ETIKA PROFESI Aspek Bisnis Di Bidang Pro

Aspek Bisnis Di Bidang Produksi
Sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan
jasa. Dimana faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga
kerja, modal,sumber daya alam, dan kewirausahaan.
Karna semakin berkembang faktor sumber daya alam diperluas
cakupannya menjadi seluruh benda, baik langsung dari alam maupun tidak, yang
digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical
resources).
Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai
sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di
eraglobalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang
dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital),
sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan
sumber daya informasi (information resources).
a.

Tenaga kerja
Tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan
keahlian) yang berdasarkan sifat kerjanya dan juga mencakup waktu yang
dipergunakan oleh pekerja dalam suatu proses produksi, kontribusi fisik maupun
intelektualnya sesuai dengan kualifikasinya, yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga

kerja trampil, atau tenaga kerja tidak terdidik.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja
rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang
menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan
pengacara.
Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan
kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak,
dan sopir.
b.

Modal
Yang dimaksud dengan modal disini ialah barang atau peralatan yang di
gunakan untuk produksi.
Misalnya barang-barang tahan lama (barang modal) disebut juga modal
konkret yang meliputi: berbagai mesin, peralatan kerja, bangunan dan sarananya
serta (data processing) computer; dapat juga berbentuk abstrak seperti hak paten,
nama baik (goodwill, dan hak merek dagang). Sumber utama modal bisa berupa
investasi pribadi yang berasal dari pengusaha individu, mitra bisnis atau investor
pembeli saham yang bersangkutan.
c. Kewirausahaan

Merupakan individu/seseorang yang dapat untuk melihat sebuah peluang
dan bisa untuk bertanggung jawab dan menerima segala resiko, yang timbul dari
penciptaan dan pengoprasian usaha bisnisnya.

2. Design Produk
Tahapan ini memperhatikan terhadap pisik produk baru. Proses disain
produk pada tahapan ini berkaitan dengan pengembangan disain terbaik dari ide
produk baru. Jika disain awal ini disetujui, dapat dibuat sebuah atau beberapa
prototype untuk pengujian dan nalisis lebih lanjut. Dalam disain awal, banyak
sekali dipertimbangkan akan tradeoff antara biaya, kualitas dan performansi
produk. Hasilnya merupakan suatu rancangan produk yang memiliki daya saing
dalam pasar dan dapat diproduksi.
Pegujian prototype bertujuan untuk mengesahkan penampilan pemasaran
dan teknis. Satu cara untuk menilai performansi pasar adalah membuat sejumlah
prototype yang cukup untuk mendukung uji pasar dari produk baru tersebut.
Maksud dari pengujian pasar adalah untuk mengumpulkan data kuantitatif dari
tanggapan pelanggan mengenai produk tersebut. Prototipe juga diuji untuk
mengetahui performansi teknis produk yang bersangkutan. Selama tahap disain
akhir, gambar dan spesifikasi produk dikembangkan. Sesuai dengan hasi
pengujian prototype, perubahan-perubahan

ASPEK BISNIS DI BIDANG PRODUKSI DAN DESIGN
1. Prosedur Pendirian Bisnis
Dalam melangsungkan suatu bisnis, para pengusaha membutuhkan suatu
wadah untuk dapat bertindak melakukan perbuatan hukum dan bertansaksi.
Pemilihan jenis badan usaha ataupun badan hukum yang akan dijadikan sebagai
sarana usaha tergantung pada keperluan para pendirinya.
Dalam mendirikan usaha tentunya harus ada ijin usaha, izin usaha, ijin
perusahaan untuk melakukan bisnisnya. Sarana usaha yang paling populer
digunakan adalah Perseroan terbatas (PT), karena memiliki sifat, ciri khas dan
keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bentuk badan usaha lainnya, yaitu:
·
Merupakan bentuk persekutuan yang berbadan hukum,
·
Merupakan kumpulan modal/saham,
·
Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan para perseronya,
·
Pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas,
·
Adanya pemisahan fungsi antara pemegang saham dan pengurus atau

direksi,
·
Memiliki komisaris yang berfungsi sebagai pengawas,
·
Kekuasaan tertinggi berada pada RUPS.
Prosedur Pendirian PT secara umum sbb.:
1) Pemesanan nama ps. 9 (2) (+ 3 hari) :
· kuasa pengurusan hanya bisa kepada Notaris

· dalam jangka waktu maksimal 60 hari, harus diajukan pengesahannya ke
Departemen Kehakiman atau nama menjadi expired
2) Pembuatan akta Notaris (ps. 7 (1))
3) Pengurusan ijin domisili & Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perseroan
sekaligus pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) & Berita Negara
Republik Indonesia (BNRI) (jangka waktu + 2 minggu)
4) Pembukaan rekening Perseroan dan menyetorkan modal ke kas Perseroan
5) Permohonan pembuatan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Ijin
Usaha lain yang terkait sesuai dengan maksud & tujuan usaha ( jangka waktunya
+ 2 minggu). Surat ijin usaha, surat izin usaha, perizinan usaha ini sangat penting
untuk kegiatan bisnis selanjutnya.

6) Pembuatan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sekaligus Pendaftaran Perseroan
untuk memenuhi criteria Wajib Daftar Perusahaan (WDP) (jangka waktunya + 2
minggu sejak berkas lengkap). Pada waktu pendaftaran, asli-asli dokumen harus
diperlihatkan, Tentunya ini juga diurus setelah izin usaha, surat izin usaha.
7) Pengumuman pada BNRI (jangka waktu + 3 bulan).
2. Kontrak Kerja
Kontrak kerja merupakan standar umum dalam Undang-Undang
Ketenagakerjaan yang sudah semestinya dimiliki setiap perusahaan. Kontrak kerja
dapat dikatakan sebagai perjanjian tertulis antara pihak perusahaan dan
pegawainya. Perjanjian resmi ini merupakan bukti ikatan kerja sama antara kedua
belah pihak, yang berisi kewajiban dan hak masing-masing pihak.
Karena begitu pentingnya isi surat kontrak kerja tersebut, maka pastikan
Anda membaca dengan sangat seksama dan teliti setiap kalimat yang tertera di
atas surat kontrak yang akan anda tanda tangani. Kesempatan untuk mengoreksi
isi surat tersebut akan hilang bila anda sudah menggoreskan tanda tangan
diatasnya.
Berikut ini beberapa hal pokok yang wajib tercantum dalam surat kontrak kerja :
Pengangkatan
Dalam surat kontrak kerja harus tertulis dengan jelas jabatan yang akan Anda
pangku. Perhatikan pula job deskripsi agar Anda tahu batasan-batasan pekerjaan

yang akan Anda tangani dan juga menghindari terjadinya kekecewaan dan
penyesalan karena merasa beban pekerjaan terlalu berat.
Informasi Gaji
Pastikan nominal gaji yang akan diterima tertera dengan jelas dalam surat
perjanjian kerja tersebut, agar Anda terhindar dari persoalan ketidaksesuaian
jumlah rupiah antara kontrak dengan kenyataan. Perhatikan pula keterangan

tentang cara perhitungan pembayaran gaji, waktu pembayaran gaji, dan juga
perihal kenaikan gaji.
Jadwal kerja dan Lokasi Penempatan
Jadwal kerja yang dimaksud meliputi jam kerja, lembur, waktu istirahat dan libur.
Informasi ini sangat penting sehingga Anda bisa memperhitungkan waktu serta
besarnya biaya transportasi yang akan dikeluarkan.
Pemutusan Hubungan Kerja
Pada bagian ini membahas berbagai kondisi yang bisa menyebabkan seorang
karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja atau dipecat. Jangan sampai
hanya karena kelalain kecil, posisi Anda di perusahaan terancam. Perhatikanlah
segala ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan dengan cermat.

·


3. Kontrak Bisnis
Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuktertulis dimana
substansi yang disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya bermuatan
bisnis. Adapun bisnis adalah tindakan-tindakan yang mempunyai nilai komersial.
Dengan demkian kontrak bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua lebih pihak
yang mempunyai nilai komersial. Dalam pengertian yang demikian kontrak bisnis
harus dibedakan dengan suatu kontrak kawin atau perjanjian kawin.
Kontrak Bisnis dapat dibagi menjadi empat bagian apabila dilihat dari segi
pembuktian. Pertama adalah Kontrak Bisnis yang dibuat dibawah tangan dimana
para pihak menandatangani sebuah Kontrak Bisnis diatas materai. Kedua adalah
Kontrak Bisnis yang didaftarkan (waarmerken) oleh notaries. Ketiga adalah
Kontrak Bisnis yang dilegalisasikan didepan notaries. Keempat adalah Kontrak
Bisnis yang dibuat dihadapan notaries dan dituangkan dalam bentuk akta notaries.
Walaupun ada emoat perbedaan dari segi pembuktian namun demikian hal
tersebut tidak mempengaruhi keabsahan isi dari apa yang diperjanjikan oleh para
pihak.
Sehubungan dengan Kontrak Bisnis yang dituangkan dalam bentuk akta
notaries, ada beberapa Kontrak Bisnis yang oleh undang-undang harus dibuat
dalam bentuk akta notaries, misalnya perjanjian yang menyangkut pendirian

perseroan terbatas atau perjanjian jual belitanah. Sedangkan ada Kontrak Bisnis
yang karena kebiasaan dituangkan dalam bentuk akta notaris, misalnya Perjanjian
Pinjam Meminjam, Perjanjian Penjaminan Emisi dan lain-lain. Ada pula Kontrak
Bisnis yang dituangkan dalam bentuk akta notaries karena memang dikehendaki
secara demikian oleh para pihak.
Pengertian Kontrak Bisnis Internasional
Kontrak Bisnis dilihat dari unusurnya dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama
adalah Kontrak Bisnis Domestik dan kedua adalah Kontrak Bisnis Internasional.
Adapun yang membedakan antara Kontrak Bisnis Domestik dengan Internasional

adalah ada tidaknya unsur internasional. Unsur internasional dapat berupa para
pihaknya, substansi yang diatur dan lain-lain. Sebagai contoh apabila dalam suatu
kontrak. Sebagai contoh apabila dalam suatu kontrak bisnis para pihak yang
mengikatkan diri adalah warga negara atau badan hukum asing maka hal ini sudah
dapat dikategorikan sebagai Kontrak Bisnis Internasional. Contoh Kontrak Bisnis
Internasional adalah Perjanjian Pendirian Usaha Patungan (Joint Venture
Agreement), perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) antara badan hokum
Indonesia dengan bank asing, Perjanjian Penjaminan Emisi (Underwriting
Agreement) antara Emiten Indonesia dengan Penjamin Emis Efek berbadan
hokum asing dan lain-lain.

KONSULTAN ENGINEERING
Konsultan adalah individu yang biasanya bekerja untuk diri mereka
sendiri tetapi juga dapat berhubungan dengan sebuah perusahaan konsultan.
Mereka, untuk biaya, memberikan saran atau menyediakan layanan dalam bidang
pengetahuan khusus atau pelatihan. Sebagian besar konsultan membawa
kehidupan mereka sendiri dan asuransi kesehatan, membayar pajak mereka
sendiri, sebagian besar memiliki alat sendiri dan peralatan mereka. Konsultan
dapat bekerja sendiri dengan staf atau klien
Konsultan dapat memainkan peran multi-faceted. Mereka dapat, misalnya
fungsi sebagai penasihat, pemecah masalah, atasan, generalis, stabilisator,
pendengar, penasihat, spesialis, katalis, manajer atau kuasi-karyawan. Pekerjaan
yang sebenarnya bahwa konsultan untuk melakukan satu perusahaan lain dapat
sangat bervariasi, akun pajak yaitu untuk dekorasi kantor. Namun, alasan yang
mendasari khas yang konsultan disewa bersifat universal. Suatu masalah ada dan
pemilik atau manajer perusahaan telah memutuskan untuk mencari bantuan ahli.
Konsultan dapat disewa ketika perusahaan mungkin tidak memiliki
siapapun di staf mampu memecahkan masalah tertentu. Pada saat seperti itu,
kurva belajar yang mahal pada bagian dari staf teknik dikaitkan dengan proyek.
Salah satu contoh adalah menggunakan konsultan sebagai alternatif selama tahap
pengembangan produk baru. Mempekerjakan konsultan dengan pengalaman di

daerah tertentu maka dapat memotong hari, minggu atau bahkan berbulan-bulan
dari jadwal proyek. Selain itu, ia dapat membantu staf menghindari kesalahan
mereka dinyatakan dapat membuat. Ketika proyek mencapai titik tertentu, staf
permanen kemudian dapat mengambil alih.
Konsultan dapat berhubungan langsung dengan pemilik dan manajemen
atas. Dalam perannya ini, konsultan dapat memberikan titik pihak ketiga
pandangan objektif. Tujuan kritis maka dapat diidentifikasi dan saran yang
diberikan dalam keyakinan. Konsultan adalah alternatif dalam membantu dalam

studi kelayakan atau dalam persiapan proposal. Mungkin manajer tidak dapat
membenarkan pergeseran tugas anggota staf yang ada.
1.

Prosedur Pendirian Bisnis Konsultan Engineering
Sebagai orang yang pernah memiliki perusahaan berbentuk Perseroan
Terbatas sebelumnya, saya adalah orang yang sangat tidak sependapat dengan
judul yang saya buat sendiri diatas. Mendirikan usaha (khususnya Perseroan
Terbatas) di Indonesia itu secara obyektif dapat digambarkan sebagai sebuah
proses menempuh berbagai birokrasi yang sangat tidak efisien, mengesalkan,
memakan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit pula.

Lebih membuat hati makin panas ketika menemui fakta di lapangan bahwa
para calon pengusaha di mata sebagian oknum pegawai pemerintah yang
bertanggung jawab untuk mengurus pendirian usaha, ternyata dipandang tidak
lebih sebagai sasaran empuk untuk mengisi kocek pribadi melalui berbagai
pungutan tak resmi dengan dalih uang lelah, uang administrasi, uang rokok dan
sejuta istilah ‘halus’ lainnya yang mereka ciptakan sendiri (untuk satu hal ini
mereka mendadak bisa jadi sangat kreatif dan imajinatif).
Melihat fakta demikian, rasanya tidak heran kalau International Finance
Corporation, salah satu organisasi dibawah Bank Dunia, menempatkan Indonesia
di peringkat ke-122 dari 183 negara yang disurvei untuk mengetahui tingkat
kemudahan dalam mendirikan usaha di satu negara. Sebagai informasi tambahan,
Indonesia bahkan berada di bawah Ethiopia, sebuah negara kecil di Afrika yang
dulu pernah mengalami bencana kelaparan dahsyat, yang dalam survei tersebut
berada di peringkat ke-107.
Hal ini sebetulnya cukup mengkuatirkan, karena dengan peringkat yang
sedemikian rendah, investor akan berpikir seribu kali sebelum memikirkan untuk
mendirikan usaha dan menanamkan dananya di Indonesia. Tidak usah bicara
muluk mengenai investor asing, bahkan beberapa investor lokal pun tak hentinya
mengeluhkan inefisiensi akibat birokrasi yang sangat buruk dari pemerintah
dalam hal melakukan regulasi pendirian usaha.
Sepertinya ungkapan yang menyebutkan bahwa, “Kalau segala sesuatunya
bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah?” dipegang dengan sangat teguh oleh
para birokrat di pemerintahan, khususnya yang membawahi administrasi
pendirian usaha.
Tidak perlu terlalu jauh menjadikan negara tetangga yang berada di
peringkat pertama dalam hal kemudahan mendirikan usaha (Singapura) sebagai
tolok ukur. Rasanya lebih tepat bila pihak berwenang melihat contoh nyata yang
dilakukan oleh Polri dalam hal pengurusan SIM. Bila memang prosedurnya bisa
disederhanakan dan dengan jumlah biaya yang pasti, kenapa hal itu tidak
dipikirkan dengan lebih serius?

Saya pribadi sangat meyakini bahwa dengan prosedur pendirian usaha
yang jelas, biaya administrasi yang terjangkau dan kecepatan dalam hal waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan administrasi usaha, maka pertumbuhan
ekonomi Indonesia akan terus meningkat. Apalagi kalau ditambah dengan upaya
perbaikan infrastruktur dasar dan adanya insentif pengurangan pajak untuk orangorang yang mendirikan usaha, maka iklim wirausaha akan menjadi makin marak
di Indonesia.
Seiring dengan makin banyaknya jumlah usaha yang didirikan, pada
akhirnya itu akan menolong pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran
yang kini sudah menembus kisaran angka 10%, karena saya pikir daripada
berusaha memperluas lapangan kerja dengan terus membuka penerimaan pegawai
negeri sipil di berbagai daerah (yang rasanya tidak tepat sasaran bila itu
dimaksudkan untuk mengurangi angka pengangguran), lebih baik pemerintah
memikirkan cara untuk menyederhanakan prosedur pendirian usaha, memberi
insentif pengurangan pajak untuk orang-orang yang mau mendirikan usaha,
berusaha memperbaiki infrastruktur pendukung usaha dan mendorong terciptanya
iklim usaha yang kondusif — yang memberikan kepastian hukum dalam segala
hal kepada para pengusaha di Indonesia.
Bila itu bisa diciptakan ditambah dengan kemauan yang tinggi dari
pemerintah untuk serius dalam pelaksanaannya, rasanya tinggal menunggu waktu
saja sebelum akhirnya peringkat Indonesia akan terus naik drastis dalam
bermacam survei ekonomi yang dilakukan oleh berbagai lembaga internasional.
P.S. Untuk anda yang sama sekali tidak punya gambaran tentang prosedur
pendirian usaha, silakan bandingkan sendiri gambaran umum prosedur pendirian
usaha di Indonesia, Singapura, dan Australia.
2.

Kontrak Kerja Konsultan Engineering
Sangatlah penting bagi pekerja untuk memiliki kontrek kerja. Kontrak
kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan/atau
tulisan, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang
memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban. Setiap perusahaan wajib
memberikan kontrak kerja di hari pertama anda bekerja. Dalam KONTRAK
KERJA biasanya terpapar dengan jelas pekerja memiliki hak mendapat kebijakan
perusahaan yang sesuai dengan Undang- undang ketenagakerjaan yang berlaku di
Indonesia. Di dalamnya juga memuat mengenai prosedur kerja dan kode disiplin
yang ditetapkan perusahaan.
Dari bunyi pasal 1601a KUH Perdata dapat dikatakan bahwa yang
dinamakan KONTRAK KERJA harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
berikut :

·
Adanya pekerja dan pemberi kerja Antara pekerja dan pemberi kerja
memiliki kedudukan yang tidak sama. Ada pihak yang kedudukannya diatas
(pemberi kerja) dan ada pihak yang kedudukannya dibawah (pekerja). Karena
pemberi kerja mempunyai kewenangan untuk memerintah pekerja, maka kontrak
kerja diperlukan untuk menjabarkan syarat , hak dan kewajiban pekerja dan si
pemberi kerja.
· Pelaksanaan Kerja Pekerja melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang
ditetapkan di perjanjian kerja.
· Waktu Tertentu Pelaksanaan kerja dilakukan dalam kurun waktu tertentu yang
telah ditetapkan oleh pemberi kerja.
· Adanya Upah yang diterima Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan
dari pengusaha kepada buruh untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau
akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan
menurut suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan, dan dibayarkan
atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk
tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarganya (Pasal 1 huruf a
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah).
Syarat sahnya kontrak kerja
·
Pasal 1338 ayat (1) menyatakan bahwa perjanjian yang mengikat hanyalah
perjanjian yang sah. Supaya sah pembuatan perjanjian harus mempedomani Pasal
1320 KHU Perdata. Pasal 1320 KHU Perdata menentukan syarat sahnya kontrak
kerja yaitu adanya :
·
Kesepakatan Yang dimaksud dengan kesepakatan di sini adalah adanya rasa
ikhlas atau sukarela di antara pihak-pihak yang membuat perjanjian tersebut.
Kesepakatan tidak ada apabila kontrak dibuat atas dasar paksaan, penipuan, atau
kekhilafan.
·
Kewenangan Pihak-pihak yang membuat kontrak kerja haruslah orangorang yang oleh hukum dinyatakan sebagai subyek hukum. Pada dasarnya semua
orang menurut hukum mempunyai kewenangan untuk membuat kontrak. Yang
tidak adalah anak-anak, orang dewasa yang ditempatkan di bawah pengawasan
(curatele), dan orang sakit jiwa. Anak-anak adalah mereka yang belum dewasa
yang menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan belum
berumur 18 (delapan belas) tahun. Meskipun belum berumur 18 (delapan belas)
tahun, apabila seseorang telah atau pernah kawin dianggap sudah dewasa, berarti
cakap untuk membuat perjanjian.
·
Objek yang diatur harus jelas Hal ini penting untuk memberikan jaminan
atau kepastian kepada pihak-pihak dan mencegah timbulnya kontrak fiktif.

·
kontrak kerja harus sesuai dengan Undang – Undang Maksudnya isi kontrak
tidak boleh bertentangan dengan perundang-undangan. Dan tidak boleh bersifat
memaksa, ketertiban umum, dan atau kesusilaan.
Sekarang, pengetahuan anda sudah bertambah mengenai apa arti dari kontrak
kerja dan kapan kontrak kerja dianggap sah. Tetapi ada baiknya annda juga
mempelajari bagaimana cara membuat kontrak kerja yang baik.
3. Kontrak Bisnis
Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuktertulis dimana
substansi yang disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya bermuatan
bisnis. Adapun bisnis adalah tindakan-tindakan yang mempunyai nilai komersial.
Dengan demkian kontrak bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua lebih pihak
yang mempunyai nilai komersial. Dalam pengertian yang demikian kontrak bisnis
harus dibedakan dengan suatu kontrak kawin atau perjanjian kawin.
Pengertian Kontrak Bisnis Internasional adalah Kontrak Bisnis dilihat dari
unusurnya dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama adalah Kontrak Bisnis
Domestik dan kedua adalah Kontrak Bisnis Internasional. Adapun yang
membedakan antara Kontrak Bisnis Domestik dengan Internasional adalah ada
tidaknya unsur internasional.