Bunga Seruni Bagi Kekaisaran Jepang

BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG KEKAISARAN JEPANG DAN BUNGA
SERUNI
2.1 KEKAISARAN JEPANG
Kekaisaran Jepang ( Kyūjitai: 大日本帝國; Shinjitai: 大日本帝国;
pengucapan Dai

Nippon

politik pemerintahan Jepang di

Teikoku

)

bawah Konstitusi

adalah
Kekaisaran

entitas

Jepang dan

daerah-daerah yang di bawah perintahnya sejak zaman Restorasi Meiji hingga
diberlakukannya Konstitusi 1947. Kaisar - kaisar yang bertakhta sepanjang
zaman Meiji, Taisho, dan Shōwa, kini dikenal dengan nama anumerta sesuai
nama

zaman

masing-masing: Kaisar

Meiji (Mutsuhito), Kaisar

Taisho (Yoshihito) dan Kaisar Shōwa (Hirohito). Peristiwa terpenting yang
terjadi pada zaman ini termasuk pemulihan kekuasaan kaisar ( 大政奉還 Taisei Hōkan? ) pada 9 November 1867, penghapusan sistem han ( 廃 藩 置

県 Haihan chiken? ) pada 14 Juli 1871, industrialisasi dan kemiliteran pesat
yang dialami negara di bawah motto Fukoku Kyohei ( 富国強兵 "Pengayaan
negara, penguatan militer"? ), yang menyebabkan timbulnya negara ini
sebagai kekuatan dunia yang selanjutnya bergabung aliansi Poros dan

menawan sebagian besar wilayah Asia-Pasifik.
Kekaisaran

Jepang

menyerah

kepada

kekuatan

Sekutu

pada

2

September 1945, setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasakiyang menyusul
peristiwa seperti kekalahan di Perang Pasifik dan perang Tiongkok-Jepang


Universitas Sumatera Utara

Kedua terhadap negara-negara Sekutu pada perang Dunia II. Penyerahan tersebut
diikuti oleh pendudukan Sekutu atas Jepang dan konstitusi baru yang dirumuskan
dengan keterlibatan Amerika Serikat. Konstitusi baru Jepang mulai berlaku 3 Mei
1947 yang secara resmi merombak bentuk kekaisaran menjadi monarki
konstitusional dengan Kaisar sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai
kepala pemerintahan. Pendudukan dan pembangunan kembali Jepang berlanjut
hingga tahun 1950-an, dan akhirnya membentuk negara Jepang modern zaman
sekarang yang nama resminya adalah "Negara Jepang" (Nippon-koku) atau
singkatnya disebut "Jepang" saja.
Gelar resmi Kaisar Jepang dalam bahasa aslinya adalah tennō (天皇), yang
secara harfiah bermakna "penguasa langit." Gelar ini hanya dikhususkan untuk
menyebut Kaisar Jepang. Walaupun menurut catatan resmi terdapat 125 orang
yang menyandang gelar ini sejak tahun 660 SM hingga masa Kaisar Akihito
(memerintah sejak tahun 1989), para sejarawan percaya bahwa gelar ini baru
pertama kali digunakan pada masa Kaisar Tenmu (berkuasa pada 672–686 M) dan
Maharani Jitō (berkuasa pada 686–697 M). Gelar tennō tidak memandang jenis
kelamin. Sepanjang sejarah, terdapat enam wanita yang menyandang gelar ini, dua
di antaranya memerintah dua kali. Lihat Maharani Jepang.

Istilah lain yang juga digunakan untuk merujuk Kaisar Jepang
adalah kōtei (皇帝) untuk kaisar pria dan jotei atau nyotei (女帝) untuk kaisar
wanita (Maharani) dan keduanya dapat digunakan oleh orang-orang Jepang untuk
merujuk pada kaisar non-Jepang. Istilah sumeramikoto juga digunakan dalam
bahasa

Jepang

kuno. Istilah tennō digunakan sampai

pada

masa

Abad

Pertengahan, sampai pada masa tidak digunakannya gelar ini, dan kemudian

Universitas Sumatera Utara


digunakan kembali pada abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah mikado (御門
atau 帝 atau み か ど ), secara harfiah bermakna "gerbang kehormatan," juga
digunakan untuk merujuk Kaisar Jepang, walau penggunaannya sekarang sudah
dipandang ketinggalan zaman.

2.2 BUNGA SERUNI
Bunga seruni, krisan,atau krisantemum adalah sejenis tumbuhan berbunga
yang sering ditanam sebagai tanaman hias pekarangan atau bunga petik.
Tumbuhan berbunga ini mulai muncul pada zaman Kapur.Bunga krisan bukanlah
adalah tanaman asli Indonesia. Bunga seruni yaitu sisi dari tumbuhan suku
kenikir-kenikiran atau Asteraceae yang meliputi berbagai macam tipe
Chrysanthemum. Bunga nasional Jepang ini dalam bahasa Jepang dikatakan
sebagai キク (kiku). Lantaran aromanya yang wangi. Bunga ini kerap di berikan
kedalam teh supaya lebih wangi serta nikmat. Bunga krisan dikelompokkan
dalam dua tipe yakni tipe sprai serta standart. Seruni tipe sprai dalam satu tangkai
bunga ada 10 - 20 kuntum bunga memiliki ukuran kecil. Sedang tipe standar pada
satu tangkai bunga cuma ada satu kuntum bunga memiliki ukuran besar. Bentuk
bunga seruni yang umum dibudidayakan sebagai bunga memiliki ukuran besar.
Bentuk bunga seruni yang dapat dibudidayakan sebagai bunga potong yaitu
tunggal, anemone, pompon, dekoratif, bunga besar. Bunga potong seruni ini

banyak disukai yaitu bunga yang mekar prima, tampilan yang sehat serta segar
dan memiliki tangkai batang yang tegar serta kekar, hingga bunga potong jadi
awet serta tahan lama.

Universitas Sumatera Utara

Seruni adalah satu diantara tipe bunga potong utama didunia. Pada
perdagangan tanaman hias dunia, bunga seruni adalah satu diantara bunga yang
banyak disukai oleh sebagian negara Asia seperti Jepang, Singapore serta
Hongkong, dan Eropa seperti Jerman, Perancis serta Inggris. seruni tempati urutan
ke-2 sesudah bunga mawar. Dari saat ke saat keinginan pada bunga seruni baik
berbentuk bunga potong ataupun dalam pot alami kenaikan.
Tanaman ini bisa berperan sebagai insektisida, fungisida, serta nematisida.
Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang memiliki kandungan piretrin
yang bisa dipakai sebagai insektisida sistem yang menyerang urat syaraf pusat
yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat tempat
tinggal, nyamuk, kutu, hama gudang, serta lalat buah. Senyawa aktif dari tanaman
ini ada pada bunga berbentuk toksin kontak yang bisa memengaruhi sistem saraf
pusat serangga, menghalangi perubahan serangga dengan penetasan telur.
Bonggol bunganya memiliki kandungan bahan beracun yang dimaksud piretrin

yang mempunyai karakter mengusir serta membunuh nyamuk/serangga hingga
bisa jadikan insektisida nabati. Bahan aktif piretrin sudah dipakai dalam beragam
bentuk, diantaranya aerosol untuk anti nyamuk semprot, insektisida untuk
digabung dengan air, serta anti nyamuk bakar. Bunga seruni sebagai bahan
biopestisida sedikit di ketahui oleh beberapa pencintanya, namun dibalik
keindahannya nyatanya tanaman bunga seruni yang indah begitu berkhasiat.

Universitas Sumatera Utara