PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN SIKAP SELEKTIF TERHADAP PENGARUH BUDAYA ASING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI KAB. LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
DALAM MENINGKATKAN SIKAP SELEKTIF TERHADAP
PENGARUH BUDAYA ASING PADA SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 BINJAI KAB. LANGKAT
TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Oleh:
NURLELI ZAHRIA B
NIM 1101151016

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
DALAM MENINGKATKAN SIKAP SELEKTIF TERHADAP
PENGARUH BUDAYA ASING PADA SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 BINJAI KAB. LANGKAT

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan

Oleh:
NURLELI ZAHRIA B
NIM 1101151016

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK
NURLELI ZAHRIA B : 1101151016. Pengaruh Pelaksanaan Layanan
Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Sikap Selektif Terhadap

Pengaruh Budaya Asing Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kab.
Langkat Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu
Pendidikan. Universitas Negeri Medan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Adakah pengaruh pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan sikap selektif siswa terhadap
pengaruh budaya asing pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat
Tahun Ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh positif antara layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan sikap
selektif terhadap pengaruh budaya asing pada siswa X di SMA Negeri 1 Binjai
Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah ekperimen semu dengan desain pre-test dan
post-test. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode
purposive sampling dari siswa kelas X-5 yang berjumlah 40 siswa SMA Negeri 1
Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013/2014 sehingga diketahui 10 orang yang
terdiri dari 4 orang yang memiliki masalah rendahnya bersikap selektif, 3 orang
memiliki sikap selektif sedang dan 3 orang memiliki sikap selektif tinggi, yang di
tentukan dari hasil pre-test untuk diberikan layanan bimbingan kelompok. Data
penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket yaitu angket sikap selektif
terhadap pengruh budaya asing sebanyak 40 butir yang terlebih dahulu

diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid
dan reliable.
Dari hasil analisis diperoleh data Pre-Test sikap selektif siswa rata-rata =
74,7 termasuk kategori sedang, dan rata-rata Post-Test sikap selektif = 90,3
termasuk kategori sedang. Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji wilcoxon
dengan hasil j hitung= 27 sedangkan harga j tabel = 8, maka terdapat pengaruh yang
signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan
sikap selektif terhadap pengaruh budaya asing pada siswa kelas X SMA Negeri 1
Binjai Kab. Langkat tahun ajaran 2013/2014 pada taraf nyata  = 0,05. Hal ini
terlihat dari j hitung > j tabel yaitu (27 > 8), dapat diterima.
Kata Kunci :Kemampuan bersikap selektif, bimbingan kelompok.

i

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK..........................................................................................

i


KATA PENGANTAR.......................................................................

ii

DAFTAR ISI......................................................................................

v

DAFTAR TABEL..............................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................

ix

BAB I: PENDAHULUAN..........……………………………….......

1


BAB II:

A. Latar Belakang ..............................................................

1

B. Identifikasi Masalah.......................................................

8

C. Pembatasan Masalah......................................................

9

D. Rumusan Masalah..........................................................

9

E. Tujuan Penelitian............................................................


9

F. Manfaat Penelitian..........................................................

10

KAJIAN TEORI………...............……………......................

11

A. Kerangka Teori................................................................

11

1. Sikap Selektif Dalam Menghadapi Pengaruh
Budaya Asing……………………………......................

11

1.1 Pengertian Sikap Selektif........................................... ...


11

1.2 Karakter Bersikap Selektif......................................... ..

12

1.3 Pengertian Budaya Asing……………........................

14

1.4 Unsur-unsur Budaya Asing…………………………..

17

1.5 Nilai-nilai Dalam Budaya Asing……………………...

18

v


1.6 Contoh Perubahan Sosial Akibat Pengaruh Budaya Asing.. 20
1.7 Faktor-faktor Masuknya Budya Asing..........................

25

1.8 Dampak Positif dan Negatif Masuknya Budaya Asing..

27

1.9 Tantangan Masuknya Budaya Asing Terhadap Remaja...

29

1.10 Sikap Selektif Terhadap Pengaruh Budaya Asing......

31

2. Layanan Bimbingan Kelompok.. ……………………….


32

2.1 Pengertian Bimbingan Kelompok...............................

32

2.2 Tujuan Bimbingan Kelompok....................................

34

2.3 Manfaat Bimbingan Kelompok..................................

34

2.4 Jenis-jenis Bimbingan Kelompok...............................

35

2.5 Komponen Bimbingan Kelompok..............................


36

2.6 Asas Bimbingan Kelompok........................................

37

2.7 Tahap-tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok.......

37

2.8 Evaluasi Kegiatan Bimbingan Kelompok...................

39

B. Kerangka Konseptual......................................................

40

C. Hipotesis.....................................…..........………….......


41

BAB III: METODE
PENELITIAN........................................................................................

42

A. Jenis Penelitian................................................................

42

B. Subjek Penelitian.............................................................

42

C. Desain Penelitian............................................................

43

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian....................................

44

E. Operasional Variabel Penelitian...................................

44

F. Teknik Pengumpulan Data …………………................

45

vi

G. Uji Coba Instrumen Penelitian.....................................

50

H. Teknik Analisis Data....................................................

52

Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................

53

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................

54

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..............................

54

B. Pengujian Persyaratan Analisis.....................................

55

C. Analisis Data Penelitian.................................................

57

D. Pengujian Hipotesis.......................................................

60

E. Pembahasan Penelitian..................................................

60

I.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN............................................

61

A. Kesimpulan......................................................................

61

B. Saran................................................................................

61

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................

62

vii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Subjek penelitian……………………………………………

43

Tabel 3.2 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert …………

47

Tabel 3.3 Kisi- kisi Uji Coba Angket Sikap Selektif.........................….

48

Tabel 3.4 Kisi- kisi Angket Sikap Selektif............................……….….

49

Tabel 4.1 Hasil Pre-Test……………………………………………….

57

Tabel 4.2 Hasil Post-test……………………………………………….

58

Tabel 4.3 Deskripsi Data Pre-Test dan Post-test………..…………….

59

viii

1

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh setiap kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Indonesia adalah
bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya.
Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang
sangat kaya ragamnya. Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa, yang
mendiami belasan ribu pulau dan masing-masing suku bangsa memiliki
keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai
sosial dan seni yang tinggi sesuai norma yang berlaku. Pada kondisi saat ini
kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat

Indonesia

khususnya generasi muda cenderung malu akan kebudayaan yang sebenarnya
sebagai jati diri sebuah bangsa.
Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budayabudaya asing yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini,
perkembangan kemutahiran teknologi tidak diiringin dengan budaya-budaya asing
positif yang masuk. Budaya asing masuk ke Indonesia secara bebas tanpa ada
filterisasi. Arus globalisasi itulah yang menciptakan ruang waktu sangat luas,
bagi bertemunya aneka budaya, yang pada akhirnya memunculkan berbagai
permasalahan baru yang kompleks di semua lapisan masyarakat dunia, tidak
terkecuali Indonesia. Ironisnya negara Indonesia yang semula sangat kental

2

dengan berbagai norma-norma yang mengatur segala aspek kehidupan
masyarakat, kini harus kewalahan menghadapi aneka ragam budaya asing yang
masuk ke Indonesia dengan leluasa. Ibarat virus yang bersifat radikal bebas,
budaya asing merasuk ke seluruh penjuru masyarakat Indonesia tidak terkecuali
remaja didukung dengan teknologi komunikasi yang canggih meracuni alam
bawah sadar kalangan remaja, yang berada pada usia kritis, dimana mereka
cenderung menerima dan meniru segala bentuk hal-hal yang baru nyaris tanpa
adanya filterisasi.
Sebagaimana yang dikemukakan Hurlock (1980) bahwa salah satu tugas
perkembangan penting yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang
di harapkan oleh kelompok dan kemudian membentuk perilaku agar sesuai
dengan harapan sosial tanpa terus dibimbing, diawasi, didorong dan diancam
hukuman seperti yang dialami waktu anak-anak. Dimana remaja harus mandiri
dalam berperilaku dan dapat menentukan pilihannya secara selektif dengan
sebaik-baiknya tanpa harus dibimbing dan diberi ancaman dengan hukuman.
Berdasarkan observasi selama peneliti melaksanakan PPLT pada Agustus
hingga November 2013 dan juga berdasarkan dari hasil wawancara kepada guru
BK di SMAN 1 Binjai Kab. Langkat bahwa pada 3 bulan terakhir ditemukan 10
siswa yang memiliki masalah dalam menyikapi pengaruh budaya asing yaitu
siswa yang hidup secara berkelompok yang terjadi diluar dan didalam kelas yang
disebut dengan geng dimana mereka cenderung membanggakan geng masingmasing dan ingin menjatuhkan geng lawan sehingga menimbulkan perkelahian.
Dalam berseragam siswa masih belum mematuhi peraturan sekolah seperti, siswa
yang kedapatan bajunya tidak di masukkan, celana, rok dan bajunya ketat, siswa

3

belum lengkap dalam memakai atribut sekolah serta memakai aksesoris tertentu
secara berlebihan yang mereka anggap sebagai mode atau trend. Siswa yang acuh
terhadap guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan membuat kelas
tidak kondustif, seolah-olah siswa tidak membutuhkan guru untuk memberikan
pengetahuan. Siswa yang berkunjung ke kantin untuk beli jajan pada jam
pelajaran, padalah izinnya untuk pergi ke kamar mandi, hal tersebut menandakan
lunturnya nilai kesopanan dan kejujuran pada diri siswa. Siswa yang membuka
facebook dan twitter secara sembunyi-sembunyi pada saat guru sedang
menjelaskan pelajaran melalui ponselnya, selain ditemukan siswa yang kedapatan
melihat video porno melalui ponselnya. Kurangnya kesadaran siswa untuk
melakukan shalat berjama’ah di mushollah yang ada di lingkungan sekolah,
mereka lebih senang bergurau dengan temannya, siswa yang tidak malu mengakui
memiliki jalinan kasih atau berpacaran antar lawan jenis baik satu kelas maupun
berbeda kelas. Ditemukan 2 orang siswa yang berlainan jenis sedang berduaan di
belakang sekolah. Hal ini menggambarkan bahwa siswa meniru gaya hidup
kebaratan dan semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan pada diri siswa.
Pada saat ini, pengaruh-pengaruh budaya asing banyak mempengaruhi
perkembangan remaja yang cenderung menirukan gaya-gaya barat yang sudah
tidak sesuai dengan norma-norma budaya yang sesuai dengan Pancasila. Perlahanlahan mereka mulai meninggalkan budaya timur yang merupakan budaya mereka
sendiri. Banyak yang beranggapan bahwa dengan menirukan budaya asing bisa
dianggap gaul, modern, dan tidak kampungan.
Seperti yang dikatakan oleh John Naisbitt dalam bukunya Megatrends
(1982), menyatakan bahwa “Globalisasi memunculkan perubahan-perubahan

4

yang akan dialami oleh negara-negara dunia”. Harus diakui bahwa kebudayaan
dan peradaban barat memberi pengaruh besar bagi masyarakat dunia dewasa ini.
Pengaruh budaya asing terhadap remaja sangat kuat dan membuat banyak
anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini
ditunjukan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari remaja
sekarang seperti, gaya pergaulan remaja saat ini semakin jauh dari tuntunan
agama. Faktanya, sekarang banyak yang menjadikan tontonan sebagai tuntunan
dan tuntunan hanya sebagai tontonan saja yang banyak para remaja abaikan. Para
remaja cenderung mengikuti gaya hidup orang barat seperti gaya hidup bebas
yang bersifat hedonistik atau senang berhura-hura tanpa berpikir akibat yang akan
ditimbulkan dari perbuatannya itu. Sebagi contoh dari segi perilaku, banyak
perilaku para remaja yang tidak sesuai dengan norma agama bahkan dilarang
dalam norma agama. Seperti sek bebas, penggunaan narkoba, tawuran, geng
motor, dan kenakalan-kenakalan remaja yang lainnya yang sudah menyimpang.
Akibat dari tidak selektifnya para remaja terhadap pengaruh budaya asing
yang masuk ke Indonesia dan gaya hidup peniru remaja terhadapat budaya asing
maka banyak sekali fakta yang menunjukkan dampak penyimpangan budaya
asing khususnya bagi para remaja, Berdasarkan survei Badan Narkotika Nasional
(BNN) menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar
mencapai 4,7 % dari jumlah pelajar dan mahasiswa atau sekitar 921.695 orang.
Selain itu, berdasarkan survei KPAI di 12 provinsi dengan responden 4500 remaja
tahun 2010 didapat hasil yang sangat mengejutkan. Berdasarkan survei diketahui
bahwa 97% remaja SMP dan SMA pernah melihat film porno, 93,7 % pernah
berciuman, 62,7 % remaja SMP sudah tidak perawan, dan 21,2 % remaja SMA

5

pernah aborsi, ini sangat memprihatinkan pergaulan remaja saat ini dan itu semua
sebagian di akibatkan dari masuknya budaya asing yang menganut pada gaya
hidup

bebas.

(Syamsuddin“ProblematikaRemaja”.Tersediapada:http://www.

indonesia.com) di akses 28 januari 2014.
Pada saat ini, kebebasan bergaul dan gaya hidup sudah sampai pada
tingkat yang mengkhawatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar
jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja
saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka
sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacaran bagi mereka
merupakan salah satu bentuk yang membanggakan. Namun, yang sangat
disayangkan budaya pacaran yang dilakukan para pelajar sering sekali menjadi
kebablasan.
Dari segi pakaian, banyak remaja-remaja yang bergaya seperti selebritis
yang cenderung ke budaya barat. Mereka menggunakan pakaian minim yang
memperlihatkan bentuk tubuh. Padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak
sesuai dengan kebudayaan kita. Tidak ketinggalan gaya rambut mereka yang dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara
menutupi identitasnya. Banyak remaja yang tidak mau melestarikan budaya
bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian
bangsa. Dan dari segi sikap, banyak remaja yang tingkah lakunya tidak mengenal
sopan santun dan cenderung cuek. Tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan
karena budaya asing menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka
bertindak sesuka hati mereka.

6

Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa
bersikap selektif sesuai dengan nilai-nilai berdasarkan pancasila yang di anut dan
adat kebiasaan yang di miliki bangsa Indonesia. Para remaja cenderung merasa
gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan
dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Dan kini nilai-nilai kebudayaan
kita semakin terkikis di sebabkan oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke
Indonesia.
Pengaruh budaya ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar,
asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap
menjaga agar budaya kita tidak luntur. Dengan mengamalkan pancasila sebaikbaiknya dan bersikap selektif terhadap segala macam pengaruh budaya asing yang
masuk ke Indonesia di berbagai bidang. Banyaknya para remaja yang tidak
melakukan filterisasi terhadap hal-hal asing yang mereka ketahui, akan tetapi
tanpa berpikir panjang mereka langsung menirunya dan menerapkan nila-nilai
kebudayaan asing yang masuk tersebut kedalam kehidupan sehari-hari mereka
baik yang bersifat positif maupun negatif.
Tidak semua budaya asing membawa dampak negatif maupun positif bagi
remaja saat ini, oleh sebab itu para remaja harus dapat memilah-milah budaya
asing yang masuk ke indonesia. Dalam menyikapi kebudayaan yang masuk kita
harus berupaya menanggulanginya agar jati diri anak bangsa tidak rusak dan
setiap orang harus memiliki kesadaran tentang budaya yang ada di Indonesia
sehingga dapat bersikap selektif

dalam menghadapi pengaruh budaya asing.

Untuk itu bangsa Indonesia juga perlu senantiasa memantapkan proses
pendidikannya secara bermutu kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional

7

sebagaimana yang tercantum dalam (UU No. 20 Tahun 2003), yaitu : (1) beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, (4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5)
memiliki kepribadian mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan penting
dalam mengatasi perilaku siswa yang tidak sesuai dari norma-norma yang berlaku
baik di sekolah sebagai pelajar maupun di masyarakat sebagai anggota
masyarakat.

Sekolah

diharapkan

dapat

mendidik

peserta

didik

untuk

mengembangkan kepribadiannya agar dapat berperilaku baik dan benar sesuai
dengan norma-norma budaya bangsa. Selain perlu mengetahui mana yang baik
dan mana yang buruk terhadap pengaruh budaya asing, remaja juga perlu
memahami alasan apa yang mendasari perlunya bertingkah laku tertentu dalam
suatu situasi. Dengan kata lain, siswa perlu memiliki sikap selektif agar tidak
terjerumus dalam pengaruh negatif budaya asing melalui bimbingan yang ada di
sekolah seperti bimbingan yang di berikan konselor kepada siswa.
Konselor sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peningkatan
sikap para siswa dalam menghadapi pengaruh buyada asing. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan konselor untuk membantu meningkatkan sikap selektif
dalam menghadapi budaya asing yaitu dengan pemberian layanan bimbingan
kelompok, dimana layanan bimbingan kelompok dapat memperbaiki sikap para
siswa melalui berbagai informasi dan pemahaman agar siswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis memandang perlu
menggunakan layanan bimbingan guna meningkatkan sikap selektif siswa

8

terhadap pengaruh negatif budaya asing, dan dari beberapa layanan bimbingan
konseling, bimbingan kelompoklah yang diduga paling tepat digunakan, karena
dengan bimbingan kelompok siswa yang tergolong dalam individu yang tidak
bersikap selektif terhadap pengaruh budaya asing tidak akan merasa dibedakan
sebab dalam bimbingan kelompok, mereka akan berbaur dengan teman lainnya
dalam kelompok kecil yang santai namun tetap serius dan terarah. Oleh karena itu,
penulis mengangkat judul “Pengaruh Pelaksanaan Layanan Bimbingan
Kelompok Dalam Meningkatkan Sikap Selektif Terhadap Pengaruh Budaya
Asing Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran
2013/2014”.

B.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis

mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat 2 geng negatif yang sering terlibat perkelahian
2. Banyak siswa yang bermain hanphone seperti facebook dan twitter
disaat guru sedang menerangkan pelajaran.
3. Ditemukan 2 orang siswa yang berlainan jenis sedang berduaan di
belakang sekolah.
4. Adanya siswa yang menyalahgunakan internet dan hanphone dengan
mengakses situs porno.
5. Ditemukan siswa yang suka berbohong dengan meminta izin keluar
kelas untuk ketoilet padahal mereka kekantin

9

6. Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan, sopan santun dan rasa
malu pada diri siswa.
7. Pelaksanaan layangan bimbingan konseling masih kurang maksimal.

C.

Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh

pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan sikap selektif
terhadap pengaruh budaya asing pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kab.
Langkat Tahun Ajaran 2013/2014”.

D.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Adakah pengaruh

yang signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam
meningkatkan sikap selektif siswa terhadap pengaruh budaya asing pada siswa
kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013/2014 ?”

E.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui pengaruh yang

signifikan antara pelaksanaan bimbingan kelompok dalam meningkatkan sikap
selektif siswa terhadap pengaruh budaya asing pada siswa kelas X SMA Negeri 1
Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013/2014”.

10

F.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi

pihak-pihak yang terkait. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai alternatif terhadap
pengembangan sikap selektif siswa dalam menghadapi pengaruh budaya asing
disekolah. Dan juga sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti
lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sama.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
a. Bagi Siswa: Memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan
bersikap selektif dalam menghadapi pengaruh budaya asing sehingga
memiliki perilaku yang baik di sekolah maupun di masyarakat.
b. Bagi Konselor: bahan masukan bagi guru BK dalam mengatasi kasus
siswa yang berasal dari pengaruh budaya asing yang bersifat negatif
sekaligus

pencegahan

permasalahan

siswa

yang

timbul

dari

perkembangan budaya asing.
c. Bagi Peneliti: sebagai bahan masukan untuk menjadi calon guru BK
dalam upaya mengatasi kasus siswa yang berasal dari rendahnya sikap
selektif siswa dalam menghadapi pengaruh budaya asing.
d. Bagi Sekolah: Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan dalam memfilter budaya asing yang masuk ke Indonesia
khususnya di sekolah SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat.

61

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan
bimbingan kelompok terhadap sikap selektif pada siswa kelas X SMA Negeri 1
Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini tengan menggunakan uji
wilcoxon yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil jhitung > jtabel yaitu = 27 >
8. Maka hipotesi yang menyatakan, terdapat pengaruh yang signifikan dalam
layanan bimbingan kelompok terhadap sikap selektif di kelas X5 SMA Negeri 1
Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013/2014, dapat diterima.

B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mengajukan beberapa saran
yaitu:
1. Hendaknya setiap stake holder di sekolah dapat saling bekerja sama dan saling
membantu dalam program pendidikan di sekolah, terkhusus di bidang
bimbingan dan konseling.
2. Diharapkan guru BK sekolah dapat melaksanakan layanan bimbingan
kelompok, khususnya bagi siswa yang sikap selektifnya rendah.
3. Orang tua juga dapat bekerja sama dengan pihak sekolah agar siswa dapat
menjadi pribadi yang berperilaku baik.
4. Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian meneliti tentang sikap selektif
siswa terhadap pengaruh budaya asing, agar lebih memperhitungkan aspek –
aspek lain yang memiliki hubungan dengan budaya asing seperti cara
berpakaian, bergaul dan berinteraksi dengan orang lain.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU KARIR TERHADAP SIKAP PILIHAN KARIR SISWA KELAS IX E DI SMP NEGERI 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016

20 102 205

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPATUHAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH PADA SMA NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 17 94

PENGGUNAAN IEKAD (INVENTORI EKSPLORASI KARIR ARAHAN DIRI) DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI RENCANA PILIHAN KARIR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 40 82

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 77

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 62

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 79

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

1 PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 5 PONTIANAK

0 2 10

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8