleh karenanya
IUD/Spiral disebut juga dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).
Masyarakat lebih akrab mengenalnya sebagai Spiral.

Sebenarnya spiral

hanyalah salah satu dari jenis IUD yang ditawarkan kepada PUS. Jenis-jenis
IUD : l.Lippes Loop. 2.Copper (Cu T 200, Cu T 220, Cu T 380), 3.Multi
Load (ML Cu 250, ML Cu 375).
Keuntungan Penggunaan IUD
1. Murah, ekonomis dan praktis.
2. Tidak merasa sakit pada saat pemasangannya dan penanganannya
dilakukan oleh tenaga yang secara khusus telah dilatih untuk memasang
IUD.

3. Keampuhan cukup tinggi, kegagalan sangat kecil sekitar 1 %.
4. Tidak berpengaruh pada keadaan umum tubuh sipemakai/akseptor.

4

5. IUD tidak menggauggu gairah seks, tidak mengurangi kelancai'an air susu

dan tidak mengganggu kesuburan.
6. Sekali pasang dapat digunakan sampai beberapa tahun dalam rahim,
sehingga dapat mencegah kehamilan dalam waktu lama, IUD dapat
bertahan 5 sampai 10 tahun (BKKBN, 1998).
Berdasarkan basil wawancara dengan Kepala Bidang KB BKKBN
Propinsi Surnatera Utara sebagai berikut : Dalam rangka meningkatkan usaha
memasyarakatkan Gerakan Keluarga Berencana Nasional (GKBN) dilakukan
berkomunikasi langsung pada sasaran yaitu ibu-ibu yang baru melahirkan
untuk rnenyampaikan pesan KB tentang IUD oleh PLKB.
Sejalan dengan

Program Gerakan Keluarga Berencana Nasional

(GKBN), pencapaian peserta KB IUD diharapkan mencapai basil 40% dari
PUS peserta KB (BKKBN, 2003).
Dalam pelaksanaan KB dilapangan ditemukan fenomena yaitu adanya
kesenjangan antara tingginya pengetahuan PUS tentang alat kontrasepsi
modern dengan rendahnya penggunaan IUD. Berdasarkan kenyataan itu,
peserta KB pada umumnya lebih banyak rnengenal pil dan suntikan dari pada
IUD. Padalah IUD sebagai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah
kontrasepsi yang paling efektif. Rendahnya penggunaan metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP) Oleh klien, kemungkinan disebabkan oleh berbagai

5

faktor diantaranya : Faktor sumber (Source factor), faktor pesan (Messege
factor)

dan faktor khalayak (Audience factor). Dalam hal ini komunikasi

petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) sebagai salah

satu faktor

sumber informasi harus mempunyai kemampuan berkomunikasi secara
interpesonal kepada fak:tor khalayak tentang penggunaan metode kontrasepsi
jangka panjang.
Komunikasi PLKB dianggap mempunyai potensi yang sangat besar
dalam rangka merubah sikap dan prilaku PUS untuk menggunak:an MKJP.
Menurut basil Survei Prevalensi Indonesia (1987) dalam BKKBN (1990:3334) menyatakan bahwa 81,9 % wanita pernah kawin mengatakan sumber
informasi tentang KB tersedia pada PLKB.
Pentingnya komunikasi interpersonal dalam kegiatan Penyuluhan, oleh
Law dan Glover (2000 : 94) dijelaskan

bahwa : "Effective Leaders need to

be effective communications with both individuals and groups especially in
comunicating their ideas and vision".

Kondisi seperti di atas harus dapat diatasi, karena akan menghambat
pembangunan sumber daya manusia. Untuk itu perlu dicarikan jalan
keluarnya melalui kajian ilmiah. Berdasarkan hal di atas adalah menarik
untuk diteliti mengenai hubungan kemampuan komunikasi interpersonal

6

PLKB dan pengetahuan PUS tentang Program KB dengan pen"capaian KB
IUD di Kota Medan.
B. ldentifikasi Masalah
Keberhasilan pencapaian Keluarga Berencana IUD diperkirakan
dipengaruhi banyak faktor. Faktor yang dimaksud diantaranya adalah: 1)
pendidikan dan latihan PLKB, 2) pengalaman PLKB, 3) kemampuan
pengetnhuan

tentang KB PUS, dan 6) status sosial ekonomi PUS.

C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi
keberhasilan pencapaian Keluarga Berencana IUD di Kota Medan,

maka

masalah penelitian ini perlu dibatasi agar penelitian lebih terfokus.
Dalam penelitian ini permasalahannya dibatasi dalam hal kemampuan
komunikasi interpersonal para PLKB dan pengetabuan PUS tentang KB untuk
mencapai keberhasilan pencapaian peserta KB IUD di Kota Medan.

D. Perumusan Masalab
Berdasarkan Identifikasi dan Pembatasan Masalah diatas, maka
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

7

1. Apakah

terdapat

hubungan

yang

berarti

(signifikan}

antara

karakteristik komunikator PLKB dengan pengetahuan KB IUD
Pasangan Usia Subur (PUS} di Kota Medan?
2. Apakah terdapat hubungan yang berarti (signifikan} antara daya tarik
pesan PLKB dengan pengetahuan KB IUD Pasangan Usia Subur (PUS)
di Kota Medan ?
3. Apakah

terdapat

hubungan

yang

berarti

(signifikan)

antara

karakteristik komunikator PLKB dan daya tarik pesan secara bersamasama dengan pengetahuan KB IUD Pasangan Usia Subur (PUS) di
Kota Medan?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hubungan antara karakteristik komunikator PLKB dengan
pengetahuan KB IUD Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Medan.

2. Mengetahui hubungan antara daya tarik pesan dengan pengetahuan KB
IUD Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Medan.
3. Mengetahui hubungan antara karakteristik Komunikator PLKB dan
daya tarik pesan secara bersama-sama dengan pengetahuan IUD
Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Medan.

8

F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :
1. Sebagai masukan bagi kepala kantor BKKBN Kota Medan mengenai
kinerja PLKB dalam menentukan kebijakan dan pengambil keputusan
peningkatan kinerja PLKB.
2. Sebagai masukan bagi PLKB dalam mengevaluasi dan memperbaiki

komunikasi interpersonalnya sehingga dapat ditingkatkan keberhasilan
KB IUD.
3. Menjadi bahan konseptual dalam upaya memahami secara lebih jauh
fenomena pengetahuan PUS tentang KB dalam kaitannya dengan
efektifitas komunikasi interpersonal.
4. Sebagai kerangka acuan bagi penelitian
penelitian yang sama dengan penelitian ini.

9

lain yang melakukan

DAFTAR PUSTAKA
Abizar. (1998). Komunikasi Organisasi. Jakarta : Diljen Dikti
Depdikbut. Arifin, Anwar. (1984). Strategi Komunikasi. Bandung: Annico.
Arikunto, Suharsimi. ( 1990). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bamlund,C. Dean. (1968). Interpersonal Communication. Boston Houghton Mifflin.
Bettinghause, Erwin P. (1968). Persuasive Communication. New York: Rinehart and

Biro Pusat Statistik. (1990). Anulisa Penggunaun A/at Kontrasepsi di Indonesia.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Berdasarkan Data Sensus Penduduk
1990 Buku I Jakarta.

BKKBN. (1991). Pedoman KJE Gerakan KB Nasionul. Jakarta.
BKKBN, (1995). 25 Tahun Gerakan KB Nasional. Jakarta. Cohen. Jacob. 1995.
Slatistical Power Analysis For The Behavior Statistics. New york dan
London, Academic Press
Bogue, Donald. J. (1975). Twenty Five Communication Obstacles to The Success of
Family Planning . Programs. · Chicago, Comunication Laboratory
Community And Family Study Center university of Chicago.
Burgoon, Michael. (1978). Human Communication. H. Revision Of Approaching
Speech Communication. New York: Holt.
Depari, Eduard dan Colin Mac Andrews. (1991). Peran Komunikasi Massa Dafam
Pembangunan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Effendy, Onong Uchjana. (1981). Dimensi Komunikasi. Bandung. Alumni.
Effendy, Onong uchjana. (1986). Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung : Remadja
Karya.
Effendy, Onong uchjana,(l986). Dinamika Komunikasi. Bandung : Remadja Karya.

12

Effendy, Onong uchjana,(1988). Hubungan Insani. Bandung: Remadja Karya.
Effendy, Onong uchjana,(1992).Dinamika Komunikasi. BandWig. Rosdakarya.
Efferidy, Onong uchjana,(l992). llmu Komunikasi Teori dan praktek Bandung :
Remadja Rosdakarya.
Effendy, Onong uchjana,(1992). Spektrum Komunikasi. Bandung: Mandar Maju.
Effendy, Onong uchjana ,(1993). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikusi. Bandung :
Citra Aditya Bakti.

Fisher, B. Aubrey. Disunting Jalaluddin Rakhmat. (1986). Teori-Teori Komunikusi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamidjojo, Santoso S. ( 1973). Aplikasi Model Komunikasi dari Pada Perubahan

Silrop Dalam Research Pembangunan Masyarakat Pedesaan.

Re-

Interpretasi Beberapa Data. Jakarta: BPP Offset.
Hanafi, Abdillah. (1984). Memahami Komunikasi Antar Manusia. Surabaya : Usaha
Nasional.
Hanafi, Akhmad. (1994). Dalam Mudlor Ahmad, Ilmu Keinginan Tahu (Efistimologi
Dalam Filsafat). Bandung : Trigenda Karya.
Hanneman, Gerhard J., Me Ewen., William J. (1975). Cummunication and
Behaviour. Publishing Co: Wesley.
Hartono, hanafi. (1994). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.
Harun, Suheimi. (1992). Jenis.Jenis Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET dan Non
MKET). Bandung : BKKBN Jabar.
Hovland., I L. Janis., H Kelley. (1953). Communication and Persualion. New
Heaven, Conn ; Jale University Press.
Kincaid, D., Lawrence., Wilbur Schramm. (1984). Azas-Azas Komunilulsi Antar
Manusia. East-West, Jakarta: Communication Institute dan LP3ES.

73

·,

Koh!er, J W. et al. (1978). Public Communication : Behavioral Perspective. New
York : Mac Milan Publishing co, Inc,
Larson, Charles U. (1986). Persuasion Reception and Responsibility. Wadsworth
Publishing Company Belmont, California.
Littlejohn, Stephen W. (1983). Theories Of Human Communication. Wadsworth
Publishing Company Belmont, California.
Lysen A(l984). Individu Dalam Masyarakat. PT. Sumur Bandung, Bandung
Mar'at. (1984 ). Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurunnyu. Ghalia Indonesia,
Bandung
Me. Quail Dennis. ( 1987). Mass Communication Theory. (Teori Km:nuik.~
Mat.~o)
Alih Bahasa Agus Dharma dan Amaruddin .Ram, Edisi kedua (1991),
Erlangga, Jakarta.

Me. Quail Dennis., Sven Windahl. (1981 ). Communication Models For T'he Study Of
Mm•s Communication (Model-model Komunikusi). Alih Bahasa Putu
Laxman S. Pandit, IISIP, Jakarta.
Muhammad, Arm. (2001). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasrun. (1991). Hubungun Antara Karakteristik Tutor Dengan Sikap Remaja

Tentang Program KB (Studi Kore/asional Antara Kredibilitas dan Daya
Tarik Tutor dalam Pendidikan Kehidupan Berlreluarga dengan Sikap
Remaja Bahagia Sejahlera Terhadap Program KB di Deli Serdang
Sumatera Utara. Tesis Pascasarjana UNPAD, Bandung.
Rakhmat, Jalaluddin. (1989). Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung : Remaja
Rosda Karya.
Rakhmat, Jalaluddin. (1989). Metode Penelitian Komunikasi.
Bandung.

Remadja Karya,

Roger, Evertt, M. (1973). Communication Strategic for family Planning. The Free
Press, New York.
Roger, Event, M., F. Floyd Shoemaker. ( 1971 ). Communication of Innovation.
Second Edition, The Free Press Collier Me. Millan, New York.

74

Rogers, Everett M. (1969). Diffusion of Innovation. The Free Press Collier, Me
Millan, London.
Sastrawinata, Sulaiman. (1980). Tehnik Keluarga Berencana. 'Bandung
Offset.

Elstas

Sastropoetro, Santoso. (1987). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin
Dalam Pembangunan. Alumni Bandung.
Sendjaya, Doni (1980). Komunikusi Dalam Program KB. Pusat Latihan dan
Penelitian KB, BKKBN Provinsi
Supratiknya. (1995.
omum asJ
n ar
Suriasumantri, S Jujun. (1990). Filsafat Ilmu. Jakarta: Sinar Harapan.
Wijaya, A. W. (1986). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bina Aksara.

Winkel, W.S. (1991). Psilwlogi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

1 68 145

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Pasangan Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap smear di Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara

4 62 108

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Pasangan Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap smear di Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara

0 56 108

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dengan Upaya Mengurangi Premenstrual Syndrome di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe Tahun 2013

1 92 159

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

10 80 82

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dalam Menentukan Masa Subur di Kelurahan Sari Rejo Medan Tahun 2010.

5 65 53

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN PEMAKAIAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Metode Kontrasepsi Dengan Pemakaian Kontrasepsi Di Puskesmas Kartasura Sukoharjo.

0 3 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Metode Kontrasepsi Dengan Pemakaian Kontrasepsi Di Puskesmas Kartasura Sukoharjo.

1 3 17

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PASANGAN USIA SUBUR ( PUS ) TIDAK MEMILIH METODE KONTRASEPSI INTRA Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Pasangan Usia Subur ( Pus ) Tidak Memilih Metode Kontrasepsi Intra Uterine Device ( Iud ) Di Desa Pucangan

0 3 16

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PASANGAN USIA SUBUR ( PUS ) TIDAK MEMILIH METODE KONTRASEPSI INTRA UTERINE Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Pasangan Usia Subur ( Pus ) Tidak Memilih Metode Kontrasepsi Intra Uterine Device ( Iud ) Di Desa

0 0 15