PENDAHULUAN Penerapam Metode Problem Posing Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Hasil Belajar Siswa di SMP Al Islam I Surakarta Kelas VIII (PTK Kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011).

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif
dalam semua aspek kehidupan manusia termasuk juga aspek pendidikan.
Aspek ini memungkinkan kita untuk memperoleh banyak informasi dengan
cepat dan mudah dari berbagai tempat di dunia. Untuk itu diperlukan suatu
kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.
Perkembangan teknologi informasi tersebut menuntut sumber daya
yang handal dan mampu berkompetisi secara global, sehingga perlu adanya
ketrampilan tinggi yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis logis, kreatif
dan kemauan bekerjasama yang efektif. Cara berpikir ini dapat dikembangkan
melalui pendidikan matematika. Hal ini dikarenakan matematika memiliki
struktur dengan keterkaitan yang kuat dan jelas satu dengan lainnya serta pola
pikir yang bersifat deduktif dan konsisten.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa

depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Panduan
KTSP, 2006).

1

2

Pada pembelajaran matematika seringkali siswa merasa kesulitan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru, kurang motivasi untuk
mengikuti pelajaran bahkan menjadikan matematika sebagai mata pelajaran
yang paling menakutkan bagi mereka padahal belajar matematika sebenarnya
suatu hal yang menyenangkan dan mengasyikkan. Namun hal itu ada kalanya
akan berbalik menjadi suatu yang tidak menyenangkan, menjemukan bahkan
membosankan bila ternyata yang menjadi tujuan belajar matematika tidak
dapat tercapai. Apalagi jika telah terjadi fobia atau ketakutan-ketakutan
terhadap mata pelajaran matematika. Fobia terhadap matematika yang tidak
terbendung ditakutkan akan mengakibatkan menurunnya prestasi hasil belajar
matematika. Untuk itulah perlu adanya penanganan antara lain dengan
peningkatan motivasi dan prestasi hasil belajar matematika.
Sebelum peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas, peneliti

mengadakan observasi terlebih dahulu di kelas VIIA

SMP Al-Islam 1

Surakarta. Berdasarkan hasil observasi dan dialog awal dengan guru diperoleh
beberapa keterangan atau gambaran bahwa dari sejumlah 38 siswa, yang
mempunyai kemauan bertanya tentang materi kepada guru sebanyak 9 siswa
(23,6%), siswa yang mau mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 5 siswa
(13,1%), siswa yang mendengarkan penjelasan guru sebanyak 7 siswa
(18,4%), dan siswa yang mandiri dalam mengerjakan soal latihan sebanyak 10
siswa (26,3%). Data tersebut menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam
pembelajaran matematika masih rendah. Rendahnya motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran matematika menyebabkan rendahnya prestasi belajar

3

matematika. Rendahnya prestasi belajar matematika terlihat dari test latihan
mandiri yang diberikan pada saat observasi awal belum mencapai ketuntasan
minimal. Siswa yang memperoleh nilai lebih besar sama dengan 60 hanya 18
siswa (47,36%).

Untuk mengatasi masalah tersebut, guru hendaknya memilih metode
pembelajaran yang dapat merangsang minat atau perhatian sehingga merasa
tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Materi yang diajarkan pun
harus berkaitan atau relevan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh
siswa agar siswa mudah untuk memahami dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
Evaluasi juga sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana siswa
memahami dan menguasai materi yang disampaikan. Guru hendaknya
mengajak siswa untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang dipelajari.
Kemudian guru juga memberikan penghargaan kepada hasil yang telah dicapai
oleh siswa sehingga siswa dapat merasa puas atas apa yang telah
dilakukannya. Selain itu, guru hendaknya selalu memberikan motivasi untuk
menanamkan rasa percaya diri dalam diri siswa. Kepercayaan diri yang tinggi
dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang percaya
bahwa dirinya bisa akan lebih mudah memahami dan menguasai materi.
Peningkatan motivasi belajar ini sangat diperlukan mengingat bahwa
prestasi hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar
bertambah, seperti yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (2006: 64-65),
apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun kurang penting, yang


4

berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya.
Ini berarti, apa pun tindakan yang dilakukan seseorang selalu ada motif
tertentu sebagai dorongan ia melakukan tindakannya itu. Jadi, setiap kegiatan
yang dilakukan individu selalu ada motivasinya. Bahkan menurut Slameto
(2003: 136) seringkali anak didik tergolong cerdas tampak bodoh karena
tidak memiliki motivasi untuk mencapai prestasi sebaik mungkin.
Keberhasilan belajar peserta didik tidak terlepas dari motivasi belajar
terhadap pelajaran. Tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa motivasi
siswa untuk belajar matematika belum memuaskan. Hal ini disebabkan antara
lain guru dalam penyampaian materi dilakukan secara verbal sehinggga
membosankan bagi siswa. Oleh karena itu, di dalam pembelajaran khususnya
matematika diperlukan sesuatu yang dapat meningkatkan motivasi anak
dalam

belajar.

Misalnya,


pembelajaran

supaya

menarik,

dapat

mengembangkan bakat dan minat siswa, suasana kelas yang menyenangkan.
Banyaknya aktifitas yang dilakukan dapat menimbulkan motivasi siswa
dalam belajar sehingga hasil belajar akan meningkat, maka diberikan metode
problem posing untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal soal matematika. Problem posing mempunyai beberapa arti, problem
posing adalah perumusan masalah yang berkaitan dengan syarat-syarat soal
yang telah dipecahkan atau alternatif soal yang masih relevan (I Gusti Putu
Suharta, 2000: 93). Pada prinsipnya, model pembelajaran problem posing
adalah model pembelajaran yang mewajibkan para siswa untuk mengajukan
soal sendiri melalui belajar (berlatih soal) secara mandiri (Amin Suyitno,

5


2004). Problem posing adalah perumusan soal sederhana atau perumusan
ulang masalah yang ada dengan perubahan agar lebih sederhana dan dapat
dikuasai. Dengan metode problem posing siswa lebih termotivasi dalam
pembelajaran serta dapat meningkatkan prestasi hasil belajar. Penerapan
model pembelajaran ini akan mempengaruhi cara belajar siswa yang semula
cenderung pasif ke arah yang lebih aktif.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian dengan menggunakan metode problem posing di SMP Al-Islam 1
Surakarta kelas VII A. Dengan metode tersebut, diharapkan motivasi dan
prestasi hasil belajar matematika siswa akan meningkat.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah dan uraian di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan-permasalahan pokok sebagai berikut:
1.

Apakah ada peningkatan motivasi setelah diterapkan metode problem
posing.

2.


Apakah ada peningkatan prestasi hasil belajar setelah diterapkan metode
problem posing.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1.

Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah dilakukan
pembelajaran melalui metode problem posing.

2.

Mengetahui peningkatan prestasi hasil belajar siswa setelah dilakukan
pembelajaran melalui metode problem posing.

6

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis

Secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia
pendidikan dalam pengajaran matematika, utamanya sebagai upaya
peningkatan motivasi dan prestasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika dengan metode problem posing. Secara khusus hasil
penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pijakan untuk mengembangkan
penelitian-penelitian yang sejenis, serta dapat memberikan kontribusi
terhadap perkembangan pembelajaran matematika.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Secara praktis dari penelitian ini diharapkan siswa dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi hasil belajar dengan pembelajaran
yang menggunakan metode problem posing.
b. Bagi guru
Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
masukan yang dapat digunakan sebagai pijakan bagi guru untuk
mengajarkan matematika.

Dokumen yang terkait

Implementasi Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Peta Konsep pada Sub Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2008/2009

1 7 18

Pengaruh Pelaksanaan Metode Drill Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Vii Smp Islam Al-Ikhlas Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2011-2012

0 4 104

Penerapan Metode Information Search dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran Fiqih di SMP Islam Al – Hikmah Pondok Cabe

0 10 151

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Pengaruh Minat Belajar, Cara Belajar, dan Kreativitas Guru dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu Fitrah Insani Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013/2014

13 32 136

Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Mataram Tahun Pelajaran 20152016 Sofiana Rahmiatun Hatmawati1 , Joni Rokhmat2 , Kosim2

0 0 8

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Tanjung Menggunakan Pendekatan Eksperimen

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 1 46