PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 2 SMA SWASTA DHARMA PAMCASILA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA
KELAS XI IS SMA DHARMA PANCASILA MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2012 / 2013

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh :
M. FAUZI KURNIAWAN
708114178

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan dan Pengesahan

Kata Pengantar

i

Abstrak

iv

Abstract

v

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

viii


Daftar Tabel

ix

Daftar Lampiran

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ..........................................................................4
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................5
1.4 Pemecahan Masalah ..........................................................................6
1.5 Tujuan Penelitian ..............................................................................8
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori................................................................................10
2.1.1 Model Pembelajaran Problem Posing.....................................10
2.1.2 Model Pembelajaran Numbered Head Together.....................14
2.1.3 Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing dan

Model Pembelajaran Numbered Head Together....................17
2.1.4 Aktivitas Belajar......................................................................18
2.1.5 Hasil Belajar Akuntansi ..........................................................20
vi

2.1.6 Hubungan antara Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa ..............25
2.2 Penelitian Relevan...........................................................................26
2.3 Kerangka Berpikir...........................................................................27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian.............................................................................28
3.2 Subjek Penelitian.............................................................................28
3.3 Objek Penelitian .............................................................................28
3.4 Definisi Operasional........................................................................28
3.5 Prosedur Penelitian..........................................................................34
3.6 Teknik Pengumpulan Data..............................................................36
3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ..............................................................42
4.2 Analisis Data ...................................................................................53
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................61
5.2 Saran ...............................................................................................62
Daftar Pustaka............................................................................................63
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran dan Dokumentasi

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Hal

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ............................................30
Gambar 4.1 Diagram Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ...............47
Gambar 4.2 Diagram Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II..............48
Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ......................................49
Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II.....................................50
Gambar 4.5 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa...............................51

Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa .............52

viii

DAFTAR TABEL
Tabel

Hal

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Siklus I .........................................................32
Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Siklus II........................................................34
Tabel 3.3 Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...............................................37
Tabel 4.1 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I..................................47
Tabel 4.2 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ................................48
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Nilai Tes Sebelum Tindakan (Pre-test) .............49
Tabel 4.4 Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I (Post-test I)...............49
Tabel 4.5 Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I (Post-test I)...............50
Tabel 4.6 Peningkatan Hasil Belajar ...........................................................51
Tabel 4.7 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa ................................52


ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran
Lampiran 2 Materi Ajar
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan siklus II
Lampiran 4 Soal dan Jawaban Pre test, Post test I, dan Post test II
Lampiran 5 Data hasil belajar akuntansi siswa secara keseluruhan
Lampiran 6 Lembar Observasi Siklus I dan Siklus II
Lampiran 7 Tabel Perhitungan Uji T Untuk Hasil Belajar
Lampiran 8 Foto Penelitian

x

ABSTRAK
M. Fauzi Kurniawan, NIM : 708114178. Penerapan Kolaborasi Model
Pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS 2
SMA Swasta Dharma Pamcasila Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Universitas Negeri Medan 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil
belajar akuntansi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan
aktivitas dan hasil belajar serta hubungan antara aktivitas dan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XI IS 2 SMA Dharma Pancasila Medan sekaligus untuk
mengetahui peningkatan yang signifikan antar siklus.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Dharma Pancasila Medan yang
beralamat di Jl. Dr. T. Mansyur No.71 C Medan. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan dengan jumlah 30
orang. Objek dalam penelitian ini adalah kolaborasi model pembelajaran Problem
Posing dengan Numbered Head Together Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar yang berbentuk essay.
Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh rata-rata observasi aktivitas
siswa yang dilaksanakan pada siklus I adalah 18,6 yang termasuk dalam kriteria
Cukup. Pada siklus II rata-rata observasi aktivitas adalah 21,9 ≈ 22 yang termasuk
dalam kriteria Baik. Dari hasil analisis data diperoleh data test sebelum penerapan
dengan nilai rata-rata 57,67 sedangkan pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi

68,33 atau terjadi peningkatan sekitar 10,66 poin. Dan pada siklus II nilai rata-rata
siswa menjadi 82,33 atau mengalami peningkatan 14,00 poin dari siklus I.
Sebagai indicator ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 75% siswa memperoleh
nilai ≥75. Dapat disimpulkan bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran
Problem Posing dengan Numbered Head Together dapat meningkatkan secara
signifikan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran Jurnal
Penyesuaian di kelas XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013.
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian disimpulkan kolaborasi
model pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head Together pada
materi Jurnal Penyesuaian dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun
Pelajaran 2012/2013.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Kolaborasi Problem Posing dengan
Numbered Head Together, Aktivitas dan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa

iv

ABSRACT

M. Fauzi Kurniawan, NIM 708114178. The Imprlementation of Colaboration
of Problem Posing with Numbered Head Together learning model to
Improve Activities and student accounting learning result in class XI IS 2
SMA Swasta Dharma Pancasila Medan academic year of 2012/2013. Thesis
faculty of Economic, Majoring of Economic Education, Study Program of
Accounting Education, State University fo Medan, 2013.
The Problem of this about the lower of the activity and the learning result
in accuonting. The aim is the research would be tho know that colaborations of
Problem Posing with Numbered Head Together learning model could improve the
activity and learning accounting result on traiding company of Adjustment entri
in class XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan.
The research has been conducted in SMA Swasta Dharma Pancasila
Medan, Jl. Dr Mansyur. No. 71 C Medan. The research of this study was
conducted by using was XI IS 2 student of SMA Swasta Dharma Pancasila Medan
consisting of 30 student and the object was colaborations of Problem Posing with
Numbered Head Together learning model. The tecnique of collected data to do by
observation activity students in group and bring test to students. The instrument
used observation activity sheet and the essay study result form. The tecnique of
data analysis could be seen through the observation result fo students activities
and baseed on been meninimum standard exhaustive learning stipulated in school

if a student has been considerated to graduared by 75 score.
Based on result of research was the mean of observation activities student
in cycle I 18,6 which includ active enogh category. In cycle II the mean
observation activities student is 21,9 ≈ 22 which include good category. From the
result of data analityc, it is obtained test data before implemetation with average
score 57,67, when having a test on cycle I, the average score of students become
68,33 or having progress about 10,66 points. On the test cycle II, the average
score of students become 82,17 or having progress about 13,84 points. As an
indicator the classical studying completeness was decided 75% students got value
≥ 75. It is can be concluded that the implementation of learning model problem
posing and Numbered Head Together strategies in class XI IS 2 SMA Swasta
Dharma Pancasila Medan Academic Year of 2012/2013 can be increase both of
activity and accounting result of students that signifikan at service company
financial statement basic compet
Basen on above, it showed that colaboration of Problem Posing with
Numbered Head Together learning medel could improve the activities and
learning result of student class XI IS 2 SMA Swasta Dharma Pancasila Medan
academic year 2012/2013.
Key Words


: The Learning of Colaboration Problem Posing Model with
Numbered Head Together, Activities and The Students Result
Accounting Learning

v

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

karena dalam proses pendidikan tersebut manusia mengalami beberapa perubahan
yang sebelumnya belum mereka rasakan, yaitu perubahan diri dari tidak tahu
menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti dengan guru sebagai peran utama
pengajar. Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mengajar yang
dilakukan disekolah, proses belajar mengajar akan menunjukkan hasil yang baik
apabila unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Guru mempunyai
peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran
secara optimal.
Dengan demikian guru diharapkan mampu menerapkan metode yang
tepat, namun pada kenyataannya proses belajar mengajar masih cenderung
didominasi oleh guru, sedangkan siswa cenderung pasif dan hanya menunggu
informasi dari guru, dan hal ini yang membuat siswa tidak terdorong untuk
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
Seperti halnya dikemukakan oleh Trianto (2011 ; 1) bahwa :
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal
(sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik.
Hal ini tampak rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih
sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi
pembelajaran yang bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah
dimensi pendidikan itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu.
Dalam arti substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini

1

2

masih memberikan dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk
berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya.
Kondisi tersebut diatas juga terjadi di SMA Swasta Dharma Pancasila
Medan. Berdasarkan hasil observasi penulis dan wawancara dengan guru bidang
studi Akuntansi (ibu Aryopa Suryani) dikelas XI IS 2 bahwa penguasaan materi
akuntansi siswa masih tergolong rendah, yaitu dari 30 siswa hanya 12 siswa
(40%) yang mendapatkan nilai sesuai atau diatas standar ketuntasan belajar
minimum (SKBM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75 dan 18 siswa lainnya belum
mencapai ketuntasan (60%), yang sesuai dengan daftar kumpulan nilai (DKN) di
SMA Swasta Dharma Pancasila Medan semester 1 tahun ajaran 2012/2013. Hal
ini dikarenakan dalam proses belajar mengajar guru cenderung menggunakan
proses pembelajaran bersifat konvensional (ceramah, Tanya jawab, latihan atau
tugas). Kurangnya guru melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan sebagian
besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan
yang diberikan oleh guru. Guru masih menganggap siswa bagaikan tong kosong
yang bisa diisi dengan informasi-informasi yang dianggap penting oleh guru.
Siswa hanya mencatat dan mendengarkan serta melakukan kegiatan sesuai perintah
guru, sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran apalagi
mengajukan pertanyaan. Sehingga siswa menjadi bosan dan cenderung pasif.
Keadaan seperti ini tidak merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran dikarenakan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti
proses belajar mengajar.
Pada saat guru membuat kelompok diskusi, hasil yang dicapai tidak
memuaskan dan siswa dalam kelompok tersebut tidak semuanya ikut berperan

3

aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Padahal, keberhasilan
proses pembelajaran yang ditunjukkan melalui hasil belajar sangat dipengaruhi
oleh aktivitas siswa dalam pembelajarannya.
Hal lain yang juga dapat menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil
belajar akuntansi siswa yaitu kurangnya persiapan guru dalam mengajar,
menguasai berbagai macam model dan strategi pembelajaran, pengelolaan kelas
yang kurang baik dan kurangnya penggunaan media atau sumber dalam
pembelajaran.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka guru perlu menguasai
berbagai model dan strategi dalam pembelajaran yang dapat melatih kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah, melibatkan aktivitas siswa secara optimal,
dan dapat menyelesaikan masalah akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak
model dan strategi yang baik dan dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa, salah satu alternative yang dapat digunakan yaitu melalui
suatu bentuk kolaborasi model pembelajaran problem posing dan Numbered Head
Together yang dapat memberikan ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk
berpikir dan terlibat secara aktif serta kreatif dalam suatu pembelajaran.
Model pembelajaran problem posing menekankan pada kegiatan untuk
membentuk soal sendiri oleh siswa berdasarkan tingkat pemahaman yang
dimilikinya. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun
pengetahuannya sesuai dengan kemampuan berpikirnya, yang akan menimbulkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hal ini dapat mencegah perasaan cemas
pada siswa yang memiliki kemampuan rendah karena pembentukan soal

4

dilakukan oleh siswa. Jadi pada proses pembelajaran, guru berperan sebagai
mediator dan fasilitator dalam pembentukan pengetahuan dan pemahaman siswa.
Dengan menggunakan kolaborasi model pembelajaran problem posing
dan Numbered Head Together akan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, bermakna dan menyeluruh. Sebab, selain memberikan ruang
yang seluas-luasnya bagi siswa untuk berpikir kritis dan ikut langsung mendalami
permasalahan yang timbul dalam pembelajaran, siswa juga diajak untuk
menyelesaikan

masalah

yang

timbul

dan

mempertanggungjawabkan

penyelesaiannya serta dapat menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dalam
situasi dan kondisi yang berbeda. Guru pada pembelajaran ini berperan sebagai
fasilitator dan mediator dalam pembentukan pemahaman siswa. Siswa yang lebih
memegang peranan dalam pembelajaran, sebab siswa adalah individu yang
belajar.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Posing
dengan Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Dharma Pancasila Medan Tahun
Pembelajaran 2012 / 2013”.
1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah :
1.

Mengapa

guru

konvensional?

dalam

mengajar

selalu

menggunakan

metode

5

2.

Bagaimana meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas
XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan?

3.

Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran problem
posing dengan Numbered Head Together dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma
Pancasila Medan?

4.

Apakah ada hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa
kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan?

5.

Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI
IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan yang signifikan antar siklus?

1.3

Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang telah diungkapkan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :
1.

Apakah dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran problem posing
dengan Numbered Head Together dapat meningkatkan aktivitas belajar
akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun
Pembelajaran 2012/2013?

2.

Apakah dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran problem posing
dengan Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun
Ajaran 2012/2013?

3.

Apakah ada hubungan yang positif antara aktivitas dan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan?

6

4.

Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI
IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan yang signifikan antar siklus?

1.4

Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah diatas, maka kolaborasi model pembelajaran

problem posing dan Numbered Head Together dapat digunakan untuk melatih
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, melibatkan aktivitas siswa secara
optimal, dan dapat menyelesaikan masalah akuntansi dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga mendapatkan hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran dengan menggunakan model problem posing akan
memancing siswa untuk menemukan pengetahuan melalui upaya secara mandiri
dengan mengajukan masalah sesuai dengan pengetahuannya yang dituangkan
dalam bentuk pertanyaan yang kemudian diupayakan penyelesaiannya baik secara
individu maupun bekerjasama dengan pelajar lainnya. Pembelajaran dengan
model ini akan merangsang siswa untuk berpikir kritis sekaligus dialogis, kreatif
dan interaktif.
Sedangkan pembelajaran dengan Numbered Head Together dalam
pelaksanaannya menempatkan siswa sebagai bagian suatu sistem yang
bekerjasama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar.
Keberhasilan belajar menurut model ini bukan hanya ditentukan oleh individu
secara utuh, melainkan perolehan akan semakin baik apabila dilakukan bersamasama dalam kelompok-kelompok kecil yang terstruktur dengan baik. Dalam
penggunaan model pembelajaran ini siswa akan dibagi kedalam beberapa

7

kelompok kemudian guru memberikan nomor urut kepada setiap anggota. Guru
menyampaikan materi pembelajaran dan menerangkan tentang cara membuat soal
masing-masing anggota kelompok merumuskan kembali atau menyederhanakan
soal yang ada agar mereka lebih memahami dan mengerti soal tersebut.
Dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran problem posing dan
Numbered Head Together dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dengan membentuk soal sesuai dengan pengetahuannya, mencari
penyelesaiannya sesuai dengan materi yang telah diajarkan, berdiskusi dan
bertukar pikiran bersama teman lainnya sehingga dapat merumuskan suatu
permasalahan menjadi lebih mudah dan sederhana.
Guru dalam pengajarannya mengantarkan siswanya dalam mengaitkan
konsep pelajaran sebelumnya atau pun pengalaman dalam kehidupan yang nyata
dengan konsep baru sehingga siswa lebih memahami apa yang dipelajarinya.
Setelah kelompok terbentuk, setiap kelompok harus membuat soal dan mencari,
menemukan serta mengeksplorasi bagaimana cara penyelesaian dari soal yang ada.
Selanjutnya setiap kelompok menyajikan hasil diskusinya, dalam diskusi ini setiap
siswa berhak untuk mengutarakan pertanyaan, masukan atau menyangkal
pendapat yang dipresentasikan, sehingga terlihat jelas keaktifan siswa didalamnya.
Serta siswa diajak untuk bersama-sama bertukar pikiran untuk merumuskan hasil
dari pembelajaran yang ditelah dilakukan.
Proses pembelajaran dengan menggunakan kolaborasi model pembelajaran
problem posing dan numbered head together pada setiap fasenya akan
memberikan ruang gerak yang luas bagi siswa untuk mengembangkan potensi

8

yang ada dalam dirinya yang pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas belajar
siswa itu sendiri. Seperti pada saat siswa diminta untuk membentuk
soal/permasalahan yang ada dalam pembelajaran, mengeksplorasi, menemukan,
dan mengaplikasikan pembelajaran untuk menyelesaikan soal yang ada, lalu
didiskusikan secara bersama. Meningkatnya aktivitas siswa berjalan seirama
dengan hasil belajar. Hal ini berarti dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam
pembelajaran akan diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa.
Dari uraian diatas, maka penerapan kolaborasi model pembelajaran
problem posing dan numbered head togeher diharapkan dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa XI IS SMA Dharna Pancasila Medan
Tahun Pembelajaran 2012/2013.
1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah :
1.

Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI
IS SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan
menerapkan kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan
numbered head together.

2.

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS
SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan
menerapkan kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan
numbered head together.

9

3.

Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi
siswa kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan.

4.

Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa
kelas XI IS SMA Swasta Dharma Pancasila Medan yang signifikan antar
siklus.

1.6

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1.

Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan, kemampuan dan
pengalaman penulis sebagai calon guru dalam menerapkan kolaborasi
model pembelajaran problem posing dengan numbered head together
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar .

2.

Sebagai bahan masukan khususnya bagi guru pada mata pelajaran
akuntansi siswa kelas XI IS SMA Dharma Pancasila Medan tentang
pelaksanaan penerapan kolaborasi model pembelajaran problem posing
dengan numbered head together untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar .

3.

Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis fakultas ekonomi
UNIMED dan bagi pihak lain dalam melakukan penelitian yang sama.

62

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitan maka disimpulkan sebagai
berikut :
1. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan
menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan
Numbered Head Together

menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa

mengalami peningkatan dari siklus I yaitu sebesar 53,33% dan meningkat
pada siklus II sebesar 90%, jadi ada peningkatan yang signifikan dari siklus I
ke siklus II sebesar 36,67%.
2. Penerapan model pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head
Together membuktikan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat
dari perusbahan hasil belajar siswa, dimana nilai rata-rata pre-test di siklus I
sebesar 57,67 (tidak tuntas) sedangkan pada postest siklus I rata-rata nilai
mengalami peningkatan sebesar 10,66 menjadi 68,33 dan pada siklus II ratarata nilai mengalami peningkatan sebesar 14,00 menjadi 82,33. Sesuai dengan
SKBM yang ditetapkan di sekolah, seorang siswa dikatakan telah tuntas
belajar telah mencapai skor 75 atau 7,50 dan suatu kelas dikatakan tuntas
terhadap suatu materi pelajaran jika skor rata-rata kelas mencapai 75 atau
7,50. Maka dapat disimpulkan, hasil belajar akuntansi siswa pada materi
pembelajaran jurnal Penyesuaian, siswa kelas XI IS 2 SMA Swasta Dharma
Pancasila Medan dikatakan tuntas.

61

62

3. Ada hubungan yang positif antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa
serta ada peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siklus I dan siklus II
diperoleh thitung 4,69 > ttabel 2,00.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang bersumber dari analisis data hasil
penelitian diatas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada guru khususnya bidang studi akuntansi, dalam proses belajar mengajar
sebaiknya menerapkan model pembelajaran Problem Posing dengan
Numbered

Head

Together

sebab

penerapan

pembelajaran

dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Posing dengan Numbered Head
Together dapat memperdalam pemahaman siswa pada materi Jurnal
Penyesuaian, siswa lebih bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan
merangsang siswa lebih aktif untuk mengeluarkan ide yang diperoleh
sehingga pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan
lebih maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
2. Kepada civitas akademik yang berminat melakukan penelitian yang sama,
disarankan untuk melakukan penelitian disekolah yang berbeda dengan
karakteristik siswa yang berbeda dan kompetensi dasar yang berbeda atau
dapat mengembangkan penelitian ini dengan waktu yang lebih lama dan
sumber yang lebih luas. Sehingga dapat dijadikan sebagai studi perbandingan
bagi dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,Mulyono.2005.Pendidikan Bagi Anak Bangsa Berkesulitan Belajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Aisyah .2008.Penerapan Model Pembelajaran NHT Dengan Bantuan Problem Posing Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas XI SMA Purwareja T.P.
2007/2008. Jurnal Pendidikan Volume 30 Edisi 03. Halaman 30 . Padang : Universitas
Negeri Padang Press
http://www.smu-net.com/main diakses 28 Februari 2011
Arikunto,dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Budiasih.2005. Penerapan Pendekatan Problem Posing (Pembentukan soal). Proceding Seminar
Kimia Nasional. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume16 Edisi 1. Halaman 25. Malang :
LPTK ISP
.http://gurupkn.wordpriss.com/category/pebelajaran/model-model.(28 Februari 2011)
Dewi, Ratna Sari.2008.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Di Kelas XI SMA Negeri 1 Padang
Tualang T.A 2008/2009. Skripsi, Medan : Unimed
Djamarah Syaiful Bahri, Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Fauzi..2007.Metode Pemberian Tugas Pengajuan Soal (Problem Posing) Dalam Pembelajaran
Matematika Ralistik Pada Pokok Bahasan Pembagian Bilangan di Kelas IV SDN
0608867 Medan. Unimed
Hakim , Thursam.2008.Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara.
Hamalik, Oemar.2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Herdians.2008. Model Pembelajaran Problem Posing.
.http://gurupkn.wordpriss.com/category/pebelajaran/model-model.(28 Februari 2011)
Herdy,2007. Model Pembelajaran Kooperatif
http://herdy07.wordpress.com/model.permbelajaran kooperatif/pdf. Diakses 5 Desember
2010
Intang, Baso.(2008). “Pengaruh Pembelajaran Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar
Akuntansi SMA Negeri I Malang” Junal Pendidikan Volume 01 Edisi 16. Halaman 135.
Malang : LPTK ISP
Ismail,W.S.2005. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia Widia Sarana Indonesia
63

Kasiati.2009. Pemahaman Pembelajaran Dengan Problem Posing.
http://www.smu-net.com/main diakses 25 Desember 2010
Lie,Anita.2008.Cooperative Learning. Jakarta : Gramedia
Rapina. 2010. “Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI AP di SMK-BM Swasta Eka Prasetya Medan
T.P. 2010/2011”. Medan : UNIMED
Ritonga,Abdulrahman.2007.Statistika Terapan Untuk Penelitian, Jakarta Univesitas Indonesia
Saondi, Ondi. (2011). Statistika Pendidikan. Jakarta : UMC Press
Sardiman.2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sanjaya,wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta :
Kencana
Siskandar. 2009. “Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran
Kooperative Pada Siswa SLTP Negeri Tanggerang”. Junal Ilmu Pendidikan Volume 45
Edisi 01. Halaman 179. Padang : Universitas Negeri Padang Press
Slameto.2006. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rhineka Cipta.
Soemarso.2006.Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiono,2005.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Sunarsih.2009.Penerapan Model Pembelajaran NHT-Problem Posing Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar Pokok BahasanPengenalan Ilmu Statika dan Tegangan
Siswa Kelas X Teknik Pemesinan 3 SMK Muhammadyah I Kepajen. Jurnal Pendidikan
Volume 10. Halaman 21s Tanggerang : LPPM-UT. http://google.co.id (28 Februari 2011)
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya : Pustaka
Pelajar
Syafri, sofyan.2007. Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Trianto.2007. Mode-Model Pembelajaran Inovatif Berorienstasi Konstruktivistik. Jakarta :
Grafindo

64

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEDUNG ADEM BOJONEGORO

0 3 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 7 1

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV A SDN 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 75

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA.3 SMA NEGERI 2 TEMBILAHAN Asniadarni SMA Negeri 2 Tembilahan Riau

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA SMA

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SEMESTER II SD 2 BULUNGKULON JEKULO KUDUS TAHUN AJARAN 20122013

0 0 21

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 3 MIJEN KUDUS

0 1 23