r permen amb 27 september 2017
PERATURAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
/PERMEN-KP/2017
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN
PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: a.
bahwa dalam rangka mendorong upaya peningkatan
kualitas Aparatur Sipil Negara, pelayanan publik, dan
peran
serta
pemangku
kepentingan
di
lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan, diperlukan adanya
penilaian
kinerja
pelayanan
publik,
bagi
dan
Aparatur
Sipil
pemangku
Negara,
kepentingan
unit
di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
b.
bahwa terhadap Aparatur Sipil Negara, unit pelayanan
publik,
dan
pemangku
kepentingan
di
lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menunjukan
kinerja dan prestasi perlu diberikan penghargaan;
c.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang
Pedoman Pelaksanaan Pemberian Penghargaan Adibakti
Mina Bahari;
Mengingat
: 1.
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2009
tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
2.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen
Pegawai
Negeri
Sipil
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63);
4.
Peraturan
Organisasi
Presiden
Nomor
Kementerian
7
Tahun
Negara
2015
tentang
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
5.
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2015
Nomor
111),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 5);
6.
Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam
Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 2153);
7.
Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN
TENTANG
MENTERI
KELAUTAN
PEDOMAN
DAN
PELAKSANAAN
PERIKANAN
PEMBERIAN
PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
Unit Kerja Pelayanan Publik
adalah unit kerja di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan baik
kantor pusat maupun Unit Pelaksana Teknis yang
melaksanakan tugas dan fungsi memberikan pelayanan
secara langsung kepada masyarakat.
2.
Pemangku Kepentingan adalah perorangan, kelompok,
perusahaan, dan Instansi terkait yang bergerak di bidang
kelautan dan perikanan.
3.
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
adalah
bentuk
penghargaan yang diberikan oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan terhadap ASN, unit kerja pelayanan publik,
dan pemangku kepentingan yang telah menunjukkan
kesetiaan
dan/atau
berjasa/berprestasi
di
bidang
kelautan dan perikanan.
4.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Aparatur Sipil Negara
yang selanjutnya disebut Penghargaan Adibakti Mina
Bahari ASN adalah penghargaan yang diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan yang telah menunjukkan kesetiaan, jasa,
dan/atau prestasi dalam bidang tugasnya.
5.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan adalah
penghargaan yang diberikan Menteri kepada unit kerja
pelayanan publik
di lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan yang telah memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat.
6.
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Prestasi
adalah
penghargaan yang diberikan Menteri kepada perorangan,
kelompok, dan/atau unit kerja non pelayanan publik di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta
pemangku
kepentingan
yang
berprestasi/berjasa
di
bidang kelautan dan perikanan.
7.
Tim Penilai Unit Kerja Eselon I
adalah tim yang
melakukan penilaian terhadap ASN, unit kerja pelayanan
publik, dan pemangku kepentingan di bidang kelautan
dan
perikanan
yang
layak
mendapat
penghargaan
Adibakti Mina Bahari di lingkungan unit kerja eselon I,
sesuai dengan bidang tugasnya, yang ditetapkan oleh
masing-masing
pimpinan
unit
kerja
eselon
I
di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
8.
Tim Penilai Kementerian adalah tim yang melakukan
penilaian terhadap ASN, Unit Kerja Pelayanan Publik,
dan Pemangku Kepentingan (stake holder) di lingkungan
KKP berdasarkan usulan dari Tim Penilai Unit Kerja
Eselon I.
9.
Pimpinan Unit Kerja adalah Pimpinan Unit Kerja Eselon
II/Kepala UPT di lingkungan unit kerja eselon I.
10. Menteri adalah Menteri Kelautan dan Perikanan.
11. Kementerian
adalah
Kementerian
Kelautan
dan
Perikanan.
BAB II
JENIS PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI
Pasal 2
Jenis Penghargaan Adibakti Mina Bahari terdiri atas:
a. Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN;
b. Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan; dan
c. Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi.
Pasal 3
(1)
Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian
yang
telah
menunjukkan
kesetiaan,
jasa
dan/atau
prestasi dalam bidang tugasnya.
(2)
Kategori
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama;
b. Jabatan Administrasi; dan
c. Jabatan Fungsional.
(3)
Penerima Adibakti Mina Bahari ASN harus memenuhi
persyaratan:
a. memiliki masa kerja paling sedikit 10 (sepuluh) tahun
sebagai
Pegawai
Negeri
Sipil
di
lingkungan
Kementerian dan telah mendapatkan penghargaan
Satya Lancana Karya Satya X tahun;
b. setiap unsur penilaian dalam Sasaran Kerja Pegawai
paling sedikit bernilai baik dalam 2 tahun terakhir;
c. tidak pernah dijatuhi sanksi/hukuman disiplin baik
ringan, sedang, atau berat;
d. mendapatkan rekomendasi dari Pimpinan Unit Kerja;
e. status
Pegawai
tidak
diperbantukan/dipekerjakan
dari dan/atau pada instansi lain; dan
f.
Khusus Pejabat Fungsional bidang kelautan dan
perikanan, diutamakan bagi yang belum pernah
ditetapkan sebagai Pejabat Fungsional Teladan bidang
kelautan dan perikanan.
Pasal 4
(1)
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Pelayanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, diberikan
kepada unit kerja pelayanan publik di masing-masing
unit
kerja
eselon
I
lingkup
Kementerian
yang
memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat.
(2)
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Pelayanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Utama, diberikan
kepada unit kerja pelayanan eselon II;
b.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Madya, diberikan
kepada unit kerja pelayanan eselon III; dan
c.
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Pratama,
diberikan kepada unit kerja pelayanan eselon IV.
Pasal 5
(1)
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, diberikan kepada
pemangku
kepentingan
yang
berprestasi/berjasa
di
bidang kelautan dan perikanan.
(2)
Penerima
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi
sebagaimana
dimaksud
ayat
(1)
harus
memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing unit
kerja eselon I di lingkungan Kementerian.
BAB III
TIM PENILAI, MEKANISME PENILAIAN,
DAN INSTRUMEN PENILAIAN
Bagian Kesatu
Tim Penilai
Pasal 6
Penilai penghargaan Adibakti Mina Bahari di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan terdiri atas:
a.
Tim Penilai Unit Kerja Eselon I; dan
b.
Tim Penilai Kementerian.
Pasal 7
(1)
Susunan keanggotaan Tim Penilai Unit Kerja Eselon I
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a terdiri atas:
a.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN:
1) Adibakti Mina Bahari untuk Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama dan Jabatan Fungsional Ahli
Madya:
a) Sekretaris Jenderal sebagai Ketua;
b) Sekretaris Ditjen/Sekretaris Itjen/Sekretaris
Badan sebagai Sekretaris; dan
c) Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya sebagai
anggota.
2) Adibakti
Mina
Bahari
untuk
Jabatan
Administrasi, Jabatan Fungsional Ahli Muda,
Ahli
Pertama,
dan
Jabatan
Fungsional
Keterampilan:
a) Kepala
Biro
yang
membidangi
SDM
Aparatur/Sekretaris Ditjen/Sekretaris Itjen/
Sekretaris Badan sebagai Ketua;
b) Pejabat Administrator yang membidangi SDM
Aparatur pada masing-masing unit kerja
eselon I sebagai Sekretaris; dan
c) Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada
masing-masing unit kerja eselon I sebagai
anggota.
b.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan:
1) Pejabat
Pimpinan
Tinggi
Pratama
yang
membidangi Organisasi dan Tata Laksana pada
masing-masing unit kerja eselon I sebagai Ketua;
2) Pejabat
Administrator
yang
membidangi
Organisasi dan Tata Laksana pada masingmasing unit kerja eselon I sebagai Sekretaris;
dan
3) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat
Administrasi yang ditunjuk pada masing-masing
unit kerja eselon I sebagai anggota.
c.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi:
1) Pejabat
Pimpinan
Tinggi
Pratama
yang
membidangi jenis penghargaan Adibakti Mina
Bahari Prestasi pada masing-masing unit kerja
eselon I sebagai Ketua;
2) Pejabat
Administrator
masing-masing
unit
yang
kerja
ditunjuk
eselon
I
pada
sebagai
Sekretaris; dan
3) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat
Administrasi yang ditunjuk pada masing-masing
unit kerja eselon I sebagai anggota.
(2)
Susunan
keanggotaan
Tim
Penilai
Kementerian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b terdiri
atas Subtim Pelaksana Penilai Kementerian dan Subtim
Penilai Akhir Kementerian.
(3)
Susunan
keanggotaan
Tim
Penilai
Kementerian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a.
Pengarah: Menteri Kelautan dan Perikanan
b.
Ketua Tim Penilai: Sekretaris Jenderal;
c.
Subtim Pelaksana Penilai Kementerian:
1) Penilai Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN:
a) Kepala Biro yang membidangi SDM aparatur
sebagai Koordinator;
b) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup
Sekretariat Jenderal sebagai anggota;
c) Pejabat Administrator yang membidangi SDM
Aparatur pada masing-masing unit kerja
Sekretariat
Jenderal/Sekretariat
Ditjen/
Sekretariat Itjen/Sekretariat Badan sebagai
anggota;
d) Pejabat
Administrasi
lingkup
Biro
yang
membidangi SDM Aparatur yang ditunjuk
sebagai anggota;
2) Penilai
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Pelayanan:
a) Kepala Biro yang membidangi Organisasi dan
Tata Laksana sebagai Koordinator;
b) Pejabat
Administrator
yang
membidangi
Organisasi dan Tata Laksana pada masingmasing unit kerja eselon I sebagai anggota;
c) Pejabat
Administrasi
yang
membidangi
Organisasi dan Tata Laksana pada masingmasing unit kerja eselon I sebagai anggota;
d.
Subtim Penilai Akhir Kementerian:
1) Adibakti
Pimpinan
Mina
Bahari
Tinggi
ASN
Pratama
untuk
Jabatan
dan
Jabatan
Fungsional Ahli Madya:
a) Sekretaris Jenderal sebagai Ketua;
b) Inspektur Jenderal sebagai sekretaris; dan
c) Pejabat
Pimpinan
Tinggi
Madya
lingkup
Kementerian sebagai anggota.
2) Adibakti
Mina
Bahari
ASN
untuk
Jabatan
Administrasi, Jabatan Fungsional Ahli Muda,
Ahli
Pertama,
dan
Jabatan
Fungsional
Keterampilan:
a) Kepala Biro yang membidangi SDM Aparatur
sebagai Ketua;
b) Sekretaris
Inspektorat
Jenderal
sebagai
Sekretaris merangkap anggota;
c) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup
Sekretariat
Jenderal
dan
Inspektorat
Jenderal sebagai anggota; dan
d) Sekretaris
Direktorat
Jenderal/Sekretaris
Badan sebagai anggota.
3) Adibakti Mina Bahari Pelayanan:
a) Sekretaris Jenderal sebagai Ketua;
b) Kepala Biro yang membidangi Organisasi dan
Tata Laksana sebagai sekretaris;
c) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup
Sekretariat Jenderal sebagai anggota; dan
d) Inspektur IV sebagai anggota.
Bagian Kedua
Mekanisme Penilaian
Pasal 8
Penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari terdiri atas:
a.
Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN;
b.
Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan;
dan
c.
Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi.
Pasal 9
Penilaian
penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
ASN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dilakukan
terhadap kategori Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan
Administrasi, dan Jabatan Fungsional.
Pasal 10
(1) Penilaian kategori Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama,
Jabatan
Administrasi,
dan
Jabatan
Fungsional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 diusulkan oleh
Pimpinan Unit Kerja kepada Pimpinan Unit Kerja Eselon I
dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (4).
(2) Pimpinan Unit Kerja Eselon I menyampaikan usulan calon
penerima penghargaan kepada Tim Penilai Unit Kerja
Eselon I untuk dilakukan seleksi.
(3) Tim Penilai Unit Kerja Eselon I sebagaimana dimaksud
ayat (2) melakukan seleksi dengan tahapan:
a. Seleksi Administrasi; dan
b. Penilaian.
(4) Tim Penilai Unit Kerja Eselon I melaporkan hasil seleksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada pimpinan
unit
kerja
eselon
I
masing-masing
dengan
disertai
rekomendasi dan Berita Acara Hasil Penilaian;
(5) pimpinan unit kerja eselon I berdasarkan laporan hasil
seleksi sebagaimana dimaksud ayat (4) mengusulkan calon
penerima penghargaan kepada Tim Penilai Kementerian;
(6) usulan calon penerima penghargaan sebagaimana di
maksud pada ayat (5) terdiri atas:
a. 1 (satu) calon penerima untuk kategori Jabatan Tinggi
Pratama;
b. 1 (satu) calon penerima untuk kategori Jabatan
Administrator;
c. 1 (satu) calon penerima untuk Kategori Jabatan
Pengawas;
d. 1 (satu) calon penerima untuk kategori Jabatan
Pelaksana; dan
e. 1 (satu) calon penerima untuk kategori Jabatan
Fungsional.
(7) usulan
calon
penerima
penghargaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) disampaikan paling lambat
minggu pertama bulan Juli tahun berjalan.
Pasal 11
(1) Tim
Penilai
Kementerian
berdasarkan
usulan
calon
penerima penghargaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (5) menugaskan Subtim Pelaksana Penilai
Kementerian dan Subtim Penilai Akhir Kementerian untuk
melakukan seleksi ditingkat Kementerian.
(2) Subtim
Pelaksana
Penilai
Kementerian
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melakukan verifikasi atas hasil
seleksi Tim Penilai Unit Kerja Eselon I.
(3) Subtim Pelaksana Penilai Kementerian melaporkan hasil
verifikasi berdasarkan peringkat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) kepada Subtim Penilai Akhir Kementerian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan disertai
rekomendasi dan Berita Acara Hasil Penilaian.
(4) berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) Subtim Penilai Akhir Kementerian menentukan
calon penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN.
(5) Subtim Penilai Akhir Kementerian menyampaikan calon
penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN kepada
Ketua Tim Penilai Kementerian.
(6) Ketua
Tim
penerima
Penilai
Kementerian
penghargaan
Adibakti
mengusulkan
Mina
Bahari
calon
ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada Menteri
untuk ditetapkan.
Pasal 12
(1) Penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dilakukan
terhadap
unit
kerja
pelayanan
publik
sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) oleh Tim Penilai Unit
Kerja Eselon I.
(2) Tim Penilai Unit Kerja Eselon I sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) melakukan penilaian terhadap unit kerja
pelayanan publik sesuai dengan kategorinya.
(3) Tim Penilai Unit Kerja Eselon I melaporkan hasil penilaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada pimpinan
unit kerja eselon I masing-masing dengan disertai Berita
Acara
Hasil
Penilaian
dan
hasil
Survei
Kepuasan
Masyarakat (SKM).
(4) pimpinan unit kerja eselon I berdasarkan laporan hasil
penilaian
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(3)
mengusulkan calon penerima penghargaan kepada Tim
Penilai Kementerian.
(5) pimpinan unit kerja eselon I dapat mengusulkan paling
banyak 2 (dua) calon penerima penghargaan untuk
masing-masing kategori perbidang pelayanan.
(6) usulan
calon
penerima
penghargaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) terdiri atas:
a. 2 (dua) calon penerima Penghargaan Adibakti Mina
Bahari Utama;
b. 2 (dua) calon penerima Penghargaan Adibakti Mina
Bahari Madya; dan
c. 2 (dua) calon penerima Penghargaan Adibakti Mina
Bahari Pratama.
(7) usulan
calon
penerima
penghargaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) disampaikan paling lambat
minggu pertama bulan Juli tahun berjalan.
Pasal 13
(1) Tim
Penilai
Kementerian
berdasarkan
usulan
calon
penerima penghargaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (4) menugaskan Subtim Pelaksana Penilai
Kementerian dan Subtim Penilai Akhir Kementerian untuk
melakukan seleksi ditingkat Kementerian.
(2) Subtim
Pelaksana
Penilai
Kementerian
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melakukan verifikasi atas hasil
seleksi Tim Penilai Unit Kerja Eselon I.
(3) Subtim Pelaksana Penilai Kementerian melaporkan hasil
verifikasi berdasarkan peringkat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) kepada Subtim Penilai Akhir Kementerian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan disertai
rekomendasi dan Berita Acara Hasil Penilaian.
(4) berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) Subtim Penilai Akhir Kementerian menentukan
calon
penerima
penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Pelayanan.
(5) Subtim Penilai Akhir Kementerian menyampaikan calon
penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan
kepada Ketua Tim Penilai Kementerian.
(6) Ketua
Tim
Penilai
Kementerian
mengusulkan
calon
penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada Menteri
untuk ditetapkan.
Pasal 14
(1) Penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c dilakukan
terhadap pemangku kepentingan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 berdasarkan usulan Pimpinan Unit Kerja.
(2) Pimpinan Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyampaikan
usulan
calon
penerima
penghargaan
kepada Pimpinan Unit Kerja Eselon I.
(3) Pimpinan Unit Kerja Eselon I menyampaikan usulan calon
penerima penghargaan kepada Tim Penilai Unit Kerja
Eselon I untuk dilakukan seleksi.
(4) Tim Penilai Unit Kerja Eselon I melaporkan hasil seleksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada pimpinan
unit kerja eselon I masing-masing dengan disertai Berita
Acara Hasil Penilaian.
(5) pimpinan unit kerja eselon I berdasarkan laporan hasil
seleksi sebagaimana dimaksud ayat (4) mengusulkan calon
penerima penghargaan kepada Tim Penilai Kementerian.
(6) usulan
calon
penerima
penghargaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) disampaikan paling lambat
minggu pertama bulan Juli tahun berjalan.
(7) Tim Penilai Kementerian berdasarkan usulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) mengusulkan calon penerima
penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Prestasi
kepada
Menteri untuk ditetapkan.
Bagian Ketiga
Instrumen Penilaian
Pasal 15
Instrumen penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari,
terdiri atas:
a. Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN;
b. Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan;
dan
c. Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi.
Pasal 16
(1) Instrumen penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari
ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a
mencakup komponen dan indikator penilaian meliputi:
a. Prestasi Kerja;
b. Kepribadian/perilaku; dan
c. Kreatifitas dan inovasi.
(2) Instrumen penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari
Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b
mencakup komponen dan indikator penilaian meliputi:
a. Visi, Misi, dan Motto;
b. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan;
c. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur;
d. Sumber Daya Manusia;
e. Sarana dan Prasarana Pelayanan;
f.
Penanganan Pengaduan;
g. Survei Kepuasan Masyarakat;
h. Sistem Informasi Pelayanan Publik; dan
i.
Produktivitas dalam Pencapaian Target Pelayanan.
(3) Instrumen penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari
Prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf c
ditetapkan oleh masing-masing unit kerja eselon I di
lingkungan Kementerian.
(4) Bentuk dan format instrumen penilaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 huruf a dan huruf b tercantum
dalam
lampiran
I
yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB IV
BENTUK PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI
Pasal 17
(1)
Bentuk penghargaan Adibakti Mina Bahari sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, dapat diberikan dalam bentuk:
a. Trophy/plakat;
b. Piagam; atau
c. Uang/tabungan.
(2)
Bentuk penghargaan berupa trophy/plakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan kepada
penerima Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan.
(3)
Bentuk
penghargaan
berupa
piagam
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b diberikan kepada
penerima
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
ASN,
Adibakti Mina Bahari Pelayanan, dan Adibakti Mina
Bahari Prestasi.
(4)
Bentuk
penghargaan
berupa
uang/tabungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diberikan
kepada penerima Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN
dengan ketentuan:
a. tingkat Unit Kerja Eselon I, untuk masing-masing
kategori Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan
Administrasi,
dan
Jabatan
Fungsional,
sebesar
Rp7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah);
dan
b. tingkat Kementerian, untuk masing-masing kategori
Jabatan
Pimpinan
Administrasi,
dan
Tinggi
Jabatan
Pratama,
Jabatan
Fungsional
sebesar
Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
(5)
bentuk penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dan huruf b tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Bagian Kedua
Penyerahan Penghargaan
Pasal 18
(1)
Penyerahan
penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
diberikan oleh Menteri kepada penerima penghargaan.
(2)
Pelaksanaan Penyerahan penghargaan Adibakti Mina
Bahari diselenggarakan oleh Panitia yang ditetapkan
oleh Menteri.
(3)
Panitia Pelaksanaan Penyerahan penghargaan Adibakti
Mina Bahari sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditentukan sesuai dengan urutan nomenklatur unit
kerja eselon I Kementerian.
Pasal 19
(1)
Pembiayaan
seleksi
dan
penilaian
pemberian
penghargaan Adibakti Mina Bahari pada tingkat unit
kerja eselon I, dibebankan pada anggaran masing-masing
unit kerja eselon I.
(2)
Pembiayaan
seleksi
dan
penilaian
penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
pemberian
pada
tingkat
Kementerian dibebankan pada anggaran Kementerian.
(3)
Pembiayaan
Pelaksanaan
Penyerahan
penghargaan
Adibakti Mina Bahari dibebankan pada anggaran unit
kerja eselon I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ayat (3).
BAB VI
PENUTUP
Pasal 20
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.26/MEN/2012
tentang
Pedoman
Pelaksanaan
Pemberian
Penghargaan
Adibakti Mina Bahari (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 43), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 21
Peraturan
Menteri
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
sejak
tanggal
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
SUSI PUDJIASTUTI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Lembar Pengesahan
No.
WIDODO EKATJAHJANA
Pejabat
1.
Sekretaris Jenderal
2.
Karo SDM Aparatur
3.
Karo Hukum dan Organisasi
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR ...
Paraf
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
/PERMEN-KP/2017
TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI
MINA BAHARI
A. BENTUK DAN FORMAT KUESIONER PENILAIAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI ASN
NO.
KOMPONEN
PENILAIAN
INDIKATOR
I.
Penilaian hasil
assessment
Adanya hasil assessment terdiri dari
hasil kompetensi dan kinerja individu
II.
III.
Kepribadian/
perilaku
Kreatifitas
dan Inovasi
DOKUMEN
PENDUKUNG
Matriks
assessment
KONDISI LAPANGAN
1. Nilai Matriks 1
100
2. Nilai Matriks 2
85
3. Nilai Matriks 3
70
4. Nilai Matriks 4
65
Dihitung berdasarkan tingkat disiplin Presensi
pegawai dalam menaati hari dan jam kehadiran
kerja selama 1 tahun, dihitung diluar online
dari cuti diluar tanggungan negara
1. Nilai Kehadiran 95–100% dalam 1 Tahun
Untuk
jabatan
diluar
jabatan Hasil Inovasi/
pelaksana dapat mempergunakan temuan
proyek perubahan, karya ilmiah,
penghargaan yang telah diterima
calon penerima. Nilai kegunaan,
kebaruan, dan inovatif masing-masing
mendapat nilai 95
1. Memiliki daya guna atau berguna bagi organisasi
(kegunaan);
2. Melakukan penemuan baru yang belum pernah
ditemukan sebelumnya (kebaruan); dan
3. Melakukan penyempurnaan dari penemuan yang
sudah ada (Inovatif).
TOTAL NILAI
NILAI
100
2. Nilai Kehadiran 85–94% dalam 1 Tahun
85
3. Nilai Kehadiran 75–84% dalam 1 Tahun
70
100
300
B. BENTUK DAN FORMAT KUESIONER PENILAIAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI PELAYANAN
NO.
I.
KOMPONEN
PENILAIAN
Visi-MisiMotto
(a - c)
➢ bobot 5%)
➢ Nilai
maksimum:
50
INDIKATOR
a. Adanya visi dan misi yang
dijabarkan dalam perencanaan
(Renstra, Renja) mengacu UndangUndang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik
b. Penetapan motto pelayanan yang
mampu memotivasi pegawai untuk
memberikan pelayanan terbaik
c. Motto pelayanan diumumkan
secara luas kepada pengguna
layanan
II.
Standar
Pelayanan dan
Maklumat
Pelayanan
(a - b)
➢ Bobot 25%
➢ Nilai
maksimum:
250
a. Penyusunan, Penetapan, dan
Penerapan Standar Pelayanan yang
mengacu Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik
DOKUMEN
PENDUKUNG
Visi dan Misi
Motto
Pengumuman
Motto
Standar
Pelayanan
KONDISI LAPANGAN
NILAI
1. Mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
dan dijabarkan dalam perencanaan
25
2. Mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
dan tidak dijabarkan dalam perencanaan
15
3. Tidak mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 dan dijabarkan dalam perencanaan
10
4. Tidak mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009dan tidak dijabarkan dalam perencanaan
0
1. Ada, dipahami, dan memotivasi pelaksana
15
2. Ada, tidak dipahami pelaksana
5
3. Tidak ada
0
1. Diumumkan secara luas melalui berbagai media
massa
10
2. Diumumkan terbatas
7
3. Tidak diumumkan
0
1. Standar Pelayanan untuk semua jenis pelayanan
mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
200
2. Standar Pelayanan tidak semua jenis atau tidak
sepenuhnya mengacu Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009
100
3. Standar Pelayanan sama sekali tidak mengacu
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
4. Tidak ada Standar Pelayanan
50
0
NO.
III.
KOMPONEN
PENILAIAN
Sistem,
Mekanisme,
dan Prosedur
(a - d)
➢ Bobot 10%
➢ Nilai
maksimum:
100
INDIKATOR
DOKUMEN
PENDUKUNG
KONDISI LAPANGAN
b. Maklumat Pelayanan yang
dipublikasikan
Maklumat
Pelayanan
1. Disusun dan dipublikasikan
a. Memiliki sertifikat ISO 9001:2008
dalam menyelenggarakan
pelayanan publik dengan ruang
lingkup semua jenis mengacu
Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009
Sertifikat
ISO
9001:2008
1. Memiliki Sertifikat yang berlaku atau masa berlaku
b. Menerapkan Sistem Manajemen
Mutu (SMM), namun tidak
memiliki sertifikat ISO 9001:2008
SMM
2. Tidak ada Maklumat pelayanan
2. Memiliki Sertifikat namun masa berlaku habis
3. Tidak memiliki
SOP
Uraian tugas
Sumber Daya
Manusia
(a - f)
a. Penetapan dan penerapan
pedoman kode etik pegawai
Kode etik
25
10
0
25
b. SMM tidak mencakup semua jenis pelayanan atau
tidak sepenuhnya mengacu Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009
10
0
a. Ada, dan diterapkan
25
b. Ada, tidak diterapkan
10
0
a. Ada, dan dipampangkan
25
b. Ada, dan tidak dipampangkan
10
c. Tidak ada uraian tugas
IV.
0
a. SMM mencakup semua jenis pelayanan mengacu
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
c. Tidak ada
d. Penetapan uraian tugas yang jelas
50
dalam proses perpanjangan
c. Tidak menerapkan
c. Penetapan Standar Operasional
Prosedur (SOP)
NILAI
0
a. Ada, dan diterapkan
30
b. Ada, tidak diterapkan
10
c. Tidak ada
0
NO.
KOMPONEN
PENILAIAN
➢ Bobot 17%
➢ Nilai
maksimum:
170
INDIKATOR
b. Sikap dan perilaku pegawai dalam
memberikan pelayanan kepada
pengguna layanan
c. Tingkat kedisiplinan pegawai
dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna layanan
DOKUMEN
PENDUKUNG
Sikap dan
perilaku
Kedisiplinan
KONDISI LAPANGAN
a. Baik
30
b. Cukup
10
c. Kurang
0
a. Disiplin
30
b. Kurang disiplin
10
c. Tidak disiplin
d. Tingkat kepekaan/ respon pegawai
dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna layanan
Responsivitas
Keterampilan
30
b. Kurang responsif
10
Sarana dan
Prasarana
Pelayanan
(a - c)
0
a. Terampil
25
b. Kurang terampil
10
c. Tidak terampil
V.
0
a. Responsif
c. Tidak responsif
e. Tingkat keterampilan pegawai
dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna layanan
NILAI
f. Penetapan kebijakan
pengembangan pegawai dalam
rangka peningkatan
keterampilan/profesionalisme
pegawai dengan tujuan
meningkatkan kualitas pelayanan
kepada pengguna pelayanan
Pengembangan a. Ada, sesuai kebutuhan
pegawai
b. Ada, tidak sesuai kebutuhan
a. Sarana dan prasarana yang
dipergunakan untuk proses
pelayanan telah didayagunakan
secara optimal
Sarana dan
Prasarana
c. Tidak ada
0
25
10
0
a. Dipergunakan secara optimal
30
b. Dipergunakan, tidak optimal
15
c. Tidak dipergunakan
0
NO.
KOMPONEN
PENILAIAN
➢ Bobot 8%
➢ Nilai
maksimum:
80
INDIKATOR
DOKUMEN
PENDUKUNG
b. Sarana dan prasarana pelayanan
yang tersedia memberikan
kenyamanan kepada pengguna
layanan (perhatikan: kebersihan,
kesederhanaan, kelayakan dan
kemanfaatan)
Kebersihan
c. Sarana pengaduan (Kotak
pengaduan, loket pengaduan,
telepon tol, email dan lainnya)
Sarana
Pengaduan
KONDISI LAPANGAN
a. Sangat Bersih
30
b. Bersih
15
c. Tidak bersih
Penanganan
Pengaduan
(a - d)
➢ Bobot 10%
➢ Nila
maksimum:
100
a. Sistem/prosedur pengelolaan
pengaduan pengguna layanan
Sistem
Pengaduan
0
a. Ada, dan efektif
20
b. Ada, tidak efektif
10
c. Tidak ada
VI.
NILAI
0
a. Ada, dan dikelola dengan baik
30
b. Ada, tidak dikelola dengan baik
10
c. Tidak ada
0
b. Petugas khusus/unit yang
menangani pengelolaan pengaduan
Petugas
pengaduan
a. Ada
c. Persentase jumlah pengaduan yang
dapat diselesaikan
Jumlah
pengaduan
a. 71% - 100 % diselesaikan
20
b. 51% - 70% diselesaikan
10
c. 10% - 50% diselesaikan
5
d. < 10% diselesaikan
0
d. Pengelolaan pengaduan yang
mengacu Peraturan Menteri PANRB Nomor 13 Tahun 2009 dalam
rangka peningkatan kualitas
pelayanan
Pengelolaan
pengaduan
b. Tidak ada
a. Mengacu
b. Tidak mengacu
30
0
20
5
NO.
VII.
KOMPONEN
PENILAIAN
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(a – d)
➢ Bobot 10%
➢ Nilai
maksimum:
100
INDIKATOR
a. Pelaksanaan survei IKM dalam
periode penilaian
DOKUMEN
PENDUKUNG
Survei IKM
KONDISI LAPANGAN
a. Dilaksanakan untuk seluruh jenis pelayanan
25
b. Dilaksanakan untuk sebagian jenis pelayanan
10
c. Tidak dilaksanakan
b. Survei IKM yang dilakukan yang
mengacu Kepmenpan 25 Tahun
2004 dalam periode penilaian.
Survei IKM
Rata-rata Skor
IKM
25
b. Mengacu untuk sebagian jenis pelayanan
10
Tindak lanjut
25
b. 60 – 79
10
a. Ada tindak lanjut
b. Tidak ada tindak lanjut
VIII. Sistem
Informasi
Pelayanan
Publik
(a - c)
➢ Bobot 7%
➢ Nilai
maksimum:
70
a. Sistem informasi pelayanan secara
elektronik
Sistem
Informasi
0
a. 80 -100
c. < 60
d. Tindak lanjut dari hasil survei IKM
0
a. Mengacu untuk seluruh jenis pelayanan
c. Tidak mengacu
c. Rata-rata skor IKM yang diperoleh
NILAI
0
25
0
a. Ada, berfungsi dan di-update
25
b. Ada, berfungsi sebagian dan sebagian diupdate
10
c. Tidak ada
0
b. Penyampaian informasi pelayanan
publik kepada pengguna layanan
Penyampaian
informasi
a. Ada
c. Tingkat keterbukaan informasi
pelayanan kepada pengguna
layanan
Keterbukaan
informasi
a. Sangat terbuka
25
b. Terbuka
10
b. Tidak ada
c. Tidak terbuka
20
0
0
KOMPONEN
PENILAIAN
NO.
IX.
Produktivitas
dalam
pencapaian
target
pelayanan
(a - b)
➢ Bobot 8%
➢ Nilai
maksimum:
80
INDIKATOR
DOKUMEN
PENDUKUNG
a. Penetapan target kinerja pelayanan
Target kinerja
KONDISI LAPANGAN
a. Ada
40
b. Tidak ada
b. Tingkat Pencapaian target kinerja
Pencapaian
Target kinerja
40
b. Tidak Tercapai (80%-99%)
30
c. Tidak Tercapai (40%-79 %)
20
TOTAL NILAI
No.
Pejabat
1.
Sekretaris Jenderal
2.
Karo SDM Aparatur
3.
Karo Hukum dan Organisasi
Paraf
0
a. Tercapai/Melampaui (> 100%)
d. Tidak tercapai (
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
/PERMEN-KP/2017
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN
PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: a.
bahwa dalam rangka mendorong upaya peningkatan
kualitas Aparatur Sipil Negara, pelayanan publik, dan
peran
serta
pemangku
kepentingan
di
lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan, diperlukan adanya
penilaian
kinerja
pelayanan
publik,
bagi
dan
Aparatur
Sipil
pemangku
Negara,
kepentingan
unit
di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
b.
bahwa terhadap Aparatur Sipil Negara, unit pelayanan
publik,
dan
pemangku
kepentingan
di
lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menunjukan
kinerja dan prestasi perlu diberikan penghargaan;
c.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang
Pedoman Pelaksanaan Pemberian Penghargaan Adibakti
Mina Bahari;
Mengingat
: 1.
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2009
tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
2.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen
Pegawai
Negeri
Sipil
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63);
4.
Peraturan
Organisasi
Presiden
Nomor
Kementerian
7
Tahun
Negara
2015
tentang
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
5.
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2015
Nomor
111),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 5);
6.
Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam
Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 2153);
7.
Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN
TENTANG
MENTERI
KELAUTAN
PEDOMAN
DAN
PELAKSANAAN
PERIKANAN
PEMBERIAN
PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
Unit Kerja Pelayanan Publik
adalah unit kerja di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan baik
kantor pusat maupun Unit Pelaksana Teknis yang
melaksanakan tugas dan fungsi memberikan pelayanan
secara langsung kepada masyarakat.
2.
Pemangku Kepentingan adalah perorangan, kelompok,
perusahaan, dan Instansi terkait yang bergerak di bidang
kelautan dan perikanan.
3.
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
adalah
bentuk
penghargaan yang diberikan oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan terhadap ASN, unit kerja pelayanan publik,
dan pemangku kepentingan yang telah menunjukkan
kesetiaan
dan/atau
berjasa/berprestasi
di
bidang
kelautan dan perikanan.
4.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Aparatur Sipil Negara
yang selanjutnya disebut Penghargaan Adibakti Mina
Bahari ASN adalah penghargaan yang diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan yang telah menunjukkan kesetiaan, jasa,
dan/atau prestasi dalam bidang tugasnya.
5.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan adalah
penghargaan yang diberikan Menteri kepada unit kerja
pelayanan publik
di lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan yang telah memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat.
6.
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Prestasi
adalah
penghargaan yang diberikan Menteri kepada perorangan,
kelompok, dan/atau unit kerja non pelayanan publik di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta
pemangku
kepentingan
yang
berprestasi/berjasa
di
bidang kelautan dan perikanan.
7.
Tim Penilai Unit Kerja Eselon I
adalah tim yang
melakukan penilaian terhadap ASN, unit kerja pelayanan
publik, dan pemangku kepentingan di bidang kelautan
dan
perikanan
yang
layak
mendapat
penghargaan
Adibakti Mina Bahari di lingkungan unit kerja eselon I,
sesuai dengan bidang tugasnya, yang ditetapkan oleh
masing-masing
pimpinan
unit
kerja
eselon
I
di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
8.
Tim Penilai Kementerian adalah tim yang melakukan
penilaian terhadap ASN, Unit Kerja Pelayanan Publik,
dan Pemangku Kepentingan (stake holder) di lingkungan
KKP berdasarkan usulan dari Tim Penilai Unit Kerja
Eselon I.
9.
Pimpinan Unit Kerja adalah Pimpinan Unit Kerja Eselon
II/Kepala UPT di lingkungan unit kerja eselon I.
10. Menteri adalah Menteri Kelautan dan Perikanan.
11. Kementerian
adalah
Kementerian
Kelautan
dan
Perikanan.
BAB II
JENIS PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI
Pasal 2
Jenis Penghargaan Adibakti Mina Bahari terdiri atas:
a. Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN;
b. Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan; dan
c. Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi.
Pasal 3
(1)
Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian
yang
telah
menunjukkan
kesetiaan,
jasa
dan/atau
prestasi dalam bidang tugasnya.
(2)
Kategori
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama;
b. Jabatan Administrasi; dan
c. Jabatan Fungsional.
(3)
Penerima Adibakti Mina Bahari ASN harus memenuhi
persyaratan:
a. memiliki masa kerja paling sedikit 10 (sepuluh) tahun
sebagai
Pegawai
Negeri
Sipil
di
lingkungan
Kementerian dan telah mendapatkan penghargaan
Satya Lancana Karya Satya X tahun;
b. setiap unsur penilaian dalam Sasaran Kerja Pegawai
paling sedikit bernilai baik dalam 2 tahun terakhir;
c. tidak pernah dijatuhi sanksi/hukuman disiplin baik
ringan, sedang, atau berat;
d. mendapatkan rekomendasi dari Pimpinan Unit Kerja;
e. status
Pegawai
tidak
diperbantukan/dipekerjakan
dari dan/atau pada instansi lain; dan
f.
Khusus Pejabat Fungsional bidang kelautan dan
perikanan, diutamakan bagi yang belum pernah
ditetapkan sebagai Pejabat Fungsional Teladan bidang
kelautan dan perikanan.
Pasal 4
(1)
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Pelayanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, diberikan
kepada unit kerja pelayanan publik di masing-masing
unit
kerja
eselon
I
lingkup
Kementerian
yang
memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat.
(2)
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Pelayanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Utama, diberikan
kepada unit kerja pelayanan eselon II;
b.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Madya, diberikan
kepada unit kerja pelayanan eselon III; dan
c.
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Pratama,
diberikan kepada unit kerja pelayanan eselon IV.
Pasal 5
(1)
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, diberikan kepada
pemangku
kepentingan
yang
berprestasi/berjasa
di
bidang kelautan dan perikanan.
(2)
Penerima
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi
sebagaimana
dimaksud
ayat
(1)
harus
memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing unit
kerja eselon I di lingkungan Kementerian.
BAB III
TIM PENILAI, MEKANISME PENILAIAN,
DAN INSTRUMEN PENILAIAN
Bagian Kesatu
Tim Penilai
Pasal 6
Penilai penghargaan Adibakti Mina Bahari di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan terdiri atas:
a.
Tim Penilai Unit Kerja Eselon I; dan
b.
Tim Penilai Kementerian.
Pasal 7
(1)
Susunan keanggotaan Tim Penilai Unit Kerja Eselon I
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a terdiri atas:
a.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN:
1) Adibakti Mina Bahari untuk Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama dan Jabatan Fungsional Ahli
Madya:
a) Sekretaris Jenderal sebagai Ketua;
b) Sekretaris Ditjen/Sekretaris Itjen/Sekretaris
Badan sebagai Sekretaris; dan
c) Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya sebagai
anggota.
2) Adibakti
Mina
Bahari
untuk
Jabatan
Administrasi, Jabatan Fungsional Ahli Muda,
Ahli
Pertama,
dan
Jabatan
Fungsional
Keterampilan:
a) Kepala
Biro
yang
membidangi
SDM
Aparatur/Sekretaris Ditjen/Sekretaris Itjen/
Sekretaris Badan sebagai Ketua;
b) Pejabat Administrator yang membidangi SDM
Aparatur pada masing-masing unit kerja
eselon I sebagai Sekretaris; dan
c) Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada
masing-masing unit kerja eselon I sebagai
anggota.
b.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan:
1) Pejabat
Pimpinan
Tinggi
Pratama
yang
membidangi Organisasi dan Tata Laksana pada
masing-masing unit kerja eselon I sebagai Ketua;
2) Pejabat
Administrator
yang
membidangi
Organisasi dan Tata Laksana pada masingmasing unit kerja eselon I sebagai Sekretaris;
dan
3) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat
Administrasi yang ditunjuk pada masing-masing
unit kerja eselon I sebagai anggota.
c.
Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi:
1) Pejabat
Pimpinan
Tinggi
Pratama
yang
membidangi jenis penghargaan Adibakti Mina
Bahari Prestasi pada masing-masing unit kerja
eselon I sebagai Ketua;
2) Pejabat
Administrator
masing-masing
unit
yang
kerja
ditunjuk
eselon
I
pada
sebagai
Sekretaris; dan
3) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat
Administrasi yang ditunjuk pada masing-masing
unit kerja eselon I sebagai anggota.
(2)
Susunan
keanggotaan
Tim
Penilai
Kementerian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b terdiri
atas Subtim Pelaksana Penilai Kementerian dan Subtim
Penilai Akhir Kementerian.
(3)
Susunan
keanggotaan
Tim
Penilai
Kementerian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a.
Pengarah: Menteri Kelautan dan Perikanan
b.
Ketua Tim Penilai: Sekretaris Jenderal;
c.
Subtim Pelaksana Penilai Kementerian:
1) Penilai Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN:
a) Kepala Biro yang membidangi SDM aparatur
sebagai Koordinator;
b) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup
Sekretariat Jenderal sebagai anggota;
c) Pejabat Administrator yang membidangi SDM
Aparatur pada masing-masing unit kerja
Sekretariat
Jenderal/Sekretariat
Ditjen/
Sekretariat Itjen/Sekretariat Badan sebagai
anggota;
d) Pejabat
Administrasi
lingkup
Biro
yang
membidangi SDM Aparatur yang ditunjuk
sebagai anggota;
2) Penilai
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Pelayanan:
a) Kepala Biro yang membidangi Organisasi dan
Tata Laksana sebagai Koordinator;
b) Pejabat
Administrator
yang
membidangi
Organisasi dan Tata Laksana pada masingmasing unit kerja eselon I sebagai anggota;
c) Pejabat
Administrasi
yang
membidangi
Organisasi dan Tata Laksana pada masingmasing unit kerja eselon I sebagai anggota;
d.
Subtim Penilai Akhir Kementerian:
1) Adibakti
Pimpinan
Mina
Bahari
Tinggi
ASN
Pratama
untuk
Jabatan
dan
Jabatan
Fungsional Ahli Madya:
a) Sekretaris Jenderal sebagai Ketua;
b) Inspektur Jenderal sebagai sekretaris; dan
c) Pejabat
Pimpinan
Tinggi
Madya
lingkup
Kementerian sebagai anggota.
2) Adibakti
Mina
Bahari
ASN
untuk
Jabatan
Administrasi, Jabatan Fungsional Ahli Muda,
Ahli
Pertama,
dan
Jabatan
Fungsional
Keterampilan:
a) Kepala Biro yang membidangi SDM Aparatur
sebagai Ketua;
b) Sekretaris
Inspektorat
Jenderal
sebagai
Sekretaris merangkap anggota;
c) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup
Sekretariat
Jenderal
dan
Inspektorat
Jenderal sebagai anggota; dan
d) Sekretaris
Direktorat
Jenderal/Sekretaris
Badan sebagai anggota.
3) Adibakti Mina Bahari Pelayanan:
a) Sekretaris Jenderal sebagai Ketua;
b) Kepala Biro yang membidangi Organisasi dan
Tata Laksana sebagai sekretaris;
c) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup
Sekretariat Jenderal sebagai anggota; dan
d) Inspektur IV sebagai anggota.
Bagian Kedua
Mekanisme Penilaian
Pasal 8
Penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari terdiri atas:
a.
Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN;
b.
Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan;
dan
c.
Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi.
Pasal 9
Penilaian
penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
ASN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dilakukan
terhadap kategori Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan
Administrasi, dan Jabatan Fungsional.
Pasal 10
(1) Penilaian kategori Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama,
Jabatan
Administrasi,
dan
Jabatan
Fungsional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 diusulkan oleh
Pimpinan Unit Kerja kepada Pimpinan Unit Kerja Eselon I
dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (4).
(2) Pimpinan Unit Kerja Eselon I menyampaikan usulan calon
penerima penghargaan kepada Tim Penilai Unit Kerja
Eselon I untuk dilakukan seleksi.
(3) Tim Penilai Unit Kerja Eselon I sebagaimana dimaksud
ayat (2) melakukan seleksi dengan tahapan:
a. Seleksi Administrasi; dan
b. Penilaian.
(4) Tim Penilai Unit Kerja Eselon I melaporkan hasil seleksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada pimpinan
unit
kerja
eselon
I
masing-masing
dengan
disertai
rekomendasi dan Berita Acara Hasil Penilaian;
(5) pimpinan unit kerja eselon I berdasarkan laporan hasil
seleksi sebagaimana dimaksud ayat (4) mengusulkan calon
penerima penghargaan kepada Tim Penilai Kementerian;
(6) usulan calon penerima penghargaan sebagaimana di
maksud pada ayat (5) terdiri atas:
a. 1 (satu) calon penerima untuk kategori Jabatan Tinggi
Pratama;
b. 1 (satu) calon penerima untuk kategori Jabatan
Administrator;
c. 1 (satu) calon penerima untuk Kategori Jabatan
Pengawas;
d. 1 (satu) calon penerima untuk kategori Jabatan
Pelaksana; dan
e. 1 (satu) calon penerima untuk kategori Jabatan
Fungsional.
(7) usulan
calon
penerima
penghargaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) disampaikan paling lambat
minggu pertama bulan Juli tahun berjalan.
Pasal 11
(1) Tim
Penilai
Kementerian
berdasarkan
usulan
calon
penerima penghargaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (5) menugaskan Subtim Pelaksana Penilai
Kementerian dan Subtim Penilai Akhir Kementerian untuk
melakukan seleksi ditingkat Kementerian.
(2) Subtim
Pelaksana
Penilai
Kementerian
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melakukan verifikasi atas hasil
seleksi Tim Penilai Unit Kerja Eselon I.
(3) Subtim Pelaksana Penilai Kementerian melaporkan hasil
verifikasi berdasarkan peringkat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) kepada Subtim Penilai Akhir Kementerian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan disertai
rekomendasi dan Berita Acara Hasil Penilaian.
(4) berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) Subtim Penilai Akhir Kementerian menentukan
calon penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN.
(5) Subtim Penilai Akhir Kementerian menyampaikan calon
penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN kepada
Ketua Tim Penilai Kementerian.
(6) Ketua
Tim
penerima
Penilai
Kementerian
penghargaan
Adibakti
mengusulkan
Mina
Bahari
calon
ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada Menteri
untuk ditetapkan.
Pasal 12
(1) Penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dilakukan
terhadap
unit
kerja
pelayanan
publik
sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) oleh Tim Penilai Unit
Kerja Eselon I.
(2) Tim Penilai Unit Kerja Eselon I sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) melakukan penilaian terhadap unit kerja
pelayanan publik sesuai dengan kategorinya.
(3) Tim Penilai Unit Kerja Eselon I melaporkan hasil penilaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada pimpinan
unit kerja eselon I masing-masing dengan disertai Berita
Acara
Hasil
Penilaian
dan
hasil
Survei
Kepuasan
Masyarakat (SKM).
(4) pimpinan unit kerja eselon I berdasarkan laporan hasil
penilaian
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(3)
mengusulkan calon penerima penghargaan kepada Tim
Penilai Kementerian.
(5) pimpinan unit kerja eselon I dapat mengusulkan paling
banyak 2 (dua) calon penerima penghargaan untuk
masing-masing kategori perbidang pelayanan.
(6) usulan
calon
penerima
penghargaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) terdiri atas:
a. 2 (dua) calon penerima Penghargaan Adibakti Mina
Bahari Utama;
b. 2 (dua) calon penerima Penghargaan Adibakti Mina
Bahari Madya; dan
c. 2 (dua) calon penerima Penghargaan Adibakti Mina
Bahari Pratama.
(7) usulan
calon
penerima
penghargaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) disampaikan paling lambat
minggu pertama bulan Juli tahun berjalan.
Pasal 13
(1) Tim
Penilai
Kementerian
berdasarkan
usulan
calon
penerima penghargaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (4) menugaskan Subtim Pelaksana Penilai
Kementerian dan Subtim Penilai Akhir Kementerian untuk
melakukan seleksi ditingkat Kementerian.
(2) Subtim
Pelaksana
Penilai
Kementerian
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melakukan verifikasi atas hasil
seleksi Tim Penilai Unit Kerja Eselon I.
(3) Subtim Pelaksana Penilai Kementerian melaporkan hasil
verifikasi berdasarkan peringkat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) kepada Subtim Penilai Akhir Kementerian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan disertai
rekomendasi dan Berita Acara Hasil Penilaian.
(4) berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) Subtim Penilai Akhir Kementerian menentukan
calon
penerima
penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Pelayanan.
(5) Subtim Penilai Akhir Kementerian menyampaikan calon
penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan
kepada Ketua Tim Penilai Kementerian.
(6) Ketua
Tim
Penilai
Kementerian
mengusulkan
calon
penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada Menteri
untuk ditetapkan.
Pasal 14
(1) Penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c dilakukan
terhadap pemangku kepentingan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 berdasarkan usulan Pimpinan Unit Kerja.
(2) Pimpinan Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyampaikan
usulan
calon
penerima
penghargaan
kepada Pimpinan Unit Kerja Eselon I.
(3) Pimpinan Unit Kerja Eselon I menyampaikan usulan calon
penerima penghargaan kepada Tim Penilai Unit Kerja
Eselon I untuk dilakukan seleksi.
(4) Tim Penilai Unit Kerja Eselon I melaporkan hasil seleksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada pimpinan
unit kerja eselon I masing-masing dengan disertai Berita
Acara Hasil Penilaian.
(5) pimpinan unit kerja eselon I berdasarkan laporan hasil
seleksi sebagaimana dimaksud ayat (4) mengusulkan calon
penerima penghargaan kepada Tim Penilai Kementerian.
(6) usulan
calon
penerima
penghargaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) disampaikan paling lambat
minggu pertama bulan Juli tahun berjalan.
(7) Tim Penilai Kementerian berdasarkan usulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) mengusulkan calon penerima
penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
Prestasi
kepada
Menteri untuk ditetapkan.
Bagian Ketiga
Instrumen Penilaian
Pasal 15
Instrumen penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari,
terdiri atas:
a. Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN;
b. Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan;
dan
c. Penilaian Penghargaan Adibakti Mina Bahari Prestasi.
Pasal 16
(1) Instrumen penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari
ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a
mencakup komponen dan indikator penilaian meliputi:
a. Prestasi Kerja;
b. Kepribadian/perilaku; dan
c. Kreatifitas dan inovasi.
(2) Instrumen penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari
Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b
mencakup komponen dan indikator penilaian meliputi:
a. Visi, Misi, dan Motto;
b. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan;
c. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur;
d. Sumber Daya Manusia;
e. Sarana dan Prasarana Pelayanan;
f.
Penanganan Pengaduan;
g. Survei Kepuasan Masyarakat;
h. Sistem Informasi Pelayanan Publik; dan
i.
Produktivitas dalam Pencapaian Target Pelayanan.
(3) Instrumen penilaian penghargaan Adibakti Mina Bahari
Prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf c
ditetapkan oleh masing-masing unit kerja eselon I di
lingkungan Kementerian.
(4) Bentuk dan format instrumen penilaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 huruf a dan huruf b tercantum
dalam
lampiran
I
yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB IV
BENTUK PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI
Pasal 17
(1)
Bentuk penghargaan Adibakti Mina Bahari sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, dapat diberikan dalam bentuk:
a. Trophy/plakat;
b. Piagam; atau
c. Uang/tabungan.
(2)
Bentuk penghargaan berupa trophy/plakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan kepada
penerima Penghargaan Adibakti Mina Bahari Pelayanan.
(3)
Bentuk
penghargaan
berupa
piagam
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b diberikan kepada
penerima
Penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
ASN,
Adibakti Mina Bahari Pelayanan, dan Adibakti Mina
Bahari Prestasi.
(4)
Bentuk
penghargaan
berupa
uang/tabungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diberikan
kepada penerima Penghargaan Adibakti Mina Bahari ASN
dengan ketentuan:
a. tingkat Unit Kerja Eselon I, untuk masing-masing
kategori Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan
Administrasi,
dan
Jabatan
Fungsional,
sebesar
Rp7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah);
dan
b. tingkat Kementerian, untuk masing-masing kategori
Jabatan
Pimpinan
Administrasi,
dan
Tinggi
Jabatan
Pratama,
Jabatan
Fungsional
sebesar
Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
(5)
bentuk penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dan huruf b tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Bagian Kedua
Penyerahan Penghargaan
Pasal 18
(1)
Penyerahan
penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
diberikan oleh Menteri kepada penerima penghargaan.
(2)
Pelaksanaan Penyerahan penghargaan Adibakti Mina
Bahari diselenggarakan oleh Panitia yang ditetapkan
oleh Menteri.
(3)
Panitia Pelaksanaan Penyerahan penghargaan Adibakti
Mina Bahari sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditentukan sesuai dengan urutan nomenklatur unit
kerja eselon I Kementerian.
Pasal 19
(1)
Pembiayaan
seleksi
dan
penilaian
pemberian
penghargaan Adibakti Mina Bahari pada tingkat unit
kerja eselon I, dibebankan pada anggaran masing-masing
unit kerja eselon I.
(2)
Pembiayaan
seleksi
dan
penilaian
penghargaan
Adibakti
Mina
Bahari
pemberian
pada
tingkat
Kementerian dibebankan pada anggaran Kementerian.
(3)
Pembiayaan
Pelaksanaan
Penyerahan
penghargaan
Adibakti Mina Bahari dibebankan pada anggaran unit
kerja eselon I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ayat (3).
BAB VI
PENUTUP
Pasal 20
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.26/MEN/2012
tentang
Pedoman
Pelaksanaan
Pemberian
Penghargaan
Adibakti Mina Bahari (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 43), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 21
Peraturan
Menteri
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
sejak
tanggal
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
SUSI PUDJIASTUTI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Lembar Pengesahan
No.
WIDODO EKATJAHJANA
Pejabat
1.
Sekretaris Jenderal
2.
Karo SDM Aparatur
3.
Karo Hukum dan Organisasi
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR ...
Paraf
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
/PERMEN-KP/2017
TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI
MINA BAHARI
A. BENTUK DAN FORMAT KUESIONER PENILAIAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI ASN
NO.
KOMPONEN
PENILAIAN
INDIKATOR
I.
Penilaian hasil
assessment
Adanya hasil assessment terdiri dari
hasil kompetensi dan kinerja individu
II.
III.
Kepribadian/
perilaku
Kreatifitas
dan Inovasi
DOKUMEN
PENDUKUNG
Matriks
assessment
KONDISI LAPANGAN
1. Nilai Matriks 1
100
2. Nilai Matriks 2
85
3. Nilai Matriks 3
70
4. Nilai Matriks 4
65
Dihitung berdasarkan tingkat disiplin Presensi
pegawai dalam menaati hari dan jam kehadiran
kerja selama 1 tahun, dihitung diluar online
dari cuti diluar tanggungan negara
1. Nilai Kehadiran 95–100% dalam 1 Tahun
Untuk
jabatan
diluar
jabatan Hasil Inovasi/
pelaksana dapat mempergunakan temuan
proyek perubahan, karya ilmiah,
penghargaan yang telah diterima
calon penerima. Nilai kegunaan,
kebaruan, dan inovatif masing-masing
mendapat nilai 95
1. Memiliki daya guna atau berguna bagi organisasi
(kegunaan);
2. Melakukan penemuan baru yang belum pernah
ditemukan sebelumnya (kebaruan); dan
3. Melakukan penyempurnaan dari penemuan yang
sudah ada (Inovatif).
TOTAL NILAI
NILAI
100
2. Nilai Kehadiran 85–94% dalam 1 Tahun
85
3. Nilai Kehadiran 75–84% dalam 1 Tahun
70
100
300
B. BENTUK DAN FORMAT KUESIONER PENILAIAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI PELAYANAN
NO.
I.
KOMPONEN
PENILAIAN
Visi-MisiMotto
(a - c)
➢ bobot 5%)
➢ Nilai
maksimum:
50
INDIKATOR
a. Adanya visi dan misi yang
dijabarkan dalam perencanaan
(Renstra, Renja) mengacu UndangUndang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik
b. Penetapan motto pelayanan yang
mampu memotivasi pegawai untuk
memberikan pelayanan terbaik
c. Motto pelayanan diumumkan
secara luas kepada pengguna
layanan
II.
Standar
Pelayanan dan
Maklumat
Pelayanan
(a - b)
➢ Bobot 25%
➢ Nilai
maksimum:
250
a. Penyusunan, Penetapan, dan
Penerapan Standar Pelayanan yang
mengacu Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik
DOKUMEN
PENDUKUNG
Visi dan Misi
Motto
Pengumuman
Motto
Standar
Pelayanan
KONDISI LAPANGAN
NILAI
1. Mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
dan dijabarkan dalam perencanaan
25
2. Mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
dan tidak dijabarkan dalam perencanaan
15
3. Tidak mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 dan dijabarkan dalam perencanaan
10
4. Tidak mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009dan tidak dijabarkan dalam perencanaan
0
1. Ada, dipahami, dan memotivasi pelaksana
15
2. Ada, tidak dipahami pelaksana
5
3. Tidak ada
0
1. Diumumkan secara luas melalui berbagai media
massa
10
2. Diumumkan terbatas
7
3. Tidak diumumkan
0
1. Standar Pelayanan untuk semua jenis pelayanan
mengacu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
200
2. Standar Pelayanan tidak semua jenis atau tidak
sepenuhnya mengacu Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009
100
3. Standar Pelayanan sama sekali tidak mengacu
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
4. Tidak ada Standar Pelayanan
50
0
NO.
III.
KOMPONEN
PENILAIAN
Sistem,
Mekanisme,
dan Prosedur
(a - d)
➢ Bobot 10%
➢ Nilai
maksimum:
100
INDIKATOR
DOKUMEN
PENDUKUNG
KONDISI LAPANGAN
b. Maklumat Pelayanan yang
dipublikasikan
Maklumat
Pelayanan
1. Disusun dan dipublikasikan
a. Memiliki sertifikat ISO 9001:2008
dalam menyelenggarakan
pelayanan publik dengan ruang
lingkup semua jenis mengacu
Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009
Sertifikat
ISO
9001:2008
1. Memiliki Sertifikat yang berlaku atau masa berlaku
b. Menerapkan Sistem Manajemen
Mutu (SMM), namun tidak
memiliki sertifikat ISO 9001:2008
SMM
2. Tidak ada Maklumat pelayanan
2. Memiliki Sertifikat namun masa berlaku habis
3. Tidak memiliki
SOP
Uraian tugas
Sumber Daya
Manusia
(a - f)
a. Penetapan dan penerapan
pedoman kode etik pegawai
Kode etik
25
10
0
25
b. SMM tidak mencakup semua jenis pelayanan atau
tidak sepenuhnya mengacu Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009
10
0
a. Ada, dan diterapkan
25
b. Ada, tidak diterapkan
10
0
a. Ada, dan dipampangkan
25
b. Ada, dan tidak dipampangkan
10
c. Tidak ada uraian tugas
IV.
0
a. SMM mencakup semua jenis pelayanan mengacu
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
c. Tidak ada
d. Penetapan uraian tugas yang jelas
50
dalam proses perpanjangan
c. Tidak menerapkan
c. Penetapan Standar Operasional
Prosedur (SOP)
NILAI
0
a. Ada, dan diterapkan
30
b. Ada, tidak diterapkan
10
c. Tidak ada
0
NO.
KOMPONEN
PENILAIAN
➢ Bobot 17%
➢ Nilai
maksimum:
170
INDIKATOR
b. Sikap dan perilaku pegawai dalam
memberikan pelayanan kepada
pengguna layanan
c. Tingkat kedisiplinan pegawai
dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna layanan
DOKUMEN
PENDUKUNG
Sikap dan
perilaku
Kedisiplinan
KONDISI LAPANGAN
a. Baik
30
b. Cukup
10
c. Kurang
0
a. Disiplin
30
b. Kurang disiplin
10
c. Tidak disiplin
d. Tingkat kepekaan/ respon pegawai
dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna layanan
Responsivitas
Keterampilan
30
b. Kurang responsif
10
Sarana dan
Prasarana
Pelayanan
(a - c)
0
a. Terampil
25
b. Kurang terampil
10
c. Tidak terampil
V.
0
a. Responsif
c. Tidak responsif
e. Tingkat keterampilan pegawai
dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna layanan
NILAI
f. Penetapan kebijakan
pengembangan pegawai dalam
rangka peningkatan
keterampilan/profesionalisme
pegawai dengan tujuan
meningkatkan kualitas pelayanan
kepada pengguna pelayanan
Pengembangan a. Ada, sesuai kebutuhan
pegawai
b. Ada, tidak sesuai kebutuhan
a. Sarana dan prasarana yang
dipergunakan untuk proses
pelayanan telah didayagunakan
secara optimal
Sarana dan
Prasarana
c. Tidak ada
0
25
10
0
a. Dipergunakan secara optimal
30
b. Dipergunakan, tidak optimal
15
c. Tidak dipergunakan
0
NO.
KOMPONEN
PENILAIAN
➢ Bobot 8%
➢ Nilai
maksimum:
80
INDIKATOR
DOKUMEN
PENDUKUNG
b. Sarana dan prasarana pelayanan
yang tersedia memberikan
kenyamanan kepada pengguna
layanan (perhatikan: kebersihan,
kesederhanaan, kelayakan dan
kemanfaatan)
Kebersihan
c. Sarana pengaduan (Kotak
pengaduan, loket pengaduan,
telepon tol, email dan lainnya)
Sarana
Pengaduan
KONDISI LAPANGAN
a. Sangat Bersih
30
b. Bersih
15
c. Tidak bersih
Penanganan
Pengaduan
(a - d)
➢ Bobot 10%
➢ Nila
maksimum:
100
a. Sistem/prosedur pengelolaan
pengaduan pengguna layanan
Sistem
Pengaduan
0
a. Ada, dan efektif
20
b. Ada, tidak efektif
10
c. Tidak ada
VI.
NILAI
0
a. Ada, dan dikelola dengan baik
30
b. Ada, tidak dikelola dengan baik
10
c. Tidak ada
0
b. Petugas khusus/unit yang
menangani pengelolaan pengaduan
Petugas
pengaduan
a. Ada
c. Persentase jumlah pengaduan yang
dapat diselesaikan
Jumlah
pengaduan
a. 71% - 100 % diselesaikan
20
b. 51% - 70% diselesaikan
10
c. 10% - 50% diselesaikan
5
d. < 10% diselesaikan
0
d. Pengelolaan pengaduan yang
mengacu Peraturan Menteri PANRB Nomor 13 Tahun 2009 dalam
rangka peningkatan kualitas
pelayanan
Pengelolaan
pengaduan
b. Tidak ada
a. Mengacu
b. Tidak mengacu
30
0
20
5
NO.
VII.
KOMPONEN
PENILAIAN
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(a – d)
➢ Bobot 10%
➢ Nilai
maksimum:
100
INDIKATOR
a. Pelaksanaan survei IKM dalam
periode penilaian
DOKUMEN
PENDUKUNG
Survei IKM
KONDISI LAPANGAN
a. Dilaksanakan untuk seluruh jenis pelayanan
25
b. Dilaksanakan untuk sebagian jenis pelayanan
10
c. Tidak dilaksanakan
b. Survei IKM yang dilakukan yang
mengacu Kepmenpan 25 Tahun
2004 dalam periode penilaian.
Survei IKM
Rata-rata Skor
IKM
25
b. Mengacu untuk sebagian jenis pelayanan
10
Tindak lanjut
25
b. 60 – 79
10
a. Ada tindak lanjut
b. Tidak ada tindak lanjut
VIII. Sistem
Informasi
Pelayanan
Publik
(a - c)
➢ Bobot 7%
➢ Nilai
maksimum:
70
a. Sistem informasi pelayanan secara
elektronik
Sistem
Informasi
0
a. 80 -100
c. < 60
d. Tindak lanjut dari hasil survei IKM
0
a. Mengacu untuk seluruh jenis pelayanan
c. Tidak mengacu
c. Rata-rata skor IKM yang diperoleh
NILAI
0
25
0
a. Ada, berfungsi dan di-update
25
b. Ada, berfungsi sebagian dan sebagian diupdate
10
c. Tidak ada
0
b. Penyampaian informasi pelayanan
publik kepada pengguna layanan
Penyampaian
informasi
a. Ada
c. Tingkat keterbukaan informasi
pelayanan kepada pengguna
layanan
Keterbukaan
informasi
a. Sangat terbuka
25
b. Terbuka
10
b. Tidak ada
c. Tidak terbuka
20
0
0
KOMPONEN
PENILAIAN
NO.
IX.
Produktivitas
dalam
pencapaian
target
pelayanan
(a - b)
➢ Bobot 8%
➢ Nilai
maksimum:
80
INDIKATOR
DOKUMEN
PENDUKUNG
a. Penetapan target kinerja pelayanan
Target kinerja
KONDISI LAPANGAN
a. Ada
40
b. Tidak ada
b. Tingkat Pencapaian target kinerja
Pencapaian
Target kinerja
40
b. Tidak Tercapai (80%-99%)
30
c. Tidak Tercapai (40%-79 %)
20
TOTAL NILAI
No.
Pejabat
1.
Sekretaris Jenderal
2.
Karo SDM Aparatur
3.
Karo Hukum dan Organisasi
Paraf
0
a. Tercapai/Melampaui (> 100%)
d. Tidak tercapai (