NASKAH PUBLIKASI UPAYA PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK Upaya Pengembangan Kemandirian Anak Kelompok A Melalui Cooking Class Di TK Banaran Ngemplak Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013.

NASKAH PUBLIKASI
UPAYA PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK
KELOMPOK A MELALUI COOKING CLASS
DI TK BANARAN NGEMPLAK
KALIJAMBE SRAGEN
TAHUN AJARAN
2012/2013

Diajukan oleh :
LENI VERAWATI
A.520 090 127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKART A
FAKULTAS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl.A.Yani Tromol Pos I


-

Pabelan, Kartasura Telp.(0271)7174ll,Fax:715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac. id

Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir
Aryati Prasetyarini, M.Pd
Nama

NIK

:
:

:

725


Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama

LENI VERAWATI

NIM

A s20 090 t26

Program Studi

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Judul Skripsi

UPAYA PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK
KELOMPOK A MELALUI COOKING CLASS DI TK
BANARAN NGEMPLAK KALIJAMBE SRAGEN TAHUN

PELAJARAN 2OI2I2OI3,

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 1 Juli 2013

-

Pembimbing

Arvati Prasetvarini. M.Pd
NIK:725

ABSTRAK

UPAYA PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK
KELOMPOK A MELALUI COOKING CLASS
DI TK BANARAN NGEMPLAK

KALIJAMBE SRAGEN
TAHUN AJARAN
2012/ 2013

Leni Verawati, A 520090127 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan kemandirian melalui Cooking Class di TK
Banaran Ngemplak Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2012/ 2013. Subyek penelitian ini
adalah anak TK A dengan jumlah 12 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis kualitatif berupa kemandirian anak setelah kegiatan
Cooking Class dan teknik analisis kuantitatif berupa nilai yang dituangkan dalam
bentuk nilai. Data yang

telah terkumpul dianalisis dengan membandingkan hasil

tindakan pada setiap siklus dengan indikator keberhasilan tindakan yang telah
ditentukan untuk mengetahui peningkatan kemandirin anak pada setiap siklus.
Pelaksanaan tindakan dalam tiga siklus. Hasil yang diperoleh menunjukkn ada

peningkatan kemandirian anak dengan melalui Cooking class yaitu peningkatan
kemandirian anak pada pra siklus 43,92 %, siklus I sebesar 57,83 %, siklus II sebesar
70,84 %, dan siklus III sebesar 80,68 %, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah
melalui kegiatan Cooking Class dapat meningkatkan kemandirian anak.

Kata Kunci : Kemandirian, Kegiatan Cooking Class

A. PENDAHULUAN
Proses pembiasaan kemandirian anak dapat muncul karena peniruan,
selanjutnya dilakukan pembiasaan di rumah atas bimbingan orang tua dan oleh guru
disekolah, peserta didik akan semakin terbiasa. Bila sudah menjadi kebiasaan yang
tertanam dalam hati anak, kelak anak akan sulit untuk meninggalkan kebiasaan
tersebut, misalnya untuk dapat mandiri tidak cukup kecerdasan yang tinggi tetapi
juga merupakan hasil dari proses pembiasaan. Hal ini disebabkan karena dengan
pembiasaan maka perilaku yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan maupun
disuruh berlangsung dengan sendirinya tanpa pemikiran lagi.
Pembiasaan tergadap kemandirian anak ini juga muncul karena adanya sikap
disiplin pada diri anak. Kemandirian yang dimiliki anak menyebabkan anak akan
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak secara bertahap perlu
disadarkan tentang pentingnya kemandirian melalui kegiatan cooking class.

Setiap orang termasuk anak TK A Banaran Ngemplak Kalijambe Sragen
harus bisa hidup secara mandiri dalam hal sekecil apapun, misalnya membuat
minuman sendiri, mengambil makanan sendiri, mengembalikan peralatan memasak
yang habis dipakai, bahkan mencoba membuat masakan sendiri dari bahan yang
sederhana. Dengan pendidikan melalui cooking class anak akan menjadi mandiri,
karena dalam kehidupan setiap saat kesibukan orang tua tidak sama, dengan
pembelajaran kemandirian ini anak tidak khawatir lagi dalam pemenuhan
kebutuhannya meskipun orang tua mereka sibuk, karena akan sudah bisa
menyiapkan sendiri kebutuhannya.
Kenyataan yang ada di TK untuk meningkatkan kemandirian sebagian besar
belum menggunakan kegiatan melalui cooking class, seperti prinsip pembelajaran
TK. Hal ini terlihat saat anak disuruh memasak sebagian besar anak tidak bisa
menyelesaikan tugas tersebut, dan sehabis kegiatan memasak selesai alat-alat yang
dipergunakan tidak dikembalikan ke tempat semula, melainkan ditinggal begitu saja
ditempat.

Masalah tersebut merupakan permasalahan yang dihadapi guru kelompok A.
Peneliti yang sekaligus guru TK A di TK Banaran Ngemplak Kalijambe Sragen,
mengalami kesulitan dalam mengajarkan kemandirian.sampai saat ini tingkat
kemandirian anak masih sangat rendah atau kurang. Hal ini bisa disebabkan karena

guru dalam mengajar kurang tegas, serta metode yang digunakan tidak sesuai
dengan pokok bahasan yang diajarkan, sehingga perhatian anak kurang.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti akan melaksanakan
kegiatan melalui cooking class. yang dimaksud cooking class adalah suatu kegiatan
memasak didalam kelas yang dilalakukan secara

berkelompok dalam sebuah

tempat untuk mengolah dan memasak dengan cara lebih terkonsep dengan benar
(Desi, 2010: 07:26).

B. METODE PENELITIAN
Tempatnya digunakan sebagi penelitian adalah TK Banaran Ngemplak
Kalijambe Sragen Tahun 2012/ 2013. Alasan peneliti memilih tempat tersebut
karena peneliti bekerja pada TK tersebut, sehingga memudahkan perolehan data
dan mempunyai waktu yang luas, selain itu di TK A Banaran Ngemplak Kalijambe
Sragen belum pernah diadakan penelitian yang serupa dengan penelitian ini. Waktu
pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/
2013.
Subyek penelitian ini adalah anak kelompok A TK Banaran Ngemplak

Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2012/ 2013 dengan jumlah 12 anak yang terdiri 8
anak perempuan dan 4 anak laki- laki. Alasan peneliti memilih TK kelompok A
karena TK kelompok A tingkat kemandiriannya masih sangat rendah/ kurang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yaitu meningkatkan
kemandirian anak melalui kegiatan cooking class, yang dilakukan dengan
bekerjasama antara peneliti, kepala sekolah, dan rekan-rekan guru TK Banaran
Ngemplak Kalijambe Sragen. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian
tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran dikelasnya. (Arikunto,2007:57), sedangkan menurut Karwono (2011)
PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukan, serta
memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan.
Penelitian tindakan kelas dilakukan bersifat diskriptif kualitatif dan diskriptif
kuantitatif sumber data primer penelitian perolehan dengan cara penelitian
melakukan tindakan sedangkan anak yang menerima tindakan. Pengambilan data
peneliti lakukan dengan melakukan observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.
1. Metode pengamatan atau observasi
Metode observasi atau pengamatan adalah suatu metode pengumpulan data
berdasarkan pengamatan langsung terhadap fenomena maupun gejala psikis dan

psikologis dengan pencatatan langsung (Suharsimi Arikunto, 2006:229).
2. Catatan lapangan
Catatan menurut Moleong (2002:155) adalah pernyataan tentang semua
peristiwa yang dialami yaitu yang didengar dan dilihat serta tidak boleh berisi
penafsiran, hanya ccatatan sebagaimana adanya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui
sesuatu, bisa melalui buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti.
Dokumentasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini merupakan foto
kegiatan anak, serta data dan nama-nama anak TK kelompok A.
Teknik Analisis data yang penulis gunakan adalah teknik analisis data
diskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui tingkat kemandirian anak, dan
diskriptif kuantitatif untuk mengetahui nilai yang dicapai oleh anak sudah
mencapai rata-rata kelas atau belum berdasarkan siklus I, siklus II, dan siklus III.
Hasil dari rata-rata kelas setiap siklus dijasikan pedoman untuk melakukan
refleksi sehingga kekurangan dalam proses pembelajaran dapat diperbaiki pada
siklus berikutnya. Agar peneliti dapat mengobservasi anak dalam penelitiani ini
akan dilakukan beberapa tahap sebagai berikut:
1. Menstabilkan skor berdasarkan hasil pengamatan kemandirian anak.
2. Menjumlah hasil skor untuk setiap anak

3. Menghitung

prosentase

menggunakan rumus :

pencapaian

tingkat

kemandirian

anak

dengan

a. Prosentase Pencapaian Tingkat Kemandirian Anak
Jumlah skor setiap anak

100 % 


Skor maksimum
b. Skor maximum = Jumlah butir amatan x skor maksimum butir amatan,
jumlah skor maksimum = 4 x 8 = 32
4. Membandingkan prosentase rata-rata pencapaian dengan indikator pencapaian
pada setiap siklus yang telah ditentukan.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti melakukan
penelitian awal atau pra siklus, dimana tahapan pra siklus untuk mengetahui kondisi
awal anak dalam tingkat kemandiriannya pada TK Banaran Ngemplak Kalijambe
Sragen pada kelompok A. Pengamatan dimulai dari kegiatan awal, inti, dan
kegiatan akhir. Hasil pengamatan sebelum dilakukan tondakan diperoleh rata- rata
prosentasi tingkat kemandirian anak sebesar nilai tersebut masih dikategorikan
rendah atau kurang.
Hal tersebut dapat menjadikan penghambat bagi kemandirian anak,
sehingga peneliti perlu melakukan tindakan untuk meningkatkan kemandirian anak
tersebut dengan menggunakan metode yang menyenangkan dan terutama sesuai
dengan pokok bahasan atau materi yang sedang diajarkan, sehingga anak
termotivasi untuk dapat mandiri, melalui kegiatan Icooking class. Isebelum peneliti
melakukan tindakan terlebih dahulu peneliti berdiskusi dengan kepala sekolah
untuk merencanakantindakan yang akan dilakukan.
Tindakan yang dilakukan selama kegiatan dengan melalui kegiatan cooking
class kemudian dianalisis dan direfleksi. Analisis dan refleksi pada siklus I
bertujuan untuk memperbaiki tindakan mengajar pada siklus berikutnya. Analisis
dan refleksi pada siklus I meliputi:
a. Pelaksanaan proses pembelajaran melalui kegiatan cooking class sudah sesuai
RAB.

b. Kegiatan memasak dimulai dengan pengenalan alat-alat memasak pada anak,
tetapi masih banyak anak yang belum mengenal peralatan memasak yang
disediakan oleh peneliti.
c. Adanya kebosanan pada anak karena penggunaan alat memasak kurang lengkap
dan sangat terbatas jumlahnya.
d. Adanya penurunan konsentrasi pada anak karena tidak adanya motivasi dari gur
atas peningkatan kemandirian anak.
e. Sudah ada peningkatan kemandirian anak dibandingkan dengan sebelum
tindakan. Akan tetapi hasil tersebut belum maksimal karena anak masih banyak
yang belum mau mengambil peralatan sendiri bahkan tidak mau mengembalikan
ketempat semula.
f. Tingkat kemandirian anak dalam satu kelas masih merata. Ada anak yang
kemandiriannya sudah meningkat, tapi masih banyak anak yang belum mampu
mandiri.
Pada siklus II peneliti dan kepala sekolah mengadakan perbaikan dengan
rencana kegiatan sebagai berikut:
a. Peneliti menyusun RBP untuk pedoman pembelajaran
b. Peneliti menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktek
memasak.
c. Peneliti membuka kegiatan dengan berdoa dan salam.
d. Peneliti menyampaikan tujuan dan gambaran umum tentang kegiatan, membuat
bola- bola coklat.
e. Peneliti memberikan kontrak kerja kepada anak.
f. Peneliti membagi anak menjadi 2 kelompok.
g. Selama kegiatan berlangsung peneliti mengamati kegiatan anak dengan dibantu
kepala sekolah sebagai kolaborator.
h. Peneliti melakukan evaluasi serta memberi motivasi terhadap anak yang kurang
maksimal dalam melaksanakan kegiatan.
Pada siklus II terdapat analisis dan refleksi, hal ini merupakan perbaikan
refleksi siklus I. Analisis dan refleksi siklus II sebagai berikut :

a. Adanya penurunan konsentrasi pada anak karena kurangnya motivasi dan
pemberian reward oleh peneliti terhadap peningkatan kemandirian anak.
b. Adanya rasa malas terhadap anak karena harus mengaduk sendiri yang
menyebabkan tangan kotor.
c. Sudah terdapat peningkatan terhadap kemandirian anak bila dibandingkan
sebelum tindakan meskipun hasil yang diperoleh belum maksimal. Hal ini
peneliti dan kepala sekolah perlu memperbaiki proses pembelajaran berikutnya.
Adapun peningkatan tanggung jawab anak pada siklus II mengalami
peningkatan dari 51,82 % menjadi 70, 84 %.
Pada siklus III peneliti dan kepala sekolah mengadakan perbaikan proses
pembelajaran dengan langkah- langkah sebagai berikut :
a. Peneliti memaksimalkan tindakan yang lebih terhadap anak yang tingkat
kemandiriannya rendah dan terus memberikan motivasi.
b. Untuk pembelajaran yang kurang variatif, penliti mengubah jenis masakan yang
baru lagi yang bahan- bahan serta alatnya menarik minat anak untuk terlibat
dalam kegiatan.
c. Peneliti memberikan porsi yang berbeda terhadap anak yang kemandiriannya
masih rendah atau kurang.
d. Peneliti enyusun RBP untuk pedoman pembelajaran.
e. Peneliti menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk memasak
(membuat sate buah).
f. Peneliti membuka kegiatan dengan berdoa dan salam.
g. Peneliti menyampaikan tujuan dan gambaran umum tentang kegiatan memasak
membuat sate buah.
h. Peneliti memberikan kontrak kerja pada anak
i. Peneliti membagi anak menjadi 2 kelompok.
j. Selama kegiatan berlangsung peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan oleh
anak dengan dibantu kepala sekolah sebagai kolaborator.
k. Peneliti melakukan evaluasi serta memberi motivasi terhadap anak yang kurang
maksimal dalam melakukan kegiatan.

Secara garis besar pada siklus III ini terdapat peningkatan yang signifikan
dengan dibuktikan banyaknya anak yang sudah mampu melakukan kegiatan dengan
tanpa bantuan orang lain, melainkan anak sudah mandiri. Hal ini terbukti nilai ratarata kelas yang diharapkan mencapai 80,68 %. Melihat hal terebut berarti peneliti
dan kepala sekolah sudah tidak perlu lagi melakukan siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil tindakan mulai dari siklus I sampai dengan siklus II
peneliti berhasil melaksanakan pembelajaran melalui kegiatan cooking class untuk
meningkatkan kemandirian pada anak. Adapun peningkatan kemandirian pada anak
dapat dilihat dari tabel berikut
Aspek
Peningkatan

Pra sikLus
43,92 %

Siklus I
57,82 %

Siklus II
70,84 %

Siklus III
80,68 %

Kemandirian
Anak
Berdasarkan tabel diatas pat diketahui bahwa peningkatan kemandirian anak
kelompok A TK Banaran Ngemplak Kalijambe Sragen tahun ajaran 2012/ 2013
mengalami peningkatan dari pra siklus 43,93 %, siklus I 57,82 %, siklus II 70,84
%, siklus III 80, 68 %. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemandirian
anak melalui kegiatan cooking class adalah berhasil.

D. SIMPULAN
Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatann cooking
class dapat meningkatkan kemandirian anak kelompokA TK Banaran Ngemplak
Kalijambe Sragen. Hal tersebut dapat dilihat adanya peningkatan rata- rata kelas
dari pra siklus samapai dengan siklus III, yaitu rata-rata kelas pra siklus 43,92 %,
siklus I 57,82 %, siklus II 70,84 %, dan siklus II 80,68 % sesuai indikator. Sesuai
dengan indikator keberhasilan yaitu 80 %, sehingga penelitian tindakan kelas ini
dapat dikatakan berhasil.
Pembelajaran melalui cooking class ini dapat maksimal karena didukung oleh
beberapa bahan memasak serta peralatan memasak yang bervariasi dan nyata,
sehingga anak lebih tertarik dan bersemangat dalam melakukan kegiatan

pembelajaran, meskipun masih terdapat satu anak yang belum bisa mandiri, peneliti
menyadari bahwa setiap anak memiliki perbedaan dalam kemandiriannya.

E. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
Abu, Ahmadi. 1991. Psikologi Sosial. Rineka Cipta.
Arifin, Zainal.2011. Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Azwar, Saifudin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Damayant, Oktri. 2011. “Penerapan Cooking class untuk Meningkatkan Kemandirian
Anak Usia Dini” (online). (http://library.um.ac.id,diakses tanggal 24 November
2012).
Desmita, (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik
http://id.shvoong.com/social-sciences/1830/70/7-pentingkah-kemandirian-bagi-anak
Ismail, Andang. 2009. Education Games. Jogjakarta: Pro-U Media.
Michelle Kennedy. 2004. Melatih Anak agar Mandiri. Jakarta: Erlangga.
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Montolalu, B.E.F. 2007. Materi Pokok Bermain dan Permainan Anak. Jakarta:
Universitas Terbuka
Munandar, Utami. 2001. Cerdas dan Gemilang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Romani, Abdah. 2012. “Kegiatan Cooking Class untuk Meningkatkan Kemampuan
Motorik Halus Anak Kelompok B TK Succes Kecamatan Rungkit Surabaya”.
(Skripsi Program Studi PAUD) Surabaya : FKIP Universitas Negeri Surabaya.
Tadkiroatun Mustifiroh. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Wuntat. 2005. Mendidik Anak Dengan Memanfaatkan Metode BBM. Yogyakarta:
Syahida.
Yulianti, Dwi. 2010. Bermain sambil belajar Sains di Taman Kanak-kanak. Jakarta, PT
Indeks.

DAFTAR PUSTAKA
Abu, Ahmadi. 1991. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Arifin, Zainal.2011. Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Azwar, Saifudin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Damayant, Oktri. 2011. “Penerapan Cooking class untuk Meningkatkan
Kemandirian Anak Usia Dini” (online). (http://library.um.ac.id,diakses
tanggal 24 November 2012).
Desmita, (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hasan, Maimunah. 2009. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jogjakarta: Diva
Press.
http://id.shvoong.com/social-sciences/1830/70/7-pentingkah-kemandirian-bagianak.
Ismail, Andang. 2009. Education Games. Jogjakarta: Pro-U Media.
Martuti, A. 2008. Mengelola PAUD dengan aneka Permainan Meraih
Kecerdasan Majemuk. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Michelle Kennedy. 2004. Melatih Anak agar Mandiri. Jakarta: Erlangga.
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Montolalu, B.E.F. 2007. Materi Pokok Bermain dan Permainan Anak. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Munandar, Utami. 2001. Cerdas dan Gemilang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Romani, Abdah. 2012. “Kegiatan Cooking Class untuk Meningkatkan
Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B TK Succes Kecamatan
Rungkit Surabaya”. (Skripsi Program Studi PAUD) Surabaya : FKIP
Universitas Negeri Surabaya.

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
Tadkiroatun Mustifiroh. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah
Kecerdasan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wuntat. 2005. Mendidik Anak Dengan Memanfaatkan Metode BBM. Yogyakarta:
Syahida.
Yulianti, Dwi. 2010. Bermain sambil belajar Sains di Taman Kanak-kanak.
Jakarta, PT Indeks.