Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemahaman Orang Yahudi Terhadap Penderitaan Menurut Kitab Ayub dan Elevansinya Bagi Pendampingan Pastoral Kedukaan T2 752010020 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
Pengantar
Woody Allen menyatakan, “hidup penuh dengan kesengsaraan,kesepian
dan penderitaan, dan kebanyakan datang terlalu cepat".

1

Pernyataan ini

sebenarnya juga merupakan pernyataan kita semua. Penderitaan tertenun 2 dalam
pengalaman hidup manusia. Dalam tataran global, penderitaan datang melalui
perang, gempa bumi, tsunami, banjir, gunung meletus, angin topan. Penderitaan
juga dapat bersifat personal: kehilangan kesehatan, kehilangan orang-orang yang
dikasihi, kehilangan pekerjaan, kehilangan relasi sosial, dan sebagainya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), penderitaan didefinisikan
sebagai keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung. Eric Casel
memberikan

definisi


penderitaan

(suffering)

sebagai

suatu

3

keadaan

ketidaknyamanan (distress) yang berat karena suatu peristiwa yang mengancam
keutuhan atau integritas seseorang.
Penderitaan adalah fakta yang bukan hanya universal, tetapi seolah abadi.
Penderitaan senantiasa mengiringi dan mengikuti setiap gerak dan langkah
manusia yang hidup. Penderitaan terentang antara harapan/apa yang seharusnya

1


Woody Allen, seorang sutradara film asal Amerika, dikutip dari Bill Crowder, Out of the
Ashes (Grand Rapid: Discovery House Publisher, 2014), 5, terjemahan oleh penulis.
2
Istilah khas dari Pdt. Brotosemedi, untuk melukiskan suatu kondisi yang ada dan
melekat.
3
Dr.JB Suharjo B . Cahyono,Sp.PD, Meraih Kekuatan Penyembuhan Diri yang Tak
terbatas(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2011), 4.

1

dengan kenyataan, dan pertentangan ini dialami oleh subyek sebagai sesuatu yang
menyakitkan. Penderitaan dialami karena ketidakadilan, tekanan, kekerasan, atau
kehilangan sesuatu yang berarti. Penderitaan tidak hanya memengaruhi fisik atau
psikologis/mental melainkan secara keseluruhan (whole being), baik itu fisik,
emosi, mental, spiritual dan aspek kehidupan sosial.
Penderitaan yang dapat menimpa siapa saja, sekaligus mengundang
pertanyaan, mengapa (saya) mengalami penderitaan? Pertanyaan itu juga bersifat
universal dan seolah abadi. Pertanyaan itu semakin kuat ketika manusia merasa
tidak seharusnya ia mengalami penderitaan. Contoh kasus: Seseorang yang

divonis kanker paru-paru, dengan latar belakang gaya hidup yang tidak sehat,
perokok, peminum, suka begadang lebih mudah menjawab pertanyaan mengapa ia
harus menderita kanker paru-paru dibanding seseorang yang memiliki gaya hidup
sehat, tetapi divonis dengan sakit yang sama. Penderitaan selalu mengundang
tanya, terlebih bagi orang benar. 4
Penderitaan orang benar menjadi hal yang serius apabila dihubungkan
dengan Tuhan. Orang benar, secara spiritual percaya bahwa Tuhan yang berkuasa
adalah Tuhan yang penuh kasih. Problem terjadi ketika orang benar mengalami
penderitaan diperhadapkan dengan keyakinan akan kebaikan, kasih dan keadilan
Tuhan.
Orang bertuhan menghubungkan penderitaan

yang terjadi dengan

Tuhannya. Bagi orang atheis, penderitaan seperti halnya peristiwa-peristiwa
4

Pengertian orang benar adalah orang yang memiliki kehidupan yang benar secara
agamawi, moral dan perilaku kehidupan.


2

kehidupan yang memang harus terjadi pada kehidupan manusia. Tetapi bagi orang
bertuhan, yang meyakini bahwa Tuhan itu penuh kebaikan, maka memahami
penderitaan selalu dikaitkan dengan Tuhannya. Terjadi kontradiksi antara
penderitaan dengan kebaikan Tuhan.Manusia berusaha memahami penderitaan
yang terjadi dengan menghubungkan dengan teodice (theodicea). 5
Bangsa Yahudi

6

memiliki tulisan hikmat (wisdom writing) tentang

penderitaan. Dalam kanon Alkitab Ibrani tulisan itu dikenal sebagai kitab Ayub.
Kitab Ayub berisi kisah Ayub, dengan penderitaannya yang lengkap, mencakup
fisik (sakit yang mengerikan), mental (kesedihan karena kematian anak-anaknya),
sosial (kehilangan status ekonomi dan status sosial dalam masyarakat) dan
spiritual (pertanyaan tentang kebaikan dan keadilan Allah). Penderitaan Ayub
adalah gambaran penderitaan yang lengkap, sebagai gambaran penderitaan yang
dapat dialami manusia. Penulis kitab Ayub memakai Ayub dan sahabatsahabatnya (Elifas, Zofar dan Bildad) serta Elihu untuk menyampaikan

pemahaman-pemahaman tentang penderitaan.

5

7

Kisah Ayub adalah ceritera

Theodicea dari ungkapan Yunani:Theos yang berarti Tuhan dan dike yang berarti
keadilan. Theodice berarti pembelaan atau kedaulatan Tuhan karena ada keburukan/penderitaan
dalam ciptaan-Nya.
6
John A.Titaley, dalam kata pengantar buku,Pada Mulanya, Penciptaan dan Sejarah
Keimaman, karya Robert b. Coote & David Robert Ord, menyatakan sebutan Yahudi mulai muncul
setelah pembuangan penduduk Yehuda ke Babilonia. Istilah Yahudi umum digunakan bagi warga
kerajaan Yehuda yang sudah hancur.
7
Pemahaman itu tampak dalam dialog antara Ayub dan sahabat-sahabatnya dalam
bentuk puisi.


3

tentang penderitaan orang benar. Gottwald menyebut kisah Ayub adalah ceritera
tentang penderitaan orang tidak bersalah (innocent people). 8
Kitab Ayub menantang kita secara personal maupun pastoral (Atkinson,
1991). Fakta bahwa penderitaan di dunia

menyentuh hidup manusia dalam

berbagai level. Penderitaan menekan manusia baik secara fisik maupun emosi,
menimbulkan rasa sakit yang membutuhkan daya tahan untuk menghadapinya.
Manusia juga mempunyai kontak dengan sesamanya yang menderita, dan tidak
mampu menolong dirinya sendiri. Manusia yang menderita dan tidak mampu
bertahan menghadapi penderitaan membutuhkan pendampingan pastoral (pastoral
care). Kitab Ayub menyajikan tema penderitaan dalam semua level, memahami
penderitaan dalam hubungan manusia dengan Tuhannya dan kemampuan
menghadapi penderitaan sehingga terjadi pemulihan.
Penderitaan yang

terjadi karena peristiwa kehilangan 9 menimbulkan


kedukaan. Abineno manyatakan kedukaan sebagai penderitaan yang berkaitan
dengan sesuatu kerugian/kehilangan yang kita alami.kedukaan merupakan reaksi
atau sikap

terhadap kehilangan yang dirasakan. Kedukaan berkaitan dengan

kehilangan yang besar atau yang penting bagi hidup seseorang. Kedukaan adalah

8

Dengan sebutan orang tidak bersalah, Gottwald ingin menyatakan bahwa bukan
berarti Ayub tanpa dosa, tetapi menunjuk kepada kehidupan spiritual dan moralnya adalah baik,
yang mengalami penderitaan bertubi-tubi yang tidak selayaknya ia terima.
9
Dalam kisah Ayub, Ayub menderita karena kehilangan harta benda, kehilangan anggota
keluarga, kehilangan kesehatan, kehilangan status sosial,kehilangan keyakinan akan kasih Allah.
Ayub mengalami penderitaan yang lengkap.

4


proses yang penerimaannya membutuhkan waktu dan aktivitas penerimaan
terhadap yang tidak mudah diterima (akseptasi). 10
Penderitaan Ayub adalah penderitaan karena kehilangan. Ayub menderita
karena kehilangan harta benda, anak-anaknya, kesehatan, dan kehilangan status
sosialnya. Penderitaan yang dirasakan karena kehilangan dimengerti sebagai
kedukaan. Kedukaan dapat dipahami sebagai penderitaan batin yang sangat dalam
karena sutu peristiwa kehilangan. Kedukaan mencakup seluruh aspek kehidupan
manusia, aspek itu adalah: aspek fisik, mental (kognitif dan emotif), spiritual dan
sosial (Totok S. Wiryasaputra, 2007). Penderitaan Ayub adalah penderitaan yang
lengkap, sehingga kedukaannya juga merupakan kedukaan yang lengkap.
Bentuk penderitaan yang dialami Ayub juga dapat dialami jemaat. 11
Penderitaan karena kematian orang yang dikasihi, kehilangan harta benda, sakitpenyakit yang menimpa, kehilangan status sosial, dapat terjadi pada manusia
secara nyata. Meskipun mungkin tidak sedramatis yang terjadi dalam kisah Ayub,
tetapi penderitaan yang dialami tokoh Ayub nyata dalam hidup manusia.
Penderitaan juga terjadi terhadap orang percaya yang hidup dalam kebenaran, dan
mengalami kedukaan.Dalam peristiwa penderitaan yang dialami jemaat, sering
digunakan kisah Ayub sebagai cara untuk melakukan pendampingan pastoral.
Penderitaan Ayub menjadi bahan kotbah penghiburan, menjadi contoh bagaimana
orang percaya menghadapi penderitaan.

10

Dr.JI.Ch. Abineno, Pelayanan Kepada Orang yang Berduka (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1993), 3.
11
Jemaat di sini menunjuk pada orangpercaya/kristen, yang hidup dan menjadi anggota
gereja yang memakai Alkitab sebagai kitab sucinya, yang di dalamnya memuat kitab Ayub, dan
diasumsikan hidup dalam kebenaran.

5

Kitab Ayub dapat membantu bagi pendampingan pastoral kedukaan. Kitab
Ayub memuat ceritera tentang: penderitaan, kedatangan dan percakapan Ayub
dengan sahabat-sahabatnya, dialog 12 tentang penderitaan dan akhir cerita yang
menyatakan terjadi pemulihan bagi Ayub. Kitab Ayub dapat menjadi bahan
penolong bagi orang-orang yang sedang melakukan pendampingan pastoral
kedukaan. 13
Rumusan Masalah.
Rumusan masalah:
1. Apakah penderitaan dalam kitab Ayub mencerminkan pemahaman bangsa

Yahudi terhadap penderitaan?
2. Pemahaman terhadap penderitaan seperti apa yang ada dalam kitab Ayub?
3. Apakah penderitaan yang dialami tokoh Ayub dapat dipahami sebagai
bentuk kedukaan?
4. Apakah pemahaman terhadap penderitaan menurut Kitab Ayub bisa
digunakan dalam pendampingan pastoral kedukaan?
Dari rumusan masalah tersebut di atas maka tesis ini diberi judul:
Pemahaman Orang Yahudi Terhadap Penderitaan Menurut Kitab Ayub
dan Relevansinya bagi Pendampingan Pastoral Kedukaan

12

Dialog itu muncul dalam bentuk 3 putaran pendapat teman Ayub dan jawaban Ayub.
Dalam kenyataan, para pendeta, tenaga pastoral sering mengutip ayat-ayat dalam
kitab Ayub dalam pendampingan pastoral kedukaan.
13

6

Tujuan Penulisan.

1. Mendiskripsikan pemahaman tentang penderitaan dalam kitab Ayub
sebagai pemahaman orang Yahudi terhadap penderitaan.
2. Menganalisis penderitaan dalam dalam kitab Ayub sebagai bentuk
kedukaan.
3. Menganalisis relevansi pemahaman penderitaan dalam kitab Ayub dalam
pendampingan pastoral kedukaan.
Metode Penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian diskriptif.
Metode penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau
keadaan atau peristiwa untuk mengungkapkan fakta (fact finding). Hasil penelitian
ditekankan pada memberikan gambaran obyektif dari obyek yang diselidiki. Guna
memperoleh manfaat yang lebih luas disamping pengungkapan fakta juga
diberikan interpretasi-interpretasi yang adequat.

14

Tehnik pengumpulan data

dengan menggunakan studi kepustakaan.
Kerangka Penulisan.
Kerangka penulisan tesis ini disusun sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
metode penelitian, dan kerangka penulisan.
BabII. Pengertian dan Pemahaman terhadap penderitaan: Pengertian,
Pemahaman Penderitaan menurut Agustinus, Pemahaman Penderitaan
Menurut Leibniz.
14

Prof.DR. H. Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, 2003), 31.

7

BabIII. Pemahaman orang Yahudi terhadap Penderitaan: Asal Usul Sebutan
Yahudi, Para Imam, Nabi-nabi dan Orang Bijak, Orang Yahudi
Sebagai Umat Pilihan Allah, Pemahaman Orang Yahudi Menurut
Kitab Ayub: Posisi Kitab Ayub dalam Kanon, Genre Kitab Ayub
sebagai Tulisan Kebijaksanaan, Penulis dan Waktu Penulisan Kitab
Ayub, Struktur Kitab Ayub: Pemahaman Kebijaksanaan Yahudi
Tentang

Penderitaan:

a.

Isi

Kitab

Ayub,

b.1.

Pemahaman

Kebijaksanaan TradisionalYahudi, b.2. Pemahaman Penulis Kitab
Ayub.
BabIV. Relevansi Kitab Ayub dengan Pendampingan Pastoral Kedukaan:
Pengertian Kedukaan, Pengertian dan Fungsi Pendampingan Pastoral,
Ketrampilan dalam Pendampingan Pastoral, Kedukaan Sebagai
Bagian dari Krisis Hidup Manusia, Relevansi Kitab Ayub dengan
Pendampingan Pastoral Kedukaan.
Bab V. Penutup.

8

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rambu Solo' Sebagai Tindakan Pastoral T2 752011033 BAB I

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ritual Kematian Suku Sabu (Kajian Pastoral terhadap Ritual Kematian Bagi Orang Sabu) T2 752010006 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ritual Kematian Suku Sabu (Kajian Pastoral terhadap Ritual Kematian Bagi Orang Sabu) T2 752010006 BAB II

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ritual Kematian Suku Sabu (Kajian Pastoral terhadap Ritual Kematian Bagi Orang Sabu) T2 752010006 BAB IV

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tunjuitam: Kumpul Keluarga sebagai Pendampingan dan Konseling Kedukaan T2 752016016 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemahaman Orang Yahudi Terhadap Penderitaan Menurut Kitab Ayub dan Elevansinya Bagi Pendampingan Pastoral Kedukaan T2 752010020 BAB II

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemahaman Orang Yahudi Terhadap Penderitaan Menurut Kitab Ayub dan Elevansinya Bagi Pendampingan Pastoral Kedukaan T2 752010020 BAB IV

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemahaman Orang Yahudi Terhadap Penderitaan Menurut Kitab Ayub dan Elevansinya Bagi Pendampingan Pastoral Kedukaan T2 752010020 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemahaman Orang Yahudi Terhadap Penderitaan Menurut Kitab Ayub dan Elevansinya Bagi Pendampingan Pastoral Kedukaan

0 0 10

BAB II - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jagongan sebagai Pendampingan Pastoral Budaya: Kajian Pastoral Budaya kepada Warga Jemaat GITJ Sembaturagung-Pati yang Mengalami Kedukaan

0 2 24