T PSI 1402285 Chapter3
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai pendekatan dan desain penelitian,
populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel penelitian,
pengembangan instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik analisis data.
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pemilihan pendekatan kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui
efektivitas model Self Directed Learning (SDL) dalam meningkatkan keberanian
siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan jenis
penelitian eksperimen kuasi. Creswell (2012, hlm. 309) menjelaskan bahwa
eksperimen kuasi tidak melakukan penugasan acak (not random assignment)
terhadap kelompok partisipan. Hal ini dikarenakan peneliti tidak dapat
menciptakan
kelompok
secara
artifisial
untuk
eksperimen,
melainkan
menggunakan kelompok yang sudah terbentuk (intact group). Adapun desain
penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan bentuk non equivalent
pre test-post test control group design. Desain penelitian ini dilaksanakan pada
dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua
kelompok digunakan pengukuran sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah
pemberian perlakuan. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberikan
perlakuan model SDL dan pada kelmpok kontrol diberikan perlakuan
konvensional yang diberlakukan di sekolah. Adapun desain penelitiannya adalah
sebagai berikut.
Kelompok Eksperimen
O1
Kelompok Kontrol
Y1
X
O2
Y2
Gambar 3.1
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
32
Bagan Desain Penelitian
Keterangan:
O1
:
Tes sebelum perlakuan diberikan (pre test) pada kelompok eksperimen
X
:
Pemberian perlakuan yaitu model SDL pada kelompok eksperimen
O2
:
Tes sesudah perlakuan diberikan (post test) pada kelompok eksperimen
Y1
:
Pre test pada kelompok kontrol
-
:
Y2
:
Tidak ada perlakuan (perlakuan secara konvensional yang berlaku di
sekolah)
Postest pada kelompok kontrol
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri Rajapolah yang beralamat di
Jalan Ciinjuk No. 1 Sukaraja Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan TGB SMK Negeri
Rajapolah tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 88 siswa yang terbagi ke dalam tiga
kelas dengan rincian setiap kelasnya sebagai berikut.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No
1
2
3
Kelas
XI TGB 1
XI TGB 2
XI TGB 3
Jumlah
Jumlah
30
32
26
88
Setelah menentukan populasi penelitian, langkah selanjutnya yaitu
menentukan
sampel
penelitian.
Pengambilan
sampel
pada
penelitian
menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan teknik purposive sampling
dilakukan atas dasar pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah
dengan melihat kelas yang memiliki rata-rata skor keberanian terrendah, serta
memperhatikan pertimbangan dari guru dan juga melakukan observasi.
Pengambilan sampel menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact
group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
diambil secara acak. Adapun banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 58
siswa dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
Kelas
XI TGB 2
XI TGB 3
Kelompok
Kontrol
Eksperimen
Jumlah
Jumlah
32
26
58
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu keberanian siswa
sebagai variabel terikat dan model Self Directed Learning (SDL) sebagai variabel
bebas. Variabel terikat berfungsi sebagai perilaku sasaran, sedangkan variabel
bebas berfungsi sebagai strategi untuk memfasilitasi peningkatan keberanian
siswa. Adapun definisi operasional keberanian siswa pada penelitian ini
dikembangkan pada konsep keberanian menurut Peterson & Seligman (2004),
sedangkan definisi operasional model SDL dikembangkan pada prinsip-prinsip
model SDL menurut Chee dkk. (2011). Berikut penjelasan definisi operasional
kedua variabel tersebut.
1. Keberanian Siswa
Keberanian siswa pada penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas XI
jurusan TGB SMK Negeri Rajapolah tahun ajaran 2016/2017 untuk mencapai
tujuan walaupun terdapat halangan internal dan eksternal dalam pencapaiannya.
Adapun aspek dan indikatornya adalah sebagai berikut.
a. Bravery (valor) yaitu tindakan suka rela yang dilakukan oleh siswa walaupun
terdapat rasa takut untuk mengambil resiko dalam situasi yang berbahaya agar
memperoleh kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Adapun indikatornya
sebagai berikut.
1) Berani menghadapi ancaman, tantangan, kesulitan atau penderitaan.
2) Berani mengutarakan kebenaran walaupun bertentagan dengan orang lain.
3) Bertindak menurut pendiriannya walaupun tidak populer.
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
b.
Persistence (perseverance, industriousness) yaitu tindakan berlanjut secara
sukarela yang dilakukan siswa untuk mencapai suatu tujuan meskipun ada
hambatan, kesulitan atau keputusasaan. Adapun indikatornya sebagai berikut.
1) Mampu menyelesaikan tugas.
2) Mampu bertahan menyelesaikan tugas walaupun terdapat hambatan.
3) Merasa senang ketika berhasil menyelesaikan tugas.
c.
Integrity (authencity, honesty) yaitu menunjukkan moral kejujuran dan
keutuhan diri siswa. Adapun indikatornya sebagai berikut.
1) Mampu menyatakan kebenaran, menampilkan diri yang sebenarnya dan
bertindak secara tulus.
2) Berperilaku sesungguhnya.
3) Bertanggung jawab.
d.
Vitality (zest, enthusiasm, vigor, energy) yaitu perasaan gembira, antusias dan
bersemangat yang dirasakan siswa. Adapun indikatornya sebagai berikut.
1) Merasakan hidup penuh energi dan kegembiraan
2) Mampu mengerjakan tugas dengan sepenuh hati
3) Menjalani hidup sebagai seorang petualang
4) Merasakan hidup bahagia dan aktif
2.
Model Self Directed Learning (SDL)
Model SDL pada penelitian ini adalah suatu bentuk model pembelajaran
yang dirancang untuk meningkatkan keberanian siswa. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut.
a.
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
b.
Memilih tahapan SDL yang sesuai
c.
Memilih strategi dan sumber pembelajaran yang sesuai
d.
Mengintegrasikan teknologi sesuai dengan keperluan
D. Pengembangan Instrumen Penelitian
1.
Jenis Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk
mengungkap keberanian siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah angket
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup. Angket bentuk ini merupakan angket
yang jawabannya telah tersedia kemudian responden diberi sejumlah pernyataan
dengan cara memilih setiap pernyataan pada alternatif jawaban yang telah
disediakan. Setiap jawaban diberi skor sesuai dengan bobot yang telah ditetapkan.
Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert. Sugiyono
(2011: 134) menyatakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Lebih
lanjut Sugiyono mengemukakan dengan skala likert, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan. Berikut rentang skala likert yang digunakan dalam
penelitian ini.
Tabel 3.3
Rentang Skala Likert
Alternatif Jawaban
Sangat Sesuai (SS)
Sesuai (S)
Kurang Sesuai (KS)
Tidak Sesuai (TS)
Sangat Tidak Sesuai (STS)
2.
Bobot
(+)
5
4
3
2
1
(-)
1
2
3
4
5
Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen keberanian siswa dikembangkan berdasarkan definisi
operasional variabel yang merujuk pada konsep keberanian menurut Peterson &
Seligman (2004). Berikut ini disajikan kisi-kisi instrumen keberanian siswa
sebelum uji coba.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Keberanian Siswa
(Sebelum Uji Coba)
Aspek
Bravery
Indikator
Berani menghadapi ancaman,
tantangan, kesulitan atau
penderitaan.
Item Pernyataan
(+)
(-)
2, 3, 7, 8,
1, 4, 5, 6,
9, 10, 11,
12
13, 14
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑
14
36
Aspek
Persistence
Integrity
Indikator
Berani mengutarakan kebenaran
walaupun bertentagan dengan
orang lain.
Bertindak menurut pendiriannya
walaupun tidak populer.
Mampu menyelesaikan tugas.
Mampu bertahan menyelesaikan
tugas walaupun terdapat
hambatan.
Merasa senang ketika berhasil
menyelesaikan tugas.
Mampu menyatakan kebenaran,
menampilkan diri yang
sebenarnya dan bertindak secara
tulus.
Item Pernyataan
(+)
(-)
16
15, 17, 18
4
19
20, 21, 22
4
24
23, 25, 26
4
27, 28
29, 30
4
31, 32, 33,
34
36, 41, 43
Berperilaku sesungguhnya.
Bertanggung jawab
Vitality
Merasakan hidup penuh energi
dan kegembiraan
Mampu mengerjakan tugas
dengan sepenuh hati
Menjalani hidup sebagai seorang
petualang
Merasakan hidup bahagia dan
aktif
Jumlah Pernyataan
3.
Uji Coba Instrumen
a.
Uji Kelayakan Instrumen
∑
4
35, 37, 38,
39, 40, 42
9
44, 45, 46,
47
4
48, 49, 50,
51
4
55, 56, 57
52, 53, 54,
58, 59
8
60, 61
62, 63
4
64, 65
66, 67
4
68, 69, 74
70, 71, 72,
73, 74
8
75
Sebelum diujicobakan, instrumen keberanian siswa yang telah disusun
terlebih dahulu ditimbang kelayakannya oleh tiga orang ahli. Penimbangan
kelayakan instrumen bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen
dari segi bahasa, konstruk, maupun materi.
Instrumen yang ditimbang oleh para pakar diklasifikasikan ke dalam dua
kategori yaitu memadai dan tidak memadai. Memadai artinya butir instrumen
dapat langsung digunakan, sedangkan tidak memadai berarti butir instrumen
tersebut tidak layak digunakan atau dapat digunakan tetapi harus diperbaiki
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
terlebih dahulu sesuai dengan hasil penimbangan. Selanjutnya, hasil penimbangan
kelayakan instrumen oleh para ahli dijadikan sebagai landasan dalam
penyempurnaan instrumen yang telah disusun.
Hasil uji kelayakan instrumen keberanian siswa mendapat revisi pada
tata bahasa dan empat item pernyataan harus direvisi dikarenakan tidak memenuhi
kualifikasi. Pernyataan-pernyataan yang termasuk pada kategori tidak memadai
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kalimat pernyataan samar atau kurang
jelas, isi pernyataan kurang spesifik dan pernyataan yang berulang (memiliki
makna yang sama). Berdasarkan hasil penimbangan instrumen diperoleh 75 item
pernyataan yang memadai untuk diujicbakan.
b.
Uji Keterbacaan
Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat keterbacaan dari
tiap item pernyataan. Uji keterbacaan dilakukan kepada subjek uji coba yaitu lima
orang siswa kelas XI jurusan TGB SMK Negeri Rajapolah Kabupaten
Tasikmalaya, sehingga setiap item pernyataan dapat dimengerti dan dijadikan
sebagai instrumen untuk mengungkap keberanian siswa. Berdasarkan hasil uji
keterbacaan, responden dapat memahami dengan baik seluruh item pernyataan
baik dari segi bahasa maupun makna yang terkandung dalam pernyataan
instrumen.
c.
Uji Validitas Butir Instrumen
Sugiyono (2011: 267) menyatakan bahwa uji validitas alat pengumpul
data dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam
penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur. Instrumen
yang sudah diuji keterbacaan, kemudian disebarkan kepada 88 orang siswa kelas
XI jurusan TGB SMK Negeri Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, untuk menguji
validitas item pernyataan. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini
menggunakan uji validitas dari Spearman. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan program SPPS for Windows Versi 14.0. Berikut ini disajikan hasil
uji validitas instrumen keberanian siswa.
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Keberanian Siswa
No
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Koefisien
Korelasi
-0.246(*)
-0.04
0.399(**)
0.14
0.047
0.394(**)
0.329(**)
0.270(*)
0.151
0.463(**)
0.444(**)
0.027
0.256(*)
0.481(**)
-0.368(**)
0.324(**)
0.580(**)
0.514(**)
0.138
0.454(**)
0.336(**)
0.328(**)
0.321(**)
0.337(**)
0.635(**)
0.477(**)
0.256(*)
0.203
0.571(**)
0.482(**)
0.251(*)
0.328(**)
0.239(*)
0.399(**)
Keterangan
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
No
Item
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
Koefisien
Korelasi
0.337(**)
0.364(**)
0.174
0.251(*)
0.426(**)
0.505(**)
0.464(**)
0.619(**)
0.374(**)
0.463(**)
0.313(**)
0.465(**)
0.534(**)
0.425(**)
0.528(**)
0.059
0.155
0.307(**)
0.227(*)
0.368(**)
0.478(**)
0.362(**)
0.365(**)
0.332(**)
0.514(**)
0.056
0.190
0.398(**)
0.573(**)
0.248(*)
0.296(**)
0.335(**)
0.267(*)
0.319(**)
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
TidakValid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
39
No
Item
35
36
37
38
Koefisien
Korelasi
0.198
0.566(**)
0.594(**)
0.541(**)
Keterangan
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
No
Item
73
74
75
Koefisien
Korelasi
0.087
0.391(**)
0.223(*)
Keterangan
Tidak Valid
Valid
Valid
Keterangan:
**: Correlation is significant at the 0,.01 level (2-tailed)
*: Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 75 item pernyataan angket
keberanian siswa, terdapat 61 item pernyataan yang valid, dan 14 item pernyataan
yang tidak valid. Maka, total butir pernyataan yang siap untuk dijadikan bahan
penskoran (pre test) berjumlah 61 item pernyataan. Berikut ini disajikan kisi-kisi
instrumen keberanian siswa setelah uji validitas.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Keberanian Siswa
Setelah Uji Validitas
Aspek
Indikator
Bravery
Berani menghadapi ancaman,
tantangan, kesulitan atau
penderitaan.
Berani mengutarakan kebenaran
walaupun bertentagan dengan
orang lain.
Bertindak menurut pendiriannya
walaupun tidak populer.
Mampu menyelesaikan tugas.
Persistence
Integrity
Mampu bertahan menyelesaikan
tugas walaupun terdapat
hambatan.
Merasa senang ketika berhasil
menyelesaikan tugas.
Mampu menyatakan kebenaran,
menampilkan diri yang
sebenarnya dan bertindak secara
tulus.
Item Pernyataan
(+)
(-)
2 ,4, 5, 6,
7, 8, 9
11
18
21
Berperilaku sesungguhnya.
Bertanggung jawab
1, 3
9
10, 12,
13
4
14, 15,
16
17, 19,
20
22, 23
24, 25, 26,
27
28, 34
39, 40, 41,
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑
3
4
3
4
29, 30,
31, 32,
33
7
35, 36,
37, 38
4
4
40
Aspek
Indikator
Item Pernyataan
(+)
(-)
∑
42
Vitality
d.
Merasakan hidup penuh energi
dan kegembiraan
Mampu mengerjakan tugas
dengan sepenuh hati
Menjalani hidup sebagai seorang
petualang
Merasakan hidup bahagia dan
aktif
Jumlah Pernyataan
45, 46
43, 44,
47, 48
6
49, 50
51, 52
4
53, 54
2
57, 58,
59, 61
7
55, 56, 60
61
Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui keterandalan atau
ketetapan alat ukur. Jika suatu alat ukur memiliki reliabilitas yang baik maka alat
ukur tersebut dapat memberikan skor yang relatif sama pada seorang responden
jika responden mengisi kuesioner itu pada waktu yang berbeda.
Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas instrumen adalah metode
dengan menggunakan rumus Alpha. Tolak ukur untuk menentukan koefisien
reliabilitas yang digunakan adalah pedoman interpretasi koefisien korelasi
menurut Sugiyono (2011:257). Adapun perhitungan reliabilitas dilakukan dengan
bantuan program SPSS for Windows Versi 14.0. Hasil pengolahan data
menunjukkan koefisien reliabilitas instrumen keberanian siswa sebesar 0,906,
artinya koefisien reliabilitas instrumen keberanian siswa berada pada kategori
sangat tinggi, dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data untuk
mengungkap keberanian siswa.
e.
Pengelompokkan Data dan Penafsiran
Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen keberanian
siswa dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Pengelompokkan data didasarkan pada perhitungan skor rata-rata dan skor standar
deviasi. Berdasarkan hasil pengolahan data maka diperoleh rentang skor untuk
menentukan kategorisasi keberanian siswa yang terdapat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.7
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Rumusan Kategori Keberanian Siswa
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Rentang
> 223
142-223
< 142
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang meliputi tiga tahap, yakni: (1) pendahuluan
meliputi studi literatur dan studi lapangan, pembuatan instrumen penelitian,
kemudian pengujian instrumen penelitian sehingga menghasilkan instrumen
penelitian yang terstandar, (2) pelaksanaan penelitian, dilakukan pre test,
pelaksanaan intervensi model SDL dan post test, dan (3) yakni hasil penelitian
berupa model SDL untuk meningkatkan keberanian siswa. Lebih jelasnya, alur
prosedur penelitian disajikan pada gambar berikut ini.
Pelaksanaan
Pendahuluan
Studi literatur dan
studi lapangan
Pre test
Perlakuan
Hasil
Post test
Model SDL untuk
meningkatkan
keberanian siswa
Model SDL
Instrumen
penelitian
Instrumen yang
terstandar
Gambar 3.2
Bagan Alur Prosedur Penelitian
F. Teknik Analisis Data
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan penentuan konversi
skor dan uji komparatif. Penentuan konversi skor dimaksudkan untuk mengetahui
makna skor yang dicapai siswa dalam pendistribusian respon terhadap instrumen.
Data yang terkumpul berupa nilai dari hasil pre test dan post test. Uji komparatif
yang dilakukan adalah dengan membandingkan data tersebut. Tujuannya adalah
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan diantara kedua nilai
tersebut. Uji efektivitas model SDL untuk meningkatkan keberanian siswa
dilakukan dengan menggunakan teknik uji Mann Whitney dikarekanakan data
tidak berdistribusi normal dan tidak homogen. Prosedur perhitungannya
menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows Versi 14.0.
Adapun hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
H0 : µ 1 - µ 2= 0
H1 : µ 1 - µ 2 0
Keterangan:
µ 1: Gain score kelompok eksperimen
µ 2 : Gain score kelompok kontrol
Kriteria pengujiannya adalah tolak H0 jika sig
α, dimana α dalam
penelitian ini ditetapkan 0,05.
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai pendekatan dan desain penelitian,
populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel penelitian,
pengembangan instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik analisis data.
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pemilihan pendekatan kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui
efektivitas model Self Directed Learning (SDL) dalam meningkatkan keberanian
siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan jenis
penelitian eksperimen kuasi. Creswell (2012, hlm. 309) menjelaskan bahwa
eksperimen kuasi tidak melakukan penugasan acak (not random assignment)
terhadap kelompok partisipan. Hal ini dikarenakan peneliti tidak dapat
menciptakan
kelompok
secara
artifisial
untuk
eksperimen,
melainkan
menggunakan kelompok yang sudah terbentuk (intact group). Adapun desain
penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan bentuk non equivalent
pre test-post test control group design. Desain penelitian ini dilaksanakan pada
dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua
kelompok digunakan pengukuran sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah
pemberian perlakuan. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberikan
perlakuan model SDL dan pada kelmpok kontrol diberikan perlakuan
konvensional yang diberlakukan di sekolah. Adapun desain penelitiannya adalah
sebagai berikut.
Kelompok Eksperimen
O1
Kelompok Kontrol
Y1
X
O2
Y2
Gambar 3.1
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
32
Bagan Desain Penelitian
Keterangan:
O1
:
Tes sebelum perlakuan diberikan (pre test) pada kelompok eksperimen
X
:
Pemberian perlakuan yaitu model SDL pada kelompok eksperimen
O2
:
Tes sesudah perlakuan diberikan (post test) pada kelompok eksperimen
Y1
:
Pre test pada kelompok kontrol
-
:
Y2
:
Tidak ada perlakuan (perlakuan secara konvensional yang berlaku di
sekolah)
Postest pada kelompok kontrol
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri Rajapolah yang beralamat di
Jalan Ciinjuk No. 1 Sukaraja Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan TGB SMK Negeri
Rajapolah tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 88 siswa yang terbagi ke dalam tiga
kelas dengan rincian setiap kelasnya sebagai berikut.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No
1
2
3
Kelas
XI TGB 1
XI TGB 2
XI TGB 3
Jumlah
Jumlah
30
32
26
88
Setelah menentukan populasi penelitian, langkah selanjutnya yaitu
menentukan
sampel
penelitian.
Pengambilan
sampel
pada
penelitian
menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan teknik purposive sampling
dilakukan atas dasar pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah
dengan melihat kelas yang memiliki rata-rata skor keberanian terrendah, serta
memperhatikan pertimbangan dari guru dan juga melakukan observasi.
Pengambilan sampel menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact
group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
diambil secara acak. Adapun banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 58
siswa dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
Kelas
XI TGB 2
XI TGB 3
Kelompok
Kontrol
Eksperimen
Jumlah
Jumlah
32
26
58
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu keberanian siswa
sebagai variabel terikat dan model Self Directed Learning (SDL) sebagai variabel
bebas. Variabel terikat berfungsi sebagai perilaku sasaran, sedangkan variabel
bebas berfungsi sebagai strategi untuk memfasilitasi peningkatan keberanian
siswa. Adapun definisi operasional keberanian siswa pada penelitian ini
dikembangkan pada konsep keberanian menurut Peterson & Seligman (2004),
sedangkan definisi operasional model SDL dikembangkan pada prinsip-prinsip
model SDL menurut Chee dkk. (2011). Berikut penjelasan definisi operasional
kedua variabel tersebut.
1. Keberanian Siswa
Keberanian siswa pada penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas XI
jurusan TGB SMK Negeri Rajapolah tahun ajaran 2016/2017 untuk mencapai
tujuan walaupun terdapat halangan internal dan eksternal dalam pencapaiannya.
Adapun aspek dan indikatornya adalah sebagai berikut.
a. Bravery (valor) yaitu tindakan suka rela yang dilakukan oleh siswa walaupun
terdapat rasa takut untuk mengambil resiko dalam situasi yang berbahaya agar
memperoleh kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Adapun indikatornya
sebagai berikut.
1) Berani menghadapi ancaman, tantangan, kesulitan atau penderitaan.
2) Berani mengutarakan kebenaran walaupun bertentagan dengan orang lain.
3) Bertindak menurut pendiriannya walaupun tidak populer.
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
b.
Persistence (perseverance, industriousness) yaitu tindakan berlanjut secara
sukarela yang dilakukan siswa untuk mencapai suatu tujuan meskipun ada
hambatan, kesulitan atau keputusasaan. Adapun indikatornya sebagai berikut.
1) Mampu menyelesaikan tugas.
2) Mampu bertahan menyelesaikan tugas walaupun terdapat hambatan.
3) Merasa senang ketika berhasil menyelesaikan tugas.
c.
Integrity (authencity, honesty) yaitu menunjukkan moral kejujuran dan
keutuhan diri siswa. Adapun indikatornya sebagai berikut.
1) Mampu menyatakan kebenaran, menampilkan diri yang sebenarnya dan
bertindak secara tulus.
2) Berperilaku sesungguhnya.
3) Bertanggung jawab.
d.
Vitality (zest, enthusiasm, vigor, energy) yaitu perasaan gembira, antusias dan
bersemangat yang dirasakan siswa. Adapun indikatornya sebagai berikut.
1) Merasakan hidup penuh energi dan kegembiraan
2) Mampu mengerjakan tugas dengan sepenuh hati
3) Menjalani hidup sebagai seorang petualang
4) Merasakan hidup bahagia dan aktif
2.
Model Self Directed Learning (SDL)
Model SDL pada penelitian ini adalah suatu bentuk model pembelajaran
yang dirancang untuk meningkatkan keberanian siswa. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut.
a.
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
b.
Memilih tahapan SDL yang sesuai
c.
Memilih strategi dan sumber pembelajaran yang sesuai
d.
Mengintegrasikan teknologi sesuai dengan keperluan
D. Pengembangan Instrumen Penelitian
1.
Jenis Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk
mengungkap keberanian siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah angket
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup. Angket bentuk ini merupakan angket
yang jawabannya telah tersedia kemudian responden diberi sejumlah pernyataan
dengan cara memilih setiap pernyataan pada alternatif jawaban yang telah
disediakan. Setiap jawaban diberi skor sesuai dengan bobot yang telah ditetapkan.
Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert. Sugiyono
(2011: 134) menyatakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Lebih
lanjut Sugiyono mengemukakan dengan skala likert, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan. Berikut rentang skala likert yang digunakan dalam
penelitian ini.
Tabel 3.3
Rentang Skala Likert
Alternatif Jawaban
Sangat Sesuai (SS)
Sesuai (S)
Kurang Sesuai (KS)
Tidak Sesuai (TS)
Sangat Tidak Sesuai (STS)
2.
Bobot
(+)
5
4
3
2
1
(-)
1
2
3
4
5
Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen keberanian siswa dikembangkan berdasarkan definisi
operasional variabel yang merujuk pada konsep keberanian menurut Peterson &
Seligman (2004). Berikut ini disajikan kisi-kisi instrumen keberanian siswa
sebelum uji coba.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Keberanian Siswa
(Sebelum Uji Coba)
Aspek
Bravery
Indikator
Berani menghadapi ancaman,
tantangan, kesulitan atau
penderitaan.
Item Pernyataan
(+)
(-)
2, 3, 7, 8,
1, 4, 5, 6,
9, 10, 11,
12
13, 14
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑
14
36
Aspek
Persistence
Integrity
Indikator
Berani mengutarakan kebenaran
walaupun bertentagan dengan
orang lain.
Bertindak menurut pendiriannya
walaupun tidak populer.
Mampu menyelesaikan tugas.
Mampu bertahan menyelesaikan
tugas walaupun terdapat
hambatan.
Merasa senang ketika berhasil
menyelesaikan tugas.
Mampu menyatakan kebenaran,
menampilkan diri yang
sebenarnya dan bertindak secara
tulus.
Item Pernyataan
(+)
(-)
16
15, 17, 18
4
19
20, 21, 22
4
24
23, 25, 26
4
27, 28
29, 30
4
31, 32, 33,
34
36, 41, 43
Berperilaku sesungguhnya.
Bertanggung jawab
Vitality
Merasakan hidup penuh energi
dan kegembiraan
Mampu mengerjakan tugas
dengan sepenuh hati
Menjalani hidup sebagai seorang
petualang
Merasakan hidup bahagia dan
aktif
Jumlah Pernyataan
3.
Uji Coba Instrumen
a.
Uji Kelayakan Instrumen
∑
4
35, 37, 38,
39, 40, 42
9
44, 45, 46,
47
4
48, 49, 50,
51
4
55, 56, 57
52, 53, 54,
58, 59
8
60, 61
62, 63
4
64, 65
66, 67
4
68, 69, 74
70, 71, 72,
73, 74
8
75
Sebelum diujicobakan, instrumen keberanian siswa yang telah disusun
terlebih dahulu ditimbang kelayakannya oleh tiga orang ahli. Penimbangan
kelayakan instrumen bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen
dari segi bahasa, konstruk, maupun materi.
Instrumen yang ditimbang oleh para pakar diklasifikasikan ke dalam dua
kategori yaitu memadai dan tidak memadai. Memadai artinya butir instrumen
dapat langsung digunakan, sedangkan tidak memadai berarti butir instrumen
tersebut tidak layak digunakan atau dapat digunakan tetapi harus diperbaiki
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
terlebih dahulu sesuai dengan hasil penimbangan. Selanjutnya, hasil penimbangan
kelayakan instrumen oleh para ahli dijadikan sebagai landasan dalam
penyempurnaan instrumen yang telah disusun.
Hasil uji kelayakan instrumen keberanian siswa mendapat revisi pada
tata bahasa dan empat item pernyataan harus direvisi dikarenakan tidak memenuhi
kualifikasi. Pernyataan-pernyataan yang termasuk pada kategori tidak memadai
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kalimat pernyataan samar atau kurang
jelas, isi pernyataan kurang spesifik dan pernyataan yang berulang (memiliki
makna yang sama). Berdasarkan hasil penimbangan instrumen diperoleh 75 item
pernyataan yang memadai untuk diujicbakan.
b.
Uji Keterbacaan
Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat keterbacaan dari
tiap item pernyataan. Uji keterbacaan dilakukan kepada subjek uji coba yaitu lima
orang siswa kelas XI jurusan TGB SMK Negeri Rajapolah Kabupaten
Tasikmalaya, sehingga setiap item pernyataan dapat dimengerti dan dijadikan
sebagai instrumen untuk mengungkap keberanian siswa. Berdasarkan hasil uji
keterbacaan, responden dapat memahami dengan baik seluruh item pernyataan
baik dari segi bahasa maupun makna yang terkandung dalam pernyataan
instrumen.
c.
Uji Validitas Butir Instrumen
Sugiyono (2011: 267) menyatakan bahwa uji validitas alat pengumpul
data dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam
penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur. Instrumen
yang sudah diuji keterbacaan, kemudian disebarkan kepada 88 orang siswa kelas
XI jurusan TGB SMK Negeri Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, untuk menguji
validitas item pernyataan. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini
menggunakan uji validitas dari Spearman. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan program SPPS for Windows Versi 14.0. Berikut ini disajikan hasil
uji validitas instrumen keberanian siswa.
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Keberanian Siswa
No
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Koefisien
Korelasi
-0.246(*)
-0.04
0.399(**)
0.14
0.047
0.394(**)
0.329(**)
0.270(*)
0.151
0.463(**)
0.444(**)
0.027
0.256(*)
0.481(**)
-0.368(**)
0.324(**)
0.580(**)
0.514(**)
0.138
0.454(**)
0.336(**)
0.328(**)
0.321(**)
0.337(**)
0.635(**)
0.477(**)
0.256(*)
0.203
0.571(**)
0.482(**)
0.251(*)
0.328(**)
0.239(*)
0.399(**)
Keterangan
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
No
Item
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
Koefisien
Korelasi
0.337(**)
0.364(**)
0.174
0.251(*)
0.426(**)
0.505(**)
0.464(**)
0.619(**)
0.374(**)
0.463(**)
0.313(**)
0.465(**)
0.534(**)
0.425(**)
0.528(**)
0.059
0.155
0.307(**)
0.227(*)
0.368(**)
0.478(**)
0.362(**)
0.365(**)
0.332(**)
0.514(**)
0.056
0.190
0.398(**)
0.573(**)
0.248(*)
0.296(**)
0.335(**)
0.267(*)
0.319(**)
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
TidakValid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
39
No
Item
35
36
37
38
Koefisien
Korelasi
0.198
0.566(**)
0.594(**)
0.541(**)
Keterangan
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
No
Item
73
74
75
Koefisien
Korelasi
0.087
0.391(**)
0.223(*)
Keterangan
Tidak Valid
Valid
Valid
Keterangan:
**: Correlation is significant at the 0,.01 level (2-tailed)
*: Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 75 item pernyataan angket
keberanian siswa, terdapat 61 item pernyataan yang valid, dan 14 item pernyataan
yang tidak valid. Maka, total butir pernyataan yang siap untuk dijadikan bahan
penskoran (pre test) berjumlah 61 item pernyataan. Berikut ini disajikan kisi-kisi
instrumen keberanian siswa setelah uji validitas.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Keberanian Siswa
Setelah Uji Validitas
Aspek
Indikator
Bravery
Berani menghadapi ancaman,
tantangan, kesulitan atau
penderitaan.
Berani mengutarakan kebenaran
walaupun bertentagan dengan
orang lain.
Bertindak menurut pendiriannya
walaupun tidak populer.
Mampu menyelesaikan tugas.
Persistence
Integrity
Mampu bertahan menyelesaikan
tugas walaupun terdapat
hambatan.
Merasa senang ketika berhasil
menyelesaikan tugas.
Mampu menyatakan kebenaran,
menampilkan diri yang
sebenarnya dan bertindak secara
tulus.
Item Pernyataan
(+)
(-)
2 ,4, 5, 6,
7, 8, 9
11
18
21
Berperilaku sesungguhnya.
Bertanggung jawab
1, 3
9
10, 12,
13
4
14, 15,
16
17, 19,
20
22, 23
24, 25, 26,
27
28, 34
39, 40, 41,
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑
3
4
3
4
29, 30,
31, 32,
33
7
35, 36,
37, 38
4
4
40
Aspek
Indikator
Item Pernyataan
(+)
(-)
∑
42
Vitality
d.
Merasakan hidup penuh energi
dan kegembiraan
Mampu mengerjakan tugas
dengan sepenuh hati
Menjalani hidup sebagai seorang
petualang
Merasakan hidup bahagia dan
aktif
Jumlah Pernyataan
45, 46
43, 44,
47, 48
6
49, 50
51, 52
4
53, 54
2
57, 58,
59, 61
7
55, 56, 60
61
Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui keterandalan atau
ketetapan alat ukur. Jika suatu alat ukur memiliki reliabilitas yang baik maka alat
ukur tersebut dapat memberikan skor yang relatif sama pada seorang responden
jika responden mengisi kuesioner itu pada waktu yang berbeda.
Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas instrumen adalah metode
dengan menggunakan rumus Alpha. Tolak ukur untuk menentukan koefisien
reliabilitas yang digunakan adalah pedoman interpretasi koefisien korelasi
menurut Sugiyono (2011:257). Adapun perhitungan reliabilitas dilakukan dengan
bantuan program SPSS for Windows Versi 14.0. Hasil pengolahan data
menunjukkan koefisien reliabilitas instrumen keberanian siswa sebesar 0,906,
artinya koefisien reliabilitas instrumen keberanian siswa berada pada kategori
sangat tinggi, dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data untuk
mengungkap keberanian siswa.
e.
Pengelompokkan Data dan Penafsiran
Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen keberanian
siswa dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Pengelompokkan data didasarkan pada perhitungan skor rata-rata dan skor standar
deviasi. Berdasarkan hasil pengolahan data maka diperoleh rentang skor untuk
menentukan kategorisasi keberanian siswa yang terdapat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.7
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Rumusan Kategori Keberanian Siswa
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Rentang
> 223
142-223
< 142
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang meliputi tiga tahap, yakni: (1) pendahuluan
meliputi studi literatur dan studi lapangan, pembuatan instrumen penelitian,
kemudian pengujian instrumen penelitian sehingga menghasilkan instrumen
penelitian yang terstandar, (2) pelaksanaan penelitian, dilakukan pre test,
pelaksanaan intervensi model SDL dan post test, dan (3) yakni hasil penelitian
berupa model SDL untuk meningkatkan keberanian siswa. Lebih jelasnya, alur
prosedur penelitian disajikan pada gambar berikut ini.
Pelaksanaan
Pendahuluan
Studi literatur dan
studi lapangan
Pre test
Perlakuan
Hasil
Post test
Model SDL untuk
meningkatkan
keberanian siswa
Model SDL
Instrumen
penelitian
Instrumen yang
terstandar
Gambar 3.2
Bagan Alur Prosedur Penelitian
F. Teknik Analisis Data
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan penentuan konversi
skor dan uji komparatif. Penentuan konversi skor dimaksudkan untuk mengetahui
makna skor yang dicapai siswa dalam pendistribusian respon terhadap instrumen.
Data yang terkumpul berupa nilai dari hasil pre test dan post test. Uji komparatif
yang dilakukan adalah dengan membandingkan data tersebut. Tujuannya adalah
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan diantara kedua nilai
tersebut. Uji efektivitas model SDL untuk meningkatkan keberanian siswa
dilakukan dengan menggunakan teknik uji Mann Whitney dikarekanakan data
tidak berdistribusi normal dan tidak homogen. Prosedur perhitungannya
menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows Versi 14.0.
Adapun hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
H0 : µ 1 - µ 2= 0
H1 : µ 1 - µ 2 0
Keterangan:
µ 1: Gain score kelompok eksperimen
µ 2 : Gain score kelompok kontrol
Kriteria pengujiannya adalah tolak H0 jika sig
α, dimana α dalam
penelitian ini ditetapkan 0,05.
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu