Analisis Tata Guna Lahan Dalam Memitigasi Daerah Rawan Tanah Longsor Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) (Studi Kabupaten Simalungun)

ANALISIS TATA GUNA LAHAN DALAM MEMITIGASI DAERAH
RAWAN TANAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
(Studi Kabupaten Simalungun)

TESIS

Oleh

JEHAN RIDHO IZHARSYAH
147003003/PWD

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS TATA GUNA LAHAN DALAM MEMITIGASI DAERAH
RAWAN TANAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM

INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
( Studi Kabupaten Simalungun)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
dalam Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan
Pedesaaan pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara

Oleh

JEHAN RIDHO IZHARSYAH
147003003/PWD

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016


Universitas Sumatera Utara

Judul Tesis

: ANALISIS TATA GUNA LAHAN DALAM

MEMITIGASI DAERAH RAWAN TANAH
LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
( Studi Kabupaten Simalungun)
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok

: Jehan Ridho Izharsyah
: 147003003

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc,PhD

Ketua

Ir. Supriadi, MS
Anggota

Ketua Program Studi,

Direktur

Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE

Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S

Tanggal Lulus: 1 Agustus 2016
Telah diuji pada

Universitas Sumatera Utara

Tanggal: 1 Agustus 2016


PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc,PhD

Anggota

: 1. Ir. Supriadi, MS
2. Dr. Agus Puwoko, S.Hut., M.Si.,
3. Dr. Rujiman, MA
4. Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS TATA GUNA LAHAN DALAM MEMITIGASI DAERAH RAWAN
TANAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFI (SIG) (Studi Kabupaten Simalungun)
ABSTRAK
Perkembangan dan peruntukan lahan untuk suatu daerah merupakan salah satu
perubahan dan rencana yang dilakukan oleh manusia untuk melakukan penyesuaian

akan pergerakan dan perkembangan terhadap kebutuhannya dimasa sekarang dan akan
datang. Hal ini memicu akan kebutuhan lahan dalam sektor pembangunan fisik di setiap
daerah. Dalam hal ini perlu adanya keseimbangan akan kemampuan lahan dengan
perencanaan tersebut. salah satunya dengan penataan terlebih dahulu terhadap zonasizonasi akan pergerakan dan aktifitas masyarakat. Apabila penataan tersebut tidak sesuai
dengan sebagaimana mestinya maka dikhawatirkan akan terjadi pergerakan,peruntukan
dan mungkin bencana alam akibat dari degradasi tanah. Bencana tersebut akan menjadi
salah satu penghambat dalam perkembangan lahan dan wilayah. Maka dari itu perlu
adanya perencanaan pemanfaatan lahan, pemanfaatan ruang dan mendistribusikan
wilayah dan faktor-faktor yang menyebabkan bencana terutama tanah longsor. Yang
terpenting bagaimana penataan dan pengendalian pemanfaatan lahan di wilayah tanah
longsor dapat dilakukan dengan baik dengan mengedepankan analisis terhadap dampak
lingkungan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
bencana longsor,mendistribusikan tingkat kerawanan longsor dan arah strategi
kebijakan tentang penataan ruang pada daerah rawan tanah longsor di Kabupaten
Simalungun.
Penelitian ini menggunakan teori untuk melakukan beberapa analisis yang berkaitan
dengan literatur penelitian. Dengan melakukan mixing dan overlay pada peta data primer
dan skunder dan SWOT untuk strategi kebijakan dalam memitigasi daerah rawan tanah
longsor.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh tinggi kerawanan longsor sebesar 34.233,85 Ha
atau sebesar (7,91%). Kecamatan yang memiliki tinggi kerawanan tanah longsornya
ialah kecamatan Dolok Panribuan dengan luasan 3.092,86 Ha, Dolok Pardamean
4.976,31 Ha, Dolok Silou 4.653,11 Ha, Girsang Sipangan Bolon 2.117,20 Ha,
Haranggaol Horison 408,45 Ha, Jorlang Hataran 3.294,61 Ha, Pamatang Sidamanik
2.380,78 Ha, Pamatang Silimahuta 1.916,32 Ha, Purba 6.436,44 Ha, Sidamanik
4.106,65 Ha dan Silimakuta 851,12 Ha.
Berdasarkan
hasil
penelitian,
maka diperlukan rekomendasi guna memitigasi
wilayah tersebut antara lain melakukan pemahaman dan cinta terhadap lingkungan oleh
masyarakat, menertibkan pembangunan liar yang rentan terhadap longsor, melakukan
evaluasi lahan dan membuat regulasi dalam bentuk peraturan daerah yang membahas
tentang bencana yang diakibatkan dari penggunaan lahan secara illegal.
Kata Kunci: Tata guna lahan lahan,mitigasi bencana dan distribusi daerah
longsor

Universitas Sumatera Utara


ANALYSIS OF LAND USE IN AREAS PRONE MITIGATED LANDSLIDE
USING GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)
(Study Simalungun)
ABSTRACT

Development and land use for an area is one of the changes and plans that are made by
man to make adjustments will be movement and progress toward the needs in the
present and future. This triggered the need for the physical development of land within
the sector in each region. In this respect the need for balance in the ability of the land to
the plan. one with the arrangement in advance of zoning will be movements and
activities of the community. If the arrangement is not in accordance with properly it is
concerned that there will be movement, the designation and possible natural disasters
as a result of soil degradation. The disaster will be one of the obstacles in the
development of land and territory. Hence the need for land use planning, space
utilization and distribute the area and the factors that lead to disasters, especially
landslides. Most importantly how the arrangement and control of land use in the area of
the landslide can be done either by putting forward an analysis of the environmental
impact.
The research objective was determine the factors that influence the landslide, distribute
vulnerability to landslide and directions of spasial planning policy strategies in areas

prone to landslide in Simalungun.
By Mixing and overlaid on a map of primary ang secondary. SWOT for policy strategies
in mitigating the areas prone to landslide.
Based on the results obtained by analysis of high landslide susceptibility of 34.233,85
hectares or by (7,91%). Districts that have high vulnerability to erosion of soil is Dolok
Panribuan districts with an area of 3.092,86 hectares, Dolok Pardamean 4.976,31
hectares, Dolok Silou 4.653,11 hectares, Girsang Sipangan Bolon 2.117,20 hectares,
Haranggaol Horison 408.45 hectares, Jorlang Hataran 3.294,61 hectares, Pamatang
Sidamanik 2.380,78 hectares, Pamatang Silimahuta 1.916,32 hectares, Purba 6.436,44
hectares, Sidamanik 4.106,65 hectares and Silimakuta 851,12 hectares.
Based on the research results, the necessary recommendations to mitigate the region
among others, understanding and love for the environment by the public, curb
construction of illegal vulnerable terhap landslides, conduct land evaluation and make
regulations in the form of local regulation that discusses the risks arising from the use
of land illegal.
Keywords: Land use land, disaster mitigation and regional distribution of landslide

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa,

Kabupaten Simalungun

pada tanggal 17 Januari 1992. Anak ke dua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak
Khairuddin, S.Pdi dan Ibu Sarifah. Pendidikan dasar di selesaikan di SD Negeri 094179
Totap Majawa pada tahun 2004, pendidikan menengah pertama di SMPN 2 Tanah Jawa
pada tahun 2007 dan pendidikan menengah atas di SMA Yayasan Perguruan Keluarga
di Pematangsiantar pada tahun 2010. Pendidikan sarjana (S1) ditempuh di Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik selesai pada
tahun 2014. Pada bulan September 2014, penulis melanjutkan pendidikan Strata-2 di
Program Pascasarjana Perencanaan Wilayah dan Pedesaan (PWD) di Universitas
Sumatera Utara sampai akhirnya melaksanakan penelitian untuk penyusunan tesis
dengan judul Analisis Tataguna Lahan dalam memitigasi daerah rawan tanah longsor
dengan menggunakan sistem informasi Geografi ( SIG) Studi Kabupaten Simalungun.
Dan alhamdulillahirabbilalamin penulis menyelesaikan pada tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan Tesis ini sesuai dengan kaidah dan metode penelitian
dan penyesunan yang telah ditetapkan.
Keberhasilan penyusunan Tesis ini tidak terlepas dari bantuan moril dan material
serta bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Runtung Sitepu,SH,M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak. Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Lic. rer.reg. Sirojuzilam, SE., selaku Ketua Program Studi
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Prof.Ir.Zulkifli Nasution,M.Sc,PhD Selaku Ketua Komisi Pembimbing.
5. Bapak Ir. Supriadi, MS selaku Anggota Komisi Pembimbing.
6. Bapak Prof. Dr. Lic. rer.reg. Sirojuzilam, SE, selaku Dosen Penguji
7. Bapak Dr.Rujiman, MA selaku Dosen Penguji
8. Bapak Dr. Agus Puwoko, S.Hut., M.Si., selaku Dosen Penguji
9. Seluruh Dosen Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan

(PWD) Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
10. Seluruh karyawan/karyawati Sekretariat Program Studi Perencanaan Pembangunan
Wilayah dan Pedesaan (PWD) Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
11. Semua rekan satu angkatan 2014 PWD yang telah senantiasa memberi sumbangsih,
saran dan masukan.
Penulis menyadari bahwa Tesis ini jauh dari sempurna, segala kritik dan saran
yang bersifat konstruktif akan penulis terima dengan senang hati demi kesempurnaan
Tesis ini nantinya.

Medan,

Agustus 2016
Penulis

Jehan Ridho Izharsyah

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN SAMPUL DALAM ........................................................................... ii
LEMBAR PENGASAHAN .................................................................................... iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................... v
ABSTRACT ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv

BAB I

PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 10
2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 10
2.2 Teori tentang Analisis ........................................................................ 12
2.2.1 Pengertian analisis .................................................................... 12
2.3 Teori tentang Tata Ruang …………….............................................. 12
2.3.1 Pengertian Ruang, Wilayah dan Perencanaannya ................... 12
2.3.1.1 Pengertian Ruang ....................................................... 12
2.3.1.2 Pengertian Wilayah..................................................... 13
2.3.1.3 Pengertian perencanaan Ruang dan Wilayah ............. 14
2.3.2 Pengertian pemanfaatan Ruang ……........................................ 15
2.3.3 Pengembangan Wilayah dengan Tata Ruang.......................... 15
2.3.4 Ruang Lingkup Tata Ruang..................................................... 16
2.3.5 Pembangunan penataan Tata Ruang........................................ 17
2.3.6 Peran Perencana dan Pemerintah terhadap Tata Ruang......... 19
2.3.7 Landasan Hukum terhadap Tata Ruang................................... 22
2.4 Teori tentang Mitigasi........................................................................ 25
2.4.1 Pengertian Mitigasi ................................................................. 25

Universitas Sumatera Utara

2.5 Teori tentang Lahan........................................................................... 28
2.5.1 Pengertian lahan...................................................................... 28
2.5.2 Perencanaan penggunaan lahan............................................... 32
2.5.3 Kemampuan lahan................................................................... 33
2.6 Teori tentang Bencana....................................................................... 34
2.6.1 Pengertian Bencana.................................................................. 34
2.6.1.1 Bencana alam.............................................................. 35
2.6.1.2 Bencana buatan (non alam)........................................ 35
2.6.1.3 Bencana sosial............................................................. 36
2.7 Teori tentang Degradasi..................................................................... 36
2.7.1 Pengertian Degradasi............................................................... 36
2.7.2 Faktor-faktor penyebab Degradasi.......................................... 37
2.8 Teori tentang Erosi atau Longsor...................................................... 38
2.8.1 Pengertian Erosi atau Longsor................................................. 38
2.8.2 Faktor-faktor penyebab Erosi atau Longsor............................ 41
2.9 Peran Perencana dan Pemerintah dalam
menyusun Tata guna Lahan............................................................... 53
2.9.1 Dalam aspek Erosi dan Longsor.............................................. 53
2.10 Pengertian Sistem Informasi Geografi............................................. 54

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 59
3.1 Jenis Penelitian................................................................................... 59
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ……………...….................................. 60
3.3 Narasumber (Key-informant) …………............................................. 61
3.4 Instrumen Penelitian …………..………............................................ 62
3.5 Kerangka Berfikir............................................................................... 63
3.6 Definisi Konsep …............................................................................. 64
3.7 Teknik Pengumpulan Data................................................................. 65
3.7.1 Observasi (Pengamatan) .......................................................... 66
3.7.2 Dokumentasi............................................................................ 66
3.8 Metode Analisis Data ........................................................................ 66
3.8.1 Analisis SWOT ........................................................................ 66

Universitas Sumatera Utara

3.8.2 Tumpang tindih (Overlay) ....................................................... 67
3.9 Pembobotan Parameter ..................................................................... 68
3.9.1 Tanah longsor .......................................................................... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 72
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 72
4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Simalungun ............................. 72
4.1.1.1 Letak Geografis Kabupaten Simalungun .................. 72
4.1.1.2 Kepadatan Penduduk 2014-2015 ............................... 74
4.1.1.3 Jarak Ibukota Kabupaten dengan
Ibukota Kecamatan ................................................... 75
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 76
4.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi bencana
Tanah longsor di Kabupaten Simalungun .................. 76
1. Curah hujan ............................................................. 76
2. Tata guna lahan ( Tutupan lahan) ............................ 80
3. Kemiringan lereng (Topografi ) .............................. 85
4. Kepadatan penduduk ............................................... 88
5. Das dan Sub das ( Wilayah Sungai ) ....................... 92
4.2.2 Distribusi tingkat kerawanan tanah longsor di
Kabupaten Simalungun ............................................. 98
4.2.3 Analisis kebijakan tentang penataan ruang pada
Daerah rawan bencana tanah longsor ....................... 106
4.2.4 Analisis SWOT ........................................................... 111
1. Penentuan alternatif strategi ....................................... 117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 123
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 123
5.2 Saran ................................................................................................ 126

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 128

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No.
1. 1.

Judul

Halaman

Data bencana tanah longsor di Kabupaten Simalungun
tahun 2010 -2015 ……………………………………………………...

5

1. 2.

Das di Sumatera Utara ………………………………………………..

6

1. 3.

Irigasi Kewenangan Propinsi di Kabupaten Simalungun .....................

7

2. 1.

Jenis kawasan rawan bencana ............................................................... 35

2. 2.

Jenis longsoran ...................................................................................... 40

2. 3.

Kelerengan ............................................................................................ 46

2. 4.

Vegetasi dan pemanfaatan lahan ............................................................. 48

2. 5.

Jenis kawasan sempadan sungai ............................................................ 52

3. 1. Data dan sumber penelitian ……………..…........................................... 61
3. 2. Indikator faktor dalam SWOT ...............................................................

67

3. 3.

Kriteria penilaian curah hujan ................................................................ 68

3. 4.

Kriteria penilaian kemiringan lereng ..................................................... 68

3. 5.

Vegetasi dan pemanfaatan tata guna lahan ............................................. 69

3. 6.

Kriteria Kepadatan penduduk ................................................................ 69

3. 7.

Das dan Wilayah sungai ........................................................................ 69

3. 8.

Skoring variabel kerawanan bencana longsor ......................................... 70

3. 9.

Variabel dan nilai bobot ......................................................................... 70

3. 10. Penghitungan skor komulatif dan pengklasifikasian bencana ................ 71
4.1.

Luas kecamatan dan kepadatan penduduk 2015 .................................... 74

4.2.

Jarak ibukota Kabupaten dengan ibukota Kecamatan ........................... 75

4.3.

Curah hujan 2015 .................................................................................. 76

4.4.

Distribusi kerawanan tanah longsor berdasarkan curah hujan
di wilayah administrasi Kabupaten Simalungun ………....................... 78

4.5.

Lahan di Kabupaten Simalungun 2015 .................................................. 83

4.6.

Kemiringan lereng berdasarkan wilayah administrasi kabupaten Simalungun
........................................................................................... 85

Universitas Sumatera Utara

4.7

Ketinggian diatas permukaan laut berdasarkan wilayah administrasi Kabupaten
Simalungun ……………………………………………….. 86

4.8

Distribusi kerawanan tanah longsor berdasarkan luas dan kepadatan penduduk di
Kabupaten Simalungun ………………………………...

4.9

Daerah aliran sungai berdasarkan daerah kerawanan dan wilayah administrasi
Kabupaten Simalungun ………………………………...

4.10

89

91

Wilayah Sungai berdasarkan daerah kerawanan dan wilayah
administrasi Kabupaten Simalungun ………………………………...

4.11

Distribusi kerawanan tanah longsor berdasarkan wilayah administrasi kabupaten
Simalungun ………………………………………………

4.12

97

Distribusi kerawanan tanah longsor berdasarkan parameter
tanah longsor di Kabupaten Simalungun ……………………………

4.13

93

Hasil penilaian responden atas kuesioner analisis SWOT
( Faktor internal) …………………………………………………….

4.14

93

112

Hasil penilaian responden atas kuesioner analisis SWOT
( Faktor eksternal) …………………………………………………..

113

4.15. Pembobotan Faktor Strategi Internal ..................................................

115

4.16. Pembobotan Faktor Strategi Eksternal ...............................................

116

4.17.

Strategi prioritas I : Strategi Strength - Opportunity (SO) …………

118

4.18.

Strategi prioritas II : Strategi Weakness - Opportunity (WO) ……...

119

4.19.

Strategi prioritas III : Strategi Strength – Threat (ST) ……………..

120

4.20.

Strategi prioritas II : Strategi Weakness - Threat (WT) ……………

121

4.21.

Key-informant dan Narasumber ........................................................

122

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No.

Judul

Halaman

3.1

Kerangka berfikir ...................................................................................

63

3.2

Bagan pembuatan peta rawan longsor ..................................................

68

4.1

Peta administrasi Kabupaten Simalungun .............................................

73

4.2

Peta curah hujan di Kabupaten Simalungun .........................................

79

4.3

Peta lahan di Kabupaten Simalungun ..................................................

84

4.4

Peta kemiringan lereng (Topografi) di Kabupaten Simalungun ...........

87

4.5

Peta kepadatan penduduk di Kabupaten Simalungun ...........................

91

4.6

Peta daerah aliran sungai di Kabupaten Simalungun ...........................

96

4.7

Peta wilayah sungai di Kabupaten Simalungun ...................................

97

4.8

Peta distribusi kerawanan tanah longsor di Kabupten Simalungun ......

105

4.9

Diagram analisis SWOT ……………………………………………....

114

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No.
1.

Judul

Halaman

Data kejadian bencana longsor di Kabupaten Simalungun 5 tahun
Terakhir (2010 – 2015) .............................................................................. 130

2.

Pertanyaan analisis SWOT ...............................…..................................... 141

3.

Surat Keterangan Komisi Pembimbing Tesis ...............................…......... 149

4. Surat rekomendasi atau izin pra penelitian ................................................ 150
5.

Surat rekomendasi izin penelitian .............................................................. 151

6.

Surat keterangan melaksanakan penelitian ................................................ 152

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS POTENSI TANAH LONGSOR DI KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI Analisis Potensi Tanah Longsor Di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Tahun 2016.

0 4 15

ANALISIS POTENSI TANAH LONGSOR DI KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI Analisis Potensi Tanah Longsor Di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Tahun 2016.

2 11 15

ANALISIS POTENSI BAHAYA TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 28

Analisis Tata Guna Lahan Dalam Memitigasi Daerah Rawan Tanah Longsor Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) (Studi Kabupaten Simalungun)

0 0 2

Analisis Tata Guna Lahan Dalam Memitigasi Daerah Rawan Tanah Longsor Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) (Studi Kabupaten Simalungun)

0 0 9

Analisis Tata Guna Lahan Dalam Memitigasi Daerah Rawan Tanah Longsor Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) (Studi Kabupaten Simalungun)

0 0 48

Analisis Tata Guna Lahan Dalam Memitigasi Daerah Rawan Tanah Longsor Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) (Studi Kabupaten Simalungun) Chapter III V

1 6 71

Analisis Tata Guna Lahan Dalam Memitigasi Daerah Rawan Tanah Longsor Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) (Studi Kabupaten Simalungun)

0 0 2

Identifikasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) (Studi Kasus: Kabupaten Kediri)

0 0 5

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BANJARNEGARA BERBASIS ANDROID

0 0 17