PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN KONVENSIONAL
PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI
KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1
PERCUT SEI TUAN
T.A 2012/2013
Oleh :
Anton Jahuda Parhusip
NIM 409121007
Program Studi Pendidikan Fisika
Skripsi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Anton Jahuda Parhusip dilahirkan di Gorat, Samosir pada tanggal 21
November 1990. Ayahanda bernama P. Parhusip dan Ibunda bernama R. Lumban
Gaol. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri 177085 Siuntegodang dan lulus
pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1
Palipi, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 1 Pangururan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lulus
ujian pada tanggal 16 Juli 2013.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Learning Cycle Dengan Konvensional Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada
Ibu Dra. Eva M. Ginting, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan pada Bapak Drs. Abd Hakim, M.Si, Drs. Makmur Sirait, M.Si,
Dr. Mariati P. Simanjuntak, selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Manter
Sihotang selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu
dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis. Ucapan terimakasih disampaikan juga pada Bapak Kepala
Sekolah serta Bapak dan Ibu Guru Fisika SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
terkhusus kepada Bapak Drs. P. Simanjuntak yang telah banyak membantu selama
penelitian dilaksanakan.
Ucapan terimakasih teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda P.
Parhusip dan Ibunda tercinta R. Lumban Gaol selaku orang tua, Saudara- saudari
tercinta Abdoni beserta keluarga, Daniel beserta keluarga, Fujianto, Hotma Uli
beserta keluarga, Basa Uli beserta keluarga, Rosalina, Aller dan seluruh keluarga
Op. Ribka Parhusip yang selalu berdoa dan memberikan dorongan serta motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
v
Ucapan terimakasih terkhususnya buat Nova Rina Setia Sari Sinaga yang
selalu ada membantu dan mendukung serta memberikan perhatiannya kepada
penulis dalam penyelesaian studi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada sahabat penulis Mula Sirait, Allwine, Erni serta Anak Fisika Dik B
stambuk 2009.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2013
Penulis,
Anton Jahuda Parhusip
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN KONVENSIONAL
PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI
KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1
PERCUT SEI TUAN
T.A 2012/2013
Anton Jahuda Parhusip
(409121007)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan Model Pembelajaran Learning Cycle dan Konvensional pada materi
pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A
2012/2013. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan Model
Pembelajaran Learning Cycle dan Konvensional pada materi pokok Listrik
Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.
Mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II di SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan T.A 2012/2013 yang berjumlah 9 kelas. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak
37 orang untuk kelas eksperimen dan 38 orang untuk kelas kontrol.
Hasil analisis data diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 25,41
pada kelas kontrol sebesar 25,26. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen.
Dari hasil uji kemampuan awal siswa diperoleh t hit = 0,08. Pada taraf nyata α =
0,05 diperoleh t tab = 1,996 ( thitung < ttabel ) yang berarti Ho diterima, sehingga dapat
disimpulkan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan
kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Untuk postes diperoleh skor rata-rata
postes kelas eksperimen 74,05 pada kelas kontrol sebesar 66,58. Kedua kelas
menunjukkan berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji hipotesis diperoleh
t hitung = 3,20. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,996 ( t hitung > ttabel ) yang
berarti Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan pada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle dengan konvensional. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Learning Cycle pada kelas eksperimen cukup
aktif yaitu sebesar 68,02 %.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
5
1.3 Batasan Masalah
5
1.4 Rumusan Masalah
5
1.5 Tujuan Penelitian
6
1.6 Manfaat Penelitian
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1
Kerangka Teoritis
7
2.1.1
Pengertian Belajar
7
2.1.2
Hasil Belajar
8
2.1.3
Model Pembelajaran Konvensional
9
2.1.4
Pembelajaran Konstruktivisme
9
2.1.5
Model Pembelajaran Learning Cycle
12
2.1.6
Aktivitas Belajar
16
2.1.7
Pendekatan Kontekstual
17
2.1.8.
Materi Pelajaran
19
2.1.8.1 Listrik Dinamis
19
vii
2.2
Kerangka Konseptual
27
2.3
Hipotesis
29
BAB III METODE PENELITIAN
30
3.1
Waktu dan tempat Penelitian
30
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
30
3.2.1
Populasi Penelitian
30
3.2.2
Sampel Penelitian
30
3.3
Variabel Penelitian
30
3.3.1
Variabel Bebas
30
3.3.2
Variabel Terikat
30
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
31
3.4.1
Jenis Penelitian
31
3.4.2
Desain Penelitian
31
3.5
Prosedur Penelitian
31
3.6
Instrumen Penelitian
32
3.7
Teknik Analisis Data
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
38
4.1.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
38
4.1.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
39
4.2
40
Uji Analisis Data
4.2.1 Uji Normalitas
40
4.2.2 Uji Homogenitas
41
4.2.3 Uji Hipotesis
41
4.2.4 Aktivitas Siswa
43
4.3
Pembahasan
44
4.4
Temuan Penelitian
46
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
48
5.2
Saran
48
DAFTAR PUSTAKA
49
LAMPIRAN
50
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Kegiatan proses pembelajaran dengan Learning Cycle
14
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
31
Tabel 3.2
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Listrik Dinamis
33
Tabel 3.3
Kriteria dan Persentase Nilai
37
Tabel 4.1
Data nilai pretes kelas eksperimen dan pretes kelas kontrol 38
Tabel 4.2
Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 4.3
Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians
Pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
39
40
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 4.5
Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
41
Tabel 4.6
Ringkasan perhitungan uji t
43
Tabel 4.7
Ringkasan penilaian aktivitas siswa
43
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Fase-Fase Learning Cycle
16
Gambar 2.2
Arah arus listrik berlawanan dengan aliran elektron
20
Gambar 2.3
Arah arus listrik
20
Gambar 2.4
(a) Bentuk resistor
21
(b) Skema penghambat dalam rangkaian listrik
Gambar 2.5
Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff
23
serta analogi mekaniknya
Gambar 2.6
Susunan hambatan; (a) seri, (b) paralel, (c) campuran seri 23
dengan paralel
Gambar 2.7
Pengukuran kuat arus dengan amperemeter
25
Gambar 2.8
(a) Skema rangkaian sederhana dengan sumber arus dc
25
(b) Rangkaian sebenarnya
Gambar 2.9
(a) Rangkaian menggunakan amperemeter
25
(b) Multimeter yang dapat digunaka sebagai amperemeter
Gambar 2.10
Pengukuran tegangan dengan voltmeter
26
Gambar 2.11
Mengukur tegangan
26
Gambar 4.1
Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas
39
kontrol
Gambar 4.2
Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas
kontrol
40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Rencana pelaksanaan pembelajaran
50
Lampiran 2.
Lembar kerja siswa
74
Lampiran 3.
Instrumen penelitian
79
Lampiran 4.
Kisi-kisi hasil tes belajar
86
Lampiran 5.
Kunci jawaban instrumen penelitian
99
Lampiran 6.
Data pretes kelas kontrol
100
Lampiran 7.
Data pretes kelas eksperimen
102
Lampiran 8.
Perhitungan rata-rata dan standard deviasi pada pretes
104
Lampiran 9.
Uji normalitas dan homogenitas data nilai pretes
105
Lampiran 10. Analisis kemampuan awal (pretes)
109
Lampiran 11. Data postes kelas kontrol
111
Lampiran 12. Data postes kelas eksperimen
113
Lampiran 13. Perhitungan rata-rata dan standard deviasi pada postes
115
Lampiran 14. Uji normalitas dan homogenitas data nilai postes
116
Lampiran 15. Uji hipotesis
120
Lampiran 16. Hasil penilaian aktifitas siswa
122
Lampiran 17. Dokumentasi penelitian
129
Lampiran 18. Daftar nilai kritis untuk Uji Lilifors
134
Lampiran 19. Nilai-nilai dalam distribusi t (Tabel t )
135
Lampiran 20. Nilai-nilai distribusi F
136
Lampiran 21. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
139
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan
manusia yang berkualitas bagi pembangunan negara. Keberhasilan membangun di
sektor pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap pembangunan
di sektor lain. Di samping itu, pendidikan merupakan salah satu usaha untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki karasteristik tertentu seperti
wawasan ilmu pengetahuan yang luas, kemampuan untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi dalam sehari-hari, sikap dan perilaku yang positif
terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan sekitarnya.
Meningkatkan kualitas pendidikan maka proses kegiatan belajar mengajar
di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses belajar-mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik dalam
peristiwa belajar-mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja,
tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar
merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan
segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Melalui proses kegiatan belajarmengajar yang optimal diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.
Menurut Sanjaya (2008:1), “salah satu masalah yang dihadapi dunia
pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran”. Dalam proses
pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk
menghafal informasi. Otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, akibatnya ketika anak
didik lulus dari sekolah siswa pintar secara teoritik tetapi miskin secara aplikasi.
2
Ilmu fisika merupakan salah satu persyaratan dalam penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga fisika sering disebut sebagai
tulang punggung IPTEK. Pelajaran fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains
yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami konsep fisika. Pendidikan
fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa
pada pemahaman yang lebih mendalam. Pemahaman konsep fisika yang benar
akan sangat mempengaruhi hasil belajar fisika siswa.
Kenyataannya pelajaran fisika termasuk salah satu mata pelajaran yang
memiliki nilai terendah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya siswa menganggap
pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dipahami, khususnya jika
dihadapkan dengan rumus-rumus dan perhitungan yang menjenuhkan. Kenyataan
ini sesuai dengan hasil studi pendahuluan peneliti dengan melakukan wawancara
kepada guru fisika kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Bapak Martogi,
diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu
rata-rata 65 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai
adalah 70, sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria
yang diharapkan.
Ada banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar ini.
Salah satunya disebabkan belum tepatnya strategi yang dikembangkan oleh guru
dalam
mengajarkan
fisika.
Strategi
yang
dikembangkan
masih
lebih
mengutamakan pencapaian materi. Pembelajaran yang berorientasi pada
penguasaan materi dianggap gagal menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif,
dan inovatif. Peserta didik berhasil mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam
membekali peserta didik memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang
(Kunandar, 2007: 293).
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik
untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran ini menekankan bahwa
peserta didik adalah pemegang peran dalam proses keseluruhan kegiatan
3
pembelajaran, selaku pendidik berfungsi untuk memfasilitasi paserta didik dalam
melakukan kegiatan pembelajaran.
Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi yang telah direvisi
melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki suatu
pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan
fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi
pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal yang sederhana yang bersifat
hafalan dan pemahaman, tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang
memerlukan analisis, aplikasi, dan sintesis. Untuk itu guru harus bijaksana dalam
menentukan suatu model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi
kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Rendahnya hasil belajar fisika dapat diatasi dengan menggunakan model
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Aktifnya siswa dalam pembelajaran
maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung diajak
untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Disini penulis menawarkan sebuah
model pembelajaran yaitu model pembelajaran Learning Cycle. Learning Cycle
adalah suatu cara untuk mengkonstruksikan pengetahuan baru dari pengetahuan
yang lama yang sudah dimiliki siswa. Learning Cycle merupakan rangkaian
tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasikan sedemikian rupa membentuk
suatu kesinambungan sehingga pembelajar dapat menguasai kompetensikompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif
(Dasna, 2009). Penggunaan model pembelajaran Learning Cycle ini diharapkan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan yang diajari dengan model
pembelajaran konvensional.
Model pembelajaran Learning Cycle ini sudah diteliti oleh beberapa
peneliti sebelumnya diantaranya yaitu: Nainggolan (2011) dan Mustikani (2008).
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Nainggolan (2011) dengan model
pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok kinematika gerak lurus diperoleh
hasil penelitian, bahwa melalui model pembelajaran ini hasil belajar fisika
meningkat dimana sebelum diterapkannya model pembelajaran Learning Cycle
4
nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 24,12 dan nilai rata-rata kelas
kontrol adalah 24,67. Namun setelah model ini diterapkan diperoleh hasil postes
kelas eksperimen 64,53 dan nilai rata-rata kelas kontrol 51,64. Maka dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle dapat
meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Tetapi penelitian ini masih
memiliki kelemahan yaitu selama pembelajaran masih ada siswa yang kurang
tertarik dengan pengajaran konsep karena telah terbiasa mengerjakan soal-soal
perhitungan selama pembelajaran fisika dan masih banyak siswa yang kurang
aktif. Mustikani (2008), menerapkan model pembelajaran Learning Cycle pada
materi pokok besaran dan satuan memperoleh peningkatan hasil belajar siswa
sebesar 59,1% dan aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan bahwa
siswa aktif selama proses belajar mengajar, kelemahannya adalah kurang
memperhatikan pengetahuan awal siswa dan efektivitas penggunaan waktu.
Kelemahan-kelemahan peneliti sebelumnya menjadi pelajaran bagi
peneliti selanjutnya untuk mengadakan perbaikan sehingga hasil belajar siswa
lebih meningkat lagi. Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi
kelemahan di atas adalah dengan membuat pembelajaran yang lebih bermakna
dengan siswa lebih mudah menguasai konsep listrik dinamis, memotivasi siswa
untuk turut aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas baik mengeluarkan
pendapat dan dalam setiap tahapan kegiatan pembelajaran yang direncanakan
serta mengelola dan mengontrol keadaan kelas. Selain itu juga peneliti akan
memberikan lembar kerja siswa yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya, dengan demikian alokasi waktu
yang telah direncanakan dalam RPP akan terpenuhi.
Berdasarkan uraian masalah di atas maka, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Learning Cycle Dengan Konvensional
Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan T.A 2012/2013”.
5
1.2. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang masalah diatas,
identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:
1. Rendahnya hasil belajar fisika
2. Proses belajar mengajar di kelas yang masih didominasi pembelajaran
yang berpusat pada guru sehingga belajar tidak menyenangkan bagi siswa
3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi pada proses
belajar mengajar
4. Kurangnya guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
1.3. Batasan Masalah
Ada banyak yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian ini,
maka peneliti membuat batasan-batasan masalah yang akan diteliti sebagai
berikut:
1. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan kelas X
semester II T.A 2012/2013
2. Materi yang akan dipelajari adalah materi pokok Listrik Dinamis
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Learning
Cycle (siklus belajar)
1.4. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan seperti yang telah dikemukakan pada
batasan masalah, maka permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle dan konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013?
2. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Learning Cycle dengan konvensional pada materi pokok
Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A
2012/2013?
6
3. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang akan diteliti secara umum, maka adapun yang
menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Learning Cycle dan konvensional pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A
2012/2013.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran Learning Cycle dengan konvensional pada materi
pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei
Tuan T.A 2012/2013.
3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Learning Cycle di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan.
2. Sebagai
bahan
informasi alternatif
model pembelajaran didalam
merancang program pembelajaran.
3. Sebagai referensi dan masukan bagi peneliti lain yang akan mengadakan
penelitian dengan model yang sama.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
Learning Cycle pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan T.A 2012/2013, sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes
sebesar 25,41 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar
74,05.
2. Hasil belajar siswa yang diberi dengan model pembelajaran konvensional pada
pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
T.A 2012/2013, sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 25,26
dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 66,58.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran Learning Cycle dan hasil belajar siswa yang
diajar dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis
dikelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.
4. Selama proses pembelajaran, hasil observasi aktifitas belajar siswa dengan
menerapkan model Learning Cycle pada kelas eksperimen diperoleh hasil
rata-rata aktifitas siswa dikelas sebesar 68,02 % dengan kategori cukup aktif.
5.2.
1.
Saran
Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
Learning Cycle agar lebih mengarahkan siswa lebih aktif pada tahap
eksplorasi, explanation, dan elaborasi.
2.
Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
Learning Cycle, penggunaan waktu harus diefektifkan semaksimal mungkin,
supaya tiap-tiap tahap dalam Learning Cycle berjalan dengan baik.
49
DAFTAR PUSTAKA
Dasna, I, W., (2009), Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (cycle
Learning). http://lubisgrafura.wordpress.com/2011/02/15/pembelajarandengan-model-siklus-belajar-learning-cycle/.
Hamid, A., (2009), Teori Belajar dan Pembelajaran, Pascasarjana UNIMED,
Medan.
Hamalik, O., (2009), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Kanginan, M., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Erlangga, Jakarta.
Kunandar, (2009), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Mustikani, (2008), Penerapan Model Pembelajaran dengan Learning Cycle untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Meateri Besaran Dan Satuan di
SMA Negeri 1 Air Putih T.P 2008/2009., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Nainggolan, B., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle Dalam
Mengatasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak
Lurus di SMA Swasta Santa Maria Tarutung T.P 2011/2012., Skripsi,
FMIPA Unimed, Medan.
Sanjaya, W.,(2008), Strategi Pembelajaran. Jakarta, Kencana
Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sukardi, (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit
Kencana, Jakarta.
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN KONVENSIONAL
PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI
KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1
PERCUT SEI TUAN
T.A 2012/2013
Oleh :
Anton Jahuda Parhusip
NIM 409121007
Program Studi Pendidikan Fisika
Skripsi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Anton Jahuda Parhusip dilahirkan di Gorat, Samosir pada tanggal 21
November 1990. Ayahanda bernama P. Parhusip dan Ibunda bernama R. Lumban
Gaol. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri 177085 Siuntegodang dan lulus
pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1
Palipi, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 1 Pangururan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lulus
ujian pada tanggal 16 Juli 2013.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Learning Cycle Dengan Konvensional Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada
Ibu Dra. Eva M. Ginting, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan pada Bapak Drs. Abd Hakim, M.Si, Drs. Makmur Sirait, M.Si,
Dr. Mariati P. Simanjuntak, selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Manter
Sihotang selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu
dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis. Ucapan terimakasih disampaikan juga pada Bapak Kepala
Sekolah serta Bapak dan Ibu Guru Fisika SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
terkhusus kepada Bapak Drs. P. Simanjuntak yang telah banyak membantu selama
penelitian dilaksanakan.
Ucapan terimakasih teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda P.
Parhusip dan Ibunda tercinta R. Lumban Gaol selaku orang tua, Saudara- saudari
tercinta Abdoni beserta keluarga, Daniel beserta keluarga, Fujianto, Hotma Uli
beserta keluarga, Basa Uli beserta keluarga, Rosalina, Aller dan seluruh keluarga
Op. Ribka Parhusip yang selalu berdoa dan memberikan dorongan serta motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
v
Ucapan terimakasih terkhususnya buat Nova Rina Setia Sari Sinaga yang
selalu ada membantu dan mendukung serta memberikan perhatiannya kepada
penulis dalam penyelesaian studi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada sahabat penulis Mula Sirait, Allwine, Erni serta Anak Fisika Dik B
stambuk 2009.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2013
Penulis,
Anton Jahuda Parhusip
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN KONVENSIONAL
PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI
KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1
PERCUT SEI TUAN
T.A 2012/2013
Anton Jahuda Parhusip
(409121007)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan Model Pembelajaran Learning Cycle dan Konvensional pada materi
pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A
2012/2013. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan Model
Pembelajaran Learning Cycle dan Konvensional pada materi pokok Listrik
Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.
Mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II di SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan T.A 2012/2013 yang berjumlah 9 kelas. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak
37 orang untuk kelas eksperimen dan 38 orang untuk kelas kontrol.
Hasil analisis data diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 25,41
pada kelas kontrol sebesar 25,26. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen.
Dari hasil uji kemampuan awal siswa diperoleh t hit = 0,08. Pada taraf nyata α =
0,05 diperoleh t tab = 1,996 ( thitung < ttabel ) yang berarti Ho diterima, sehingga dapat
disimpulkan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan
kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Untuk postes diperoleh skor rata-rata
postes kelas eksperimen 74,05 pada kelas kontrol sebesar 66,58. Kedua kelas
menunjukkan berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji hipotesis diperoleh
t hitung = 3,20. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,996 ( t hitung > ttabel ) yang
berarti Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan pada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle dengan konvensional. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Learning Cycle pada kelas eksperimen cukup
aktif yaitu sebesar 68,02 %.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
5
1.3 Batasan Masalah
5
1.4 Rumusan Masalah
5
1.5 Tujuan Penelitian
6
1.6 Manfaat Penelitian
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1
Kerangka Teoritis
7
2.1.1
Pengertian Belajar
7
2.1.2
Hasil Belajar
8
2.1.3
Model Pembelajaran Konvensional
9
2.1.4
Pembelajaran Konstruktivisme
9
2.1.5
Model Pembelajaran Learning Cycle
12
2.1.6
Aktivitas Belajar
16
2.1.7
Pendekatan Kontekstual
17
2.1.8.
Materi Pelajaran
19
2.1.8.1 Listrik Dinamis
19
vii
2.2
Kerangka Konseptual
27
2.3
Hipotesis
29
BAB III METODE PENELITIAN
30
3.1
Waktu dan tempat Penelitian
30
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
30
3.2.1
Populasi Penelitian
30
3.2.2
Sampel Penelitian
30
3.3
Variabel Penelitian
30
3.3.1
Variabel Bebas
30
3.3.2
Variabel Terikat
30
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
31
3.4.1
Jenis Penelitian
31
3.4.2
Desain Penelitian
31
3.5
Prosedur Penelitian
31
3.6
Instrumen Penelitian
32
3.7
Teknik Analisis Data
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
38
4.1.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
38
4.1.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
39
4.2
40
Uji Analisis Data
4.2.1 Uji Normalitas
40
4.2.2 Uji Homogenitas
41
4.2.3 Uji Hipotesis
41
4.2.4 Aktivitas Siswa
43
4.3
Pembahasan
44
4.4
Temuan Penelitian
46
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
48
5.2
Saran
48
DAFTAR PUSTAKA
49
LAMPIRAN
50
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Kegiatan proses pembelajaran dengan Learning Cycle
14
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
31
Tabel 3.2
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Listrik Dinamis
33
Tabel 3.3
Kriteria dan Persentase Nilai
37
Tabel 4.1
Data nilai pretes kelas eksperimen dan pretes kelas kontrol 38
Tabel 4.2
Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 4.3
Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians
Pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
39
40
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 4.5
Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
41
Tabel 4.6
Ringkasan perhitungan uji t
43
Tabel 4.7
Ringkasan penilaian aktivitas siswa
43
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Fase-Fase Learning Cycle
16
Gambar 2.2
Arah arus listrik berlawanan dengan aliran elektron
20
Gambar 2.3
Arah arus listrik
20
Gambar 2.4
(a) Bentuk resistor
21
(b) Skema penghambat dalam rangkaian listrik
Gambar 2.5
Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff
23
serta analogi mekaniknya
Gambar 2.6
Susunan hambatan; (a) seri, (b) paralel, (c) campuran seri 23
dengan paralel
Gambar 2.7
Pengukuran kuat arus dengan amperemeter
25
Gambar 2.8
(a) Skema rangkaian sederhana dengan sumber arus dc
25
(b) Rangkaian sebenarnya
Gambar 2.9
(a) Rangkaian menggunakan amperemeter
25
(b) Multimeter yang dapat digunaka sebagai amperemeter
Gambar 2.10
Pengukuran tegangan dengan voltmeter
26
Gambar 2.11
Mengukur tegangan
26
Gambar 4.1
Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas
39
kontrol
Gambar 4.2
Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas
kontrol
40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Rencana pelaksanaan pembelajaran
50
Lampiran 2.
Lembar kerja siswa
74
Lampiran 3.
Instrumen penelitian
79
Lampiran 4.
Kisi-kisi hasil tes belajar
86
Lampiran 5.
Kunci jawaban instrumen penelitian
99
Lampiran 6.
Data pretes kelas kontrol
100
Lampiran 7.
Data pretes kelas eksperimen
102
Lampiran 8.
Perhitungan rata-rata dan standard deviasi pada pretes
104
Lampiran 9.
Uji normalitas dan homogenitas data nilai pretes
105
Lampiran 10. Analisis kemampuan awal (pretes)
109
Lampiran 11. Data postes kelas kontrol
111
Lampiran 12. Data postes kelas eksperimen
113
Lampiran 13. Perhitungan rata-rata dan standard deviasi pada postes
115
Lampiran 14. Uji normalitas dan homogenitas data nilai postes
116
Lampiran 15. Uji hipotesis
120
Lampiran 16. Hasil penilaian aktifitas siswa
122
Lampiran 17. Dokumentasi penelitian
129
Lampiran 18. Daftar nilai kritis untuk Uji Lilifors
134
Lampiran 19. Nilai-nilai dalam distribusi t (Tabel t )
135
Lampiran 20. Nilai-nilai distribusi F
136
Lampiran 21. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
139
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan
manusia yang berkualitas bagi pembangunan negara. Keberhasilan membangun di
sektor pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap pembangunan
di sektor lain. Di samping itu, pendidikan merupakan salah satu usaha untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki karasteristik tertentu seperti
wawasan ilmu pengetahuan yang luas, kemampuan untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi dalam sehari-hari, sikap dan perilaku yang positif
terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan sekitarnya.
Meningkatkan kualitas pendidikan maka proses kegiatan belajar mengajar
di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses belajar-mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik dalam
peristiwa belajar-mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja,
tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar
merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan
segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Melalui proses kegiatan belajarmengajar yang optimal diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.
Menurut Sanjaya (2008:1), “salah satu masalah yang dihadapi dunia
pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran”. Dalam proses
pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk
menghafal informasi. Otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, akibatnya ketika anak
didik lulus dari sekolah siswa pintar secara teoritik tetapi miskin secara aplikasi.
2
Ilmu fisika merupakan salah satu persyaratan dalam penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga fisika sering disebut sebagai
tulang punggung IPTEK. Pelajaran fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains
yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami konsep fisika. Pendidikan
fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa
pada pemahaman yang lebih mendalam. Pemahaman konsep fisika yang benar
akan sangat mempengaruhi hasil belajar fisika siswa.
Kenyataannya pelajaran fisika termasuk salah satu mata pelajaran yang
memiliki nilai terendah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya siswa menganggap
pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dipahami, khususnya jika
dihadapkan dengan rumus-rumus dan perhitungan yang menjenuhkan. Kenyataan
ini sesuai dengan hasil studi pendahuluan peneliti dengan melakukan wawancara
kepada guru fisika kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Bapak Martogi,
diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu
rata-rata 65 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai
adalah 70, sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria
yang diharapkan.
Ada banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar ini.
Salah satunya disebabkan belum tepatnya strategi yang dikembangkan oleh guru
dalam
mengajarkan
fisika.
Strategi
yang
dikembangkan
masih
lebih
mengutamakan pencapaian materi. Pembelajaran yang berorientasi pada
penguasaan materi dianggap gagal menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif,
dan inovatif. Peserta didik berhasil mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam
membekali peserta didik memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang
(Kunandar, 2007: 293).
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik
untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran ini menekankan bahwa
peserta didik adalah pemegang peran dalam proses keseluruhan kegiatan
3
pembelajaran, selaku pendidik berfungsi untuk memfasilitasi paserta didik dalam
melakukan kegiatan pembelajaran.
Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi yang telah direvisi
melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki suatu
pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan
fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi
pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal yang sederhana yang bersifat
hafalan dan pemahaman, tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang
memerlukan analisis, aplikasi, dan sintesis. Untuk itu guru harus bijaksana dalam
menentukan suatu model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi
kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
Rendahnya hasil belajar fisika dapat diatasi dengan menggunakan model
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Aktifnya siswa dalam pembelajaran
maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung diajak
untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Disini penulis menawarkan sebuah
model pembelajaran yaitu model pembelajaran Learning Cycle. Learning Cycle
adalah suatu cara untuk mengkonstruksikan pengetahuan baru dari pengetahuan
yang lama yang sudah dimiliki siswa. Learning Cycle merupakan rangkaian
tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasikan sedemikian rupa membentuk
suatu kesinambungan sehingga pembelajar dapat menguasai kompetensikompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif
(Dasna, 2009). Penggunaan model pembelajaran Learning Cycle ini diharapkan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan yang diajari dengan model
pembelajaran konvensional.
Model pembelajaran Learning Cycle ini sudah diteliti oleh beberapa
peneliti sebelumnya diantaranya yaitu: Nainggolan (2011) dan Mustikani (2008).
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Nainggolan (2011) dengan model
pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok kinematika gerak lurus diperoleh
hasil penelitian, bahwa melalui model pembelajaran ini hasil belajar fisika
meningkat dimana sebelum diterapkannya model pembelajaran Learning Cycle
4
nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 24,12 dan nilai rata-rata kelas
kontrol adalah 24,67. Namun setelah model ini diterapkan diperoleh hasil postes
kelas eksperimen 64,53 dan nilai rata-rata kelas kontrol 51,64. Maka dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle dapat
meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Tetapi penelitian ini masih
memiliki kelemahan yaitu selama pembelajaran masih ada siswa yang kurang
tertarik dengan pengajaran konsep karena telah terbiasa mengerjakan soal-soal
perhitungan selama pembelajaran fisika dan masih banyak siswa yang kurang
aktif. Mustikani (2008), menerapkan model pembelajaran Learning Cycle pada
materi pokok besaran dan satuan memperoleh peningkatan hasil belajar siswa
sebesar 59,1% dan aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan bahwa
siswa aktif selama proses belajar mengajar, kelemahannya adalah kurang
memperhatikan pengetahuan awal siswa dan efektivitas penggunaan waktu.
Kelemahan-kelemahan peneliti sebelumnya menjadi pelajaran bagi
peneliti selanjutnya untuk mengadakan perbaikan sehingga hasil belajar siswa
lebih meningkat lagi. Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi
kelemahan di atas adalah dengan membuat pembelajaran yang lebih bermakna
dengan siswa lebih mudah menguasai konsep listrik dinamis, memotivasi siswa
untuk turut aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas baik mengeluarkan
pendapat dan dalam setiap tahapan kegiatan pembelajaran yang direncanakan
serta mengelola dan mengontrol keadaan kelas. Selain itu juga peneliti akan
memberikan lembar kerja siswa yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya, dengan demikian alokasi waktu
yang telah direncanakan dalam RPP akan terpenuhi.
Berdasarkan uraian masalah di atas maka, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Learning Cycle Dengan Konvensional
Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan T.A 2012/2013”.
5
1.2. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang masalah diatas,
identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:
1. Rendahnya hasil belajar fisika
2. Proses belajar mengajar di kelas yang masih didominasi pembelajaran
yang berpusat pada guru sehingga belajar tidak menyenangkan bagi siswa
3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi pada proses
belajar mengajar
4. Kurangnya guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
1.3. Batasan Masalah
Ada banyak yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian ini,
maka peneliti membuat batasan-batasan masalah yang akan diteliti sebagai
berikut:
1. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan kelas X
semester II T.A 2012/2013
2. Materi yang akan dipelajari adalah materi pokok Listrik Dinamis
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Learning
Cycle (siklus belajar)
1.4. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan seperti yang telah dikemukakan pada
batasan masalah, maka permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Learning Cycle dan konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013?
2. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Learning Cycle dengan konvensional pada materi pokok
Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A
2012/2013?
6
3. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang akan diteliti secara umum, maka adapun yang
menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Learning Cycle dan konvensional pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A
2012/2013.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran Learning Cycle dengan konvensional pada materi
pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei
Tuan T.A 2012/2013.
3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Learning Cycle di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan.
2. Sebagai
bahan
informasi alternatif
model pembelajaran didalam
merancang program pembelajaran.
3. Sebagai referensi dan masukan bagi peneliti lain yang akan mengadakan
penelitian dengan model yang sama.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
Learning Cycle pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan T.A 2012/2013, sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes
sebesar 25,41 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar
74,05.
2. Hasil belajar siswa yang diberi dengan model pembelajaran konvensional pada
pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
T.A 2012/2013, sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 25,26
dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 66,58.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran Learning Cycle dan hasil belajar siswa yang
diajar dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis
dikelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.
4. Selama proses pembelajaran, hasil observasi aktifitas belajar siswa dengan
menerapkan model Learning Cycle pada kelas eksperimen diperoleh hasil
rata-rata aktifitas siswa dikelas sebesar 68,02 % dengan kategori cukup aktif.
5.2.
1.
Saran
Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
Learning Cycle agar lebih mengarahkan siswa lebih aktif pada tahap
eksplorasi, explanation, dan elaborasi.
2.
Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
Learning Cycle, penggunaan waktu harus diefektifkan semaksimal mungkin,
supaya tiap-tiap tahap dalam Learning Cycle berjalan dengan baik.
49
DAFTAR PUSTAKA
Dasna, I, W., (2009), Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (cycle
Learning). http://lubisgrafura.wordpress.com/2011/02/15/pembelajarandengan-model-siklus-belajar-learning-cycle/.
Hamid, A., (2009), Teori Belajar dan Pembelajaran, Pascasarjana UNIMED,
Medan.
Hamalik, O., (2009), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Kanginan, M., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Erlangga, Jakarta.
Kunandar, (2009), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Mustikani, (2008), Penerapan Model Pembelajaran dengan Learning Cycle untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Meateri Besaran Dan Satuan di
SMA Negeri 1 Air Putih T.P 2008/2009., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Nainggolan, B., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle Dalam
Mengatasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak
Lurus di SMA Swasta Santa Maria Tarutung T.P 2011/2012., Skripsi,
FMIPA Unimed, Medan.
Sanjaya, W.,(2008), Strategi Pembelajaran. Jakarta, Kencana
Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sukardi, (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit
Kencana, Jakarta.
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.