IDENTIFIKASI GEJALA – GEJALA DOMINAN DEPRESI NARAPIDANA DAN TAHANAN Identifikasi Gejala – Gejala Dominan Depresi Narapidana Dan Tahanan.

i

IDENTIFIKASI GEJALA – GEJALA DOMINAN DEPRESI
NARAPIDANA DAN TAHANAN

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1) Psikologi

Diajukan Oleh :
ARIEF WIBOWO
F. 100 040 064

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
i

ii


IDENTIFIKASI GEJALA – GEJALA DOMINAN DEPRESI
NARAPIDANA DAN TAHANAN
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1) Psikologi

Diajukan Oleh:
ARIEF WIBO WO
F 100 040 064

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ii

iii

iii

iv


iv

v

SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama

: Arief Wibowo

NIM

: F 100 040 064

Fakultas

: Psikologi


Jurusan

: Psikologi

Judul

: Identifikasi Gejala – Gejala Dominan Depresi Narapidana dan
Tahanan

Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri dan bukan
merupakan karya ilmiah dari jasa pembuatan karya ilmiah. Apabila saya mengutip
dari karya orang lain, maka saya mencantumkan sumbernya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Saya bersedia menerima sanksi apabila melakukan
plagiat dalam menyusun karya ilmiah ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan segala kesungguhan.
Surakarta, 5 Agustus 2013
Yang Menyatakan,

Arief Wibowo

NIM. F 100 040 064
v

vi

IDENTIFIKASI GEJALA – GEJALA DOMINAN DEPRESI
NARAPIDANA DAN TAHANAN
Arief Wibowo
Nanik Prihartanti
Eny Purwandari
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Bowothea@gmail.com
Abstraksi
Narapidana dan tahanan dalam menjalani masa tahanannya akan
mengalami kehilangan kemerdekaan, perubahan hidup yang penuh dengan
tekanan dan rasa kehilangan yang dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya
depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Gejala depresi apa yang
dominan dialami narapidana dan tahanan di lembaga pemasyarakatan 2) Gejala
depresi apa yang dominan berdasarkan masa tahanan, dalam penelitian ini peneliti
membagi masa tahan menjadi 4 kategori (Tahanan, 1 s/d < 5 tahun, > 5 tahun,

menjelang bebas) 3) Gejala depresi apa yang dominan pada pria dan wanita.
Subjek adalah narapidana dan tahanan penghuni Lembaga Pemasyarakatan kelas
2A Sragen berjumlah 27 orang. Metode pengumpulan data menggunakan Beck
Depression Inventory (BDI) dan menulis pengalaman emosional. Metode analisis
data menggunakan analis deskriptif kualitatif dan analisis crosstab. Berdasarkan
hasil analisis data dari 27 subjek, gejala depresi yang dominan muncul yaitu
gejala afektif dengan nilai mean (1.6204). narapidana dan tahanan LP Kelas IIA
Sragen umumnya menunjukkan gejala depresi berat. Secara frekuensi dan
prosentase, 19 subjek (70,4%) mengalami depresi berat, 2 subjek (7,4%)
mengalami depresi sedang, dan 6 subjek (22,2%). Ditinjau dari masa tahanan
diketahui semua masa tahanan mengalami dominansi pada gejala afektif dan
tahanan menunjukan gejala afeksi tertinggi dengan nilai mean = 1.7550. Ditinjau
dari jenis kelamin diketahui baik pria maupun wanita mengalami gejala dominansi
pada gejala afektif.
Kata kunci:Depresi, gejala, narapidana, tahanan.

vi

1


motorik

PENDAHULUAN
Narapidana

dan

atau

terjadinya

agitas

tahanan

motorik, kelelahan dan kehilangan

merupakan populasi yang rentan

energi, perasaan tidak berharga atau


terhadap timbulnya kejadian depresi.

perasaan bersalah yang berlebihan,

Seorang narapidana dan tahanan

berkurangnya

dalam menjalani masa tahanannya

berfikir

akan

kemampuan

konsentrasi

dalam


mengambil

keputusan,

serta

mengalami

kemerdekaan

kehilangan

yang

dapat

kemampuan

rasional,


untuk

berkurangnya

menyebabkan timbulnya penurunan

munculnya pemikiran untuk mati

martabat serta harga diri sehingga

atau bunuh diri (Neale dkk, 1996).

memicu timbulnya kondisi stres.

Beck (dalam Hersen, dkk., 1983)

Selain itu, dalam kehidupan seorang

berpendapat bahwa gangguan depresi


narapidana dan tahanan di lembaga

merupakan akibat dari cara berpikir

pemasyarakatan

seseorang terhadap dirinya sendiri.

akan

mengalami

pola perubahan hidup yang penuh

Narapidana adalah seseorang

dengan tekanan dan rasa kehilangan

yang dipidana berdasarkan putusan


yang

pengadilan yang telah memperoleh

dapat

meningkatkan

kecenderungan terjadinya depresi.
Depresi

adalah

kekuatan hukum tetap dan menjalani

suatu

pidana

hilang

kemerdekaan

di

gangguan mood dengan karakteristik

LAPAS (UU no. 12/1995 tentang

utamanya adalah adanya perasaan

Pemasyarakatan). Pada kenyataannya

tertekan, rasa sedih atau kosong,

tidak hanya narapidana saja yang

hilangnya minat atau aktivitas yang

menghuni LAPAS tetapi juga ada

menyenangkan,

tahanan. Berbeda dengan narapidana,

perubahan

yang

besar dalam selera makan, baik

tahanan

belum

memiliki

selera makan yang bertambah atau

hukum

yang

tetap.

berkurang,

merupakan

insomnia

atau

hipersomnia, berkurangnya aktivitas

titipan

dari

status
Tahanan
pihak

kepolisian dan kejaksaan yang masih
1

2

menunggu proses peradilan untuk

mengalami depresi berat.

mendapatkan ketetapan hukum yang

Lembaga

pasti.

Permasyarakatan

atau sering disebut juga LP atau
Berkaitan

dengan

depresi

LAPAS, merupakan tempat untuk

yang dialami narapidana di lembaga

melaksanakan pembinaan narapidana

pemasyarakatan,

Sri

dan anak didik permasyarakatan di

Eny Purwandari

Indonesia yang unit pelaksanaan

Wisnu

Hertinjung dan

(2007) memberikan bukti empiris

teknisnya

yang menunjukan 74 tahanan dan

Jendral

narapidana yang berada di Lapas IIA

Departemen Hukum dan Hak Asasi

Sragen

yang

Manusia (UU no. 12/1995 tentang

mengalami kecenderungan depresi

Pemasyarakatan). Dimana di dalam

berat, 23% depresi sedang, dan 5%

LP tersebut terdapat kondisi yang

depresi ringan. Apabila dibedakan

penuh keterbatasan karena mereka

berdasarkan

yakni

dihilangkan kebebasan bergeraknya

narapidana yang menjelang bebas (7

berdasarkan putusan dari petugas

orang) cenderung mengalami depresi

yang berwenang (polisi, jaksa, dan

berat, yang menjalani pidana lebih

hakim).

terdapat

72%

kategori,

dari 5 tahun dan sudah menjalani

di

bawah

Direktorat

Permasyarakatan,

Seorang

narapidana

dan

pidana lebih dari 1 tahun (15 orang)

tahanan yang berada di Lembaga

cenderung mengalami depresi berat,

Pemasyarakatan berdasarkan uraian

putusan baru dengan pidana lebih

di atas tampak bahwa memiliki

dari 1 tahun (18 orang) cenderung

kecenderungan

mengalami depresi berat, putusan

yang ditunjukan dengan gejala –

baru dengan pidana kurang dari 1

gejala depresi. Berkaitan dengan

tahun

depresi,

(10

mengalami
tahanan

(24

orang)
depresi
orang)

cenderung
berat,

dan

Depression

cenderung

gangguan

Beck

dalam

Inventory

depresi

Beck
(1985)

menggambarkan 21 sikap dan gejala
2

3

depresi yang dapat dikategorikan

subjek

menjadi empat gejala, yaitu: gejala

menggunakan purposive sampling

yang memiliki manifestasi terhadap

yaitu pemilihan subjek berdasarkan

afektif, kognitif, motivasional, serta

karakteristik: a) Narapidana atau

fisik dan vegetatif.

tahanan; b) Narapidana dengan masa

Tujuan
peneliti

dalam

penelitian

ini,

yang ingin dikaji

tahanan 1-5 tahun, diatas 5 tahun,

adalah

untuk

dan menjelang bebas; c) Mampu

gejala

membaca

mengidentifikasi

gejala –

dan

menulis.

Karena

dominan depresi narapidana dan

jumlah populasi yang besar (228

tahanan

orang) dan atas pertimbangan pihak

di

Lembaga

Pemasyarakatan.

Lembaga Pemasyarakatan, peneliti
memilih subjek sebanyak 12% (27
subjek). Jumlah tersebut dianggap

METODE PENELITIAN
Jenis
merupakan

penelitian
penelitian

ini

sudah

kualitatif

dapat

mewakili

populasi.

Sesuai pendapat Arikunto (1998)

deskriptif. Metode penelitian yang

yang

dilakukan adalah studi deskriptif.

populasi kurang dari 100 lebih baik

Metode studi deskriptif adalah suatu

diambil semua sehingga penelitian

metode penelitian yang dilakukan

merupakan

dengan tujuan utama untuk membuat

namun jika jumlah subjek besar

gambaran
suatu

dan

bahwa

penelitian

“jika

populasi,

deskripsi

tentang

dapat diambil antara 10% - 15% atau

secara

objektif

lebih”.

keadaan

(Notoatmojo, 2002)

Pengumpulan

Subjek penelitian ini adalah
narapidana

mengatakan

di

data

pada

penelitian ini menggunakan alat ukur

Lembaga

Skala

BDI

(Beck

Depression

Pemasyarakatan Klas II A Sragen

Inventory). Skala BDI digunakan

serta tahanan titipan yang menunggu

untuk

putusan

berdasarkan gejala-gejala dan sebab

pengadilan.

Pemilihan
3

mengukur

intensitas

4

yang umum ditemukan pada pasien-

sebelum

pasien depresi, hal ini terdiri dari 21

Pemasyarakatan atau setelah berada

kelompok

di Lembaga Pemasyarakatan).

item

yang

menggambarkan 21 kategori sikap

berada

Kasus

di

Lembaga

kejahatan

atau

dan gejala depresi, yaitu: (1) sedih,

kriminalitas yang dilakukan oleh

(2) pesimis, (3) merasa gagal, (4)

para

merasa

bermacam-macam,

tidak

puas,

(5)

merasa

narapidana

bersalah, (6) merasa dihukum, (7)

penipuan,

perasaan benci pada diri sendiri, (8)

korupsi,

menyalahkan

(9)

membuang

(10)

perjudian,

diri

kecenderungan

sendiri,

bunuh

diri,

dan

tahanan

diantaranya

penggelapan,
pencurian,
bayi,

aborsi,

psikotropika,
penganiayaan,

pencabulan,

menangis, (11) mudah tersinggung,

pembunuhan.

(12) menarik diri dari hubungan

gambaran subjek penelitian sebagai

sosial, (13) tidak mampu mengambil

berikut :

keputusan, (14) merasa dirinya tidak

Frekuensi dan prosentase subjek

mampu melaksanakan aktivitas, (16)

berdasarkan jenis kelamin

gangguan tidur, (17) merasa lelah,

Jenis Kelamin

(18) kehilangan selera makan, (19)
berat

preokupasi

somatic,

kehilangan

libido

Lestari,

2003).

badan,

(20)

dan

(21)

seks

Pria
Wanita
Total

(dalam

22
5
27

Prosentase
(%)
81,49%
18,51%
100%

Berdasarkan tabel 1 diketahui
jumlah subjek pria sebanyak 22

tahanan dan narapidana juga diminta

orang (81,49%) dan wanita sebanyak

mengisi

5

terbuka

itu

Frekuensi

para

angket

Selain

umum

Tabel 1

menarik secara fisik, (15) tidak

penurunan

Secara

serta

dimana

orang

(18,51%).

Mayoritas

subjek diminta untuk menulis cerita

penghuni tahanan adalah pria, hal ini

mengenai pengalaman yang paling

merupakan hal yang biasa terjadi

berkesan

berbagai Lembaga Pemasyarakatan

di kehidupannya (baik
4

5

karena pria merupakan mayoritas

ada salah seorang subjek perempuan

pelaku kejahatan atau kriminalitas.

yang kurang mampu membaca atau
menangkap

dengan

jelas

tulisan

skala, sehingga peneliti memberikan

Tabel 2

bantuan

Frekuensi dan prosentase subjek

dengan

berdasarkan masa tahanan

pernyataan

Masa tahanan

dianggap kurang jelas. Secara umum

Frekuensi



membacakan

pernyataan

yang

Tahanan
(menunggu putusan)

4

Prosentase
(%)
14,81%

1 s/d < 5 tahun

11

40,74%

lancar, para subjek bersikap santai,

> 5 tahun

6

22,2%

dan tidak canggung ketika mengisi

Menjelang bebas

6

22,2%

skala,

Jumlah

27

100%

mengobrol dan tersenyum. Pengisian

proses

pengisian

beberapa

skala dilaksanakan
Berdasarkan tabel 2 diketahui

skala

subjek

berjalan

saling

kurang lebih

selama 1 jam.

dari 27 subjek, sebanyak 4 orang

Tahap

kedua pembagian

(14,81%) merupakan tahanan yang

skala pada pukul 09.30 diberikan

sedang

putusan

kepada 22 subjek pria. Subjek pria

(40,74%)

rata-rata berusia antara 20 sampai 40

menjalani hukuman 1 sampai dengan

tahun, namun ada beberapa subjek

5 tahun, terdapat pula 6 orang

yang berusia kurang lebih 50 tahun

(22,2%) menjalani hukuman di atas

keatas.

lima tahun dan menjelang bebas.

memakai kemeja dan kaos tahanan

menunggu

pengadilan,

11

orang

Sebagian

dari

subjek

Tahap pertama pembagian

akan tetapi warnanya tetap sama

skala dilaksanakan pada pukul 08.00

(biru), celana yang dipakai rata-rata

WIB kepada 5 subjek perempuan.

jeans. Pengisian skala dilakukan di

Pembagian skala dilakukan oleh

salah satu ruangan yang cukup luas,

peneliti dengan didampingi oleh

setelah mendapat instruksi dari sipir,

petugas sipir.

para

Pada saat pengisian
5

narapidana

dan

tahanan

6

menempatkan diri masing-masing

0-3 dengan perincian pernyataan a =

dalam posisi berjajar.

0, b = 1, c = 2, dan d = 3. Nilai total

Kemudian

peneliti memberi penjelasan singkat

dihitung

tata cara pengisian, maksud, dan

seluruh nilai, sehingga nilai total

tujuan penelitian. Sikap dan perilaku

bergerak dari 0-63.

para tahanan terlihat santai, beberapa

dengan

Teknik

menjumlahkan

analisis

deskriptif

diantaranya mengisi skala sembari

yang digunakan yaitu, crosstab dan

bercanda

di

distribusi mean. Tahap atau proses

yang

penentuan mean atau nilai rata-rata

menggunakan punggung temannya

dengan cara mencari jumlah total

untuk alas menulis. Sebagian subjek

masing-masing

bertanya kepada peneliti kalau ada

membagi nilai total tersebut dengan

beberapa pernyataan

jumlah

dengan

sebelahnya.

teman

Adapula

skala

yang

butir

kurang dipahami, dan peneliti pun

Selanjutnya

memberi penjelasan sampai subjek

masing

memahami pernyataan dalam skala

dibandingkan

BDI tersebut.

ditentukan

Tahap

selanjutnya

setelah

sekaligus

gejala,

atau
nilai

gejala

nilai

kemudian

item

gejala.

mean

masing-

depresi

tersebut

sehingga

dapat

mean

menunjukkan

tertinggi
gejala

pengisian skala yaitu melakukan

depresi yang paling dominan pada

skoring dan tabulasi data. Butir-butir

subjek penelitian. Jika ada subjek

yang terdapat dalam skala BDI

yang memiliki nilai mean yang sama,

menggambarkan manifestasi depresi

maka subjek tersebut tidak memiliki

yang spesifik dan terdiri dari 4 – 6

kecenderungan gejala yang dominan,

pernyataan

atau dalam penelitian ini disebut

kelompok
untuk

pada
item.

memilih

masing-masing
Subjek

diminta

pernyataan

paling sesuai dengan

dengan undifferent. Rumus mean

yang

sebagai berikut:

apa yang

dirasakan subjek. Nilai bergerak dari
6

7

Tabel 3
Crosstab Jenis Kelamin dengan
Tingkat Depresi

Keterangan
Jenis
kelamin

Frekuensi/
persentase
%
Pria
Frekuensi
Persentase
%
Wanita
Frekuensi
Persentase
%
Jumlah

= nilai mean
χ1.. χn

= jumlah butir

n

= jumlah total butir / subjek

(Santoso 2004)

Tingkat Depresi
Total

Ringan

Sedang

Berat

5
18,5%

1
3,7%

16
59,3%

22

1
3,7%

1
3,7%

3
11,1%

5

6

2

19

27

Karakteristik subjek dengan
tingkat

depresi

menunjukkan

fenomena

tingkat

gejala depresi

Dari 22 subjek pria, terdapat
5 subjek (18,5%) yang mengalami

berdasarkan jenis kelamin dan masa

depresi ringan, 1 subjek (3,7%)

tahanan. Hal ini diketahui melalui

mengalami depresi sedang, dan 16

analisis Crosstab (tabulasi silang).
Santoso

(2004)

subjek (59,3%) mengalami depresi

mengemukakan

berat. Sedangkan dari 5 subjek

metode Crosstab atau tabulasi silang

wanita, terdapat 1 subjek (3,7%)

digunakan untuk melihat hubungan

yang mengalami depresi ringan, 1

antara dua variabel dalam satu tabel.

subjek (3,7%) mengalami depresi
sedang,

HASIL DAN PEMBAHASAN

dan

3

subjek

(11,1%)

mengalami depresi berat.

Adapun hasil tabulasi silang antara

Hasil deskripsi berdasarkan

karakteristik subjek dengan tingkat

jenis

depresi secara umum dapat dilihat

kelamin

menunjukkan

mayoritas subjek pria mengalami

pada tabel berikut :

depresi berat, begitu pula wanita juga
paling banyak mengalami depresi
berat. Hasil ini menunjukkan pria
dan wanita sama-sama berpotensi
mengalami
7

depresi

berat

dan

8

dipengaruhi juga oleh faktor-faktor

depresi berat.

Dari

6 subjek

lain.

menjelang bebas, terdapat 1 subjek
(3,7%) mengalami depresi ringan

Tabel 4
Crosstab Masa Tahanan dengan

dan 5 subjek

Tingkat Depresi

depresi berat.

(18,5%) mengalami

Hasil deskripsi menunjukkan
Masa
Tahanan
Tahanan

Frekuensi /
persentase%
Frekuensi
Persentase %
Frekuensi
persentase%
Frekuensi

>1 Tahun
5 Tahun

M enjelang
Bebas

Tingkat Depresi
Ringan
Sedang
Berat
1
3
3,7%
11,1%
3
1
7
11,1%
3,7%
25,9%
1
1
4

Persentase %

3,7%

Frekuensi
Persentase%

1
3,7%

Jumlah

3,7%

6

14,8%

2

mayoritas subjek

Total

dengan masa

4

tahanan antara 1 sampai 5 tahun

11

cenderung mengalami depresi berat.

6

Hasil di atas juga menunjukkan,

5
18,5%

6

19

27

narapidana baik antara satu sampai
lima tahun, di atas lima tahun,

dapat

hingga narapidana yang menjelang

diinterpretasikan bahwa dari 4 subjek

bebas memiliki tingkat kemungkinan

tahanan, terdapat

yang sama untuk mengalami depresi.

Dari

tabel

4

1 subjek (3,7%)

Gejala–gejala

mengalami depresi ringan dan 3
subjek (11,1%) mengalami depresi

depresi

berat. Dari 11 subjek, masa tahanan

aspek afektif, kognitif, motivasional,

antara 1 sampai 5 tahun, terdapat 3

serta fisik dan vegetatif. Adapun

subjek (11,1%) mengalami depresi

hasil analisis data dan interpretasi

ringan, 1 subjek (3,7%) mengalami

dapat dilihat pada tabel-tabel berikut

depresi sedang, dan 7 subjek (25,9%)

ini:

mengalami depresi berat. Dari
subjek

6

masa tahanan lebih dari 5

tahun, terdapat

1 subjek (3,7%)

mengalami depresi ringan, 1 subjek
(3,7%) mengalami depresi sedang,
dan 4 subjek

(14,8%) mengalami
8

yang

diungkap

dominan
meliputi

9

Tabel 5

selanjutnya motivasional sebanyak 3

Mean Gejala Depresi

subjek (11,1%), kognitif 2 subjek
(7,4%),

Mean Aspek
No
Subjek

Afekti f

Motivasional

1

1.50

0.2

Kognitif

Fisik dan
Vegetati f

Dominan

1.33

0

Afektif

2

2.00

1.0

1.83

2.17

Fisik_Vegetatif

3

2.00

0.6

1.83

1.83

Afektif

4

1.50

1.4

1.00

1.50

Undifferent

5

1.50

1.6

1.50

1.33

Motivasional

6

1.75

0.4

1.50

1.33

Afektif

7

2.25

2.0

2.67

2.50

Kognitif

8

1.75

1.8

1.83

0.50

Kognitif

9

2.50

1.2

2.50

1.33

Undifferent

10

1.00

0.8

1.33

1.33

Undifferent

11

1.75

0.2

0.67

1.00

Afektif

12

1.25

0.2

0.83

0.50

Afektif

13

1.00

0.4

0.83

0.00

Afektif

14

1.25

1.2

1.33

2.33

Fisik_Vegetatif

15

1.25

0.6

1.33

1.33

Undifferent

16

2.50

1.8

1.17

1.33

Afektif

17

1.75

0.6

1.00

1.67

Afektif

18

0.25

0.8

0.67

0.17

Motivasional

19

2.25

2.4

1.17

0.83

Motivasional

20

1.25

0.0

0.83

0.50

Afektif

21

1.75

0.6

1.00

1.50

Afektif

22

2.25

1.4

1.17

1.00

Afektif

23

1.25

1.4

1.50

1.67

Fisik_Vegetatif

24

1.25

0.8

0.83

1.50

Fisik_Vegetatif

25

1.50

0.8

1.50

1.00

Undifferent

26

2.25

1.2

2.00

0.83

Afektif

27
Total
mean

1.25

0.0

0.67

1.00

Afektif

1.620

0.940

1.327

1.185

Afektif

sebanyak

undifferent

5

subjek (18,5%).
Adapun
analisis

gejala

berdasarkan

hasil

diketahui

gejala

afektif memiliki nilai mean yang
lebih

tinggi dibandingkan

gejala

depresi lainnya. Hasil ini dapat
diartikan gejala depresi yang muncul
dominan

pada

subjek

penelitian

adalah gejala afektif. Berikut adalah
tabel frekuensi dan persentase untuk
masing-masing gejala dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 6
Frekuensi dan Prosentase Gejala
Depresi

Berdasarkan tabel 5 di atas
diketahui hasil analisis data dari 27

Gejala Depresi

Frekuensi

Persentase

Afektif
Motivasional
Kognitif
Fisik dan vegetatif
Undifferent
Jumlah

13
3
2
4
5
27

48,1%
11,1%
7,4%
14,8%
18,5%
100%

Berdasarkan

hasil

analisis

subjek, gejala depresi yang dominan

data dari 27 subjek (lihat tabel 6),

muncul yaitu gejala afektif sebanyak

gejala depresi yang dominan muncul

13 subjek (48,1%), kemudian fisik

yaitu gejala afektif sebanyak 13

dan vegetatif

subjek (48,1%), kemudian gejala

4 subjek (14,8),
9

10

motivasional

sebanyak

3 subjek

(11,1%), selanjutnya kognitif

Tabel 8

2

Crosstab Masa Tahanan dengan

subjek (7,4%), fisik dan vegetatif 4
subjek

(14,8),

serta

Gejala Dominan Depresi
Gejala Depresi

undifferent

Masa
Tahan
an

sebanyak 5 subjek (18,5%).

Tahanan

Tabel 7
Crosstab Jenis Kelamin dengan

>1 Tahun
5 Tahun

Undiff
e rent

2

0

0

1

1

4

% within Masa
Tahanan

50.0%

.0%

.0%

25.0%

25.0%

100.0%

% within Gejala
Depresi (BDI)

15.4%

.0%

.0%

25.0%

20.0%

14.8%

7.4%

.0%

.0%

3.7%

3.7%

14.8%

6

1

2

0

2

11

% within Masa
Tahanan

54.5%

9.1%

18.2%

.0%

18.2%

100.0%

% within Gejala
Depresi (BDI)

46.2%

33.3%

100.0%

.0%

40.0%

40.7%

% of Total

22.2%

3.7%

7.4%

.0%

7.4%

40.7%

3

1

0

2

0

6

50.0%

16.7%

.0%

33.3%

.0%

100.0%

Count

Count

1
3,7%

5

4

5

27

% within Gejala
Depresi (BDI)

23.1%

33.3%

.0%

50.0%

.0%

22.2%

% of Total

11.1%

3.7%

.0%

7.4%

.0%

22.2%

2

1

0

1

2

6

% within Masa
Tahanan

33.3%

16.7%

.0%

16.7%

33.3%

100.0%

% within Gejala
Depresi (BDI)

15.4%

33.3%

.0%

25.0%

40.0%

22.2%

7.4%

3.7%

.0%

3.7%

7.4%

22.2%

13

3

2

4

5

27

% within Masa
Tahanan

48.1%

11.1%

7.4%

14.8%

18.5%

100.0%

% within Gejala
Depresi (BDI)

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

48.1%

11.1%

7.4%

14.8%

18.5%

100.0%

2

Menjelang
Bebas

bahwa

Count

% of Total
Total

mayoritas mengalami gejala depresi
afektif yaitu sebanyak 11 subjek

Count

% of Total

(40,7%). Dari 5 subjek wanita,
mayoritas subjek mengalami gejala

Tabel

depresi afektif dan fisik vegetatif

di

atas

dapat

diinterpretasi sebagai berikut:

subjek (7,4%)

a. Dari 4 subjek tahanan yang

subjek.

menunggu

putusan

pengadilan,

Hasil deskripsi berdasarkan

mayoritas subjek mengalami gejala

jenis kelamin pria menunjukkan

depresi afektif yaitu sebanyak 2

mayoritas subjek mengalami gejala

subjek (7,4%).

depresi

afektif

Total

2
7,4%

diinterpretasikan

yaitu sebanyak 2

Count

Fisik
dan
Veget
atif

Kognitif

% within Masa
Tahanan

Dari 22 subjek pria pada tabel
7 dapat

Moti
vasio
nal

Afekt
if

% of Total

Gejala Dominan Depresi
Jenis
kelamin

Frekuensi /
persentase

dan

wanita

b. Dari 11 subjek yang masa

menunjukan mayoritas pada gejala

tahanan antara 1 sampai 5 tahun,

depresi afektif dan fisik vegetatif.

mayoritas mengalami gejala depresi
10

11

afektif yaitu sebanyak 6 subjek

c. Dari 6 subjek yang masa

(22,2%).

tahanan lebih dari 5 tahun, mayoritas

c. Dari 6 subjek yang masa

subjek mengalami gejala depresi

tahanan lebih dari 5 tahun, mayoritas

afektif yaitu sebanyak 3

subjek mengalami gejala depresi

(50%).

afektif yaitu sebanyak 3

subjek

d. Dari 6 subjek menjelang

(11,1%).

bebas, mayoritas mengalami gejala

d. Dari 6 subjek menjelang

depresi afektif yaitu sebanyak 2

bebas, mayoritas mengalami gejala

subjek (33%)

depresi afektif yaitu sebanyak 2
subjek

subjek

(7,4%)

dapat

yang berstatus tahanan dan subjek

ditentukan (undifferent) sebanyak 2

yang berstatus narapidana, keduanya

subjek (7,4%).

mengalami gejala depresi afektif

Hasil
dan

dan

tidak

Dilihat dari prosentase subjek

perbedaan

prosentase

frekuensi

antara

yang dominan. Selain itu terdapat

tahanan

keunikan

persamaan

jumlah

dengan narapidana seperti pada tabel

prosentase tahanan dan narapidana

11, penulis uraikan sebagai berikut :

menjelang bebas pada gejala afektif

a. Dari 4 subjek tahanan yang
menunggu

putusan

serta gejala fisik dan vegetatif. Hal

pengadilan,

ini

menunjukan

bahwa

seorang

mayoritas subjek mengalami gejala

tahanan

mengalami

depresi afektif yaitu sebanyak 2

harapan

terhadap

subjek (50%).

dikarenakan masuk dalam penjara

b. Dari 11 subjek dengan

dan

membutuhkan

kehilangan
masa

depan

waktu

penyesuaian

untuk

masa tahanan antara 1 sampai 5

melakukan

terhadap

tahun, mayoritas mengalami gejala

pola pemenuhan kebutuhan fisik dan

depresi afektif yaitu sebanyak 6

fisiologis di dalam penjara. Pada

subjek (54,5%).

narapidana menjelang bebas, mereka
membutuhkan arahan dan bimbingan
11

12

sebagai bekal untuk dapat diterima di
lingkungan

masyarakat

Tabel 10

dan

Perbandingan Nilai Mean Gejala

mendapatkan masa depan yang lebih

Depresi Afektif

baik.

Berdasarkan Tingkat depresi
Tabel 9

Tingkat depresi
Ringan
Sedang
Berat

Skor Mean Gejala Depresi
Gejala
Depresi
Afektif
Motivas ional
Kognitif
Fisik dan
Vegetatif

Mean
1,6204
0,9407
1,3272
1,1852

Skor
Minimum
0,25
0,00
0,67
0,00

Maximun
2,50
2,40
2,67
2,50

Nilai mean
1,0833
1,5000
1,8026

Tabel 10 menunjukkan nilai
mean tertinggi yaitu pada tingkat

Berdasarkan analisis statistik

kategori depresi berat sebesar 1,8026

deskripsi seperti pada tabel 9 di atas

dan mean terendah 1,0833 pada

diketahui nilai mean tertinggi adalah

tingkat depresi ringan. Kondisi ini

1,6204

sesuai

ciri-ciri

dan

sedangkan mean terendah adalah

karakteristik pada individu

yang

0,9407 pada gejala motivasional.

mengalami depresi berat secara tidak

Hasil ini dapat diartikan gejala

langsung menunjukkan gejala afektif

depresi yang muncul dominan pada

yang lebih kompleks dan lebih

subjek

bervariatif

afektif.

pada

gejala

penelitian
Pada

afektif,

adalah

tabel

gejala

dengan

dibandingkan

tingkat

depresi ringan dan depresi sedang.

selanjutnya

penulis paparkan perbandingan nilai

Tabel 11

mean berdasarkan kategori tingkat

Perbandingan Nilai Mean Afektif

depresi

dan

karakteristik

berdasarkan

subjek

Masa Tahanan

penelitian.

Masa tahanan
Tahanan
> 1 s/d < 5 tahun
> 5 tahun
Menjelang bebas
12

Nilai mean
1,7500
1,5682
1,6667
1,5833

13

Tabel 11 menunjukkan nilai

pria memiliki nilai mean 1,6477 dan

mean tertinggi pada subjek dengan

wanita memiliki nilai mean 1,5000,

status tahanan (menunggu putusan

sehingga pria mengalami gejala -

pengadilan) sebesar 1,7500 dimana

gejala afektif

keadaan psikologis lebih berpotensi

dibandingkan wanita.

merasakan

gejala

afektif

karena

yang lebih tinggi

Hasil

penelitian

dengan status tahanan subjek masih

menyimpulkan

menjalani

yang

khususnya narapidana dan tahanan

umumnya berjalan lama dan pada

LP Klas IIA Sragen umumnya

sebagian

membutuhkan

menunjukkan gejala depresi berat.

banyak biaya, mendapatkan tekanan

Secara frekuensi dan prosentase dari

dari korban atau petugas. Dalam

27 subjek yang diteliti, 19 subjek

keadaan

tersebut kondisi subjek

(70,4%) mengalami depresi berat, 2

umumnya mengalami tekanan yang

subjek (7,4%) mengalami depresi

lebih berat, terlebih belum adanya

sedang,

kepastian berapa lama subjek akan

mengalami depresi ringan.

persidangan

kasus

dan

subjek

6

subjek

penelitian

(22,2%)

menjalani hukuman di penjara.
Tabel 12

KESIMPULAN DAN SARAN

Perbandingan Nilai Mean Afektif

A. Kesimpulan
Berdasarkan

berdasarkan

Pria
Wanita

analisis

data dari 27 subjek diketahui gejala

Jenis kelamin
Jenis
kelamin

hasil

depresi yang dominan muncul pada

Nilai mean

narapidana dan tahanan yaitu gejala

1,6477
1,5000

afektif dengan nilai mean 1.6204.
Narapidana dan tahanan mayoritas

Tabel 12 menunjukkan nilai

mengalami depresi berat, dari 27

mean tertinggi yaitu pada subjek

subjek yang diteliti terdapat 19

pria. Hasil ini menunjukkan subjek

subjek (70,4%) mengalami depresi
13

14

berat, hal ini menunjukan perlu

subjek

adanya perhatian lebih untuk lebih

narapidana dengan masa tahanan

memperhatikan

afeksi

antara 1 sampai 5 tahun, mayoritas

narapidana dan tahanan. Dari hasil

mengalami gejala depresi afektif

analisis tingkat depresi ditinjau dari

yaitu sebanyak 6 subjek

masa tahanan diketahui bahwa gejala

dari

afektif tahanan menunjukan nilai

masa tahanan lebih dari 5 tahun,

tertinggi dengan hasil mean 1.7550.

mayoritas subjek mengalami gejala

Hal ini dikarenakan dengan status

depresi afektif yaitu sebanyak 3

sebagai tahanan pastinya subjek akan

subjek (11,1%); dari

mengalami kondisi psikologis yang

narapidana

berpotensi merasakan gejala afektif,

mayoritas mengalami gejala depresi

dikarenakan

menjalani

afektif yaitu sebanyak 2 subjek

persidangan yang umumnya berjalan

(7,4%) dan tidak dapat ditentukan

lama dan

kasus

(undifferent)

biaya,

(7,4%). Berdasarkan hasil analisis,

kondisi

masih

pada

membutuhkan

sebagian
banyak

(7,4%),

dari

11

subjek

(22,2%),

6 subjek narapidana dengan

6 subjek

menjelang

sebanyak

2

gejala

atau

keadaan

berdasarkan jenis kelamin yaitu, Dari

tersebut kondisi subjek umumnya

22 subjek pria, mayoritas mengalami

mengalami tekanan yang lebih berat,

gejala depresi afektif yaitu sebanyak

terlebih belum adanya kepastian

11 subjek (40,7%), Dari 5 subjek

berapa lama subjek akan menjalani

wanita, mayoritas subjek mengalami

hukuman di penjara. Berdasarkan

gejala depresi afektif

hasil analisis, gejala depresi yang

vegetatif yaitu sebanyak 2

dominan berdasarkan masa tahanan

(7,4%) subjek. Hasil analisis data

yaitu,

tahanan,

tingkat depresi diketahui dari 22

mayoritas subjek mengalami gejala

subjek pria, terdapat 16 subjek

depresi afektif yaitu sebanyak

(59,3%) mengalami depresi berat,

dari

4

Dalam

subjek

2
14

yang

subjek

mendapatkan tekanan dari korban
petugas.

depresi

bebas,

dominan

dan

fisik
subjek

15

dan dari 5 subjek wanita, terdapat 3

kesadaran

subjek (11,1%) mengalami depresi

bernegara

melalui:

berat.

Penyelenggaraan

upacara-

Berdasarkan gejala depresi

berbangsa

dan

diketahui mean gejala afektif pria

upacara

(1.677) lebih tinggi dibanding wanita

bersejarah

(1.500) hal ini menunjukan bahwa

kemerdekaan Indonesia setiap

pria lebih mengalami gejala afektif

tanggal 17 Agustus, bimbingan

dibanding wanita.

kemampuan intelektual melalui

B. Saran

pelajaran

1. Bagi Kepala LAPAS Kelas IIA

bimbingan

Sragen

kesadaran

maupun

penyuluhan

narapidana,

bimbingan

hukum

hukum

serta

kesadaran

hidup

dari berbagai bidang, misalnya

2. Bagi subjek penelitian

psikiater,

psikolog,

Disarankan dapat menurunkan

ulama dan orang-orang yang

depresi yang dialami dengan

dianggap mampu dan punya

cara:

kompetensi

a. Mengisi

untuk menangani

meminimalisir

gejala

perilaku

depresi.

waktu
yang

dengan
baik

dan

positif, misalnya beribadah,

Mendirikan

klinik

khusus

menekuni

keterampilan-

psikologi agar narapidana dapat

keterampilan yang diajarkan

berkonsultasi secara mudah dan

petugas, berolahraga menjaga

narapidana

kondisi fisik, dan yang lebih

yang

mengalami

depresi dapat segara ditangani.
c.

hari

kewirausahaan,

bermasyarakat.

dan

b.

misalnya

melalui kerja sama dengan ahli

dokter,

yang

melalui kegiatan penyuluhan-

a. Menurunkan depresi baik pada
tahanan

peringatan

Memberikan
keagamaan,

penting lagi adalah menjaga

penyuluhan

kesehatan mental agar tidak

pembinaan

terpengaruh
15

hal-hal

buruk

16

yang sering terjadi di Rutan

Beck, A. T. 1983. Pelatihan Berpikir
Positif untuk menangani
sikap Pesimis dan Gangguan
Depresi (Anita Lestari).
Jurnal Psikologi 1998. 1, 1-9.

b. Mengikuti proses bimbingan
yang diadakan petugas rutan
dan

menyadari

kesalahan,

memperbaiki diri serta tidak
mengulangi
sehingga
kembali

tindak
dapat

oleh

Beck, A. T. 1985. Depression causes
treatment. Philadelphia:
University of
Pennsylvania.

pidana
diterima

lingkungan

Neale,

masyarakat.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Disarankan memperluas populasi
dan memperbanyak sampel, agar

J.M., Davidson, G.C &
Haaga,
D.A.F.
1996.
Exploring
abnormal
psychology. New York: John
Wiley & Sons.

Notoatmojo, S. 2002. Metodologi
Penelitian Kesehatan.Jakarta.
PT Rineka Cipta.

ruang lingkup dan generalisasi
penelitian menjadi lebih luas
serta menyertakan variabel atau

Lestari, E. W. 2003. Depresi Akibat
Trauma Masa Kanak-Kanak.
Skripsi. (Tidak Diterbitkan).
Surakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

faktor-faktor lain yang
mempengaruhi depresi

DAFTAR PUSTAKA

Purwandari, E & Hertinjung. (Proses
terbit) ,Screening Depresi
Narapidana Lapas Sragen
melalui Beck Depression
Inventory. 1 – 11.

2012. UU no. 12/1995 tentang
Pemasyarakatan. Diperoleh
dari
http://www.kemenkumham.g
o.id

Santoso, S.
2004.
Statistik
Parametrik.
Jakarta:
Elex Media Komputindo.

Arikunto, S. 1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta : Bina Aksara

16