Hubungan Penggunaan Pasta Gigi Yang Mengandung Sodium Lauryl Sulphate 5% Terhadap Penurunan Sensitivitas Sensasi Rasa Pada Lidah.

(1)

iv ABSTRAK

HUBUNGAN PENGGUNAAN PASTA GIGI YANG MENGANDUNG SODIUM LAURYL SULFATE 5% TERHADAP PENURUNAN

SENSITIVITAS SENSASI RASA PADA LIDAH

Latar Belakang Sodium lauril sulfat adalah detergen yang sering ditemukan pada pasta gigi. Penggunaan detergen pada pasta gigi untuk menurunkan tegangan permukaan, Namun dilaporkan bahwa pasta gigi yang mengandung SLS menyebabkan penurunan sensitivitas sensasi rasa.

Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan penggunaan pasta gigi yang mengandung sodium lauril sulfat 5% terhadap penurunan sensitivitas sensasi rasa pada lidah terhadap 35 naracoba pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha.

Metode Penelitian yang digunakan adalah eksperimental klinis dengan analitik korelasi secara one group pre-test/post-test design. Semua data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square McNemar dan Pearson.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan penggunaan pasta gigi yang mengandung sodium lauril sulfat 5% terhadap penurunan sensitivitas sensasi rasa pada lidah dengan statistik bernilai p < 0,05.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan penggunaan pasta gigi yang mengandung SLS 5% terhadap penurunan sensitivitas sensasi rasa pada lidah.

Saran penelitian dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu menambah jumlah sampel.


(2)

v ABSTRACT

THE ASSOCIATION OF TOOTHPASTE CONTAINING SODIUM LAURYL SULFATE 5% OF THE DECREASED SENSITIVITY OF TASTE

SENSATION ON THE TONGUE

Background Sodium lauryl sulfate is a surfactant often be found in toothpaste. The usage of detergent in toothpaste is to decrease the surface tension, but it is reported that the SLS causes decreasing sensitivity of taste sensation.

Objective of this study was to find out the association of toothpaste containing sodium lauryl sulfate 5% to the decrease in sensitivity of taste sensation on the tongue in 35 subjects at Dentistry Faculty Maranatha Christian University. Method used in this study was clinical trial with one group pre-test/post-test design, correlation analytic in subjects. All data were analyzed using McNemar and Pearson chi-square test.

Result shows that there is a significant association of toothpaste containing sodium lauryl sulfate 5% to decrease the sensitivity of taste sensation on the tongue with statistical value p <0.05.

Conclusion is the toothpaste contain sodium lauryl sulfate 5% cause decrease sensitivity of taste sensation on the tongue.

Recommendation is use more sample in the future research.


(3)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ………. i

SURAT PERNYATAAN ………. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN………... iii

ABSTRAK………. iv

ABSTRACT………... v

KATA PENGANTAR………. vi

DAFTAR ISI………. viii

DAFTAR TABEL………. xiii

DAFTAR GAMBAR……… xvi

DAFTAR DIAGRAM……….. xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah……….……… 3

1.3 Tujuan Penelitian……….……… 3

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis……….…………. 3

1.4.2 Manfaat Praktis……….…….. 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran……….….. 4


(4)

ix

1.5.2 Hipotesis……….. 7

1.6 Metodologi………... 7

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasta Gigi……….…… 8

2.1.1 Sejarah Pasta Gigi……….…….. 8

2.1.2 Klasifikasi Pasta Gigi……….……. 11

2.1.3 Kandungan Pasta Gigi……….…. 13

2.2 Deterjen / Surfaktan 2.2.1 Gambaran Umum Deterjen / Surfaktan……….………. 16

2.2.2 Sodium Lauryl Sulfate……… 20

2.3 Sensorik………... 22

2.3.1 Mekanisme Sensorik……….. 22

2.3.2 Karakteristik Sensasi……….…. 23

2.4 Sensasi Rasa……… 24

2.4.1 Indera Perasa……….. 25

2.4.2 Taste Buds……….. 25

2.4.3 Ambang Sensasi Rasa……… 29

2.4.4 Perbedaan Spasial pada Sensitivitas……….. 30

2.4.5 Adaptasi………. 30

2.4.6 Pencampuran……….. 31


(5)

x

2.4.8 Transmisi Sinyal Sensasi Rasa ke dalam Sistem Saraf Pusat... 35

2.5 Perubahan Sensasi Rasa………... 36

2.5.1 Faktor yang Dapat Merubah Sensasi Rasa……… 37

2.5.2 Mekanisme Perubahan Sensasi Rasa………. 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……… 40

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian……… 40

3.2.2 Waktu Penelitian………. 40

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi……….. 40

3.3.2 Sampel………... 41

3.4 Definisi Operasional………... 41

3.5 Variabel Penelitian……….. 43

3.6 Alat dan Bahan 3.6.1 Alat……….………... 44

3.6.2 Bahan………. 44

3.7 Prosedur Penelitian……….. 46

3.8 Pengolahan Data……….. 48


(6)

xi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 49 4.2 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Sebelum dan Setelah Menyikat

Gigi

4.2.1 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Asam Sebelum dan Setelah

Menyikat Gigi……… 50

4.2.2 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Manis Sebelum dan Setelah

Menyikat Gigi……… 54

4.2.3 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Asin Sebelum dan Setelah

Menyikat Gigi……… 59

4.2.4 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Pahit Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi………. 64

4.3 Hasil statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi

4.3.1 Hasil Statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi dengan Konsentrasi 1…. 69 4.3.2 Hasil Statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa

Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi dengan Konsentrasi 2….. 70 4.3.3 Hasil Statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa

Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi dengan Konsentrasi 3….. 71 4.3.4 Hasil Statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa

Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi dengan Konsentrasi 4…. 73 4.3.5 Hasil Statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa

Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi dengan Konsentrasi 5…. 74


(7)

xii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……… 79

5.2 Saran……….. 79

DAFTAR PUSTAKA………. 80

LAMPIRAN……….. 83


(8)

xiii

DAFTAR TABEL

No. Teks. Hal.

Tabel 2.1 Klasifikasi Pasta Gigi……… 12 Tabel 4.1 Karakterisitik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Mahasiswa dan Staff di Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Kristen Maranatha…... 49 Tabel 4.2 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Asam Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 1………. 50 Tabel 4.3 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Asam Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 2……….. 51 Tabel 4.4 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Asam Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 3………. 52 Tabel 4.5 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Asam Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 4………. 53 Tabel 4.6 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Asam Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 5……… 54 Tabel 4.7 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Manis Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 1……….. 55 Tabel 4.8 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Manis Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 2………. 56 Tabel 4.9 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Manis Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 3……….. 57 Tabel 4.10 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Manis Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 4………. 58 Tabel 4.11 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Manis Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 5………. 59 Tabel 4.12 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Asin Sebelum dan


(9)

xiv

Tabel 4.13 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Asin Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 2………. 61 Tabel 4.14 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Asin Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 3……… 62 Tabel 4.15 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Asin Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 4……… 63 Tabel 4.16 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Asin Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 5………. 64 Tabel 4.17 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Pahit Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 1………. 65 Tabel 4.18 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Pahit Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 2………. 66 Tabel 4.19 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Pahit Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 3 ………. 67 Tabel 4.20 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Pahit Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 4………. 68 Tabel 4.21 Hasil Statistik Penelitian Sensasi Rasa Pahit Sebelum dan

Setelah Menyikat Gigi Pada Konsentrasi 5………. 69 Tabel 4.22 Hasil Statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa

Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi dengan Konsentrasi 1.. 70 Tabel 4.23 Hasil Statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa

Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi dengan Konsentrasi 2.. 71 Tabel 4.24 Hasil Statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa

Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi dengan Konsentrasi 3.. 72 Tabel 4.25 Hasil Statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa

Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi dengan Konsentrasi 4.. 73 Tabel 4.26 Hasil Statistik Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi Rasa

Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi dengan Konsentrasi 5.. 74 Tabel 4.27 Rangkuman Hasil Penelitian Perlakuan Seluruh Sensasi


(10)

xv

Tabel 4.28 Rangkuman Tabel Perlakuan Antar Sensasi


(11)

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Teks. Hal.

Gambar 2.1 Bentuk pasta gigi………. 12

Gambar 2.2 Anatomi Taste Bud……….. 26

Gambar 2.3 Anatomi Letak Papila……….. 27

Gambar 2.4 Letak Reseptor Sensasi Rasa Primer………... 34

Gambar 3.1 Lokasi Distribusi Sensasi Rasa……… 43


(12)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

No. Teks. Hal.

Diagram 1.1 Penggunaan SLS Terhadap Penurunan Sensitivitas

Sensasi Rasa ……… 6


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pasta gigi merupakan salah satu produk kesehatan yang paling kompleks. Secara tipikal mengandung bahan abrasif, aqueous humectants (hidrokoloid). Pada matriks terkandung surfaktan (sodium lauryl sulfate), agen pengental, agen perasa, agen pemanis, agen pewarna, dan agen terapeutik 1,2

Sodium lauryl sulphate (atau disingkat SLS) adalah campuran dari sodium alhyl sulphate yang tersusun dari sodium dodecyl sulphate C12H25NaO4S.3 Sodium lauryl sulphate merupakan surfactant anionik, sebagai detergen untuk membasahi, untuk menciptakan busa dan emulsifikasi.4 SLS digunakan sebagai detergen pada sabun cuci mobil, pembersih lantai, shampo, sabun mandi, dan pasta gigi. SLS berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan larutan sehingga dapat melarutkan minyak serta membentuk mikro emulsi yang menyebabkan busa terbentuk. Penggunaan SLS yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada rongga mulut, ulserasi yang parah hingga penurunan kelarutan saliva, serta perubahan sensitivitas rasa.5 Batas pemakaian SLS yang dibenarkan dalam pasta gigi adalah 1-2% karena bila pemakaian melebihi batas tersebut akan menyebabkan efek-efek yang membahayakan sedangkan pemakaian rata-rata SLS dalam pasta gigi yang beredar dipasaran sekitar 1,5-5% 6,7

Berdasarkan penelitian yang dilakukan DeSimone dkk (1980) melakukan eksperimental pada orang coba dengan larutan sodium lauryl sulfate yang


(14)

2

sebelumnya diteteskan larutan sukrosa, sodium klorida, asam sitrat, dan quinine. Sesi terbagi menjadi 2 bagian, dimana sesi pertama, larutan sukrosa, sodium klorida, asam sitrat dan quinine diberikan pada orang coba untuk mengetahui sensitivitas sensasi rasa orang coba. Kemudian sesi kedua diberikan larutan 0.05% sodium lauryl sulfate selama 1 menit kemudian bilas dengan air biasa dan kembali diberi ke-empat larutan yang sama. Hasil menunjukan bahwa terjadi penurunan sensasi rasa manis dan rasa asin, sensasi rasa pahit akan meningkat bila berhubungan dengan sensasi rasa asam setelah diberikan sodium lauryl sulfate.8

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Seoul, Korea Selatan (2012), penggunaan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate peningkatan jumlah ulser dan episodik terhadap recurrent apthosa stomatitis (RAS) tidak terlalu signifikan namun durasi dan tingkat rasa nyeri terhadap RAS meningkat secara signifikan.9 Penggunaan Sodium lauryl sulfate dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan gangguan pengecapan yang permanen dan menimbulkan efek samping yang berbahaya seperti iritasi epidermis rongga mulut, iritasi pada mata, kekeringan dan pengelupasan kulit, ulserasi yang parah juga berbahaya pada organ tubuh lain seperti hati dan jantung. Di Amerika, kelompok Environmental Working telah melaporkan bahwa sodium lauryl sulfate jika digunakan melebihi konsentrasi yang dianjurkan akan bersifat karsinogenik7.

Penelitian dilakukan pada mahasiswa dan staff dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Lokasi dipilih dengan alasan efisiensi biaya dan waktu. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini.


(15)

3

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut:

Apakah terdapat hubungan penggunaan pasta gigi yang mengandung Sodium lauryl sulphate 5% terhadap penurunan sensitivitas sensasi rasa pada lidah.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan penggunaan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate 5% terhadap penurunan sensitivitas sensasi rasa pada lidah.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis yang diharapkan dari penelitian ini :

1. Untuk mengetahui mekanisme dari penggunaan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate 5% terhadap penurunan sensitivitas sensasi rasa pada lidah.

2. Agar penelitian ini dapat digunakan sebagai penuntun dalam kepentingan penelitian oleh peneliti selanjutnya.


(16)

4

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas dalam pemilihan pasta gigi yang baik.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Membran sel pada taste cell yang terdapat pada lidah, seperti layaknya sel reseptor sensorik lainnya. Aplikasi dari substansi rasa menyebabkan sebagian besar potensial negatif substansi hilang, hal ini yang disebut juga depolarized. Penurunan potensial tersebut diperkirakan proporsional terhadap konsentrasi logaritma pada substansi yang menstimulasi. Perubahan potensial elektik pada taste cell disebut potensial reseptor untuk sensasi rasa. Mekanisme stimulasi substansi diterima oleh taste villi untuk menginisiasi potensial reseptor dengan mengikat sensasi rasa kimia ke molekul protein reseptor yang berada disepanjang permukaan luar dari sel reseptor sensasi rasa yang berada disekitar melalui membran villi. Hal ini menyebabkan terbukanya ion channel, yang memungkinkan ion sodium atau hidrogen bermuatan positif untuk masuk dan depolarisasi sel yang bermuatan negatif. Kemudian sensasi rasa kimia ini terlarut sedikit demi sedikit dari taste villi oleh saliva. 9,10

Tipe reseptor protein pada tiap taste villi menentukan tipe sensasi rasa yang diterima.9 Pada sensasi asin garam Na+ di depolarize oleh taste cell masuk ke dalam Na+ channel pada apikal dan lateral membran sel. Pada sensasi rasa asam


(17)

5

mekanismenya mirip dengan sensasi rasa asin namun pada sensasi asam menggunakan ion H+. Transduksi molekul yang lebih kompleks seperti sensasi manis dan pahit yang melibatkan membran reseptor yang terhubung dengan protein G dan second messenger yaitu cyclic adenosine monophosphate (cAMP) dan inositol triphosphate (IP3 / diacylglycerol (DAG)) untuk membuka ion channel, menyebabkan depolarisasi dan potensial aksi saat terinisiasi.11

Inervasi taste bud dari sistem syaraf pusat melewati nervus kranial ke tujuh, Sembilan dan sepuluh. Pada dua per tiga anterior lidah, taste bud mentranmisikan sensasi rasa ke chorda tympani melalui nervus kranial ke tujuh. Sedangkan satu per tiga posterior lidah taste bud menstransmisikan sensasi rasa melewati nervus kranial ke sembilan kemudian sensasi rasa dari faring dan laring ditransmisi oleh nervus fagus. Ketiga nervus ini masuk ke medulla oblongata dan menuju tractus solitarius. Dari region ini, neuron mentransmisikan dari talamus ke girus postsentral dari korteks serebri, dimana sensasi rasa sensorik diproyeksikan menjadi presepsi rasa dan diskriminasi rasa.5,12,13

Ambang rangsang sensasi rasa dipengaruhi oleh temperatur, perubahan konsentrasi darah dan stimulus yang persisten.14 Abnormalitas sensasi rasa dapat disebabkan oleh segala sesuatu yang dapat mengganggu proses pengembangan sensasi rasa dari mukosa, taste bud, nervus tak bermielin atau nervus kranial ke brainstem dan otak atau keadaan yang mempengaruhi kemampuan intepretasi stimuli sensasi rasa.15 Sodium lauryl sulfate merupakan taste modifier artificial. Aksi inisiasi perubahan sensasi rasa bila mengkonsumsi makanan setelahnya mengkonsumsi taste modifier.16 Hal ini menyebabkan perubahan respon gustatory


(18)

6

menyebabkan denaturasi rantai polipeptida sehingga merubah struktur

protein transmembran Terjadi penurunan tegangan

permukaan

yang mengandung protein transmembran karena adanya perubahan struktur protein akibat denaturasi oleh sodium lauryl sulfate yang menyebabkan senyawa tidak mencapai reseptor mikrovili dan sistem syaraf pusat yang disebabkan karena adanya campuran interaksi antara residu substansi pada saliva ketika makanan tertelan. 5,6,16,17

Diagram 1.1 Penggunaan SLS Terhadap Penurunan Sensitivitas Sensasi Rasa Terjadi perubahan respon sel gustatory

yang terdapat pada taste bud yang menyebabkan senyawa tidak mencapai

SSP melalui reseptor mikrovili Penggunaan SLS > 2%

Lidah tidak dapat mempresepsikan rasa dengan benar,


(19)

7

1.5.2 Hipotesis

H0 : Tidak terdapat hubungan penurunan sensitivitas sensasi rasa pada lidah terhadap menggunakan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate 5% H1 : Terdapat hubungan penurunan sensitivitas sensasi rasa pada lidah terhadap menggunakan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate 5%.

1.6Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian yang eksperimental klinis atau trial klinis dengan analitik korelasi secara one group pre-test/post-test design. Pengujian statistik menggunakan uji chi square McNemar dan Pearson. pada hasil pemeriksaan uji trial klinis terhadap pengaruh penggunaan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate 5% terhadap penurunan sensitivitas rasa pada lidah.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha pada bulan Februari 2014 – November 2014


(20)

79 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penggunaan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate 5% dengan penurunan sensitivitas sensasi rasa pada lidah.

5.2 Saran

Saran pada peneliti untuk peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian ini yaitu menambah jumlah responden.


(21)

103

RIWAYAT HIDUP

Nama : Niko Thomas

Nomor Pokok Mahasiswa : 1090042

Tempat dan Tanggal Lahir : Pontianak, 16 Mei 1992

Alamat : Jl. AdiSucipto km 7.8 Gg. Cempaka Putih no 20,

Pontianak – Kalimantan Barat

Riwayat Pendidikan :

SD Immanuel 2, Pontianak, Tahun 2003/2004 SMP Immanuel 2, Pontianak, Tahun 2006/2007 SMU Santo Paulus, Pontianak, Tahun 2007/2008

SMU 1 Negeri Sungai Raya, Pontianak, Tahun 2009/2010


(22)

80

DAFTAR PUSTAKA

1. Loveren VC. Toothpastes. Switzerland, Basil Karger; 2013; Volume 23: 3-4

2. Buch JG. Pharmacology ReCap 2.0 for bachelor of dentistry student. 2010: 400-1

3. European pharmacopoeia online. 2006: vol. 5.0: 2440

4. Smolinske SC. CRC Handbook of Food, Drug, and Cosmetic Excipients. CRC press LLC: 1992: 359-61

5. Crispian S. Oral and Maxiilofacial Medicine, the basis of diagnosis and treatment. edition 3rd. Churchill livingstone: ElSevier; 163-6, 196

6. Raymon CR, Sodium lauryl sulfate, Handbook of Pharmaceutical Excipient. 4th ed. London : CRC Press; 2003: 568-70

7. Anis Nadhia Bt Roslan, Jenny Sunariani, Anis Irmawati. Penurunan sensitivitas rasa manis akibat pemakaian pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate 5%.Jurnal PDGI; 2009: vol 58: 10-3

8. Winarno FG. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama: 2002: 67-9

9. Ashton AQ. Stomatitis : New Insights for The Healthcare Professional. Scholarly EditionsTM. Atlanta, Georgia; 2013: 4

10.Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. edition 11th. ElSevier Inc; 2010: 663-6

11.Guyton AC. Human Physiology and Mechanisms of Disease. 5th edition. W.B Saunders Company, Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Philadelphia; 1992: 398-400

12.Berkovitz B, Moxham B, dkk. Master Dentistry: Oral Biology. Churchill Livingstone: ElSevier; 2012: volume 3: 51-66.


(23)

(24)

81

13.Ganong WF. Review of medical physiology. 21st edition. McGraw-Hill Professional; Lange Medical Book: 2003: 191-4

14.Bullock BL. Pearl PR. Pathophysiology, Adaptations and Alterations in Function. 2nd edition. Scott, Foresman and Company; 1998: 764-6.

15.Houssay BA, Lewis J, dkk. Human Physiology. 2nd edition. McGraw-Hill Book company Inc; 1955: 924-30

16.Roth GI, Calmes R. Oral biology. 12th edition. St.Louis: Mosby; 1981: 44-8

17.Hayes AW. Toxicology of The Eye, Ear and Other Special Senses. New York; Raven Press, 1140 Avenue of the Americans: 205-6

18.Chang LW, William SJR. Neurotoxicology, Approaches and Methods. 1st ed. Academic Press; 1995: 255

19.Chhetri AB, Islam MR.. Inherently-Sustainable Technology Developments. Nova Science Publishers Inc: 2008: 319-21

20.Board N. Modern Technology of Cosmetics. Asia-Pacific Business Press Inc; 2004: 245-60

21.Mitsui T, New Cosmetic Science. 3rd edition. 222 Rosewood drive, Danver: Elsevier Science; 2002: 479-82

22.Hiremath SS. Textbook of Preventive and Community Dentistry. 2nd edition. 424-5

23.Darby, Walsh. Dental Hygiene Theory and Practice. 4th ed. Elsevier Inc; 2015: 420-31 (diambil pada 8 Agustus 2014, jam 15.31)

24.Sackheim GI, Lehman DD. Chemistry for the Health Sciences. 4th ed. 301

25.Harold H, Schuetz RD. Organic Chemistry. 4th edition. International Student Edition: 253-8


(25)

82

26.Zoller U. Handbook of Detergent: Part E : application. 6000 Broken Sounnd Parkway, NW; CRC Press; 2009: Vol 141: 154-71

27.Martin MR. Linda DR. Surfactant In Cosmetic. 2nd revised and expanded. 270 Madison Avenue, New York: Marcel Dekker Inc; 1997: Vol 68: 392

28.Michael A, Irene A. Handbook of Green Chemical. 2nd edition. 1247 Taft Ave, Endicott, New York; Synapse Information Resources Inc (SIR): 2004: 876

29.Gottfried S, Bindslev DA. Biocompability of dental Materials. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 2009: 278-9.

30.Barber J, Roston C. Pharmaceutical Chemistry. 1st edition. OUP Oxford Inc; 2013: 236

31.Scanlon VC, Sanders T. Essentials of Anatomy and Physiology. 5th edition. 2007 : 197-202

32.Burgard DR, Kuznicki JT. Chemometrics : Chemical and Sensory Data. CRC Press Inc: 2000: 54

33.Razzo DC. Delmar’s Fundamentals of Anatomy & Physiology. Delmar Thomson Learning Inc: 2001 241-3

34.Shier D, Butler J, Lewis R. Hole’s Human Anatomy & Physiology. 9th edition. The McGraw-Hill Companies: 2001: 465-8

35.Sullivan Jr, Krieger JB, Gary R. Clinical Environmental Health and Toxic Exposure. 2nd edition. 2001: 392


(1)

79 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penggunaan pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate 5% dengan penurunan sensitivitas sensasi rasa pada lidah.

5.2 Saran

Saran pada peneliti untuk peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian ini yaitu menambah jumlah responden.


(2)

103

RIWAYAT HIDUP

Nama : Niko Thomas

Nomor Pokok Mahasiswa : 1090042

Tempat dan Tanggal Lahir : Pontianak, 16 Mei 1992

Alamat : Jl. AdiSucipto km 7.8 Gg. Cempaka Putih no 20,

Pontianak – Kalimantan Barat

Riwayat Pendidikan :

SD Immanuel 2, Pontianak, Tahun 2003/2004 SMP Immanuel 2, Pontianak, Tahun 2006/2007 SMU Santo Paulus, Pontianak, Tahun 2007/2008

SMU 1 Negeri Sungai Raya, Pontianak, Tahun 2009/2010


(3)

80

DAFTAR PUSTAKA

1. Loveren VC. Toothpastes. Switzerland, Basil Karger; 2013; Volume 23: 3-4

2. Buch JG. Pharmacology ReCap 2.0 for bachelor of dentistry student. 2010: 400-1

3. European pharmacopoeia online. 2006: vol. 5.0: 2440

4. Smolinske SC. CRC Handbook of Food, Drug, and Cosmetic Excipients. CRC press LLC: 1992: 359-61

5. Crispian S. Oral and Maxiilofacial Medicine, the basis of diagnosis and treatment. edition 3rd. Churchill livingstone: ElSevier; 163-6, 196

6. Raymon CR, Sodium lauryl sulfate, Handbook of Pharmaceutical Excipient. 4th ed. London : CRC Press; 2003: 568-70

7. Anis Nadhia Bt Roslan, Jenny Sunariani, Anis Irmawati. Penurunan sensitivitas rasa manis akibat pemakaian pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulphate 5%.Jurnal PDGI; 2009: vol 58: 10-3

8. Winarno FG. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama: 2002: 67-9

9. Ashton AQ. Stomatitis : New Insights for The Healthcare Professional. Scholarly EditionsTM. Atlanta, Georgia; 2013: 4

10.Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. edition 11th. ElSevier Inc; 2010: 663-6

11.Guyton AC. Human Physiology and Mechanisms of Disease. 5th edition. W.B Saunders Company, Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Philadelphia; 1992: 398-400

12.Berkovitz B, Moxham B, dkk. Master Dentistry: Oral Biology. Churchill Livingstone: ElSevier; 2012: volume 3: 51-66.


(4)

(5)

81

13.Ganong WF. Review of medical physiology. 21st edition. McGraw-Hill Professional; Lange Medical Book: 2003: 191-4

14.Bullock BL. Pearl PR. Pathophysiology, Adaptations and Alterations in Function. 2nd edition. Scott, Foresman and Company; 1998: 764-6.

15.Houssay BA, Lewis J, dkk. Human Physiology. 2nd edition. McGraw-Hill Book company Inc; 1955: 924-30

16.Roth GI, Calmes R. Oral biology. 12th edition. St.Louis: Mosby; 1981: 44-8

17.Hayes AW. Toxicology of The Eye, Ear and Other Special Senses. New York; Raven Press, 1140 Avenue of the Americans: 205-6

18.Chang LW, William SJR. Neurotoxicology, Approaches and Methods. 1st ed. Academic Press; 1995: 255

19.Chhetri AB, Islam MR.. Inherently-Sustainable Technology Developments. Nova Science Publishers Inc: 2008: 319-21

20.Board N. Modern Technology of Cosmetics. Asia-Pacific Business Press Inc; 2004: 245-60

21.Mitsui T, New Cosmetic Science. 3rd edition. 222 Rosewood drive, Danver: Elsevier Science; 2002: 479-82

22.Hiremath SS. Textbook of Preventive and Community Dentistry. 2nd edition. 424-5

23.Darby, Walsh. Dental Hygiene Theory and Practice. 4th ed. Elsevier Inc; 2015: 420-31 (diambil pada 8 Agustus 2014, jam 15.31)

24.Sackheim GI, Lehman DD. Chemistry for the Health Sciences. 4th ed. 301

25.Harold H, Schuetz RD. Organic Chemistry. 4th edition. International Student Edition: 253-8


(6)

82

26.Zoller U. Handbook of Detergent: Part E : application. 6000 Broken Sounnd Parkway, NW; CRC Press; 2009: Vol 141: 154-71

27.Martin MR. Linda DR. Surfactant In Cosmetic. 2nd revised and expanded. 270 Madison Avenue, New York: Marcel Dekker Inc; 1997: Vol 68: 392 28.Michael A, Irene A. Handbook of Green Chemical. 2nd edition. 1247 Taft

Ave, Endicott, New York; Synapse Information Resources Inc (SIR): 2004: 876

29.Gottfried S, Bindslev DA. Biocompability of dental Materials. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 2009: 278-9.

30.Barber J, Roston C. Pharmaceutical Chemistry. 1st edition. OUP Oxford Inc; 2013: 236

31.Scanlon VC, Sanders T. Essentials of Anatomy and Physiology. 5th edition. 2007 : 197-202

32.Burgard DR, Kuznicki JT. Chemometrics : Chemical and Sensory Data. CRC Press Inc: 2000: 54

33.Razzo DC. Delmar’s Fundamentals of Anatomy & Physiology. Delmar Thomson Learning Inc: 2001 241-3

34.Shier D, Butler J, Lewis R. Hole’s Human Anatomy & Physiology. 9th edition. The McGraw-Hill Companies: 2001: 465-8

35.Sullivan Jr, Krieger JB, Gary R. Clinical Environmental Health and Toxic Exposure. 2nd edition. 2001: 392