Evaluasi Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan Chapter III VI
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Kelurahan Sempakata
Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang adalah salah satu Kelurahan dari 6
(enam) yang terletak di wilayah Kecamatan Medan Selayang. Kelurahan Sempakata dulunya
pemekaran dari kelurahan PB Selayang II, Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan Mangga
setelah pemekaran tahun 1995 menjadi Kelurahan Sempakata.
Pejabat Lurah yang pernah memimpin Kelurahan Sempakata sejak mulai berdirinya
sampai dengan saat ini antara lain:
1. Yakin Ginting
2. Andrian
3. Hasunuddin Lingga
4. Erwinsyah
5. Albena Boang Manalu
6. Zul Ahyudi Sholin
7. Enoh.p.Tavip.S.Sos, M.si
Kelurahan Sempakata berada di dataran rendah dan terletak jauh dari tepi pantai (laut).
Wilayah Kelurahan Sempakata mempunyai areal seluas ± 510 Ha yang masih didominasi oleh
lahan pertanian persawahan seluas ± 390 Ha. Jarak Kantor Kelurahan ke Kantor Camat Medan
Selayang sejauh ± 3 km, sedangkan jaraj kantor Kelurahan Sempakata Ke Kantor Walikota
Medan ± 8 km.
Kelurahan Sempakata berbatasan dengan:
Universitas Sumatera Utara
•
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan PB
Selayang II
•
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan
Medan Tuntungan
•
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Beringin Kecamatan Medan
Selayang dan Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor
•
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan
Selayang
Luas areal Kelurahan Sempakata adalah ± 510 Ha dengan penggunaan tanah sebagai
berikut:
Tanah Perumahan/ Pekarangan.............................................± 451 Ha
Tanah Pertanian/Persawahan..................................................± 52 Ha
Tanah Negara/ Kantor Instansi Pemerintah...........................± 6 Ha
Tanah Lapang............................................................................± 1 Ha
Kondisi penduduk Kelurahan Sempakata yang jarang bila dibandingkan dengan luas areal
wilayah yang terdiri dari berbagai suku(etnis) dan agama, budaya dan tingkat pendidikan yang
berbeda dan apabila dipadukan secara harmonis akan muncul potensi sebagai modal dasar dalam
pembangunan Kelurahan Sempakata dalam menumbuhkembangkan sifat gotong royong
masyarakat terintegrasi atau terpadu. Keadaan data tahun 2015 sebagai modal dasar(potensi)
sebagai berikut:
•
Luas Wilayah
: 510 Ha
•
Jumlah Lingkungan
: 6 Lingkungan
•
Jumlah Penduduk
: 12.519 Jiwa
Universitas Sumatera Utara
•
Laki-Laki
: 5683 Jiwa
•
Perempuan
: 6.836 Jiwa
•
Kepala Keluarga
: 2.681 Kepala Keluarga
Jumlah penduduk Kelurahan Sempakata yang terbesar dalam 6 lingkungan sejumlah
2.681 Kepala Keluarga (12.519) diantaranya jumlah rumah tangga miskin sebanyak 169 KK.
Secara lengkap komposisi penduduk menurut struktur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
NO
Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa
Persentase (%)
1
Laki-Laki
5683
45,40
2
Perempuan
6836
54,60
3
Jumlah
12519
100,00
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di
Kelurahan Sempakata adalah perempuan mencapai 54,60 sedangkan penduduk laki-laki 45,40%
.
Tabel 3.2
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Lingkungan
JLH.KK
NO
LINGKUNGAN
1
I
2
JUMLAH PENDUDUK
LK
PR
LK+PR
310
669
764
1.433
II
530
1125
1484
2.609
3
III
650
1106
1155
2.261
4
IV
300
461
574
1.035
Universitas Sumatera Utara
5
V
171
434
504
938
6
VI
720
1888
2355
4.243
2681
5683
6836
12.519
JUMLAH
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa keluarga yang paling banyak berdomisili di
Lingkungan I, II, dan jumlah jiwa yang paling banyak berdomisili di Lingkungan VI.
Tabel 3.3
Komposisi Penduduk Menurut Agama
NO
AGAMA
JUMLAH
PERSENTASE
1
ISLAM
5.022
40,11
2
KRISTEN PROTESTAN
4.290
34,26
3
KATOLIK
3.207
25,16
4
BUDHA
0
0
5
HINDU
0
0
12.519
100,00
JUMLAH
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk beragama Islam dengan
persentase 40,11%, penduduk yang beragama Kristen Protestan yakni 34,26% jiwa dan Katolik
sebanyak 25,16%.
Tabel 3.4
Komposisi Penduduk Menurut Etnis
NO
SUKU
JUMLAH
PERSENTASE
1
KARO
8.261
65,98
2
PAKPAK
612
4,8
3
TOBA
1.250
9,9
4
SIMALUNGUN
250
1,9
5
JAWA
1.925
15,37
Universitas Sumatera Utara
6
NIAS
30
0,2
7
MINANG
30
0,2
8
ACEH
27
0,1
9
MELAYU
50
0,3
10
MANDAILING
90
0,7
11
LAIN-LAIN
79
0,6
12.519
100,00
JUMLAH
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk berasal dari etnis Karo
yakni mencapai 8.261 jiwa atau sekitar 65,98% disusul etnis Toba 9,9%, Pakpak Dairi 4,80%
dan Suku Jawa sekitar 15,37%. Perbedaan etnis dan agama yang multi di Kelurahan ini tidak
pernah menimbulkan masalah atau pertikaian antar umat beragama, melainkan di Kelurahan ini
memiliki kerukunan umat beragama yang sudah terbina sejak kelurahan ini berdiri.
A. Data Pendidikan
Masyarakat Kelurahan Sempakata dihuni oleh berbagai tingkat pendidikan dan memiliki
sarana dan prasarana dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kondisi Prasarana Pendidikan
NO
JENIS PENDIDIKAN
JUMLAH
KETERANGAN
1
TK/PAUD
5
-
2
SD
4
SWASTA DAN NEGERI
3
SLTP
2
SWASTA
4
SLTA
1
SWASTA
5
AKADEMI/PERGURUAN
4
SWASTA
TINGGI
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6
Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Sempakata
NO
TINGKAT
JUMLAH
PERSENTASE%
PENDIDIKAN
1
SD
5.742
17,52
2
SLTP
9.896
30,03
3
SLTA
14.578
44,24
4
DIPOLMA(D3)
1.141
3,46
5
SARJANA(S1)
848
2,57
6
S-2
412
1,19
7
S-3
5
0,01
8
TIDAK TAMAT SD
350
1,06
12.519
100,00
JUMLAH
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam Rangka
Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk berpendidikan
SLTA/SMA yakni sebanyak 14.578 orang atau 44,24%, sedangkan jumlah penduduk yang
berpendidikan Sarjana (S-1) sangat rendah hanya 848 orang atau sekitar 2,94%.
B. Ekonomi Masyarakat
Tabel 3.7
Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
NO
MATA
JUMLAH
PERSENTASE%
999
15,24
PENCAHARIAN
1
PEGAWAI
NEGERI
SIPIL (PNS)
2
PEGAWAI SWASTA
1.682
25,66
3
TNI/POLRI
59
0,9
4
PETANI
444
6,7
Universitas Sumatera Utara
5
NELAYAN
-
-
6
PEDAGANG
1.037
15,82
7
DOKTER
15
0,2
8
SUPIR
496
7,5
9
PENSIUNAN
537
8,1
10
PENGEMUDI
589
8,9
BECAK/BAJAY
11
MONTIR
98
1,4
12
SWASTA
598
9,1
6.554
100,00
JUMLAH
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas angkatan kerja berprofesi sebagai
buruh/swasta yakni 1.682 jiwa atau sekitar 25,66%. Kemudian berprofesi sebagai pedagang
1.037 jiwa atau sekitar 15,82% dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 999 jiwa atau sekitar
15, 21%.
C. Kesehatan Masyarakat
Kesehatan merupakan salah satu hak dasar masyarakat yang tercakup di dalamnya masalah
pangan/gizi serta kesehatan jasmani. Bahwa pemerintah Kelurahan Sempakata Kecamatan
Medan Selayang Kota Medan telah melaksanakan peningkatan program untuk meningkatkan
Kesehatan Masyarakat bekerja sama dengan Puskesmas PB Selayang II yaitu:
a) Pembinaan posyandu di setiap lingkungan dengan rangkaian kegiatan Posyandu
dengan melaksanakan penimbangan balita dan imunisasi.
b) Penyuluhan gizi dan kesehatan untuk ibu hamil/menyusui dan balita.
c) Pelayanan safari KB bagi pasangan usia subur
Universitas Sumatera Utara
d) Pemberantasan sarang nyamuk(PSN) dan foging untuk memberantas DBD di setiap
lingkungan
e) Penyuluhan PHBS(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) bagi ibu-ibu PKK dan warga
masyarakat.
f) Menyelenggarakan gerakan cuci tangan pakai sabun
g) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas PB Selayang
dan ATKP dengan cara mengukur tensi, cek gula, mengukur berat badan dan juga
pemberian obat-obatan baik berupa vitamin.
Tabel 3.8
Kondisi Prasarana Kesehatan
NO
JENIS
JUMLAH
1
Puskesmas Pembantu
0
2
Poliklinik/Balai Pengobatan
2
3
Apotek
1
4
Posyandu
4
5
Toko Obat
0
6
Praktek Dokter/Bidan
3
3.2 Struktur Birokrasi Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Jumlah PNS yang terdapat di Kantor Kelurahan Sempakata saat ini sebanyak 5 orang
yang terdistribusi ke dalam jabatan Lurah, Sekertaris, Kepala Seksi sesuai dengan Perda No. 7
Tahun 2001 dan SK Walikota Medan No. 64 Tahun 2001. Golongan PNS terdiri dari Golongan
III. Secara rinci tentang data potensi aparatur Di Kelurahan Sempakata dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
No
Nama
1
Enoh P.
Tavip, S.Sos,
M.si
Erwin Elkana
Tarigan, Ss
M.Ikhsan
P.S.S.Sos
Willy Berutu
Helli
Rapmauli
Sinaga
2
3
4
5
Tabel 3.9
Data Kepegawaian Kelurahan Sempakata
NIP
GOL/Ruang
Jabatan
Pendidikan
19640215198703100
III/D
Lurah
S-2
198805042011011008
III/A
S1
196501221993081001
III/C
Sekertaris
Lurah
Kasi Ekbang
19800827200903008
III/C
III/A
Kasi Trantib
Kasi Pem
S1
S1
S1
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Kelurahan Sempakata terdiri dari 6 lingkungan yang dipimpin oleh Kepala Lingkungan.
Kepala Lingkungan masing-masing adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Jumlah Penduduk Dan Nama Kepala Lingkungan Kelurahan Sempakata
NO
LINGKUNGAN
NAMA
1
I
Bagekin Karo-Karo
2
II
Hendri Ginting
3
III
Julina Adhani Harahap
4
IV
Ullyna Cintya Dewi Bangun
5
V
Lias Sinulingga
6
VI
Bakty Surbakti
Universitas Sumatera Utara
Di Kelurahan Sempakata juga terdapat TP PKK sebagai penggerak wanita untuk
meningkatkan taraf hidup wanita demi mencapai pembangunan, adapun yang menjadi susunan
kepengurusan akan dilampirkan melalui bagan berikut ini:
SUSUNAN PENGURUS TIM PENGGERAK PKK KELURAHAN
SEMPAKATAKECAMATAN MEDAN SELAYANG
Pembina
Enoh. P. Tavip, S. Sos,
M.Si
Ketua : Mariani Enoh
Wakil Ketua : Martarina
Bendahara : Julina Adhani HRP
Wakil Bendahara : Desriani
Pokja I
Ketua : Dewita
Wakil Ketua :
Erlina Ginting
Sekretaris :
Hartuti
Anggota : Saliah
Ita Agustina
Penasehat
Pokja II
Ketua : Yuniarti
Wakil Ketua :
Rika Sari
Sekretaris : Lis
Yuniarti
Anggota : Imelda
Noviati
Rina Astuti
Ginting
Sekretaris : Idawati Tarigan
Wakil Sekretaris : Elisma Fifi T
Pokja III
Ketua : Charina
Lubis
Wakil Ketua :
Charunica Kaban
Sekretaris : Siti
Khadijah
Anggota :
Ferawati
Sitanggang
Leni Tarigan
Pokja IV
Ketua : Farida
Sitepu
Wakil Ketua :
Rugun Habeahan
Sekretaris : Desi
Sabrina
Anggota :
Mutiara
Ros Deli
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi
atau pengamatan secara langsung, maka diperoleh data yang berkaitan dengan evaluasi
pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan
Sejahtera Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Penyajian data
didapatkan melalui wawancara.Pihak-pihak yang diwawancarai yaitu Kepala
Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan,
Sekertaris Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata,
Ketua Warga Binaan PT-P2WKSS
Kelurahan Sempakata, dan tiga warga binaan PT-P2WKSS.
Data yang diperoleh dikelompokkan menurut enam kriteria yaitu efektivitas,efesiensi,
kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Data-data yang diperoleh peneliti melalui
data primer akan disajikan dalam bentuk narasi atau deskriptif sesuai dengan kenyataan di
lapangan. Data-data primer adalah hasil wawancara langsung dengan informan kunci dan
beberapa kelompok sasaran sebagai informan tambahan, sedangkan data-data sekunder adalah
dokumen-dokumen
yang
akan
dipaparkan
kembali
oleh
peneliti
dengan
cara
mendeskripsikannya kembali.
4.1 Identitas Umum Data Informan
Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data di lapangan melalui wawancara
dan pengamatan secara langsung, maka diperoleh data informan yang berkaitan dengan evaluasi
pelaksanaan
Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan
Sejahtera Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Kepala
Seksi(Kasi)
Pemberdayaan
Sosial
Budaya
Masyarakat
Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat
Kota Medan yaitu Bapak Drs. Ernest Sembiring, M.Si. Pada awalnya program
PT-P2WKSS ditangani oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan dan
pada saat itu Beliau menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Kesehjahteraan
Keluarga Pada Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya Masyarakat dan menjadi
penanggungjawab pelaksana PT-P2WKSS.
2. Sekertaris Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan
selayang Kota Medan Yaitu Ibu Idawati Ketua PT-P2WKSS Bemurtaria Br
Sembiring
3. Anggota Warga Binaan yaitu( Saliah, Painem, dan Rika Sari)
4.2 Deskripsi Hasil Wawancara Tentang Evaluasi Pelaksanaan Program
Terpadu
Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera Di Kelurahan
Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Program Terpadu Peningkatan Perananan Wanita menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera
(PT-P2WKSS)
di
Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan telah
dilaksanakan sejak November 2015 dan masih
ada hingga kini. Gambaran Program
PT-
P2WKSS Di Kelurahan Sempakata Menurut Bapak Ernest yaitu:
Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera
(PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan selayang Kota Medan sudah
disalurkan atau didistribusikan kepada warga binaan sehingga tujuan yang diinginkan dengan
adanya program ini oleh pemerintah dapat tercapai walaupun pelaksanaan program belum
sepenuhnya sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengentas kemiskinan dan menyelesaika49n
Universitas Sumatera Utara
masalah 3R yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan dengan adanya
PT-P2WKSS ini karena ada kendala seperti masalah sumber daya manusia yang ikut menjadi
warga binaan program tersebut yang tidak serius dalam mengikuti pelatihan tersebut, sudah ada
prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang baku misalnya rentang waktu untuk pelatihan dan
kriteria untuk menjadi warga binaan PT-P2WKSS tapi di lapangan tidak persis seperti itu.
Ibu Idawati sebagai Sekertaris TP PKK Kelurahan Sempakata yang sekaligus juga
mendampingi pelaksanaan Program ini justru mengatakan pelaksanaan program ini sudah sesuai
dengan tujuan awalnya yaitu mengentaskan mata rantai kemiskinan karena saya melihat
peningkatannnya dari yang tidak tahu menjadi tahu seperti menjahit, membuat kue dan membuat
bunga, menambah pendapatan keluarga, menambah ilmunya,sudah bisa membuat baju sendiri,
jadi ada mutu dan kualitasnya dan warga binaan yang ikut pelatihan tersebut sangat senang untuk
ikut pelatihan tersebut.
4.2.1 Efektivitas
Efektivitas berkaitan dengan keinginan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan
supaya nilai-nilai yang diinginkan sampai kepada publik.Efektivitas berkaitan dengan pertanyaan
apakah hasil yang diinginkan telah tercapai.
Bapak Ernest Sembiring menuturkan bahwa pelaksanaan program belum sepenuhnya
sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengentas kemiskinan dan menyelesaikan masalah 3R
yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan dengan adanya PT-P2WKSS
ini karena ada kendala seperti masalah sumber daya manusia yang ikut menjadi warga binaan
program tersebut yang tidak serius dalam mengikuti pelatihan tersebut, sudah ada prosedurprosedur dan aturan-aturan yang baku misalnya rentang waktu untuk pelatihan dan kriteria untuk
menjadi warga binaan PT-P2WKSS tapi di lapangan tidak persis seperti itu. Inilah pentingnya
Universitas Sumatera Utara
pengawasan dari lurah untuk menentukan orang-orang yang ikut menjadi warga binaan dan
menurut beliau bahwa keberhasilan program ini dari 45 orang hanya 2-3 orang yang berhasil
untuk mengentaskan masalah kemiskian ini.
Berbeda dengan Bapak Ernest Sembiring, Ibu Idawati sebagai Sekertaris TP PKK
Kelurahan Sempakata yang sekaligus juga mendampingi pelaksanaan Program ini
justru
mengatakan pelaksanaan program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya yaitu mengentaskan
mata rantai kemiskinan karena saya melihat peningkatannnya dari yang tidak tahu menjadi tahu
seperti menjahit, membuat kue dan membuat bunga, menambah pendapatan keluarga, menambah
ilmunya,sudah bisa membuat baju sendiri, dan jadi ada mutu dan kualitasnya.
Mengenai pelaksanaan PT-P2WKSS, Ibu Saliah berpendapat pelaksanaan PT-P2WKSS
Di Kelurahan Sempakata Sunggal sudah baik karena mereka tidak pernah mendapat kesulitan
bahkan biaya transportasi untuk datang ke pelatihan mereka kasih misalnya BPM yang datang
mereka yang kasih, kasih makan siang juga jadi tidak merugikan. Ibu Rika juga menuturkan
bahwa pelaksanaannya tidak ada mengalami kesulitan karena kita yang menentukan jadwaljadwalnya dan orang itu hanya memberikan pelatihan saja, jadi enak-enak saja. Ya senanglah
jadi tidak ada masalah lah dalam pelaksanaannya. Hal serupa juga dituturkan oleh Ibu Painem
tidaak ada kesulitan ketika melakukan pelatihan karena kami gembira semua senang semua
waktu ikut pelatihan ini, jika tidak tahu kami saling bergantian untuk diajari.
Mengenai prosedur untuk kriteria yang bisa bergabung menjadi warga binaan Bapak
Ernest menuturkan bahwa yang menjadi warga binaan PT-P2WKSS ini adalah keluarga yang
rawan 3R yaitu Rawan Pendidikan, RawanEkonomi, Rawan kesehatan. Rawan pendidikan ini
maksudnya adalah pendidikannya kurang tapi dikenyataan kadang-kadang ada juga yang lulus
SMA walaupun sebenarnya kriteria murni itu yang memang putus sekolah, tapi ini kan di Kota
Universitas Sumatera Utara
Medan pasti beda dengan yang di kampung kalau di sini orang tamat SMA udah biasa tapi ya
begitulah istilahnya. Rawan ekonomi artinya pekerjaan mereka juga tidak menetap tidak menetap
dalam arti moco-moco sehingga dengan adanya kegiatan ini mereka akan mendapatkan sesuatu
dan akan berpikir karena sudah diajari menjahit, ada membuat kue dan yang lain-lain dan
mungkin ini bisa mereka geluti. Rawan Kesehatan Juga termasuk,
rawan kesehatan ini
maksudnya mereka tidak punya akses untuk berobat, itu kan sudah sejalan itu kalau ekonominya
bagus pasti kalau sakit juga mereka akan mampu untuk berobat. Apa yang nyata dalam
kesehatan ini mereka juga diberikan kegiatan yang sifatnya fisik dan non fisik misalnya apakah
KB, pelayanan kesehatan atau sunat dan lain-lain. Kriteria lain untuk menjadi warga binaan PTP2WKSS ini adalah warga Kelurahan Sempakata jadi tidak bisa jika dia tidak benar-benar
tinggal Di Kelurahan Sempakata.
Ibu idawati juga menjelaskan bahwa kriteria untuk bergabung menjadi warga binaan
yaitu melihat bagaimana
pendidikannya, ekonominya dan kelurahan mendatanya dengan
menyerahkan kepada kepala lingkungan untuk memilihnya jadi mereka di data, 45 orang itu
tidak semuanya dari kelurahan tapi ada dari kecamatan, dan kelurahan lain sebagai perwakilan
mereka jika tidak salah hanya 40 orang yang dari kelurahan 5 orang dari luar itu
yang
seharusnya tetapi kami dari kelurahan mengambil semuanya dari kelurahan. Itupun masih ada
kecemburuan sosial karena setelah programnya jalan mereka melihat manfaatnya.. Sebenarnya
tidak baik kalau hanya 45 tapi mungkin pemerintah sanggupnya hanya 45 orang. Ada kriterianya
sudah ditentukan tapi diserahkan kepada kepala setiap lingkungan.
Menurut Ibu Saliah awalnya bergabung menjadi warga binaan PT-P2WKSS adalah kami
sering ikut gotong royong karena kami dapat beras jadi di kasih tahu mau masuk warga binaan?
Lalu kami mengatakan kami mau.Itulah awalnya kami ikut lalu ada sosialisasi , penyuluhan-
Universitas Sumatera Utara
penyuluhan dan sesuai dengan kriteria layak dibantu, layak di bina. Menurut Ibu Bemurtaria
kriteria untuk ikut menjadi warga binaan adalah Syaratnya itu berdomisili di sini, mereka harus
bersedia menjadi anggota binaan, karena memang ketika mereka menjadi warga binaan mereka
harus hadir pada saat pelatihan. Menurut Ibu Painem syarat atau kriteria untuk bergabung
menjadi warga binaan adalah Kartu Keluarga(KK), fotocopy KTP. Menurut Ibu Rika bahwa
syarat atau kriteria menjadi warga binaan adalah Syaratnya itu ibu rumah tangga, warga kurang
mampu, warga binaan inikan minimal tamat SMA dan kebanyakan tamat SD, SMP jadi itulah
yang dilatih menjahit, tataboga, buat bunga, dll.
Mengenai pencapaian hasil atau tujuan yang diinginkan sejak awal, menurut Bapak
Ernest sebagai penanggungjawab pelaksana teknis PT-P2WKSS Di Kelurahan Sempakata jika
saya melihat program ini sangat bermanfaat tapi dari pengamatan saya hanya 2-3 orang yang
berhasil untuk mengentaskan masalah kemiskian ini karena saya tidak puas walaupun rakyat
bilang ini berhasil karena saya berpikir seandainya saya yang menjadi warga binaan ini apa yang
kukerjakan ini harus kuserang habis pemerintah ini untuk menunjukkan apa yang bisa
kukerjakan atau apa yang bisa kubuat karena pemerintah tidak tanggung-tanggung sebenarnya
memberikan kalau berhasil. Tetapi pemerintah mau memberikan dengan data dan fakta yang ada
misalnya menjahit besok buka kios menjahit, terima order, kemudian mereka bisa mengusulkan
ke PKK nya untuk berkomunikasi dengan Dinas Perindag untuk menambah mesin jahitnya pasti
pmerintah membantu, tapi adanya pendataan terlebih dahulu. Menurut Ibu Idawati program ini
sudah mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sejak awal karena banyak warga binaan itu yang
secara ekonominya mengalami peningkatan. Menurut Ibu Saliah PT-P2WKSS ini sudah
mencapai tujuan karena pendapatan saya bertambah sekali selama ikut pelatihan ini, Seharusnya
jika kita menjahit baju kita bayar jadi tidak karena kita sudah bisa jahit sendiri, tidak pintar buat-
Universitas Sumatera Utara
buat kue jadi pintar kemudian kami jual kue, jadi ada usaha-usaha rumahan. Menurut Ibu
Bemurtaria program ini yang bisa diselesaikan yang kelihatan menonjol adalah rawan ekonomi,
bisa mengubah ibu rumah tangga menjadi mandiri dan manambah penghasilan seperti (tataboga,
pertanian) terlihat dari ada yang sudah buka usaha cathering dengan adanya pelatihan ini.
Menurut Ibu Rika program ini sudah mencapai tujuannya karena misalnya nanti kita buat kue
jadi orang-orang pesan kue, dapat bantuan rumah sengnya bocor diganti berbeda dengan Ibu
Bemurtaria dan Ibu Rika, Ibu Painem menuturkan bahwa program ini bermanfaat bisa
menambah ilmu tapi untuk peningkatan ekonomi saya tidak ada Kalau gak ada ladang ini ya
tidak ada juga, makan juga saya numpang sama anak-anak Sekarang ini penjualannya yang
susah, harapannya kalau misalnya bisa buat bunga maunya ada pemasarannya jadi berapapun
bisa kita buat.
4.2.2 Efesiensi
Efesiensi berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk meningkatkan tingkat
efektivitas tertentu. Efesiensi yang merupakan sinonim dengan rasionalitas ekonomi, adalah
merupakan hubungan antara efektivitas dan usaha yang terakhir umumnya diukur dari ongkos
moneter.
Bapak Ernest menuturkan bahwa mengenai efisiensi kegiatan pelatihan yang hanya
dikerjakan selama satu tahun dengan banyak SKPD yang terkait tidak maksimal dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan idelanya itu 5 tahun diberi bantuan
kenyataannya kami hanya membantu mereka satu tahun,
tapi dalam
tetapi tahun ini kita berikan lagi
kegiatan lain yang sebenarnya kegiatan ini kita identifikasi warga binaan yang 45 orang ini
mereka kita tanya, bagaimana ibu suka apa? Itu teknisnya macam-macam bisa kita tanya sama
ibu ketuanya mana yang rajin mereka ini? Kalau hanya mengharapkan uang transport itu kan
berarti sia-sia program itu tapi artinya program ini berkesinambungan, karena tidak ada satu
Universitas Sumatera Utara
kegiatan pemerintah yang tidak berkesinambungan hanya dalam prakteknya dalam hasilnya
tidak demikian tapi itukan menjadi satu hal yang biasa karena namanya juga program ya bisa
berhasil bisa tidak, apalagi yang dibina ini kan sumber daya.Menurut ibu salia Kalau saya
setahun sudah cukup tapi kalau memang ada lagi saya mau aja.biar tambah ilmu, tambah manfaat
juga. Kita tidak hanya diam-diam saja , karena tahulah ibu-ibu kalau udah diam-diam tidak ada
kerjaan pasti gossip. Walaupun tidak dapat semua ilmunya tapi mudah-mudahan ada yang
tinggal. Ibu Idawati mengatakan kurang maksimal kalau kegiatan ini dikerjakan selama satu
tahun karena mereka hanya dididik, setelah itu diserahkan kepada mereka. Hanya kalau kita lihat
menjahit itu dengan waktu 20 hari tidak akan maksimal atau akan pintar menjahit. Karena tidak
semuanya diberi tahu hanya dasarnya saja, baju yang sederhana saja yang mereka tahu, karena
menggunakan mesin jahit saja mereka tidak tahu tapi langsung di suruh menjahit. Tapi untuk
membuat kue 10 hari bisa maksimal, tapi kalau menjahit tidak, tapi syukurlah walaupun mereka
tidak ada keterampilan menjahit tapi mereka bisa ikuti membuat pola.Ibu Rika mengatakan
bahwa
pelatihan ini hanya setahun jadi kemarin itu ada lomba
datanglah dari provinsi
diperlombakan jadi ada Kisaran, Tebing Tinggi, Binjai dan kota Medan. Itulah masuk jadi nanti
kalau menang diperlombakan lagi untuk tingkat provinsi, dan Ibu Rika mengatakan dengan
adanya program ini dan pelatihan yang dilakukan masalah 3R bisa terselesaikanlah karena
semuanya merekaatur dan sudah jadwalkan , seperti perenovasian rumah ini hanya 2 bulan
mereka buat selesai yang kerja banyak, cara kerjanya juga cepat.
Mengenai sumber dana untuk Program PT-P2WKSS ini Bapak Ernest menuturkan
dananya ini dari APBD masing-masing Kota Medan makanya terpadu misalnya kami dari Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat kami anggrakan
200 juta, Dinas Perindag 200 juta makanya dikatakan program terpadu, dan uang yang
Universitas Sumatera Utara
dikeluarkan oleh pemerintah untuk program ini sangat besar, oleh karena itu program ini sangat
bagus dan program ini tidak pernah berhenti tapi yang menjadi lokasinya bergantian. Ibu Idawati
juga mengatakan bahwa sumber dana untuk program ini dari setiap dinas yang memberikan
pelatihan seperti dari Dinas pertanian kemarin memberikan bibit seperti bibit kol, bayam, bibit
cabe, dan memberikan pupuk dari Badan Ketahanan Pangan juga ada memberikan bibit-bibit
seperti kencur, sirih merah, dari dinas kesehatan ada penyuluhan kesehatan, ada buat sabun,
merangkai bunga. Jadi setiap SKPD yang terkait yang menyiapkan segalanya.
4.2.3 Kecukupan
Kecukupan berkaitan dengan hasil yang dicapai untuk memenuhi kebutuhan, preferensi
atau nilai kelompok-kelompok tertentu dan berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijkan
tingkat efektivitasnya memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang menumbuhkan adanya
masalah, dimana di dalam suatu kebijakan terdapat alternatif apa yang akan dilakukan bila
kebijakan telah diimplementasikan. Kecukupan berkaitan dengan pertanyaan apakah hasilnya
telah memenuhi kebutuhan.
Bapak Ernest menuturkan belum mencapai 100% mampu mengatasi masalah kemiskinan
atau mengatasi 3R (Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan) dari
pengamatan saya hanya 2-3 orang yang berhasil untuk mengentaskan masalah kemiskian ini.
Perlu pendataan ulang agar pemilihan warga binaan lebih selektif lagi dan mereka tetap
diberikan pelatihan yang berkesinambungan dan mereka dibantukan juga misalnya akses
pemasaran.
Ibu Idawati mengatakan program ini belum mencapai hasil 100% karena mereka hanya
mendidik, memberikan pendidikan saja walaupun dari SKPD yang memberikan pelatihan ada
juga memberikan bantuan kompor gas, kuali, dan open kepada warga binaan yang jualan.Ibu
Bemurtaria mengatakan bahwa program ini cukup berhasil walaupun belum 100% tapi sekitar
Universitas Sumatera Utara
75% sudah berhasil ibu-ibu rumah tangga ini sudah mandiri dan bisa menambah perekonomian
atau keuangan keluarga,
dan dari sekian banyak program pemerintah, program ini cukup
berhasil di Kelurahan ini.
Mengenai masalah yang teratasi dengan adanya Program Terpadu Peningkatan Peranan
Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Ibu Salia mengatakan bisa menyelesaikan masalahmasalah yang ada Di Kelurahan ini karenaa kita tahaulah kalau di kasih suami cuma belanja
secukupnya, jadi setelah ikut program ini sudah ada inisiatif kita udah belajar jadi cobalah
gimana biar bisa dapat uang, kita juga tanya-tanya orang kalau tidak ada modal kita bisa pinjam
uang ke bank bisa di bawah 5 juta kelompok usaha rakyat(KUR) . kita sudah bisa tunjukkan ini
jualan saya dan orang bank survey ke rumah. Jadi sekarang ini tidak ada yang sulit kalau mau
itulah yang kami rasa karena ibu rasakan sendiri itu. Manfaat PT-P2WKSS ini banyak awalnya
tidak kenal dengan lingkungan-lingkungan yang lain tapi dengan adanya program ini jadi banyak
kenal dan sekarang kami punya arisan walaupun ada beberapa orang yang tidak ikut mungkin
hanya sekitar 40 orang. Ibu Painem berkata masalah yang bisa teratasi adalah masalah
pendidikan Kalau pendidikan tidak bayar, Cuma ongkos aja yang kita bayar jadi kita sekolah
lagi ada sekolahnya mereka sediakan. Kalau pendidikan saya rasa bisalah tercukupi.
Ibu Rika mengatakan masalah yang bisa diselesaikan dengan adanya PT-P2WKSS ini
adalah pendidikan karena dari dinas pendidikan ada kasih sekolah ada paket C ada paket B. Ibuibu yang mengajari sabar jadi kami menggerti juga. Manfaatnya enaklah, masalah ekonomi juga
misalnya nanti kita buat kue jadi orang-orang pesan kue, dapat bantuan rumah juga dan masalah
kesehatan dari Dinas Kesehatannya banyak dibantu seperti KB, atau orang yang ingin
Universitas Sumatera Utara
melahirkan tapi tidak
punya jamkesmas dibantu juga, nanti disebutka klink yang akan
membantu, dan kalau operasi juga mereka bantu.
4.2.4 Pemerataan
Pemerataan
berkaitan
dengan
distribusi
hasil
atau
manfaat
program
bagi
masyarakat.Pemerataan berkaitan dengan pertanyaan apakah manfaatnya sudah merata dirasakan
semua pihak.
Bapak Ernest menuturkan PT-P2WKSS ini bagus sekali tujuannya juga sebenarnya bagus
tapi kelemahannya mungkin agar warga binaan itu harus betul-betul kriterianya dipilih yang
benar dan berkemauan untuk dibina. Karena kalau murni seperti itu mereka akan bangga karena
belum ada dalam pemikiran mereka nilai bisnis tapi di lapangan tidak seperti itu, dan warga
binaan ini ibaratnya bahasa ilmiah nama orang yang memang paling susah sebenarnya tapi di
lapangan tidak persis seperti itu. Berkaitan dengan keluhan warga yang tidak ikut sebagai warga
binaan kami hanya bisa menampung keluhan tersebut yang mungkin ke depannya akan ditambah
untuk anggota warga binaan.
Ibu Idawati mengatakan bantuan yag diberikan sudah sesuai dengan program yang
dibuat, yang termasuk dalam warga binaan ini program ini merata atau sama dirasakan oleh
warga binaan, tapi yang diluar itu tidak dapat didapati adanya kecemburuan sosial. Ibu Saliah
menurutkan bahwa warga binaan yang berjumlah 45 orang Semua mendapat pelatihan , tidak
ada yang tidak dapat , pelatihannya juga sama hanya kemarin dari Dinas Sosial dibagi dia jadi 3
kelompok, 1 kelompok 15 orang ada yang buat bunga, menjahit 15 orang, buat-buat kue 15
orang jadi Semua dapat bagian tidak pilih-pilih. Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Painem
bahwa semua warga binaan mendapat pelatihan yang sama atau hak yang sama walaupun dibagi
kelompok-kelompoknya ada yang membuat bunga, ada yang menjahit ada juga yang membuat
Universitas Sumatera Utara
kue tapi kami semua sama dan kami mendapatkan uang transportasi. Ibu Rika juga
menyampaikan bahwa warga binaan mendapat perlakuaan yang sama hanya disesuaikan dengan
kemampun kita jadi yang 45 orang itu dibagi tiga lagi yang ini mau apa, yang ini juga mau apa
jadi kita menentukan sendiri , tapi rata jadi semua kebagian.
Mengenai jangkauan program ini Ibu Idawati mengatakan tidak semua terbantu karena
tidak semua warga yang kurang mampu itu ikut dalam warga binaan karena ada ketentuan hanya
45 orang dan menurut saya itu tidak maksimal jika hanya 45 orang. Ibu Bemurtaria mengatakan
bahwa program ini dengan adanya ketentuan 45 orang ditetapkan dari lurah jadi tidak semua
terbantu tapi ada isu yang mengatakan akan ditambah menjadi 100 orang. Ibu Salia mengatakan
bahwa Saya kurang tahu itu ditentukan darimana hanya saja kalau 45 itu sudah banyak karena
kami kan dari perlingkungan karena di sini sampai lingkungan VI. Cuma kebetulan kami dari
lingkungan II banyak yang bergabung menjadi warga binaan.
Ibu Painem juga mengatakan bahwa 45 orang jumlah warga binaan Sebenarnya masih
kurang karena anak saya juga belum bergabung , tapi kabar-kabarnya mau ditambah jadi sekitar
seratus orang lebih. Ibu Rika Iya mengatakan bahwa 45 orang sudah memang sudah ketentuan
dari pusat, dan untuk masyarakat yang tidak bergabung dengan warga binaan ada beberapa
kegiatan seperti dasawisma untuk menoong warga yang lain tapi hanya sekedar menolong begitu
saja tidak ada pelatihan ataupun bantuan secara fisik.
4.2.5 Responsivitas
Responsivitas berkenaan dengan hasil yang dicapai dan yang diinginkan untuk
memecahkan permasalahan dan memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai kelompokkelompok masyarakat yang menjadi target kebijakan.Responsivitas berkaitan dengan pertanyaan
seberapa jauh pencapaian hasil telah memecahkan permasalahan.
Universitas Sumatera Utara
Bapak Ernest menuturkan bahwa Respon warga binaan itu mereka rindu sekali terus
dibina, respon itu kalau saya bilang ada yang telfon supaya mereka ikut pameran memamerkan
apa yang sudah mereka buat, ada juga yang tidak seperti itu ada yang hanya mengharapkan uang
transport lepas makan, lepas minum. Tapi bagi mereka yang berhasil ini mereka akan telfon dan
minta tolong untuk dibantu akses pemasarannya jadi saya pribadi membantu mereka misalnya
kue-kue itu saya suruh jemaat-jemaat gereja itu untuk pesan dari warga binaan. Inilah rangkaian
yang berkesinambungan bagi orang-orang yang berkeinginan tinggi, pasti punya inisiatif tinggi.
Ibu Idawati mengatakan bahwa warga binaan PT-P2WKSS ini mereka senang, tapi warga
lain yang tidak ikut ada kecemburuan sosial. Ibu Painem juga mengatakan saya senanglah
dengan program ini, karena yang jualan itu dapat modal, tapi bagian kamiyang pertanian belum
dapat. Dikasih bantuannya misalnya kalau dia jualan lontongkan dikasih steleng, dikasih
kompor. Kalau bagian pertanian nanti akan diberikan dananya untuk beli pupuk tapi kami
belum kebagian jadi kami membentuk dulu satu kelompok 10 orang untuk meminta modalnya
kepada pemerintah. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Ibu Rika pada awalnya kami tidak
mau karena waktu pelatihannya terlalu lama dari pukul 08.00 pagi sampai Pukul 17.00 Wib jadi
kami mengatakan lebih bagus kami kerja tapi setelah disebutkan warga binaan mendapatkan
ongkos jadi kami mau dan kami yang pada akhirnya menentukan jadwal pelatihannya.
Mengenai kesesuaian program dengan keinginan masyarakat, Ibu Saliah mengatakan
sangat bersyukur dengan adanya PT-P2WKSS ini rumah yang bocor-bocor diganti memang
tidak semua diganti tapi tepas-tepas yang sudah lapuk dan tidak layak pakai diganti sama dinasdinas itu ya Alhamdullilah. Setelah diganti kemudian dicat. Karena tidak merugikankan tapi
menguntungkan jadi kami mau, memang tidak 100% diganti tapi sekitar 60%, walaupun hanya
bagian depan yang sudah rusak parah saja yang diganti. Jadi bagi saya besar sekali manfaatnya.
Universitas Sumatera Utara
Ibu Painem mengatakan bahwa program ini sudah sesuai dan bagus bisa menambah ilmu lagi,
tapi harapannya dilanjutkan lagi supaya terbantu lagi karena di sini dapat bantuan misalnya ada
pengecatan rumah karena kita numpang jadi dibangun cantik juga terkadang sulit juga, tapi ini
lumayan juga lah dibangun satu kamar lagi triplek. Ibu Rika juga mengatakan bahwa program ini
sudah sesuai dengan keinginan atau kebutuhan masyarakat kami juga mendapatkan steling,
kompor untuk jualan. Misalnya apa keperluan kita untuk jualan itu kan nanti di kasih mereka,
Saya puas sekali sama program itu maunya ada lagi dan program ini sukseslah menurut saya.
4.2.5 Ketepatan
Ketepatan berkenaan dengan makna dan nilai hasil atau tujuan yang diinginkan dalam
pelaksanaan program. Ketepatan berkaitan dengan pertanyaanpertanyaan apakah hasil yang
dicapai benar-benar bernilai.
Bapak Ernest menuturkan bahwa pemberian bantuan jelas memberi keuntungan bagi
warga binaan tapi perlu lebih difokuskan pada pemilihan warga binaan karena warga ini harus
punya kemauan tinggi, karena pemerintah sudah kasih kesempatan, kedua kemauan tinggi harus
dicari atau disortir kemudian dilatih, ditanya kamu mau apa menjahit, membuat perhiasaan, mau
beternak mereka ditanya itu semuanya karena ini sangat baik yang perlu diperhatikan keinginan
pemerintah harus lebih tinggi, keinginan warga harus tinggi, cara pemilihan warga harus
diperhatikan harus lebih selektif, dan lebih bertanya apa yang mereka butuhkan apa yang mereka
minati itulah yang kita berikan dan menurut saya program ini tepat, karena memajukan
masyarakat melalui PKK dengan program mereka PT-P2WKSS. Tapikan PKK itupun adalah
masyarakat. Pemberdayaan ini sebenarnya harus ditarik energi itu, berpaling muka kemudian
lari, bukan dipapah-papah seperti itu. Program ini juga menjadi pusat perhatian dunia karena
bagus. PT-P2WKSS ini seharusnya ketika kelurahan lain sedang dilatih kelurahan lain sudah
Universitas Sumatera Utara
bisa belajar supaya mereka bisa lebih baik, dan lebih cepat. Dan dalam pelaksanannya
dibutuhkan kreativitas dan sumbangan yang tidak mengikat. Perlu peningkatan sumber daya
manusia (SDM) supaya pintar menangkap peluang melihat potensi yang ada di kelurahan yang
menjadi objek lokasi penelitian. Misalnya kan dikelurahan tersebut penghasil bunga, bisa bunga
itu ditanami di sepanjang kantor lurah, atau di setiap lahan yang tidak digunakan dengan
meminta izin kepada bapak lurah dan bapak Camat untuk meningkatkan ekonomi mereka.
Mengenai hasil yang telah dicapai dari program dalam memberikan manfaat kepada
masyarakat, Ibu Salia mengatakan bahwa PT-P2WKSS ini sangat besar manfaatnya sebelum ada
program ini kerja saya hanya kerja-kerja yang tidak jelas kadang ke ladang, upah-upahan ,
sekarang kerja juga tapi karena udah sibuk buat-buat kue, jualan jadi udah jarang kerja-kerja ke
ladang. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Rika bahwa setelah ikut menjadi warga binaan
PT-P2WKSS jadi bisa membuat kerajaina-kerajinan, kita juga diberi uang transportasi ke tempat
pelatihan supaya tetap semangat ikut pelatihan, semua pelatihannya ada jadi kita tahu seperti
menjahit, membuat bunga, menanam, ada pemberian bibit, diajari bagaimana menyeprot
tanaman dan lain-lain
Berbeda dengan Ibu Saliah, dan Ibu Rika,
Ibu painem
mengatakan bahwa
saya
mengalamilah manfaat dari program ini senang juga pusing kalau tidak ada kegiatan kantor lurah
ini. Tapi kesulitannya di pemasaran, seperti saya buat bunga akrilit ini kalau minta modal ke
sana bisalah dilanjutkan tetapi kan untuk pemasarannya ini yang susah siapa yang menampung.
Dan kemarin itu sudah dipamerkan tapi tidak ada yang menampung, pernah juga dipamerkan
waktu pameran anak sekolah tapi tidak ada juga, memang kami menjual bunga akrlit ini mahal
karena bahannya juga mahal. Jadi hanya modalnya aja yang kembali. Karena kalau kita
belajarpun jika tidak ada pemasaran susah juga jadi hanya dapat ilmunya saja.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Hasil Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun telah diolah,
baik dalam bentuk angka maupun uraian. Dalam penelitian ini, data sekunder yang diperoleh
adalah Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan
Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun
2016.
Secara umum, TP PKK Kelurahan Sempakata sebagai pendamping dalam pelaksanaan
program ini hampir setiap hari melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
tugasnya.Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan selama setahun akan dilampirkan dalam bentuk
tabel.
Tabel 4.1
Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Perananan Wanita Menuju Keluarga Sehat
Dan Sejahtera Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dan Bantuan Dari Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Medan
NO
TANGGAL
WAKTU
KEGIATAN
SKPD
NARASUMBER
SASARAN
JUMLAH
INTI
MATERI
HASIL
1
23
November
205
10.00 Wib
s/d selesai
Persiapan PTP2WKSS
Badan
Pembe
rdayaa
n
Masya
rakat
(BPM
)
Damikrot S.Sos,
Msi
TP.PKK
Kelurahan
Sempakata
dan Warga
Binaan
60 Orang
Menjelaskan
PTP2WKSS
2
07
Desember
2015
14.00 Wib
s/d selesai
Pendataan
Warga
Binaan PTP2WKSS
TP.PKK
Kelurahan
Sempakata
Warga
Binaan
45 Orang
Menjelaskan
Kriteria PTP2WKSS
3
14
Desember
2015
14.00 Wib
s/d selesai
Pembentukan
Pengurus PTP2WKSS
TP.PK
K
Kelura
han
Sempa
kata
TP.PK
K
Kelura
han
Sempa
kata
TP.PKK
Kelurahan
Sempakata
Warga
Binaan
60 Orang
Pemilihan
Ketua,
Sekertaris,
dan
Bendahara
Kader
dan
Warga
Binaan
Menget
ahui
tentang
PTP2WK
SS
Setiap
Lingku
ngan
diambil
Warga
Binaan
Terpilih
nya
Ketua,
Sekerta
ris dan
Bendah
ara PTP2WK
SS
4
19
Desember
10.00 Wib
s/d selesai
Pembenahan
lahan
PT-
TP.PK
K
TP.PKK
Kelurahan
TP.PKK
Kelurahan
50 Orang
Pembenahan
Lahan
Universitas Sumatera Utara
2015
P2WKSS
Kelura
han
Sempa
kata
TP.PK
K
Kelura
han
TP
PKK.
Kota
Meda
n
PPLK
B
Kec.
Meda
n
Selaya
ng
Kapol
sek
Sungg
al
Sempakata
Sempakata
dan Warga
Binaan
TP.PKK
Kelurahan
Warga
Binaan
35 Orang
TP.PKK
Kelurahan
Sempakata
Dan Warga
Binaan
Warga
Binaan
150 orang
Kapolsek
Sunggal
Warga
Binaan dan
TP.PKK
Kelurahan
29 orang
5
21
Desember
2015
10.00 Wib
s/d selesai
Pemberian
Bibit
Tanaman
6
11 Januari
2016
10.00 Wib
s/d selesai
Pembinaan
PT-P2WKSS
7
29
Maret
2016
14.00 Wib
s/d selesai
Penyuluhan
Pola
Asuh
Anak
8
05
2016
April
14.00 Wib
s/d selesai
Penyuluhan
Kadarkum
9
16 Februari
2016
09.00 Wib
s/d selesai
Pembenahan
Kebun
Percontohan
PT-P2WKSS
Dinas
Pertan
ian
Dinas Pertanian
Warga
Binaan
37 Orang
10
15 Februari
2016
14.00 Wib
s/d selesai
PPL
Pertan
ian
PPL Pertanian
Warga
Binaan
30 Orang
Penyuluhan
Lahan
11
12-14 April
2016
09.00 s/d
selesai
Warga
Binaan
45 Orang
Penyuluhan
Lahan
29
April
201623
Mei 2016
09.00 Wib
s/d selesai
Dinas
Perindustrian
Dan Perdagangan
Warga
Binaan
35 Orang
JahitMenjahit
13
25-26
2016
13.00 Wib
s/d selesai
Dinas
Pertan
ian
Dan
Kelaut
an
Dinas
Perind
ustrian
Dan
Perda
ganga
n
Badan
Ketah
anan
Panga
n
Dinas Pertanian
Dan Kelautan
12
Penyuluhan
dan
Bimbingan
Lahan
di
Rumah
Penyuluhan
dan
Bimbingan
Pemanfaatan
Produktivitas
Lahan Tidur
Pelatihan
menjahit
Badan Ketahanan
Pangan
Warga
Binaan
25 Orang
Akses
Pangan(
Membuat
Kue,
Dan
Pengolahan
Tanah)
Mei
Membuat
Kue
Dan
Pengolahan
Tanah
TP.
Kelurahan
PKK
PPLKB
Kec.
Medan Selayang
29 Orang
Pembinaan
Warga
Penyuluhan
Pola Asuhan
Anak
Penyuluhan
Kadarkum
dan Narkoba
Ibu-Ibu
tersebut
Menger
ti
Tentan
g
Akibat
Narkob
a
Warga
Binaan
Menger
ti
Menjah
it
Universitas Sumatera Utara
14
27-31
2016
15
Mei
09.00 Wib
s/d selesai
Membuat Tas
27-30 2016
09.00 Wib
s/d selesai
16
1-2
2016
09.00 Wib
s/d selesai
Menjahit,
Membuat
Tas,
Membuat
Kue Kering
Membuat
Bros Baju
17
24-25
Agustus
2016
13.00 Wib
s/d selesai
Membuat
Kue
18
3-4
September
2016
09.00 Wib
s/d selesai
Membuat
Sabun
Sunlight, dan
Membuat
Bunga
19
6 November
2016
09.00 Wib
s/d selesai
Penyuluhan
Kesehatan
20
18
Juli-3
Agustus
2016
21
07-23
November
2016
Juli
Badan
Pembe
rdayaa
n
Masya
rakat(
BPM)
PKK
Kota
Meda
n
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat(BPM
Warga
Binaan
45 Orang
Membuat
Tas
PKK Kota Medan
Warga
Binaan
45 Orang
PKK
Kota
Meda
n
Badan
Ketah
anan
Panga
n
Dinas
Pendi
dikan
PKK Kota Medan
Warga
Binaan
45 Orang
Menjahit,
Membuat
Kue,
Membuat
Tas
Bros Baju
Badan Ketahanan
Pangan
Warga
Binaan
45 Orang
Dinas Pendidikan
Warga
Binaan
45 Orang
Dinas Kesehatan
Warga
Binaan
Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja
Warga
Binaan
45 Orang
Menjahit,
dan
Membuat
Bunga
Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja
Warga
Binaan
45 Orang
Tata Boga
Dinas
Keseh
atan
09.00 Wib Pelatihan
Dinas
s/d selesai JahitSosial
Menjahit dan dan
Membuat
Tenag
Bunga
a
Kerja
09.00 Wib Tata Boga
Dinas
s/d selesai
Sosial
dan
Tenag
a
Kerja
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua
Optimalisasi
Pekarangan
dan
Membuat
Kue
Membuuat
Sabun
Sunlight,
dan
Membuat
Sabun
Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Berdasarkan Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan
Medan Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS
Tahun 2016. Ada beberapa bantuan yang diberikan oleh setiap SKPD yang terkait dan akan
dilampirkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2
Bantuan Yang Telah Diberikan Oleh Instansi Sektoral Kecamatan Medan Dan Kota Medan
Tahun 2016
NO
1
ASAL
BANTUAN
Dinas
Pertanian
dan
Kelautan
JENIS BANTUAN
1.
Penyuluhan
dan
Bimbingan
SASARAN
JUMLAH
Warga
Binaan
45 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Anak Balita
40 Orang
KETERANGAN
Produktivitas Lahan Tidur
2.
Pemberian Bibit Kangkung, Sawi,
Kacang
Panjang,
Bayam,
Mentimun, dan Cabai
3.
Pembagian Bibit Jambu Madu,
Jeruk Nipis, Bunga Brokoli, Tong,
Rak, dan Pupuk
4.
Pemberian Bibit Ikan
Nila
2
Badan
Ketahanan
Pangan
1.
Pemberian
Makanan
Tambahan
2.
Pengolahan Tanah
Warga
Binaan
25 Orang
3.
Membuat Minuman Rosella
25 Orang
4.
Pemberian
Warga
Binaan
Warga
Binaan
Warga
Binaan
Warga
Binaan
35 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Merah,
Tanaman
Kencur,
Sirih
25 Orang
Rosella,
Kunyit
3
4
Dinas
Perindustria
n
Dan
Perdaganga
n
Badan
Pemberdaya
an
Masyarakat
1.
Pelatihan Jahit-Menjahit
2.
Pemberian Mesin Obras
1. Pelatihan Jahit-Menjahit
2.
Pemberian Ayam, Kandang
Ayam, dan Pakan Ayam
5
PKK Kota
Medan
1.
Pembinaan
10
Program PKK
Universitas Sumatera Utara
6
Dinas
Pendidikan
1.
Pelatihan
Sabun
Membuat
Cair
Warga
Binaan
45 Orang
dan
Membuat Bunga
7
8
Dinas
Sosial dan
Tenaga
Kerja
Dinas
Kesehatan
2.
Paket B, dan C
1.
Pelatihan
Jahit-
Warga
Binaan
Warga
Binaan
20 Orang
Menjahit
2.
Tata Boga
1.
Penyuluhan
Warga
Binaan
Warga
Binaan
20 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
45 Orang
Kesehatan
9
Dinas
Perumahan
Dan
Permukima
n
Kota
Medan
1.
Perbaikan
Kantor
Lurah
2.
Pemberian Bantuan
Aladin Bagi Warga
Binaan
yang
Rumahnya
Layak
Kurang
Huni,
dan
Melakukan
Pengecatan Rumah
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam Rangka
Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Berdasarkan Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan
Medan Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS
Tahun 2016, bahwa dengan dihunjuknya Kelurahan Sempakata sebagai kelurahan percontohan
PT-P2WKSS pengetahuan ibu-ibu Kelurahan Sempakata bertambah yaitu sudah tahu membuuat
tas dari resleting, menjahit pakaian, membuat bunga dan dengan pengetahuan ini dapat
menambah pendapatan ekonomi keluarga.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
ANALISIS DATA
Dalam bab ini, seluruh data yang telah disajikan pada bab sebelumnya akan dianalisa
sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji penulis dan indikator-indikator yang digunakan.
Data tersebut merupakan data yang telah diperoleh melalui hasil wawancara dan data sekunder.
Dari hasil analisis ini, akan diperoleh kesimpulan mengenai evaluasi
pelaksanaa Program
Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera(PT-P2WKSS) D I
Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
5.1 Analisis Evaluasi Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita
Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
5.1.1 Efektivitas
Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan
Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
sudah baik karena warga binaan sebagai penerima bantuan program ini tidak pernah mendapat
kesulitan dan sangat terbantu dalam meningkatan ekonomi rumah tangga, pendidikan, dan
kesehatan. Selain ada warga binaan yang mengalami perubahan dan perbaikan kondisi ekonomi,
tidak dapat dipungkiri masih terdapat pula warga binaan yang belum mengalami perubahan
ekonomi karena setelah mereka diberi pelatihan, kemudian memproduksi sendiri masih
mengalami kesulitan ketika memasarkan produk tersebut.
Prosedur untuk kriteria pemilihan warga binaan yang telah ditetapkan oleh TP PKK
adalah keluarga yang rawan 3R yaitu Rawan Pendidikan, RawanEkonomidan Rawan
kesehatanRawan pendidikan ini maksudnya adalah keluarga yang putus sekolah jadi
Universitas Sumatera Utara
pendidikannya hanya sampai SD maupun SMP tetapi karena ini di kota tamat SMA itu menjadi
suatu hal yang biasa jadi tidak menutup kemungkinan jika yang menjadi warga binaan itu adalah
keluarga yang lulusan SM. Rawan ekonomi artinya pekerjaan mereka juga tidak menetap tidak
menetap maksudnya adalah jika ada upahan ke ladang mereka ikut, jika ada yang minta mereka
untuk mencuci pakaian mereka juga mau. sehingga dengan adanya kegiatan ini mereka akan
mendapatkan sesuatu dan akan berpikir karena sudah diajari menjahit, ada membuat kue dan
yang lain-lain dan bisa mereka geluti. Rawan Kesehatan juga termasuk, rawan kesehatan ini
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Kelurahan Sempakata
Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang adalah salah satu Kelurahan dari 6
(enam) yang terletak di wilayah Kecamatan Medan Selayang. Kelurahan Sempakata dulunya
pemekaran dari kelurahan PB Selayang II, Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan Mangga
setelah pemekaran tahun 1995 menjadi Kelurahan Sempakata.
Pejabat Lurah yang pernah memimpin Kelurahan Sempakata sejak mulai berdirinya
sampai dengan saat ini antara lain:
1. Yakin Ginting
2. Andrian
3. Hasunuddin Lingga
4. Erwinsyah
5. Albena Boang Manalu
6. Zul Ahyudi Sholin
7. Enoh.p.Tavip.S.Sos, M.si
Kelurahan Sempakata berada di dataran rendah dan terletak jauh dari tepi pantai (laut).
Wilayah Kelurahan Sempakata mempunyai areal seluas ± 510 Ha yang masih didominasi oleh
lahan pertanian persawahan seluas ± 390 Ha. Jarak Kantor Kelurahan ke Kantor Camat Medan
Selayang sejauh ± 3 km, sedangkan jaraj kantor Kelurahan Sempakata Ke Kantor Walikota
Medan ± 8 km.
Kelurahan Sempakata berbatasan dengan:
Universitas Sumatera Utara
•
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan PB
Selayang II
•
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan
Medan Tuntungan
•
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Beringin Kecamatan Medan
Selayang dan Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor
•
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan
Selayang
Luas areal Kelurahan Sempakata adalah ± 510 Ha dengan penggunaan tanah sebagai
berikut:
Tanah Perumahan/ Pekarangan.............................................± 451 Ha
Tanah Pertanian/Persawahan..................................................± 52 Ha
Tanah Negara/ Kantor Instansi Pemerintah...........................± 6 Ha
Tanah Lapang............................................................................± 1 Ha
Kondisi penduduk Kelurahan Sempakata yang jarang bila dibandingkan dengan luas areal
wilayah yang terdiri dari berbagai suku(etnis) dan agama, budaya dan tingkat pendidikan yang
berbeda dan apabila dipadukan secara harmonis akan muncul potensi sebagai modal dasar dalam
pembangunan Kelurahan Sempakata dalam menumbuhkembangkan sifat gotong royong
masyarakat terintegrasi atau terpadu. Keadaan data tahun 2015 sebagai modal dasar(potensi)
sebagai berikut:
•
Luas Wilayah
: 510 Ha
•
Jumlah Lingkungan
: 6 Lingkungan
•
Jumlah Penduduk
: 12.519 Jiwa
Universitas Sumatera Utara
•
Laki-Laki
: 5683 Jiwa
•
Perempuan
: 6.836 Jiwa
•
Kepala Keluarga
: 2.681 Kepala Keluarga
Jumlah penduduk Kelurahan Sempakata yang terbesar dalam 6 lingkungan sejumlah
2.681 Kepala Keluarga (12.519) diantaranya jumlah rumah tangga miskin sebanyak 169 KK.
Secara lengkap komposisi penduduk menurut struktur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
NO
Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa
Persentase (%)
1
Laki-Laki
5683
45,40
2
Perempuan
6836
54,60
3
Jumlah
12519
100,00
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di
Kelurahan Sempakata adalah perempuan mencapai 54,60 sedangkan penduduk laki-laki 45,40%
.
Tabel 3.2
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Lingkungan
JLH.KK
NO
LINGKUNGAN
1
I
2
JUMLAH PENDUDUK
LK
PR
LK+PR
310
669
764
1.433
II
530
1125
1484
2.609
3
III
650
1106
1155
2.261
4
IV
300
461
574
1.035
Universitas Sumatera Utara
5
V
171
434
504
938
6
VI
720
1888
2355
4.243
2681
5683
6836
12.519
JUMLAH
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa keluarga yang paling banyak berdomisili di
Lingkungan I, II, dan jumlah jiwa yang paling banyak berdomisili di Lingkungan VI.
Tabel 3.3
Komposisi Penduduk Menurut Agama
NO
AGAMA
JUMLAH
PERSENTASE
1
ISLAM
5.022
40,11
2
KRISTEN PROTESTAN
4.290
34,26
3
KATOLIK
3.207
25,16
4
BUDHA
0
0
5
HINDU
0
0
12.519
100,00
JUMLAH
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk beragama Islam dengan
persentase 40,11%, penduduk yang beragama Kristen Protestan yakni 34,26% jiwa dan Katolik
sebanyak 25,16%.
Tabel 3.4
Komposisi Penduduk Menurut Etnis
NO
SUKU
JUMLAH
PERSENTASE
1
KARO
8.261
65,98
2
PAKPAK
612
4,8
3
TOBA
1.250
9,9
4
SIMALUNGUN
250
1,9
5
JAWA
1.925
15,37
Universitas Sumatera Utara
6
NIAS
30
0,2
7
MINANG
30
0,2
8
ACEH
27
0,1
9
MELAYU
50
0,3
10
MANDAILING
90
0,7
11
LAIN-LAIN
79
0,6
12.519
100,00
JUMLAH
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk berasal dari etnis Karo
yakni mencapai 8.261 jiwa atau sekitar 65,98% disusul etnis Toba 9,9%, Pakpak Dairi 4,80%
dan Suku Jawa sekitar 15,37%. Perbedaan etnis dan agama yang multi di Kelurahan ini tidak
pernah menimbulkan masalah atau pertikaian antar umat beragama, melainkan di Kelurahan ini
memiliki kerukunan umat beragama yang sudah terbina sejak kelurahan ini berdiri.
A. Data Pendidikan
Masyarakat Kelurahan Sempakata dihuni oleh berbagai tingkat pendidikan dan memiliki
sarana dan prasarana dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kondisi Prasarana Pendidikan
NO
JENIS PENDIDIKAN
JUMLAH
KETERANGAN
1
TK/PAUD
5
-
2
SD
4
SWASTA DAN NEGERI
3
SLTP
2
SWASTA
4
SLTA
1
SWASTA
5
AKADEMI/PERGURUAN
4
SWASTA
TINGGI
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6
Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Sempakata
NO
TINGKAT
JUMLAH
PERSENTASE%
PENDIDIKAN
1
SD
5.742
17,52
2
SLTP
9.896
30,03
3
SLTA
14.578
44,24
4
DIPOLMA(D3)
1.141
3,46
5
SARJANA(S1)
848
2,57
6
S-2
412
1,19
7
S-3
5
0,01
8
TIDAK TAMAT SD
350
1,06
12.519
100,00
JUMLAH
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam Rangka
Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk berpendidikan
SLTA/SMA yakni sebanyak 14.578 orang atau 44,24%, sedangkan jumlah penduduk yang
berpendidikan Sarjana (S-1) sangat rendah hanya 848 orang atau sekitar 2,94%.
B. Ekonomi Masyarakat
Tabel 3.7
Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
NO
MATA
JUMLAH
PERSENTASE%
999
15,24
PENCAHARIAN
1
PEGAWAI
NEGERI
SIPIL (PNS)
2
PEGAWAI SWASTA
1.682
25,66
3
TNI/POLRI
59
0,9
4
PETANI
444
6,7
Universitas Sumatera Utara
5
NELAYAN
-
-
6
PEDAGANG
1.037
15,82
7
DOKTER
15
0,2
8
SUPIR
496
7,5
9
PENSIUNAN
537
8,1
10
PENGEMUDI
589
8,9
BECAK/BAJAY
11
MONTIR
98
1,4
12
SWASTA
598
9,1
6.554
100,00
JUMLAH
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas angkatan kerja berprofesi sebagai
buruh/swasta yakni 1.682 jiwa atau sekitar 25,66%. Kemudian berprofesi sebagai pedagang
1.037 jiwa atau sekitar 15,82% dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 999 jiwa atau sekitar
15, 21%.
C. Kesehatan Masyarakat
Kesehatan merupakan salah satu hak dasar masyarakat yang tercakup di dalamnya masalah
pangan/gizi serta kesehatan jasmani. Bahwa pemerintah Kelurahan Sempakata Kecamatan
Medan Selayang Kota Medan telah melaksanakan peningkatan program untuk meningkatkan
Kesehatan Masyarakat bekerja sama dengan Puskesmas PB Selayang II yaitu:
a) Pembinaan posyandu di setiap lingkungan dengan rangkaian kegiatan Posyandu
dengan melaksanakan penimbangan balita dan imunisasi.
b) Penyuluhan gizi dan kesehatan untuk ibu hamil/menyusui dan balita.
c) Pelayanan safari KB bagi pasangan usia subur
Universitas Sumatera Utara
d) Pemberantasan sarang nyamuk(PSN) dan foging untuk memberantas DBD di setiap
lingkungan
e) Penyuluhan PHBS(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) bagi ibu-ibu PKK dan warga
masyarakat.
f) Menyelenggarakan gerakan cuci tangan pakai sabun
g) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas PB Selayang
dan ATKP dengan cara mengukur tensi, cek gula, mengukur berat badan dan juga
pemberian obat-obatan baik berupa vitamin.
Tabel 3.8
Kondisi Prasarana Kesehatan
NO
JENIS
JUMLAH
1
Puskesmas Pembantu
0
2
Poliklinik/Balai Pengobatan
2
3
Apotek
1
4
Posyandu
4
5
Toko Obat
0
6
Praktek Dokter/Bidan
3
3.2 Struktur Birokrasi Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Jumlah PNS yang terdapat di Kantor Kelurahan Sempakata saat ini sebanyak 5 orang
yang terdistribusi ke dalam jabatan Lurah, Sekertaris, Kepala Seksi sesuai dengan Perda No. 7
Tahun 2001 dan SK Walikota Medan No. 64 Tahun 2001. Golongan PNS terdiri dari Golongan
III. Secara rinci tentang data potensi aparatur Di Kelurahan Sempakata dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
No
Nama
1
Enoh P.
Tavip, S.Sos,
M.si
Erwin Elkana
Tarigan, Ss
M.Ikhsan
P.S.S.Sos
Willy Berutu
Helli
Rapmauli
Sinaga
2
3
4
5
Tabel 3.9
Data Kepegawaian Kelurahan Sempakata
NIP
GOL/Ruang
Jabatan
Pendidikan
19640215198703100
III/D
Lurah
S-2
198805042011011008
III/A
S1
196501221993081001
III/C
Sekertaris
Lurah
Kasi Ekbang
19800827200903008
III/C
III/A
Kasi Trantib
Kasi Pem
S1
S1
S1
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Kelurahan Sempakata terdiri dari 6 lingkungan yang dipimpin oleh Kepala Lingkungan.
Kepala Lingkungan masing-masing adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Jumlah Penduduk Dan Nama Kepala Lingkungan Kelurahan Sempakata
NO
LINGKUNGAN
NAMA
1
I
Bagekin Karo-Karo
2
II
Hendri Ginting
3
III
Julina Adhani Harahap
4
IV
Ullyna Cintya Dewi Bangun
5
V
Lias Sinulingga
6
VI
Bakty Surbakti
Universitas Sumatera Utara
Di Kelurahan Sempakata juga terdapat TP PKK sebagai penggerak wanita untuk
meningkatkan taraf hidup wanita demi mencapai pembangunan, adapun yang menjadi susunan
kepengurusan akan dilampirkan melalui bagan berikut ini:
SUSUNAN PENGURUS TIM PENGGERAK PKK KELURAHAN
SEMPAKATAKECAMATAN MEDAN SELAYANG
Pembina
Enoh. P. Tavip, S. Sos,
M.Si
Ketua : Mariani Enoh
Wakil Ketua : Martarina
Bendahara : Julina Adhani HRP
Wakil Bendahara : Desriani
Pokja I
Ketua : Dewita
Wakil Ketua :
Erlina Ginting
Sekretaris :
Hartuti
Anggota : Saliah
Ita Agustina
Penasehat
Pokja II
Ketua : Yuniarti
Wakil Ketua :
Rika Sari
Sekretaris : Lis
Yuniarti
Anggota : Imelda
Noviati
Rina Astuti
Ginting
Sekretaris : Idawati Tarigan
Wakil Sekretaris : Elisma Fifi T
Pokja III
Ketua : Charina
Lubis
Wakil Ketua :
Charunica Kaban
Sekretaris : Siti
Khadijah
Anggota :
Ferawati
Sitanggang
Leni Tarigan
Pokja IV
Ketua : Farida
Sitepu
Wakil Ketua :
Rugun Habeahan
Sekretaris : Desi
Sabrina
Anggota :
Mutiara
Ros Deli
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi
atau pengamatan secara langsung, maka diperoleh data yang berkaitan dengan evaluasi
pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan
Sejahtera Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Penyajian data
didapatkan melalui wawancara.Pihak-pihak yang diwawancarai yaitu Kepala
Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan,
Sekertaris Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata,
Ketua Warga Binaan PT-P2WKSS
Kelurahan Sempakata, dan tiga warga binaan PT-P2WKSS.
Data yang diperoleh dikelompokkan menurut enam kriteria yaitu efektivitas,efesiensi,
kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Data-data yang diperoleh peneliti melalui
data primer akan disajikan dalam bentuk narasi atau deskriptif sesuai dengan kenyataan di
lapangan. Data-data primer adalah hasil wawancara langsung dengan informan kunci dan
beberapa kelompok sasaran sebagai informan tambahan, sedangkan data-data sekunder adalah
dokumen-dokumen
yang
akan
dipaparkan
kembali
oleh
peneliti
dengan
cara
mendeskripsikannya kembali.
4.1 Identitas Umum Data Informan
Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data di lapangan melalui wawancara
dan pengamatan secara langsung, maka diperoleh data informan yang berkaitan dengan evaluasi
pelaksanaan
Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan
Sejahtera Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Kepala
Seksi(Kasi)
Pemberdayaan
Sosial
Budaya
Masyarakat
Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat
Kota Medan yaitu Bapak Drs. Ernest Sembiring, M.Si. Pada awalnya program
PT-P2WKSS ditangani oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan dan
pada saat itu Beliau menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Kesehjahteraan
Keluarga Pada Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya Masyarakat dan menjadi
penanggungjawab pelaksana PT-P2WKSS.
2. Sekertaris Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan
selayang Kota Medan Yaitu Ibu Idawati Ketua PT-P2WKSS Bemurtaria Br
Sembiring
3. Anggota Warga Binaan yaitu( Saliah, Painem, dan Rika Sari)
4.2 Deskripsi Hasil Wawancara Tentang Evaluasi Pelaksanaan Program
Terpadu
Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera Di Kelurahan
Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
Program Terpadu Peningkatan Perananan Wanita menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera
(PT-P2WKSS)
di
Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan telah
dilaksanakan sejak November 2015 dan masih
ada hingga kini. Gambaran Program
PT-
P2WKSS Di Kelurahan Sempakata Menurut Bapak Ernest yaitu:
Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera
(PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan selayang Kota Medan sudah
disalurkan atau didistribusikan kepada warga binaan sehingga tujuan yang diinginkan dengan
adanya program ini oleh pemerintah dapat tercapai walaupun pelaksanaan program belum
sepenuhnya sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengentas kemiskinan dan menyelesaika49n
Universitas Sumatera Utara
masalah 3R yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan dengan adanya
PT-P2WKSS ini karena ada kendala seperti masalah sumber daya manusia yang ikut menjadi
warga binaan program tersebut yang tidak serius dalam mengikuti pelatihan tersebut, sudah ada
prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang baku misalnya rentang waktu untuk pelatihan dan
kriteria untuk menjadi warga binaan PT-P2WKSS tapi di lapangan tidak persis seperti itu.
Ibu Idawati sebagai Sekertaris TP PKK Kelurahan Sempakata yang sekaligus juga
mendampingi pelaksanaan Program ini justru mengatakan pelaksanaan program ini sudah sesuai
dengan tujuan awalnya yaitu mengentaskan mata rantai kemiskinan karena saya melihat
peningkatannnya dari yang tidak tahu menjadi tahu seperti menjahit, membuat kue dan membuat
bunga, menambah pendapatan keluarga, menambah ilmunya,sudah bisa membuat baju sendiri,
jadi ada mutu dan kualitasnya dan warga binaan yang ikut pelatihan tersebut sangat senang untuk
ikut pelatihan tersebut.
4.2.1 Efektivitas
Efektivitas berkaitan dengan keinginan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan
supaya nilai-nilai yang diinginkan sampai kepada publik.Efektivitas berkaitan dengan pertanyaan
apakah hasil yang diinginkan telah tercapai.
Bapak Ernest Sembiring menuturkan bahwa pelaksanaan program belum sepenuhnya
sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengentas kemiskinan dan menyelesaikan masalah 3R
yaitu Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan dengan adanya PT-P2WKSS
ini karena ada kendala seperti masalah sumber daya manusia yang ikut menjadi warga binaan
program tersebut yang tidak serius dalam mengikuti pelatihan tersebut, sudah ada prosedurprosedur dan aturan-aturan yang baku misalnya rentang waktu untuk pelatihan dan kriteria untuk
menjadi warga binaan PT-P2WKSS tapi di lapangan tidak persis seperti itu. Inilah pentingnya
Universitas Sumatera Utara
pengawasan dari lurah untuk menentukan orang-orang yang ikut menjadi warga binaan dan
menurut beliau bahwa keberhasilan program ini dari 45 orang hanya 2-3 orang yang berhasil
untuk mengentaskan masalah kemiskian ini.
Berbeda dengan Bapak Ernest Sembiring, Ibu Idawati sebagai Sekertaris TP PKK
Kelurahan Sempakata yang sekaligus juga mendampingi pelaksanaan Program ini
justru
mengatakan pelaksanaan program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya yaitu mengentaskan
mata rantai kemiskinan karena saya melihat peningkatannnya dari yang tidak tahu menjadi tahu
seperti menjahit, membuat kue dan membuat bunga, menambah pendapatan keluarga, menambah
ilmunya,sudah bisa membuat baju sendiri, dan jadi ada mutu dan kualitasnya.
Mengenai pelaksanaan PT-P2WKSS, Ibu Saliah berpendapat pelaksanaan PT-P2WKSS
Di Kelurahan Sempakata Sunggal sudah baik karena mereka tidak pernah mendapat kesulitan
bahkan biaya transportasi untuk datang ke pelatihan mereka kasih misalnya BPM yang datang
mereka yang kasih, kasih makan siang juga jadi tidak merugikan. Ibu Rika juga menuturkan
bahwa pelaksanaannya tidak ada mengalami kesulitan karena kita yang menentukan jadwaljadwalnya dan orang itu hanya memberikan pelatihan saja, jadi enak-enak saja. Ya senanglah
jadi tidak ada masalah lah dalam pelaksanaannya. Hal serupa juga dituturkan oleh Ibu Painem
tidaak ada kesulitan ketika melakukan pelatihan karena kami gembira semua senang semua
waktu ikut pelatihan ini, jika tidak tahu kami saling bergantian untuk diajari.
Mengenai prosedur untuk kriteria yang bisa bergabung menjadi warga binaan Bapak
Ernest menuturkan bahwa yang menjadi warga binaan PT-P2WKSS ini adalah keluarga yang
rawan 3R yaitu Rawan Pendidikan, RawanEkonomi, Rawan kesehatan. Rawan pendidikan ini
maksudnya adalah pendidikannya kurang tapi dikenyataan kadang-kadang ada juga yang lulus
SMA walaupun sebenarnya kriteria murni itu yang memang putus sekolah, tapi ini kan di Kota
Universitas Sumatera Utara
Medan pasti beda dengan yang di kampung kalau di sini orang tamat SMA udah biasa tapi ya
begitulah istilahnya. Rawan ekonomi artinya pekerjaan mereka juga tidak menetap tidak menetap
dalam arti moco-moco sehingga dengan adanya kegiatan ini mereka akan mendapatkan sesuatu
dan akan berpikir karena sudah diajari menjahit, ada membuat kue dan yang lain-lain dan
mungkin ini bisa mereka geluti. Rawan Kesehatan Juga termasuk,
rawan kesehatan ini
maksudnya mereka tidak punya akses untuk berobat, itu kan sudah sejalan itu kalau ekonominya
bagus pasti kalau sakit juga mereka akan mampu untuk berobat. Apa yang nyata dalam
kesehatan ini mereka juga diberikan kegiatan yang sifatnya fisik dan non fisik misalnya apakah
KB, pelayanan kesehatan atau sunat dan lain-lain. Kriteria lain untuk menjadi warga binaan PTP2WKSS ini adalah warga Kelurahan Sempakata jadi tidak bisa jika dia tidak benar-benar
tinggal Di Kelurahan Sempakata.
Ibu idawati juga menjelaskan bahwa kriteria untuk bergabung menjadi warga binaan
yaitu melihat bagaimana
pendidikannya, ekonominya dan kelurahan mendatanya dengan
menyerahkan kepada kepala lingkungan untuk memilihnya jadi mereka di data, 45 orang itu
tidak semuanya dari kelurahan tapi ada dari kecamatan, dan kelurahan lain sebagai perwakilan
mereka jika tidak salah hanya 40 orang yang dari kelurahan 5 orang dari luar itu
yang
seharusnya tetapi kami dari kelurahan mengambil semuanya dari kelurahan. Itupun masih ada
kecemburuan sosial karena setelah programnya jalan mereka melihat manfaatnya.. Sebenarnya
tidak baik kalau hanya 45 tapi mungkin pemerintah sanggupnya hanya 45 orang. Ada kriterianya
sudah ditentukan tapi diserahkan kepada kepala setiap lingkungan.
Menurut Ibu Saliah awalnya bergabung menjadi warga binaan PT-P2WKSS adalah kami
sering ikut gotong royong karena kami dapat beras jadi di kasih tahu mau masuk warga binaan?
Lalu kami mengatakan kami mau.Itulah awalnya kami ikut lalu ada sosialisasi , penyuluhan-
Universitas Sumatera Utara
penyuluhan dan sesuai dengan kriteria layak dibantu, layak di bina. Menurut Ibu Bemurtaria
kriteria untuk ikut menjadi warga binaan adalah Syaratnya itu berdomisili di sini, mereka harus
bersedia menjadi anggota binaan, karena memang ketika mereka menjadi warga binaan mereka
harus hadir pada saat pelatihan. Menurut Ibu Painem syarat atau kriteria untuk bergabung
menjadi warga binaan adalah Kartu Keluarga(KK), fotocopy KTP. Menurut Ibu Rika bahwa
syarat atau kriteria menjadi warga binaan adalah Syaratnya itu ibu rumah tangga, warga kurang
mampu, warga binaan inikan minimal tamat SMA dan kebanyakan tamat SD, SMP jadi itulah
yang dilatih menjahit, tataboga, buat bunga, dll.
Mengenai pencapaian hasil atau tujuan yang diinginkan sejak awal, menurut Bapak
Ernest sebagai penanggungjawab pelaksana teknis PT-P2WKSS Di Kelurahan Sempakata jika
saya melihat program ini sangat bermanfaat tapi dari pengamatan saya hanya 2-3 orang yang
berhasil untuk mengentaskan masalah kemiskian ini karena saya tidak puas walaupun rakyat
bilang ini berhasil karena saya berpikir seandainya saya yang menjadi warga binaan ini apa yang
kukerjakan ini harus kuserang habis pemerintah ini untuk menunjukkan apa yang bisa
kukerjakan atau apa yang bisa kubuat karena pemerintah tidak tanggung-tanggung sebenarnya
memberikan kalau berhasil. Tetapi pemerintah mau memberikan dengan data dan fakta yang ada
misalnya menjahit besok buka kios menjahit, terima order, kemudian mereka bisa mengusulkan
ke PKK nya untuk berkomunikasi dengan Dinas Perindag untuk menambah mesin jahitnya pasti
pmerintah membantu, tapi adanya pendataan terlebih dahulu. Menurut Ibu Idawati program ini
sudah mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sejak awal karena banyak warga binaan itu yang
secara ekonominya mengalami peningkatan. Menurut Ibu Saliah PT-P2WKSS ini sudah
mencapai tujuan karena pendapatan saya bertambah sekali selama ikut pelatihan ini, Seharusnya
jika kita menjahit baju kita bayar jadi tidak karena kita sudah bisa jahit sendiri, tidak pintar buat-
Universitas Sumatera Utara
buat kue jadi pintar kemudian kami jual kue, jadi ada usaha-usaha rumahan. Menurut Ibu
Bemurtaria program ini yang bisa diselesaikan yang kelihatan menonjol adalah rawan ekonomi,
bisa mengubah ibu rumah tangga menjadi mandiri dan manambah penghasilan seperti (tataboga,
pertanian) terlihat dari ada yang sudah buka usaha cathering dengan adanya pelatihan ini.
Menurut Ibu Rika program ini sudah mencapai tujuannya karena misalnya nanti kita buat kue
jadi orang-orang pesan kue, dapat bantuan rumah sengnya bocor diganti berbeda dengan Ibu
Bemurtaria dan Ibu Rika, Ibu Painem menuturkan bahwa program ini bermanfaat bisa
menambah ilmu tapi untuk peningkatan ekonomi saya tidak ada Kalau gak ada ladang ini ya
tidak ada juga, makan juga saya numpang sama anak-anak Sekarang ini penjualannya yang
susah, harapannya kalau misalnya bisa buat bunga maunya ada pemasarannya jadi berapapun
bisa kita buat.
4.2.2 Efesiensi
Efesiensi berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk meningkatkan tingkat
efektivitas tertentu. Efesiensi yang merupakan sinonim dengan rasionalitas ekonomi, adalah
merupakan hubungan antara efektivitas dan usaha yang terakhir umumnya diukur dari ongkos
moneter.
Bapak Ernest menuturkan bahwa mengenai efisiensi kegiatan pelatihan yang hanya
dikerjakan selama satu tahun dengan banyak SKPD yang terkait tidak maksimal dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan idelanya itu 5 tahun diberi bantuan
kenyataannya kami hanya membantu mereka satu tahun,
tapi dalam
tetapi tahun ini kita berikan lagi
kegiatan lain yang sebenarnya kegiatan ini kita identifikasi warga binaan yang 45 orang ini
mereka kita tanya, bagaimana ibu suka apa? Itu teknisnya macam-macam bisa kita tanya sama
ibu ketuanya mana yang rajin mereka ini? Kalau hanya mengharapkan uang transport itu kan
berarti sia-sia program itu tapi artinya program ini berkesinambungan, karena tidak ada satu
Universitas Sumatera Utara
kegiatan pemerintah yang tidak berkesinambungan hanya dalam prakteknya dalam hasilnya
tidak demikian tapi itukan menjadi satu hal yang biasa karena namanya juga program ya bisa
berhasil bisa tidak, apalagi yang dibina ini kan sumber daya.Menurut ibu salia Kalau saya
setahun sudah cukup tapi kalau memang ada lagi saya mau aja.biar tambah ilmu, tambah manfaat
juga. Kita tidak hanya diam-diam saja , karena tahulah ibu-ibu kalau udah diam-diam tidak ada
kerjaan pasti gossip. Walaupun tidak dapat semua ilmunya tapi mudah-mudahan ada yang
tinggal. Ibu Idawati mengatakan kurang maksimal kalau kegiatan ini dikerjakan selama satu
tahun karena mereka hanya dididik, setelah itu diserahkan kepada mereka. Hanya kalau kita lihat
menjahit itu dengan waktu 20 hari tidak akan maksimal atau akan pintar menjahit. Karena tidak
semuanya diberi tahu hanya dasarnya saja, baju yang sederhana saja yang mereka tahu, karena
menggunakan mesin jahit saja mereka tidak tahu tapi langsung di suruh menjahit. Tapi untuk
membuat kue 10 hari bisa maksimal, tapi kalau menjahit tidak, tapi syukurlah walaupun mereka
tidak ada keterampilan menjahit tapi mereka bisa ikuti membuat pola.Ibu Rika mengatakan
bahwa
pelatihan ini hanya setahun jadi kemarin itu ada lomba
datanglah dari provinsi
diperlombakan jadi ada Kisaran, Tebing Tinggi, Binjai dan kota Medan. Itulah masuk jadi nanti
kalau menang diperlombakan lagi untuk tingkat provinsi, dan Ibu Rika mengatakan dengan
adanya program ini dan pelatihan yang dilakukan masalah 3R bisa terselesaikanlah karena
semuanya merekaatur dan sudah jadwalkan , seperti perenovasian rumah ini hanya 2 bulan
mereka buat selesai yang kerja banyak, cara kerjanya juga cepat.
Mengenai sumber dana untuk Program PT-P2WKSS ini Bapak Ernest menuturkan
dananya ini dari APBD masing-masing Kota Medan makanya terpadu misalnya kami dari Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat kami anggrakan
200 juta, Dinas Perindag 200 juta makanya dikatakan program terpadu, dan uang yang
Universitas Sumatera Utara
dikeluarkan oleh pemerintah untuk program ini sangat besar, oleh karena itu program ini sangat
bagus dan program ini tidak pernah berhenti tapi yang menjadi lokasinya bergantian. Ibu Idawati
juga mengatakan bahwa sumber dana untuk program ini dari setiap dinas yang memberikan
pelatihan seperti dari Dinas pertanian kemarin memberikan bibit seperti bibit kol, bayam, bibit
cabe, dan memberikan pupuk dari Badan Ketahanan Pangan juga ada memberikan bibit-bibit
seperti kencur, sirih merah, dari dinas kesehatan ada penyuluhan kesehatan, ada buat sabun,
merangkai bunga. Jadi setiap SKPD yang terkait yang menyiapkan segalanya.
4.2.3 Kecukupan
Kecukupan berkaitan dengan hasil yang dicapai untuk memenuhi kebutuhan, preferensi
atau nilai kelompok-kelompok tertentu dan berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijkan
tingkat efektivitasnya memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang menumbuhkan adanya
masalah, dimana di dalam suatu kebijakan terdapat alternatif apa yang akan dilakukan bila
kebijakan telah diimplementasikan. Kecukupan berkaitan dengan pertanyaan apakah hasilnya
telah memenuhi kebutuhan.
Bapak Ernest menuturkan belum mencapai 100% mampu mengatasi masalah kemiskinan
atau mengatasi 3R (Rawan Ekonomi, Rawan Pendidikan dan Rawan Kesehatan) dari
pengamatan saya hanya 2-3 orang yang berhasil untuk mengentaskan masalah kemiskian ini.
Perlu pendataan ulang agar pemilihan warga binaan lebih selektif lagi dan mereka tetap
diberikan pelatihan yang berkesinambungan dan mereka dibantukan juga misalnya akses
pemasaran.
Ibu Idawati mengatakan program ini belum mencapai hasil 100% karena mereka hanya
mendidik, memberikan pendidikan saja walaupun dari SKPD yang memberikan pelatihan ada
juga memberikan bantuan kompor gas, kuali, dan open kepada warga binaan yang jualan.Ibu
Bemurtaria mengatakan bahwa program ini cukup berhasil walaupun belum 100% tapi sekitar
Universitas Sumatera Utara
75% sudah berhasil ibu-ibu rumah tangga ini sudah mandiri dan bisa menambah perekonomian
atau keuangan keluarga,
dan dari sekian banyak program pemerintah, program ini cukup
berhasil di Kelurahan ini.
Mengenai masalah yang teratasi dengan adanya Program Terpadu Peningkatan Peranan
Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Ibu Salia mengatakan bisa menyelesaikan masalahmasalah yang ada Di Kelurahan ini karenaa kita tahaulah kalau di kasih suami cuma belanja
secukupnya, jadi setelah ikut program ini sudah ada inisiatif kita udah belajar jadi cobalah
gimana biar bisa dapat uang, kita juga tanya-tanya orang kalau tidak ada modal kita bisa pinjam
uang ke bank bisa di bawah 5 juta kelompok usaha rakyat(KUR) . kita sudah bisa tunjukkan ini
jualan saya dan orang bank survey ke rumah. Jadi sekarang ini tidak ada yang sulit kalau mau
itulah yang kami rasa karena ibu rasakan sendiri itu. Manfaat PT-P2WKSS ini banyak awalnya
tidak kenal dengan lingkungan-lingkungan yang lain tapi dengan adanya program ini jadi banyak
kenal dan sekarang kami punya arisan walaupun ada beberapa orang yang tidak ikut mungkin
hanya sekitar 40 orang. Ibu Painem berkata masalah yang bisa teratasi adalah masalah
pendidikan Kalau pendidikan tidak bayar, Cuma ongkos aja yang kita bayar jadi kita sekolah
lagi ada sekolahnya mereka sediakan. Kalau pendidikan saya rasa bisalah tercukupi.
Ibu Rika mengatakan masalah yang bisa diselesaikan dengan adanya PT-P2WKSS ini
adalah pendidikan karena dari dinas pendidikan ada kasih sekolah ada paket C ada paket B. Ibuibu yang mengajari sabar jadi kami menggerti juga. Manfaatnya enaklah, masalah ekonomi juga
misalnya nanti kita buat kue jadi orang-orang pesan kue, dapat bantuan rumah juga dan masalah
kesehatan dari Dinas Kesehatannya banyak dibantu seperti KB, atau orang yang ingin
Universitas Sumatera Utara
melahirkan tapi tidak
punya jamkesmas dibantu juga, nanti disebutka klink yang akan
membantu, dan kalau operasi juga mereka bantu.
4.2.4 Pemerataan
Pemerataan
berkaitan
dengan
distribusi
hasil
atau
manfaat
program
bagi
masyarakat.Pemerataan berkaitan dengan pertanyaan apakah manfaatnya sudah merata dirasakan
semua pihak.
Bapak Ernest menuturkan PT-P2WKSS ini bagus sekali tujuannya juga sebenarnya bagus
tapi kelemahannya mungkin agar warga binaan itu harus betul-betul kriterianya dipilih yang
benar dan berkemauan untuk dibina. Karena kalau murni seperti itu mereka akan bangga karena
belum ada dalam pemikiran mereka nilai bisnis tapi di lapangan tidak seperti itu, dan warga
binaan ini ibaratnya bahasa ilmiah nama orang yang memang paling susah sebenarnya tapi di
lapangan tidak persis seperti itu. Berkaitan dengan keluhan warga yang tidak ikut sebagai warga
binaan kami hanya bisa menampung keluhan tersebut yang mungkin ke depannya akan ditambah
untuk anggota warga binaan.
Ibu Idawati mengatakan bantuan yag diberikan sudah sesuai dengan program yang
dibuat, yang termasuk dalam warga binaan ini program ini merata atau sama dirasakan oleh
warga binaan, tapi yang diluar itu tidak dapat didapati adanya kecemburuan sosial. Ibu Saliah
menurutkan bahwa warga binaan yang berjumlah 45 orang Semua mendapat pelatihan , tidak
ada yang tidak dapat , pelatihannya juga sama hanya kemarin dari Dinas Sosial dibagi dia jadi 3
kelompok, 1 kelompok 15 orang ada yang buat bunga, menjahit 15 orang, buat-buat kue 15
orang jadi Semua dapat bagian tidak pilih-pilih. Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Painem
bahwa semua warga binaan mendapat pelatihan yang sama atau hak yang sama walaupun dibagi
kelompok-kelompoknya ada yang membuat bunga, ada yang menjahit ada juga yang membuat
Universitas Sumatera Utara
kue tapi kami semua sama dan kami mendapatkan uang transportasi. Ibu Rika juga
menyampaikan bahwa warga binaan mendapat perlakuaan yang sama hanya disesuaikan dengan
kemampun kita jadi yang 45 orang itu dibagi tiga lagi yang ini mau apa, yang ini juga mau apa
jadi kita menentukan sendiri , tapi rata jadi semua kebagian.
Mengenai jangkauan program ini Ibu Idawati mengatakan tidak semua terbantu karena
tidak semua warga yang kurang mampu itu ikut dalam warga binaan karena ada ketentuan hanya
45 orang dan menurut saya itu tidak maksimal jika hanya 45 orang. Ibu Bemurtaria mengatakan
bahwa program ini dengan adanya ketentuan 45 orang ditetapkan dari lurah jadi tidak semua
terbantu tapi ada isu yang mengatakan akan ditambah menjadi 100 orang. Ibu Salia mengatakan
bahwa Saya kurang tahu itu ditentukan darimana hanya saja kalau 45 itu sudah banyak karena
kami kan dari perlingkungan karena di sini sampai lingkungan VI. Cuma kebetulan kami dari
lingkungan II banyak yang bergabung menjadi warga binaan.
Ibu Painem juga mengatakan bahwa 45 orang jumlah warga binaan Sebenarnya masih
kurang karena anak saya juga belum bergabung , tapi kabar-kabarnya mau ditambah jadi sekitar
seratus orang lebih. Ibu Rika Iya mengatakan bahwa 45 orang sudah memang sudah ketentuan
dari pusat, dan untuk masyarakat yang tidak bergabung dengan warga binaan ada beberapa
kegiatan seperti dasawisma untuk menoong warga yang lain tapi hanya sekedar menolong begitu
saja tidak ada pelatihan ataupun bantuan secara fisik.
4.2.5 Responsivitas
Responsivitas berkenaan dengan hasil yang dicapai dan yang diinginkan untuk
memecahkan permasalahan dan memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai kelompokkelompok masyarakat yang menjadi target kebijakan.Responsivitas berkaitan dengan pertanyaan
seberapa jauh pencapaian hasil telah memecahkan permasalahan.
Universitas Sumatera Utara
Bapak Ernest menuturkan bahwa Respon warga binaan itu mereka rindu sekali terus
dibina, respon itu kalau saya bilang ada yang telfon supaya mereka ikut pameran memamerkan
apa yang sudah mereka buat, ada juga yang tidak seperti itu ada yang hanya mengharapkan uang
transport lepas makan, lepas minum. Tapi bagi mereka yang berhasil ini mereka akan telfon dan
minta tolong untuk dibantu akses pemasarannya jadi saya pribadi membantu mereka misalnya
kue-kue itu saya suruh jemaat-jemaat gereja itu untuk pesan dari warga binaan. Inilah rangkaian
yang berkesinambungan bagi orang-orang yang berkeinginan tinggi, pasti punya inisiatif tinggi.
Ibu Idawati mengatakan bahwa warga binaan PT-P2WKSS ini mereka senang, tapi warga
lain yang tidak ikut ada kecemburuan sosial. Ibu Painem juga mengatakan saya senanglah
dengan program ini, karena yang jualan itu dapat modal, tapi bagian kamiyang pertanian belum
dapat. Dikasih bantuannya misalnya kalau dia jualan lontongkan dikasih steleng, dikasih
kompor. Kalau bagian pertanian nanti akan diberikan dananya untuk beli pupuk tapi kami
belum kebagian jadi kami membentuk dulu satu kelompok 10 orang untuk meminta modalnya
kepada pemerintah. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Ibu Rika pada awalnya kami tidak
mau karena waktu pelatihannya terlalu lama dari pukul 08.00 pagi sampai Pukul 17.00 Wib jadi
kami mengatakan lebih bagus kami kerja tapi setelah disebutkan warga binaan mendapatkan
ongkos jadi kami mau dan kami yang pada akhirnya menentukan jadwal pelatihannya.
Mengenai kesesuaian program dengan keinginan masyarakat, Ibu Saliah mengatakan
sangat bersyukur dengan adanya PT-P2WKSS ini rumah yang bocor-bocor diganti memang
tidak semua diganti tapi tepas-tepas yang sudah lapuk dan tidak layak pakai diganti sama dinasdinas itu ya Alhamdullilah. Setelah diganti kemudian dicat. Karena tidak merugikankan tapi
menguntungkan jadi kami mau, memang tidak 100% diganti tapi sekitar 60%, walaupun hanya
bagian depan yang sudah rusak parah saja yang diganti. Jadi bagi saya besar sekali manfaatnya.
Universitas Sumatera Utara
Ibu Painem mengatakan bahwa program ini sudah sesuai dan bagus bisa menambah ilmu lagi,
tapi harapannya dilanjutkan lagi supaya terbantu lagi karena di sini dapat bantuan misalnya ada
pengecatan rumah karena kita numpang jadi dibangun cantik juga terkadang sulit juga, tapi ini
lumayan juga lah dibangun satu kamar lagi triplek. Ibu Rika juga mengatakan bahwa program ini
sudah sesuai dengan keinginan atau kebutuhan masyarakat kami juga mendapatkan steling,
kompor untuk jualan. Misalnya apa keperluan kita untuk jualan itu kan nanti di kasih mereka,
Saya puas sekali sama program itu maunya ada lagi dan program ini sukseslah menurut saya.
4.2.5 Ketepatan
Ketepatan berkenaan dengan makna dan nilai hasil atau tujuan yang diinginkan dalam
pelaksanaan program. Ketepatan berkaitan dengan pertanyaanpertanyaan apakah hasil yang
dicapai benar-benar bernilai.
Bapak Ernest menuturkan bahwa pemberian bantuan jelas memberi keuntungan bagi
warga binaan tapi perlu lebih difokuskan pada pemilihan warga binaan karena warga ini harus
punya kemauan tinggi, karena pemerintah sudah kasih kesempatan, kedua kemauan tinggi harus
dicari atau disortir kemudian dilatih, ditanya kamu mau apa menjahit, membuat perhiasaan, mau
beternak mereka ditanya itu semuanya karena ini sangat baik yang perlu diperhatikan keinginan
pemerintah harus lebih tinggi, keinginan warga harus tinggi, cara pemilihan warga harus
diperhatikan harus lebih selektif, dan lebih bertanya apa yang mereka butuhkan apa yang mereka
minati itulah yang kita berikan dan menurut saya program ini tepat, karena memajukan
masyarakat melalui PKK dengan program mereka PT-P2WKSS. Tapikan PKK itupun adalah
masyarakat. Pemberdayaan ini sebenarnya harus ditarik energi itu, berpaling muka kemudian
lari, bukan dipapah-papah seperti itu. Program ini juga menjadi pusat perhatian dunia karena
bagus. PT-P2WKSS ini seharusnya ketika kelurahan lain sedang dilatih kelurahan lain sudah
Universitas Sumatera Utara
bisa belajar supaya mereka bisa lebih baik, dan lebih cepat. Dan dalam pelaksanannya
dibutuhkan kreativitas dan sumbangan yang tidak mengikat. Perlu peningkatan sumber daya
manusia (SDM) supaya pintar menangkap peluang melihat potensi yang ada di kelurahan yang
menjadi objek lokasi penelitian. Misalnya kan dikelurahan tersebut penghasil bunga, bisa bunga
itu ditanami di sepanjang kantor lurah, atau di setiap lahan yang tidak digunakan dengan
meminta izin kepada bapak lurah dan bapak Camat untuk meningkatkan ekonomi mereka.
Mengenai hasil yang telah dicapai dari program dalam memberikan manfaat kepada
masyarakat, Ibu Salia mengatakan bahwa PT-P2WKSS ini sangat besar manfaatnya sebelum ada
program ini kerja saya hanya kerja-kerja yang tidak jelas kadang ke ladang, upah-upahan ,
sekarang kerja juga tapi karena udah sibuk buat-buat kue, jualan jadi udah jarang kerja-kerja ke
ladang. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Rika bahwa setelah ikut menjadi warga binaan
PT-P2WKSS jadi bisa membuat kerajaina-kerajinan, kita juga diberi uang transportasi ke tempat
pelatihan supaya tetap semangat ikut pelatihan, semua pelatihannya ada jadi kita tahu seperti
menjahit, membuat bunga, menanam, ada pemberian bibit, diajari bagaimana menyeprot
tanaman dan lain-lain
Berbeda dengan Ibu Saliah, dan Ibu Rika,
Ibu painem
mengatakan bahwa
saya
mengalamilah manfaat dari program ini senang juga pusing kalau tidak ada kegiatan kantor lurah
ini. Tapi kesulitannya di pemasaran, seperti saya buat bunga akrilit ini kalau minta modal ke
sana bisalah dilanjutkan tetapi kan untuk pemasarannya ini yang susah siapa yang menampung.
Dan kemarin itu sudah dipamerkan tapi tidak ada yang menampung, pernah juga dipamerkan
waktu pameran anak sekolah tapi tidak ada juga, memang kami menjual bunga akrlit ini mahal
karena bahannya juga mahal. Jadi hanya modalnya aja yang kembali. Karena kalau kita
belajarpun jika tidak ada pemasaran susah juga jadi hanya dapat ilmunya saja.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Hasil Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun telah diolah,
baik dalam bentuk angka maupun uraian. Dalam penelitian ini, data sekunder yang diperoleh
adalah Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan
Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun
2016.
Secara umum, TP PKK Kelurahan Sempakata sebagai pendamping dalam pelaksanaan
program ini hampir setiap hari melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
tugasnya.Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan selama setahun akan dilampirkan dalam bentuk
tabel.
Tabel 4.1
Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Perananan Wanita Menuju Keluarga Sehat
Dan Sejahtera Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dan Bantuan Dari Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Medan
NO
TANGGAL
WAKTU
KEGIATAN
SKPD
NARASUMBER
SASARAN
JUMLAH
INTI
MATERI
HASIL
1
23
November
205
10.00 Wib
s/d selesai
Persiapan PTP2WKSS
Badan
Pembe
rdayaa
n
Masya
rakat
(BPM
)
Damikrot S.Sos,
Msi
TP.PKK
Kelurahan
Sempakata
dan Warga
Binaan
60 Orang
Menjelaskan
PTP2WKSS
2
07
Desember
2015
14.00 Wib
s/d selesai
Pendataan
Warga
Binaan PTP2WKSS
TP.PKK
Kelurahan
Sempakata
Warga
Binaan
45 Orang
Menjelaskan
Kriteria PTP2WKSS
3
14
Desember
2015
14.00 Wib
s/d selesai
Pembentukan
Pengurus PTP2WKSS
TP.PK
K
Kelura
han
Sempa
kata
TP.PK
K
Kelura
han
Sempa
kata
TP.PKK
Kelurahan
Sempakata
Warga
Binaan
60 Orang
Pemilihan
Ketua,
Sekertaris,
dan
Bendahara
Kader
dan
Warga
Binaan
Menget
ahui
tentang
PTP2WK
SS
Setiap
Lingku
ngan
diambil
Warga
Binaan
Terpilih
nya
Ketua,
Sekerta
ris dan
Bendah
ara PTP2WK
SS
4
19
Desember
10.00 Wib
s/d selesai
Pembenahan
lahan
PT-
TP.PK
K
TP.PKK
Kelurahan
TP.PKK
Kelurahan
50 Orang
Pembenahan
Lahan
Universitas Sumatera Utara
2015
P2WKSS
Kelura
han
Sempa
kata
TP.PK
K
Kelura
han
TP
PKK.
Kota
Meda
n
PPLK
B
Kec.
Meda
n
Selaya
ng
Kapol
sek
Sungg
al
Sempakata
Sempakata
dan Warga
Binaan
TP.PKK
Kelurahan
Warga
Binaan
35 Orang
TP.PKK
Kelurahan
Sempakata
Dan Warga
Binaan
Warga
Binaan
150 orang
Kapolsek
Sunggal
Warga
Binaan dan
TP.PKK
Kelurahan
29 orang
5
21
Desember
2015
10.00 Wib
s/d selesai
Pemberian
Bibit
Tanaman
6
11 Januari
2016
10.00 Wib
s/d selesai
Pembinaan
PT-P2WKSS
7
29
Maret
2016
14.00 Wib
s/d selesai
Penyuluhan
Pola
Asuh
Anak
8
05
2016
April
14.00 Wib
s/d selesai
Penyuluhan
Kadarkum
9
16 Februari
2016
09.00 Wib
s/d selesai
Pembenahan
Kebun
Percontohan
PT-P2WKSS
Dinas
Pertan
ian
Dinas Pertanian
Warga
Binaan
37 Orang
10
15 Februari
2016
14.00 Wib
s/d selesai
PPL
Pertan
ian
PPL Pertanian
Warga
Binaan
30 Orang
Penyuluhan
Lahan
11
12-14 April
2016
09.00 s/d
selesai
Warga
Binaan
45 Orang
Penyuluhan
Lahan
29
April
201623
Mei 2016
09.00 Wib
s/d selesai
Dinas
Perindustrian
Dan Perdagangan
Warga
Binaan
35 Orang
JahitMenjahit
13
25-26
2016
13.00 Wib
s/d selesai
Dinas
Pertan
ian
Dan
Kelaut
an
Dinas
Perind
ustrian
Dan
Perda
ganga
n
Badan
Ketah
anan
Panga
n
Dinas Pertanian
Dan Kelautan
12
Penyuluhan
dan
Bimbingan
Lahan
di
Rumah
Penyuluhan
dan
Bimbingan
Pemanfaatan
Produktivitas
Lahan Tidur
Pelatihan
menjahit
Badan Ketahanan
Pangan
Warga
Binaan
25 Orang
Akses
Pangan(
Membuat
Kue,
Dan
Pengolahan
Tanah)
Mei
Membuat
Kue
Dan
Pengolahan
Tanah
TP.
Kelurahan
PKK
PPLKB
Kec.
Medan Selayang
29 Orang
Pembinaan
Warga
Penyuluhan
Pola Asuhan
Anak
Penyuluhan
Kadarkum
dan Narkoba
Ibu-Ibu
tersebut
Menger
ti
Tentan
g
Akibat
Narkob
a
Warga
Binaan
Menger
ti
Menjah
it
Universitas Sumatera Utara
14
27-31
2016
15
Mei
09.00 Wib
s/d selesai
Membuat Tas
27-30 2016
09.00 Wib
s/d selesai
16
1-2
2016
09.00 Wib
s/d selesai
Menjahit,
Membuat
Tas,
Membuat
Kue Kering
Membuat
Bros Baju
17
24-25
Agustus
2016
13.00 Wib
s/d selesai
Membuat
Kue
18
3-4
September
2016
09.00 Wib
s/d selesai
Membuat
Sabun
Sunlight, dan
Membuat
Bunga
19
6 November
2016
09.00 Wib
s/d selesai
Penyuluhan
Kesehatan
20
18
Juli-3
Agustus
2016
21
07-23
November
2016
Juli
Badan
Pembe
rdayaa
n
Masya
rakat(
BPM)
PKK
Kota
Meda
n
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat(BPM
Warga
Binaan
45 Orang
Membuat
Tas
PKK Kota Medan
Warga
Binaan
45 Orang
PKK
Kota
Meda
n
Badan
Ketah
anan
Panga
n
Dinas
Pendi
dikan
PKK Kota Medan
Warga
Binaan
45 Orang
Menjahit,
Membuat
Kue,
Membuat
Tas
Bros Baju
Badan Ketahanan
Pangan
Warga
Binaan
45 Orang
Dinas Pendidikan
Warga
Binaan
45 Orang
Dinas Kesehatan
Warga
Binaan
Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja
Warga
Binaan
45 Orang
Menjahit,
dan
Membuat
Bunga
Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja
Warga
Binaan
45 Orang
Tata Boga
Dinas
Keseh
atan
09.00 Wib Pelatihan
Dinas
s/d selesai JahitSosial
Menjahit dan dan
Membuat
Tenag
Bunga
a
Kerja
09.00 Wib Tata Boga
Dinas
s/d selesai
Sosial
dan
Tenag
a
Kerja
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua
Optimalisasi
Pekarangan
dan
Membuat
Kue
Membuuat
Sabun
Sunlight,
dan
Membuat
Sabun
Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam
Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Berdasarkan Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan
Medan Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS
Tahun 2016. Ada beberapa bantuan yang diberikan oleh setiap SKPD yang terkait dan akan
dilampirkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2
Bantuan Yang Telah Diberikan Oleh Instansi Sektoral Kecamatan Medan Dan Kota Medan
Tahun 2016
NO
1
ASAL
BANTUAN
Dinas
Pertanian
dan
Kelautan
JENIS BANTUAN
1.
Penyuluhan
dan
Bimbingan
SASARAN
JUMLAH
Warga
Binaan
45 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Anak Balita
40 Orang
KETERANGAN
Produktivitas Lahan Tidur
2.
Pemberian Bibit Kangkung, Sawi,
Kacang
Panjang,
Bayam,
Mentimun, dan Cabai
3.
Pembagian Bibit Jambu Madu,
Jeruk Nipis, Bunga Brokoli, Tong,
Rak, dan Pupuk
4.
Pemberian Bibit Ikan
Nila
2
Badan
Ketahanan
Pangan
1.
Pemberian
Makanan
Tambahan
2.
Pengolahan Tanah
Warga
Binaan
25 Orang
3.
Membuat Minuman Rosella
25 Orang
4.
Pemberian
Warga
Binaan
Warga
Binaan
Warga
Binaan
Warga
Binaan
35 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
Merah,
Tanaman
Kencur,
Sirih
25 Orang
Rosella,
Kunyit
3
4
Dinas
Perindustria
n
Dan
Perdaganga
n
Badan
Pemberdaya
an
Masyarakat
1.
Pelatihan Jahit-Menjahit
2.
Pemberian Mesin Obras
1. Pelatihan Jahit-Menjahit
2.
Pemberian Ayam, Kandang
Ayam, dan Pakan Ayam
5
PKK Kota
Medan
1.
Pembinaan
10
Program PKK
Universitas Sumatera Utara
6
Dinas
Pendidikan
1.
Pelatihan
Sabun
Membuat
Cair
Warga
Binaan
45 Orang
dan
Membuat Bunga
7
8
Dinas
Sosial dan
Tenaga
Kerja
Dinas
Kesehatan
2.
Paket B, dan C
1.
Pelatihan
Jahit-
Warga
Binaan
Warga
Binaan
20 Orang
Menjahit
2.
Tata Boga
1.
Penyuluhan
Warga
Binaan
Warga
Binaan
20 Orang
Warga
Binaan
45 Orang
45 Orang
Kesehatan
9
Dinas
Perumahan
Dan
Permukima
n
Kota
Medan
1.
Perbaikan
Kantor
Lurah
2.
Pemberian Bantuan
Aladin Bagi Warga
Binaan
yang
Rumahnya
Layak
Kurang
Huni,
dan
Melakukan
Pengecatan Rumah
Sumber : Laporan Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Dalam Rangka
Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS Tahun 2016.
Berdasarkan Laporan Lurah Dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Sempakata Kecamatan
Medan Selayang Dalam Rangka Kunjungan Supervisi Kelurahan Percontohan PT-P2WKSS
Tahun 2016, bahwa dengan dihunjuknya Kelurahan Sempakata sebagai kelurahan percontohan
PT-P2WKSS pengetahuan ibu-ibu Kelurahan Sempakata bertambah yaitu sudah tahu membuuat
tas dari resleting, menjahit pakaian, membuat bunga dan dengan pengetahuan ini dapat
menambah pendapatan ekonomi keluarga.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
ANALISIS DATA
Dalam bab ini, seluruh data yang telah disajikan pada bab sebelumnya akan dianalisa
sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji penulis dan indikator-indikator yang digunakan.
Data tersebut merupakan data yang telah diperoleh melalui hasil wawancara dan data sekunder.
Dari hasil analisis ini, akan diperoleh kesimpulan mengenai evaluasi
pelaksanaa Program
Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera(PT-P2WKSS) D I
Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
5.1 Analisis Evaluasi Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita
Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata
Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
5.1.1 Efektivitas
Pelaksanaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan
Sejahtera (PT-P2WKSS) Di Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Medan
sudah baik karena warga binaan sebagai penerima bantuan program ini tidak pernah mendapat
kesulitan dan sangat terbantu dalam meningkatan ekonomi rumah tangga, pendidikan, dan
kesehatan. Selain ada warga binaan yang mengalami perubahan dan perbaikan kondisi ekonomi,
tidak dapat dipungkiri masih terdapat pula warga binaan yang belum mengalami perubahan
ekonomi karena setelah mereka diberi pelatihan, kemudian memproduksi sendiri masih
mengalami kesulitan ketika memasarkan produk tersebut.
Prosedur untuk kriteria pemilihan warga binaan yang telah ditetapkan oleh TP PKK
adalah keluarga yang rawan 3R yaitu Rawan Pendidikan, RawanEkonomidan Rawan
kesehatanRawan pendidikan ini maksudnya adalah keluarga yang putus sekolah jadi
Universitas Sumatera Utara
pendidikannya hanya sampai SD maupun SMP tetapi karena ini di kota tamat SMA itu menjadi
suatu hal yang biasa jadi tidak menutup kemungkinan jika yang menjadi warga binaan itu adalah
keluarga yang lulusan SM. Rawan ekonomi artinya pekerjaan mereka juga tidak menetap tidak
menetap maksudnya adalah jika ada upahan ke ladang mereka ikut, jika ada yang minta mereka
untuk mencuci pakaian mereka juga mau. sehingga dengan adanya kegiatan ini mereka akan
mendapatkan sesuatu dan akan berpikir karena sudah diajari menjahit, ada membuat kue dan
yang lain-lain dan bisa mereka geluti. Rawan Kesehatan juga termasuk, rawan kesehatan ini