PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KONTROL DIRI (SELF CONTROL) DALAM PERGAULAN REMAJA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG PURA TAHUN AJARAN 2013/2014.

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
TEKNIK DISKUSI TERHADAP KONTROL DIRI (SELF CONTROL)
DALAM PERGAULAN REMAJA PADA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 TANJUNG PURA T.A 2013/2014

SKRIPSI

Oleh :
DEVIANA
NIM : 1103151013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
TEKNIK DISKUSI TERHADAP KONTROL DIRI (SELF CONTROL)
DALAM PERGAULAN REMAJA PADA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 TANJUNG PURA T.A 2013/2014


Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh :
DEVIANA
NIM : 1103151013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik
ALLAH SWT, Pencipta dan Pengendali alam semesta, atas segala nikmat dan
hidayah yang tak terkira, yang menciptakan manusia sebagai makhluk yang
sempurna. Dia-Lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia

dapat berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran,
senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang
kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan
masalah yang dihadapinya. Atas berkat, rahmat dan anugrah yang diberika-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan
Layanan Bimbingan Kelompok Tiknik Diskusi Terhadap Kontrol Diri (Self
Control) Dalam Pergaulan Remaja Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
tanjung Pura Tahun Ajaran 2013/2014”. Shalawat dan salam tercurah kepada
Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi
setelahnya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS
selaku Pembantu Dekan 1, Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS selaku
Pembantu dekan II, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku
Pembantu dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

vi


3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris
Jurusan ibu Dra. Nurarjani, M.Pd.
4. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku dosen pembimbing skripsi dan juga selaku
dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan,
bantuan dan kesediaannya untuk meluangkan waktu dalam memberikan
saran bimbingan yang sangat berguna dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd Kons. Bapak
Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah
memberikan saran dan kritik kepada penulis sebagai masukan agar skripsi
ini menjadi lebih baik.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, arahan, dukungan, saran
dan motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun di luar
perkuliahan.
7. Seluruh Staff dan pegawai

Fakultas Ilmu Pendidikan, pegawai


perpustakaan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan
kepada penulis terutama dalam usaha surat-menyurat dan pinjaman bukubukunya.
8. Bapak Drs. Saniyo selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Tanjung Pura.
Bapak Drs Muslim selaku guru BK/koordinator Bk di SMP Negeri 2
Tanjung Pura. Bapak Arifin Munthe S.Pd selaku kepala staf tata usaha
SMP Negeri 2 Tanjung Pura penulis mengucapkan banyak terima kasih

vii

atas izin, bantuan dan kerjasama kepada penulis untuk penelitian di
sekolah tersebut.
9. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta: Ayahanda M Yusuf M
dan Ibunda Yusmawati beserta seluruh keluarga besar penulis, terima
kasih atas doa, dorongan, semangat, nasehat dan bantuan materi yang telah
membantu penulis selama mengikuti pendidikan dibangku perkuliahan
Universitas Negeri Medan. Melalui merekalah saya temukan dan rasakan
nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan penopang
semangat ananda dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Tak lupa
buat kakakku Tersayang Maria Ulfa, abangku yang selalu memberi
semangat M Rahmad Hidayat, Andryansyah, adikku terkasih Ilham

Iskandar, serta keponakan yang sangat penulis cintai M Afrieza Al Iqram
dan M Alfahmi Baihaqi. Terima kasih atas doa dan dukungannya selama
ini, senyum dan kasih sayang kalian semua yang mampu membuat penulis
tetap semangat untuk menyelesaikan study ini.
10. Sahabatku tersayang para gembel cantik yang pertama Dwi Putri Sari,
yang pertama Sri Wahyuni Dewi, dan yang pertama Dwi Anastasya
Sitanggang, penulis menyebut semuanya yang pertama karena semuanya
berpesan agar ditulis yang pertama. Terima kasih sebanyak-banyaknya
penulis ucapkan karena kalian selalu mengingatkan untuk mengerjakan
skripsi ini, kalian selalu memberikan semangat disaat terpuruk dan kalian
yang tak pernah bosan memahami keleletan penulis. Semoga persahabatan
kita tidak berhenti setelah mendapat toga tetapi berlanjut sampai

viii

seterusnya, dan semoga tuhan mempertemukan kita dalam kesuksesan.
Amin.
11. Sahabat-sahabat satu kostku Anita, Lidya, Godek, dan Diyot. Untuk ulfe,
dan Pangat terima kasih untuk semangatnya, untuk kasih sayangnya, untuk
candaan kita. untuk bantuannya selama menyusun skripsi ini. Godek dan

diyot terima kasih sudah mau mendengarkan semua ceritaku, terima kasih
sudah menjadi teman sekamar yang sangat baik selama ini. Untuk temanteman ku Kartika, Ruby, Inur, Mamas, Yamin, Kasful dan hardinal
(SevenPower) terima kasih atas bantuan, semangatnya, kebersamaannya,
semoga kita semua menjadi orang yang sukses dan tidak melupakan
kebersamaan kita dan tidak menjadi orang yang tidak kenal jika sukses
kelak.
12. Teman-temanku Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan 2010
lainnya Kelas Reguler A, Reguler B, Reguler C dan Ekstensi yang tidak
dapat penulis sebutkan namanya satu persatu semoga kita mendapat gelar
yang bukan hanya sekedar gelar, tetapi gelar yang disertai dengan ilmu
yang bermanfaat yang nantinya dapat kita terapkan dilapangan dan
berguna untuk kemajuan dunia pendidikan ke depannya, HIDUP
KONSELOR.
13. Juga untuk teman-teman PPLT 2013 SMP Negeri 2 Tanjung Pura Meva,
Tiwi, Ara, Icek, buk Tari, Silvy, Lili, Kiki, Ayu, buk Rini, Yasmin, pak
Fadlin, Ivan, Ikhsan, Elza, Rey, Jo, Soleh dan Imanuel selamat penulis
ucapkan untuk yang sudah sidang semoga bertemu saat bulan 10 nanti dan
untuk yang belum ayo tetap semangat dan mudah-mudahan dimudahkan

ix


Allah untuk kelulusan kita semua. Serta semua pihak yang tidak
tersebutkan oleh penulis, terima kasih atas dukungan dan doanya.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca
terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya dalam bidang
bimbingan dan konseling.

Medan, Agustus 2014
Penulis

DEVIANA
NIM. 1103151013

x

ABSTRAK
DEVIANA. NIM. 1103151013. “Pengaruh Pelaksanaan Layanan Bimbingan

Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Kontrol Diri (Self Control) Dalam
Pergaulan Remaja Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura
Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan. 2014.
Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh yang
signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi
terhadap kontrol diri (Self Control) dalam pergaulan remaja pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan layanan
bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kontrol diri (self control) dalam
pergaulan remaja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun
Ajaran 2013/2014.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-6 berjumlah 9 yang terdiri
dari 6 orang siswa yang memiliki kontrol diri rendah, 3 orang yang memiliki
kontrol diri sedang ditentukan dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan
adalah angket untuk menjaring data tentang kontrol diri siswa yang sebelumnya
diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument
diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik
diskusi. Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan

kelompok teknik diskusi diperoleh nilai rata-rata pre-test xA = 58,8 dan Standart
Deviasi (SD) = 13,2 sedangkan sesudah dilaksanakan bimbingan kelompok teknik
diskusi diperoleh nilai rata-rata Nilai rata-rata post-test Xb = 93,4 dan Standart
Deviasi (SD) = 17,2. Dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok
teknik diskusi berpengaruh terhadap kontrol diri (Self Control) dalam pergaulan
remaja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2013/
2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t dengan hasil thitung > ttabel yaitu
8,27 > 1,860 artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pelaksanaan layanan
bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kontrol diri (Self Control) dalam
pergaulan remaja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun
Ajaran 2013/ 2014, dapat diterima.

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kemampuan Mengontrol Diri ........................................................ 14
Tabel 2.2 Bentuk-bentuk Diskusi Kelompok ................................................. 28
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Kontrol Diri (Self Control)
Sebelum Uji Coba ........................................................................... 39

Tabel 3.3 Skala Likert ..................................................................................... 40
Tabel 4.1 Kisi-kisi Angket Kontrol Diri (Self Control)
Setelah Divalidkan .......................................................................... 46
Tabel 4.2 Hasil Pre-Test ................................................................................. 48
Tabel 4.3 Hasil Post-Test ............................................................................... 50
Tabel 4.4 Perbandingan Pre-test dan Post-Test ............................................. 50
Tabel . 1. Perhitungan Validitas Angket Kontrol Diri
(Self Control) dalam Pergaulan ...................................................... 63
Tabel . 2. Perhitungan Reliabilitas Angket Kontrol Diri
(Self Control) dalam Pergaulan ....................................................... 67
Tabel. 3. Data Skor Pre-Test dan Post-Test
Angket Kontrol Diri (Self Control) .................................................. 80
Tabel. 4. Pre-Test dan Post-Test Kontrol Diri (Self Control).......................... 81

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Uji Coba Angket Kontrol Diri (Self Control) .......................... 57
Lampiran 2. Tabel Sebaran Data Perhitungan Uji Coba

Angket Kontrol Diri (Self Control) ........................................... 60
Lampiran 3. Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket
Kontrol Diri (Self Control) ....................................................... 61
Lampiran 4. Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket
Kontrol Diri (Self Conrol) ........................................................ 65
Lampiran 5. Angket Kontrol Diri (Self Control) .......................................... 70
Lampiran 6. Hasil Pre-Test Angket (XA) ..................................................... 73
Lampiran 7. Hasil Post-Test Angket (XB) .................................................... 74
Lampiran 8. Hasil Rata-rata (M), Dan Standart Deviasi (SD)
Untuk Data Pre-Test ................................................................. 75
Lampiran 9. Hasil Rata-rata (M), Dan Standart Deviasi (SD)
Untuk Data Post-Test ............................................................... 77
Lampiran 10. Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 81
Lampiran 11.Perhitungan Perubahan Kontrol Diri ........................................ 83
Lampiran 12 Rencana Program Layanan BK ................................................ 84
Lampiran 13 Daftar Hadir Siswa BKP .......................................................... 100
Lampiran 14 Bagan Anggota Bimbingan Kelompok .................................... 104
Lampiran 15 Lembar APKK ......................................................................... 108
Lampiran 16 Permainan dan Do’a.................................................................. 132
Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian ........................................................... 137

xiv

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Usia sekolah menengah pertama pada umumnya berada pada usia remaja
awal yaitu berkisar antara 12-15 tahun. Santrock (2005) (dalam http://
renika.bolgspot.com/perkembangan-remaja.html, diakses 25 Januari 2014).
mengemukakan usia remaja merupakan masa yang penting dalam perkembangan,
dimana siswa dihadapkan dengan kontradiksi antara konsep moral yang telah di
terima dengan apa yang telah di alami di luar lingkungan keluarga dan tetangga.
Menurut Hurlock (1980:209) “salah satu tugas perkembangan pada masa
remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan perilaku anak”. Hal penting
yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh
kelompok dan kemudian membentuk prilaku agar sesuai dengan harapan sosial
tanpa terus dibimbing, diawasi, didorong dan diancam hukuman seperti yang
dialami waktu anak-anak.
Pada masa remaja kerekteristik yang menonjol adalah mulai memasuki
hubungan teman sebaya (peer gruop), dalam arti sudah mengembangkan interaksi
yang lebih luas dengan teman sebaya. Remaja sudah memiliki kesanggupan
menyesuaikan diri dan mau memperhatikan kepentingan orang lain. Minat remaja
bertambah pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh teman sebaya dan
keinginan untuk diterima menjadi anggota kelompok semangkin meningkat.
Remaja akan senang jika diterima dalam kelompoknya. Hal inilah yang membuat
remaja lebih senang berkumpul hanya dengan kelompok atau gengnya saja.

2

Remaja yang memiliki kemampuan berhubungan sosial dengan teman
sebaya cenderung lebih mudah untuk bergaul dan menyesuaikan diri. Sebaliknya,
remaja yang tidak memiliki kemampuan berhubungan sosial cenderung
mengalami kesulitan dalam pergaulan dengan teman sebaya serta orang lain
dilingkungannya dan banyak individu yang gagal dalam kehidupannya.
Mematangkan kemampuan berhubungan sosial, bekerja dalam kelompok
teman sebaya, mampu berkomunikasi secara efektif, menghargai diri sendiri dan
orang lain, memberi atau menerima saran dan kritik, bertindak sesuai norma dan
aturan yang berlaku, dan menjadi pribadi yang mendiri merupakan beberapa tugas
perkembangan yang harus dicapai oleh remaja (Harlock, 1980: 10).
Setiap remaja pada hakikatnya akan mengalami perkembangan fisik dan
perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek kognitif, emosi, sosial, nilai
dan moral, kepribadian, perilaku, dan kesadaran beragama. Perkembangan fisik
yang terjadi pada masa remaja sangat pesat dibandingkan dengan masa pranatal
dan bayi. Menurut Yusuf (2002:193) “masa yang pertama terjadi pada fase
pranatal dan bayi, bagian-bagian tertentu pada tahun-tahun permulaan kehidupan
secara proporsional terlalu kecil, namun pada masa remaja proporsionalnya
menjadi terlalu besar karena terlebih dahulu mencapai kematangan dari bagianbagian yang lain”. Perkembangan nonfisik yang dialami siswa usia remaja
meliputi perkembangan kemampuan dalam berpikir. Menurut ahli-ahli psikologi
asosiasi (dalam Suryabrata, 2010:54) ”mengganggap bahwa berpikir adalah
kelangsungan tanggapan-tanggapan dimana subjek yang bersifat pasif”.
Kemampuan berpikir dan mengingat dapat disebut dengan intelektual.
Kemampuan intelektual berjalan seiring dengan perkembangan syaraf otak. Oleh

3

karena itu remaja akan mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya
diawali dengan kemampuan mengenal. Perkembangan lebih lanjut tentang
perkembangan ini ditunjukkan pada perilakunya, yaitu tindakan menolak dan
memilih sesuatu.
Memilih dan menolak sesuatu merupakan kemampuan dalam mengambil
keputusan yang juga termasuk dalam perkembangan kognitif pada masa remaja.
Menurut Syafaruddin (2004:47) “pengambilan keputusan ialah proses pemecahan
masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternative untuk menetapkan
suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan”.
Siswa pada usia ini biasanya sudah mampu mempertimbangkan hal-hal
yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil
biasanya akan mempengaruhi perasaan siswa. Jika keputusan tepat, perasaan akan
cenderung kearah positif seperti senang, gembira, maupun bahagia. Sebaliknya
jika keputusan yang telah diambil salah perasaan yang muncul cenderung kearah
negatif yaitu marah, sedih, dan kecewa.
Menurut Suryabrata, (2010:66) “perasaan biasanya didefenisikan sebagai
gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejalagejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam
berbagai taraf”.
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas dimana siswa memiliki
perkembangan emosi yang tinggi. Perkembangan emosi biasanya menunjukan
perasaan-perasaan negatif seperti mudah tersinggung, cepat marah, mudah sedih,
dan sensitif terhadap peristiwa atau keadaaan yang tidak sesuai dengannya.

4

Keadaan siswa usia remaja yang tidak mampu mengendalikan
emosi dari perasaan-perasaan negatif ditunjukan melalui tingkah
laku salasuai. Reaksinya itu tampil dalam tingkah laku salasuai
(maladjustment), seperti 1) agresif: melawan, keras kepala,
bertengkar, berkelahi dan senang mengganggu; 2) melarikan diri
dari kenyataan: melamun, pendiam, senang menyendiri, dan
meminum minuman keras atau obat-obat terlarang (Yusuf,
2002:197).
Berdasarkan perubahan fisik dan nonfisik yang dialami pada masa remaja,
siswa usia remaja seharusnya mulai dapat mengendalikan dirinya, dapat
bertanggung jawab atas perbuatannya, mengontrol diri (self control), menerima
perubahan fisik yang terjadi dalam dirinya, dapat lebih mandiri dan mampu
mencapai kemandirian secara emosional.
Kenyataannya banyak siswa usia remaja belum bisa mengontrol dirinya
sendiri ketika menghadapi suatu permasalahan seringkali mengandalkan orang
dewasa karena cenderung belum mampu mengatur dirinya. Banyak juga diantara
siswa usia remaja yang belum mampu mengontrol tingkah laku sehingga kurang
rasa tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan.
Tidak

semua

siswa

usia

remaja

dapat

melakukan

tugas-tugas

perkembangan yang ada dan tidak sedikit juga siswa usia remaja yang mampu
melakukan tugas perkembangan seperti kemampuan mengontrol diri dan emosi
ketika hal yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan, bertanggung jawab atas
perbuatan yang dilakukan dan mampu mengontrol tingkah laku malasuai. Siswa
usia remaja

dengan tingkat pendidikan yang sama tidak selalu berada pada

tingkat kesiapan yang sama dalam menerima perubahan maupun menerima
pengaruh dari luar yang lebih luas.
Perbedaan-perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perilaku siswa usia
remaja dalam pergaulannya baik rumah maupun di sekolah. Siswa usia remaja

5

memiliki potensi dasar secara esensial yaitu pikiran, perasaan dan kehendak.
Potensi dasar yang dimiliki itu tidaklah sama bagi masing-masing remaja.
Sebagian remaja menjadi lebih atau kurang dapat menyesuaikan diri dalam
pergaulannya dibandingkan dengan remaja lainnya.
Kemampuan siswa usia remaja dalam menyesuaikan diri dalam
pergaulannya dapat diihat dari seberapa jauh siswa tersebut dapat diterima oleh
teman-teman dalam pergaulannya. Masalah dalam pergaulan menjadi masalah
yang penting bagi siswa, dimana terdapat penerimaan dan penolakan dari
kelompok dalam pergaulan tersebut. Penolakan dalam pergaulan dapat disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain faktor dari luar dan dari dalam diri siswa. faktor
dari luar seperti tingkat ekonomi, dan latar belakang keluarga, sedangkan faktor
dari dalam diri seperti sikap, prilaku, penampilan dan kecerdasan siswa.
Penolakan dalam pergaulan juga disebabkan karena kurangnya kontrol diri
(self control) siswa. Siswa yang dapat mengontrol dirinya dengan baik maka dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan pergaulannya. Siswa yang tidak memiliki
kontrol diri (self control) dalam pergaulan biasanya memiliki perilaku, emosi dan
pikiran yang tidak wajar. Perilaku yang tidak wajar ini dapat menimbulkan suatu
masalah, salah satunya dapat menimbulkan perkelahian antar siswa.
Masalah siswa dengan keadaan seperti ini merupakan salah satu tugas
semua pihak sekolah yang terkait seperti kepala sekolah, guru bidang studi dan
guru BK. Berdasarkan pengalaman Praktek Pengalaman Lapangan Terpadu
(PPLT) yang dilakukan selama tiga bulan mulai dari 19 Agustus sampai 25
November 2013 di SMP Negeri 2 Tanjung Pura menunjukan masih ada siswa
yang tidak mampu mengontrol diri dalam pergaulannya. Begitu juga dengan

6

wawancara yang dilakukan oleh beberapa guru bidang studi, guru BK dan siswa
pada bulan November 2013 masih terdapat banyak siswa yang tidak dapat
mengontrol diri dalam pergaulannya sehingga mendapatkan penolakan dari siswa
lainnya. Siswa yang tidak dapat mengontrol diri dalam pergaulan biasanya
menunjukkan perilaku pendiam, pemurung, pemarah dan lain sebagainya.
Guru BK biasanya hanya memberikan arahan dan nasehat-nasehat.
Bantuan ini kurang efektif, sehingga siswa kurang menyadari sepenuhnya
tindakan yang harus dilakukan agar dapat mengontrol pegaulannya dengan lebih
baik. Guru BK dapat memberikan perhatian khusus terhadap siswa yang
mengalami masalah dalam pergaulannya. Guru BK perlu memahami psikologis
siswa usia remaja yang tidak dapat mengontrol diri dalam pergaulannya sehingga
guru BK dapat memberikan bantuan yang tepat.
Salah satu bantuan yang dapat diberikan guru BK untuk mengubah kontrol
diri (self control) siswa dalam pergaulan adalah melalui layanan bimbingan
kelompok dengan tehnik diskusi. Pemahaman guru BK tentang upaya bantuan
melalui bimbingan kelompok akan memungkinkan terwujudnya interaksi dengan
siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di
hadapan siswanya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merasa penting
untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pelaksanaan Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Kontrol Diri (Self Control)
dalam Pergaulan Remaja pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung
Pura Tahun Ajaran 2013/2014”.

7

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengindetifikasi
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Masih ada siswa yang tidak mampu mengontrol diri (self control) dalam
pergaulannya.
2) Masih ada siswa yang menjadi pendiam dan pemurung, merasa sedih, dan
marah ketika mendapat penolakan dalam pergaulan.
3) Masih ada siswa yang berkelahi dengan teman, atau mengancam teman.
4) Masih ada pikiran dan perasaan yang negatif dari siswa terhadap siswa lain
yang dapat berpengaruh dalam pergaulannya.

1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan diatas, perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah dalam
penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah. Masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok
Teknik Diskusi Terhadap Kontrol Diri (Self Control) Dalam Pergaulan Remaja
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kontrol diri (self control)

8

dalam pergaulan remaja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun
Ajaran 2013/2014.

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui pengaruh yang
signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi
terhadap kontrol diri (self control) dalam pergaulan remaja pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.6 Manfaat Penelitan
1) Manfaat Teoritis
a) Hasil penelitian ini sebagai alternatif terhadap pengembangan kontrol diri
(self control) dalam pergaulan remaja.
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi
pihak yang terkait dalam penelitian, sekaligus sebagai referensi bagi
peneliti lain yang akan melakukan penelitian pada bidang yang sama.

2) Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
Siswa mengetahui kerugian yang didapat dari kurangnya kontrol diri (self
control) dalam pergaulan remaja, maka hal ini sebagai masukan dalam
membantu siswa dalam mengembangkan kontrol diri (self control) dalam
pergaulan remaja melalui bimbingan kelompok.

9

b) Bagi Guru BK
Sebagai bahan masukan dalam membantu meningkatkan kontrol diri (self
control) dalam pergaulan remaja melalui layanan bimbingan kelompok
tehnik diskusi di sekolah.
c) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sebagai guru
BK dalam memberikan layanan bimbingan kelompok dengan tehnik
diskusi terhadap kontrol diri (self control) dalam pergaulan remaja,
sekaligus sebagai bekal dalam mengembangkan karir sebagai guru BK.
d) Bagi Sekolah
Memberikan gambaran umum perilaku siswa yang kurang memiliki
kontrol diri (self control) dalam pergaulan remaja dan sebagai bahan
masukan dalam membantu siswa untuk meningkatkan kontrol diri (self
control) dalam pergaulan remaja melalui bimbingan kelompok tehnik
diskusi.

53

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemberian
layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi berpengaruh terhadap kontrol
diri (self control) dalam pergaulan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung
Pura Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang
diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung = 8,27 > ttabel = 1,860 , artinya
hipotesis yang diajukan yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan antara
pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap kontrol
diri (self control) dalam pergaulan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung
Pura Tahun Ajaran 2013/2014, dapat diterima.

5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka dapat diajukan beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi pengembangan
pelaksanaan bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1. Siswa diharapkan dapat mampu mengontrol diri (self control) dalam
pergaulannya agar siswa tersebut tidak mudah terjerumus dalam hal-hal yang
negatif. Seta siswa diharapkan dapat menerapkan cara-cara untuk
meningkatkan kontrol diri (self control) seperti mengontrol pikiran,
mengontrol emosi, perilaku dan mengontrol keputusan.

54

2. Diharapkan guru BK sekolah dapat melaksanaan layanan bimbingan
kelompok dengan teknik diskusi, khususnya bagi siswa yang kontrol diri (self
control) dalam pergaulannya masih buruk.
3. Sekolah atau lembaga pendidikan perlu adanya kerja sama yang baik dengan
anggota keluarga sekolah (kepala sekolah, guru, dan karyawan) sehingga
mampu membantu siswa untuk membangun kontrol diri (self control) yang
baik dalam pergaulannnya.
4. Diharapkan sekolah lebih memberikan fasilitas, sarana dan prasarana
kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai secara optimal.
5. Orang tua hendaknya tidak lepas tangan dalam membina, membimbing, serta
mengawasi siswa dalam kesehariannya baik dalam pergaulan diluar sekolah
maupun dilingkungan sekolah.

55

DAFTAR PUSTAKA
A, Hallen. 2005. Bimbingan Dan Konseling. Ciputat: Quantum Teaching

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Dan Konseling.
Yogyakarta: Araska

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK).
Medan: Pasca Sarjana Unimed

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Gunarsa, Singgih G. 2004. Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: PT. BPK
Gunung Mulia

Latipah. 22 Agustus 2011. Pengendalian Diri. (Online), dalam (http://duniakusuka.blogspot.com/2010/01/pengendalian-diri.html, diakses pada tanggal 5
Januari 2014)

Makmun, Abin Syamsuddin. 2007. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem
Kepengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nurihsan, Achmad Juntika. 2005. Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling.
Bandung: PT. Refika Aditama

Prayitno dan Amti, Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta. Rineka Cipta

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Setiawan, Herry. 4 Januari 2013. Pengendalian Diri. (Online), dalam
(http://herrystw.wordpress.com/2013/01/04/, diakses 13 januari 2014)

56

Subagyo & Djarwanto. 2012. Statistika Induktif Edisi 5. Yogyakarta: BPFEYogyakarta

Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada

Syafaruddin & Anzizhan. 2004. System Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT.
Grasindo

Yusuf, Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Yusuf, Webee Abd Mu’thi. 15 Maret 2013. Pengendalian Diri (Self Control).
(Online),dalam (http://garasikeabadian.blogspot.com/2013/03/pengendaliandiri-self-control.html, diakses pada 23 Januari 2014)

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 188

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 67

MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 69

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 9 104

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 21 238

MENINGKATKAN HARGA DIRI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 2 PATEBON KENDAL

0 0 16

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII E SMP N 2 JAKEN

0 1 26