Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Landasan Teori

2.1.1 Pembangunan Daerah
Pembangunan Daerah merupakan suatu usaha yang sistematik dari berbagai
pelaku, baik umum, pemerintah, swasta, maupun kelompok masyarakat lainnya
pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling ketergantungan dan
keterkaitan aspek fisik, sosial, ekonomi dan aspek lingkungan lainnya sehingga
peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah dapat
ditangkap secara berkelanjutan

2.1.2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah.Tahun
anggaran APBD meliputi masa satu tahun. APBD merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Menurut UU
No.33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah, yang digunakan sebagai dasar perencanaan dan penyusunan
APBD akan mempengaruhi bentuk dan susunan APBD.

5
Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi
Krismiaji (2010), menjelaskan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah
sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi
yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan
bisnis. Sistem Informasi Akuntansi merupakan jenis sistem yang relatif tertutup,
karena sistem ini mengolah input menjadi output dengan memanfaatkan
pengendalian intern untuk membatasi dampak lingkungan. Dikarenakan setiap
perusahaan atau instansi mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda, maka
tiap perusahaan atau instansi juga akan menggunakan sistem informasi akuntansi
yang berbeda pula. Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan suatu perusahaan
maupun instansi tergantung dari skala usaha dan kegiatannya. Semakin besar
skala usaha suatu usaha maka semakin banyak jenis dan semakin kompleks proses
bisnis yang terdapat di dalamnya. Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan
bisa berupa sistem akuntansi secara manual, maupun secara terkomputerisasi.

Sementara itu Bodnar dan Hopwood (2000:1) menyatakan bahwa: “Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan
peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, dan informasi itu
selanjutnya dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan.”
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang
menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri
sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA
pada sebuah organisasi yaitu: mengumpulkan dan menyimpan data tentang

6
Universitas Sumatera Utara

aktivitas dan transaksi, memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan
dalam proses pengambilan keputusan, melakukan kontrol secara tepat terhadap
aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:



Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.



Sistem buku besar/pelaporan keuangan



Sistem penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan
dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus
kas, pengembalian pajak.
Suatu sistem yang baik sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan atau

instansi dalam menjalankan operasi usahanya, dimana sistem tersebut harus
disesuaikan dengan keadaan dan kondisi perusahaan. Keberadaan sistem tersebut
dapat membantu tugas-tugas unit organisasi yang terkait. Sistem perusahaan akan
menggunakan sistem yang paling sesuai dengan aktivitas perusahaan yang
dijalankan, sederhana dalam pelaksana serta mudah dalam pengawasannya.
Dari kutipan di atas jelas diketahui bahwa di dalam sistem akuntansi yang

perlu mendapat perhatian utama adalah mengumpulkan data agar sesuai dengan
informasi yang diperlukan sebagai alat untuk menggunakan buku – buku yang
dituliskan dengan tangan, mesin, ataupun dengan alat elektronik lainnya.Sistem

7
Universitas Sumatera Utara

Informasi Akuntansi memproses data yang diterima untuk menghasilkan
dokumen, laporan, dan informasi lainnya dalam satuan mata uang ini memberikan
informasi untuk pencatatan nilai seperti besarnya laba perusahaan dalam satu
periode, besarnya hutang kepada pemasok pada satu titik tertentu. Sebagian
informasi digunakan untuk mengetahui besarnya penyimpangan satu pos biaya
dari anggaran yang telah ditetapkan dan akhirnya informasi itu digunakan untuk
mengambil keputusan.
Sistem Informasi Akuntansi harus mengikuti perkembangan kebutuhan
informasi

yang berjalan sesuai dengan

perkembangan perusahaan dan


perkembangan teknologi (terutama alat untuk memproses data). Oleh sebab itu,
diperlukan penyusunan kembali sistem yang baru. Langkah-langkah penyusunan
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari tahapan sebagai berikut:
a. Analisis sistem yang ada
Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
sistem yang berlaku. Analisis ini dilakukan dengan penelitian (survey)
sistem yang berlaku. Data yang dikumpulkan dalam penelitian yaitu:
analisis laporan keuangan yang digunakan saat ini, analisis transaksi,
analisis catatan pertama, dan analisis catatan terakhir. (Jogiyanto,2002:3536)
b. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Perancangan sistem dalam suatu entitas merupakan suatu kegiatan
menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
8
Universitas Sumatera Utara

keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Beberapa hal yang
menyebabkan sistem yang lama perlu diganti atau diperbaiki, yaitu:
Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul dalam sistem yang lama,
untuk


meraih

kesempatan,

adanya

instruksi-instruksi

dan

tujuan

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Siklus akuntansi secara garis besar menggambarkan proses pengidentifikasian
bukti transaksi, pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum (posting jurnal ke
buku besar), pengelompokan bukti – bukti transaksi ke dalam golongan transaksi
yang sama ke dalam buku besar (ledger), meringkas bukti transaksi ke dalam
neraca saldo (trial balance), melakukan penyesuaian (adjustment), membuat
kertas kerja (work sheet), dan membuat laporan keuangan (financial statement).


2.1.4 Sistem Pengendalian Intern (Internal Control)
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian intern tersebut
menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut di atas berlaku dalam organisasi untuk mengolah
informasi secara manual, dengan mesin pembukuan maupun dengan komputer
(Mulyadi, 2001). Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi sistem
pengendalianintern yang dikemukakan Mulyadi adalah:

9
Universitas Sumatera Utara

a. Menjaga kekayaan organisasi.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
c. Mendorong efisiensi.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:

a. Pengendalian intern akuntansi (Internal accounting control).
Pengendalian intern akuntansi merupakan bagian dari sistem pengendalian
intern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang
dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang
baik akan menjamin kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan
dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat
dipercaya.
b. Pengendalian intern administrasi (Internal administrative control).
Pengendalian intern administrasi meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran – ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi
dipatuhinya kebijakan manajemen
Sistem Pengendalian Intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi, serta berperan penting
dalam pencegahan dan pendeteksian penggelapan (fraud). Pengendalian intern
terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam mencapai sasaran dan
10
Universitas Sumatera Utara

menjamin atau menyediakan informasi keuangan yang andal, serta menjamin

ditaatinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah Sistem Pengendalian Intern
yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah meliputi :
a. Lingkungan Pengendalian
b. Penilaian Resiko
c. Kegiatan Pengendalian
d. Informasi dan Komunikasi
e. Pemantauan Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah berfungsi sebagai pengawas dan
pemantau dalam pencatatan laporan keuangan pemerintah dan diterapkan untuk
menjamin bahwa laporan keuangan yang dibuat telah bebas dari cacat hukum.

2.1.5 Penyajian Laporan Keuangan
Mardiasmo (2004:37) memaparkan bahwa secara garis besar tujuan umum
penyajian laporan keuangan oleh pemerintah daerah adalah sebagai berikut:
a. untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan
ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban dan
pengelolaan.


11
Universitas Sumatera Utara

b. untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
manajerial dan organisasi. Adapun secara khusus, tujuan penyajian laporan
keuangan oleh pemerintah daerah adalah:
1) memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi
aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangkan
pendek unit pemerintah,
2) memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi
kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang
terjadi didalamnya,
3) memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuaiannya
dengan peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah disepakati, dan
ketentuan lainnya yang disyaratkan,
4) memberikan informasi perancangan dan penganggaran,
5) memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan
organisasional.


2.1.6 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
2.1.6.1 Definisi dan Konsep Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu daftar finansial suatu entitas ekonomi
yang disusun secara sistematis oleh akuntan pada akhir periode atau catatan yang
memberikan informasi keuangan suatu perusahaan yang telah menjalankan
perusahaan selama satu periode (biasanya satu tahun).

12
Universitas Sumatera Utara

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007:7) “Laporan keuangan merupakan
bagian dari pelaporan keuangan”. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba, laporan rugi, laporan perubahan posisi keuangan
(yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus
dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan”.
Laporan keuangan pemerintah ditujukan untuk memenuhi tujuan umum
pelaporan keuangan, namun tidak untuk memenuhi kebutuhan khusus
pemakaiannya. Disamping penyusunan laporan keuangan bertujuan umum, entitas
pelaporan dimungkinkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang disusun
untuk kebutuhan khusus. Mardiasmo (2001:160) mengatakan bahwa lembaga
pemerintah dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan eksternal yang
meliputi laporan keuangan formal seperti laporan surplus defisit, laporan realisasi
anggaran, laporan arus kas, dan neraca serta kinerja yang dinyatakan dalam
ukuran finansial dan non finansial.
Pelaporan keuangan dihasilkan dari proses akuntansi keuangan dan
merupakan media untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihakpihak eksternal yang menaruh perhatian kepada badan atau organisasi pembuat
laporan serta aktivitas-aktivitas.

2.1.6.2 Tujuan Penyajian Laporan Keuangan
Berdasarkan (Peraturan Pemerintahan No. 71 Tahun 2010) tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) menyatakan bahwa pelaporan keuangan

13
Universitas Sumatera Utara

pemerintah seharusnya menyajikan informasi bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun
politik dengan cara sebagai berikut:
a. menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya
keuangan,

b. menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan
untuk membiayai seluruh pengeluaran,

c. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai,

d. menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai
seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya,

e. menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas
pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan
pinjaman,

f. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,
apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang
dilakukan selama periode pelaporan.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan
informasi mengenai sumber dana penggunaan sumber daya keuangan/ekonomi,
transfer, pembiayaan, sisa lebih/kurang pelaksanaan anggaran, saldo anggaran
14
Universitas Sumatera Utara

lebih, surplus/defisit-Laporan Operasional (LO), aset, kewajiban, ekuitas dan arus
kas suatu entitas pelaporan.

2.1.6.3 Komponen Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Laporan keuangan berdasarkan (Peraturan Pemerintahan No.71 Tahun 2010)
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah sebagai berikut.
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, lokasi, dan pemakaian
sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu
periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung oleh Laporan Realisasi
Anggaran terdiri dari pendapatan-LRA, belanja, transfer, dan pembiayaan.
Masing-masing unsure dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Pendapatan-LRA
adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah atau
oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. (b) Belanja adalah semua
pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. (c) Transfer
adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada
entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dana bagi hasil. (d)
Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak

15
Universitas Sumatera Utara

berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahuntahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil
divestasi. Pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran
kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain dan penyertaan
modal oleh pemerintah.

b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.

c. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh neraca
terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas. Masing-masing unsur dapat dijelaskan
sebagai berikut : (a) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang
termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi

16
Universitas Sumatera Utara

masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya. (b) Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. (c) Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan
selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.

d. Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur
yang dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional (LO) terdiri dari
Pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa. Masing-masing unsur
dapat dijelaskan sebagai berikut : (a) Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. (b) Beban adalah kewajiban
pemerintah yang diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih. (c) Transfer
adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu entitas
pelaporan kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana
bagi hasil. (d) Pos Luar Biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa
yang terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa,
tidak diharapkan sering atau rutin terjadi dan berada di luar kendali atau pengaruh
entitas bersangkutan.

17
Universitas Sumatera Utara

e. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas
operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama
periode tertentu. Unsur yang dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri dari
penerimaan dan pengeluaran kas, yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai
berikut: (a) Penerimaan Kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara
Umum Negara/Daerah. (b) Pengeluaran Kas adalah semua aliran kas yang keluar
dari Bendahara Umum Negara/Daerah.

f. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan tahun sebelumnya.

g. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas.
Catatan Atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan
akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang
diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam standar akuntansi
pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan
penyajian laporan keuangan secara wajar. Catatan Atas Laporan Keuangan

18
Universitas Sumatera Utara

mengungkapkan / menyajikan / menyediakan hal-hal sebagai berikut: (a)
Mengungkapkan informasi umum tentang entitas pelaporan dan entitas akuntansi.
(b) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro.
(c) Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan
dengan kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. (d)
Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakankebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian penting lainnya. (e) Menyajikan rincian dan penjelasan masingmasing pos yang disajikan pada lembar laporan keuangan. (f) Mengungkapkan
informasi yang diharuskan oleh pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang
belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan. (g) Menyediakan
informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

2.1.6.4 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut (Peraturan Pemerintah No.
71 Tahun 2010) tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah ukuranukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat
memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat
normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat
memenuhi kualitas yang dikehendaki, diantaranya adalah relevan, andal, dapat
dibandingkan, dan dapat dipahami.

19
Universitas Sumatera Utara

1. Relevan
Laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya
dapat

mempengaruhi

keputusan

pengguna

dengan

membantu

mereka

mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan
serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan
demikian informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan
maksud penggunanya.Informasi yang relevan adalah yang memiliki manfaat
umpan balik, memiliki manfaat prediktif, dan tepat waktu.
a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat mengoreksi
ekspektasi di masa lalu,
b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang
berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini,
c. Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam
pengambilan keputusan.

2. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat divertifikasi.
Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat
diandalkan

maka

pengguna

informasi

tersebut

secara

potensial

dapat

20
Universitas Sumatera Utara

menyesatkan. Informasi yang andal serta memenuhi karakteristik adalah penyajian
jujur, dapat divertifikasi, dan netralitas.
a. penyajian jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
b. dapat divertifikasi
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila
pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap
menunjukkan simpulan yang tidak jauh berbeda.
c. netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan
pihak tertentu.

3. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan
secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila
suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas diperbandingkan
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan
menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada akuntansi yang

21
Universitas Sumatera Utara

sekarang diterapkan, maka perubahan tersebut diungkapkan pada periode
terjadinya perubahan.
4. Dapat dipahami
Informasi yanag disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna
dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, sertaadanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang
dimaksud.

2.2

Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No
1

Nama
Peneliti
Juwita

Variabel
a.

(2013)
b.

2

Permadi

Hasil Penelitian

Hasil analisis menunjukkan bahwa
Implementasi
Standar Akuntansi implementasi
standar
akuntansi
Pemerintahan
pemerintah dan sistem informasi
akuntansi berpengaruh positif terhadap
Sistem Informasi
kualitas laporan keuangan.
Akuntansi

c.

Kualitas Laporan
Keuangan

a.

Penerapan Sistem Sistem akuntansi keuangan daerah
Akuntansi
berpengaruh terhadap kualitas laporan
Pemerintah
keuangan pemerintahan daerah yang
dihasilkan, hal itu dikarenakan dengan
Kualitas Laporan
adanya sistem akuntansi keuangan
Keuangan
maka akan lebih mempermudah
Pemerintah
pemakai sistem akuntansi dalam
Daerah
mengolah data keuangan dan bekerja

(2013)
b.

22
Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan yang sudah diterapkan
pada sistem akuntansi keuangan
tersebut, sehingga laporan keuangan
yang dihasilkanpun akan memiliki
kualitas yang baik. Berdasarkan hasil
penelitian ini yang telah dilakukan
pada Dinas Bina Marga di Kota
Bandung, Provinsi Jawa Barat, dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan
sistem akuntansi keuangan di Dinas
Bina Marga termasuk kedalam
kategori baik, oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa penerapan sistem
akuntansi keuangan di Dinas Bina
Marga berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan.

3

Anggraeni
Madjam
(2013)

4.

Cox, Clifford
T;
Wichmann,
Henry Jr.
(1993)

a. Sistem
Pengendalian
Intern
b. Pelaporan
Keuangan

Terdapat pengaruh yang signifikan dan
positif antara sistem pengendalian
intern dengan kualitas laporan
keuangan
pemerintah
kabupaten
Gorontalo
Utara
pada
Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo
Utara.

a. Kualitas Sistem
Pengendalian
Intern
b. Pelaporan Untuk
Pemerintahan
Daerah

Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah masih belum maksimal.
Pemerintah harus lebih memperhatikan
masalah sistem pengendalian intern
untuk meminimalisir resiko dan
kehilangan
pada
satuan
kerja
pemerintah daerah.

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan yang mencerminkan
hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dari penelitian yang sedang

23
Universitas Sumatera Utara

diteliti. Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control merupakan sumber
informasi yang bermanfaat baik secara parsial maupun simultan terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan.
Sistem Informasi
Akuntansi

Kualitas Laporan Keuangan

(X1)

Pemerintah Daerah Kota
Padangsidimpuan

Internal Control
(Y)
(X2)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Sistem Informasi Akuntansi, Internal Control,
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota
Padangsidimpuan baik secara parsial maupun simultan

Sistem Informasi Akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi
akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya. Sistem Informasi
Akuntansi pada pemerintahan harus mengandung unsur-unsur Internal Control,
maka baik buruknya Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control sangat
mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, karena informasi
yang dihasilkannya akan dijadikan salah satu dasar dalam pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan otonomi daerah. Sistem Informasi Akuntansi dan Internal
Control sebagai alat untuk mengurangi risiko penyimpangan-penyimpangan dan
kecurangan-kecurangan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja
terutama pada Laporan Keuangan

24
Universitas Sumatera Utara

Efektifitas pengelolaan Pendapatan Asli Daerah menunjukkan suatu
kondisi dimana daerah mampu menggali sumber-sumber keuangan, mengelola
dan memanfaatkannya secara memadai untuk membiayai aktifitas dalam urusan
otonomi daerah. Sumbernya meliputi hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah,
hasil perusahaan milik daerah atau hasil pengelola kekayaan daerah lainnya yang
di pisahkan serta lain- lain PAD yang sah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi Akuntansi dan Internal Control akan berpengaruh terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

2.4 Hipotesis Penelitian:
H0 :Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control tidak berpengaruh
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah baik secara parsial
maupun simultan
H1 : Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control berpengaruh terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah baik secara parsial maupun
simultan

25
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfataan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Internal Terhdap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

3 22 209

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

13 63 113

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

0 5 98

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 1 27

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 1 17

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

0 1 12

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

0 0 4

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

0 0 2

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

0 0 13