Sambutan Badan Kerdja Depernas Terhadap Amanat Proksi PJM Presiden RI

SAMBUTAN
BADAN KERDJA DEPERNAS
terhadap

AMANAT PROKLAMASI P.J.M. PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

17 Agustus 1961
(DWI – WINDU)

No. 1/BKD/61
21Agustus 1961

KEPUTUSAN
BADAN KERDJA DEWAN PERANTJANG NASIONAL
No. 1/BKD/61
tentang
SAMBUTAN TERHADAP AMANAT PROKLAMASI PRESIDEN
TANGGAL 17 AGUSTUS 1961
BADAN KERDJA DEWAN PERANTJANG NASIONAL
dalam sidangnja pada tgl. 21 Agustus 1961 digedung Depernas, Taman Suropati 2, di

Djakarta;
Setelah mendengarkan dan mempeladjari dengan seksama amanat Proklamasi
jang diutjapkan oleh Paduka Jang Mulia Presiden Republik Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1961 jang berkepala RE-SO-PIM (Revolusi-Sosialisme Indonesia-Pimpinan Nasional) berisi uraian tentang:
1. Perdjalanan Revolusi Indonesia untuk mentjiptakan Sosialisme Indonesia dengan
Pimpinan Nasional;
2. Sandang Pangan;
3. Keamanan;
4. Irian Barat;
5. Dan lain-lain.
Menimbang:
a. bahwa pembebasan tanah air kita Irian Barat menurut tindjauan P.J.M. Presiden
adalah benar-benar rintisan untuk dapat keluar dari impasse perundingan-perundingan jang telah memakan waktu bertahun-tahun itu dan menghindarkan
bahaja pertengkaran juridis-technis mengenai kedaulatan dan hak menentukan
nasib sendiri serta melahirkan kejakinan, bahwa dengan demikian Pemimpin
Besar Revolusi Indonesia membawa masalah Irian Barat pada taraf terachir
sesuai dengan triprogram pemerintah dan rintisan perdjoangan rakjat Indonesia
jang anti imperialisme;
b. bahwa terutama jang mengenai perdjoangan Irian Barat didalam Amanat RE-SOPIM itu termuat dengan tegas dan djelas dasar-dasar dan tudjuan perdjoangan
pembebasan tanah air Indonesia Irian Barat, jaitu dengan membulatkan tekad

perdjoangan supaja pemerintahan di Irian Barat itu diserahkan kepada Republik
Indonesia, tanpa mempersoalkan lagi tentang kedaulatan atau hak menentukan
nasib sendiri, melainkan supaja pembebasan itu dalam waktu jang pendek berdaja
memantjangkan bendera merah-putih jang melindungi Pemerintah nasional Indonesia diwilajah tersebut;
c. bahwa Amanat RE-SO-PIM itu menjatakan bahwa Republik Indonesia serentak
dengan pembentukan pemerintah nasional di Irian Barat akan berdjalanlah:
(1)

pembangunan dibidang pemerintahan nasional;

(2)

pembangunan mental dan rohani dengan menjebarkan USDEK/MANIPOL
dengan filsafat adjaran PANTJASILA;

(3)

pembangunan dibidang pemberantasan buta-huruf, persekolahan dan rumahsakit untuk menaikkan kesedjahteraan rakjat Irian Barat badaniah dan
bathiniah;


(4)

pembangunan dibidang hubungan darat, laut, udara dan telekomunikasi;

(5)

pembangunan dibidang pembukaan sumber-sumber alam jang langsung dapat
mempertinggi taraf perekonomian penduduk dan mata pentjaharian rakjat
Irian Barat.
ME MUTUSKAN:

Menetapkan:
Keputusan Badan Kerdja Dewan Perantjang Nasional No. 1/BKD/61 tentang
Sambutan Terhadap Amanat Proklamasi Presiden tanggal 17 Agustus 1961, jang
berbunji sebagai berikut:
Kesatu :
M e n j a m b u t Amanat Proklamasi Presiden 1961 dengan menjatakan kesediaan Badan Kerdja Dewan Perantjang Nasional untuk lebih menggiatkan
usahanja jang mengenai perentjanaan pembangunan tentang Irian Barat;
Kedua :
M e n g u s u l k a n agar supaja Dewan Perantjang Nasional segera

menjempurnakan dengan seksama rentjana pembangunan Irian Barat dan memusatkan
perhatian pada persiapan tenaga pembangunan dan dana pembiajaan pembangunan
untuk Irian Barat;
Ketiga :
M e m o h o n kepada J.M. Menteri/Ketua Dewan Perantjang Nasional
menjampaikan dengan segera putusan ini kepada P. J. M. Presiden Republik Indonesia.
D j a k a r t a, 21 Agustus 1961
Atas nama BADAN KERDJA DEPERNAS,
Menteri/Ketua Badan Kerdja Depernas,
Prof. Mr. Muhd. Yamin
Wakil ketua I Badan Kerdja,
Ir. Ukar Bratakusumah
Wakil ketua II Badan Kerdja,
Dr. Suhardi
Wakil ketua III Badan Kerdja,
Ir. Sakirman