Pengaruh Kepatuhan Pengendalian Intern Dan Budaya Organisasi Terhadap Perilaku Etis Karyawan Dalam Sistem Penggajian Pada Pegawai PT. Pos Indonesia Cabang Kota Langsa
5
TINJAUAN PUSTAKA
Danau
Danau
berfungsi
mata
merupakan salah satu bentuk ekosistem perairan air tawar, dan
sebagai penampung dan menyimpan air yang berasal dari air sungai,
air maupun air hujan. Sebagai
salah satu bentuk
ekosistem air tawar,
danau memegang peranan sangat penting dan potensial untuk dikembangkan dan
didayagunakan
untuk
berbagai
perikanan, irigasi, sumber
air
kepentingan,
bersih
seperti
kepentingan
ekonomi,
dan pariwisata. Dari sisi ekologi, danau
juga berperan sebagai penyangga bagi kehidupan sekitarnya, dan memilii
kekayaan keanekaragaman hayati yang potensial bagi kesejahteraan masyarakat
(Ginting, 2011).
Danau
berfungsi
mata
merupakan salah satu bentuk ekosistem perairan air tawar, dan
sebagai penampung dan menyimpan air yang berasal dari air sungai,
air maupun air hujan. Sebagai
salah satu bentuk
ekosistem air tawar,
danau memegang peranan sangat penting dan potensial untuk dikembangkan dan
didayagunakan
untuk
berbagai
perikanan, irigasi, sumber
air
kepentingan,
bersih
seperti
kepentingan
ekonomi,
dan pariwisata. Dari sisi ekologi, danau
juga berperan sebagai penyangga bagi kehidupan sekitarnya, dan memilii
kekayaan keanekaragaman hayati yang potensial bagi kesejahteraan masyarakat
(Ginting, 2009).
Universitas Sumatera Utara
6
Defenisi Pariwisata
Dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan Bab
I Pasal 1, dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari
kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata. Jadi pengertian wisata itu mengandung
unsur yaitu : (1) Kegiatan perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat
sementara; (4) Perjalanan tersebut seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata.
Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk
melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain (Damanik dan
Weber, 2006). Pariwisata juga merupakan kegiatan perpindahan/perjalanan orang
secara temporer dari tempat mereka biasa bekerja dan menetap ke tempat luar,
guna mendapatkan kenikmatan dalam perjalanan atau di tempat tujuan (Holloway
dan Plant, 1989). Wisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam
yang mengandalkan jasa alam untuk kepuasan manusia. Kegiatan manusia untuk
kepentingan wisata dikenal juga dengan pariwisata (Yulianda, 2007 diacu oleh
Rahmawati, 2009).
Wisata Danau
UU No 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Menteri Dalam Negeri,
1990), beberapa istilah yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata antara lain :
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan
daya tarik wisata.
Universitas Sumatera Utara
7
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang terkait di
bidang tersebut.
4. Kepariwisataan
adalah
segala
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
penyelenggaraan pariwisata.
5. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa
pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata,
usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.
6. Obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran
wisata.
7. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
Menurut Sulaksmi (2007) menyatakan bahwa bentuk wisata antara lain :
ekowisata (ecotourism), wisata alam (nature tourism), wisata petualangan
(adventure tourism), wisata berdasarkan waktu (gateway and stay) dan wisata
Budaya (cultural tourism).
Pariwisata di Indonesia dimulai pada awal tahun enam puluhan. Istilah ini
semakin menjadi pembicaraan, terutama setelah Presiden Suharto menyampaikan
kata sambutan dalam pertemuan ramah tamah dengan para peserta seminar dan
rapat kerja kepariwisataan tanggal 27 Nopember 1982 di istana negara
(Razzak dan Suniarti, 1994).
Untuk menyamakan pemahaman mengenai istilah-istilah dan pengertian
pariwisata, di Indonesia mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia
Universitas Sumatera Utara
8
Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan yang menyatakan bahwa pariwisata
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan
obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut.
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan
daya tarik wisata (Kartawan, 2004).
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan
asli daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan
potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi negara.
Majunya industri pariwisata suatu daerah sangat bergantung kepada jumlah
wisatawan
yang
datang,
karena
itu
harus
ditunjang
dengan
peningkatan
pemanfaatan Daerah Tujuan Wisata (DTW) sehingga industri pariwisata akan
berkembang dengan baik. Negara Indonesia yang memiliki pemandangan alam
yang indah sangat mendukung bagi berkembangnya sektor industri pariwisata di
Indonesia (Meta, 2002).
Konsep
pemanfaatan,
wisata
dapat
diklasifikasikan
menjadi
tiga
kelompok yaitu (Fandeli, 2000., META, 2002 diacu oleh Yulianda, 2007) :
a. Wisata alam (nature tourism), merupakan aktivitas wisata yang ditujukan pada
pengalaman terhadap kondisi alam atau daya tarik panoramanya.
b. Wisata budaya (cultural tourism), merupakan wisata dengan kekayaan budaya
sebagai obyek wisata dengan penekanan pada aspek pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
9
c. Ekowisata (ecotourism,), merupakan
untuk
wisata berorientasi pada lingkungan
menjembatani kepentingan perlindungan sumberdaya alam/lingkungan
dan industri kepariwisataan.
Potensi sumber daya alam memiliki makna, kekuatan dan karakter
tersendiri dalam menopang perkembangan kepariwisataan. Salah satu sumber
daya alam yang dapat memberikan dorongan bagi tumbuh dan berkembangnya
kepariwisataan adalah sumber daya yang berbentuk danau. Potensi danau sebagai
daya tarik wisata memiliki karakter tersendiri. Danau merupakan suatu tempat di
mana perpaduan antar tersedianya air dengan keindahan alam menjadi satu bentuk
yang indah dan menarik dan memiliki nuansa alami di mana air berperan penting
dalam memberikan kehidupan di sekitarnya. Bilamana dilihat secara fungsi, danau
berfungsi sebagai tempat reservoir air atau menampung air dari sumber mata air
dan memiliki fungsi yang dapat memelihara hidrologi, disamping itu danau
dikaitkan pula sebagai fungsi pengairan dimana fungsi air pada daerah tertetu
dimanfaatkan sebagai pemenuhan air bagi pengairan, pelistrikan dan pemenuhan
kebutuhan air lainnya bagi masyarakat (Sastrayuda, 2010).
Unsur-unsur daya tarik danau (yang tidak merupakan kesatuan dengan
obyek/lokasi TN (Taman Nasional), TWA (Taman Wisata Alam), TAHURA
(Taman Hutan Raya) dan TB (Taman Buru)) meliputi :
1. Keindahan
2. Kenyamanan
3. Keselamatan
4. Stabilitas air sepanjang tahun
5. Kebersihan air dan lingkungan
Universitas Sumatera Utara
10
6. Variasi kegiatan di danau
7. Variasi kegiatan di lingkungan danau
8. Kekhasan lingkungan danau
Pembangunan Wisata Berkelanjutan
Ide dasar pembangunan berkelanjutan adalah kelestarian sumberdaya alam
dan budaya. Ide-ide tersebut selanjutanya diturunkan ke dalam konsep pariwisata
berkelanjutan. Artinya adalah pembangunan sumberdaya (atraksi, aksesibilitas,
dan amenitas) pariwisata yang bertujuan untuk memberi keuntungan optimal bagi
pemangku kepentingan dan nilai kepuasan optimal bagi wisatawan dalam jangka
panjang, oleh sebab itu, pengembangan infrastruktur pariwisata harus memberikan
keuntungan
jangka
panjang
bagi pelaku
wisata.
Ide
pembangunan
yang
berkelanjutan tersebut sejalanan dengan konsep pengelolaan ekowisata yang tidak
hanya
berorientasi
pada
keberlanjutan
tetapi
juga
mempertahankan
nilai
sumberdaya alam dan manusia (Damanik dan Weber 2006).
Kegiatan di daerah pariwisata dan rekreasi dapat menimbulkan masalah
ekologis yang khusus dibandingkan dengan kegiatan ekonomi lain mengingat
bahwa keindahan dan keaslian alam merupakan modal utama. Oleh karena itu,
perencanaan pengembangan pariwisata di wilayah danau hendaknya dilakukan
secara menyeluruh termasuk inventarisasi dan penilaian sumberdaya yang cocok
untuk
pariwisata,
perkiraan tentang berbagai dampak terhadap lingkungan,
hubungan sebab akibat dari berbagai macam tata guna lahan disertai dengan
perincian kegiatan untuk masing-masing tata guna, serta pilihan pemanfaatannya
(Dahuri dkk., 1996).
Universitas Sumatera Utara
11
UU No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa obyek
dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata yang
terdiri atas:
a. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud
keadaan alam serta flora dan fauna.
b. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata
tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat
hiburan.
Indeks Kesesuaian Wisata
Analisis kesesuaian wisata merupakan analisis yang dimaksudkan untuk
mengetahui kesesuian wisata pada suatu kawasan dalam penggunaan lahan pada
kawasan tersebut. Analisis ini juga digunakan dalam kajian wisata Danau Kelapa
Gading. Kesesuaian wisata ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian
wisata Danau Kelapa Gading Kabupaten Asahan provinsi Sumatera Utara .
Menurut Azis dkk (2012) menyatakan bahwa setiap parameter memiliki
bobot dan skor, dimana pemberian bobot berdasarkan tingkat kepentingan suatu
parameter terhadap perencanaan kawasan wisata. bobot yang diberikan adalah 5
(lima), 3 (tiga), dan 1 (satu). Kriteria untuk masing-masing pembobotan adalah
sebagai berikut :
1. Pemberian bobot 5: hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa unsur parameter
sangat diperlukan atau parameter kunci.
2. Pemberian bobot 3: hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa unsur parameter
sedikit diperlukan atau parameter yang cukup penting.
Universitas Sumatera Utara
12
3. Pemberian bobot 1: hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa unsur parameter
dalam unsur penilaian tidak begitu diperlukan tetapi harus selalu ada atau
parameter ini tidak penting.
Menurut Yulianda (2007) menyatakan bahwa
setiap kegiatan wisata
memiliki persyaratan-persyaratan sumberdaya dan lingkungan yang sesuai dengan
kawasan obyek wisata yang akan dikembangkan. Masing-masing jenis kegiatan
wisata memiliki parameter kesesuaian yang berbeda-beda antara kegiatan wisata
yang satu dengan jenis kegiatan wisata yang lainnya. Parameter kegiatan tersebut
disusun dalam kelas kesesuaian untuk masing- masing jenis kegiatan wisata.
Daya Dukung Kawasan
Daya dukung alam diartikan sebagai kemampuan alam untuk mendukung
kehidupan untuk manusia. Berkurangnya daya dukung alam akan berakibatkan
pula terhadap kemampuan alam untuk mendukung kehidupan manusia. Oleh
karena itu daya dukung alam harus di jaga agar tetap dapat memberikan
dukungannya bagi kehidupan manusia.
Daya dukung alam perlu dijaga karena
daya dukung alam dapat berkurang atau menyusut sejalan dengan berputarnya
waktu dan pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan industri
(Wardhana, 2004).
Daya dukung lingkungan tergantung pada kebutuhan dan nilai yang
didfinisikan sendiri oleh masyarakat. Ketika tingkat daya tamping ekowisata
dibuat, metode untuk mengkontrol pengunjung perlu diimplementasikan yang
mencangkup kemampuan untuk mendukung jumlah pengunjung, menjaga jumlah
konstan pengunjung (Khair, 2006).
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
Danau
Danau
berfungsi
mata
merupakan salah satu bentuk ekosistem perairan air tawar, dan
sebagai penampung dan menyimpan air yang berasal dari air sungai,
air maupun air hujan. Sebagai
salah satu bentuk
ekosistem air tawar,
danau memegang peranan sangat penting dan potensial untuk dikembangkan dan
didayagunakan
untuk
berbagai
perikanan, irigasi, sumber
air
kepentingan,
bersih
seperti
kepentingan
ekonomi,
dan pariwisata. Dari sisi ekologi, danau
juga berperan sebagai penyangga bagi kehidupan sekitarnya, dan memilii
kekayaan keanekaragaman hayati yang potensial bagi kesejahteraan masyarakat
(Ginting, 2011).
Danau
berfungsi
mata
merupakan salah satu bentuk ekosistem perairan air tawar, dan
sebagai penampung dan menyimpan air yang berasal dari air sungai,
air maupun air hujan. Sebagai
salah satu bentuk
ekosistem air tawar,
danau memegang peranan sangat penting dan potensial untuk dikembangkan dan
didayagunakan
untuk
berbagai
perikanan, irigasi, sumber
air
kepentingan,
bersih
seperti
kepentingan
ekonomi,
dan pariwisata. Dari sisi ekologi, danau
juga berperan sebagai penyangga bagi kehidupan sekitarnya, dan memilii
kekayaan keanekaragaman hayati yang potensial bagi kesejahteraan masyarakat
(Ginting, 2009).
Universitas Sumatera Utara
6
Defenisi Pariwisata
Dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan Bab
I Pasal 1, dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari
kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata. Jadi pengertian wisata itu mengandung
unsur yaitu : (1) Kegiatan perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat
sementara; (4) Perjalanan tersebut seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata.
Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk
melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain (Damanik dan
Weber, 2006). Pariwisata juga merupakan kegiatan perpindahan/perjalanan orang
secara temporer dari tempat mereka biasa bekerja dan menetap ke tempat luar,
guna mendapatkan kenikmatan dalam perjalanan atau di tempat tujuan (Holloway
dan Plant, 1989). Wisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam
yang mengandalkan jasa alam untuk kepuasan manusia. Kegiatan manusia untuk
kepentingan wisata dikenal juga dengan pariwisata (Yulianda, 2007 diacu oleh
Rahmawati, 2009).
Wisata Danau
UU No 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Menteri Dalam Negeri,
1990), beberapa istilah yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata antara lain :
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan
daya tarik wisata.
Universitas Sumatera Utara
7
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang terkait di
bidang tersebut.
4. Kepariwisataan
adalah
segala
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
penyelenggaraan pariwisata.
5. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa
pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata,
usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.
6. Obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran
wisata.
7. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
Menurut Sulaksmi (2007) menyatakan bahwa bentuk wisata antara lain :
ekowisata (ecotourism), wisata alam (nature tourism), wisata petualangan
(adventure tourism), wisata berdasarkan waktu (gateway and stay) dan wisata
Budaya (cultural tourism).
Pariwisata di Indonesia dimulai pada awal tahun enam puluhan. Istilah ini
semakin menjadi pembicaraan, terutama setelah Presiden Suharto menyampaikan
kata sambutan dalam pertemuan ramah tamah dengan para peserta seminar dan
rapat kerja kepariwisataan tanggal 27 Nopember 1982 di istana negara
(Razzak dan Suniarti, 1994).
Untuk menyamakan pemahaman mengenai istilah-istilah dan pengertian
pariwisata, di Indonesia mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia
Universitas Sumatera Utara
8
Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan yang menyatakan bahwa pariwisata
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan
obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut.
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan
daya tarik wisata (Kartawan, 2004).
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan
asli daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan
potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi negara.
Majunya industri pariwisata suatu daerah sangat bergantung kepada jumlah
wisatawan
yang
datang,
karena
itu
harus
ditunjang
dengan
peningkatan
pemanfaatan Daerah Tujuan Wisata (DTW) sehingga industri pariwisata akan
berkembang dengan baik. Negara Indonesia yang memiliki pemandangan alam
yang indah sangat mendukung bagi berkembangnya sektor industri pariwisata di
Indonesia (Meta, 2002).
Konsep
pemanfaatan,
wisata
dapat
diklasifikasikan
menjadi
tiga
kelompok yaitu (Fandeli, 2000., META, 2002 diacu oleh Yulianda, 2007) :
a. Wisata alam (nature tourism), merupakan aktivitas wisata yang ditujukan pada
pengalaman terhadap kondisi alam atau daya tarik panoramanya.
b. Wisata budaya (cultural tourism), merupakan wisata dengan kekayaan budaya
sebagai obyek wisata dengan penekanan pada aspek pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
9
c. Ekowisata (ecotourism,), merupakan
untuk
wisata berorientasi pada lingkungan
menjembatani kepentingan perlindungan sumberdaya alam/lingkungan
dan industri kepariwisataan.
Potensi sumber daya alam memiliki makna, kekuatan dan karakter
tersendiri dalam menopang perkembangan kepariwisataan. Salah satu sumber
daya alam yang dapat memberikan dorongan bagi tumbuh dan berkembangnya
kepariwisataan adalah sumber daya yang berbentuk danau. Potensi danau sebagai
daya tarik wisata memiliki karakter tersendiri. Danau merupakan suatu tempat di
mana perpaduan antar tersedianya air dengan keindahan alam menjadi satu bentuk
yang indah dan menarik dan memiliki nuansa alami di mana air berperan penting
dalam memberikan kehidupan di sekitarnya. Bilamana dilihat secara fungsi, danau
berfungsi sebagai tempat reservoir air atau menampung air dari sumber mata air
dan memiliki fungsi yang dapat memelihara hidrologi, disamping itu danau
dikaitkan pula sebagai fungsi pengairan dimana fungsi air pada daerah tertetu
dimanfaatkan sebagai pemenuhan air bagi pengairan, pelistrikan dan pemenuhan
kebutuhan air lainnya bagi masyarakat (Sastrayuda, 2010).
Unsur-unsur daya tarik danau (yang tidak merupakan kesatuan dengan
obyek/lokasi TN (Taman Nasional), TWA (Taman Wisata Alam), TAHURA
(Taman Hutan Raya) dan TB (Taman Buru)) meliputi :
1. Keindahan
2. Kenyamanan
3. Keselamatan
4. Stabilitas air sepanjang tahun
5. Kebersihan air dan lingkungan
Universitas Sumatera Utara
10
6. Variasi kegiatan di danau
7. Variasi kegiatan di lingkungan danau
8. Kekhasan lingkungan danau
Pembangunan Wisata Berkelanjutan
Ide dasar pembangunan berkelanjutan adalah kelestarian sumberdaya alam
dan budaya. Ide-ide tersebut selanjutanya diturunkan ke dalam konsep pariwisata
berkelanjutan. Artinya adalah pembangunan sumberdaya (atraksi, aksesibilitas,
dan amenitas) pariwisata yang bertujuan untuk memberi keuntungan optimal bagi
pemangku kepentingan dan nilai kepuasan optimal bagi wisatawan dalam jangka
panjang, oleh sebab itu, pengembangan infrastruktur pariwisata harus memberikan
keuntungan
jangka
panjang
bagi pelaku
wisata.
Ide
pembangunan
yang
berkelanjutan tersebut sejalanan dengan konsep pengelolaan ekowisata yang tidak
hanya
berorientasi
pada
keberlanjutan
tetapi
juga
mempertahankan
nilai
sumberdaya alam dan manusia (Damanik dan Weber 2006).
Kegiatan di daerah pariwisata dan rekreasi dapat menimbulkan masalah
ekologis yang khusus dibandingkan dengan kegiatan ekonomi lain mengingat
bahwa keindahan dan keaslian alam merupakan modal utama. Oleh karena itu,
perencanaan pengembangan pariwisata di wilayah danau hendaknya dilakukan
secara menyeluruh termasuk inventarisasi dan penilaian sumberdaya yang cocok
untuk
pariwisata,
perkiraan tentang berbagai dampak terhadap lingkungan,
hubungan sebab akibat dari berbagai macam tata guna lahan disertai dengan
perincian kegiatan untuk masing-masing tata guna, serta pilihan pemanfaatannya
(Dahuri dkk., 1996).
Universitas Sumatera Utara
11
UU No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa obyek
dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata yang
terdiri atas:
a. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud
keadaan alam serta flora dan fauna.
b. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata
tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat
hiburan.
Indeks Kesesuaian Wisata
Analisis kesesuaian wisata merupakan analisis yang dimaksudkan untuk
mengetahui kesesuian wisata pada suatu kawasan dalam penggunaan lahan pada
kawasan tersebut. Analisis ini juga digunakan dalam kajian wisata Danau Kelapa
Gading. Kesesuaian wisata ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian
wisata Danau Kelapa Gading Kabupaten Asahan provinsi Sumatera Utara .
Menurut Azis dkk (2012) menyatakan bahwa setiap parameter memiliki
bobot dan skor, dimana pemberian bobot berdasarkan tingkat kepentingan suatu
parameter terhadap perencanaan kawasan wisata. bobot yang diberikan adalah 5
(lima), 3 (tiga), dan 1 (satu). Kriteria untuk masing-masing pembobotan adalah
sebagai berikut :
1. Pemberian bobot 5: hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa unsur parameter
sangat diperlukan atau parameter kunci.
2. Pemberian bobot 3: hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa unsur parameter
sedikit diperlukan atau parameter yang cukup penting.
Universitas Sumatera Utara
12
3. Pemberian bobot 1: hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa unsur parameter
dalam unsur penilaian tidak begitu diperlukan tetapi harus selalu ada atau
parameter ini tidak penting.
Menurut Yulianda (2007) menyatakan bahwa
setiap kegiatan wisata
memiliki persyaratan-persyaratan sumberdaya dan lingkungan yang sesuai dengan
kawasan obyek wisata yang akan dikembangkan. Masing-masing jenis kegiatan
wisata memiliki parameter kesesuaian yang berbeda-beda antara kegiatan wisata
yang satu dengan jenis kegiatan wisata yang lainnya. Parameter kegiatan tersebut
disusun dalam kelas kesesuaian untuk masing- masing jenis kegiatan wisata.
Daya Dukung Kawasan
Daya dukung alam diartikan sebagai kemampuan alam untuk mendukung
kehidupan untuk manusia. Berkurangnya daya dukung alam akan berakibatkan
pula terhadap kemampuan alam untuk mendukung kehidupan manusia. Oleh
karena itu daya dukung alam harus di jaga agar tetap dapat memberikan
dukungannya bagi kehidupan manusia.
Daya dukung alam perlu dijaga karena
daya dukung alam dapat berkurang atau menyusut sejalan dengan berputarnya
waktu dan pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan industri
(Wardhana, 2004).
Daya dukung lingkungan tergantung pada kebutuhan dan nilai yang
didfinisikan sendiri oleh masyarakat. Ketika tingkat daya tamping ekowisata
dibuat, metode untuk mengkontrol pengunjung perlu diimplementasikan yang
mencangkup kemampuan untuk mendukung jumlah pengunjung, menjaga jumlah
konstan pengunjung (Khair, 2006).
Universitas Sumatera Utara