Penurunan Sensitivitas Rasa Akibat Pemakaian Pasta Gigi yang Mengandung Sodium Lauryl Sulphate pada Lansia

7

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indera pengecap merupakan salah satu alat untuk merasakan rasa yang
ditimbulkan oleh makanan atau bahan lainnya. Lidah adalah sebagai indra
pengecapan. Fungsi lidah lainnya sebagai organ pencernaan dan organ pembentuk
huruf (organ komunikasi). Sel-sel pengecap tersebut dikenal dengan sebutan puting
pengecap. Lidah merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti manis, pahit, asam,
asin dan pedas.1 Rasa manis dapat dirasakan oleh indra pengecap yang terletak
dibagian depan lidah, rasa pahit pada pangkal lidah, rasa asin dirasakan pada
sepanjang bagian isi depan lidah sedangkan rasa asam dirasakan sepanjang sisi bagian
belakang lidah.2
Sensitivitas terhadap rasa ini dapat saja terganggu bahkan mengalami
penurunan. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor usia,
dimana pada usia lanjut manusia cenderung mengalami penurunan sensitivitas rasa.
Selain itu, penurunan sensitivitas rasa dapat juga disebabkan karena kebiasaan
merokok. Selain itu, menggosok gigi dengan pasta gigi tertentu juga sering
dikeluhkan dapat menurunkan sensitivitas rasa.3

Pengecap rasa pada lidah adalah taste buds yang mengandung beberapa
reseptor rasa yaitu rasa asam, asin, manis, pahit dan umami. Rasa asam sering
digunakan untuk mendeteksi keasaman. Rasa asin dapat memodulasi diet untuk
kestabilan elektrolit tubuh. Rasa manis penting untuk menambah energi tubuh. Rasa
pahit dapat mendeteksi berbagai toksin dan rasa umami digunakan untuk mendeteksi
asam amino. Alat pengecapan ini ada dan menyebar pada seluruh permukaan lidah.4
Lansia merupakan kelompok orang lanjut usia yang mengalami proses
penuaan yang terjadi secara bertahap dan merupakan proses alami yang tidak dapat
dihindarkan. Pada lansia dapat terjadi suatu proses menghilangnya secara perlahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan

Universitas Sumatera Utara

8

fungsi normalnya, termasuk fungsi dari indera pengecapannya. Akibat dari
menurunnya fungsi indera pengecapan, maka dapat menurunkan nafsu makan,
sehingga asupan gizi menjadi berkurang dan tubuh menjadi rentan terhadap
penyakit.5
Pasta gigi adalah bahan yang digunakan untuk membantu sikat gigi dalam

membersihkan permukaan gigi. Menurut Manson (1975) pasta gigi dapat membantu
membersihkan plak dan memberi kenyamanan dalam menyikat gigi. Selain itu pasta
gigi juga dapat menjaga kesehatan gigi dan gingiva, menghilangkan bau yang tidak
sedap dalam rongga mulut, menyegarkan pernafasan serta dapat mencegah kerusakan
gigi yang disebabkan oleh aktifitas bakteri dalam mulut.6
Setiap pasta gigi mengandung bahan-bahan yang penting seperti bahan
abrasif, bahan penggosok, humectant, flouride, pemutih gigi, air, bahan pemberi rasa,
bahan pemikat, dan bahan sodium lauryl sulphate. Salah satu unsur yang tidak boleh
digunakan secara berlebihan dalam pasta gigi adalah deterjen. Deterjen yang biasa
digunakan dalam pasta gigi adalah sodium lauryl sulphate (SLS).6
Penggunaan SLS yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada rongga
mulut, ulserasi yang parah, penurunan kelarutan saliva serta perubahan sensitivitas
rasa. Batas penggunaan SLS yang dibenarkan dalam pasta gigi adalah 1-2%, karena
pemakain yang melebihi dari batas tersebut dapat menyebabkan terjadi efek-efek
diatas tersebut sedangkan pemakain pasta gigi di pasaran adalah sebayak 1,5-5%.
Kandungan SLS yang dapat ditoleransi dalam mulut adalah 0,0001%, sedangkan
pada pasta gigi yang beredar di pasaran saat ini mengandung 1,5-5%. Jumlah SLS
yang berlebihan ini bisa merusak rongga mulut dan mengganggu indra pengecapan.6
Apabila SLS dipakai dalam rongga mulut, struktur rantai protein saliva
berubah sehingga kelarutan saliva berkurang. Taste buds yang terdapat pada lidah

akan turut terpapar karena taste buds mengandung protein-protein transmembran
yang mengenali ion-ion yang memberi reaksi terhadap sensasi rasa. Protein-protein
transmembran akan turut terganggu akibat perubahan struktur protein oleh SLS
sehingga tidak dapat mencapai reseptor pada mikrovili di lidah menyebabkan
terjadinya perubahan sensitivitas rasa.6

Universitas Sumatera Utara

9

Berkumur adalah suatu upaya untuk menjaga dan membersihkan gigi dengan
menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan.
Berkumur-kumur setelah menyikat gigi sangatlah penting yaitu untuk menghilangkan
zat yang terdapat pada pasta gigi yang melekat di permukaan gigi dan lidah.
Berkumur memerlukan air (H2O) yang memiliki deskripsi cairan jernih, tidak
berwarna dan tidak berasa, serta mempunyai pH cairan 5,0 dan 7,0. Air juga sering
digunakan sebagai pelarut.7
Secara histologi, taste buds terbentuk seperti pipa, strukturnya terdiri dari 30 80 sel yang terbentuk kumparan/gulungan. Pada dasar sel dipisahkan oleh jaringan
yang menyambungkan basal lamina, dimana ujung apikalnya terhubung dengan
saluran rasa yang mengkomunikasikan dengan permukaan yang taste pore (poripori).8

Roslan AN, dkk (2009) di Universitas Airlangga Surabaya menunjukan
bahwa terjadi penurunan sensitivitas rasa manis pada sampel setelah menggunakan
pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate. Penurunan itu disebabkan oleh
denaturasi rantai polipeptida pada protein transmembran pada taste buds dan
penurunan tegangan permukaan saliva sehingga kelarutan saliva berkurang dan
mengganggu sensitivitas rasa manis pada lidah.9
Deterjen yang ada dalam pasta gigi atau dengan nama lain sodium lauryl
sulphate terdapat dalam pasta gigi yang bekerja secara kimiawi yaitu dengan
menurunkan tengangan permukaan plak, menembus dan menghilangkan kotoran
karena akan mengemulsikan debris, kemudian akan melepaskannya dari permukaan
gigi sehingga bakteri plak akan terlepas. Handjani dkk (2005) menunjukkan bahwa
bahan deterjen dalam pasta gigi menghambat sistem laktoperoksidase pada saliva dan
berakibat menurunkan sensitivitas rasa manis. Deterjen juga bersifat abrasif dan
menyebabkan kekeringan rongga mulut.10
Ronald dkk (2013) di Universitas Hasanuddin makasar menunjukkan bahwa
sampel yang menggunakan pasta gigi yang mengandung deterjen dapat mempercepat
pertumbuhan plak dan juga mengurangi sekresi saliva dibanding sampel yang

Universitas Sumatera Utara


10

menggunakan pasta gigi non deterjen disebabkan karena pada pasta gigi deterjen
mengandung bahan sodium lauryl sulphate yang dapat menyebabkan mulut kering.11
Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitan selanjutnya untuk melihat apakah ada penurunan rasa manis
pada lansia yang menggunakan pasta gigi dengan kandungan sodium lauryl sulphate.

1.2.

Rumusan Masalah

1. Apakah pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate dapat
mempengaruhi penurunan sensitivitas rasa manis pada lansia dan dewasa muda?
2. Apakah terdapat perbedaan sensitivitas rasa manis antara lansia dengan
dewasa muda?
3. Apakah terdapat perubahan sensitivitas rasa manis pada lansia dan dewasa
muda setelah 0 menit, 10 menit, dan 30 menit menyikat gigi dengan pasta gigi yang
mengandung sodium lauryl sulphate?


1.3.

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui penurunan sensitivitas rasa manis pada lansia dan dewasa
muda setelah menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung
sodium lauryl sulphate.
2. Mengetahui perbedaan sensitivitas rasa manis pada lansia dan dewasa
muda.
3. Mengetahui perubahan sensitivitas rasa manis pada lansia dan dewasa muda
setelah 0 menit, 10 menit, dan 30 menit menyikat gigi dengan pasta gigi yang
mengandung sodium lauryl sulphate.

1.4.

Hipotesis Penelitian

1 . Terdapat penurunan sensitivitas rasa manis setelah penyikatan gigi
menggunakan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate pada lansia dan
dewasa muda.

2. Terdapat perbedaan sensitivitas rasa manis pada lansia dengan dewasa

Universitas Sumatera Utara

11

muda.
3. Terdapat perubahan penurunan sensitivitas rasa manis pada lansia dan
dewasa muda setelah 0 menit, 10 menit, dan 30 menit menyikat gigi dengan pasta
gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate.

1.5

Manfaat penelitan

1.5.1

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengetahui pengaruh

pasta gigi yang mangandung sodium lauryl sulphate terhadap pengecapan rasa manis
pada lidah lansia.

1.5.2

Manfaat Praktis

1. Memberikan informasi tambahan bagi praktisi kesehatan gigi dan mulut
tentang pengaruh pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate terhadap
pengecapan rasa manis pada lansia sehingga dapat menetapkan prosedur
penatalaksanaan yang tepat.
2. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran
gigi, khususnya tentang pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate.
3. Sebagai data awal bagi peneliti untuk dapat mendalami lebih lanjut
mengenai pengaruh pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate dapat
menurunkan sensitivitas rasa manis terutama pada lansia.

Universitas Sumatera Utara